Anda di halaman 1dari 18

Daftar Isi

A Pendudukan Militer Jepang Di Indonesia ……..…… 2


1. Tujuan kedatangan Jepamg Ke Indonesia…………………. 3
2. Awal Kedatangan Jepang Ke Indonesia ……………… 5
3. Sambutan Rakyat Indonesia ……………………………….. 6
4. Strategi Jepang Menarik Simpati Pribumi……………. 7
5. Kebijakan Jepang Saat Menduduki Indonesia………………….... 8
6. Perlawanan Terhadap Militer Jepang............................................... 18
B. Dampak kedatangan Jepang Ke Indonasia..............................
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Politik
3. Sosial Budaya
4. Bidang Pendidikan
5. Bidang Militer
Kesimpulan …………………………………………….
Daftar pustaka …………………………………………. 18
Hasil presentasi ………………………………………… 19

Sejarah Indonesia Halaman 1


A.Pendudukan Militer Jepang Di Indonesia

1.Tujuan kedatangan Jepang ke Indonesia

Maksud dan tujuan kedatangan militer jepang ke Indonesia pada tahun 1942 tidak
berbeda jauh dengan maksud kedatangan kolonial Belanda ke Indonesia sebelumnya.Setalah
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati tanggal 8 Maret 1942, wialayah
Indonesia mulai di kuasai militer Jepang. Berbagai propaganda di lakukan Jepang guna menarik
simpati rakyat Indonesia. Pada bab pembahasan kali ini akan di jelaskan tentang tujuan Jepang
menduduki Indonesia

1. Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan bakar
bagi kepentingan industri Jepang.

2. Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan
tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.

3. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan
upah yang relatif murah.

Sejarah Indonesia Halaman 2


4. Mengeksploitasi secara besar-besaran Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia di
Indonesia.

2.Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia

Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan
minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh
Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang
eksporminyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan
iniakhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.Pada tanggal 1 Maret
1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tigatempat di Pulau Jawa, yaitu di
Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi.
Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-
bahan keperluan perang.Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyatIndonesia.
Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh
kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang
dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan
tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan
udaraKalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret
tahunShowa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di
Kalijati.Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan
kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan
bersama,yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia,
PemerintahJepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang India, Birma untuk orang
Birma, Siamuntuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia.”

Sejarah Indonesia Halaman 3


3. Sambutan Rakyat Indonesia

Kedatangan Jepang di Indonesia pada awalnya disambut dengan senang hati oleh rakyat
Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua" yang dipandang dapat membebaskan
bangsa Indonesia dari kekuasaan Belanda. Sikap simpatik bangsa Indonesia terhadap Jepang
antara lain juga dipengaruhi oleh kepercayaan ramalan jaya baya. Dimana-mana terdengar
ucapan “banzai-banzai” (selamat datangselamat datang). Sementara itu, pihak tentara Jepang
terus melakukan propaganda-propaganda untuk terus menggerakkan dukungan rakyat Indonesia.
Setiap kali Radio Tokyo memperdengarkan Lagu Indonesia Raya, di samping Lagu Kimigayo.
Bendera yang berwarna Merah Putih Juga boleh dikibarkan berdampingan dengan Bendera
Jepang Hinomaru. Melalui siaran radio, juga dipropagandakan bahwa barang-barang buatan
Jepang itu menarik dan murah harganya, sehingga mudah bagi rakyat Indonesia untuk
membelinya.
Simpati dan dukungan rakyat Indonesia itu nampaknya juga karena perilaku Jepang yang
sangat membenci Belanda. Di samping itu, diperkuat pula dengan berkembangnya kepercayaan
tentang Ramalan Jayabaya. Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke
indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkerarnan penjajahan bangsa Barat. Jepang Juga
akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melalui program Pan-Asia Jepang akan
memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia.
Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia. Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang
tidak lain adalah " saudara tua", jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan
progandanya tentang Asia. Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “
Gerakan Tiga A"

4.Strategi Jepang Menarik Simpati Pribumi

Sejarah Indonesia Halaman 4


Pada awal kedatangannya, demi menarik simpati masyarakat pribumi. Jepang
mengobral berbagai propaganda sebagai berikut.
a.Jepang adalah ‘saudara tua’ seluruh bangsa di asia. Oleh karena itu ada kewajiban dari
jepang untuk membebaskan seluruh bangsa asia dari penjajahan barat.
b.Jepang melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh nasionalis sekuler yang
dianggapmempunyai pengaruh penting, oleh karena itu jepang mempropagandakan gerakan 3A
yang isinya sebagai berikut.
1.Jepang pemimpin asia
2.Jepang pelindung asia
3.Jepang cahaya asia
Jepang menunjuk Mr syamsudin sebagai ketua gerakan 3A. Meskipun
pada pelaksanaannya merupakan isapan jempol belaka jepang tetaplah sebagai ‘penjajah asia’.
Karena kurang mendapat simpati dari masyarakat pribumi. Pada desember tahun 1941 gerakan
3A resmidibubarkan.

