Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SEGMENTASI PASAR DAN MARKETING EVENT

DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN


(Studi kasus pada Chatime BTC kota Bandung)

Ridwan Roswandi1, Ani Solihat2, Rani Rahmayani3


ridwanriswandi94@gmail.com, ani.ani@bsi.ac.id, rani.rrh@bsi.ac.id

ABSTRAK
Makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan primer, saat ini mulai berkembang.
Hal tersebut menjadi fenomena masyarakat bahwa makanan dan minuman bukan hanya
sekedar kebutuhan primer, tetapi sekaligus menjadi gaya hidup masyarakat. Chatime
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bubble drink menjadi tren
minuman saat ini. Berbagai strategi promosi sudah dilakukan sebagai usaha
meningkatkan volume penjualan, namun langkah tersebut masih belum memenuhi dengan
target penjualan pada Chatime BTC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran dan pengaruh segmentasi pasar dan marketing event dalam meningkatkan
volume penjualan Chatime BTC. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuesioner yang melibatkan 100 responden
pengunjung Chatime BTC. Penelitian ini menghasilkan pengaruh yang signifikan antara
variabel segmentasi pasar dan marketing event secara simultan dalam meningkatkan
volume penjualan Chatime BTC. Hal ini dibuktikan dengan Fhitung> Ftabel (111,670>3.09)
dengan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan variabel segmentasi pasar dan marketing event dalam meningkatkan
volume penjualan Chatime BTC.
Kata Kunci : Segmentasi Pasar, Marketing Event, Volume Penjualan

ABSTRACT
Food and beverages which are primary needs, are now starting to develop. It has become
a phenomenon of society that food and drink are not just primary needs, but at the same
time become a lifestyle for the community. Chatime is one of the companies engaged in
the field of bubble drinks into the current beverage trend. Various promotional strategies
have been carried out in an effort to increase sales volume, but these steps still do not
meet the sales target at Chatime BTC. The purpose of this study was to determine the
description and influence of market segmentation and marketing events in increasing the
sales volume of Chatime BTC. This study uses a quantitative research method with
questionnaire data collection techniques involving 100 visitors of Chatime BTC. This
study produced a significant influence between market segmentation and marketing event
variables simultaneously in increasing the sales volume of Chatime BTC. This is
evidenced by Fcount > Ftable (111,670> 3,09) with significance level 0,000 <0,05, meaning
that there is significant influence simultaneously variable of market segmentation and
marketing event in increasing sales volume Chatime BTC.

Keywords: Segmentation, Marketing event, Sales Volume


PENDAHULUAN tea no 1 di Indonesia. Bahkan Chatime menjadi
Makanan dan minuman yang perusahaan bubble drink yang paling
merupakan kebutuhan primer, saat ini mulai berkembang.
berkembang. Hal tersebut mengingat makanan Berikut data perusahaan yang
dan minuman sekaligus menjadi gaya hidup bergerak di bidang bubble tea beserta jumlah
masyarakat urban. outlet yang sedang beroperasional dari tahun ke
Salah satu fenomena gaya hidup tahun.
masyarakat urban adalah makan di luar rumah Tabel 1
(eating out) yang mengakibatkan menjamurnya Daftar Perusahaan Produk Bubble Tea Di
restoran, cafe, foodcourt, warung makan yang Kota Bandung
terdapat di pusat perbelanjaan maupun di luar Jumlah outlet di
pusat perbelanjaan (Muwarni, 2010). Nama kota Bandung
No
Fenomena makan di luar rumah juga Perusahaan
2016 2017 2018
terjadi pada masyarakat kita. Hasil survei
Nielsen Indonesia (2009) pada 894 responden 1 Chatime 14 17 20
di enam kota besar di Indonesia (Jakarta, 2 Calais 3 3 3
Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, dan 3 i-Cup 4 5 5
Medan) menunjukan bahwa 44% dari
responden suka makan di luar rumah pada 4 KOI 0 0 2
malam hari dengan frekuensi 1-3 kali per 5 Sharetea 1 2 2
bulan. Dari survei juga memperoleh hasil Sumber: Data diolah penulis, 2018
bahwa kegiatan makan di luar rumah tidak Tabel 1 menunjukan hasil bahwa dari
hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan tahun 2016 hingga tahun 2018 menunjukan
makanan, tetapi lebih pada sosialisasi Chatime memiliki jumlah cabang terbanyak
(Muwarni, 2010). dan menjadi pemimpin retail minuman bubble
Kebiasaan tersebut telah mengubah tea paling berkembang dari kompetisi
budaya makan di luar rumah sebagai gaya perusahaan minuman bubble tea sekaligus
hidup modern. Fenomena tersebut yang mempersepsikan merek terbaik dari segi rasa
menjadikan kebiasaan makan di luar tidak topping, rasa minuman, merek yang sudah
hanya untuk memenuhi rasa lapar, tetapi makan terkenal, variasi menu, outlet yang mudah
dan minum di luar menjadi gaya hidup yang ditemukan, pelayanan, desain dan kesegaran
menandakan identitas, kelompok, kelas, dan produk. karena makanan dan minuman enak
lain-lain. Meskipun dengan harga yang akan menarik pembeli untuk terus datang
terbilang cukup mahal, tetapi tetap banyak kembali dan menjadi pelanggan setia (Solihat,
menjadi minat masyarakat urban. Hakim, Setiawati, 2016).
Belakangan, kaum urban lebih Chatime menjual minuman yang
menikmati sajian teh dan kopi racikan dengan umumnya berbahan dasar teh. Dengan
beragam varian rasa dan bahan pelengkap mengkombinasikan teh dan beragam topping
lainnya sehingga menjadikannya nikmat seperti mutiara yang terbuat dari tapioka,
sekaligus sehat. Minuman jenis ini menjadi pudding, Jelly, dan lain-lain. Di Indonesia
kategori ke dalam bubble drink. melihat Trend Chatime menjadi salah satu bagian grup PT
minuman bubble drink yang awalnya dari Kawan Lama Sejahtera dengan nama PT Food
Taichung Taiwan ini, grafik pertumbuhan di And Beverages Indonesia sekaligus menjadi
Indonesia setiap tahunnya khususnya untuk sister company dari gerai Ace Hardware dan
lima merek yaitu Calais, Chatime, i-Cup, KOI Toys Kingdom. Saat ini Chatime memiliki 19
dan Sharetea. Konsep waralaba mendominsi outlet di kota Bandung, tetapi dari sekian outlet
usaha makanan dan minuman ini dengan Chatime yang beroperasional terdapat beberapa
persentase sebesar 50,8% dengan outlet yang memiliki penjualan yang sangat
membandingkan konsep business opportunity tinggi bahkan juga penjualan yang sangat
(Luh Ayu Paramita Dewi , Indira Rachmawati, rendah.
