Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH UJI HIPOTESIS SATU RATA-RATA

Oleh :

Kelompok 5

Alfellya. A (06081181320037)

Norma Oktika Rini (06081181320021)

Resty Neli Prisiska (06081181320006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014/2015
PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG RATA-RATA
Hipotesis merupakan suatu proposisi atau sebuah anggapan yang mungkin dan
sering digunakan sebagai dasar pembuat keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk
dasar penelitian lebih lanjut (Supranto, 2001 : 124). Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis
merupakan suatu data, data ini kemungkinan dapat terjadi kesalahan, untuk itu apabila data
ini akan dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan
menggunakan data hasil observasi. Misalnya ada kebijakan dari pemilik perusahaan yaitu
kalau rata-rata gaji karyawannya kurang dari Rp 1.000.000, kemudian diputuskan oleh
pemilik perusahaan untuk menaikkan gaji. Berdasarkan suatu penelitian, ternyata rata-rata
gaji karyawannya kurang dari Rp 1.000.000 maka kemudian diputuskan oleh pemilik
perusahaan untuk menaikkan gaji mereka.

Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalm pengujian hipotesis satu rata-rata (prosedur
pengujian hipotesis) adalah sebagai berikut :

Jika sampel lebih besar dari 30, maka pada uji hipotesis dapat menggunakan
distribusi uji Z. Langkah-langkahnya :

1. Formulasi hipotesis
I. H0 : μ = μ0
H1 : μ > μ0
II. H0 : μ = μ0
H1 : μ < μ0
III. H0 : μ = μ0
H1 : μ ≠ μ0
2. Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji Z. Taraf nyata sesuai soal dan
nilai Z sesuai tabel.
3. Kriteria pengujian
I. Untuk H0 : μ = μ0   dan H1 : μ > μ0
 H0diterima jika Z0 ≤ Zα
 H0 ditolak jika Z0 ˃ Zα
II. Untuk H0 : μ = μ0 dan H1 : μ < μ0
 H0  diterima jika Z0 ≥ -Zα
 H0  ditolak jika Z0 ˂ - Zα
III. Untuk H0 : μ = μ0 dan H1 : μ ≠ μ0
 H0  diterima jika -Zα/2  ≤ Z0 ≤ Zα/2
 H0  ditolak jika Z0 >  Zα/2 atau Z0 < -Zα/2 
4. Uji statistik
Keterangan:
µ = rata-rata populasi
µo = rata-rata uji
 = rata-rata sampel
σ = standar deviasi (simpangan baku) populasi
n = jumlah sampel
α = tingkat signifikansi

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0.

Contoh :
Menurut pendapat seorang anggota dari Departemen Sosial, rata-rata penerimaan per
hari anak-anak pengamen jalanan di suatu provinsi sebesar Rp 7000, dengan alternatif lebih
besar dari itu. Diketahui simpangan baku dari penerimaan sebesar Rp 1600. Untuk menguji
pendapatnya, dilakukan penyelidikan terhadap 256 orang anak yang dipilih secara acak,
ternyata diketahui rata-rata penerimaan mereka sebesar Rp 7100. Dengan menggunakan
α=5%, ujilah pendapat tersebut.

Penyelesaian :
H0 : μ = 7000
H1 : μ >7100 ; α= 5% ; Zα=1,64 dari tabel normal.

Oleh karena Z0 ˂ Zα , maka H0 tidak ditolak, yang berarti bahwa rata-rata penerimaan anak-
anak penjual Koran adalah sebesar Rp 7000 per bulan.

Jika sampel kurang dari 30, maka pada uji hipotesis dapat menggunakan distribusi
uji t. Langkah-langkahnya :

1. Formulasi hipotesis
I. H0 : μ = μ0
H1 : μ > μ0
II. H0 : μ = μ0
H1 : μ < μ0
III. H0 : μ = μ0
H1 : μ ≠ μ0
2. Penentuan nilai taraf nyata dan nilai tabel uji t. Taraf nyata sesuai soal dan nilai t
sesuai tabel. Kemudian menentukan derajat kebebasan. Db = n-1
3. Kriteria Pengujian
I. Untuk H0 : μ = μ0 dan H1 : μ > μ0
 H0 diterima apabila t0 ≤ tα
 H0 ditolak apabila t0 > tα
II. Untuk H0 : μ = μ0 dan H1 : μ < μ0
H0 diterima apabila t0 ≥ -tα

H0 ditolak apabila t0 < -tα

III. Untuk H0 : μ = μ0 dan H1 : μ ≠ μ0
 H0 diterima apabila -tα/2 ≤ t0 ≤ tα/2
 H0 ditolak apabila t0 > tα/2 atau t0 < -t α/2
4. Uji statistik

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0.

Contoh :
Seorang pengawas menguji 25 orang guru di sebuah SMA Negeri dan mendapatkan
bahwa rata-rata penguasaan pekerjaan sebagai guru professional adalah 22 bulan dengan
simpangan baku = 4 bulan. Dengan taraf nyata 5 %, ujilah apakah rata-rata penguasaan
pekerjaan sebagai guru professional tidak sama dengan 20 bulan ?

Diketahui :

a. H0 : μ = 20
H1 : μ ≠ 20
b.
c. Kriteria pengujian :
H0 diterima apabila -tα/2 ≤ t0 ≤ tα/2
H0 ditolak apabila t0 > tα/2 atau t0 < -t α/2

d. =
e. Ternyata nilai t berada di daerah penolakan H0, H0 ditolak dan H1 diterima. Rata-rata
penguasaan pekerjaan sebagai guru profesional
DAFTAR PUSTAKA

Supranto, Johanes. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.


http://tesiaryanti.blogspot.com/2012/06/bab-i-pendahuluan-kehidupan-nyata.html

Anda mungkin juga menyukai