Anda di halaman 1dari 39

Uji Hipotesis

Asosiatif
Kelompok 5
Nur Amalia Marukai
Citra Vanesa Duda
Sartka Sari Dewi
Nur Falaq
Sugito Mahendra Imran
Adinda Pratiwi Musa
Asni Paramani
Regina Sugi Pakadang
Meilan Sigar
Uji Hipotesis Asosiatif

Hipotesis Asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antar


variabel dalam populasi, melalui data hubungan dalam sampel.
Untuk itu, dalam langkah awal pembuktiannya, perlu dihitung
terlebih dulu koefisien korelasi antar variabel dalam sampel,
kemudian koefisien yang ditemukan tersebut diuji
signifikansinya. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji
koefisien korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan
pada seluruh populasi tempat sampel diambil.
Uji Hipotesis Asosiatif

01 Uji Koefisien Kontingensi

02 Uji Rank Spearman

03 Uji Kendall Tau


Uji Koefisien
Kontingensi
Uji Koefisien
Kontingensi Koefisien kontingensi adalah
metode yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan
Uji analisis ini (asosiasi atau korelasi) antara 2
dilambangkan dengan variabel yang keduanya bertipe data
huruf C atau KK (singkatan nominal (kategorik). Misalnya :
dari koefisien kontingensi). agama dan jenis kelamin.

Uji ini mempunyai hubungan


erat dengan chi square yang
digunakan untuk menguji
hipotesis
Langkah-Langkah Uji Koefisien
Kontingensi
1 2 3

Membuat Mencari nilai frekuensi  Menghitung nilai


Hipotesis yang di harapkan ( fe)

5 4

Membuat Menghitung koefisien


Kesimpulan kontingensi C
Rumus Uji Koefisien Kontingensi
 Keterangan :  
: nilai chi kuadrat  
  : frekuensi yang di observasi (frekuensiempiris)
 
: frekuensi yang diharapkan (frekuensiteoritis)
N: jumlah/total
• Rumusmencari :
Dimana:

Keterangan :  
: frekuensi yang diharapkan
: jumlahfrekuensipadakolom
: jumlahfrekuensi pada baris
Kelebihan Kekurangan
Perhitungan relatif mudah sehingga Koefisian ini tidak mencapai nilai 1
dapat digunakan jika ukuran korelasi- ketika korelasi sempurna
korelasi lain tidak dapat diterapkan Dua koefisien kontingensi tidak dapat
dibandingkan jika keduanya tidak
dihasilkan dari tabel-tabel kontingensi
yang berukuran sama
Tidak dapat secara langsung
dibandingkan dengan ukuran korelasi
lain manapun, misalnya r-person, rs-
spearman, rs-kendal
Contoh Soal Tabel
Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu berdasarkan Pemberian
Imunisasi
Suatu penelitian dilakukan oleh
Mahasiswa Prodi Kebidanan
Metro untuk mengetahui adakan Pemberian Imunisasi  
Tingkat
hubungan tingkat pendidikan ibu Pendidikan Tidak Sama
dengan pemberian Imunisasi. Ibu Lengkap Tidak Lengkap
Sekali
Jumlah
Tingkat Pendidikan
dikelompokkan menjadi SD, SMP, SD 40 80 60 180
SMA, Jenis pemberian imunisasi
dikelompokkan menjadi SMP 60 30 30 120
imunisasi lengkap, tidak lengkap
dan tidak sama sekali. Jumlah
SMA 60 30 10 100
sampel sebanyak 400 orang
dengan imunisai lengkap
sejumlah 160 anak, imunisasi Jumlah 160 140 100 400
tidak lengkap 140 dan tidak sama
sekali 100.
Jawaban
Hipotesis
• Ho : Tidak ada hubungn antara Tingkat Pendidikan dengan Pemberian Imunisasi
• Ha : Ada hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pemberian Imunisasi
Kriteria Pengujian
• Ho ditolak apabila X2 hitung > X2 tabel
• Ho diterima apabila X2 hitung ≤ X2 tabel

 Hitung Masing-masing

 
SD  
SMP  
SMA
Lengkap = = 72 Lengkap = = 48 Lengkap = = 40

Tidak Lengkap = = 63 Tidak Lengkap = = 42 Tidak Lengkap = = 35

Tidak sama sekali = = 45 Tidak sama sekali = = 30 Tidak sama sekali = = 25


PemberianImunisasi

Tingkat
PendidikanIbu Lengkap TidakLengkap TidakSamaSekali Jumlah

SD 40 72 80 63 60 45 180

SMP 60 48 30 42 30 30 120

SMA 60 40 30 35 10 25 100

Jumlah 160 140 100 400


 Kemudian menghitung nilai

= + + +
+

= 3 3,43 0 10 0,71
= 49,9
Selanjutnyauntukmenghitungkoefisienkontingensi C, makahargaX2
dimasukkankedalamrumus :

 
=0,33
Jadibesarnyakoefisiensiantaratngkatpendidikandenganpemberianimunisasiadalah 0,33.
Dalam halini df (dk) = (baris-1) (kolom-1) = (3-1) (3-1) =4
Denganmelihattabelchi square pada df =4 dan α = 0,05 diperolehnilai X2tabel = 9,488.
Ketentuan pengujian jika Chi Square hitung (49,94) > dari Chi Square tabel ( 9,488 ). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berartiadahubungantingkatpendidikan yang
segnifikandenganpemberianimunisasisebesar 0,33.

Tabel X2
Uji Rank
Spearman
Uji Rank Spearman
 • Korelasi Rank Spearman
digunakanuntukmencaritingkathubunganataumengujisignifikansihipotesisasosiatifbilamasing
-masingvariabel yang dihubungkandatanyaberbentukordinal, dansumber data
antarvariabeltidakharussama (sigiyono).
• Koefisienkorelasi Rank-Spearman, adalahsuatuukuran yang mendeskripsi-
kanasosiasiatauhubunganantarvariabel (faktor) yang
secarasubstansiatauteoritismendukunghubungantersebut,
dansecarastatistikakandiukurbesarannyamelaluikoefisientersebut.
• Rank Spearman biasanyadisimbulkandengan , ataukadangditulisdengan
• Ukurankoefisienberadaantara minus 1 danpositif 1
• Jikaterdapatasosiasi yang sangateratantara X dan Y. jikatandanya minus (-),
artinyahubunganbertolakbelakangatauberlawananarah. Sedangkanjikatandanyapositif (+)
menyatakanhubunganantarvariabeltersebutsifatnyaterarah.
• Jikadapatdinyatakansecarastatistiktidakterdapatasosiasiatauhubunganantarkeduavariabel.
Rumus Uji Rank Spearman
 

Dengan :
adalahkoefisienkorelasi Rank Spearman
danadalah ranking skor data variabel X dan Y
adalahjumlah data (sample size)
adalahbedaantaraduapengamatanberpasangan
Langkah-langkah Uji Rank Spearman

  Mengkuadratkan masing-
Membuat ranking setiap   Menentukan masingsubjekuntukmendapatkan,
skor data variabel X dan Y hargauntuksetiapsubjek kemudianmenjumlahkanhargauntu
kke-n kasusuntukmendapatkan

  Membandingkan Melakukan perhitungan


nilaikorelasi spearman koefisien korelasi
hitung () inidengan spearman.
spearman tabel (tabel)
Menghitung korelasi spearman dengan lebih 30 sampel

  Mencarinilai z
hitungdenganrumus

Pengambilan keputusan
dalam sampel >30 ini adalah
membandingkan antara z
hitung dengan z tabel

 
Dengan kriteriapengujian:
Tolakjika, atau
Tabel bantu untuk menghitung korelasi rank spearman
  Tabel nilai-nilai (RHO), korelasi Rank Spearman
Tabel interpretasi koefisien korelasi versi De Vaus

Koefisien Kekuatan Hubungan


0,00 Tidak ada hubungan
0,01 – 0,09 Hubungan kurang berarti
0,10 – 0,29 Hubungan lemah
0,30 – 0,49 Hubungan moderat
0,50 – 0,69 Hubungan kuat
0,70 – 0,89 Hubungan sangat kuat
>0,90 Hubungan mendekati sempurna
Contoh Soal
Ada 10 orang responden yang
diminta untuk mengisi daftar Nomor Jumlah Skor Jumlah Skor
Responden Motivasi (X) Prestasi (Y)
pertanyaan tentang motivasi dan
prestasi dalam sebuah kantor. 1 9 8
Jumlah responden yang diminta 2 6 7
mengisi daftar pertanyaan itu 10 3 5 6
karyawan, maisng-masing diberi 4 7 8
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. 5 4 5
nilai yang diberikan oleh 6 3 4
kesepuluh responden tentang 7 2 2
motivasi dan prestasi itu diberikan 8 8 9
pada contoh berikut. Yang akan 9 7 8
diketahui adalah apakah ada 10 6 6
hubungan antara motivasi (X)
dengan prestasi (Y). Jawaban
responden yang terkumpul
ditunjukkan pada tabel berikut:
Jawaban
cncnjsxj No Skor data variabel Ranking data Selisihkuadrat rank X
variabel -Y