5.Kebijakan Jepang saat Menduduki Indonesia

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang. Jepang menduduki dan


menjajahIndonesia sejak jatuhnya Tarakan tanggal 11 Januari 1942 hingga 15 Agustus 1945.
Tarakan merupakan daratan pertama di Nusantara yang diserbu bala tentara Jepang. Serangan
dilakukan pada dini hari tanggal 11 Januari 1942.
Sekitar 20 ribu pasukan Kure mendarat di pantai timur Tarakan dalam dua kelompok.
Belanda berusaha bertahan dengan 1.300 serdadu Batalion VIIKNIL, beberapa kapal perang
ringan, pesawat tempur, dan bomber. Selama itu, Jepang berhasil mengeksploitasi penduduk dan
tanah Indonesia, lengkap dengan sumber daya alamnya.
a. Kehidupan Ekonomi Zaman Jepang

Indonesia (disebut Jepang dengan To Hindo) sudah lama diincar bala tentara Jepang.
Alasannya adalah melimpahnya sumber daya manusia dan sumber daya alam. Hal ini sangat
pentinguntukmendukung kepentingan perang Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, perekono
mian Indonesia bercorak ekonomi perang. Cirinya adalah adanya pengaturan, pembatasan,dan
penguasaan faktor-faktor produksi oleh pemerintah militer. Pemerintah pendudukan segera
mengambil alih seluruh kegiatan ekonomi dan pembangunan.

Sejarah Indonesia Halaman 5


Pemerintah pendudukan Jepang kemudian mengeluarkan Undang- Undang No. 22 Tahun
1942.Isinya menyatakan bahwa pemerintah militer langsung mengawasi perkebunan.Perkebunan
yang tidak mempunyai kaitan dengan perang ditutup. Sebaliknya, perkebunan karet, gula, teh
dan kina terus diberdayakan untuk perang. Komoditas ini sangat mendukung Jepang terutama
dalam menyiapkan akomodasinya.Dalam bidang perbankan, Jepang melikuidasi bank-bank
peninggalan Belanda.

Hal ini dilakukan setelah bank-bank tersebut membayar utang .Jepang kemudian
mendirikan bankseperti Yokohama Ginko, Mitsui Ginko, dan Kana Ginko. Jepang
mengeluarkan uang baru untuk menutup defisit akibat pembangunan bidang militer.Perekonomia
n penduduk lumpuh karena dikorbankan demi”Kemakmuran Bersama AsiaTimurRaya”.
Penduduk dimobilisasi untuk menyerahkan hasil bumi dan tenaganya. Akibatnya,kekurangan
gizi dan kesengsaraan merajalela di berbagai daerah.

b. Kehidupan Sosial Zaman Jepang

Pemerintah pendudukan militer Jepang menerapkan beberapa kebijakan dalam rangka


kepentingan perang. Jepang melarang seluruh kebudayaan Barat. Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda. Jepang juga
menghapuskan sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial pada era penjajahan
Belanda.Pendidikan zaman Jepang antara lain:

1. Kokumin Gakko atau Sekolah Rakyat (lama studi enam tahun).

2. Shoto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Pertama (lama studi tiga tahun).

3. Koto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Tinggi (lama studi tiga tahun).

4. Pendidikan kejuruan bersifat vokasional seperti


pertukangan, pelayaran, pendidikan,teknik, dan pertanian.

