Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN

PELINDUNG PANTAI TANJUNG SAMALANTAKAN

BAB 7
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari studi ini antara lain
1. Hasil analisis gelombang berdasarkan data ECMWF, gelombang dominan pada perairan selat
makassar yang berpengaruh pada Pantai Tanjung Salamantakan mempunyai arah dominan
gelombang Tenggara dan Selatan dengan tinggi gelombang berkisar 0 – 0.75 m.
2. Hasil analisis periode ulang gelombang tahunan pada Pantai Tanjung Samalantakan sebagai
berikut;

A ra h Se la t a n A ra h Te n g g a ra
Pe rio d e Ula n g
Hs [m ] Ts [d t k] Hs [m ] Ts [d t k]
50 Ta h u n a n 1.6 8.35 1.57 8.88
100 Ta h u n a n 1.82 9.47 1.79 10.08

3. Hasil analisis perubahan garis pantai dari Citra Satelit Landsat 7 dan 8 menunjukan perubahan
garis pantai Tanjung Samalantakan berkisar 3-6 meter/ tahun.
4. Hasil survei pasang surut menunjukan bahwa tunggang pasang surut Pantai Tanjung
Samalantakan adalah 5.451 mLAT, sedangkan Muka air rata – rata (MSL) yaitu 2.785 mLAT.
5. Hasil survei bathimetri dan topografi memperlihatkan profil Pantai Tanjung Samalantakan cukup
landau dengan gari pantai 0 mLAT berjarak 50 – 250 meter dari bangunan tanggul laut atau
daratan/ perkebunan.
6. Hasil analisis tim konsultan, kegagalan bangunan eksisting (tembok laut dan revetment)
diakibatkan ketidaktepatan desain dari bangunan itu sendiri, dimana puncak struktur di bawah
Muka Air Tertinggi (HHWL) sehingga air dapat melimpas struktur.
7. Hasil pemodelan perubahan garis pantai menunjukan scenario penambahan Pemecah Gelombang
Ambang Rendah (PEGAR) Geotube/ Geotekstil memberikan dampak Akresi atau penambahan
garis pantai baru 15 – 65 meter. Sedangkan scenario penambahan Groin memberikan perubahan
garis pantai baru/ akresi sebesar 5 - 25 meter.

EXECUTIVE SUMMARY VII-1


KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN
PELINDUNG PANTAI TANJUNG SAMALANTAKAN

8. Rincian Anggaran Biaya (RAB) dari scenario pembangunan Pemecah Gelombang Ambang
Rendah (PEGAR) Geotube/ Geotekstil adalah Rp. 13,107,600,000.00 dan sedangkan untuk
pembangunan Groin adalah Rp. 21.646.350.000.00
9. Dalam pelaksanaan pembangunan PEGAR , dapat menyesuaikan dengan anggaran yang ada
dimana alternatif apabila tidak dapat dilaksanakan salam satu kali anggaran, bisa direncanakan
bertahap selama 4 tahap.

7.2 Rekomendasi
Adapun dari studi ini, merekomendasikan upaya penanggulangan erosi pantai Tanjung Samalantakan
sebagai berikut :
1. Sebaiknya dilakukan dengan memasang PEGAR dengan konstruksi geotekstile. Selama tidak
sobek dan rusak oleh vandalisme, material geotekstile dapat bertahan cukup lama. Material
pengisi geotekstile (pasir laut) bisa diperoleh secara lokal dan metode konstruksinya tidak
melibatkan peralatan khusus, sehingga dipandang lebih efektif dan efisien untuk dilakukan.
2. Sebelum tahap pelaksanaan, perlu dilakukan perencanaan teknis atau Detail Engineering
Design (DED), sehingga dalam pengawasan dan pelaksanaan konstruksi fisiknya mengacu pada
gambar teknis yang telah dibuat dalam perencanaan.

VII-2
EXECUTIVE SUMMARY

Anda mungkin juga menyukai