11 99 88 1
1 3
3 -2
-2 4
4
22 66 77 5,5
5,5 5
5 0,5
0,5 0,25
0,25
33 55 66 7
7 6,5
6,5 0,5
0,5 0,25
0,25
4 7 8 3,5 3 0,5 0,25
4 7 8 3,5 3 0,5 0,25
5 4 5 8 8 0 0
5 4 5 8 8 0 0
6 3 4 9 9 0 0
6 3 4 9 9 0 0
7 2 2 10 10 0 0
7 2 2 10 10 0 0
8 8 9 2 1 1 1
8 8 9 2 1 1 1
9 7 8 3,5 3 0,5 0,25
9 7 8 3,5 3 0,5 0,25
10 6 6 5,5 6,5 -1 1
10 6 6 5,5 6,5 -1
0 1
7
0 7
 Menghitung KoefisienKorelasi Spearman

Kesimpulan
Dari tabelkorelasi Rank Spearman terlihatbahwauntuk n = 10, dengantarafsignifikansi 5% diperolehharga
0,648 dan untuk 1% = 0,794.
Tarafsignifikansi 5% :
Taraf signifikansi 1% :
Hal iniberartimenolakdanmenerima. Dengandemikian, terdapathubungan yang
nyata/signifikanterhadapmotivasidenganprestasi
Kekuatan hubunganantaramotivasi (danprestasijikadilihatdaritabelinterpretasiversi De Vaus
adalahhubunganmendekatisempurnakarenakoefisienkorelasinya 0,96.
Hubunganantara motivasi (danprestasimemilikisifatsearah. Sehinggajikavariabel motivasi
(meningkatakandiikutidenganpeningkatan prestasi .
Contoh 2
Sebagai bagian dari studi akibat tekanan kelompok terhadap individu untuk melakukan penyesuaian diri
dalam situasi yang melibatkan resiko keuangan, peneliti membuat suatu skala keotoriteran dan skala untuk
mengukur perjuangan untuk status sosial terhadap 12 mahasiswa. Ujilah dengan korelasi rank spearman
apakah kedua variabel tersebut berhubungan positif.
Mahasiswa Skor
Keotoriteran Perjuangan Status Sosial
A 82 42
B 98 46
C 87 39
D 40 37
E 116 65
F 113 88
G 111 86
H 83 56
I 85 62
J 126 92
K 106 54
L 117 81
Mahasiswa Skor Ranking Selisih X - Y

A 82 42 2 3 -1 1
 Penyelesaian B 98 46 6 4 2 4
• Hipotesis C 87 39 5 2 3 9
tidakterdapathubunganantarakeotoriterandanperjuangan
D 40 37 1 1 status sosialdalamdirimahasiswa
0 0
terdapathubungan yang positifantarakeotoriterandenganperjuangan status
E 116 65 10 8 2 4
sosialdalamdirimahasiswa
• KriteriaPengujian
F 113 88 9 11 -2 4
ditolakbilaharga
G 111 86 8 10 -2 4
diterima bilaharga
H 83 56 3 6 -3 9
I 85 62 4 7 -3 9
J 126 92 12 12 0 0
K 106 54 7 5 2 4
L 117 81 11 9 2 4
52
 • Menghitung KoefisienKorelasi Spearman

• Kesimpulan
Dari tabelkorelasi Rank Spearman terlihatbahwauntuk n = 12, dengantarafsignifikansi 5%
diperolehharga 0,591 danuntuk 1% = 0,777.
Tarafsignifikansi 5% :
Tarafsignifikansi 1% :
Hal iniberartimenolakdanmenerima. Dengandemikian, terdapathubungan yang
nyata/signifikanterhadapkeotoriterandenganperjuangan status sosial
Kekuatanhubunganantaramotivasi (danprestasijikadilihatdaritabelinterpretasiversi De
Vausadalahhubungansangatkuatkarenakoefisienkorelasinya 0,82.
Hubunganantarakeotoriteran (danperjuangan status sosialmemilikihubungan yang positif.
Sehinggajikavariabelkeotoriteran (meningkatakandiikutidenganpeningkatan perjuangan status
sosial .
Uji Kendall
Tau
Uji Kendall Korelasi kendall tau
Tau digunakan untuk
mengukur kekuatan atau
hubungan dua variabel,
data yang digunakan
berskala ordinal dan tidak
harus berdistribusi normal.
Langkah-langkah Kendall Tau
Menentukan Hipotesis
 = Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara A dan B
= Terdapat hubungan yang signifikan
antara A dan B