5. Pendidikan tinggi.

Sejarah Indonesia Halaman 6


Pendidikan zaman Jepang bercirikan militerisme. Siswa setiap pagi harus menyanyikan
laguke bangsaan Jepang mengibarkan bendera Jepang (Hinomaru) dan menghormatKaisar
Jepang (Seikirei). Mereka juga harus melakukan Dai Toa, yaitu sumpah setia pada cita-cita
Asia Raya dan wajib melakukan senam Jepang (Taiso) serta latihan fisik kemiliteran. Para
guru dididik dengan Nippon Seisyin, yaitu latihan kemiliteran dan semangat Jepang. Selain
itu, juga mengikuti indoktrinasi ideologi Hakko Ichiu.Para pemuda dan orang tua diwajibkan
mengikuti romusha untuk mengerjakan proyek Jepang atau medan perang .
Jepang menggunakan cara paksa, setiap kepala daerah harus menginventarisasikan
jumlah penduduk usia kerja. Ribuan romusha dari berbagai daerah diIndonesia dikirim
ke berbagai medan perang. Beberapa romusha yang masih hidup sempat melancarkan protes
kepada pemerintah Jepang. Atas kekejaman bala tentara Jepangselama Perang Dunia II, PM
Jepang Jurichiro Koizumi. Pada tahun 2005 sempat minta maafkepada negara-negara Asia.

6.Perlawanan terhadap pemerintahan militer Jepang

Beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
diantaranya:

1) Perlawanan di Aceh

Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh diperlakukan
dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama karena banyak rakyat
Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat hal itu, pada 10 November 1942 terjadi
penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul
Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng. Sebanyak dua kali Jepang berusaha
menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh dengan
serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe. Kemudian pada

serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di
tempat saat sedang beribadah. Kebencian rakyat pun semakin bertambah.

Sejarah Indonesia Halaman 7


2) Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)

Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh
Jepang. Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei. Upacara
Seikerei merupakan upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk
kearah matahari terbit. Dengan cara seperti ini, masyarakat Singaparna merasa sangat
dipermalukan dan dilecehkan. Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan
secara sewenang-wenang dan kasar oleh Jepang. Akibatnya, pada bulan Februari 1944, rakyat
Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai

Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal Mustofa pada tanggal 25
Februari 1944, dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan
perjuangannya setelah beliau dihukum mati.

K.H. Zainal Mustofa

3) Perlawanan di Indramayu

Indramayu mendapatkan perlakuan yang sama oleh Jepang, masyarakat Indramayu


dipaksa menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan diperlakukan secara sewenang-wenang.
Oleh karena itu, masyarakat Indramayu juga melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Pemberontakan tersebut terjadi di Desa Kaplongan pada bulan April 1944. Selanjutnya beberapa
bulan kemudian, tepatnya tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet,
Kecamatan Loh Bener.

4) Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)

Sejarah Indonesia Halaman 8


Perlawanan juga terjadi di Blitar. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan
yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi.
Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang.

Selain di keempat wilayah tersebut, perlawanan juga terjadi di beberapa wilayah lain di
Indonesia . Sekarang kita tahu bagaimana bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia terhadap Jepang? Meskipun rentang waktu pendudukannya jauh lebih
sebentar dari Belanda, perlakuan Jepang sungguh tidak manusiawi dan menimbulkan trauma
mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus tahu dan paham tentang
sejarah bangsa kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa tahu seperti apa perjuangan bangsa kita ini
sampai akhirnya merdeka dan berdaulat.

Sejarah Indonesia Halaman 9


B.Dampak Kedatangan Jepang Ke Indonesia

1.Bidang Ekonomi

Uang terbitan pemerintah Jepang


Jepang berusaha untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber bahan mentah untuk
industri perang. Jepang membagi rencananya dalam dua tahap.

1. Tahap penguasaan, yakni menguasai seluruh kekayaan alam termasuk kekayaan


milik pemerintah Hindia Belanda.
2. Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka memenuhi
kebutuhan perang. Sesuai denga tahap ini maka pola ekonomi perang dirancanakan
bahwa setiap wilayah harus melaksanakan autarki. Autarki, artinya setiap wilayah harus
mencukupi kebutuhan sendiri dan juga harus dapat menunjang kebutuhan perang.
Romusa mempunyai persamaan dengan kerja rodi atau kerja paksa pada zaman Hindia
Belanda, yakni kerja tanpa mendapatkan upah.
2.Bidang Politik

Sejarah Indonesia Halaman 10


Sejak awal pemerintahannya, Jepang melarang bangsa Indonesia berserikat dan
berkumpul. Oleh karena itu, Jepang membubarkan organisasi-organisasi pergerakan nasional yang
dibentuk pada mas Hindia Belanda, kecuali MIAN. MIAI kemudian dibubarkan dan digantikan
dengan Masyumi. Para tokoh pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang mengambil
sikap kooperatif. Dengan sikap ini, meraka banyak yang duduk dalam badan-badan yang dibentuk
oleh pemerintah Jepang, seperti Gerakan 3 A, Putera, dan Cuo Sangi In. Selain itu, para tokoh
pergerakan nasional juga memanfaatkan kesatuan-kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh
Jepangseperti Jawa Hokokai, Heiho, Peta, dan sebagainya.

Kebijaksanaan pemerintah Jepang tersebut bertujuan untuk menarik simpati dan


mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang melawan sekutu, namun
kenyataannya dimanfaatkan oleh para tokoh pergerakan nasional, sehingga banyak memberikan
keuntungan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Dengan demikian, pemerintah jepang berhasil
melakukan pengekangan terhadap berbagi kegiatan pergerakan nasional, namun tidak berhasil
mengekang berkembangnya kesadaran nasional bangsa Indonesia menuju Indonesia merdeka.

3.Sosial Budaya

Sejarah Indonesia Halaman 11


Pemerintah pendudukan Jepang mengembangkan pendidikan yang tidak diskriminatif.
Semua anak Indonesia boleh mengenyam pendidikan yang diselenggarakan pemerintah. Rakyat
dari berbagai lapisan berhak memasuki pendidikan formal. Jenjang pendidikan formal pada zaman
Jepang antara lain SD enam tahun, SMPSMP tiga tahun, SMA tiga tahun. Pemerintah Indonesia
sampai saat ini masih melanjutkan pendidikan warisan Jepang.

Jepang memasukkan sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum pun
diorientasikan untuk mendukung kepentingan perang. Para siswa wajib mengikuti latihan dasar
kemiliteran dan mampu menghafal lagu kebangsaan Jepang "Kimigayo". Para guru diwajibkan
menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah menggantikan bahasa
Belanda. Oleh karena itu, para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang diselenggarakan
pemerintah.

Melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan memelopori dan
mewujudkan konsep kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Para murid diproyeksikan untuk
terlibat dalam peperangan. Oleh karena itu, sejak kecil mereka terbiasa dengan latihan kemiliteran

Pelarangan segala budaya yang berbau Barat membawa hikmah bagi bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia selain bahasa Jepang sebagai
bahasa resmi. Bahasa yang selama penjajahan Belanda dilarang justru pada zaman pendudukan
Jepang diperbolehkan berkembang. Mungkin saja maksud Jepang hanya untuk menarik simpati dan
dukungan bangsa Indonesia. Tanpa disadari kebijakan itu justru mempermudah bangsa Indonesia
dalam menentukan identitas kebangsaannya. Antara pemimpin dan rakyat pun bisa saling
berkomunikasi dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang sama.

Bendera Merah Putih boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang,


Hinomaru. Begitu juga lagu "Indonesia Raya" boleh dinyanyikan selain lagu kebangsaan Jepang
"Kimigayo". Kebijakan ini jelas membawa dampak yang besar bagi bangsa Indonesia karena
nasionalisme yang disemai pada masa pergerakan nasional semakin memperoleh momentumnya.
Identitas keindonesiaan selain berupa bahasa Indonesia, juga bendera Merah Putih dan lagu
"Indonesia Raya"

4.Bidang Pendidikan

Sejarah Indonesia Halaman 12


Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di bidang pendidikan adalah
menghilangkan diskriminasi/perbedaan siapa yang boleh mengenyam/merasakan pendidikan.
Pada masa Belanda, Anda tentu masih ingat, yang dapat merasakan pendidikan formal untuk
rakyat pribumi hanya kalangan menengah ke atas, sementara rakyat kecil (wong cilik) tidak
memiliki kesempatan. Sebagai gambaran diskriminasi yang dibuat Belanda, ada 3 golongan
dalam masyarakat:

1. Kulit putih (Eropa)


2. Timur Aing (Cina, India dll)
3. Pribumi
Pola seperti ini mulai dihilangkan oleh pemerintah Jepang. Rakyat dari lapisan manapun
berhak untuk mengenyam pendidikan formal. Jepang juga menerapkan jenjang pendidikan
formal seperti di negaranya yaitu: SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Sistem ini masih
diterapkan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini sebagai satu bentuk warisan Jepang.

Jepang memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia dengan maksud atau tujuan untuk
mendukung kepentingan perangnya. Jepang memiliki keinginan untuk memanfaatkan segala
sumber daya yang ada di Indonesia pada saat pendudukannya, yaitu dari sumber daya ekonomi,
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya. Jepang menganggap
pendidikan penting untuk rakyat Indonesia guna mendukung maksud dan tujuannya tesebut.

