Anda di halaman 1dari 136

No. Daftar FPEB: 0013/UN40.F7.

D1/KM/2021

EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA


MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam

Oleh:
Rizqa Munadiyah
1701972

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
TAHUN 2015 – 2019

Oleh:
Rizqa Munadiyah

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam

© Rizqa Munadiyah 2021


Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2021

Hak cipta dilindungi undang-undang


Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efisiensi
Lembaga Wakaf Swasta di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment
Analysis (DEA) Tahun 2015 – 2019” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.

Garut, Agustus 2021


Yang Membuat Penyataan

Rizqa Munadiyah
NIM. 1701972

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI


INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 –
2019
Penyusun : Rizqa Munadiyah
NIM : 1701972
Program Studi : Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam

Bandung, Agustus 2021


Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Juliana, M.E.Sy. Rida Rosida, B.Sc., M.Sc.


NIP. 92017121 9870710 010 NIP. 19840730 201404 2 001

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam,

Dr. Aas Nurasyiah, M.Si.


NIP. 198406072014042001

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR ACC PERBAIKAN DRAFT
SIDANG SKRIPSI

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rizqa Munadiyah (1701972) “Efisiensi Lembaga Wakaf Swasta di Indonesia
Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2015 - 2019”, di
bawah bimbingan Dr. Juliana, M.E.Sy. dan Rida Rosida, BS., M.Sc.

ABSTRAK
Menurut BWI potensi wakaf di Indonesia mencapai 200 triliun per tahun. Tetapi
berdasarkan data aktual BWI pada tahun 2017 pengumpulan dana wakaf hanya
mencapai 400 miliar per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa masih adanya
inefisiensi pada lembaga pengelola wakaf. Penelitian ini bertujuan agar lembaga
wakaf dapat memprediksi dan mempertimbangkan berbagai kebijakan dalam
penyusunan laporan keuangan untuk tahun selanjutnya. Metode yang digunakan
dalam pendekatan ini adalah penelitian non parametrik dengan metode Data
Envelopment Analysis (DEA) dengan sumber data sekunder yaitu laporan keuangan
lembaga wakaf tahun 2015-2019. Variabel input yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nilai aset wakaf, biaya operasional, dan biaya umum dan administrasi.
Sedangkan untuk variabel outputnya adalah total penerimaan dana wakaf dana total
penyaluran dana wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga wakaf
swasta Dompet Dhuafa selama tahun 2015 -2018 mendapat nilai efisien sedangkan
pada tahun 2019 mendapat nilai inefisien. Sedangkan untuk Global Wakaf pada
tahun 2015, 2017, 2018, dan 2019 mendapat nilai inefisien, sedangkan untuk tahun
2016 mendapat nilai efisien. Sedangkan pada lembaga Sinergi Foundation, hanya
pada tahun 2017 saja yang mengalami inefisiensi.

i
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rizqa Munadiyah (1701972) “Efficiency Private Waqf Institution in Indonesia
Using Data Envelopment Analysis (DEA) in 2015 - 2019”, under the guidance of
Dr. Juliana, M.E.Sy. and Rida Rosida, BS., M.Sc.

ABSTRACT
According to BWI, the potential for waqf in Indonesia reaches 200 trillion per year.
But based on actual data from BWI in 2017 the collection of waqf funds only
reached 400 billion per year. This indicates that there are still inefficiencies in waqf
management institutions. This study aims to enable waqf institutions to predict and
consider various policies in the preparation of financial statements for the
following year. The method used in this approach is non-parametric research with
the Data Envelopment Analysis (DEA) method with a secondary data source,
namely the financial statements of waqf institutions for 2015-2019. The input
variables used in this study are the value of waqf assets, operational costs, and
general and administrative costs. Meanwhile, the output variable is the total receipt
of waqf funds and the total distribution of waqf funds. The results showed that the
private waqf institution Dompet Dhuafa during 2015 -2018 got an efficient score
while in 2019 it got an inefficient score. As for the Global Waqf in 2015, 2017,
2018, and 2019 the score was inefficient, while for 2016 it was rated as efficient.
While at the Sinergi Foundation institution, only in 2017 experienced inefficiency.

ii
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbilalamin, puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, limpahan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan draf skripsi ini.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada baginda nabi Muhammad
SAW. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada beberapa pihak yang telah mendukung dan membimbing tersusunnya
skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Efisiensi Lembaga Wakaf Swasta Di Indonesia
Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2015 – 2019”
dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai tingkat efisiensi lembaga wakaf
periode tahun 2014-2019. Di mana data penelitian merupakan data sekunder yang
didapatkan dari laporan keuangan tiap lembaga wakaf yang dipublikasikan. Sebagai
tambahan referensi penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan mencari
sumber rujukan dari jurnal-jurnal, tesis dan buku-buku yang sesuai dengan topik
bahasan skripsi.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menjadi perbaikan pada penulisan selanjutnya. Penulis berharap dari
penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat tambahan khasanah ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.
Garut, Februari 2021

Penulis

iii
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillahirabbil ‘aalamin puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulit
dapat menyusun skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah limpah pada baginda Nabi Muhammad Saw., begitu pula kepada
keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah berkenan memberikan arahan,
bantuan, dan dukungan moril maupun materiil. Oleh karena itu, dengan penuh rasa
syukur, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yang saya hormati, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H. M.
Solehuddin, M.Pd., dan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS., selaku Dekan Fakultas
Pendidikan ekonomi dan Bisnis yang telah memfasilitasi kelancaran studi
penulis di kampus UPI.
2. Ibu Dr. Aas Nurasyiah, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi dan
Keuangan Islam yang telah banyak memberikan inspirasi kepada penulis,
membantu, mengarahkan, membimbing, memfasilitasi kelancaran studi
sehingga penulis mampu menyelesaikan kewajibannya sebagai Sarjana
Ekonomi di Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam.
3. Orang tua tercinta, Bapak Edi Mulyadi dan Ibu Entin Kartini yang senantiasa
memberikan doa, dukungan, motivasi, kasih sayang, didikan, serta nasihat
terbaiknya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dan mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi di Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam.
Semoga Bapak dan Ibu selalu dilindungi oleh Allah Swt., diberikan kesehatan
oleh Allah Swt. dilapangkan dan dicukupkan rezekinya, dimudahkan serta
dilancarkan dalam segala urusannya.
4. Bapak Dr. Juliana, M.E.Sy. selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan
skripsi yang telah dengan ikhlas membina dan memberikan keluasan wakttu,
ilmu, tenaga, wawasan, motivasi, serta dukungan moril dalam membimbing
penulis dari penulisan proposal hingga skripsi ini selesai. Penulis hanya bisa

iv
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga dan mendoakan kebaikan-
kebaikan untuk Bapak dan keluarga.
5. Ibu Rida Rosida, BS, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan
skripsi, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga karena telah
dengan ikhlas membimbing penulis dalam penyusunan skripsi hingga selesai.
Terima kasih atas segala kebaikan Ibu yang telah ibu berikan, semoga segala
kebaikan Ibu dibalas oleh Allah Swt. dengan berbagai kebaikan-kebaikan yang
tidak terduga.
6. Ibu Rida Rosida, BS, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik yang menjadi
orang tua di kampus, yang dari awal perkuliahan hingga saat ini yang telah
banyak memberikan perhatian dan telah dengan sabar membimbing penulis
dalam hal akademik, yang selalu menginspirasi penulis, memberikan motivasi
dan solusi untuk setiap permasalahan dalam perkuliahan maupun kehidupan.
7. Segenap Dosen Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam: Bapak Dr. A. Jajang W.
Mahri, M.Si., Bapak Dr. Juliana, M.E.Sy., Ibu Dr. Hilda Monoarfa, M.Si., Ibu
Suci Apriliani Utami, S.Pd., M.E.Sy., Bapak Firmansyah, S.Pd., M.E.Sy., Ibu
Neni Sri Wulandari, S.Pd. M.Si. Ibu Rida Rosida, BS, M.Sc. Ibu Aneu
Cakhyaneu, S.Pd. M.E.Sy., Ibu Fitranty Adirestuty, S.Pd., M.Si., Ibu Rumaisah
Azizah Al Adawiyah, M.Sc., dan Bapak Ripan Hermawan, S.S., S.H., M.A.
selaku dosen pada Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam yang telah
memberikan banyak sekali ilmu dan pengajaran yang sangat berharga bagi
penulis sejak awal perkuliahan hingga akhir studi.
8. Bapak Hamidin dan Ibu Lela selaku Staff Administrasi Program Studi Ilmu
Ekonomi dan Keuangan Islam yang telah banyak membantu dalam pembuatan
surat-surat izin penelitian dan mengurus keperluan sidang, serta selalu
memberikan dukungan kepada penulis.
9. Kepada lembaga wakaf swasta yang menjadi objek penelitian penulis yang
sudah memberikan data laporan keuangan sebagai sumber data penelitian
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
10. Kakak kandung serta kakak ipar dan keponakan penulis, Rizal Purnama Siddiq,
Reza Muhammad Fauzi, Silvi Sintia Devi, Dineu Maulani, Syaqilla Anjani Putri

