Anda di halaman 1dari 10

SUPERVISI PENDIDIKAN

Nelatu Fadila
18006158
Universitas Negeri padang
Neylatulfadila99@gmail.com

Abstract - Supervision is guidance given to all school staff so that they can improve their
ability to develop better teaching and learning situations. The person who carries out
supervision is called a supervisor. Supervision can be interpreted as coaching. While the
target of coaching can be for school principals, teachers, administrative staff. However, the
target of supervision is teacher development. To carry out supervision requires strengths that
can see sharply the problems in improving the quality of education
Keywords: * supervision, coaching, development*

I. PENDAHULUAN supervisi pendidikan terhadap guru berakar


Dalam perkembangannya, pengawas mendalam dalam kehidupan masyuarakat.
satuan pendidikan lebih diarahkan Untuk menjalankan supervisi diperlukan
untuk memiliki serta memahami bahkan kelebihan yang dapat melihat dengan
dituntut untuk dapat mengamalkan apa tajam terhadap permasalahan
yang tertuangdalam peraturan menteri dalam peningkatan mutu pendidikan,
tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut menggunakan kepekaan untuk
salah satunya tentang kompetensi dalam memahaminya dan tidak hanya sekedar
memahami metode dan teknik dalam menggunakan penglihatan mata biasa,
supervisi. Seorang supervisor adalah orang sebab yang diamatinya bukanmasalah
yang profesional ketika menjalankan kongkrit yang tampak, melainkan
tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah- memerlukan kepekaanmata batin.
kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu Seorang supervisor membina
pendidikan. peningkatan mutu akademik yang
Guru adalah salah satu komponen berhubungan dengan usaha-usaha
sumber daya pendidikan memerlukan menciptakan kondisi belajar yang lebih
pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan baik berupa aspek akademis, bukan

1
masalah fisik material semata. Ketika pendidikan sekolah) dan penilik (yang
supervisi dihadapkan pada kinerja dipakai untuk menunjukkan tugasnya pada
dan pengawasan mutu pendidikan oleh jalur pendidikan luar sekolah). (3)
pengawas satuan pendidikan, tentu Monitoring berarti kegiatan pengumpulan
memiliki misi yang berbeda dengan data tentang suatu kegiatan sebagai bahan
supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini untuk melaksanakan penilaian.
bertujuan untuk memberikan pelayanan Secara morfologis Supervisi
kepada kepala sekolah dalam berasalah dari dua kata bahasa Inggris,
mengembangkan mutu kelembagaan yaitu super dan vision. Super berarti diatas
pendidikandan memfasilitasi kepala dan vision berarti melihat, masih serumpun
sekolah agar dapat melakukan pengelolaan dengan inspeksi, pemeriksaan dan
kelembagaan secaraefektif dan efisien. pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan –
II. PEMBAHASAN orang yang berposisi di atas, pimpinan
Supervisi Pendidikan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Sebelum membahas mengenai Supervisi juga merupakan kegiatan
supervisi, kita perlu mengetahui beberapa pengawasan tetapi sifatnya lebih human,
istilah yang berkaitan dengan supervise. manusiawi. Kegiatan supervisi bukan
Istilah tersebut diantaranya inspeksi, mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
penilikan, pengawasan, monitoring serta mengandung unsur pembinaan, agar
penilaian dan evaluasi. Istilah dapat kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi
dijelaskan sebagai berikut : (a) Inspeksi dapat diketahui kekurangannya (bukan
terbatas pada pengertian mengawasi semata-mata kesalahannya) untuk dapat
apakah bawahan (guru) menjalankan apa diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
yang telah diinstruksikan oleh atasannya. Secara sematik Supervisi pendidikan
(b)   Penilaian dan pengawasan adalah pembinaan yang berupa bimbingan
mempunyai pengertian suatu kegiatan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
yang bukan hanya mencari kesalahan pendidikan pada umumnya dan
tetapi juga berupaya menemukan hal-hal peningkatan mutu mengajar dan belajar
yang sudah baik untuk dikembangkan dan belajar pada khususnya.
lebih lanjut. Di dalam peraturan Menurut Ibrahim (2004) Supervisi
pemerintah No.38 tahun 1992 pasal 20 adalah layanan profesional yang berbentuk
dibedakan istilah pengawas (yang dipakai pemberian bantuan kepada personil
untuk menunjukkan tugasnya pada jalur sekolah dalam meningkatkan

2
kemampuannya agar lebih mampu memperbaiki pembelajaran. Nilai supervisi
melaksanakan perubahan penyelenggaraan ini terletak pada perkembangan dan
sekolah dalam rangka meningkatkan perbaikan situasi belajar mengajar yang
pencapaian tujuan sekolah. Menurut direfleksikan pada perkembangan yang
Wiles(1955) ,Supervisi merupakan tercapai oleh peserta didik. Dan istilah
bantuan dalam pengembangan situasi pembimbingan di atas cenderung mengacu
belajar mengajar. Menurut P. Adams dan kepada usaha yang bersifat demokratis
Frank G. Dickey, supervisi adalah program atau manusiawi yang tidak bersifat
yang berencana untuk memperbaiki otoriter. Kemudian yang dimaksud sebagai
pengajaran. pihak atasan, disamping dalam arti
Dalam “Dictionary of Education”, hierarki, akan tetapi jiga dalam arti
Good Carter, memberi pengertian kewenangan dan kompetensi dalam bidang
supervisi adalah usaha dari petugas- supervisi. Memperbaiki situasi bekerja
petugas sekolah dalam memimpin guru- belajar mengajar secara efektif dan efisien
guru dan petugas-petugas lainnya, dalam tergantung makna didalamnya bekerja dan
memperbaiki pengajaran, termasuk belajar secara berdisiplin, bertanggung
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jawab, dan memenuhi akuntabilitas.
jabatan dan perkembangan guru-guru dan Tujuan Supervisi Pendidikan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan- Semua kegiatan yang dilakukan tentu
bahan pengajaran dan metode pengajar dan memiliki tujuan dan selalu mengarah
evaluasi pengajaran. Inti dari supervisi kepada tujuan yang ingin dicapai tersebut.
pada hakekatnya adalah memperbaiki hal Pendidikan merupakan salah satu bentuk
belajar dan mengajar. Program ini dapat kegiatan manusia yang memiliki tujuan
berhasil bila supervisor memiliki yang ingin dicapai dari proses
ketrampilan (skill) dan cara kerja yang pelaksanaanya. Merumuskan tujuan
efisien dalam kerjasama dengan orang lain supervisi pendidikan harus dapat
(guru dan petugas pendidikan lainnya). membantu mencari dan menentukan
Dari beberapa pengertian kegiatan-kegiatan supervisi yang lebih
diatas, disimpulkan bahwa supervisi evektif. Kita tidak dapat berbicara tentang
pembelajaran adalah usaha supervisor efektivitas suatu kegiatan, jika tujuannya
untuk membantu guru meningkatkan belum jelas. Tujuan supervisi pendidikan
kemampuan dan etos kerja profesionalnya adalah: (a) Membantu Guru agar dapat
sehingga lebih mampu mengatasi berbagai lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan
masalah pembelajaran yang muncul serta pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah

3
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan 1.   Sebagai arah pendidikan. Dalam hal
itu.(b) Membantu Guru agar mereka lebih ini, tujuan akan menunjukkan arah dari
menyadari dan mengerti kebutuhan dan suatu usaha, sedangkan arah tadi
masalah-masalah yang dihadapi menunjukkan jalan yang harus
siswannya; supaya dapat membantu ditempuh dari situasi sekarang kepada
siswanya itu lebih baik lagi.(c) Untuk situasi berikutnya. Sebagai contoh,
melaksnakan kepemimpinan efektif guru yang berkeinginan membentuk
dengan cara yang demokratis dalam anak didikanya menjadi manusia yang
rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan cerdas maka arah dari usahanya ialah
profesional di sekolah, dan hubungan menciptakan situasi belajar yang dapat
antara staf yang kooperatif untuk bersama- mengembangkan kecerdasan.
sama meningkatkan kemampuan masing- 2.   Tujuan sebagai titik akhir. Dalam
masing. (d) Menemukan kemampuan dan kaitan ini, apa yang diperhatikan
kelebihan tiap guru dan memanfaatkan adalah hal-hal yang terletak pada
serta mengembangkan kemampuan itu jangkauan masa datang. Misalnya, jika
dengan memberikan tugas dan tanggung seorang pendidik bertujuan agar anak
jawab yang sesuai dengan kemampuannya. didiknya menjadi manusia yang
(e) Membantu guru meningkatkan berakhlak mulia, tentu penekanannya
kemampuan penampilannya didepan di sini adalah deskripsi tentang pribadi
kelas .(f) Membantu guru baru dalam masa akhlakul karimah yang diinginkannya
orientasinya supaya cepat dapat tersebut.
menyesuaikan diri dengan tugasnya dan 3.  Tujuan sebagai titik pangkal mencapai
dapat mendayagunakan kemampuannya tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan
secara maksimal. (g) Membantu guru pendidikan yang satu dengan yang lain
menemukan kesulitan belajar murid- merupakan satu kesatuan yang tak
muridnya dan merencanakan tindakan- terpisahkan.
tindakan perbaikannya. (h) Menghindari 4.  Memberi nilai pada usaha yang
tuntutan-tuntutan terhadap guru yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha
diluar batas atau tidak wajar; baik tuntutan yang dilakukan, kadang-kadang
itu datangnya dari dalam (sekolah) didapati tujuannya yang lebih luhur
maupun dari luar (masyarakat). dan lebih mulia dibanding yang
Menurut Hasbullah (2009: 12), fungsi dan lainnya. Semua ini terlihat apabila
tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berdasarkan nilai-nilai tertentu.
berikut.

4
Tujuan supervisi pendidikan ialah Usaha perbaikan merupakan proses
mengembangkan situasi belajar mengajar yang kontinu sesuai dengan perubahan
yang lebih baik melalui pembinaan dan masyarakat. Masyarakat selalu mengalami
peningkatan profesi mengajar. Tujuan perubahan.Perubahan masyarakat
utama supervisi adalah memperbaiki membawa pula konsekuensi dalam bidang
pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, pendidikan dan pengajaran.Suatu
1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan penemuan baru mengakibatkan timbulnya
Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan dimensi-dimensi dan persepektif baru
umum Supervisi adalah memberikan dalam bidang ilmu penegetahuan. Makin
bantuan teknis dan bimbingan jauh pembahasan tentang supervisi makin
kepada guru dan staf agar personil  nampak bahwa kunci supervisi bukan
tersebut mampu meningkatkan kwalitas hanya membicarakan perbaikan itu sendiri,
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melainkan supervisi yang diberikan kepada
melaksanakan proses belajar mengajar. guru-guru, menurut T.H. Briggs juga
 Fungsi Supervisi Pendidikan merupakan alat untuk mengkoordinasi,
Secara umum fungsi supervisi adalah menstimulasi dan mengarahkan
perbaikan pengajaran. Berikut ini berbagai pertumbuhan guru-guru.Dalam suatu
pendapat para tentang fungsi supervisi, di analisa fungsi supervisi yang diberikan
antaranya adalah: (a)  Ayer, Fred E, oleh swearingen, terdapat 8 fungsi
menganggap fungsi supervisi untuk supervisi, yakni:
memelihara program pengajaran yang ada 1.   Mengkoordinasi Semua Usaha
sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan. Sekolah. Koordinasi yang baik
(b) Franseth Jane, menyatakan bahwa diperlukan terhadap semua usaha
fungsi supervisi memberi bantuan terhadap sekolah untuk mengikuti
program pendidikan melalui bermacam- perkembangan sekolah yang makin
macam cara sehingga kualitas kehidupan bertambah luas dan usaha-usaha
akan diperbaiki. (c) W.H. Burton dan Leo sekolah yang makin menyebar,
J. Bruckner menjelaskan bahwa fungsi diantaranya: (a) Usaha tiap guru. (b)
utama dari supervisi modern ialah menilai Usaha-usaha sekolah. (c) Usaha-usaha
dan memperbaiki faktor-faktor yang pertumbuhan jabatan.
mempengaruhi hal belajar. (d) Kimball 2.   Memperlengkapi Kepemimpinan
Wiles, mengatakan bahwa fungsi supervisi Sekolah Yakni, melatih dan
ialah memperbaiki situasi belajar anak- memperlengkapi guru-guru agar
anak. mereka memiliki ketrampilan dan

5
kepemimpinan dalam kepemimpinan 8.   Mengintegrasikan Tujuan dan
sekolah. Pembentukan Kemampuan. Fungsi
3.   Memperluas Pengalaman Yakni, supervisi di sini adalah membantu
memberi pengalaman-pengalaman baru setiap individu, maupun kelompok
kepada anggota-anggota staf sekolah, agar sadar akan nilai-nilai yang akan
sehingga selalu anggota staf makin hari dicapai itu, memungkinkan penyadaran
makin bertambah pengalaman dalam akan kemampuan diri sendiri.
hal mengajarnya. Prinsip Dasar Supervisi
4.   Menstimulasi Usaha-Usaha yang Menurut Sahertian (2008: 20),
Kreatif Yakni, kemampuan untuk supervisi memiliki prinsip-prinsip yang
menstimulir segala daya kreasi baik harus dilaksanakan sebagai berikut :
bagi anak-anak, orang yang 1.   Prinsip Ilmiah (scientific)
dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri. Prinsip ini mengandung ciri-ciri
5.   Memberikan Fasilitas dan Penilaian sebagai berikut: (a)  Kegiatan supervisi
yang Kontinu. Penilaian terhadap dilaksanakan berdasarkan data objektif
setiap usaha dan program sekolah yang diperoleh dalam kenyataan
misalnya, memiliki bahan-bahan pelaksanaan proses belajar mengajar.
pengajaran, buku-buku pengajaran, (b)  Untuk memperoleh data perlu
perpustakaan, cara mengajar, kemajuan diterapkan alat perekam data. (c)
murid-muridnya harus bersifat Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan
menyeluruh dan kontinyu. secara sistematis, berencana dan
6.   Menganalisa Situasi Belajar. Situasi kontinu.
belajar merupakan situasi dimana 2.   Prinsip Demokratis. Demokratis
semua faktor yang memberi mengandung makna menjunjung tinggi
kemungkinan bagi guru dalam harga diri dan martabat guru, bukan
memberi pengalaman belajar kepada berdasarkan atas bawahan, melainkan
murid untuk mencapai tujuan berdasarkan rasa kesejawatan.
pendidikan. 3.   Prinsip Kerja sama. Mengembangkan
7.   Memberi Pengetahuan dan usaha bersama, atau menurut istilah
Ketrampilan pada Setiap Anggota Staf. supervisi sharing of idea, sharing of
Supervisi berfungsi memberi stimulus experience, memberi support
dan membantu guru agar mereka mendorong, dan menstimulasi guru
memperkembangkan pengetahuan dan sehingga mereka merasa tumbuh
ketrampilan dalam belajar. bersama.

6
4.   Prinsip konstruktif dan kreatif. Setiap Sementara prinsip negatif seorang
guru akan merasa termotivasi dalam supervisor, antara lain sebagai berikut :
mengembangkan potensi kreatifitas (a)  Supervisi tidak boleh memaksakan
jika supervisi mampu menciptakan kemauannya kepada orang-orang yang
suasana kerja yang menyenangkan, disupervisi. (b) Supervisi tidak boleh
bukan melalui cara-cara yang dilakukan berdasarkan hubungan
menakutkan. pribadi, keluarga, pertemanan, dan
Selain empat prinsip supervisi diatas, sebagainya. (c) Supervisi hendaknya
juga terdapat prinsip supervisi menurut tidak menutup kemungkinan terhadap
Burhanudin,dkk. (2006). perkembangan dan hasrat untuk maju
1.   Prinsip fundamental atau dasar. Setiap bagi bawahannya dengan dalih apapun.
pemikiran, sikap, dan tindakan seorang Supervisi tidak boleh terlalu cepat
supervisor harus berdasar atau mengharapkan hasil dan mendesak
berlandaskan pada sesuatu yang kukuh, bawahan.
kuat serta dapat dipulangkan Tipe-tipe Supervisi Pendidikan
kepadannya. 1.  Tipe Otokrat. Tipe seperti ini biasanya
2.   Prinsip praktis. Dalam pelaksanaan terjadi dalam administrasi dan
sehari-hari seorang supervisor model kepemimpinanyang otokratis,
berpedoman pada Prinsip positif mengutamakan pada upaya mencari
seorang supervisor, antara lain sebagai kesalahan orang lain, bertindak sebagai
berikut : (a) Supervisi harus konstruktif “Inspektur” yang bertugas mengawasi
dan kreatif. (b) Supervisi harus harus pekerjaan guru.Supervisi ini dijalankan
dilakukan berdasarkan hubungan terutama untuk mengawasi, meneliti
profesional, bukan berdasar hubungan dan mencermati apakah guru dan
pribadi. (c) Supervisi hendaknya petugas di sekolah sudah
progresif, tekun, sabar, tabah, dan melaksanakan seluruh tugas yang
tawakal.(d) Supervisi hendaklah dapat diperintahkan serta ditentukan oleh
mengembangkan potensi, bakat, dan atasannya.
kesanggupan untuk mencapai 2.   Tipe Laisses Faire. Tipe ini kebalikan
kemajuan. (e) Supervisi hendaklah dari tipe sebelumnya. Kalau dalam
senantiasa memperhatikan supervisi inspeksi bawahan diawasi
kesejahteraan dan hubungan baik yang secara ketat dan harus menurut
dinamik. perintah atasan, pada supervisi Laisses
Faire para pegawai dibiarkan saja

7
bekerja sekehendaknya tanpa diberi mengembangkan diri tanpa selalu
petunjuk yang benar. Misalnya: guru diawasi, dilatih dan dibimbing oleh
boleh mengajar sebagaimana yang atasannya.
mereka inginkan baik pengembangan 5.   Tipe Demokratis .
materi, pemilihan metode ataupun alat Selain kepemimpinan yang bersifat
pelajaran. demokratis, tipe ini juga memerlukan
3.   Tipe Coersive. Tipe ini tidak jauh kondisi dan situasi yang
berbeda dengan tipe inspeksi.Sifatnya khusus.Tanggung jawab bukan hanya
memaksakan kehendaknya.Apa yang seorang pemimpinsaja yang
diperkirakannya sebagai sesuatu yang memegangnya, tetapi didistribusikan
baik, meskipun tidak cocok dengan atau didelegasikan kepada para
kondisi atau kemampuan pihak yang anggota atau warga sekolah sesuai
disupervisi tetap saja dipaksakan dengan kemampuan dan keahlian
berlakunya. Guru sama sekali tidak masing-masing.
diberi kesempatan untuk bertanya Dimensi Supervisi Pendidikan (Ruang
mengapa harus demikian. Supervisi ini Lingkup)
mungkin masih bisa diterapkan secara Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa
tepat untuk hal-hal yang bersifat materi supervise pendidikan telah mulai
awal.Contoh supervisi yang dilakukan diperkenalkan mata kuliah Supervisi
kepada guru yang baru mulai Pendidikan, yang menunjukkan bahwa
mengajar.Dalam keadaan demikian, materi supervise tidak terlepas dari
apabila supervisor tidak bertindak Administrasi Pendidikan pada umumnya.
tegas, yang disupervisi mungkin Rifai (1982: 124) mengatakan, bahwa di
menjadi ragu-ragu dan bahkan mana ada administrasi harus ada supervisi,
kehilangan arah yang pasti. dan jika ada supervisi tentu ada suatu yang
4.   Tipe Training dan Guidance. Tipe ini dilaksanakan, ada administrasi sesuatu.
diartikan sebagai memberikan latihan Dengan demikian, kedudukan supervisi
dan bimbingan.Hal yang positif dari pendidikan sama pentingnya dengan
supervisi ini yaitu guru dan staf tata administrasi pendidikan, namun secara
usaha selalu mendapatkan latihan dan hirarkis supervisi merupakan salah satu
bimbingan dari kepala fase atau tahap dari administrasi. Thomas
sekolah.Sedangkan dari sisi negatifnya H Briggs dalam Rifai (1982: 225)
kurang adanya kepercayaan pada guru menegaskan, bahwa supervisi merupakan
dan karyawan bahwa mereka mampu bagian atau aspek dari administrasi.

8
Khususnya yang mengenai usaha secara lebih rinci dapat ditelusuri dari
peningkatan guru sampai kepada taraf proses pelaksanaan supervisi itu sendiri.
penampilan tertentu. Sarwoto (1985: 104) Sebagai supervisor, guru hendaknya
menjelaskan bahwa secara teoritis yang dapat membantu, memperbaiki dan
menjadi objek supervisi ada dua aspek, menilai secara kritis terhadap proses
yaitu: pengajaran. Teknik-teknik supervise juga
a.   Aspek manusianya, seperti sikap harus guru kuasai dengan baik agar dapat
terhadap tugas, disiplin kerja, moral melakukan perbaikan terhadap situasi
kerja, kejujuran, ketaatan terhadap belajar mengajar menjadi lebih
peraturan organisasi, kerajinan, baik .Meskipun tujuan akhir dari
kecakapan kerja, kemampuan dalam pemberian supervisi adalah tertuju pada
bekerja sama, watak; hasil belajar siswa, namun yang
b.   Aspek kegiatannya, seperti cara diutamakan adalah bantuan kepada
bekerja kerja (cara mengajar), metoda guru.Karena guru adalah pelaksana
pendekatan terhadap siswa, efisiensi pendidikan.
kerja, dan hasil kerja.
Peranan Guru dalam Pelaksanaan III. KESIMPULAN
Supervisi Pendidikan Supervisi ialah pembinaan yang
Seperti telah dikemukakan, supervisi diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
pendidikan bertujuan utnuk membantu mereka dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam memperbaiki proses belajar untuk mengembangkan situasi belajar-
mengajar melaluyi peningkatan mengajar yang lebih baik. Orang yang
kompetensi guru itu sendiri dalam melakukan supervisi disebut dengan
melaksanakan tugas profesional supervisor.Supervisi dapat kita artikan
mengajarnya. Seperti juga berlaku untuk sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran
segala kegiatan, usaha bantuan ini tidak pembinaan tersebut bisa untuk kepala
akan berhasil apabila tidak ada keinginan sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun
untuk bekerjasama dan tidak ada sikap yang menjadi sasaran supervisi diartikan
kooperatif baik dari yang dibantu yaitu pula pembinaan guru.
guru sendiri maupun supervisor. Dengan Tujuan supervisi pendidikan ialah
demikian peranan guru terhadap berhasil mengembangkan situasi belajar mengajar
tidaknya program supervisi ini adalah yang lebih baik melalui pembinaan dan
sngat besar. Peranan guru dalam supervisi peningkatan profesi mengajar. Fungsi dan
tujuan supervisi pendidikan diantaranya

9
adalah Sebagai arah pendidikan,tujuan
sebagai titik akhir, tujuan sebagai titik KEPUSTAKAAN
pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal Burhanudin,dkk. 2006. Supervisi
ini, tujuan pendidikan yang satu dengan pendidikan dan
yang lain merupakan satu kesatuan yang pengajaran. Malang: Fakultas Ilmu
tak terpisahkan. Pendidikan Universitas Negeri
Supervisi memiliki tujuan yang Malang
sangat penting untuk dicapai, oleh karena Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
itu supervisi tentunya memiliki manfaat Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
yang sangat penting. Diantara manfaat Ibrahim, Bafadal. 2004. Manajemen
supervisi adalah Mengkoordinasi semua Perlengkapan Sekolah Teori dan
usaha sekolah, Memperlengkapi Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
kepemimpinan sekolah, Memperluas Nawawi, Hadari. 1993. Administrasi
pengalaman guru, Menstimukasi usaha- Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung
usaha sekolah yang kreatif, Memberi Rifai, Moh. 1982. Supervisi
fasilitas dan penilaian yang terus menerus Pendidikan. Bandung: Jemmars
dan masih banyak lagi manfaat atau fungsi Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Teknik
supervisi pendidikan tersebut. Selain Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT
memiliki tujuan dan fungsi, supervisi juga Rineka Cipta.
memiliki prinsip dasar dalam proses Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam
pelaksanaannya. Kemudian supervisi juga Rangka Perbaikan Situasi
memiliki berbagi tipe, diantarannya adalah Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
otokrasi, demokratis, demokratis semu, UU. 2013. Sisdiknas. Jakarta: Sinar
manipulasi diplomasi badan Laissez-faire. Grafika

10

Anda mungkin juga menyukai