Jepang beranggapan kaum intelektual dapat membantu programnya dan kaum intelektual
muda yang dianggap lebih dinamis, idealis dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. Selain
itu Jepang beranggapan kaum intelektual muda belum mendapat pengaruh dari bangsa barat.
Karena itu Jepang memberikan perhatian khusus pada kaum muda Indonesia. Hal itu diwujudkan
dengan memberikan pendidikan pada kaum muda, baik pendidikan umum maupun khusus,
seperti kursus-kursus yang diberikan oleh Jepang.

Kaum muda diharapkan dapat mempokan doktrin Asia Timur Raya, sehingga golongan
muda diberikan pendidikan oleh Jepang pada masa pendudukannya di Indonesia. Dengan
berbagai cara Jepang mengambil hati rakyat Indonesia melalui pendidikan. Selain menggunakan
bahasa Jepang dalam pengantar pelajaran Jepang tidak mengabaikan bahasa Indonesia dengan

Sejarah Indonesia Halaman 13


mengadakan komisi penyempurnaan bahasa Indonesia. Selain itu Jepang memeberikan wadah
olahraga untuk semua kalangan rakyat Indonesia.

Pada mulanya Jepang memberikan pendidikan di Indonesia dengan meneruskan


pendidikan yang sudah ada sebelumnya, yaitu pada masa pendudukan Belanda dengan
pendidikan ala barat. Akan tetapi kemudian Jepang merombaknya yaitu dengan memasukkan
doktrin Asia raya agar sesuai dengan tujuan serta maksud Jepang.

Pendidikan dari jaman pendudukan Belanda dirombak secara total, karena pada jaman
pendudukan Belanda di Indonesia yang diberi pendidikan hanya kaum tertentu saja. Yaitu
golongan elite saja, karena dengan itu golongan elite dapat mempengaruhi orang banyak serta
memeritahkan rakyatnya agar mengikuti Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, secara langsung Jepang menghimbau kepada seluruh
rakyat indonesia agar dapat mebantu Jepang memenangkan perang. Oleh karena itu pendidikan
diberikan kepada seluruh rakyat indonesia.

Jepang juga memiliki kebijaksanaan dalam bidang pendidikan di Indonesia pada masa
pendudukannya di Indonesia. Ada tiga prinsip pokok dari kebijaksanaan tersebut, yaitu :

1. Pendidikan ditata kembali atas dasar keseragaman dan kesamaan untuk seluruh kelompok
etnis dan sosial.
2. Secara sistematis pengaruh Belanda dihapuskan dari sekolah-sekolah, sedangkan unsur-
unsur kebudayaan Indonesia dijadikan landasan utama.
3. Semua lembaga pendidikan dijadikan alat untuk memasukkan doktrin gagasan
Kemakmuran Bersama Asia Tenggara di bawah pimpinan Jepang.

Jepang membekukan semua kegiatan sekolah yang didirikan Belanda, deangan tujuan
untuk menghilangkan pengaruh Belanda. Usaha yang dilakukan Jepang dalam menghilangkan
pengaruh Belanda yaitu dengan mengadakan pemeriksaan terhadap buku-buku yang berbahasa
Belanda, hal ini dirasakan langsung oleh rakyat Indonesia. Selain untuk menghilangkan
pengaruh Belanda, usaha ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat bangsa Asia dibawah
pimpinan dan kekuasaan jepang.

Karena Jepang menganggap pentingnya sekolah memiliki arti penting dalam menunjang
program indoktrinasi maka sekolah-sekolah kembali dibuka, akan tetapi tentunya dengan model
yang berbeda dari sekolah yang ada saat pendudukan Belanda di Indonesia. Jepang memasukkan
bahasa Jepang sebagai bahsa pengatar dalam pengajaran. Agar rakyat indonesia dapat dengan
cepat menguasai bahasa Jepang, diadakan lomba penggunaan bahasa Jepang.

Sejarah Indonesia Halaman 14


Lomba penggunaan bahasa Jepang yaitu dengan lomba membuat karangan, becakap-
cakap, membaca dan menyanyi dalam bahasa Jepang. Selain itu Jepang juga membentuk sekolah
dan kursus kilat pelajaran bahasa Jepang yakni Nippongo Gakko atau dalam bahasa Indonesia
diartiakan Sekolah Bahasa Nippon. Selain itu pihak swasta menyelenggarakan kursus bahasa
Jepang dengan masa pendidikan selama empat bulan yang dikelola olehy Toa Bumka Kai yaitu
Asosiasi Kebudayaan Asia Timur. Badan ini bekerja dalam bidang kebudayaan.