v
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purnama, Najma Fathia, Valiqa Dewi Purnama yang senantiasa memberikan
doa, dukungan dan kasih sayang kepada penulis.
11. Sahabat – sahabat DUPANN, Anisa Wahyu, Ummu Nazla, Livia Syaadatul
Aliyah, yang sudah menemani penulis selama 4 tahun kuliah di IEKI. Telah
banyak memberikan keceriaan serta kebahagiaan kepada penulis. Semoga terus
menjaga silaturahmi sampai memiliki keluarga kecil masing-masing dan selalu
menjadi sahabat di dunia dan di akhirat.
12. Sahabat-sahabat Acay Gank, Novia Rachmadiyani, Wulan Dwi Lestari, Faliha
Alya, Haifa Fitria, Karina Rahmi, Fitri Dini, Cryssantia, Ayuliani, Farisa Qisthi,
Nabila Azka, Grisa Mujiati, Nisa Gustiani, Ajeng Feby yang sudah menemani
penulis dari SMP hingga sekarang. Yang selalu memberikan kebahagiaan dan
tawa canda di setiap pertemuan, tempat keluh kesah penulis selama ini, tempat
berbagi suka dan duka. Semoga Allah selalu melindungi kalian semua di
manapun kalian berada.
13. Sahabat D word Reuni, Roro Wajdilfarah dan Grisa Mujiati tempat penulis
melepas penat dan berkeluh kesah terkait kejamnya hidup. Tempat di mana
penulis dapat mengekspresikan diri sendiri. Semoga kalian selalu diberikan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
14. Sahabat terbaik penulis Rifa Mutiara yang telah menjadi teman curhat dan cerita
terbaik selama penulis kuliah di IEKI. Orang yang paling memahami saya
ketika saya sedih dan tidak memiliki semangat. Semoga tali silaturahmi kita
selalu terjalin sampai maut memisahkan.
15. Teman sekaligus saudara penulis Rani Nurfajariyati yang telah menjadi teman
terbaik semasa kuliah. Telah memberikan banyak pelajaran dan kasih sayang
serta motivasi sehingga penulis dapat bertahan selama masa kuliah. Semoga
Allah selalu memberikan kebahagiaan di manapun Rani berada.
16. Sahabat sirkel tidak jelas, Fauzan Abdullah Juliano dan Azhar Muhammad
Ansor yang senantiasa memberikan canda dan tawa di setiap pertemuan. Selalu
menjadi tempat curhat terakhir penulis, selalu memberikan kebahagiaan,
motivasi, dan semangat bagi penulis. Semoga Allah senantiasa melindungi
kalian.

vi
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17. Keluarga Besar IEKI 2017 yang selama 4 tahun perkuliahan sudah memberikan
banyak cerita dalam kehidupan kampus dan memberikan segala kenangan
terbaik dan pengalaman yang berharga.
18. Keluarga DPM HIMA-IEKI 2020, Muhammad Jihan, Mutia Luthfiany, Selvika
Octaviani Amadea, Rais Muhamad Falah, Kiki Hardiansyah, Ismail Aziz, Sigit
Nurmaulana Juniawan, Sera Nabila Ali Takrim, Alif Muhammad Firdaus,
Choirul Umam, Rani Nurfajariyati, Rifa Mutiara, Mohamad Iqbal Syafaat, Al
Hafis Mulya Putra, Salsabila Rahmaningsih, Imam Rizki Fauzi, Nuraeni,
Farhan Arya Bimo, Sabila Nur Fathiati, Dhealika Syamputri, Shafa Alya dan
Zinedine Nabiel.
19. Keluarga BEM HIMA-IEKI 2018, BEM HIMA-IEKI 2019 dan DPM HIMA-
IEKI 2020 yang sudah banyak memberikan pengalaman dan pembelajaran
dalam berorganisasi kepada penulis.
20. Semua pihak yang telah memberikan semangat, doa dan membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis, semoga menjadi amalan yang tidak pernah terputus
aamiin allahumma aamiin.

vii
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ................................................................ 7
1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENDEKATAN MASALAH PENELITIAN
............................................................................................................................... 10
2.1 Telaah Pustaka ........................................................................................ 10
2.1.1 Kajian Konsep Efisiensi .................................................................. 10
2.1.2 Konsep Perhitungan Efisiensi ......................................................... 13
2.1.3 Konsep Efisiensi dalam Perspektif Islam ........................................ 15
2.1.4 Kajian Konsep Wakaf ..................................................................... 17
2.1.5 Pendekatan Efisiensi pada Lembaga Wakaf ................................... 20
2.1.6 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 21
2.2 Pendekatan Masalah Penelitian .............................................................. 28
BAB III OBJEK, METODE, DAN DESAIN PENELITIAN ............................... 31
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 31
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 31
3.3 Desain Penelitian .................................................................................... 31
3.3.1 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 31
3.3.2 Sumber Data .................................................................................... 32
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33
3.3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................... 33

viii
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 35
4.1 Gambaran Umum ................................................................................... 35
4.1.1 Perkembangan Lembaga Wakaf di Indonesia ................................. 35
4.1.2 Tabung Wakaf Dompet Dhuafa ...................................................... 37
4.1.3 Global Wakaf ACT ......................................................................... 39
4.1.4 Sinergi Foundation .......................................................................... 40
4.2 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 41
4.3 Hasil Pengolahan DEA ........................................................................... 49
4.4 Perbaikan Efesiensi per Lembaga Wakaf dan Potensi Peningkatannya . 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 63
5.1 Simpulan ................................................................................................. 63
5.2 Implikasi dan Rekomendasi ................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 72
Lampiran 1. Laporan Keuangan Lembaga Wakaf Swasta ............................ 72
Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data Max DEA 8 .......................................... 99
Lampiran 3. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ...................................... 109
Lampiran 4. Hasil Plagiarsm Checker ........................................................ 112
Lampiran 5. Surat Keputusan Sidang Skripsi .............................................. 113
Lampiran 6. Lembar Perbaikan (Revisi)...................................................... 116
Lampiran 7. Catatan Bimbingan Skripsi...................................................... 119

ix
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Potensi Wakaf Uang di Indonesia ........................................................... 2
Tabel 1.2 Pemanfaatan Wakaf di Indonesia ............................................................ 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 22
Tabel 3.1 Penggunaan Variabel Input dan Output ................................................ 32
Tabel 3.2 Variabel dan Sumber Data .................................................................... 33
Tabel 4.1 Jumlah Pertumbuhan Penerimaan Dana Wakaf Lembaga Wakaf Swasta
Tahun 2015 -2019 ................................................................................................. 43
Tabel 4.2 Jumlah Pertumbuhan Penyaluran Dana Wakaf Lembaga Wakaf Swasta
Tahun 2015 -2019 ................................................................................................. 44
Tabel 4.3 Jumlah Pertumbuhan Nilai Aset Wakaf Wakaf Lembaga Wakaf Swasta
Tahun 2015 -2019 ................................................................................................. 46
Tabel 4.4 Jumlah Pertumbuhan Biaya Operasional Lembaga Wakaf Swasta Tahun
2015 -2019 ............................................................................................................ 47
Tabel 4.5 Jumlah Pertumbuhan Biaya Umum dan Administrasi Lembaga Wakaf
Swasta Tahun 2015 -2019 ..................................................................................... 49
Tabel 4.6 Kriteria Efisiensi Lembaga Wakaf ........................................................ 50
Tabel 4.7 Hasil Pengolahan Efisiensi DEA pada Lembaga Wakaf Swasta .......... 50
Tabel 4.8 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Dompet Dhuafa Tahun
2019 ....................................................................................................................... 54
Tabel 4.9 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf Tahun 2015
............................................................................................................................... 56
Tabel 4.10 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf Tahun 2017
............................................................................................................................... 57
Tabel 4.11 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf Tahun 2018
............................................................................................................................... 58
Tabel 4.12 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf Tahun 2019
............................................................................................................................... 59
Tabel 4.13 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Sinergi Foundation Tahun
2017 ....................................................................................................................... 61

