Anda di halaman 1dari 6

WAYANG BEBER

LAPORAN TUGAS SATU DAN DUA

Disusun oleh :

Nama: Yongki Rustiawan

Nim : 18147141

Prodi : Kriya

Dosen pengampu : Kuntadi Wasi D, S.Sn., M.Sn

Sutriyanto, S.Sn., M.A

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAINI

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA (ISI)

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya : Wayang Beber Gaya Pacitan Dan Gaya Wonosari


Tahun Pembuatan : 2020
Media : Kanvas Dan Kertas
Nama Pencipta : Yongki Rustiawan
Nim :18147141
Semester :4
Keberadaaan Karya Saat Ini : Di Rumah

Bengkulu ,5 juli 2020


Pencipta Karya
Nama Mahasiswa

Yongki Rustiawan
18147141

Mengetahui
Tim Teaching Mata Kuliah Wayang Beber Tradisional

Mengetahui

Tim Teaching Mata kuliah Wayang Beber Tradisional

Dosen A Dosen B

Sutriyanto, S.Sn., M.A Kuntadi Wasi D, S.Sn., M.Sn


NIP. 197302052005011002 NIP. 196707241993031001
A. LATAR BELAKANG
Wayang beber sebagai sebuah karya seni , maka dapat ditinjau dari prinsip-prinsip
estetik, yaitu prinsip kesatuan, prinsip keseimbanga, prinsipirama, prinsip proporsional dan
prinsip dominasi.
Wayang beber menampilkan pejagong-pejagong yang pada setiap adegan terdapat
banyak kesatuan, unsur visual yang saling membentuk sebuah kesatuan cerita. Terdapat
dimensi ruang antara latar depan, tengah, dan latar belakang. Selain itu terdapat karakter
utama juga tokoh figuran yang terlibat dalam pembangun sebuah cerita. Hal ini memenuhi
prinsip kesatuan, dimana elemen-elemen terdapat dalam wayang beber saling mendukung
untuk membuat sebuah cerita pada sebuah pejagongan, gulungan, maupun lakon waynag
beber.
Pada wayang beber selalu menampilkan sosok atau tokoh yang saling berhadapan
untuk melakukan dialog atau aksi tertentu guna membangun kesatuan cerita utuh. Hal ini
mewakilkan prinsip keseimbangan secara visual. Terdapat kesan simetris atas interaksi
hubungan dua arah antar tokoh, baik protagonis dengan antagonis maupun tokoh utama
dengan figuran.
Dalam setiap pejagongan sendiri terdapat beberapa adegan yang terjadi dalam
waktu yang tidak terpaut lama tetapi terangkum dalam sebuah ruangan. Hal ini selalu di
pertahankan pada setiap pejagongan sebagai tindakan untuk membangun sebuah keutuhan
lakon yang dimulai dari awal masalah, klimaks hingga anti klimaks. Cara menampilkan
dialog dan adegan pada setiap pejagongan akan terulang pada pejagongan dan gulungan
selanjutnya. Prinsip irama berlaku pada fenomena ini.
Selain prinsip – prinsip estetika tersebut terdapat lagi prinsip yang lain, yaitu prinsip
gestalt dan prinsip closure. Prinsip gestalt akan merangkum berbagai pecahan materi untuk
menjadi sebuah kesatuan. Pada prinsip gestalt menampilkan berbagai elemen pada wayang
beber, yang terdiri atas pejagongan – pejagongan dan gulungan – gulungan, yang saling
terhubung dan diarahkan untuk membangun sebuah kesatuan cerita untuk setiap
pejagongan atau lakon. Tetapi yang unik adalah setiap pejagongan dapat berdiri sendiri
untuk bercerita atas berbagai kejadian yang terangkum pada beberapa waktu yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Pada sebuah pejagongan, akan menceritakan tahapan –
tahapan untuk menjadi sebuah lakon yang utuh. Fenomena unik inilah yang mewakili
closure, dimana sebuah elemen akan mewakili keseluruhan bentuk, seperti sebuah sisi mata
uang yang akan mewakili mata uang secara keseluruhan
.
B. TUJUAN MANFAAT KARYA

Dipakai sebagai pertunjukkan ritual seperti ruwatan, bersih desa, peringatan proses hidup
manusia (kelahiran, khitanan, perkawinan), mendatangkan hujan dan sebagainya
C. PROSES KARYA

1. Tugas pertama
a. Mencetak contoh gambar wayang beber gaya pacitan sesuai ukuran tinggi
45
b. Menyiapkan alat dan bahan diantaranya : kain mori, cat, lem, pensil untuk
menjiplat dsb.
c. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat kain menjadi media
gambar nantinya. Untuk kemudian dioleskan campuran cat tembok dengan
lem fox.
d. Setelah dioleskan dan dipastikan kain sudah kering mulailah untuk
menjiplak gambar tersebut ke kanvas. Proses penjiplakkan bisa dilakukan
di meja kaca dengan bantuan sinar lampu.
e. Sekira nya tahap penjiplakan telah seleai, maka selanjutya mulai
memperisiapkan bahan-bahan seperti cat da pigmen untuk digunakan
sebagai pewarna.
f. Pewarnaan bisa dikerjakan pada bagian mana saja. Warna yang di pakai bisa
memakai warna apa saja seuai ide kreatif mahasiswa
g. Setelah pada tahap pewarnaan ini selesai saya membutuhkan waktu kurang
lebih 1 bulan untuk mengerjakan dari proses awal hingga pewarnaan.
h. Proses terakhir ialah finishing yaitu saya mendrawing pen bagian pembatas
setiap bentuk dan wujud dalam gambar. Sekiranya saya membutuhkan
waktu satu hari untuk menyelesaikan tahap ini.
2. Tugas kedua
a. Menyiapkan alat dan bahan tidak seperti tugas yang pertama yang
menggunakan kain sebagai media utamannya disini kami diperintahkan
oleh dosen untuk membuat tugas dengan media kertas manila.
b. Menyiapkan desain yang sudah diberikan.
c. Selanjutnya mulai membentuk sketsa sesuai desain pada gambar, namun
tidak di jiplak melainkan gambar sendiri.
d. Kemudian mulai menyiapkan pewarna dan langsung menerapkannya pada
media.
e. Saya selesai pada tahap ini sekitar satu minggu lamanya.
f. Setelah seleai pewarnaan tahap terakhir memberi detail isian dan finishing.
g. Karya siap jadi dan siap dikumpulkan.
D. FOTO DAN KETERANGAN KARYA
1. Tugas 1
Karya ini merupakan wayang beber gaya pacitan.menceritakan tentang joko kembang
kuning dengan siklus panji dengan lakon Jaka Kembang kuning dan juga Remeng
Mangunjaya.

2. Tugas 2
Karya ini merupakan wayang beber gaya wonosari menceritakan tentang gulungan ketiga
wayang beber lakon remeng mangunjaya dan gulungan keempat wayang beber lakon
remeng mangunjaya yang sedang di buka.

Anda mungkin juga menyukai