Anda di halaman 1dari 2

PELACAKAN KONTAK ERAT

No. Dokumen:
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit: 30 Maret 2020
Halaman :1/2
UPT
dr. HEPPIE NUANSA
PUSKESMAS NIP. 19790420 200501 1 012
ARJASA
1. Pengertian Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter
dengan kasus pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala. Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa
menggunakan APD sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan
kasus (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2
hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala
jenis alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul
gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
2. Tujuan Sebagai Acuan bagi petugas dalam melaksanakan Pelacakan
Kontak Erat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Arjasa Nomor 440/ /
/414.20/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Di UPT
Puskesmas Arjasa Selama Pandemi Covid-19
4. Referensi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disesase
(Covid-19) Kemenkes RI Revisi Ke-4 Tahun 2020
5. Prosedur Alat:
a. APD Level 2
b. Form Surveilans Covid-19
6. Langkah- Petugas melakukan identifikasi kontak (2 hari sebelum kasus timbul
langkah gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala) yaitu
a. Semua orang yang berada di lingkungan tertutup yang sama
dengan kasus (rekan kerja, satu rumah, sekolah, pertemuan)
b. Semua orang yang mengunjungi rumah kasus baik saat di rumah
ataupun saat berada di fasilitas layanan kesehatan
c. Semua tempat dan orang yang dikunjungi oleh kasus seperti
kerabat, spa dll.
d. Semua fasilitas layanan kesehatan yang dikunjungi kasus
termasuk seluruh petugas kesehatan yang berkontak dengan kasus
tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) yang standar.
e. Semua orang yang berkontak dengan jenazah dari hari kematian
sampai dengan penguburan.
f. Semua orang yang bepergian bersama dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan (kereta, angkutan umum, taxi, mobil pribadi, dan
sebagainya)
2. Petugas melakukan pendataan kontak erat dengan cara
wawancara lebih detail dan mendata hal-hal berikut ini yaitu
a. Identitas lengkap nama lengkap, usia, alamat lengkap, alamat
kerja, nomer telepon, nomer telepon keluarga, penyakit penyerta
(komorbid), dan sebagainya sesuai dengan formulir pelacakan
kontak erat (lampiran 13).
b. Sampaikan kepada kontak erat:
• Maksud dari upaya pelacakan kontak ini
• Rencana monitoring harian yang akan dilakukan
• Informasi untuk segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan
terdekat jika muncul gejala dan bagaimana tindakan awal untuk
mencegah penularan.
c. Berikan saran-saran berikut ini:
• Membatasi diri untuk tidak bepergian semaksimal mungkin atau
kontak dengan orang lain.
• Laporkan sesegera mungkin jika muncul gejala seperti batuk,
pilek, sesak nafas, dan gejala lainnya melalui kontak tim monitoring.
Sampaikan bahwa semakin cepat melaporkan maka akan semakin
cepat mendapatkan tindakan untuk mencegah perburukan.
3. Petugas surveilans melakukan tindak lanjut kontak erat.
7. Bagan Alir -
8. Unit Terkait Pustu, polindes, dan bidan wilayah Puskesmas Arjasa
9. Dokumen Terkait Formulir pelacakan kontak erat

10. Rekaman Historis Perubahan

No. Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai