KALIBRASI BERKALA
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran
dan/atau internasional.
Sistem manajemen baik itu sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, sistem
manajemen lingkungan ISO 14001 : 2005, ataupun sistem manajemen kesehatan
keselamatan kerja OHSAS 18001 : 2008 juga mempersyaratkan dalam salah satu
klausulnya bahwa peralatan yang digunakan dalam suatu perusahaan yang berpengaruh
terhadap mutu, lingkungan, ataupun kesehatan harus dikalibrasi ataupun diverivikasi
secara berkala.
Arti Pentingnya Kalibrasi Kalibrasi alat ukur selain digunakan untuk memenuhi
salah satu persyaratan / klausul sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, sistem
manajemen lingkungan ISO 14001 : 2005, ataupun OHSAS 18001 : 2007 tetapi juga
mempunyai manfaat lainnya antara lain :
1. Jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan melalui sistem pengukuran yang
valid
2. Menghindari cacat/penyimpangan hasil ukur
3. Menjamin kondisi alat ukur tetap terjaga sesuai spesifikasinya
Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukan instrumen/alat ukur dan bahan ukur, dengan cara
membandingkan terhadap standar ukurnya yang tertelusur (traceable) ke standar
nasional dan/atau internasional. Kegiatan kalibrasi ini sangat penting dilakukan untuk
setiap alat kesehatan, terlebih bagi alat kesehatan yang rutin digunakan setiap hari di
sarana pelayanan kesehatan.
“Patient Safety” menjaga dan meningkatkan mutu dan efektifitas pelayanan serta
keselamatan terhadap pasien dan petugas medis, menjadi hal yang wajib dari
penggunaan peralatan kesehatan harus memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan.
Memastikan kesesuaian karakteristik terhadap spesifikasi dari suatu bahan ukur
atau instrumen/alat
Menentukan deviasi atau penyimpangan kebenaran konvensional dari nilai
penunjukan suatu instrumen ukur atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur
Menjaga keakuratan nilai yang dihasilkan oleh suatu alat sehingga tidak
menyimpang jauh dari ambang batas yang ditentukan
Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun
internasional
Sesuai dengan aturan dari pemerintah, setiap peralatan kesehatan terutama yang
terdapat dan digunakan di sarana pelayanan kesehatan harus diuji dan dikalibrasi secara
berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan, Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan
yang berwenang dan/atau perusahaan swasta terpercaya. Setelah institusi penguji
melakukan kalibrasi terhadap alat kesehatan, selanjutnya setiap alat kesehatan yang
memenuhi standar akan diberikan sertifikat dan tanda yang menyatakan bahwa alat
tersebut sudah layak pakai.
1. Kalibrasi Legal, adalah kalibrasi alat kesehatan yang dilakukan untuk keperluan
legalitas perijinan dan akreditasi dan dilakukan minimal setahun 1 kali oleh
institusi penguji kalibrasi terakreditasi KAN (diakui secara nasional)
2. Kalibrasi Internal, adalah kalibrasi alat kesehatan yang dilakukan secara berkala
atau sewaktu-waktu dengan tujuan uji fungsi performance alat, quality control
dan verifikasi hasil pengukuran. Yang dilakukan oleh teknisi vendor alat
bersangkutan yang bersertifikat ataupun teknisi elektromedis rumah sakit yang
bersertifikat. Biasanya kalibrasi internal sudah termasuk dalam fasilitas kontrak
service vendor. Dilakukan berkala sesuai dengan kebutuhan, minimal 3x
setahun.
Admin menyarankan untuk melakukan kedua kalibrasi tersebut. Dan mendorong setiap
rumah sakit memiliki minimal 2 unit alat kalibrasi mandiri untuk menjalankan program
pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan.
Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi
peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan
mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
o Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan
dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan
dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
Pasal 17
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,
Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak
diperpanjang izin operasional Rumah Sakit.
Mengapa hal ini diberlakukan? Tingkat teknologi, beban kerja alat, dan usia suatu alat
akan sangat mempengaruhi kinerja suatu alat kesehatan, baik untuk tingkat akurasi,
ketelitian, maupun keamanannya, sehingga kalibrasi akan sangat diperlukan untuk
menjaga agar alat kesehatan tetap dapat bekerja optimal.
Alat kesehatan yang wajib dikalibrasi adalah yang memiliki kriteria seperti berikut
ini:
Selain kriteria wajib kalibrasi, terdapat pula kriteria alat kesehatan yang dinyatakan lulus
kalibrasi sehingga layak untuk digunakan. Kriteria tersebut adalah:
Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, maka tingkat akurasi dan kinerja dari alat
kesehatan dapat terjaga dengan baik.