x
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Pengukuran Efisiensi .......................................................... 14
Gambar 3.1 Proses Tahapan Data Envelopment Analysis (DEA) ........................ 34
Gambar 4.1 Logo Dompet Dhuafa ........................................................................ 37
Gambar 4.2 Logo Global Wakaf ........................................................................... 39
Gambar 4.3 Logo Sinergi Foundation ................................................................... 40

xi
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas
muslim. Sejak Islam datang dan berkembang di seluruh nusantara, wakaf telah
menjadi bagian dari praktek keberagamaan umat Islam. Institusi perwakafan di
Indonesia berasal dari hukum Islam itu sendiri yang telah dikenal bersamaan
dengan kehadiran agama Islam di Indonesia (Wahyuningsih & Widyastuti,
2018). Wakaf merupakan salah satu hukum Islam yang menyangkut kehidupan
masyarakat sebagai ibadah ijtima’iyyah yang berfungsi untuk kepentingan
masyarakat dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT (Rusydiana & Devi,
2017).
Peraturan Undang Undang mengenai wakaf diatur dalam UU Nomor 21
Tahun 2004 tentang wakaf. Secara umum, wakaf dapat dilakukan dengan cara
pengumpulan, investasi, penanaman modal, produksi, dan kemitraan. Salah satu
bentuknya adalah dengan melakukan perdagangan, agrobisnis, pertambangan,
rumah susun, pasar atau usaha lain yang tidak bertentangan dengan syariah.
Selain itu, penerimaan dana wakaf dapat dilakukan melalui bank syariah agar
dananya lebih mudah dikelola (BWI, 2020).
Menurut BWI potensi wakaf di Indonesia dapat mencapai 2000 triliun per
tahun. Potensi ini diukur berdasarkan pada anjuran Rasulullah untuk berwakaf
sebesar sepertiga harta yang dimiliki. Sedangkan untuk potensi aset wakaf di
Indonesia mencapai 1,5 miliar meter persegi, yang berlokasi di sekitar 400 ribu
tempat (BWI, 2020). Hal ini merupakan investasi yang fantastis jika aset wakaf
dan dana wakaf dikelola dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan pada umat.
Sedangkan untuk potensi wakaf uang paling kecil mencapai 3 triliun rupiah.
Sedangkan untuk potensi wakaf uang yang paling besar mencapai 188 triliun
rupiah. Potensi ini dihitung berdasarkan asumsi masyarakat jika melakukan
wakaf uang di setiap bulannya. Berdasarkan pada Tabel 1.1 potensi wakaf uang
dan masyarakat yang melakukan wakaf sangat besar. Potensi ini masih dapat

1
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

dikembangkan melihat Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama


dalam World Giving Index pada tahun 2018 (CAF, 2019).

Tabel 1.1 Potensi Wakaf Uang di Indonesia

Penghasilan/Bulan Musim Tarif Wakaf Potensi Potensi


(Rupiah) Kelas Uang per Wakaf Wakaf
Menengah Bulan Uang per Uang per
(Jiwa) (Rupiah) Bulan Tahun
(Rupiah) (Rupiah)
500.000 4 juta 5.000 20 milyar 240 milyar
1 – 2 juta 3 juta 10.000 30 milyar 360 milyar
2 – 5 juta 2 juta 50.000 100 milyar 1,2 triliun
5 – 10 juta 1 juta 100.000 100 milyar 1,2 triliun
Total 3 triliun
Sumber : (Hiyanti et al., 2020)

Meski potensi wakaf uang tersebut besar, tetapi kesadaran masyarakat untuk
berwakaf masih sangat minim. Hal ini berdasar pada nilai indeks literasi wakaf
secara nasional menunjukkan pemahaman yang masih rendah (BWI, 2020).
Pada tahun 2017 BWI melaporkan bahwa total penghimpunan wakaf mencapai
400 miliar (KNKS, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa penghimpunan dana
wakaf masih sangat jauh dari potensi wakaf yang luar biasa.
Untuk menanggulangi masalah kesenjangan antara potensi dan realisasi
wakaf, pemerintah Indonesia meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang
(GWNU) yang langsung dikomando oleh Presiden Republik Indonesia (Siaran
Pers Presiden, 2021). Dengan adanya gerakan wakaf ini diharapkan potensi
wakaf uang di Indonesia bisa tergali dan masyarakat semakin paham terkait
pentingnya berwakaf.
Sedangkan untuk pemanfaatan harta wakaf di Indonesia masih berpusat
pada pemanfaatan untuk bangunan mesjid.

Tabel 1.2 Pemanfaatan Wakaf di Indonesia

Bentuk Wakaf Presentase


Mesjid 44,24%
Musholla 28.30%
Sekolah 10.69%
Pesantren 3.61%
Kuburan 4.44%

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3

Lain-lain 8.72%
Total 100%
Sumber: (Kementerian Agama, 2020)
Berdasarkan Tabel 1.2, aset wakaf banyak digunakan untuk tujuan
konsumtif daripada kebutuhan produktif. Oleh karena itu, kondisi tersebut perlu
diubah di mana wakaf dapat menjadi salah satu sumber pengembangan sektor
esensial dan produktif. Jika wakaf dikelola secara produktif dan benar, wakaf
dapat menghasilkan keuntungan atau pendapatan yang dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Dalam hal lain, wakaf memiliki fungsi untuk
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara luas, tidak hanya
sebagian kecil masyarakat, tetapi juga semua aspek kehidupan dan kelas.
Prinsip dasar wakaf adalah untuk menciptakan dan memaksimalkan manfaat
untuk semua (Faiz et al., 2020).
Selain itu, wakaf juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi menurut ekonomi Islam, bukan
sekedar terkait dengan peningkatan terhadap barang dan jasa, namun juga
terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak serta keseimbangan antara
tujuan duniawi dan ukhrawi (Juliana et al., 2018). Sehingga wakaf tidak hanya
bertujuan untuk sisi ekonomi saja, tetapi sebagai salah satu bentuk ibadah
kepada Allah.
Di Indonesia pengelolaan wakaf dilaksanakan oleh lembaga pemerintah dan
lembaga swasta. Lembaga pemerintah yang mengatur pengelolaan wakaf
adalah Badan Wakaf Indonesia (BWI), sedangkan lembaga swasta yang
mengatur pengelolaan wakaf di Indonesia adalah Dompet Dhuafa, Aksi Cepat
Tanggap (ACT), Sinergi Foundation, dan Daarut Tauhid.
Di antara lembaga wakaf terdapat keunggulan masing-masing, seperti
program yang ditawarkan dan sasaran wakafnya akan berbeda. Seperti pada
lembaga wakaf Sinergi Foundation dan Daarut Tauhid yang lebih mengedepan
wakaf dalam bidang pendidikan. Sedangkan pada lembaga Tabung Wakaf
Dhompet Dhuafa menawarkan wakaf dengan cara pembelian kopi seharga Rp
10.000. Selain hal tersebut, terdapat cara lainnya yang telah dilakukan oleh
lembaga wakaf di Indonesia agar bisa menarik minat masyarakat untuk
membayar wakaf.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4

Lembaga filantropi Islam, khususnya lembaga wakaf harus memiliki


berbagai gerakan agar tidak menjadi lembaga yang ketinggalan zaman dan
memiliki kerangka kerja yang baik. Oleh karena itu, diperlukan governance
sebagai salah satu unsur utama dalam manajemen yang baik. Hal itu menjamin
transparansi, pengungkapan, akuntabilitas, batasan tanggung jawab, dan
memastikan bahwa administrasi lembaga wakaf mematuhi ketentuan yang sah,
hukum dan sistem yang berlaku, kode etik, moral Islam, dan semua peraturan
yang terkait dengan wakaf (Elasrag, 2017).
Adapun dengan merebaknya wabah Covid-19 ini mendorong
perkembangan wakaf semakin pesat dan dinamis. Yang mana di masa pandemi,
wakaf berkembang menjadi lebih bervariasi dalam segi pemanfaatan, seperti
pembangunan rumah sakit dan penyediaan alat kesehatan. Sehingga stigma
tanah wakaf yang hanya dapat digunakan untuk pembangunan makam dan
madrasah perlahan mulai memudar (BWI, 2020). Hal tersebut mengindikasikan
bahwa adanya peningkatan kesadaran di masyarakat terkait pembayaran wakaf
di masa pandemi atau ketika terjadi musibah.
Namun, berdasarkan realita yang terjadi di masyarakat, penggunaan dana
wakaf ini masih jauh dalam segi implementasi kepada masyarakat khususnya
kepada mauquf’alaih. Potensi wakaf yang semakin meningkat di masa pandemi,
tidak lantas diikuti implementasi di masyarakat. Hal ini terlihat dari
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III masih berada di angka -2,9%
hingga -0,9%, dan diramalkan pada kuartal IV berada di kisaran -2,2% hingga
-1,7% (CNBC Indonesia, 2021). Padahal jika menurut KNEKS, dana wakaf
dapat berpengaruh kepada PDB hingga 3% jika seluruh potensi wakaf dapat
terealisasikan (KNEKS, 2019).
Selain hal tersebut, wakaf seharusnya dapat berpengaruh kepada
kesejahteraan ummat. Akan tetapi hal tersebut masih belum diimplementasikan
karena adanya permasalahan dalam pendistribusian dana wakaf yang belum
merata. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi struktur atau tatanan kehidupan
tidak menguntungkan karena tidak mensejahterakan dan melanggengkan
kemiskinan di masyarakat (Nurjanah et al., 2019). Oleh karena itu diperlukan

