Praktikum 4
Praktikum 4
II. Tujuan : Setelah selesaai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
Seperti pada hewan, pada tumbuhan juga terdapat berbagai macam jaringan yang berbeda
bentuk dan fungsinya (Tim Penyusun Buku Ajar Biologi Undip, 2004: 31). Jaringan penyusun
tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari
jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda dan
jaringan dewasa. Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi
jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Sedangkan berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan
dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan
penguat, dan jaringan sekretori (Tim Dosen Pembina, 2014: 14).
Adapun penjelasan jaringan-jaringan pada tumbuhan secara umum ialah sebagai berikut :
Jaringan meristem adalah jaringan ynag se-selnya tetap bersifat embrional, artinya mampu
terus-menerus membelah diri tak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh (Wibisono, Sri,
1987 : 2.2).
b. Membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan protoplasma, dan vakuolanya kecil.
d. Terletak pada titik tumbuh akar (sel apikal) dan titik tumbuh batang (Tim Penyusun
Buku Ajar Biologi Undip, 2004: 31-32).
a. Meristem apikal (meristem ujung), terdapat pada ujung-ujung pokok cabang batang
serta cabang akar.
2. Jaringan Dewasa
c. Vakuola besar sehingga plasma sel merupakan selapis yang menempel apa dinding
sel.
Jaringan ini merupakan dasar dari semua jaringan, karena sebagian besar organ tumbuhan
terdiri atas jaringan parenkim ini (Imam, 2000: 22).
b. Selnya masih hidup. Sel yang mengandung kloroplas disebut kloenkim, banyak
terdapat pada batang yang masih muda.
f. Pada parenkim skletorik dinding selnya tersusun lignin (Imam, 2000: 22).
h. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik lagi bila lingkungan
memungkinkan (Wibisono, Sri, 1987 : 2.22).
e. Terletak pada korteks, empulur batang, dan pada daging buah sebagai cadanngan
makanan (Imam, 2000 : 23).
Merupakan jaringan luar pada setiap organ tumbuhan, misalnya pada batang, akar, dan
daun. ((Imam, 2000 : 24). Bentuk morfologi maupun fungsi sel-sel epidermis tidak seragam,
bahakan dari sel-sel epidermis itu berbentuk bangunan-bangunan yang berbeda. Epidermis tetap
ada sepanjang hidup organ tertentu yang tidak mengadakan penebalan sekunder.(Wibisono, Sri,
1987 : 2.32). secara umum dikenal 2 macam jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis dan
jaringan gabus.
Sifat-sifat epidermis :
c. Vakuola besar ditengah-tengan sel dan plasma sel sebagai selaput yang melekat pada
dinding sel.
d. Dinding luar yang berbatasan dengan udara tebal, dan dinding dalam yang berbatasan
dengan jaringan tetap tipis.
5. Jaringan Pengangkut
Bertambah besar/ tingginya tubuh tumbuhan maka akan bertambah pula sel-sel yang
menyusun tubuhnya. Karena itu, pengangkutan air, unsur hara, hasil fotosintesis, dari alat satu ke
lainnya perlu dipercepat dengan ja,ringan khusun yaitu jaringan pengangkut. Jaringan
pengangkut ini terdiri dari sel-sel dengan bentuk dan susunannya sesuai dengan tugasnya.
Jaringan ini dibedakan menjadi dua yaitu xilem dan floem.
Adapun tipe-tipe berkas pengangkut berdasrkan letak xylem dan floem dan ada tidaknya
kambium, mak terdapat beberapa tipe berkas vaskuler :
a. Tipe konsentris yang terdiri dari tipe konsentris amfikribal diman xilem terletak
ditengah dikelilingi floem dan tipe konsentris amfivasal dimana foemlah yang
dikelilingi oleh xilem.
b. Tipe kolateral. Terdiri dari tipe kolateral tertutup yakini tipe dimana letak xilem dan
floemnya berdampingan dan tidak terdapat kambium di tengahnya. Lalu tipe kolateral
terbuka dimana xylem dan floem berdampingan dan trdapat kambium diantaranya.
Dan terakhir tipe bikolateral dimana letak xilem dan floem diapit oleh floem lur dan
floem dalam.
c. Tipe radial, letak xilem dan floem berganti-ganti menurut arah jari-jari yang dapat
dibedakan menurut jamri-jari xilemnya.
6. Jaringan Penguat.
Jaringan ini disebut pula stereom, terdiri dari kolenkim dan sklernkim. Kedua benktuk ini
merupakan jaringan sederhana karena sel-sel oenyusunnya hanya tertdiri dari sau tipe.
7. Jaringen Sekretori
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak
keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran
getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah
sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
4.1.1 Alat :
a) Mikroskop
4.1.2 Bahan :
4. 2 Cara Kerja :
a) Preparat daun
palisade
sitoplasma
sitoplasma
floem
epidermis
xylem
b) Preparat batang
epidermis
Jaringan dasar
Pembuluh angkut
xylem
empulur
c) Preparat akar
Pada raktikum ini, kami mulai terfokus pada pengamatan menganai jaringan- jaringan
yang ada pada tumbuhan. Sayangnya, meski telah menggunakan prepaarat awetan, namun tidak
seluruh bagian-bagia tumbuhan dapat diamati atau terlihat. Sebnarnya, apabila menggunkan
penampang meintang jaringan yang akan diamati, mungkin akan semakin banyak sel yang dapat
teramati. Dalam praktikum ini, kami dapat mengetahui perbedaan-berbedaan pada tumbuhan
dikoteiil dan monokotil, berikut ini pemaparannnya :
2. Berdasarkan hasil pengamatan anda, bandingkan struktur batang monokotil dan dikotil
No Pembeda Batang Monokotil Batang Dikotil
.
Dari data-data yang diperoleh dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa organ-organ
penyusun tubuh tumbuhan (akar, batang,dan daun)tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
berbeda.
Pada praktikum ini, kebanyakan yang tampak dibawah mikroskop adalah jaringan
pengangkutnya, serta kebradaan sitoplasmanya. Semntara bagian-bagian lain tidak tampak
dengan jelas.
VII. Penutup
7. 1 Kesimpulan
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan
umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umumnya,
jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah
diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini,
jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem, pada tubuh
tumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang
bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.Berdasarkan komposisinya, jaringan
pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu
macam sel(misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan
majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel(misalnya jaringan pelindung
dan jaringan pengangkut).
7. 2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah bahwa sebaiknya saat praktikum, preparat yang
digunakan harus sesuai dan dalam kondisi baik, agar para praktikan tidak kesulitan
dan atau kebingungna saat melakukan praktikum.
VIII. Daftar Pustaka
Tim Dosen Pembina. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember
University press.
Tim Penyusun. 2004. Petunjuk Praktikum Biologi. Semarang : Diponegoro University
Press (Diakses Pada 29 September 2014).
Tim Penyusun. 2007. Bahan Ajar Biologi. Semarang : Diponegoro University Press
(Diakses Pada 29 September 2014).