Anda di halaman 1dari 11

I.

Judul : Mempelajari Jaringan Pada Tumbuhan

II. Tujuan : Setelah selesaai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan.

III. Dasar Teori :

Seperti pada hewan, pada tumbuhan juga terdapat berbagai macam jaringan yang berbeda
bentuk dan fungsinya (Tim Penyusun Buku Ajar Biologi Undip, 2004: 31). Jaringan penyusun
tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari
jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda dan
jaringan dewasa. Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi
jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Sedangkan berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan
dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan
penguat, dan jaringan sekretori (Tim Dosen Pembina, 2014: 14).

Adapun penjelasan jaringan-jaringan pada tumbuhan secara umum ialah sebagai berikut :

1. Jaringan Meristem (Jaringan Muda)

Jaringan meristem adalah jaringan ynag se-selnya tetap bersifat embrional, artinya mampu
terus-menerus membelah diri tak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh (Wibisono, Sri,
1987 : 2.2).

Ciri-ciri jaringan meristem :

a. Tersusun oleh selsel embrional.

b. Membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan protoplasma, dan vakuolanya kecil.

c. Selnya selalu aktif membelah

d. Terletak pada titik tumbuh akar (sel apikal) dan titik tumbuh batang (Tim Penyusun
Buku Ajar Biologi Undip, 2004: 31-32).

Fungsi jaringan meristem :

a. Membelah menghasilkan sel baru

b. Membentang atau tumbuh

c. Berdeferensiasi menjadi jaringan dewasa yang dilanjutkan spesialisasi (Imam, 2000 :


17).

Macam jaringan meristem berdasarkan letaknya :

a. Meristem apikal (meristem ujung), terdapat pada ujung-ujung pokok cabang batang
serta cabang akar.

b. Meristem interkalar (meristem antara), terdapat diantara jaringan dewasa. Misal :


dipangkal ruas batang rumput.
c. Meristem lateral (meristem samping). Letaknya sejajar dengan permukaan organ,
misalnya kambium dan kamium gabus.

2. Jaringan Dewasa

Sifat-sifat jaringan dewasa :

a. Tidak mempunyai aktivitas untuk membelah

b. Ukuran sel relatif lebih besar

c. Vakuola besar sehingga plasma sel merupakan selapis yang menempel apa dinding
sel.

d. Kadang-kadang selnya telah mati dan berisi udara

e. Kadang-kadang dinding selnya sangat tebal sesuai dengan fungsinya

f. Dapat dijumpai adanya ruang antar sel (Imam, 2000: 21).

3. Jaringan Dasar (Jaringan Parenkim)

Jaringan ini merupakan dasar dari semua jaringan, karena sebagian besar organ tumbuhan
terdiri atas jaringan parenkim ini (Imam, 2000: 22).

Sifat-sifat jaringan parenkim :

a. Bentuk sel bermacam-macam: silindris, prismatis, isodiametris, seperti bintang, dan


ada yang tidak beraturan

b. Selnya masih hidup. Sel yang mengandung kloroplas disebut kloenkim, banyak
terdapat pada batang yang masih muda.

c. Dinding sel tipis, tersusun oleh selulosa dan hemiselulosa

d. Sel berdinding tebal, mempunyai noktah sederhana

e. Dintara sel-selnya terdapat banyak ruang antar sel

f. Pada parenkim skletorik dinding selnya tersusun lignin (Imam, 2000: 22).

g. Dapat mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa


sehingga berperan penting pada proses menutup luka maupun proses regenerasi

h. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik lagi bila lingkungan
memungkinkan (Wibisono, Sri, 1987 : 2.22).

Fungsi jaringan parenkim :

a. Sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan,

b. Tempat melakukan proses pembuatan makanan

c. Berfungsi dalam prosmes pengangkutan


d. Berfungsi dalam proses pernafasan karena adanya ruang antar sel

e. Berfungsi dalam penyimpanan air

f. Berfungsi dalam pembentukan sel atau jaringan baru

d. Berfungsi sebagai jaringan penguat .

e. Terletak pada korteks, empulur batang, dan pada daging buah sebagai cadanngan
makanan (Imam, 2000 : 23).

4. Jaringan Pelindung (Epidermis)

Merupakan jaringan luar pada setiap organ tumbuhan, misalnya pada batang, akar, dan
daun. ((Imam, 2000 : 24). Bentuk morfologi maupun fungsi sel-sel epidermis tidak seragam,
bahakan dari sel-sel epidermis itu berbentuk bangunan-bangunan yang berbeda. Epidermis tetap
ada sepanjang hidup organ tertentu yang tidak mengadakan penebalan sekunder.(Wibisono, Sri,
1987 : 2.32). secara umum dikenal 2 macam jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis dan
jaringan gabus.