21. Electrostimulator
22. Electrosurgery Unit (ESU)
23. ENT Treatment
24. Feeding pump
25. Flow Meter
26. Incubator Laboratorium
27. Infant Incubator
28. Infant Warmer
29. Infusion Pump
30. Inkubator Bayi
31. Inkubator Perawatan
32. Nebulizer
33. Oven
34. Oxymeter
35. Parafin Bath
36. Pasien Monitor
37. Pulse Oxymetri
38. Refrigerator Labolatorium
39. Rotator
40. Sphygmomamometer
41. Spirometri
42. SPO2 Monitor
43. Sterilisator Basah
44. Sterilisator Kering
45. Stirer
46. Syringe Pump
47. Tensimeter
48. Traksi
49. Treadmil + ECG
50. Vaporizer
51. Ventilator
52. Vital Sign Monitor
53. Waterbath
54. X-Ray Angiography
55. X-Ray C-Arm
56. X-Ray Dental Intra Oral
57. X-Ray Dental Panoramic
58. X-Ray Fluoroscopy
59. X-Ray General Purpose
60. X-Ray Mammography
61. X-Ray MCS
Karena kalibrasi umumnya dilakukan hanya setahun sekali. Apabila dalam rentang waktu
kalibrasi selanjutnya alat kesehatan tersebut terdapat pemeliharaan dan perbaikan
ataupun permintaan kalibrasi oleh user/ operator untuk "make sure" hasil dan kualitasnya
sesuai. Maka harus dilakukan re-kalibrasi. Tentunya teknisi elektromedik harus dibekali
dengan peralatan kalibrasi yang sudah terverifikasi dan tentunya teknisi elektromedik
mempunyai sertifikasi dan terlatih untuk melakukan kalibrasi guna melakukan quality
control berkala.
Contoh kasus :
Ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat) mengeluhkan hasil NIBP Bedside Monitornya
tidak valid dan berbeda dengan hasil pengukuran tensimeter aneroid mereka, dan hal
tersebut sudah diulang beberapa kali, hasil pemeriksaan pasien sangat jauh melenceng
dan tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik oleh dokter.
Solusi :
Harus dilakukan re-kalibrasi Bedside Monitor, jika hasil pengukuran kalibrasi tidak sesuai
maka harus dilakukan perbaikan alat kesehatan, setelah dilakukan perbaikan, maka
harus dikalibrasi kembali sesuai dengan standar pabrikan. Masalahnya jika teknisi
elektromedik tidak mempunyai alat ukur kalibrasi untuk melakukan Quality Control maka
akan menunda pelayanan dan safety pasien sangat diragukan, melihat hasil
pemeriksaan yang berbeda.
Tata cara kalibrasi mempunyai Standard Operasional (SOP) tersendiri oleh tenaga
elektromedik yang sudah terlatih dan tersertifikasi.
Kalibrasi yang digunakan mengacu pada referensi SNI (Standar Nasional Indonesia)
maupun Internasional, contoh: OIML (Organization International Metrology Legal), EA
(European co-operation for Accreditation), ECRI (Emergency Care Research Institute),
AAMI (Association for the Advancement of Medical Instrumentation), IEC (International
Electrotechnical Commision) dan KAN (Komite Akreditasi Nasional)
Anak Timbangan
Electrical Safety Analyzer
ECG Phantom Simulator
IDA (Intelligent Drainage Analyzer) Infusion Analyzer
Temperature Tester
Audiometers Tester
Sound level meters
Defibrillator / pacemaker analyzers
Ultrasonography Imaging Phantom
NIBP simulators
Pressure meter
Sp02 simulators
X-Ray Mesurement Survey Meter
Diagnostic Imaging QA/ Diagnostic imaging x-ray test devices
Patient monitor testers (patient simulators)
Fetal / maternal simulators
CT / MRI / X-Ray phantoms
Electrosurgical unit testers
Ventilator / gas-flow analyzers
Incubator analyzers
Dll
Merk Kalibrator Alat Medis Di Pasaran :
Admin banyak menemui tidak semua Rumah Sakit mempunyai alat kalibrasi internal
mandiri. Pertanyaannya, apakah acuan uji performa test, quality control dan kelaikan alat
bila tidak ada alat kalibrasi internal ? Apakah harus menunggu kalibrasi legal dilakukan,
yang waktunya setahun 1x ?
Oleh karena itu perlu menjadi pemikiran bagi manajemen rumah sakit untuk lebih
memikirkan tentang adanya alat kalibrasi internal. Jadi kalibrasi bisa dilakukan dengan
alat ukur dan alat kalibrasi, bukan hasil menerawang bebas :)))
Melalui kalibrasi legal dan kalibrasi internal secara berkala maka akurasi dan batas
kesalahan yang diperbolehkan bisa diketahui. Dimana alat kesehatan harus memiliki
performance yang ketat antara lain ketelitian (accuracy), kepekaan (sensitivity),
reproduksibilitas dan aspek keselamatan (safety aspec). Sehingga dalam
penggunaannya akan selalu siap pakai dan memenuhi standar teknis pemakaian
peralatan kedokteran.