Usaha Lain yang dilakukan Jepang dalam pendidikan di Indonesia ini adalah
memperhatikan penyempurnakan bahasa Indonesia yang tidak berkembang pada masa
pemerintahan Belanda. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian rakyat Indonesia. Untuk
penyempurnaan bahasa Indonesia ini, Jepang membentuk Indonesia Goseibi Iinkai yaitu komisi
untuk penyempurnakan bahasa Indonesia. Komisi ini bertempat di gedung perpustakaan Islam
di Tanah AbangBukut, Jakarta. Komisi ini memiliki pimpinan harian yaitu Ichiki, Mr Rd.
Soewandi dan St. Takdir Alisyahbana
.
Untuk mendekati para pemuda selain pendidikan formal dilakukan pula melalui bidang
olahraga. Pada tanggal 21 Agustus 1943 Jepang mempersatukan perkumpulan olahraga tersebut
dalam wadah yaitu perkumpulan olahraga Jawa. Badan beranggotakan dari berbagai kalangan
rakyat Indonesia, dari pegawai kantor sampai murid-murid sekolah.

Dari perubahan-perubahan yang dilakukan Jepang terhadap pendidikan Indonesia, hal ini
telah mengalami perkembangan. Dari yang mulanya pada masa pendudukan Belanda hanya
golongan elite saja yang diberi pendidikan, kini pendidikan diberikan kepada seluruh rakyat
Indonesia. Penggunaan bahasa Jepang sebagai bahasa pengangantar dalam pendidikan dan
penyempurnaan bahasa Indonesia merupakan perkembangan dari pendidikan masa pendudukan
Jepang dari pendidikan sebelumnya yaitu masa pendudukan Belanda.

5.Bidang Militer

Sejarah Indonesia Halaman 15


Awal 1943, keadaan Perang Pasifik mulai berubah, Ekspansi tentara Jepang berhasil
dihentikan Sekutu dan Jepang beralih dikap bertahan. Kerana sudah kehabisan tenaga manusia,
Jepang menyadari bahwa mereka memerlukan dukungan dari penduduk masing-masing daerah
yang diduduki, Pemerintah militer Jepang mulai memikirkan pengerahan pemuda-pemudi
Indonesia guna membantu perang melawan sekutu. Jepang lalu membentuk kesatuan-kesatuan
pertahanan sebagai tempat penggembleng pemuda-pemudi Indonesia di bidang kemiliteran.
Pemuda yang tergabung dalam berbagai kesatuan pertahanan menjadi menjadi pemuda-pemuda
yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran. Dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan
perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di kemudian hari, pelatih militer ini akan
sangat berguna.

KESIMPULAN
Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942 dengan propaganda 3A dan pembebasan asia
dari penjajahan bangsa barat, namun pada kenyataannya pada masa pemerintahan jepang
Indonesia memjadi lebih terpuruk, karna sebanarnya kedatangan Jepang ke Indonesia adalah
untuk menjajah negeri ini. Indonesia adalah Negara asia terakhir yang dijajah bangsa Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang bangsa Indonesia mendapat penderitaan yanf sangat berat tenaga
kerja Indonesia dikryk dengan habis dengan diadakanya system Rodi yang tidak
berprikemanusiaan dan kekayaan alam Indonesia terus dikeruk besar-besaran oleh bangsa
Jepang.

Daftar Pustaka

Sejarah Indonesia Halaman 16


https://sejarahdunia2017.wordpress.com/2017/01/24/tujuan-jepang-menduduki-indonesia-dan-
propaganda-terhadap-ra

http://www.academia.edu/8054280/Awal_Kedatangan_Jepang_kekyat-indonesia/

https://blog.ruangguru.com/bentuk-perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-jepang

https://www.google.com/search?
q=kehidupan+sosial+zaman+jepang&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjZ7NfMo
effAhVJWH0KHa7VALwQ_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc=2FU0bqz_qFrpnM:

https://www.google.com/search?
q=kehidupan+ekonomi+zaman+jepang&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiz5teu
ouffAhXFbCsKHeHLDH4Q_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc=iruE5N63NGrlgM:

https://blog.ruangguru.com/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia

Hasil Presentasi

NO Petanyaan Jawaban

Sejarah Indonesia Halaman 17


3

Penanya Penjawab Penyanggah

Sejarah Indonesia Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai