PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan MAKP pada pasien kelolaan di Rumah Sakit TK II Kartika
Husada menggunakan metode tim. Berikut adalah beberapa hal yang telah
dilakukan untuk menunjang berhasilnya metode tim tersebut:
1. Ketenagaan dan organisasi (MAN)
membuat panduan uraian tugas sesuai dengan struktur di ruangan
uraian tugas sudah dibuat sesuai dengan metode tim, diajukan
kekepala ruangan dan disimpan di dokumen
2. M2 – Material (Lokasi, sarana dan prasarana)
Kelompok berkoordinasi dengan kepala ruangan terkait tata letak
dan penyimpanan dokumen penting dan pengadaan label nama
diruangan rawat inap kelas 1,2,3, bedah dan iso
kelompok merapikan dan memposisikan alat-alat di ruang Dahlia
Setiap pagi letak-letak alat selalu dirapikan sesuai dengan tempatnya
masing-masing
Kelompok membuat tempat penyimpanan khusus untuk beberapa
peralatan ruangan dan dokumen
Adanya hambatan ruangan yang kurang memadai sehingga beberapa
alat masih tertumpuk dalam satu lemari
3. M3 – Method MAKP
Penerapan dilakukan dengan peran masing-masing, peran dibagi
menjadi kepala ruangan, ketua tim 1, ketua tim 2, perawat pelaksana
1 dan 2
Kepala ruangan, ketua tim bertugas selama 24 jam dan dibantu
dengan perawat associate. Setiap mahasiswa mendapatkan peran
yang bergantian dalam jangka waktu 1 hari dalam 24 jam.
Adanya hambatan masih kurangnya ketenagaan perawat di Ruang
Dahlia sehingga masih belum memungkinkan untuk menerapkan
metode tim dengan minimal 2 tim
a. Timbang Terima
Sebelum melakukan roleplay timbang terima anggota
kelompok telah dibagi peran masing-masing dan melakukan
roleplay setiap pertukaran shift
Roleplay dilakukan dari tanggal 1-20 Juli 2019
b. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan mengangkat kasus tentang phlebitis pada
pasien yang telah dipilih. Pelaksanaan ronde keperawatan
dihadiri oleh perawat ruangan
Hambatan dalam ronde keperawatan yaitu tidak lengkapnya
tim kesehatan lain karena adanya beberapa kesibukan lain
c. Edukasi Pasien
Edukasi yang dilaksanakan diruang dahlia dilakukan untuk
pasien dari awal orientasi ruangan dan menandatangani
lembar bahwa telah diberikan edukasi mengenai pasien safety
dan infeksi nosocomial
d. Discharge Planning
Edukasi diberikan untuk pasien dan keluarga ketika pasien
akan pulang, edukasi yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pasien
e. Patient Safety
Pembuatan Lembaran tentang 7 Benar dalam pemberian obat,
Lembaran pembuatan etiket infus, resiko jatuh, etiket loker
nama pasien
5.2 Saran & Rencana Tindak Lanjut
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Pihak manajerial disarankan dapat melakukan pembagian tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan perawat
serta memberikan umpan balik bagi perawat yang telah selesai menjalankan
tugasnya.
Pihak manajerial dapat menerapkan gaya kepemimpinan demokratis
untuk mendapatkan motivasi kerja perawat yang tinggi demi pengembangan
sumber daya manusia dan tercapainya asuhan keperawatan yang baik serta
mengadakan seminar dan workshop yang berkaitan dengan pengembangan
ilmu keperawatan khususnya terkait kemampuan kepemimpinan klinis.
Institusi rumah sakit disarankan dapat lebih tegas dalam pelaksanaan
SOP dan lebih mengoptimalkan program/kegiatan pelayanan kesehatan
yang terdapat di rumah sakit sebagai follow up dari pelaksanaan seperti
orientasi pasien dan discharge planning demi meningkatkan mutu pelayanan
dan kepuasan pasien dan keluarga.
2. Bagi Perawat
Perawat diharapkan lebih optimal dalam melakukan praktik keperawatan
sesuai dengan SOP yang berlaku. Perawat diharapkan lebih sering
mengevaluasi efektifitas kemampuan kepemimpinan klinisnya.
4. Bagi Pasien
Diharapkan pasien agar mematuhi setiap prosedur yang telah ditentukan
untuk tercapainya keselarasan antara tenaga keperawatan dan pasien dalam
interaksinya. Memahami hak dan menjalankan kewajiban nya selama
dirawat di rumah sakit sesuai dengan yang telah disampaikan oleh perawat
saat pertama kali masuk rumah sakit guna mendukung pencapaian
pelayanan yang berkualitas.