2018
Simanjuntak, Arnol
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8031
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
i
ARNOL SIMANJUNTAK
152407131
ARNOL SIMANJUNTAK
152407131
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Arnol Simanjuntak
152407131
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, atas berkat kasih serta penyertaan-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan dengan judul Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Toba
Samosir.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Aghni Syahmarini S. Si, M. Si
selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan
tugas akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS sebagai Dekan
FMIPA-USU. Terima kasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si sebagai Ketua
Program Studi D-3 Statistika Departemen Matematika FMIPA-USU, dekan dan
wakil dekan FMIPA USU. Terima kasih kepada seluruh staf dan Dosen Program
studi D-3 Statistika FMIPA-USU. Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa
Program Studi D-3 Statistika FMIPA-USU. Teristimewa kepada Ayah saya S.
Simanjuntak, Ibu saya L. Pane dan saudara-saudara saya, Rimhot Simanjuntak, Eben
Simanjuntak, Rois Simanjuntak, Petris Simanjuntak dan seluruh keluarga yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dan sahabat- sahabat saya Bulam, Feri,
Maria, Ester, Eve, Yohana, Resni, Novi, Sari, Nova, Daolan, Indri, Aslina dan Grace
yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa akan membalasnya.
Penulis,
ARNOL SIMANJUNTAK
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACK iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN
Samosir
3.4 Lambang Kabupaten Toba Samosir 18
3.5 Pertanian dan Perdagangan Kabupaten Toba 20
Samosir
3.6 Peternakan dan Perikanan Kabupaten Toba Samosir 21
3.7 Perindustrian Kabupaten Toba Samosir 21
3.8 Pariwisata Kabupaten Toba Samosir 22
3.9 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten 22
Toba Samosir
Halaman
BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Pengambilan Sampel 24
4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linear Berganda 25
4.3 Koefisien Determinasi 30
4.4 Koefisien Korelasi 32
4.4.1 Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel 32
Tak Bebas
4.4.2 Korelasiantara Variabel Bebas 34
4.5 Uji Regresi Linear Berganda 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
x
DAFTAR TABEL
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran
1 Surat Pengantar
Riset
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari uraian diatas penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang dapat terkait
dengan Indeks Pembangunan Manusia dan seberapa besar pengaruh dari beberapa
faktor tersebut terhadap Indeks Pembangunan Manusia tersebut, maka dilakukan
suatu penelitian yang menggunakan suatu bentuk penduga yaitu Persamaan Regresi
Linier Berganda. Dan untuk menganalisis hubungan antara Indeks Pembangunan
Manusia terhadap faktor-faktornya, maka penulis memilih judul “ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR”.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan
serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang penulis
anggap bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang akan
membutuhkannya.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
n ∑ KF−(∑ K)(∑ F)
2. 𝑏 = n ∑ K 2−(∑K) 2
2.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan hubungan antara sebuah peubah tak bebas
dan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan regresi linier
berganda mempunyai lebih dari satu variabel independen. Untuk memberi simbol
variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi berganda adalah dengan
melanjutkan simbol yang digunakan pada regresi linier sederhana, yaitu dengan
menambah tanda bilangan pada setiap variabel independen, yaitu X1, X2, … , X𝑘.
Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut:
𝑌i = 𝑏0 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + ⋯ + 𝑏𝑘X𝑘 + si
Jika variabel independen itu X1, X2, … , X𝑘 dengan (𝑘 ≥ 2) dan variabel
dependennya adalah Y, maka bentuk normal untuk regresi linier berganda adalah:
Y = 𝑏0 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + ⋯ + 𝑏𝑘X𝑘 + 𝑒
dan bentuk umum persamaan penduga menjadi:
Y = 𝑏0 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + ⋯ + 𝑏𝑘X𝑘
Keterangan:
Y : nilai estimasi 𝑌
𝑏0 : nilai 𝑌 pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y
X1, X2 : nilai variabel independen
𝑏1, 𝑏2 : kemiringan yang berhubungan dengan variabel X1 dan X2
Dalam penelitian ini, digunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel
tak bebas 𝑌 dan tiga variabel bebas X yaitu X1, X2 dan X3 sehingga dapat dibentuk
rumus:
Y = 𝑏0 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + 𝑏3X3
untuk perhitungan koefisien-koefisien 𝑏0, 𝑏1, 𝑏2 𝑑𝑎𝑛 𝑏3 akan digunakan metode
kuadrat terkecil seperti dibawah ini:
∑𝑌 = 𝑛𝑏0 + 𝑏1 ∑ X1 + 𝑏2 ∑ X2 + 𝑏3 ∑ X3
2
∑ 𝑌 X1 = 𝑏0 ∑ X1 + 𝑏1 ∑ X
1 + 𝑏2 ∑ X1X2 + 𝑏3 ∑ X1X3
𝑟 = √ 𝑟2
Selain diturunkan dari koefisien determinasi (𝑅2), koefisien korelasi dapat
juga ditentukan dengan rumus berikut:
𝑛 ∑ Xi𝑌 − (∑ Xi)(∑ 𝑌i)
𝑟=
√{𝑛 ∑ X2 − (∑ Xi)2}{𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌i)2}
i i
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keerataan korelasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
−1,00 ≤ 𝑟 ≤ −0,80 berarti korelasi kuat secara negatif.
−0,79 ≤ 𝑟 ≤ −0,50 berarti korelasi sedang secara negatif.
−0,49 ≤ 𝑟 ≤ 0,49 berarti korelasi lemah (kecuali 𝑟 = 0 berarti tidak berkorelasi)
0,50 ≤ 𝑟 ≤ 0,79 berarti korelasi sedang secara positif.
0,80 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 berarti korelasi kuat secara positif.
2.8 Uji Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat
dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki
pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesis
𝐻1 : 𝑏1 = 𝑏2 = 𝑏3 = ⋯ = 𝑏𝑘 = 0 (X1, X2, … , X𝑘 tidak mempengaruhi Y)
𝐻1 : 𝑏1 G 𝑏2 G 𝑏3 G ⋯ G 𝑏𝑘 G 0, minimal ada satu parameter koefisien
regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y.
2. Penentuan nilai kritis
Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dapat
ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan
memperhatikan tingkat signifikan (α) dan banyaknya sampel digunakan serta
nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan 𝑣1 = 𝑘 dan 𝑣2 = 𝑛 − 𝑘 − 1.
3. Menentukan kriteria pengujian
𝐻0 diterima bila 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak bila 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
4. Menentukan nilai statistik F
𝐽𝐾𝑟𝑒g/𝑘
𝐹 = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠/(𝑛 − 𝑘 − 1)
dengan:
𝐽𝐾𝑟𝑒g : jumlah kuadrat regresi
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 : jumlah kuadrat residu (sisa)
(𝑛 − 𝑘 − 1) : derajat kebebasan
𝐽𝐾𝑟𝑒g : 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 + ⋯ + 𝑏𝑘 ∑ 𝑥𝑘𝑦
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 2
: ∑(𝑌 − Y)
5. Membuat kesimpulan apakah 𝐻0 diterima atau ditolak.
6. Interpretasi
2.9 Uji Koefisien Regresi Linear Berganda
Pemeriksaan terhadap kelinieran regresi linier berganda diasumsikan bahwa
bentuk regresi adalah linier dalam pengertian berpangkat satu dalam Xi. Keberartian
regresi dilakukan dengan menggunakan statistik F sedangkan pengujian mengenai
koefisien regresi linier berganda memerlukan koefisien korelasi ganda.
Yang akan ditaksir oleh regresi berbentuk:
Y = 𝑏0 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + ⋯ + 𝑏𝑘X𝑘.
Untuk mengetahui pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tak
bebas akan diuji hipotesisnya dalam bentuk:
𝐻0: 𝑏i = 0 i = 1,2, … , 𝑘
𝐻1: 𝑏i G 0 i = 1,2, … , 𝑘
Apabila nilai-nilai koefisien sudah ada, maka untuk menguji hipotesis nol
digunakan ditribusi student t, yaitu:
𝑡i = 𝑆𝑏i
𝑏i
dengan: 𝑑𝑘 = (𝑛 − 𝑘 − 1).
Sehingga kriteria pengujiannya adalah:
𝐻0 diterima bila 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak bila 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-
buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta
sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan Indeks Pemabangunan Manusia
di Kabupaten Toba Samosir, regresi linear berganda dan pengolahan data dengan
SPSS.
- Ajibata
- Balige
- Bonatua Lunasi
- Borbor
- Habinsaran
- Laguboti
- Lumban Julu
- Nassau
- Parmaksian
- Pintu Pohan Meranti
- Porsea
- Siantar Narumonda
- Sigumpar
- Silaen
- Tampahan
- Uluan
𝑌 X1 X2 X3
2007 75,33 25,60 70,60 9,70
2008 75,75 19,78 70,54 9,70
2009 76,22 17,34 70,61 9,74
2010 76,55 17,60 70,68 9,80
2011 76,93 16,93 70,75 9,85
2012 77,21 16,64 70,82 9,87
2013 77,49 16,96 70,86 9,89
2014 72,79 16,51 69,04 9,83
2015 73,40 18,31 69,14 10,08
2016 73,61 18,20 69,25 10,09
Jumlah 755,28 183,87 702,29 98,55
(Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara)
∑𝑌 = 𝑛𝑏0 + 𝑏1 ∑ X1 + 𝑏2 ∑ X2 + 𝑏3 ∑ X3
2
∑ 𝑌 X1 = 𝑏0 ∑ X1 + 𝑏1 ∑ X
1 + 𝑏2 ∑ X1X2 + 𝑏3 ∑ X1X3
n = 10
k =3
sehingga diperoleh:
2
2 ∑(Fi−Yi)
𝑆𝑦.1,2,3,4 =√
𝑛−𝑘−1
0,049695812
=√
10−3−1
0,049695812
=√
6
= √0,008282635
= 0,09101
Dengan nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) di Kabupaten Toba Samosir yang sebenarnya akan menyimpang
sebesar 0,09101.
dengan:
𝐽𝐾𝑟𝑒g = 𝑏1 ∑ 𝑥1𝑦 + 𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦 + 𝑏3 ∑ 𝑥3𝑦
= (−0,106)(−4,76696) + (2,482)(11,13328) + (2,443)(−0,9137)
= 0,50529776 + 27,632801 −2,2321691
= 25,9059297
∑ 𝑦2 = 25,95976
sehingga diperoleh:
𝐽𝐾r𝑒𝑔
𝑅2 = ∑ 𝑦2
25,9059297
= 25,95976
= 0,9979
𝑅 = √0,9979
= 0,9989
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,9979
berarti 99,79% Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dipengaruhi jumlah penduduk
miskin, angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah. Dan dengan mencari akar
dari koefisien determinasi, maka diperoleh koefisien korelasinya (𝑅) sebesar 0,9989.
(10)(13.882,5664) − (183,87)(755,28)
= √{(10)(3.447,2763) − (183,87)2}{(10)(57.070,7476) − (755,28)2}
138.825,664 − 138.873,3336
= √{34.472,763 − 33.808,1769}{570.707,476 − 570.447,8784}
−47,6696
= √{664,5861}{259,5976}
−47,6696
= √172.524,9566
−47,6696
= 415,3612
= −0,1148
(10)(53.053,6924) − (702,29)(755,28)
= √{(10)(49.326,2843) − (702,29)2}{(10)(57.070,7476) − (755,28)2}
530.536,924 − 530.425,5912
= √{493.262,843 − 493.211, 2441}{570.707,476 − 570.447,8784}
111,3328
= √{51,5989}{259,5976}
111,3328
= √13394,9506
111,3328
= 115,7366
= 0,9620
34
(10)(7442,3707) − (98,55)(755,28)
= √{(10)(971,3825) − (98,55)2}{(10)(57.070,7476) − (755,28)2}
74.423,707 − 74.432,844
= √{9.713,825 − 9.712,1025}{570.707,476 − 570.447,8784}
−9,137
= √{1,7225}{259,5976}
−9,137
= √447,1569
−9,137
= 21,1461
= −0,4321
(10)(12.915,1683) − (183,87)(702,29)
= √{(10)(3.447,2763) − (183,87)2}{(10)(49.326,2843) − (702,29)2}
129.151,683 − 129.130,0623
= √{34.472,763 − 33.808,1769}{493.262,843 − 493.211,2441}
21,6207
= √{664,5861}{51,5989}
21,6207
= √34.291,9117
2. Koefisien korelasi antara jumlah penduduk miskin (X1) dan rata-rata lama
sekolah (X3)
13 𝑛 ∑ K K −(∑ K )(∑ K )
1i 3i 2 1i 3i
𝑟 = √{𝑛 ∑ K2 −(∑ K1i) }{𝑛 ∑ K2−(∑ K3i)2}
1i 3
(10)(1810,7854) − (183,87)(98,55)
= √{(10)(3.447,2763) − (183,87)2}{(10)(971,3825) − (98,55)2}
18.107,854 − 18.120,3885
= √{34.472,763 − 33.808,1769}{9.713,825 − 9.712,1025}
−12,5345
= √{664,5861}{1,7225}
−12,5345
= √1.144,7496
−12,5345
= 33,8341
= −0,3705
3. Koefisien korelasi antara angka harapan hidup (X2) dan rata-rata lama sekolah
(X3)
23 𝑛 ∑ K K −(∑ K )(∑ K )
2i 3i 2 2i 3i
𝑟 = √{𝑛 ∑ K2 −(∑ K2i) }{𝑛 ∑ K2−(∑ K3i)2}
2i 3
(10)(6.920,4766) − (702,29)(98,55)
= √{(10)(49.326,2843) − (702,29)2}{(10)(971,3825) − (98,55)2}
69.204,766 − 69.210,6795
= √{493.262,834 − 493.211,2441}{9.713,825 − 9.712,1025}
−5,9135
= √{51,5899}{1,7225}
−5,9135
= √88,8636
−5,9135
= 9,4267
= −0,6273
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 2
: ∑(𝑌 − Y)
Maka diperoleh:
𝐽𝐾𝑟𝑒g/𝑘
𝐹 = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠/(𝑛 − 𝑘 − 1)
25,9059/3
= 0,0497/(6)
8,6353
= 0,0083
= 1.040,3976
5. Kesimpulan
Dari perhitungan dapat diperoleh bahwa:
𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
1.040,3976 ➤ 4,76
sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝐻0 ditolak.
6. Interpretasi
𝐻0 ditolak artinya jumlah penduduk miskin (X1), angka harapan hidup (X2)
dan rata-rata lama sekolah (X3) mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kabupaten Toba Samosir.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil persamaan regresi linier yang didapat untuk X2 𝑑𝑎𝑛 X3 bernilai positif
sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi variabel X2 (Angka Harapan
Hidup) dan X3 (Rata-rata Lama Sekolah) maka semakin tinggi pula Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan untuk
X1 bernilai negatif dapat disimpulkan semakin tinggi variabel X1 (Jumlah
Penduduk Miskin) maka semakin rendah Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kabupaten Toba Samosir.
2. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa X2 (Angka Harapan Hidup) memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten Toba Samosir.
3. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,9979
berarti 99,79% Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Toba
Samosir dipengaruhi oleh jumlah penduduk miskin, angka harapan hidup,
rata-rata lama sekolah dan sisanya 0,21% dipengaruhi oleh faktor lain.
5.2 Saran
Penulis memberikan beberapa saran terhadap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Peningkatan terhadap rata-rata lama sekolah dan pengurangan jumlah
penduduk miskin sehingga tingkat keberhasilan untuk Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) di Kabupaten Toba Samosir dapat juga meningkat.
2. Penulis juga menyarankan agar metode regresi linier dapat digunakan untuk
mencari pengaruh dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
terhadap jumlah penduduk miskin dan rata-rata lama sekolah dari Indeks
Pembanguna Manusia (IPM) di suatu daerah.
40
DAFTAR PUSTAKA
Aligrafi, 2000. Analisi Regresi teori, Kasus, dan Solusi, Edisi Kedua. BPFE.
Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 2013.
2014. 2015. 2016. 2017. Sumatera Utara dalam Angka. Medan : Badan Pusat
Provinsi Sumatera Utara.