Anda di halaman 1dari 2

Sukarno dan Bantuan Beras Indonesia

untuk India
Sutan Sjahrir menawarkan bantuan beras kepada India yang dilanda
kelaparan. Sukarno menggalang dukungan rakyat untuk mewujudkannya.

Analisis

Sesuai yang sudah disebutkan bahwa sejak akhir 1945, Belanda mengadakan blockade atas laut
Indonesia dengan tujuan menghadang masuknya senjata ke Indonesia dan keluarnya komoditas dari
Indonesia yang dimana membuat dampak ekonomi dan juga perjuangan Indonesia sangat berat.

Sutan Sjahrir yang dimana merupakan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri pada saat itu
mempunyai ide yang sangat cerdas dimana ia menawarkan untuk membantu India dengan beras-
komoditas yang diperebutkan banyak negara di Asia di era pasca-perang Dunia ke dua pada 12 April
1946. Tidak hanya Sjahrir, ada beberapa pihak lainnya yang turut berkontribusi yaitu Soekarno
Hatta,Kementrian penerangan, pejabat lokal yang daerahnya lumbung padi, dan juga petani. Sjahrir
berusaha agar bantuan ini menjadi isu internasional yang pada gilirannya akan melahirkan simpati pada
Indonesia. Kemudian bantuan ini diterima oleh India, sekaligus didukung oleh Inggris yang tahu benar
buruknya kondisi kelaparan di India, bahkan menyediakan batu bara untuk kapal India yang dating ke
Indonesia mengambil beras.

Gerakan Nasional di Indonesia mendapatkan ilham perjuangan dari pergerakan bangsa India, cetus
Soekarno. Minggu terakhir Juni, Indonesia kedatangan tamu penting yaitu K.L Punjabi yaitu sekretaris
Bersama di departemen pangan pada pemerintah India yang dikirim ke Indonesia untuk memantau
progress bantuan beras Indonesia. Kepuasan India berarti suntikan moral bagi perjuangan diplomasi
Indonesia yang tengah buntu yang dimana salah satunya akibat kegagalan pembicaraan dengan Belanda
di Hoge Veluwe pada April 1946. Kemudian,India menyiapkan 5 juta yard bahan sandang yang
rencananya akan dikapalkan ke Indonesia,dimana ini merupakan bentuk balasan India atas beras dari
Indonesia. Pada saat itu memang bahan pakaian sedang krisis, banyak masyarakat di pedalaman Jawa
memakai pakaian yang kurang layak.

Kemudian pada saat perayaan HUT Indonesia tahun 1946 tersebut, Soekarno berpidato namun ada
sesuatu yang berbeda kali itu. Untuk mengajak rakyat Indonesia mengapresiasi India, Soekarno meminta
mereka yang hadir di hadapannya untuk menyerukan “Jai Hind”, yang dimana artinya “Hidup India”.
Tidak hanya menyentuh bagi para audiensnya, tapi juga bagi orang India sendiri. Adapun wartawan
India, P.R.S. Mani yang dimana tidak jauh dari Soekarno yang sedang berpidato pastinya mendengar
langsung dari dekat sekali pidato sang Presiden.

Tanggapan

Menurut saya, Hal ini bukan merupakan sesuatu yang licik. Indonesia memberikan beras kepada India
yang pada saat itu Indonesia sendiri tidak terlalu mempunyai kekayaan yang melimpah. Kita semua tau
Sukarno dan Bantuan Beras Indonesia
untuk India
bahwa alasan dibalik kebaikan Indonesia ini adalah untuk membuat Belanda jatuh, dimana membuat
citra bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang baik, bahkan sampai sekarang Indonesia dijuluki
sebagai orang yang ramah. Menurut saya ini seperti pribahasa “sambal menyelam minum air”, jadi
disaat kita memberikan kebaikan kepada bangsa India, disitu pula kita mendapatkan ganjaran yang sama
yaitu kita dibalas kebaikan oleh India dimana diberikan bahan pakaian yang layak dan juga kita dikenal
oleh rancah Internasional dengan citra kebaikan bangsa kita sendiri, juga membuat Belanda down.

-Feren Maida Syahrani, 09 ,XII IPS 2

Anda mungkin juga menyukai