2015). Perusahaan Chatime menetapkan
Hal ini menunjukan bahwa adanya standar achievement setiap outlet dengan
persaingan yang ketat terhadap bisnis yang berbeda jumlah target setiap bulan dan setiap
berjalan di kota Bandung. Untuk menanggapi outlet nya masing-masing karena melihat
persaingan bisnis bubble drink pencapaian achiecment tahun sebelumnya.
yang semakin kompetitif di kota Bandung. Strategi perusahaan dalam
Chatime merupakan salah satu perusahaan meningkatkan volume penjualan dan mencapai
bubble drink yang memiliki visi perusahaan target penjualan melakukan berbagai macam
yaitu menjadi pemimpin retail minuman bubble promosi, karena promosi sangatlah erat
kaitannya dengan penjualan sehingga dengan Menyadari pentingnya penerapan
melakukan promosi maka akan berdampak segmentasi pasar, untuk itu penulis berfokus
pada tingkat penjualan produk di perusahaan. pada memahami tentang segmentasi pasar yang
Hal ini menunjukan semakin efektif dihipotesiskan berpengaruh terhadap volume
penyelenggaraan promosi maka semakin tinggi penjualan pada outlet Chatime BTC.
pula tingkat penjualan produk di perusahaan Perusahaan Chatime juga menetapkan
(Rohaeni, 2016). misi perusahaannya yaitu “menyediakan
Fungsi penjualan dan pemasaran pada produk berkualitas dengan pilihan yang
perusahaan merupakan fungsi yang sangat lengkap, disertai pelayanan profesional, untuk
menentukan bagi keberhasilan perusahaan segmen pasar kelas menengah atas dengan
untuk memperoleh laba yang akan berdampak harga yang wajar dan kompetitif”.
pada kelangsungan hidup perusahaan. Salah Usaha mencapai kesuksesan, peranan
satu cara dalam usaha meningkatkan volume manajer dalam memilih dan merencanakan
penjualan adalah dengan melakukan kegiatan strategi pemasaran sangatlah penting terutama
promosi (Jeffrey Andi Kesuma, Karin untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen.
Budiono, 2015) Ketika proses pengembangan strategi
Tujuan dari promosi penjualan itu pemasaran, manajer harus mempertimbangkan
sendiri adalah untuk mencapai target volume posisi industri perusahaan apakah sesuai
penjualan yang ditetapkan perusahaan sehingga dengan segmentasi pasarnya atau tidak. Tidak
perusahaan mendapatkan laba dan menunjang hanya memenuhi kebutuhan konsumen saja,
pertumbuhan perusahaan. (Sugiman & melainkan juga manajer pemasaran harus
Mandasari, 2013). menyusun strategi pemasaran dan
Oleh karena itu, upaya perusahaan menyesuaikan posisi dan jumlah pesaing
agar tetap berada di posisi efektif yaitu dengan kompetitif.
menetapkan segmentasi pasar. Ini dikarenakan Selain karena berbagai pembatasan
tidak semua alat promosi dapat digunakan promosi, maka Chatime sebagai salah satu
dalam pemasaran produk (Madhalena & perusahaan bubble tea di Indonesia berusaha
Syahputra, 2016). mencari strategi dalam mengkomunikasikan
Perusahaan yang telah melakukan atau mempromosikan produknya kepada
segmentasi dapat menyikapi dan menghadapi konsumen. Hal ini bertujuan untuk
peluang pasar maka perusahaan harus meningkatkan volume penjualan dan
memutuskan satu atau lebih segmen pasar yang keuntungan toko. Salah satu syarat untuk tetap
dapat menjadi target pasar (Lasmini, 2012). bertahan perusahaan harus melebarkan
Setelah mengevaluasi berbagai sayapnya dengan memperluas pasar untuk
segmen, perusahaan harus memutuskan segmen mendapatkan tempat di hati konsumen (Roisah
mana dan berapa segmen. Pasar sasaran & Riana, 2016).
mencakup seperangkat pembeli yang memiliki Strategi pemasaran ini akan
kebutuhan atau karakteristik umum dalam mempermudah perusahaan untuk dapat
pelayanan perusahaan, sehingga dengan mudah meningkatkan volume penjualannya.
bisa mencapai tujuan yang diharapkan Perusahaan tersebut dengan matang dapat
(Rohaeni, Hikmah, & Rahmayani, 2018) mengetahui seberapa besar pangsa pasarnya.
Hasil analisis segmentasi pasar Selain itu, perusahaan dapat juga mengetahui
Chatime berada di kelas menengah atas sesuai kebutuhan konsumen berdasarkan segmentasi
dengan penetapan misi yang ditetapkan oleh yang ada. Begitu pula dengan marketing event,
perusahaan PT Kawan Lama Sejahtera tidak Kennedy (2009:03) menjelaskan, Pemasaran
berbanding dengan segmentasi pasar Mall BTC event kini semakin diakui sebagai salah satu
yang berada di segmentasi pasar kelas cara yang efektif dalam membangun citra
menengah. merek suatu perusahaan dan peningkatan
Seiring dengan berkembangnya volume penjualan suatu perusahaan (Sukoco,
Chatime apakah dapat menyesuaikan 2014).
segmentasi pasar dengan harga yang kompetitif Salah satu bentuk promosi yang
di kalangan urban, atau dengan posisi lokasi digunakan adalah marketing event. Marketing
yang tetapkan oleh peruhaan PT Kawan Lama event yang dilaksanakan perusahaan juga harus
Sejahtera. Begitu pula dengan bertambahnya tepat pada sasaran agar mengangkat citra
jumlah kompetitor Chatime, masih bisa merek suatu perusaan bagi konsumen
memimpin posisi minuman di kelas bubble tea (Madhalena & Syahputra, 2016). Oleh karena
dengan mewujudkan perubahan yang itu melihat kurangnya standar pencapaian
berkesinambungan. penjualan, marketing event menjadi salah satu
solusi yang bertujuan untuk meningkatkan
volume penjualan Chatime BTC. Marketing Chandra (2002) Menurutnya, konsumen itu
event akan memberikan kontribusi penjualan bersifat unik dan berbeda beda.
terbesar yang tidak hanya mengandalkan inside Konsekuensinya, mereka membutuhkan
Mall. Berikut dokumentasi marketing event program pemasaran berbeda pula (Mikhriani,
yang diselenggarakan Chatime. 2012).