Fungsi jaringan epidermis :

a. Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan.

b. Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanis

c. Sebagai pelindung terhadap perubahan temperatur

d. Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan.

Sifat-sifat epidermis :

a. Selnya hidup, dengan jarringan plastida berupa leukoplas.

b. Letak selnya rapat, tanpa ruang antar sel

c. Vakuola besar ditengah-tengan sel dan plasma sel sebagai selaput yang melekat pada
dinding sel.

d. Dinding luar yang berbatasan dengan udara tebal, dan dinding dalam yang berbatasan
dengan jaringan tetap tipis.

e. Diantara sel-selnya ada yang mampu bersifat embriolnal kembali

f. Mampu membentuk derivat epidermis

g. Pada tumbuhan tertentu dijumpai multiple epidermis (Imam, 2000 : 24-25).

5. Jaringan Pengangkut

Bertambah besar/ tingginya tubuh tumbuhan maka akan bertambah pula sel-sel yang
menyusun tubuhnya. Karena itu, pengangkutan air, unsur hara, hasil fotosintesis, dari alat satu ke
lainnya perlu dipercepat dengan ja,ringan khusun yaitu jaringan pengangkut. Jaringan
pengangkut ini terdiri dari sel-sel dengan bentuk dan susunannya sesuai dengan tugasnya.
Jaringan ini dibedakan menjadi dua yaitu xilem dan floem.

Adapun tipe-tipe berkas pengangkut berdasrkan letak xylem dan floem dan ada tidaknya
kambium, mak terdapat beberapa tipe berkas vaskuler :

a. Tipe konsentris yang terdiri dari tipe konsentris amfikribal diman xilem terletak
ditengah dikelilingi floem dan tipe konsentris amfivasal dimana foemlah yang
dikelilingi oleh xilem.

b. Tipe kolateral. Terdiri dari tipe kolateral tertutup yakini tipe dimana letak xilem dan
floemnya berdampingan dan tidak terdapat kambium di tengahnya. Lalu tipe kolateral
terbuka dimana xylem dan floem berdampingan dan trdapat kambium diantaranya.
Dan terakhir tipe bikolateral dimana letak xilem dan floem diapit oleh floem lur dan
floem dalam.

c. Tipe radial, letak xilem dan floem berganti-ganti menurut arah jari-jari yang dapat
dibedakan menurut jamri-jari xilemnya.

6. Jaringan Penguat.

Jaringan ini disebut pula stereom, terdiri dari kolenkim dan sklernkim. Kedua benktuk ini
merupakan jaringan sederhana karena sel-sel oenyusunnya hanya tertdiri dari sau tipe.

7. Jaringen Sekretori

Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak
keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran
getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah
sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.

IV. Metode Praktikum :

4. 1 Alat dan Bahan :

4.1.1 Alat :

a) Mikroskop

4.1.2 Bahan :

a) Preparat awetan penampang melintng akar, batang, dan daun.

4. 2 Cara Kerja :

1. Bahan no. 1 : Preparat Daun

Meletakan preparat penampang melintang


daun dibawah mikroskop
Mengamati dengan mikroskop (mulai dari
perbesaran lemah ke kuat)

Menggambar sektor/juring dari preparat


yang menunjukkan jaringan-jaringan daun
secara lengkap

2. Bahan no. 2 : Preparat Batang

Meletakan preparat penampang melintang


batang dibawah mikroskop

Mengamati dengan mikroskop (mulai dari


perbesaran lemah ke kuat)

Menggambar sektor/juring dari preparat


yang menunjukkan jaringan-jaringan
batang secara lengkap

3. Bahan no. 3 : Preparat Akar

Meletakan preparat penampang melintang


akar dibawah mikroskop

Mengamati dengan mikroskop (mulai dari


perbesaran lemah ke kuat)

Menggambar sektor/juring dari preparat


yang menunjukkan jaringan-jaringan akar
secara lengkap
V. Hasil Pengamatan

a) Preparat daun

palisade
sitoplasma

sitoplasma

Gambar 1.1 daun citrus sp.

floem

epidermis
xylem

Gambar 1.2 daun Zea Mays

b) Preparat batang

epidermis

Jaringan dasar

Pembuluh angkut

Gambar 1.3 batang zea mays


floem
epidermis

xylem
empulur

Gambar 1.4 batang cucurbita sp.

c) Preparat akar

Gambar 1.5 akar arachis hypogea

Gambar 1.6 akar Allium Cepa


VI. Pembahasan

Pada raktikum ini, kami mulai terfokus pada pengamatan menganai jaringan- jaringan
yang ada pada tumbuhan. Sayangnya, meski telah menggunakan prepaarat awetan, namun tidak
seluruh bagian-bagia tumbuhan dapat diamati atau terlihat. Sebnarnya, apabila menggunkan
penampang meintang jaringan yang akan diamati, mungkin akan semakin banyak sel yang dapat
teramati. Dalam praktikum ini, kami dapat mengetahui perbedaan-berbedaan pada tumbuhan
dikoteiil dan monokotil, berikut ini pemaparannnya :

Struktur anatomi akar dikotil dan monokotil


1. struktur akar
No. Pembeda Akar Monokotil Akar Dikotil

1. Susunan Akar monokotil disusun oleh Akar dikotil disusun oleh


jaringan dari epidermis, parenkim berupa epidermis, parenkim berupa
luar kedalam korteks, endodermis, jaringan korteks yang terletak didalam
pengangkut (xylem dan epidermis, jaringan
floem), empulur pengangkut(floem dan xylem,
empulur

2. Susunan . Xylem dan floem selang- . Tipe berkas pengangkut


berkas seling (radial). yaitu lateral (xylem dikelilingi
pengangkut oleh floem). Xylem
mempunyai bentuk karena
adanya penonjolan-penonjolan
dari daerah pusat kearah
perisikel.

2. Berdasarkan hasil pengamatan anda, bandingkan struktur batang monokotil dan dikotil
No Pembeda Batang Monokotil Batang Dikotil
.

1. Susunan Penyusu batang monokotil Penyusun batang dikotil berupa


jaringan berupa epidermis, korteks, epidermis, korteks, jaringan
dari luar jaringan pengangkut, disisi pengangkut (xylem dan
kedalam luar jaringan pengagkut floem),kambium, empulur.
terdapat serudang empulur

2. Susunan , tipe berkas pembukluh Tipe berkas pembuluh kolateral


berkas kolateral tertutup. Karena terbuka karena antara floem dan
pengangkut tidak ada kambium. xylem terdapat kambium.
3. struktur daun monokotil dan dikotil dengan melengkapi tabel berikut.
No Pembeda Daun Monokotil Daun Dikotil
.

1. Susunan Penyusun daun monokotil Penyusun daun dikotil berupa


jaringan berupa epidermis atas, epidermis atas, jaringan
dari luar jaringan pengangkut pengangkut (xylem dan floem),
kedalam (xylem dan floem), jaringan bunga karang,jaringan
jaringan bunga karang, palisade pada daun tidak
pada daun tidak mempunyai korteks digantikan
mempunyai korteks oleh jaringan palisade.
digantikan oleh jaringan
palisade, namun pada daun
monokotil tidak terdapat
palisad

2. Susunan Floem dan xylem selang- Xilem dikelilingi floem


berkas seling (radial)
pengangkut

Pembeda Tumbuhan monokotil Tumbuhan dikotil


1. Jaringan Pengangkut Floem dan xylem selang- Xilem dikelilingi floem
seling (radial)
2. Empulur Tidak terdapat empulur Terdapat empulur
3. Kambium Tidak terdapat kambium Terdapat kambium
4. Xilem Tidak berbentuk Tampak seperti bintang
5. Sarung/Seludang Berkas pengangkut Berkas pengangkut tidak
diselimuti seludang/sarung diselimuti seludang/sarung
6. Jaringan Palisade Tidak berkembang Jaringan palisade
berkembang

Dari data-data yang diperoleh dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa organ-organ
penyusun tubuh tumbuhan (akar, batang,dan daun)tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
berbeda.
Pada praktikum ini, kebanyakan yang tampak dibawah mikroskop adalah jaringan
pengangkutnya, serta kebradaan sitoplasmanya. Semntara bagian-bagian lain tidak tampak
dengan jelas.
VII. Penutup

7. 1 Kesimpulan
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan
umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umumnya,
jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah
diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini,
jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem, pada tubuh
tumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang
bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.Berdasarkan komposisinya, jaringan
pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu
macam sel(misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan
majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel(misalnya jaringan pelindung
dan jaringan pengangkut).

7. 2 Saran

Saran untuk praktikum ini adalah bahwa sebaiknya saat praktikum, preparat yang
digunakan harus sesuai dan dalam kondisi baik, agar para praktikan tidak kesulitan
dan atau kebingungna saat melakukan praktikum.
VIII. Daftar Pustaka

Mudakkir,Imam. 2000. Anatomi Tumbuhan. Jember : Jember University press.

Soediro,Wibisono, dkk. 1987. Anatomi Tumbuhan. Jakartan : Karunika Putra

Tim Dosen Pembina. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember
University press.
Tim Penyusun. 2004. Petunjuk Praktikum Biologi. Semarang : Diponegoro University
Press (Diakses Pada 29 September 2014).
Tim Penyusun. 2007. Bahan Ajar Biologi. Semarang : Diponegoro University Press
(Diakses Pada 29 September 2014).

Anda mungkin juga menyukai