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5

strategi yang tepat dalam upaya pengentasan kemiskinan struktural, salah


satunya dengan pendistribusian wakaf yang lebih merata.
Selain hal tersebut, dalam Masterplan Ekonomi Syariah, dalam jangka
waktu lima tahun pengelolaan wakaf dapat berpengaruh terhadap kebijakan
fiskal negara serta dapat terbentuknya skema insentif pajak untuk wakaf uang
dan wakaf saham (KNEKS, 2018). Tujuan tersebut masih sangat jauh untuk
direalisasikan ketika potensi pengumpulan dana wakaf masih sangat minim.
Hal ini membuktikan bahwa ada inefisiensi pada lembaga wakaf di Indonesia.
Sehingga muncul stigma baru, bahwa sebuah potensi hanya akan menjadi
potensi. Potensi bisa saja tercapai akibat adanya bencana alam (Nurasyiah et al.,
2019). Maka lembaga wakaf perlu melihat bahwa penghimpunan yang sudah
terhimpunlah yang sebenarnya merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan dan
dikendalikan. Sehingga lembaga wakaf dapat berfokus pada peningkatan
kinerja, seperti efisiensinya dalam tahun ke tahun.
Inefiesiensi lembaga wakaf di Indonesia dalam menghimpun dan
menyalurkan dana wakaf terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya literasi
masyarakat terkait wakaf, kurangnya pendataan terkait inventaris aset wakaf di
Indonesia sehingga ketidakjelasan ini menimbulkan pengelolaan aset wakaf
yang buruk, dan kurangnya pemberdayaan pada badan wakaf di daerah (KNKS,
2019).
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya
evaluasi terhadap kinerja lembaga wakaf dengan fokus pembahasan pada
tingkat efisiensinya. Salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja suatu lembaga
adalah dari sisi efisiensi kinerjanya dengan metode Data Envelopment Analysis.
Pengukuran efisiensi ditentukan oleh kemampuan organisasi atau individu
dalam meningkatkan dana untuk memenuhi misi dan tujuannya. Dengan
mengukur efisiensi, organisasi dapat meningkatkan keuntungan dengan
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Sehingga,
manajer bisa memperkirakan biaya dan anggaran mereka secara akurat untuk
proyek mendatang mereka berdasarkan data sebelumnya (Misbahrudin, 2019).
Islam juga memiliki pandangannya mengenai efisiensi. Efisiensi produksi
dalam Islam bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan pertama

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6

dengan cara minimalisasi biaya. Hal ini dilakukan dengan cara menurunkan
total cost tetapi output produk yang dihasilkan tetap sama. Lalu pendekatan
yang kedua adalah optimalisasi produksi tanpa adanya kenaikan atau perubahan
total cost (Karim, 2012).
Dalam islam dikenal kata itqan yang artinya tepat, tearah, jelas dan tuntas.
Hal ini tercermin dalam sikap Rasulullah yang tidak pernah menghabiskan
waktu dengan sia-sia, baik dalam segi perencanaan perang ataupun dalam
perencanaan keuangan di baitul mal. Sehingga, Islam sangat menganjurkan
perilaku efisien bagi setiap umatnya.
Untuk mencapai efisiensi yang diharapkan, maka dibutuhkan alat ukur
untuk mengukurnya. Di antaranya adalah dengan menggunakan alat analisis
Data Envelopment Analysis (DEA). DEA adalah teknik berbasis pemrograman
linier untuk mengukur kinerja relatif unit organisasi di mana kehadiran
beberapa input dan output membuat perbandingan yang sulit. DEA adalah suatu
pendekatan yang bertujuan untuk membandingkan efisiensi unit organisasi
seperti departemen otoritas lokal, sekolah, rumah sakit, pertokoan, cabang bank
dan sejenisnya di mana ada homogen atau kesamaan pada setiap unit (Tanjung
& Devi, 2018).
Adapun penelitian mengenai efisiensi lembaga wakaf dengan menggunakan
DEA telah dilakukan oleh beberapa peneliti walaupun jumlahnya masih sedikit.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Misbahrudin (2019) mengenai evaluasi
efisiensi lembaga wakaf di Malaysia yang menggunakan asumsi Variable
Return to Scale (VRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan
efisiensi secara teknis rata-rata untuk setiap tahun dipengaruhi oleh skala dan
teknis yang murni. Namun, inefisiensi lembaga wakaf Malaysia sebagian besar
dipengaruhi oleh aspek efisiensi teknis murni bukan skala. Pada tahun 2012
lembaga wakaf di Malaysia menunjukkan efisiensi teknis rata-rata tertinggi
dengan 73,9% sebagian besar lembaga beroperasi pada tingkat input yang
optimal untuk menghasilkan output.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2019) mengenai
efektivitas strategi fundraising wakaf melalui uang berbasis online di lembaga
wakaf Daarut Tauhid. Hasil penelitian menunjukkan pada tahun 2014, 2016 dan

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7

2017 mengalami nilai terendah atau menunjukkan inefisiensi. Sedangkan pada


tahun 2015 dan tahun 2018 Darut Tauhid sudah mencapai nilai yang efisien.
Pada tahun 2014 dengan skor 68%, 2016 7,1% dan 2017 68,9% yang membuat
tidak efektif yaitu karena nilai aset dan biaya operasional yang tinggi sehingga
harus diturunkan sesuai dengan proyeksi yang sudah ditetapkan. Sedangkan
pada penghimpunannya memiliki nilai yang rendah sehingga untuk mencapai
efisien nilai aktual penghimpunan wakaf Daarut Tauhiid harus ditingkatkan
kembali. Selanjutnya, pada tahun 2015 dan 2018 Darut Tauhid sudah efisien
karena sudah memenuhi achieved 100%.
Meski penelitian mengenai efisiensi lembaga wakaf di Indonesia telah ada
namun jumlahnya masih sangat terbatas. Kebanyakan peneliti melakukan
penelitian pada lembaga zakat, sedangkan lembaga wakaf masih sedikit.
Padahal lembaga wakaf, khususnya lembaga wakaf swasta pada saat ini
semakin berkembang dan dinamis. Oleh karena itu, penelitian yang penulis
lakukan memiliki kebaruan seperti tahun penelitian dan objek lembaga wakaf
yang berbeda. Walaupun demikian, penulis tetap bersandar pada berbagai
penelitian terdahulu.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan hasil penelitian terdahulu,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai, “Efisiensi
Lembaga Wakaf Swasta di Indonesia Menggunakan Metode Data
Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2015 – 2019”.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian di atas, maka dapat di


identifikasikan beberapa masalah yaitu:

1. Masih adanya kesenjangan antara potensi dan realisasi wakaf di Indonesia.


Hal ini terlihat dari potensi wakaf yang mencapai 2000 triliun per tahun
tetapi realisasi wakaf yang terkumpul pada tahun 2017 hanya mencapai 400
miliar rupiah (KNEKS, 2019)
2. Kesadaran masyarakat untuk berwakaf masih sangat minim. Hal ini
berdasar pada nilai indeks literasi wakaf secara nasional menunjukkan
pemahaman yang masih rendah (BWI, 2020).

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8

3. Adanya wabah Covid-19 menyebabkan pertumbuhan perekonomian


Indonesia berada di titik minus (Kompas, 2020).
4. Potensi wakaf yang semakin meningkat di masa pandemi, tidak lantas
diikuti implementasi di masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa ada
inefisiensi pada lembaga wakaf di Indonesia (Bariah, 2020).
5. Gerakan Nasional Wakaf Uang (GWNU) merupakan salah satu cara dalam
menanggulangi masalah kesenjangan antara potensi dan realisasi wakaf
(Siaran Pers Presiden, 2021).
6. Inefiesiensi lembaga wakaf di Indonesia terjadi karena kurangnya literasi
masyarakat terkait wakaf, kurangnya pendataan terkait inventaris aset wakaf
di Indonesia sehingga ketidakjelasan ini menimbulkan pengelolaan aset
wakaf yang buruk, dan kurangnya pemberdayaan pada badan wakaf di
daerah (KNEKS, 2019).

1.3 Pertanyaan Penelitian

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain adalah:
1. Bagaimana tingkat efisiensi lembaga wakaf di Indonesia tahun 2015-2019?
2. Bagaimana komparasi efisiensi antar lembaga wakaf di Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah


untuk mengetahui tentang tingkat pengukuran efisiensi pada lembaga wakaf
sehingga dapat merumuskan evaluasi dan saran bagi lembaga wakaf, sehingga
untuk tahun selanjutnya dapat meningkatkan tingkat efisiensinya. Lalu untuk
mengetahui bagaimana perbandingan efisiensi antar lembaga wakaf, sehingga
dapat menghasilkan beberapa rekomendasi dan analisis terkait perbedaan
kondisi.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti


selanjutnya yang akan membahas terkait efisiensi lembaga wakaf. Selanjutnya
dapat menjadi bahan evaluasi bagi lembaga wakaf dalam mengelola dana wakaf

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9

dan merumuskan kebijakan serta program-program wakaf untuk tahun


selanjutnya. Adapun penelitian ini dapat dijadikan sumber bagi para donatur
yang ingin memberikan dana wakafnya melalui lembaga wakaf yang menjadi
objek penelitian.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PENDEKATAN MASALAH PENELITIAN
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Kajian Konsep Efisiensi
Dalam teori ekonomi modern, ditemukan sebuah konsep keseimbangan
pasar yang di kenal dengan The Fundamental Theorem of Welfare Economics, di
mana teori ini mengemukakan hubungan antara konsep keseimbangan pasar
dengan konsep pareto efisiensi. Teori ini terdiri dari first theorem dan second
theorem. The first theorem menyatakan bahwa dalam keadaan tertentu,
kompetitif ekonomi adalah selalu pareto efisien. Di mana dalam keadaan pareto
efisien individu yang melakukan pertukaran akan mencapai kepuasan maksimal
tanpa membuat individu lain menjadi lebih buruk. Hal ini mengandung
pengertian bahwa ternyata terdapat perbedaan alokasi sumber daya dalam
perekonomian di antara setiap individu yang tergantung dari initial endowment
masing-masing individu (Rusydiana, 2013).
Pengukuran efisiensi pertama kali dikenalkan oleh Farrel (1957), yang
mengadopsi teori dari karya Koopmans (1951) dan Debreu (1951), yang
mendefinisikan bahwa pengukuran efisiensi suatu perusahaan yang sederhana
bisa menjelaskan beberapa input. Farrel mengemukakan bahwa efisiensi suatu
perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu efisiensi teknis, di mana menjelaskan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan output yang maksimal dengan
menggunakan beberapa input. Selanjutnya terdapat efisiensi alokasi, di mana
menjelaskan kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan porsi input yang
optimal, dengan memberikan harga dan teknologi produksi. Kedua pengukuran
ini kemudian dikombinasikan menjadi suatu pengukuran untuk total efisiensi
ekonomi (Tanjung & Devi, 2018).
Oleh karena itu, efisiensi sangat penting perannya bagi lembaga profit
oriented maupun lembaga non-profit oriented. Konsep efisiensi diartikan sebagai
melakukan sesuatu dengan benar. Hal tersebut biasanya berkaitan dengan
bagaimana perusahaan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya. Oleh
karena itu, konsep efisiensi seringkali dilihat dari biaya sebagai input dan
keuntungan sebagai output (Nurasyiah et al., 2019).
10
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11

Menurut Daraio dan Simar efisiensi adalah kemampuan untuk


menghasilkan output dengan menggunakan sumber daya yang minimal (Lenap et
al., 2020). Sedangkan menurut Jones dan Pandlebury efisiensi sangat penting
bagi akuntabilitas karena merupakan salah satu unsur yang digunakan untuk
mengukur kinerja suatu organisasi, dengan mengukur produktivitas ketika input
diubah menjadi output (Mubtadi, Susilowati, & Setyorini, 2017).
Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis
mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Pengukuran parameter kinerja
diharapkan dapat menghasikan output yang maksimal dengan input yang ada.
Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, perusahaan dihadapkan pada kondisi
bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang
ada, atau menemukan tingkat input yang minimum dengan capaian tingkat output
tertentu. Dengan diidentifikasikannya alokasi input dan output, dapat dianalisis
lebih jauh untuk melihat penyebab ketidakefisiensian (Lumban Gaol & Negoro,
2017).
Sedangkan bila ditinjau dari teori ekonomi ada dua macam pengertian
efisiensi, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi
mempunyai sudut pandang makroekonomi, sementara efisiensi teknis
mempunyai sudut pandang mikroekonomi. Pengukuran efisiensi teknis
cenderung terbatas pada hubungan teknis dan operasional dalam proses konversi
input menjadi output. Sedangkan dalam efisiensi ekonomi, harga tidak dapat
dianggap sudah ditentukan (given), karena harga dapat dipengaruhi oleh
kebijakan makro (Rusydiana, 2013).
Terdapat tiga macam efisiensi menurut sudut pandang perusahaan, yaitu:
1) Technical Efficiency yang merefleksikan kemampuan perusahaan untuk
mencapai level output yang optimal dengan menggunakan tingkat input
tertentu. Efisiensi ini mengukur proses produksi dalam menghasilkan
sejumlah output tertentu dengan menggunakan input seminimal mungkin.
Dengan kata lain, suatu proses produksi dikatakan efisien secara teknis
apabila output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan tanpa
mengurangi output dari barang lain.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12

2) Allocative Efficiency, merefleksikan kemampuan perusahaan dalam


mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan struktur harga dan
teknologinya. Terminologi efisiensi Pareto sering disamakan dengan efisiensi
alokatif untuk menghormati ekonom Italia Vilfredo Pareto yang
mengembangkan konsep efficiency inexchange. Efisiensi Pareto mengatakan
bahwa input produksi digunakan secara efisien apabila input tersebut tidak
mungkin lagi digunakan untuk meningkatkan suatu usaha tanpa
menyebabkan setidaknya keadaan suatu usaha yang lain menjadi lebih buruk.
Dengan kata lain, apabila input dialokasikan untuk memproduksi output yang
tidak dapat digunakan atau tidak diinginkan konsumen, hal ini berarti input
tersebut tidak digunakan secara efisien.
3) Economic Efficiency, yaitu kombinasi antara efisiensi teknikal dan efisiensi
alokatif. Efisiensi ekonomis secara implisit merupakan konsep least cost
production. Untuk tingkat output tertentu, suatu perusahaan produksinya
dikatakan efisien secara ekonomi jika perusahaan tersebut menggunakan
biaya di mana biaya per unit dari output adalah yang paling minimal. Dengan
kata lain, untuk tingkat output tertentu, suatu proses produksi dikatakan
efisien secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya yang dapat digunakan
untuk memproduksi tingkat output tersebut pada biaya per unit yang paling
kecil.
Menurut Wahab (2015) terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk
mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan finansial suatu
lembaga finansial, yaitu:
1) Pendekatan produksi di mana melihat institusi finansial sebagai produser dari
akun deposit dan kredit pinjaman. Input didefinisikan sebagai jumlah tenaga
kerja, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan material lainnya,
sedangkan output didefinisikan sebagai jumlah dari berbagai rekening
tersebut atau transaksi lainnya.
2) Pendekatan intermediasi di mana sebuah institusi finansial sebagai
intermediator, mengubah dan mentransfer aset-aset finansial dari unit-unit
surplus menjadi unit-unit defisit. Input dalam pendekatan ini adalah biaya
tenaga kerja, modal dan pembayaran bagi hasil pada deposit. Adapun output

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13

dalam pendekatan ini adalah pembiayaan (financing) dan investasi finansial


(financial investment).
3) Pendekatan aset di mana mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga
keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman. Dalam pendekatan ini, input
diukur dari biaya tenaga kerja, biaya dana dan biaya capital fisik dan output
diukur dari kemampuan lembaga menanamkan dana dalam bentuk
pembiayaan, surat-surat berharga dan lainnya.
2.1.2 Konsep Perhitungan Efisiensi
Perhitungan kinerja lembaga keuangan lebih difokuskan kepada frontier
efficiency atau x-efficiency, yang mengukur penyimpangan dari lembaga
keuangan berdasarkan best practice atau berlaku umum pada frontier efisiennya.
Jadi, efisiensi frontier dari suatu lembaga keuangan diukur melalui bagaimana
kinerja lembaga keuangan tersebut relatif terhadap perkiraan kinerja lembaga
keuangan terbaik dari industri tersebut, dengan catatan semua lembaga keuangan
tersebut menghadapi kondisi pasar yang sama (Rusydiana, 2013).
Cukup banyak pendekatan frontier yang ditemukan dalam mengevalusi
kinerja keuangan yang berbeda, baik dari asumsi, bentuk frontier, keberadaan
random error, maupun (jika random error dibenarkan) dari asumsi distribusi jika
terjadi ketidakefisienan. Adapun pendekatan tersebut dapat dibedakan menjadi
pendekatan parametrik dan pendekatan nonparametrik.
Pendekatan parametrik melakukan pengukuran dengan menggunakan
ekonometrik yang stokastik dan berusaha untuk menghilangkan gangguan dari
pengaruh ketidakefisienan. Ada tiga pendekatan parametrik ekonometrik, yaitu
Stochastic Frontier Approach (SFA), Thick Frontier Approach (TFA), dan
Distribution-free Approach (DFA).
Sementara itu, pendekatan nonparametrik dengan program linier
(Nonparametric Linear Programming Approach) melakukan pengukuran
nonparametrik dengan menggunakan pendekatan yang tidak stokastik dan
cenderung mengkombinasikan gangguan dan ketidakefisienan. Hal ini dibangun
berdasarkan penemuan dan observasi dari populasi dan mengevaluasi efisiensi
relatif terhadap unit-unit yang diobservasi. Pendekatan ini dikenal sebagai Data
Envelopment Analysis (DEA) (Tanjung & Devi, 2018).

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14

DEA merupakan model pemrograman fraksional yang bisa mencakup


banyak output dan input tanpa perlu menentukan bobot untuk tiap variabel
sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan fungsional
antara input dan output (tidak seperti regresi) (Ula, 2014).

Gambar 2.1
Metode Pengukuran Efisiensi
Sumber: SMART Publishing
Adapun keuntungan dari penggunaan DEA adalah bahwa pendekatan ini
tidak memerlukan spesifikasi yang eksplisit dari bentuk fungsi dan hanya
memerlukan sedikit struktur untuk membentuk frontier efisiensinya. Sedangkan
kelemahan yang mungkin muncul adalah self identifier dan near self identifier.
Pengukuran efisiensi dengan menggunakan pendekatan frontier sudah
digunakan selama 40 tahun lebih. Metode utama yang menggunakan linier
programming dan metode ekonomterika adalah: Data Envelopment Analysis; dan
Stokastic Frontier.
Selain itu, terdapat dua pengukuran efisiensi, yaitu pengukuran berorientasi
input dan pengukuran berorientasi output. Pengukuran berorientasi input
menunjukkan sejumlah input dapat dikurangi secara proporsional tanpa
mengubah jumlah output yang dihasilkan. Sedangkan orientasi output mengukur
bilamana sejumlah output dapat ditingkatkan secara proporsional tanpa
mengubah jumlah input yang digunakan.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15

2.1.3 Konsep Efisiensi dalam Perspektif Islam


Kata efisiensi dalam pengertian ekonomi konvensional ternyata termasuk di
dalam literatur Islam (Karim, 2012). Dalam literatur Islam, kata efisien sudah
dikenal melalui beberapa pemahaman salah satunya dalam pemahaman untuk
berusaha meraih hasil yang terbaik. Efisiensi dalam Islam memandang bahwa
adanya instrumen infak dan sedekah akan meningkatkan tingkat efisiensi suatu
lembaga. Sedangkan dalam pandangan konvensional nilai infak dan sedekah
tersebut tidak dimasukkan sebagai salah satu nilai untuk meningkatkan efisiensi.
Sejatinya semenjak awal perkembangan Islam, Nabi SAW selalu
mengajarkan kepada para sahabat untuk selalu mengerjakan segala pekerjaan
(amal) seefektif dan seefisien mungkin. Dengan berbagai pemahaman dari beliau
sendiri hingga para sahabat mengerti bagaimana meletakkan kata efisien ini pada
tempatnya. Sebagai contoh, Nabi Muhammad telah memperlihatkan
kewibawaanya yang tinggi dengan menekankan pada ihsan (kemurahan hati) dan
itqan (kesempurnaan). Bahkan Nabi SAW meletakan nilai keislaman seseorang
tatkala seorang muslim mampu mengoptimalkan pribadinya dengan efisien.
Adapun arti efisien dalam konteks ini adalah mengerjakan segala pekerjaan yang
bermanfaat dan meninggalkan pekerjaan yang membuang-buang waktu dan tidak
bermanfaat (Cholik, 2013).
Sebenarnya, konsep efisiensi alokasi atau Pareto Efisiensi telah terlebih
dahulu dirumuskan dalam ekonomi Islam (Karim, 2012). Hal ini diintisarikan
dari perkataan Ali Ibn Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah. “Janganlah
kesejahteraan salah seorang di antara kamu meningkat, namun pada saat yang
sama kejahteraan yang lain menurun”.
Perkataan sahabat ini menjadi dasar bahwasanya ekonomi Islam melarang
adanya peningkatan kesejahteraan pribadi dengan menyebabkan kesejahteraan
yang lain menurun. Ekonomi Islam melarang adanya pelaku ekonomi yang
meningkatkan utilitas pribadi dengan mengurangi utilitas pelaku ekonomi lain.
Selain itu, konsep ekonomi Islam juga mendorong pada upaya
membesarkan endowment (meningkatkan production possibility frontier) atau
dalam konteks ini membesarkan Edgeworth Box. Dengan kata lain, hal tersebut

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16

berkutat pada distribusi yang berkeadilan saja berarti suatu zero sum game
(Mardiyah, 2016).
Di sisi lain, teori efisiensi alokasi pada dasarnya dibangun dari teori efisiensi
konvensional, yang dibangun oleh Pareto. Oleh sebab itu, perbedaan efisiensi
alokasi pada Islam terletak pada nilai infak dan sedekah yang memberikan nilai
utilitas dengan memaksimalkan produksi. Teori ini juga memperhatikan nilai
keadilan bagi konsumen, apakah endownmentnya sama rata atau tidak sama rata
yang terpenting kuncinya tidak zalim dan menzalimi (Karim, 2012).
Dalam Islam, sifat adil merupakan salah satu unsur efisiensi. Dalam banyak
ayat, Allah memerintahkan manusia berbuat adil. Dalam Islam, adil didefinisikan
sebagai tidak mendzalimi dan tidak didzalimi. Implikasi ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan
pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam, seperti halnya yang
terjadi pada masa kolonialisasi dan imperialisme, di mana bangsa Barat
mengeksploitasi alam Asia dan Afrika besar-besaran diiringi praktek perbudakan
yang merugikan manusia (Cholik, 2013).
Selanjutnya Cholik (2013) menjelaskan bahwa kata efisiensi sebagai prinsip
ekonomi memang menjadi tolak ukur dalam setiap tindakan ekonomi seseorang,
namun tanpa ada batasan yang jelas sangat memungkinkan prinsip ini
disalahgunakan dan menjadi celah terjadinya tindak kecurangan para pelaku
pasar selama ini. Oleh karena itu, baik istilah efisiensi maupun ekonomi dalam
kacamata Islam tidaklah bebas nilai.
Firman Allah yang berkaitan dengan efisiensi adalah larangan sifat untuk
berlebih-lebihan. Seperti dalam Al-Qur’an surat Al-‘Araf ayat 31:

‫ٰي َب ِني ٰادَ َم ُخذُوا ِزي َنتَ ُكم ِعندَ ُك ِل َمس ِجد َّو ُكلُوا َواش َربُوا َو َل تُس ِرفُوا ِا َّنه َل‬
َ‫ي ُِحب ال ُمس ِرفِين‬
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada
setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Adapun kata berlebih-lebihan dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa
Islam sangat mengenal sifat efisiensi dan wajib diterapkan kepada seluruh
umatnya.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17

2.1.4 Kajian Konsep Wakaf


2.1.4.1 Definisi Wakaf
Secara etimologis, waqf merupakan mashdar dari waqafa asy-syai’ artinya
sesuatu yang berhenti. Kata waqf telah menjadi kata serapan dalam Bahasa
Indonesia menjadi wakaf. Adapun wakaf secara terminologis adalah menahan
asal (harta pokok) dan memberikan manfaatnya (Ath-Thayyar, Muthlaq, &
Musa, 2015).
Wakaf merupakan ibadah yang bersifat sosial, di mana seseorang
menyerahkan hak milik atas suatu benda untuk dikelola dan dimanfaatkan
hasilnya oleh publik. Dalam proses wakaf terjadi peralihan sumber daya untuk
tujuan produktif sehingga dapat dikatakan bahwa wakaf merupakan tindakan
menabung dan berinvestasi. Tujuan pelaksanaan wakaf adalah pendistribusian
kekayaan dan peningkatan taraf hidup masyarakat dalam jangka panjang
melalui aspek non pemasukan, seperti penyediaan fasilitas umum, layanan
kesehatan, dan lembaga pendidikan (Paksi et al., 2018).
2.1.4.2 Hukum Wakaf
Wakaf adalah perbuatan yang disukai dan dijadikan sunah berdasarkan
hadits Rasulullah saw.
“Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra, bahwa ‘Umar Ibn Khattab memperoleh
tanah (kebun) di Khaibar, lalu ia datang kepada Nabi SAW, seraya berkata,
“Wahai Rasulullah saya memperoleh tanah yang belum pernah saya peroleh
harta yang lebih baik bagiku melebihi tanah tersebut, maka apa yang engkau
perintahkan (kepadaku) mengenainya?”. Nabi SAW menjawab, ”Jika mau,
kamu tahan pokoknya dan kamu sedekahkan (hasilnya)”. Ibnu ‘Umar berkata,
“Maka ‘Umar menyedekahkan tanah tersebut (dengan mensyaratkan) bahwa
tanah itu tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan, yaitu kepada
orang-orang fakir, kerabat, riqab (hamba sahaya), sabilillah, tamu dan ibnu
sabil. Tidak berdosa bagi orang yang mengelola untuk memakan dari (hasil)
tanah itu secara ma’ruf (wajar) atau memberi makan seorang teman, dengan
tanpa menjadikannya sebagai harta hak milik.”(HR. Bukhari)

Hadis ‘Umar ini adalah hadis yang paling populer dalam kajian wakaf
sehingga Ibnu Hajar menyebutnya sebagai aslun (asal) bagi disyariatkannya
wakaf. Berdasarkan hadis ini pula Ibnu Hajar menyebutkan pendapat yang
mengatakan bahwa wakaf ‘Umar ini merupakan wakaf yang pertama kali terjadi
dalam sejarah Islam (Usman, 2015).

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18

2.1.4.3 Rukun dan Syarat Wakaf


Wakaf adalah merupakan perbuatan hukum, yang untuk sahnya
pelaksanaannya harus memenuhi rukun dan syarat-syarat yang ditetapkan, baik
oleh hukum Islam maupun oleh peraturan perundangan-undangan (Asri, dkk,
2020). Sebagai perbuatan hukum, wakaf mempunyai rukun-rukun yang harus
dipenuhi. Sebagaimana perbuatan hukum lainnya, wakaf yang tidak memenuhi
rukunnya, seluruh atau sebagiannya, membuat perbuatan hukum tersebut
menjadi batal demi hukum. Adapun rukun wakaf yang harus dipenuhi ada
empat yaitu:
1. Wakif, yaitu orang yang mewakafkan. Wakif harus mempunyai kecakapan
dalam memberikan harta.
2. Mauquf, yaitu barang milik wakif yang diwakafkan.
3. Mauquf ’alaih, yaitu pihak yang menerima manfaat wakaf, baik orang,
golongan, atau pihak tertentu.
4. Shighah. Wakaf harus dengan lafal.
Adapun syarat-syarat wakaf yaitu:
1. Wakif tersebut harus merdeka, berakal sehat, dewasa, tidak dilarang
melakukan tindakan hukum seperti tidak berada di bawah pengampuan
karena boros atau lalai.
2. Wakaf dilakukan pada barang yang boleh dijual dan dapat diambil
manfaatnya dalam keadaan barangnya masih tetap utuh.
3. Wakaf digunakan untuk kebaikan, seperti untuk kepentingan orang-orang
miskin dan pendidikan.
4. Wakaf dilakukan pada barang yang telah ditentukan. Jadi, tidak sah wakaf
pada barang yang tidak diketahui.
5. Wakaf dilaksanakan tanpa syarat. Wakaf dengan syarat tidak sah kecuali
jika seseorang mengatakan “itu adalah harta wakaf setelah saya meninggal
dunia.” Wakaf tetap sah dengan syarat ini.
2.1.4.4 Kepemilikan dalam Wakaf
Fuqaha berbeda pendapat mengenai kepemilikan wakaf. Imam Malik dan
Asy-Syafi’I berpendapat bahwa barang wakaf masih menjadi hak milik orang
yang mewakafkan. Hal ini berdasarkan pada pengertian wakaf yang berarti

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19

menahan harta pokok dan memberikan buahnya. Menahan harta pokok berarti
tidak keluar dari kepemilikan wakif, tetapi mengikrarkan miliknya tetapi
manfaatnya untuk pihak lain atau orang lain (Ath-Thayyar, Muthlaq, & Musa,
2015).
Menurut madzhab Hanafi, bahwa wakaf mengeluarkan harta wakaf dari
kepemilikan wakif dan tidak dimiliki oleh siapapun. Tetapi kepemilikan itu
diserahkan kepada kepemilikan Allah Swt.
Pendapat yang rajih adalah bahwa barang wakaf masih menjadi hak milik
wakif dalam hal wakaf yang diperuntukan kepada orang tertentu karena hak
dalam harta wakaf adalah hak pemanfaatan dan eksploitasi dalam waktu
tertentu. Adapun jika wakaf untuk aspek-aspek kebaikan, kepemilikan harta
wakaf berpindah kepada Allah Swt (Ath-Thayyar, Muthlaq, & Musa, 2015).
2.1.4.5 Macam-Macam Objek Wakaf
Hanafiyyah berpendapat bahwa pada asalnya wakaf harus berupa harta tidak
bergerak. Namun boleh juga mewakafkan harta bergerak sebagai pengecualian
karena adanya atsar yang membolehkannya, seperti mewakafkan senjata, atau
karena harta bergerak mengikuti harta tidak bergerak (Ath-Thayyar, Muthlaq,
& Musa, 2015).
Sedangkan Malikiyyah, Syafi’iyyah, dan Hanabilah berpendapat bahwa
boleh mewakafkan harta bergerak, seperti hewan, senjata, dan sejenisnya. Hal
ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Adapun Kholid, ia benar-benar telah menahan (mewakafkan) baju-baju
besinya dan peralatan perangnya di jalan Allah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Adapun perbedaan pendapat para ulama mengenai objek wakaf yang
bergerak, yang dikhususkan pada wakaf tunai sebagai berikut.
Wakaf tunai tidak boleh secara mutlak, dan ini adalah pendapat sebagian
Hanafiyyah dan Malikiyyah, dan termasuk yang diperkuat dalam mazhab
Syafi’iyyah dan Hanabilah, dan alasan mereka karena tidak mungkin uang bisa
dimanfaatkan kecuali dengan menghabiskannya atau menghilangkannya,
sementara wakaf adalah menahan benda atau asal, oleh karena itu tidak boleh
mewakafkan uang dan makanan (Asri, Aqbar, & Iskandar, 2020).

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20

Wakaf tunai diperbolehkan dan pendapat inilah yang diakui kebanyakan


ulama dalam mazhab Hanafiyyah dan inilah yang masyhur dari mereka, dan
juga pendapat lain dari sebagian mazhab Syafi’iyyah, dan juga satu riwayat dari
Hanabilah dan diperkuat oleh Ibnu Taimiyyah dalam sebuah pendapatnya.
Begitu juga Ibnu Syihab al-Zuhriy yang berpendapat bahwa mewakafkan dinar
hukumnya boleh, dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai modal usaha
kemudian keuntungannya disalurkan pada mauquf’alaih.
Mazhab Syafi’i berpendapat wakaf dinar dan dirham tidak dibolehkan
karena dinar dan dirham akan lenyap dengan dibelanjakan dan sulit
mengekalkan zatnya. Mazhab Hanbali sebagaimana dijelaskan oleh Ibn
Qudāmah mengemukakan bahwa pada umumnya para fuqaha dan ahli ilmu
tidak membolehkan wakaf uang karena uang akan lenyap ketika dibelanjakan
sehingga tidak ada lagi wujudnya. Di samping itu, uang juga tidak dapat
disewakan karena menyewakan uang akan merubah fungsi uang sebagai standar
harga (BWI, 2021).
2.1.5 Pendekatan Efisiensi pada Lembaga Wakaf
Lembaga wakaf secara khusus mengacu pada sebuah yayasan yang
didirikan untuk menjaga dan memelihara suatu aset agar terus berkembang dan
menghasilkan manfaat, di mana manfaat tersebut akan diberikan kepada para
penerima manfaat. Lembaga wakaf sudah ada sejak awal Islam muncul dan
memberikan peranan penting bagi kehidupan sosial maupun ekonomi. Dana
wakaf dapat digunakan untuk membangun mesjid, sekolah, rumah sakit,
kepentingan penelitian, hingga layanan sosial. Hampir semua negara muslim
telah mendirikan lembaga wakaf, baik milik pemerintah ataupun swasta (Hasan
et al., 2020).
Banyak lembaga wakaf yang kesulitan menilai kinerja secara komprehensif,
tidak hanya terdiri dari indikator ekonomi tetapi juga metode kualitatif yang
mencakup aspek layanan wakaf yang lebih besar seperti pertumbuhan,
efektivitas, transparansi dan keberlanjutan (Noordin et al., 2017).
Dalam lingkungan lembaga nirlaba, tiga karakteristik kunci yang sering
memainkan peran yang dominan dalam kinerja lembaga yaitu kemampuan
lembaga mengelola sumber daya, ketercapaian tujuan lembaga, dan efisiensi

