PROPOSAL
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
produktivitas tenaga kerja juga patuhnya karyawan terhadap peraturan tata tertib
yang dilakukan setiap karyawan. Namun, pada kenyataannya tidak semua pegawai
perusahaan memiliki kedisiplinan dalam bekerja yang baik bagi perusahaan, salah
memiliki asset karyawan yang perlu dijaga dan dikembangkan, agar berbagai
aktivitas kerja dapat berjalan secara efektif dan efisien. PT Taspen saat ini
kesejahteraan PNS serta program sosial lainnya. Saat ini PT Taspen mempunyai
62 orang karyawan diberbagai bidang diantaranya bagian auditor spida, seksi sdm
dan umum, seksi kas, seksi administrasi keuangan, seksi layanan dan manfaat
serta seksi kepesertaan. Dengan jumlah pegawai yang cukup besar bisa mencapai
1
2
Temuan awal pada objek yang diteliti PT Taspen (Persero) KCU Medan
untuk karyawan yang berbuat salah masih kurang tegas seperti karyawan
terlambat, tidak hadir tanpa keterangan sama sekali diberi sanksi dengan
pemotongan gaji dan lain-lain, masih banyak karyawan yang tidak disiplin
terhadap peraturan yang sudah ditentukan perusahaan seperti datang terlambat dan
pulang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan perusahaan, karyawan
seperti karyawan sering keluar masuk perusahaan dengan berbagai alasan diluar
pekerjaan.
dasar peneliti untuk menganalisis sebab atau faktor yang muncul. Hal ini dapat
pengawasan.
melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja. Secara umum sanksi
yang berlaku. Menurut Ritongah (Jahroh, 2011) sanksi atau hukuman dalam
3
bahasa Arab sering disebut uqubah yang merupakan bentuk balasan dari
oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.Seperti di dalam surah Ali Imran ayat 11, yang
berbunyi:
Ayat di atas dapat kita ketahui bahwa siksa yang menimpa manusia adalah
akibat dari buah dosa yang mereka perbuat, kaitannya dengan sanksi yang ada
yang sudah ditetapkan harus menerima sanksi (hukuman) yang diberikan oleh
pimpinan.
dalam mencapai tujuan. Menurut Hasibuan (2011 hal. 193) kedisiplinan kesadaran
kemalasan. (Sutrisno, 2009 hal. 87). Secara umum disiplin kerja dapat diartikan
sebagai ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan yang ada atau disiplin kerja
4
adalah suatu sikap yang mencerminkan ketaatan terhadap suatu peraturan dan
norma serta tata cara yang berlaku (Pratama, 2014). Disiplin kerja dalam perspektif
Islam adalah suatu ibadah.Ibadah yang dilakukan seseorang dengan rasa tulus,
positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan, seperti penelitian yang dilakukan
Hernawati (2008) pada siswa SDN Mekar wangi I. Berdasarkan analisis yang
teknis, khususnya dalam satu bidang, hingga ia mampu mempengaruhi orang lain
sultan. Sebutan “imam” dikaitkan dengan imam shalat yang diikuti dan ditaati
suatu seni atau proses mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka
diberikan kepada pegawai yang dinilai memiliki perilaku negatif sehingga dapat
sebagai proses untuk menjamin agar tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Secara umum yang dimaksud dengan pengawasan adalah segala kegiatan dan
tindakan untuk menjamin agar pelaksanaan suatu kegiatan berjalan sesuai dengan
rencana, aturan-aturan dan tujuan yang telah ditetapkan. (Bulutoding, 2011 hal.
organisasi di semua tingkat dan rencana yang di desain untuk mencapai tujuan
merupakan suatu proses untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang
yang diinginkan perusahaan. Menurut Indrawati (2012 hal. 207) dalam judul
Keuangan Negara dan Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi budgeting dan
kerja seperti hasil penelitian Artina, dkk (2014 hal. 15) kepemimpinan memiliki
berhasil memberi perhatian besar pada karyawan, akan dapat menciptakan disiplin
kerja yang baik. Sehingga akan menjadi modal utama dalam pencapaian tujuan
pimpinan pada setiap level dalam pendelegasian kerja di Kepolisian Daerah Riau.
sebab itu, kedisiplinan dan pengawasan harus dijalankan secara bersamaan agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Pengawasan dan disiplin kerja suatu hal yang
sebesar 35,3%.
7
B. Identifikasi Masalah
1. Sanksi yang ditetapkan perusahaan untuk karyawan yang berbuat salah masih
kurang tegas
perusahaan
1. Batasan Masalah
kemampuan analisis, waktu, biaya, dan tenaga maka penulis membatasi masalah
2. Rumusan Masalah
Medan?
1. Tujuan Penelitian
KCU Medan
2. Manfaat Penelitian
dihadapi
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoritis
1. Sanksi
sudah melanggar peraturan atau melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak
sengaja. Namun dalam sisi lain sanksi juga memiliki aspek positif bagi usaha
a. Pengertian Sanksi
Pengertian sanksi menurut KBBI (2008 hal. 1362) (Kamus Besar Bahasa
tindakan sebagai hukuman kepada suatu negara, dan imbalan negatif, berupa
pembebanan atau penderitaan yang ditentukan hukum juga imbalan positif, yang
39, sanksi adalah tindakan penertiban yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi. Penerapan
ruang dengan konsep regulatory system. Sedangkan menurut Saydam (Elisa, 2013
hal. 30), sanksi hukum dalam disiplin kerja atau yang lebih dikenal dengan istilah
hukuman disiplin (huk’dis) adalah hukuman yang dijatuhkan kepada pegawai atau
10
11
biasanya terdiri dari permintaan suatu konsekuensi yang tidak diharapkan. Sanksi
respon perilaku tertentu. Maka secara umum sanksi adalah tindakan berupa
dan kesediaan karyawan untuk memenuhi dan menaati segala peraturan dan
ketentuan – ketentuan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
(Siahaan, 2013 hal. 19). Sedangkan Masruroh (2007 hal. 43) menggunakan
adanya punishment (hukuman) itu, manusia akan berusaha untuk tidak mendapat
dengan hukuman, di jumpai beberapa ayat dalam Al-qur’an salah satunya , yaitu
pelanggaran. Orang yang seperti ini bisanya sulit diperbaiki dengan nasehat atau
hukuman.
b. Tujuan Sanksi
2013 hal. 22) yaitu mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil
kebahagiaan rakyatnya. Sedangkan menurut Nur (2013 hal. 293) tujuan pemberian
sanksi dalam Islam bukan hanya sebagai retribution (pembalasan) semata, tetapi
Tujuan pemberian sanksi tersebut merupakan satu kesatuan utuh dalam penerapan
keadilan bagi kepentingan masyarakat dengan kepastian agar terwujud apa yang
diinginkan masyarakat.
13
c. Jenis-jenis Sanksi
Sanksi merupakan suatu hal yang penting dalam medidik seseorang untuk
menjadi lebih baik lagi. Banyak jenis-jenis sanksi yang ada baik sanksi dalam
Menurut Tamimi (2013) ada beberapa jenis sanksi dalam Islam yaitu
penguasa demi terealisasinya kemaslahatan umat. Dalam hal ini unsur akhlak
penyerangan nama baik, perbuatan yang dapat merusak akal, mengambil harta
Menurut Rivai (Pratama, dkk 2015 hal. 4) secara umum jenis-jenis dan
tingkatan sanksi yang ditetapkan perusahaan adalah hukuman ringan, dengan jenis
teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan, teguran tertulis, pernyataan tidak
puas secara tidak tertulis. hukuman sedang, dengan jenis penundaan kenaikan gaji
pangkat atau promosi. hukuman berat, dengan jenis penurunan pangkat atau demosi,
14
merupakan sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma, yang
merupakan sanksi yang diterapkan atas ketidak patuhan terhadap ketentuan yang
Berbagai jenis sanksi yang ada maka dapat disimpulkan sanksi reparatoir,
sanksi punitive, sanksi regresif, hukuman ringan, hukuman sedang dan hukuman
berat.
d. Indikator Sanksi
perusahaan. Menurut Elisa (2013 hal. 47), indikator sanksi adalah peraturan dalam
pelanggaran
Menurut Rivai dan Jauvani (Permatasari, 2013 hal. 38) indikator sanksi
(Tangkuman, dkk 2015 hal. 886) berpendapat, bahwa ada beberapa indikator
15
hukuman yang lebih berat bila kesalahan yang sama dilakukan, hukuman
adanya penyimpangan.
Menurut Mawindi (2015 hal. 183) dalam penegakan hukum (sanksi) ada
2. Disiplin
Disiplin merupakan suatu perasaan yang taat atau patuh terhadap peraturan
yang taat atau patuh terhadap peraturan yang sudah ditetapkan perusahaan dalam
a. Pengertian Kedisiplinan
an. Menurut KBBI (2008 hal. 358) (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disiplin
mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain
sosial yang berlaku. Dewi dan Aeni (2012 hal. 86) mengemukakan, disiplin pada
efektivitas kerja dan efesiensi terhadap tujuan organisasi. Maka Hasibuan (2011
hal. 193) memberikan argumen bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya
(2012 hal. 66) yaitu, merupakan fungsi operatif manajemen karyawan yang
produktivitas kerja yang dapat dicapainya. Hal ini disebabkan, disiplin kerja
merupakan sikap yang sangat diperlukan oleh setiap orang dalam usaha untuk
meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan organisasi. (Sidanti, 2015 hal. 45).
dengan efektif dan efisien. Begitu juga dengan Rumondor (2013 hal. 1043)
Organisasi atau instansi sendiri juga berperan dalam mengelola karyawan agar
mematuhi segala peraturan, norma yang telah ditetapkan organisasi sehingga para
disiplin kerja sangat penting dalam menciptakan situasi kerja agar pegawai
sadar akan tugas dantanggung jawabnya. (Fathoni dalam Sanjaya, 2009 hal. 8)
Pada dasarnya sikap disiplin dalam bekerja pada karyawan yaitu bekerja
dengan menaati aturan-aturan yang ada pada organisasi yang telah ditetapkan
dimana karyawan harus bisa bekerja sesuai aturan. Dalam pandangan Islam
seseorang yang bisa bekerja secara disiplin berarti sudah dapat melaksanakan
amanah yang telah diberikan oleh orang banyak dengan baik. Islam mengangkat
nilai tenaga kerja dan memerintahkan manusia bekerja, baik untuk mencapai
kehidupan yang layak dan menghasilkan barang-barang dan jasa yang menjadi
keperluan hidupnya, maupun untuk amal shaleh karena bekerja itu sendiri bersifat
Artinya : “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. At-Taubah
(09): 105).
di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu sikap yang sangat diperlukan untuk semua
18
ditetapkan perusahaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat
mencapai efektivitas pekerjaan yang diharapkan. Menurut Sutrisno (2009 hal. 88)
disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan
(Suwondo dan Sutanto, 2015 hal. 137) disiplin kerja bermanfaat di dalam
tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang
disiplin kerja yaitu disiplin kerja yang tinggi merupakan harapan bagi setiap
pimpinan kepada bawahan. Oleh karena itu, sangatlah penting bila disiplin
mendapat penanganan intensif dari semua pihak yang terlibat dalam suatu
Menurut Helmi (Hartatik, 2014 hal. 197) menyatakan ada dua faktor yang
d. Indikator Kedisiplinan
Disiplin merupakan suatu tindakan yang harus dimiliki oleh semua orang
untuk mencapai suatu hal yang diinginkan bersama. Menurur Liana (2014 hal. 20)
tugas tepat pada waktunya, bekerja dengan penuh tegas dan inisiatif, bekerja
dengan jujur, penuh semangat dan tanggung jawab, datang dan pulang tepat pada
efektif, tanggungjawab dalam pekerjaan dan tugas serta tingkat absensi. Adapun
Hidayat dan Taufik (2012 hal. 86) mengungkapkan indikator kedisiplinan adalah
dalam segala hal baik datang, bekerja maupun pulang, absensi, tanggungjawab,
e. Macam-macam Disiplin
tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha tidak
mudah putus asa. Dalam hal ini ada beberapa macam-macam disiplin dalam
Islam, yaitu disiplin dalam penggunaan waktu, disiplin dalam beribadah, disiplin
Menurut Mangkunegara (2009 hal. 129), ada dua macam disiplin kerja,
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh
menurut Widiawati (2012 hal. 117) macam-macam disiplin kerja yaitu disiplin
Jasin (Hasan, 2012 hal. 69) mengungkapkan macam-macam disiplin kerja yaitu
Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, bahwa tingkat dan jenis sanksi
hukuman disiplin berat. Jenis hukuman disiplin ringan seperti teguran lisan,
teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis, jenis hukuman disiplin
lebih rendah selama 1 tahun dan jenis hukuman disiplin berat seperti penurunan
penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, PDH TAPS
22
beserta jenis sanksi disiplin yaitu pelanggaran disiplin ringan, seperti peringatan
tingkat dan jenis seperti tingkat ringan sedang dan berat dengan berbagai jenis
seperti teguran lisan, tertulis, pemindahan, penurunan gaji juga pangkat dan
3. Kepemimpinan
tertinggi dalam suatu perusahaan. Pemimpin memiliki pengaruh yang cukup besar
a. Pengertian Kepemimpinan
yang dipunyai seseorang untuk pengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran. Sedangkan menurut Sami’an (2014 hal. 11) bahwa salah satu
permasalah yang terpenting yang dihadapi oleh para pemimpin adalah bagaimana
peran mempengaruhi dan mengarahkan secara efektif agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan baik (Susanto, 2010). Menurut Astohar (2012 hal. 52)
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.
mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin dapat bekerja secara efektif dan
efisien apabila mampu menentukan tujuan dan mengalokasikan sumber daya yang
untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja secara produktif
b. Fungsi Kepemimpinan
bekerja.
pemimpin tidak hanya sekedar membimbing dan mengarahkan anak buah, namun
yang terpenting adalah bagaimana pemimpin mampu memberikan visi dan misi
atau arah yang jelas kemana organisasi akan dibawa agar hasil yang dicapai sesuai
mana semua orang berhimpun dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
25
jelas, eksplisit memberi peluang pemimpin lebih berpengaruh dari pada situasi
anak buah atau pegawainya namun mampu memberi arah yang jelas dalam
c. Faktor-faktor Kepemimpinan
atau mengubah cara pola pikir dan sikap karyawannya. Ada beberapa faktor yang
harapan dan perilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas juga iklim dan
kebijakan organisasi.
Sedangkan menurut Yusuf (Raihan, 2015 hal. 16-17) ada beberapa faktor
muslim baik dalam skala lokal, regional, nasional dan global. Adapun faktor-
faktor tersebut yaitu agama menyuruh kita bersatu dan bekerjasama dalam hal
kebaikan dan ketaqwaan, ada kesatuan yang menjadikan mereka laksana anggota
26
dalam satu tubuh, masyarakat yang berasaskan akidah dan syariah islamiyah
adalah wajib, dan sekelompok muslim akan menjadi kuat bila bersatu dalam
hubungan kemanusiaan.
d. Indikator Kepemimpinan
indikator yang dapat dilihat adalah sebagai berikut iklim saling mempercayai,
status para bawahan secara tepat dan professional. Sedangkan menurut Martoyo
mendengar, ketegasan.
penggunaan otoritas, ketegasan, kepercayaan diri dan inisiatif. Begitu juga dengan
Sarianti dan Roseani (2013 hal. 89) indikator kepemimpinan yaitu menggerakkan,
4. Pengawasan
memastikan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
sudah ditentukan.
a. Pengertian Pengawasan
pengamatan dan pengukuran sesuatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai
tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang
kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya.
yang sangat penting dalam setiap pekerjaan baik dalam instansi pemerintah
maupun swasta. Sebab dengan adanya pengawasan yang baik maka sesuatu
pekerjaan akan dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan suatu hasil kerja
28
yang optimal. Sedangkan menurut LANRI (Usman, 2011 hal. 504) pengawasan
pekerjaan agar mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dengan hasil yang
optimal.
b. Fungsi Pengawasan
diterima sesuai rencana yang telah ditetapkan. Menurut Ernie dan Saefullah (2005
tujuan serta target sesuai dengan indikator yang di tetapkan, mengambil langkah
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan perusahaan.
kinerja dari berbagai tujuan yang telah direncanakan, mendesain system informasi
umpan balik, membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan standar yang
tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang baik. Menurut
1. Pengawasan (control) yang berasal dari diri sendiri yaitu (control) yang
bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Seseorang yang
yakin bahwa Allah SWT pasti mengawasi hambanya, maka ia akan bertindak
hati-hati ketika sendiri, ia yakin bahwa Allah SWT yang kedua, dan ketika
berdua, ia yakin Allah SWT yang ketiga. Hal ini sesuai dengan firman Allah
2. Pengawasan (control) yang berasal dari luar diri sendiri yaitu sistem
pengawasan itu juga akan lebih efektif jika sistem pengawasan dilakukan dari
luar diri sendiri. Sistem itu dapat terdiri atas mekanisme pengawasan dari
30
Pengawasan yang paling efektif adalah pengawasan dari dalam diri sendiri
c. Faktor-faktor Pengawasan
adalah penegakan hukum secara baik dan benar, jujur, bersih, berwibawa dan
terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi, kompleksitas organisasi
pengawasan adalah akurat, tepat waktu, obyektif dan menyeluruh, terpusat pada
anggota organisasi.
d. Indikator Pengawasan
tindakan perbaikan.
B. Kajian Terdahulu
bahwa ada pengaruh antara sanksi dengan disiplin kerja guru pada SMP Negeri 5
parsial terhadap disiplin kerja Pegawai Kantor Camat Sungai Mandau. Kemudian
disiplin kerja.
terhadap disiplin kerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero, Tbk
positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan, dan variabel pemberian
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun) Variabel Hasil
1 Mohammad Jais, (2012) Insentif, sanksi, Ditemukan hasil bahwa ada
kepemimpinan, pengaruh antara sanksi
dan kedisiplinan dengan disiplin kerja guru
pada SMP Negeri 5
Tanggul Jember
2 Siahaan, (2013) Reward, Ditemukan hasil bahwa ada
punishment dan pengaruh positif antara
disiplin kerja punishment dengan disiplin
kerja pada Karyawan PT
Perkebunan Nusantara III
Rambutan
3 Munawarah, (2013) Perilaku Ditemukan hasil bahwa ada
kepemimpinan pengaruh positif antara
dan kedisiplinan perilaku kepemimpinan
karyawan dengan kedisiplinan pada
Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
4 Netiana, (2014) Pengawasan dan Ditemukan hasil bahwa ada
disiplin kerja pengaruh positif antara
pengawasan terhadap
disiplin kerja pegawai
bagian umum pada
Sekretariat DPRD
Kabupaten Kutai Barat
5 Syahril, dkk, (2015) Kepemimpinan, Ditemukan hasil bahwa ada
pengawasan, dan pengaruh posisitif antara
disiplin kerja kepemimpinan dan
pengawasan terhadap
disiplin kerja pegawai pada
Kantor Camat Sungai
Mandau Kabupaten Siak
6 Pane, (2015) Kepemimpinan, Ditemukan hasil bahwa ada
sanksi, dan pengaruh positif antara
disiplin kerja kepemimpinan dan sanksi
terhadap disiplin kerja
karyawan pada PT Bank
Rakyat Indonesia (BRI),
Tbk Cabang
Sisingamangaraja Medan
7 Permatasari, (2015) Kepemimpinan, Ditemukan hasil bahwa ada
pengawasan, pengaruh positif antara
pemberian sanksi kepemimpinan,
34
C. Kerangka Konseptual
dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono
(2012 hal. 89), kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar
lain. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mohammad Jais (2012)
bahwa ada pengaruh positif antara sanksi dengan disiplin kerja. Begitu juga
penelitian yang dilakukan (2013) bahwa ada pengaruh positif antara punishment
Sanksi Kedisiplinan
X Y
menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka. (Sule, 2005 hal.
255). Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh
diberikan kepada pegawai yang dinilai memiliki perilaku negatif sehingga dapat
Sanksi Kepemimpinan
X Z1
secara mendidik untuk mengubah sifat seseorang menjadi lebih baik lagi.
yang dilakukan oleh karyawan yang menyimpang dari apa yang sudah
Sanksi Pengawasan
X Z2
36
ada pengaruh positif antara kepemimpinan dan disiplin kerja. Begitu juga hasil
Kepemimpinan Kedisiplinan
Z1 Y
dilakukan Manopo dkk (2015) bahwa ada pengaruh positif antara pengawasan
Pengawasan Kedisiplinan
Z2 Y
dkk (2015), bahwa ada pengaruh positif antara kepemimpinan dan pengawasan
terhadap disiplin kerja Pegawai pada Kantor Camat Sungai Mandau Kabupaten
Siak. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Rasyidi, dkk (2013)
37
disiplin pegawai.
Pengawasan
dapat di berikan kepada siapa saja baik pimpinan maupun bawahan. Seperti hasil
penelitian yang dilakukan Permatasari (2015) bahwa ada pengaruh positif antara
Kepemimpinan
Z1
Sanksi Kedisiplinan
X Y
Pengawasan
Z2
D. Hipotesis
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012 hal. 93). Adapun hipotesis yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 2012
hal. 55). Sementara itu, dalam pendekatan asosiatif ini dimana kecenderungan
berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk menilai pada populasi atau
bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Metode ini disebut dengan metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic. (Sugiyono, 2012 hal. 13)
39
40
konsep yang dalam bentuk variabel sebagai petunjuk untuk mengukur dan untuk
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini dapat dikemukakan pada tabel
dibawah ini :
41
Tabel III- 1
Defenisi Operasional
1. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah PT. Taspen
(Persero) KCU Medan Jl. H.Adam Malik No.64 Medan Tlp. (061) 6619600.
2. Waktu Penelitian
penelitian. Penelitian dilakukan dimulai dari Oktober 2015 sampai dengan selesai.
Adapun jadwal penelitian ini dapat dikemukakan pada tabel di bawah ini
Tabel III-2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Kegiatan Okt’15 Nov’15 Des’15 Jan’16 Feb’ 16
1 Riset Awal
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Menyusun Laporan
7 Bimbingan Skripsi
8 Sidang Meja Hijau
1. Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Berdasarkan diatas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap
PT. Taspen (Persero) KCU Medan yang berjumlah sebanyak 62 orang karyawan.
45
2. Sampel
populasi tersebut. (Sugiyono, 2012 hal. 116) Penarikan sampel dalam penelitian
ini adalah sampling jenuh, yakni sampel yang digunakan adalah seluruh populasi
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan
menggunakan :
1. Kuisioner (angket)
dijawabnya. ( Sugiyono, 2012 hal. 199) yang ditujukan kepada pegawai di objek
likert (likert scale). Menurut Sugiyono (2012 hal. 132) skala likert adalah untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
dalam rentang jawaban mulai sangat setuju yang disarankan kepada responden
menjawab dalam bentuk (√) checklist. Tabel III- 3 akan menjelaskan skala likert
Tabel III-3
Skala Likert
No Notasi Pertanyaan Bobot
1 SS Sangat Setuju 5
2 S Setuju 4
3 RR Ragu-Ragu 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STJ Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, (2012 hal. 133)
2. Observasi/Pengamatan
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. (Sugiyono, 2012 hal. 203). Dalam hal ini, penulis mengamati berbagai
3. Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
194). Wawancara dilakukan secara lisan kepada pegawai tetap bagian sdm PT
Taspen (Persero) KCU Medan untuk mendapatkan informasi yang ada, guna
Kemudian untuk menguji valid dan reliabel tidak maka dapat diuji dengan
(Juliandi & Irfan, 2013 hal. 79). Uji validitas penelitian ini dilakukan pada
= ∑ − (∑ ) (∑ )
Dimana
= Koefisien korelasi
n = Banyaknya paangan pengamatan
∑ = Jumlah pengamatan variabel x
∑ = Jumlah pengamatan variabel y
(∑ ²) = Jumlah kuadrat pengamatan x
(∑ ²) = Jumlah kuadrat pengamatan y
(∑ )² = Kuadrat jumlah pengamatan x
(∑ )² = Kuadrat jumlah pengamatan y
∑ = Jumlah hasil kali x dan y
membandingkan nilai korelasi yakni r hitung dengan nilai r tabel. Apabila r hitung
> r tabel, maka butir instrument tersebut adalah signifikan dengan demikian butir
penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya. (Juliandi &
Irfan, 2013 hal. 83). Untuk menguji reliabilita instrument dilakukan dengan
∑
r= ( )
1– (Juliandi & Irfan, 2013 hal. 86)
²
Dimana :
r = Reliabilita instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
Dengan kriteria :
tidak. (Juliandi & Irfan, 2013 hal. 169). Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Gujarati, Santoso dan Arief (Julian & Irfan, 2013 hal. 169).
Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat
pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Kolmogorov Smirnov
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Autokorelasi
regressi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan
Watson (D-W) :
d. Uji Heterokedastisitas
terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika
variasi residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka
terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-
point) menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan
diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur
berikut :
1. Persamaan jalur I : Y = β5 X + ɛ3
Z1 = β1 X + ɛ2
Z2 = β2 X + ɛ1
Y = β3 Z1 + ε3
Y = β4 Z2 + ε1
2. Persamaan jalur II : Y= β1 X + β2 Z1 + β3 Z2 + ε
β5
ε2
Kepemimpinan
β1 β3
(Z1)
Sanksi
Kedisiplinan
(X)
(Y)
β2 Pengawasan β4
(Z2) ε3
ε1
Gambar III-1 Model Analisis Dua Jalur
51
Keterangan :
X = Sanksi
Y = Kedisiplinan
Z1 = Kepemimpinan
Z2 = Pengawasan
Jalur:
1. Pengaruh langsung :X Y
X Z1
X Z2
Z1 Y
Z2 Y
X Y melalui Z2
residual II (ε3)
b. Koefisien regresi model persamaan II (β1, β3, Z1) dan koefisien residual II
(ε2), model persamaan III (β2, β4, Z2) dan koefisien residual III (ε2)
Hipotesisnya :
Hipotesisnya :
Hipotesisnya :
Hipotesisnya :
Hipotesisnya :
dan Y melalui Z2
melalui Z2
Dewi dan Aeni. (2012) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Pada Rutan Klas 1 Bandar Lampung” Jurnal Organisasi dan Manajemen,
Vol. 2, No.2 (85-95) Oktober 2012.
Fatimah, S. (2014) “Kajian Konsep Pengawasan Dan Disiplin Kerja”. Jurnal Ilmu
Sosial. Vol. 12, No. 1, April 2014
Fitri, A. (2012) “Metode Pengawasan Bagian Sumber Daya Manusia Pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang Bukit Tinggi”.
http://repository.unand.ac.id/19433/1/TUGAS%20AKHIR.pdf Diakses 01
Desember 2015.
Hartatik, Indah Puji. (2014) “Buku Praktis Mengembangkan SDM” Cetakan Pertama.
Jogjakarta : laksan.
Hasibuan, Malayu, S.P. (2011) “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bumi Aksara.
Hernawati, N. (2008) “Pengaruh Penerapan Sanksi Berjenjang Terhadap Kedisiplinan
Siswa Di SDN Mekarwangi 1 Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut”. Jurnal
Pendidikan Universitas Garut ISSN: 1907932X.
Hidayat dan Taufik. (2012) “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Serta
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Lumajang” Jurnal WIGA Vol. 2, No. 1, Maret 2012 ISSN
No 2088-0944.
Hikmah, Nur. (2014) “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan, Fiskus, Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang
Melakukan Kegiatan Usaha” Studi kasus Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Barat”. http://eprints.dinus.ac.id/8727/1/jurnal_13301.pdf Diakses
21 Desember 2015.
Ierhasy, Prihatin & Parapat. (2014) “Pengaruh Komunikasi Dan Kompetisi Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Pengawasan Sebagai Variabel Moderating Pada PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera
Bagian Barat” Jurnal Ekonom, Vol. 17, No. 3, Juli 2014.
Jahroh, S. (2014) “Raektualisasi Teori Hukum Pidana Islam”. JHI, Volume 9, Nomor
2, Desember 2011.
Jayanti, N.D. (2014) “Peran Reward And Punishment Dalam Rangka Peningkatan
Produktivitas Kerja Pegawai Pada Bank” Studi Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Malang”.
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/1079/991 Diakses 2
Januari 2016.
Juliandi, A. & Irfan. (2013) “Metode Penelitian Kuantitatif”. Perdana Mulya Sarana :
Medan.
Junita, A. (2012) “Faktor-faktor Kepuasan Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin
Kerja Pegawai Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan”. Jurnal
Keuangan & Bisnis Volume 4 No. 1, Maret 2012.
Manopo, F., Posumah & Rares. (2015) “Pengaruh Pengawasan Camat Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kecamatan Langowan Selatan
Kabupaten Minahasa”.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=332168&val=1024&tit
le=Pengaruh%20Pengawasan%20Camat%20Terhadap%20Disiplin%20Kerj
a%20Pegawai%20Negeri%20Sipil%20Dikantor%20Kecamatan%20Langowa
n%20Selatan%20Kabupaten%20Minahasa Diakses 23 Desember 2015
Mustaghfirin, H. (2011) “Sistem Hukum Barat, Sistem Hukum Adat, Dan Sistem
Hukum Islam Menuju Sebagai Sistem Hukum Nasional Sebuah Ide Yang
Harmoni” Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 Edisi Khusus Febuari 2011.
Nur, M, Tahmid. (2013) “Maslahat Dalam Hukum Pidana Islam” Jurnal Diskursus
Islam Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013.
PP (Peraturan Pemerintah) No. 53 Tahun 2010 Pasal 7 Ayat 1 s/d 4 Tentang “Disiplin
Pegawai Negeri Sipil”.
Pratama, Utami & Mayowan. (2015) “Pengaruh Imbalan Dan Hukuman Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
Vol.22 No. 1 Mei 2015.
Sidanti, H. (2015) “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD Kabupaten
Madiun” Jurnal Jibeka Volume 9, Nomor 1 Febuari 2015: 44-53.
Silviana, M. (2012) “Hubungan Perilaku Camat Dengan Disiplin Kerja Sangat Kuat
Di Kantor Camat Siantan Kabupaten Pontianak” Volume 1, Nomor 01 Tahun
1, Desember 2012.
Suwondo Dan Sutanto. (2015) “Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan
Kinerja Karyawan” JMK, Vol. 17, No. 2, September 2015, 135-144.
Tampubolon & Nugraheni. (2013) “Penghargaan Dan Sanksi” Studi Pada Karyawan
Pelaksana PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Mayang.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=339735&val=4727&tit
le=Penghargaan%20dan%20Sanksi%20(Studi%20pada%20karyawan%20pe
laksana%20PT.%20Perkebunan%20Nusantara%20IV%20Unit%20Kebun%2
0Mayang)i Diakses 04 Januari 2016.
Tangkuman, Tewal & Trang. (2015) “Penilaian Kinerja, Reward Dan Punishment
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero) Cabang Pemasaran
SulutTenggo” Jurnal EMBA Vol. 3, No. 2 Juni 2015, Hal. 884-895.
Usman, Husaini. (2011) “Manajemen Teori Pratik Dan Riset Pendidikan”. Edisi
Ketiga, PT Bumi Aksara : Jakarta.
Utari, Kiki. (2015) “Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Melekat Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Di Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Kutai
Timur” e-journal Pemerintahan Integratif, Volume 3, Nomor. 1, 2015.
Zulfadli, Yunus & Darsono. (2015) “Pengaruh Kepemimpinan, Insentif, Dan Sanksi
Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Pegawai Dinas
Pendapatan Dan Kekayaan Aceh” Jurnal Manajemen Pasca Sarjana
Universitas Syahkuala Volume 4, No. 1, Febuari 2015.