Menurut Duncan (2005:14) Salah satu Menurut Radiosunu salah satu strategi
cara yang ampuh dalam menyampaikan pesan pemasaran adalah Segmentasi pasar. Tiap pasar
sebuah merek adalah dengan mengajak terdiri dari bermacam-macam pembeli yang
customer dan potential customer untuk terlibat mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan
dalam sebuah promosi pemasaran event yang reaksi yang berbeda-beda. Perusahaan tidak
diselenggarakan oleh perusahaan (Sukoco, mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua
2014). pembeli. Karena perusahaan harus
Marketing event mejadikan suatu mengelompokan pasar yang bersifat heterogen
kegiatan yang dapat menjadikan nama ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat
perusahaan diingat dan dapat meningkatkan homogen (Putriyandari, Amran, Roisah,
image perusahaan (Madhalena & Syahputra, Komalasari, & Yuliyana, 2018).
2016). Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler
Keberhasilan perusahaan dalam (2003) menyatakan bahwa ada dua cara yang
mempertahankan kontinuitas atau dapat dilakukan, yaitu yang pertama consumen
kelangsungan usahanya akan tercapai jika charateristic (karakteristik konsumen) yang
perusahaan tersebut memiliki pandangan keluar merupakan variabel utama dalam segmentasi
dan bisa mengontrol keadaan pasar yang yang terdiri dari:
berubah-ubah serta menyesuaikan a. Segmentasi Geografi, yaitu pengelompokan
pemasarannya sesuai dengan peluang. dilakukan berdasarkan faktor geografinya,
seperti berdasarkan daerah asal atau tempat
KAJIAN LITERATUR konsumen.
SEGMENTASI PASAR b. Demografi Segmentasi, yaitu
Menurut Rhenald Kasali mengatakan pengelompokan dilakukan berdasarkan
bahwa segmentasi merupakan proses variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan
mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke konsumen.
dalam kelompok-kelompok yang memiliki c. Psychographic Segmentation, yaitu
kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter pengelompokan didasarkan pada
yang memiliki respon yang sama dalam karakteristik setiap konsumen, seperti
membelanjakan uangnya (Sukoco, 2014). motivasi, kepribadian, persepsi, interest,
Menurut Kotler (1997) segmentasi minat dan sikap (Chandra & Wijaya, 2006).
pasar sebagai proses membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen lebih MARKETING EVENT
homogen, dari tiap kelompok konsumen Menurut Y. Koh dan Jackson (2006),
terdapat target pasar untuk pencapaian marketing event sebagai sarana untuk
perusahaan dengan strategi bauran memperkenalkan citra merek dengan
pemasarannya (Yuliana, 2013). produknya secara langsung karena dapat
Menurut Kotler (2003) segmentasi berinteraksi langsung dengan konsumen
pasar bisa dilakukan dengan pertimbangan (Sukoco, 2014). Namun, dalam melakukan
perilaku konsumen. Dalam segmentasi keputusan pembeliannya konsumen tidak
perilaku, pembeli di bagi menjadi kelompok- hanya memberi respon terhadap barang dan
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, jasa yang ditawarkan, tetapi juga memberikan
pemakaian atau tanggapan mereka terhadap respon terhadap lingkungan ketika marketing
suatu produk (Mikhriani, 2012). event berlangsung (Sugiman & Mandasari,
Kotler (2002) menyampaikan 2013).
beberapa tahapan dalam segmentasi pasar yang Menurut Kennedy (2009) marketing
umum digunakan oleh perusahaan riset event didefinisikan sebagai suatu kurun waktu
pemasaran dan peneliti dalam melakukan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi
segmentasi pasar (Mikhriani, 2012). atau perusahaan dengan mendatangkan orang
Wendell R. Smith pertama kali ke suatu tempat agar diperoleh informasi atau
memperkenalkan konsep segmentasi pasar pengalaman penting serta tujuan lain yang
pada tahun 1956 dalam artikel terkenalnya diharapkan penyelenggara (Sukoco, 2014). Dan
berjudul “Product Differentiation and Market mudah bagi perusahaan untuk membangun
Segementation as Alternative Marketing hubungan personal dengan setiap pelanggan
Strategies” yang dikutip oleh Gregorius (Roisah & Riana, 2016).
PPM manajemen (2008) menjelaskan 7. Frekuensi dukungan perusahaan dalam
bahwa “Pemasaran event adalah salah satu cara mensponsori kegiatan event
ampuh dalam menyampaikan pesan suatu 8. Keterlibatan komunikasi langsung
Brand dengan mengajak konsumen dan dengan event dan peserta
potensial konsumen untuk terlibat dalam 9. Pengetahuan peserta terhadap merek
sebuah event yang diadakan oleh perusahaan”. sponsor
Dengan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan konsumen mengenai VOLUME PENJUALAN
peranan marketing event dalam meningkatkan Menurut Swastha & Irawan (2005)
keputusan pembelian konsumen sehingga dalam (Rohaeni, 2016) definisi volume
meningkatkan volume penjualan (Yusiana & penjualan sebagai berikut.
Nuraisyah, 2017). 1. Mencapai volume penjualan tertentu.
Menurut Leonard H. Hoyle (2006:2), 2. Mendapat laba tertentu.
“pemasaran event memerlukan suatu 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
entertainment, excitement, serta enterprise agar Volume penjualan menurut Asri
suatu event menjadi acara yang berkesan” (1991:52) adalah jumlah unit penjualan nyata
(Sukoco, 2014). perusahaan dalam satu periode tertentu. Jadi
Menurut O’toole (2007: 12), Dalam volume penjualan adalah hasil dari penjualan
menciptakan suatu event diperlukan tema dan yang diukur menggunakan satuan (Nurcahyo &
sasaran yang jelas dan terukur sehingga sangat Wahyuati, 2016). Sedangkan menurut
mudah untuk ukuran sebuah keberhasilan Angipora (2008:141) keberhasilan suatu
dalam memastikan rencana. Terjadinya perusahaan adalah apabila suatu perusahaan
pemasaran event, akan memberikan manfaat mampu melakukan penjualan produknya sesuai
besar bagi perusahaan yaitu terciptanya dengan target yang ditentukan oleh perusahaan,
pengalaman dan memperkenalkan citra merek bahkan melebihi target dari volume penjualan
secara langsung. Namun berhasil atau tidaknya yang telah ditetapkan oleh perusahaan
strategi pemasaran yang diterapkan oleh (Salindeho, 2014).
perusahaan dalam menghadapi persaingan Menurut Winardi (2004:3) adalah
pasar dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan proses dimana penjual memastikan, meaktifasi
oleh perusahaan tersebut (Yuliawati, 2017) dan memuaskan kebutuhan atau keinginan
Menurut Goldblatt (2014: 12), penjual dan konsumen yang berkelanjutan dan
marketing event adalah kegiatan profesional yang menguntungkan kedua belah pihak
mengumpulkan dan mempertemukan (Salindeho, 2014).
sekelompok orang untuk tujuan perayaan, Sedangkan menurut Swasta (2003:5)
pendidikan, pemasaran dan reuni, serta volume penjualan adalah banyak produk yang
bertanjung jawab mengadakan riset, membuat terjual pada kurun waktu tertentu karena
desain kegiatan, dan melakukan perencanaan adanya kegiatan pemasaran yang dilakukan
dan melaksanakan koordinasi serta evaluasi (Salindeho, 2014).
untuk merealisasikan kehadiran sebuah Volume penjualan merupakan jumlah
kegiatan (Hartono, 2015). total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan
Berdasarkan beberapa kutipan definisi barang, semakin besar jumlah penjualan yang
di atas peneliti menyimpulkan bahwa dihasilkan perusahaan, maka besar
marketing event adalah suatu kegiatan yang kemungkinan laba yang dihasilkan perusahaan,
dilakukan perusahaan dalam tujuan oleh karena itu volume penjualan merupakan
menyampaikan sebuah promosi dan brand hal penting yang harus dievalusai untuk
kepada konsumen dengan bertujuan memungkinkan perusahaan agar tidak rugi
memperoleh keuntungan tertentu sehingga (Arianty, 2014).
meningkatkan volume penjualan. Volume Penjualan adalah jumlah unit
(Katili, 2013) menyatakan bahwa penjualan nyata perusahaan dalam satu periode
marketing event dilakukan berdasarkan tertentu. Jadi volume penjualan dapat dikatakan
variabel-variabel di bawah ini: sebagai hasil kegiatan penjualan yang diukur
1. Kesesuaian acara dengan harapan dengan satuan. (Karim, Sepang, & Lumanauw,
2. Kesesuaian waktu dan tempat 2014) :
pelaksanaan event a. Menjajakan produk dengan sedemikian
3. Informasi yang ditawarkan rupa sehingga konsumen melihatnya
4. Kesan pengunjung b. Menempatkan dan pengaturan yang teratur
5. Nilai manfaat sehingga produk tersebut akan menarik
6. Antusias pengunjung perhatian konsumen
c. Mengadakan analisa pasar
d. Menentukan calon pembeli atau konsumen Penelitian ini menggunakan teknik
yang potensial penelitian analisis regresi berganda dengan
e. Mengadakan pameran menggunakan SPSS yang diolah dari data
f. Mengadakan discount atau potongan harga tabulasi hasil jawaban responden dalam
pengisian kuesioner.
KERANGKA PEMIKIRAN
PEMBAHASAN
X1 H1 H1 Responden dalam penelitian ini adalah
Segmentasi pasar pelanggan Chatime BTC kota Bandung.
Y Jawaban responden dari kuesioner dalam
Volume penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Penjualan seberapa besar pengaruh segmentasi pasar dan
marketing event terhadap volume penjualan.
X2 Alat penelitian yang digunakan adalah
H2
Marketing Event kuesioner dengan 18 item pernyataan mengenai
Sumber: Data diolah penulis, 2018 variabel segmentasi pasar, marketing event dan
volume penjualan. Pernyataan terdiri atas
HIPOTESIS nomor 1-3 variabel segmentasi pasar (X1), item
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka nomor 4-12 variabel marketing event (X2), dan
dalam penelitian ini penulis mengambil item nomor 13-18 mengenai volume penjualan
hipotesis sebagai berikut : (Y).

H1 : Segmentasi pasar berpengaruh dalam UJI VALIDITAS


meningkatkan volume penjualan Chatime BTC Untuk menguji validitas setiap butir
pertanyaan, skor-skor di setiap pertanyaan
H2 : Marketing Event berpengaruh dalam dikorelasikan dengan skor total. Dengan
meningkatkan volume penjualan Chatime BTC diperolehnya indeks validitas pada setiap butir
dapat diketahui butir-butir mana yang tidak
METODE PENELITIAN memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.
Sugiyono (2014) mendefinisikan Syarat minimum untuk memenuhi syarat
metode penelitian pada dasarnya merupakan adalah r=0,195 sehingga apabila korelasi
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan antara butir dengan skor total kurang dari
tujuan dan kegunaan tertentu. Kemudian, 0,195, maka instrument tersebut dinyatakan
Darmadi (2013) menerangkan bahwa metode tidak Valid (Sugiyono, 2012). Untuk menguji
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk hasil validitas, peneliti menggunakan 100
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan responden.
tertentu. Arikunto (2010) berpendapat bahwa Tabel 2
metode penelitian adalah cara yang digunakan Hasil Uji Validitas
oleh peneliti dalam mengumpulkan data
Butir Koevisien Derajat
penelitian. Pernyataan Validitas Kebebasan
Keputusan
Berdasarkan definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa metode penelitian X1-1 0,680 0,195 Valid
adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti X1-2 0,782 0,195 Valid
dalam mengumpulkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu dengan menggunakan X1-3 0,783 0,195 Valid
metode kuantitatif. X2-1 0,795 0,195 Valid
Penelitian kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan kuesioner atau angket X2-2 0,811 0,195 Valid
sebagai sumber data utama. Dalam penelitian X2-3 0,790 0,195 Valid
survei, responden diminta untuk memberikan
jawaban singkat yang sudah tertulis di dalam X2-4 0,816 0,195 Valid
kuesioner atau angket untuk kemudian jawaban X2-5 0,864 0,195 Valid
dari seluruh responden tersebut diolah
X2-6 0,740 0,195 Valid
menggunakan teknik analisis kuantitatif
tertentu (Martono, 2012, p. 20). X2-7 0,719 0,195 Valid
Penulis mengumpulkan data dengan
X2-8 0,759 0,195 Valid
cara mengajukan pernyataan secara tertulis
kepada responden tentang segmentasi pasar, X2-9 0,525 0,195 Valid
marketing event, dan volume penjualan di Y-1 0,638 0,195 Valid
Chatime BTC kota Bandung.
Y-2 0,754 0,195 Valid kedua variabel independen terhadap
Y-3 0,806 0,195 Valid
variabel dependen, dalam hal ini
segmentasi pasar dan markeing event
Y-4 0,763 0,195 Valid terhadap volume penjualan, hubungan
Y-5 0,708 0,195 Valid yang diperoleh (R) sebesar 0,835 yang
Y-6 0,746 0,195 Valid
berarti bahwa hubungan kedua variabel
independen terhadap variabel dependen
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan
adalah kuat. Untuk mencari seberapa besar
SPSS (2018)
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui pengaruh kedua variabel independen
bahwa masing-masing indikator yang tersebut terhadap variabel dependen dapat
digunakan mempunyai nilai r hitung yang lebih dilihat nilai R square, pada tabel 4 di atas
besar dari r tabel. Hal ini berarti indikator- nilai R square adalah sebesar 0,697 atau
indikator yang digunakan dalam variabel 69,7% artinya bahwa pengaruh segmentasi
penelitian ini layak atau valid digunakan pasar dan marketing event terhadap
sebagai pengumpul data. volume penjualan adalah sebesar 69,7%
sedangkan sisanya 30,3% adalah variabel
UJI RELIABILITAS lain yang mempengaruhi volume penjualan
Menurut Ghozali (2013) suatu kuesioner
tetapi tidak dipelajari lebih lanjut di
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah penelitian ini.
konsisten atau stabil dari aktu ke waktu. Jika
jawaban terhadap semua indikator ini acak, Pengaruh segmentasi pasar dan marketing
maka dapat dikatakan tidak reliabel. event Terhadap volume penjualan
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan Tabel 5
one shot atau pengukuran sekali saja. SPSS
Coefficientsa
memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Unstandardized Standardized
Alpha (a). nilai reliabilitas dikatakan reliable Coefficients Coefficients
jika nilainya lebih dari 0,6.
Tabel 3 Std.
Hasi Uji Reliabilias Model B Error Beta t Sig.
Cronbach’s Nilai
Variabel Keputusan (Constant) 1,608 1,410 1,141 ,257
Alpha Standar
Segmentasi
0,604 0,6 Reliabel x1 ,841 ,144 ,396 5,822 ,000
Pasar
Marketing x2 ,364 ,046 ,543 7,984 ,000
0,905 0,6 Reliabel
Event
Volume a. Dependent Variable: y
0,829 0,6 Reliabel
Penjualan Sumber : Hasil olahan penulis
Sumber: Data diolah peneliti menggunakan menggunakan SPSS (2018)
SPSS (2018)
Berdasarkan koefisien realibilitas Berdasarkan tabel 5 diatas menjelaskan bahwa
yang dihasilkan oleh program SPSS, nilai yang persamaan model regresi adalah sebagai
dihasilkan dari olahan data >0.6. Maka berikut:
instrument penelitian dari masing-masing Y = 1,608 + 0,841 (X1) + 0,364 (X2)
variabel dinyatakan reliable. Persamaan regresi diatas menjelaskan bahwa
nilai konstanta (a) sebesar 1,608 berarti jika
Tabel 4 segmentasi pasar dan marketing event bernilai
Model Summaryb 0 (nol), maka nilai volume penjualan adalah
1,608. koefisien variabel segmentasi pasar
R Adjusted R Std. Error of
sebesar 0,841 menunjukan bahwa apabila
Model R Square Square the Estimate variabel independen lain nilainya tetap dan
1 ,835a
,697 ,691 2,15596 segmentasi pasar mengalami kenaikan 1
satuan, maka volume penjualan mengalami
a. Predictors: (Constant), x2, x1 peningkatan sebesar 0.841.
b. Dependent Variable: y Sementara itu Koefisien marketing event
Pada tabel 4 di atas nilai R digunakan sebesar 0,364 menunjukan bahwa apabila
untuk mengetahui seberapa kuat hubungan variabel independen lain nilainya tetap dan
marketing event mengalami kenaikan 1 satuan,
maka kepuasan konsumen mengalami Tabel 7
peningkatan 0,364.
Setelah melihat hasil kedua variabel diatas Coefficientsa
maka persamaan tersebut menunjukan variabel Standa
independen segmentasi pasar dan marketing
event berpengaruh positif terhadap volume Unstandardi rdized
penjualan. berdasarkan regresi tersebut dapat zed Coeffi
diketahui bahwa variabel independen yang Coefficients cients
berpengaruh adalah segmentasi pasar dengan
koefisien 0,841 kemudian variabel marketing Std.
event dengan koefisien 0,364. Model B Error Beta t Sig.
Pengaruh segmentasi pasar Terhadap (Consta 6,03 1,372 4,397 ,000
volume penjualan nt) 3
Tabel 6
Coefficientsa x2 ,515 ,043 ,769 11,909 ,000
a. Dependent Variable: y
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
1. Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa
Std.
variabel marketing event mempunyai nilai
Model B Error Beta t Sig. t > t yaitu 11,909> 1.984 dan
hitung tabel
(Constant) 5,801 1,675 3,463 ,001 signifikansi < α yaitu 0,000 < 0,05. Karena
x1 1,498 ,152 ,706 9,864 ,000
t lebih besar dari t dan tingkat
hitung tabel
probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka
a. Dependent Variable: y
H ditolak, berarti variabel segmentasi pasar
0
(X ) mempunyai pengaruh signifikan
2
1. Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa terhadap volume penjualan (Y) secara
variabel segmentasi pasar mempunyai nilai parsial.
t > t yaitu 9,864> 1.984 dan 2. Diperoleh persamaan regresi linier
hitung tabel
signifikansi < α yaitu 0,000 < 0,05. Karena sederhana marketing event (X1) yaitu
t lebih besar dari t dan tingkat Y=6,033 + 0,515 X2.
hitung tabel Hasil diatas menjelaskan bahwa nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka konstanta (a) sebesar 6,033. Ini berarti jika
H ditolak, berarti variabel segmentasi pasar marketing event bernilai 0 (nol) maka nilai
0
(X ) mempunyai pengaruh signifikan volume penjualan adalah sebesar 6,033.
1
Koefisien Variabel marketing event sebesar
terhadap volume penjualan (Y) secara
0,515 menunjukan bahwa apabila variabel
parsial.
independen lain nilainya tetap dan
2. Diperoleh persamaan regresi linier
marketing event mengalami kenaikan 1
sederhana segmentasi pasar (X1) yaitu
satuan, maka volume penjualan mengalami
Y=5,801 + 1,498 X1.
peningkatan sebesar 0,515.
Hasil diatas menjelaskan bahwa nilai
konstanta (a) sebesar 5,801. Ini berarti jika
segmentasi pasar bernilai 0 (nol) maka nilai
volume penjualan adalah sebesar 5,801.
Koefisien Variabel segmentasi pasar PENUTUP
sebesar 1,498 menunjukan bahwa apabila Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
variabel independen lain nilainya tetap dan oleh penulis maka dapat ditarik kesimpulan
segmentasi pasar mengalami kenaikan 1 sebagai berikut.
satuan, maka volume penjualan mengalami 1. Segmentasi pasar yang meliputi segmen
peningkatan sebesar 1,498. geografi, demografi dan psikografi, secara
parsial berpengaruh positif atau signifikan
dalam meningkatkan volume penjualan
Chatime BTC. Hal ini dapat di buktikan
Pengaruh marketing event Terhadap volume dari pengolahan data kuesioner segmentasi
penjualan pasar (X1) dari 100 responden dengan
rentan nilai skor berada pada segmentasi
pasar dalam kondisi baik sehingga hanya
dapat memenuhi kebutuhan konsumen setia Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
Chatime BTC. hp/Ecodemica
2. Strategi marketing event secara parsial Rohaeni, H., Hikmah, A. S., & Rahmayani, R.
berpengaruh positif atau signifikan terhadap (2018). Be Good Atitude Dalam
volume penjualan Chatime BTC. Hal ini Berpenampilan Pada UMKM “ Mang
dapat di buktikan pula dari pengolahan data Piat ” Kabupaten Bandung Barat, 1(1),
kuesioner marketing event (X2) dari 100 142–148.
responden dengan rentan nilai skor berada Roisah, R., & Riana, D. (2016). Telaah
dalam kondisi baik sehingga marketing Hubungan Citra Merek, Kualitas Produk
event dapat meningkatkan volume Dan Keputusan Pembelian Konsumen.
penjualan Chatime BTC. Jurnal Ecodemica, IV(1), 100–107.
3. Volume penjulan Chatime BTC dapat di Retrieved From
katakan baik, jika melakukan strategi Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
marketing event. Hal ini dapat di buktikan hp/Ecodemica/Article/View/351/Pdf
dari pengolahan hasil kuesioner marketing Sugiman, F., & Mandasari, R. (2013).
event (X2) dan volume penjualan (Y) dari Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
100 responden dengan rentan skor dalam Keputusan Pembelian Pada Sanctuary Di
kondisi baik, sehingga volume penjualan Surabaya, 53(9), 546–560.
Chatime BTC akan meningkat. Https://Doi.Org/10.1017/CBO978110741
5324.004
REFERENSI Sukoco, M. H. (2014). Pengaruh Pemasaran
Ani Solihat, Lukmanul Hakim, S. D. S. (2016). Event Terhadap Citra Merek Minuman
Strategi Produk Cilok Sebagai Makanan Isotonik Mizonedi Surabaya. Jurnal Ilmu
Khas Kota Bandung. Strategi Produk Manajemen, 2(3), 748–758.
Cilok Sebagai Makanan Khas Kota agribisnis, J. (2013). Analisis Segmentasi Pasar
Bandung, Iv(2), 242–249. Terhadap Volume Di Kecamatan Kota
Jeffrey Andi Kesuma, Karin Budiono, B. Q. R. Timur Kota Gorontalo, 1–12.
E. (2015). Pengaruh Bauran Promotion Alfian, M. A. T. (2015). Analisis Segmentasi
Terhadap Volume Penjualan Holcim Pasar Produk Rokok Mild Berdasarkan
Solusi Rumah Bintang Jaua Di Jember. Atribut Produk Di Kabupaten Jember M .
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, Ayson Teguh Alfian Fakultas Ekonomi
1(2), 162–181. Universitas Jember Sudaryanto Fakultas
Lasmini, N. K. (2012). Segmentasi Pasar Kopi Ekonomi Universitas Jember
Bubuk Bali Banyuatis Di Kota Denpasar Pendahuluan Pendapatan Negara Yang
Ni Ketut Lasmini (Dosen Jurusan Paling Besar Selain Dar, 9(1), 109–122.
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ardiansyah, R. (2012). Jurnal Ilmu & Riset
Bali), 10. Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 1, 1(12),
Luh Ayu Paramita Dewi , Indira Rachmawati, 1–17.
F. S. A. P. (2015). Analisis Positioning Arianty, N. (2014). Pengaruh Bauran Promosi
Franchise Bubble Drink Berdasarkan Terhadap Volume Penjualan Sepeda
Persepsi Konsumen Di Kota Bandung ( Motor Yamaha Mio Pada Pt. Alfa Scorpii
Studi Pada Calais , Chatime , I-Cup , Sentral Yamaha. Jurnal Riset Akuntansi
Presotea , Sharetea ) Positioning Analysis Dan Bisnis, 14(1), 98–110.
Of Bubble Drink ’ S Franchise Based On Ecodemica, J., September, V. N., & Yuliawati,
Consumer Perceptions In Bandung City. L. (2017). Analisis Struktur , Perilaku ,
Analisis Positioning Franchise Bubble Dan Kinerja Industri, 1(2).
Drink Berdasarkan Persepsi Konsumen Event, K., Terhadap, M., & Solo, M. K. (N.D.).
Di Kota Bandung, 2(3), 2511–2517. Kontribusi Event Marketing Terhadap
Madhalena, E., & Syahputra. (2016). Pengaruh Ekuitas Merek Kota Solo. Kontribusi
Event Marketing Terhadap Brand Image Event Marketing Terhadap Ekuitas, 5(1).
Rokok Djarum Super Mild. Fitri. (2017). Analisis Segmentasi, Targeting,
Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index. Positioning (Stp) Terhadap Peningkatan
Php/Ecodemica, 4(2), 179–188. Volume Penjualan Pada Rumah Griya
Muwarni, E. (2010). ‘ Eating Out ’ Makanan Mulya Asri Di Kota Makassar. Jurnal
Khas Daerah : Menggagas Pencitraan Riset Edisi Xvi, 3(004), 1–12.
Berbasis Keariifan Lokal, 301–313. Gunawan Adi Chandra, & Serli Wijaya.
Rohaeni, H. (2016). Peranan Promosi Melalui (2006). Analisa Segmentasi Penentuan
Personal Selling Terhadap Volume Target Dan Posisi Pasar Pada Restoran
Penjualan, IV(2), 1–4. Retrieved From Steak Dan Grill Di Surabaya. Jurnal
Manajemen Perhotelan, 2, 76–85. 446–454.
Retrieved From Putriyandari, R., Amran, A., Roisah, R.,
Http://Puslit2.Petra.Ac.Id/Ejournal/Index. Komalasari, Y., & Yuliyana, W. (2018).
Php/Hot/Article/View/16513 Implementasi Pemanfaatan Media Sosial
Hartono, N. A., Dida, S., Hafiar, H., & Km, S. Dalam Meningkatkan Pendapatan Di
(2015). Pelaksanaan Kegiatan Special Lembaga Belajar Smart Club Bandung,
Event Jakarta Goes Pink Oleh Lovepink 1(1), 65–75.
Indonesia. Jurnal Komunikasi, 10/2, Rohaeni, H. (2016). Peranan Promosi Melalui
161–172. Personal Selling Terhadap Volume
Hedynata, M. L., & Radianto, W. E. D. (2016). Penjualan, Iv(2), 1–4. Retrieved From
Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
Penjualan Luscious Chocolate Potato hp/Ecodemica
Snack, 1(April). Roisah, R., & Riana, D. (2016). Telaah
Karim, D., Sepang, J. L., & Lumanauw, B. Hubungan Citra Merek, Kualitas Produk
(2014). Marketing Mix Pengaruhnya Dan Keputusan Pembelian Konsumen.
Terhadap Volume Penjualan Pada Pt. Jurnal Ecodemica, Iv(1), 100–107.
Manado Sejati Perkasa Group. Jurnal Retrieved From
Emba, 2(1), 421–430. Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
Katili, P. B. (2013). Pengaruh Brand Image hp/Ecodemica/Article/View/351/Pdf
Dan Event Marketing Terhadap Salindeho, H. A. (2014). Pengaruh Saluran
Keputusan Pembelian Rumah ( Studi Distribusi Dan Harga Terhadap
Kasus : Perumahan Citra Garden Bmw Peningkatan Volume Penjualan Pada Pt
Cilegon ), 1–13. Fastrata Buana. Ilmu & Riset
Maina, S. (2015). The Impact Of Market Manajemen, 3(9), 1–15.
Segmentation On The Sales Volume Of Sangkala, H. A. A. (2007). Abstrack Effective
A Company ’ S Product Or Service. Market Segmentation Is Very Influential
Journal Management, 7(11), 132–139. On The Increase In Home Sales . Key
Mikhriani. (2012). Analisis Segmentasi Pasar Word : Market Segmentation , The Level
Perawatan Wajah Natasha Skincare Of Home Sales, 7–16.
Yogyakarta. Jurnal Dakwah, Xiii(1), Sugiman, F., & Mandasari, R. (2013).
105–136. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Munanjar, A. (2017). Analisis Segmentasi Keputusan Pembelian Pada Sanctuary Di
Pasar Dan Manajemen Sdm Pada Surabaya, 53(9), 546–560.
Program Gebyar Bca Net Tv. Jurnal Https://Doi.Org/10.1017/Cbo978110741
Komunikasi, 8(1), 56–63. 5324.004
Muzdalifah, L. (2017). E-Marketing Sebagai Sukoco, M. H. (2014). Pengaruh Pemasaran
Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Event Terhadap Citra Merek Minuman
Penjualan Di Rumah Pengantin L ’ Sinta Isotonik Mizonedi Surabaya. Jurnal Ilmu
L ’, 7(September), 125–131. Manajemen, 2(3), 748–758.
Nela Evelina, Handoyo Dw, S. L. (2012). ( Ubaidillah, S. F. (2018). Strategi Bauran
Studi Kasus Pada Konsumen Pemasaran Freeze Communication
Telkomflexi Di Kecamatan Kota Kudus Dalam Event Pameran Kuliner, 9(1), 56–
Kabupaten Kudus ) Nela Evelina , 62.
Handoyo Dw , Sari Listyorini Jurusan Winarso, W. (2009). Strategi Marketing Dalam
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Mengindetifikasi Segmen Pasar Dan
Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Memilih Pasar Sasaran Perusahaan,
Jl . Prof . Soedharto Sh Tembalang VII(2), 56–62.
Semar. Yuliana, R. (2013). Analisis Strategi
Nurcahyo, F., & Wahyuati, A. (2016). Pemasaran Pada Produk Sepeda Motor
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Matik Berupa Segmentasi, Targeting,
Volume Penjualan Pada Restoran Dan Positioning Serta Pengaruhnya
Mcdonald ’ S Delta Plaza Surabaya. Terhadap Keputusan Pembelian
Jurnal Ilmu Dan Riset Manajenmen, Konsumen Di Semarang. Jurnal Stie
5(April), 1–17. Semarang, 5(2), 79–92.
Pandanaran, U. (2016). Efektifitas Atmospher Yusiana, R., & Nuraisyah, P. A. (2017).
Dan Event Marketing Terhadap, 2(2). Peranan Store Atmosphere Dalam
Putra, H. P., & Wulandari, A. (2015). Pengaruh Meningkatkan Keputusan Pembelian,
Penerapan E-Commerce ( Studi Kasus 1(1), 72–80.
Pada Pengguna Steam Valve ), Iii(2), Agribisnis, J. (2013). Analisis Segmentasi
Pasar Terhadap Volume Di Kecamatan Segmentation On The Sales Volume Of
Kota Timur Kota Gorontalo, 1–12. A Company ’ S Product Or Service.
Alfian, M. A. T. (2015). Analisis Segmentasi Journal Management, 7(11), 132–139.
Pasar Produk Rokok Mild Berdasarkan Mikhriani. (2012). Analisis Segmentasi Pasar
Atribut Produk Di Kabupaten JEMBER Perawatan Wajah Natasha Skincare
M . Ayson Teguh Alfian Fakultas Yogyakarta. Jurnal Dakwah, XIII(1),
Ekonomi Universitas Jember Sudaryanto 105–136.
Fakultas Ekonomi Universitas Jember Munanjar, A. (2017). Analisis Segmentasi
Pendahuluan Pendapatan Negara Yang Pasar Dan Manajemen SDM Pada
Paling Besar Selain Dar, 9(1), 109–122. Program Gebyar BCA Net TV. Jurnal
Ardiansyah, R. (2012). Jurnal Ilmu & Riset Komunikasi, 8(1), 56–63.
Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 1, 1(12), Muzdalifah, L. (2017). E-Marketing Sebagai
1–17. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan
Arianty, N. (2014). Pengaruh Bauran Promosi Penjualan Di Rumah Pengantin L ’ Sinta
Terhadap Volume Penjualan Sepeda L ’, 7(September), 125–131.
Motor Yamaha Mio Pada PT. ALFA Nela Evelina, Handoyo DW, S. L. (2012). (
SCORPII SENTRAL YAMAHA. Jurnal Studi Kasus Pada Konsumen
Riset Akuntansi Dan Bisnis, 14(1), 98– Telkomflexi Di Kecamatan Kota Kudus
110. Kabupaten Kudus ) Nela Evelina ,
Ecodemica, J., September, V. N., & Yuliawati, Handoyo DW , Sari Listyorini Jurusan
L. (2017). Analisis Struktur , Perilaku , Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
Dan Kinerja Industri, 1(2). Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Event, K., Terhadap, M., & Solo, M. K. (N.D.). Jl . Prof . Soedharto SH Tembalang
Kontribusi Event Marketing Terhadap Semar.
Ekuitas Merek Kota Solo. Kontribusi Nurcahyo, F., & Wahyuati, A. (2016).
Event Marketing Terhadap Ekuitas, 5(1). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Fitri. (2017). Analisis Segmentasi, Targeting, Volume Penjualan Pada Restoran
Positioning (Stp) Terhadap Peningkatan Mcdonald ’ S Delta Plaza Surabaya.
Volume Penjualan Pada Rumah Griya Jurnal Ilmu Dan Riset Manajenmen,
Mulya Asri Di Kota Makassar. Jurnal 5(April), 1–17.
Riset Edisi XVI, 3(004), 1–12. Pandanaran, U. (2016). EFEKTIFITAS
Gunawan Adi Chandra, & Serli Wijaya. ATMOSPHER DAN EVENT
(2006). Analisa Segmentasi Penentuan MARKETING TERHADAP, 2(2).
Target Dan Posisi Pasar Pada Restoran Putra, H. P., & Wulandari, A. (2015).
Steak Dan Grill Di Surabaya. Jurnal PENGARUH PENERAPAN E-
Manajemen Perhotelan, 2, 76–85. COMMERCE ( Studi Kasus Pada
Retrieved From Pengguna Steam Valve ), III(2), 446–
Http://Puslit2.Petra.Ac.Id/Ejournal/Index. 454.
Php/Hot/Article/View/16513 Putriyandari, R., Amran, A., Roisah, R.,
Hartono, N. A., Dida, S., Hafiar, H., & Km, S. Komalasari, Y., & Yuliyana, W. (2018).
(2015). Pelaksanaan Kegiatan Special Implementasi Pemanfaatan Media Sosial
Event Jakarta Goes Pink Oleh Lovepink Dalam Meningkatkan Pendapatan Di
Indonesia. Jurnal Komunikasi, 10/2, Lembaga Belajar SMART CLUB
161–172. BANDUNG, 1(1), 65–75.
Hedynata, M. L., & Radianto, W. E. D. (2016). Rohaeni, H. (2016). Peranan Promosi Melalui
Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Personal Selling Terhadap Volume
Penjualan Luscious Chocolate Potato Penjualan, IV(2), 1–4. Retrieved From
Snack, 1(April). Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
Karim, D., Sepang, J. L., & Lumanauw, B. hp/Ecodemica
(2014). Marketing Mix Pengaruhnya Roisah, R., & Riana, D. (2016). Telaah
Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Hubungan Citra Merek, Kualitas Produk
Manado Sejati Perkasa Group. Jurnal Dan Keputusan Pembelian Konsumen.
EMBA, 2(1), 421–430. Jurnal Ecodemica, IV(1), 100–107.
Katili, P. B. (2013). Pengaruh Brand Image Retrieved From
Dan Event Marketing Terhadap Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.P
Keputusan Pembelian Rumah ( Studi hp/Ecodemica/Article/View/351/Pdf
Kasus : Perumahan Citra Garden Bmw Salindeho, H. A. (2014). Pengaruh Saluran
Cilegon ), 1–13. Distribusi Dan Harga Terhadap
Maina, S. (2015). The Impact Of Market Peningkatan Volume Penjualan Pada Pt
Fastrata Buana. Ilmu & Riset Sunjoyo, D. (2013). Aplikasi SPSS Untuk
Manajemen, 3(9), 1–15. SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Sangkala, H. A. A. (2007). Abstrack Effective Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Market Segmentation Is Very Influential Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
On The Increase In Home Sales . Key (Mixed Methodes). Alfabeta.
Word : Market Segmentation , The Level Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran,
Of Home Sales, 7–16. Teori Dan Aplikasi Pemasaran Era
Sugiman, F., & Mandasari, R. (2013). Tradisional Sampai Era Modernisasi
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Global. Alfabeta.
Keputusan Pembelian Pada Sanctuary Di Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis
Surabaya, 53(9), 546–560. Multivariate Dengan Program IBM
Https://Doi.Org/10.1017/CBO978110741 SPSS20. Semarang: UNDIP.
5324.004 Sunjoyo, D. (2013). Aplikasi SPSS Untuk
Sukoco, M. H. (2014). Pengaruh Pemasaran SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Event Terhadap Citra Merek Minuman Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Isotonik Mizonedi Surabaya. Jurnal Ilmu Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Manajemen, 2(3), 748–758. Kualitatif Dan R&D. Bandung: alfabeta.
Ubaidillah, S. F. (2018). Strategi Bauran
Pemasaran Freeze Communication BIODATA PENULIS
Dalam Event Pameran Kuliner, 9(1), 56– Ridwan Roswandi. Lahir di Bandung, tanggal
62. 06 Juni 1994. Alamat, Jl Haji Syahroni No 205
Winarso, W. (2009). STRATEGI Marketing Rt 05/03 40124, Kel Cikutra Kec Cibeunying
Dalam Mengindetifikasi Segmen Pasar Kidul. Email Ridwanriswandi94@gmail.com
Dan Memilih Pasar Sasaran Perusahaan,
Vii(2), 56–62.
Yuliana, R. (2013). Analisis Strategi
Pemasaran Pada Produk Sepeda Motor
Matik Berupa Segmentasi, Targeting,
Dan Positioning Serta Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Di Semarang. Jurnal Stie
Semarang, 5(2), 79–92.
Yusiana, R., & Nuraisyah, P. A. (2017).
Peranan Store Atmosphere Dalam
Meningkatkan Keputusan Pembelian,
1(1), 72–80.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS
(Cetakan Ke). Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS20. Semarang: UNDIP.
Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran,
Teori Dan Aplikasi Pemasaran Era
Tradisional Sampai Era Modernisasi
Global. Alfabeta.
Martono, N. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
(Mixed Methodes). Alfabeta.
Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
(Mixed Methods). (Sutopo, Ed.) (8th
Ed.). Bandung: ALFABETA, CV.

Anda mungkin juga menyukai