Statistik Uji Uji Signifikansi


 
Menghitung koefisien korelasi  
Sampel Kecil
N ≤ 10, lihat tabel Q (Siegel, 1997)
Jika data kembar menggunakan rumus 10 < N ≤ 30, lihat tabel A (Siegel, 1997)
dengan faktor koreksi : Tolak jika t hitung ≥ t tabel
Sampel Besar
Tolak jika z hitung > z tabel
Memakai pendekatan tabel Z (tabel kurva
normal), dengan rumus:

Kesimpulan
Contoh Soal
Seorang peneliti ingin mengetahui Karyawan Anxiety Stress
hubungan antara tingkat anxiety A 90 89
tingkat stress pada karyawan PT. B 88 90
Pilaru. Alat ukur yang digunakan C 87 85
untuk mengukur kedua variabel D 86 88
penelitian adalah kuesioner yang E 84 84
masing-masing berisi 25 item F 83 85
dengan 4 skala. Ujilah apakah G 82 80
terdapat hubungan yang signifikan H 80 82
antara tingkat anxiety dan tingkat I 79 76
stress. (α = 0,01). Dari penelitian J 77 78
yang dilakukan, data yang berhasil K 75 73
dikumpulkan adalah sebagai L 73 74
berikut.
Jawaban
 • Hipotesis
= Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat anxiety dengan tingkat stress pada karyawan
= Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat anxiety dengan tingkat stress pada karyawan
Karyawan Anxiety Stress R1 R2 C D
A 90 89 1 2 10 1
B 88 90 2 1 10 0
C 87 85 3 4 8 1
D 86 88 4 3 8 0 C = jumlah rangking yang lebih besar pada R2
E 84 84 5 6 6 1 D = jumlah rangking yang lebih kecil pada R2
F 83 85 6 5 6 0
G 82 80 7 8 4 1
H 80 82 8 7 4 0
S = ∑C - ∑D
I 79 76 9 10 2 1
= 60 – 6 = 54
J 77 78 10 9 2 0
K 75 73 11 12 0 1
L 73 74 12 11 0 0
total         60 6
 • Statistik Uji  • Uji Signifikansi
Karena N = 12, maka lihat tabel A (Siegel, 1997)

Tolak jika
Ʈ = 0,818 = 0,818
= 0,455
>

Maka ditolak

 • Kesimpulan
Karena ditolak, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara tingkat anxiety dengan tingkat
stress pada karyawan.
Contoh Soal 2

Mahasiswa Perjuangan Status Sosial Keotoriteran


Sebagai bagian dari studi tentang
A 42 82
akibat tekanan kelompok terhadap B 46 98
individu untuk melakukan C 39 87
penyesuaian diri dalam situasi yang D 37 40
melibatkan resiko keuangan. Peneliti E 65 116
membuat suatu skala keotoriteran dan F 88 113
G 86 111
skala untuk mengukur perjuangan
H 56 83
untuk status sosial terhadap 12 I 62 85
mahasiswa. Ujilah dengan korelasi J 92 126
kendall tau, apakah kedua variabel K 54 106
tersebut berhubungan positif! α = 5%. L 81 117
Jawaban

 • Hipotesis
: Tidak terdapat korelasi antara variabel perjuangan sosial dengan keotoriteran
: Terdapat korelasi antara variabel perjuangan sosial dengan keotoriteran

• Statistik Uji

Subjek D C A B K H I E L G F J
X 37 39 42 46 54 56 62 65 81 86 88 92
Y 40 87 82 98 106 83 85 116 117 111 113 126 S = ΣRa – ΣRb
R1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 55 – 11
= 44
R2 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
Ra 11 7 9 6 5 6 5 2 1 2 1 0
Rb 0 3 0 2 2 0 0 2 2 0 0 0
 • Statistik Uji  •Uji Signifikansi
Tolak jika >
= = 3,03
= 1,96
= 0,67 mempresentasikan tingkat >
hubungan antara keotoriteran dan
perjuangan stataus sosial yang Maka ditolak
diperlikatkan 12 mahasiswa tersebut.
• Kesimpulan
= = 3,03
Berdasarkan hasil perhitungan di
atas, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara
variabel perjuangan sosial dengan
keotoriteran
Tabel Chi-Square
Tabel Z
Thank You

Anda mungkin juga menyukai