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21

lembaga. Lembaga nirlaba harus dapat menemukan proksi untuk mengukur


efisiensi (Yunanda & Rahman, 2016). Lebih lanjut Yunanda dan Rahman (2016)
menjelaskan bahwa lembaga wakaf yang dikelola pemerintah harus sudah
menunjukkan angka efisien.
Salah satu tanda bahwa lembaga wakaf sudah efisien adalah dengan
melestarikan wakaf. Kelestarian wakaf mengandung arti bahwa harta wakaf perlu
dijaga dan dapat dinikmati manfaatnya tanpa mengkonsumsinya. Tanggung
jawab untuk melestarikan dan mengurus harta wakaf terletak di tangan mutawalli
yaitu pengelola, nazhir atau wali atau lembaga wakaf yang berperan sebagai
pengelola. Oleh karena itu, lembaga wakaf harus ditunjuk untuk mengelola
properti untuk memastikan bahwa manfaat akan terus disebarluaskan kepada
penerima manfaat (Arshad & Mohd Zain, 2017).
Di Indonesia sudah terdapat standar dalam pengelolaan wakaf yang disebut
dengan Waqf Core Principle (WCP). Terdapat lima area inti pembahasan dalam
WCP, yaitu fondasi hukum, pengawasan wakaf, tata kelola wakaf yang baik,
manajemen risiko, dan tata kelola syariah (BWI, BI, & IRTI, 2018).
WCP ini baru diterbitkan pada tahun 2018, sedangkan pengelolaan aset
wakaf di Indonesia sudah ada sebelum WCP terbit. Oleh karena itu, pengukuran
efisiensi bagi lembaga wakaf menjadi sangat penting karena akan menjadi
evaluasi agar pengelolaan wakaf di Indonesia, khususnya, akan semakin baik dan
berkembang.
2.1.6 Penelitian Terdahulu
Riset mengenai efisiensi pada lembaga profit oriented maupun pada lembaga
non profit oriented semakin berkembang. Khususnya pada lembaga non-profit
oriented seperti pada lembaga zakat semakin banyak diminati. Pada lembaga
wakaf pun penelitian mengenai efisiensi yang menggunakan metode DEA mulai
bermunculan walaupun tidak sebanyak penelitian pada lembaga zakat.
Khususnya di Indonesia penelitian mengenai efisiensi lembaga wakaf
menggunakan metode DEA ini masih sangat terbatas.
Adapun contoh penelitian mengenai lembaga wakaf menggunakan metode
DEA dilakukan oleh Fadlun Nisa (2018) mengenai efektivitas pelayanan
penghimpunan dana wakaf terhadap kepuasan donatur di Sinergi Foundation

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22

menggunakan metode DEA. Pada penelitian ini variabel input yang digunakan
adalah jumlah donatur dan variabel outputnya adalah jumlah dana terhimpun.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan di lembaga
wakaf Sinergi Foundation menunjukkan tingkat yang efisien.
Selain itu, terdapat pula penelitian lainnya yang dilakukan oleh Nurhidayati
(2019) mengenai efektivitas strategi fundraising wakaf melalui uang berbasis
online di lembaga wakaf Daarut Tauhiid. Variabel input yang digunakan adalah
nilai aset wakaf dan biaya operasional. Sedangkan variabel outputnya adalah total
penghimpunan wakaf. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun
2014, 2016 dan 2017 mengalami nilai terendah atau mengalami inefisiensi.
Sedangkan pada tahun 2015 dan tahun 2018 mencapai nilai efisien.
Terdapat perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian
terdahulu. Perbedaan tersebut antara lain periode penelitian yang dilakukan,
penelitian ini melakukan penelitian pada periode 2016-2019. Selanjutnya
variabel input yang digunakan memiliki perbedaan, yaitu nilai aset wakaf, biaya
operasional, dan biaya umum dan administrasi. Sedangkan variabel outputnya
adalah total penghimpunan dan pendistribusian wakaf. Objek yang diteliti pun
berbeda, penulis melakukan penelitian pada lembaga wakaf swasta terbesar di
Indonesia.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Metode
No Penulis Variabel Hasil
Penelitian
1. Hazriah Hasan & Data Variabel input: Pengukuran efisiensi
Ismail Ahmad, Envelopment Jumlah dalam penelitian ini
2014. The Analysis karyawan, menunjukkan bahwa
Efficiency of (DEA), Two biaya efisiensi pengumpulan
Waqf Collection Stage operasional dan penyaluran wakaf di
and Distribution Analysis dalam SIRCs bernilai efisien.
of Malaysia State pengumpulan
of Islamic dana wakaf,
Religion Councils jumlah bank
(SIRCs): A Two yang bekerja
Stage Analysis sama
Variabel
output: jumlah
penyaluran
dana wakaf
2. Jaafar Pyeman, Data Variabel input: Hasil menunjukkan
Hazriah Hasan, envelopment Jumlah bahwa lembaga wakaf

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23

dan Ismail analysis karyawan dan yang paling meningkat


Ahmad, 2016. (DEA), Waqf total dari SIRCs
Modernizing management penghimpunan adalah negara bagian
Waqf efficiency wakaf dari Penang, yang telah
Performance (WME) index pemerintah mengalami peningkatan
Evaluation by Variabel Indeks WME dalam
Waqf output: Nilai empat periode. Oleh
Management proyek wakaf karena itu, negara bagian
Efficiency Index dan Total ini menjadi patokan bagi
wakaf negara bagian lainnya di
terhimpun Malaysia.
3. Hazriah Hasan, Data Variabel input: Hasil menunjukkan
Nur Farahiah Envelopment Aset dan bahwa dengan
Azmi, Nik Analysis Jumlah menggunakan Data
Noorhazila Nik (DEA) Karyawan. Envelopment Analysis
Mud, dan Ismail Variabel (DEA) hanya ada satu
Ahmad, 2020. Output: negara bagian,
Waqf Efficiency: Pelayanan yaitu negara bagian
CRS, VRS and sosial. Penang yang beroperasi
Malmquist Total pada skor penuh (tolak
Factor ukur)
Productivity efisiensi, sedangkan
Index via Data Kelantan jauh dari nilai
Envelopment efisien.
Analysis (DEA)
4. Siti Razifah Metode Variabel: Penelitian ini
Khamis dan kualitatif Sumber daya mengungkap celah-celah
Marhanum Che dengan manusia, aspek dalam pengelolaan wakaf
Mohd Salleh, wawancara pelaporan tunai dan menyarankan
2018. Study On dan literature keuangan, dan beberapa evaluasi sebagai
the Efficiency Of review evaluasi acuan bagi lembaga
Cash Waqf efisiensi wakaf wakaf dalam rangka
Management In tunai meningkatkan
Malaysia pelaksanaan wakaf tunai.

5. Fadlun Nisa, Eva Data Variabel input: Hasil analisis DEA


Misfah Bayuni, Envelopment Jumlah Donatur menujukan bahwa tahun
dan Nanik Analysis Variabel 2017 termasuk kategori
Eprianti, 2018. (DEA) output: Jumlah Increasing Return to
Efektivitas dana terhimpun Scale (IRS), 99,51% dari
Pelayanan 100% untuk mencapai
Penghimpunan tingkat efisiensi
Dana Wakaf sempurna. Hasil survey
terhadap kuesioner menunjukkan
Kepuasan tingkat kepuasan donatur
Donatur di sebagai berikut: Kurang
Sinergi puas 2,0%, puas 64,0%,
Foundation Sangat puas: 35,1%.
Menggunakan
Metode DEA

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24

6. Wahyuningsih & Metode Variabel: Aset Hasil pengujian


Tika Widyastuti, kuantitatif wakaf, tenaga menunjukkan bahwa
2018. Efisiensi regresi linier kerja, dan faktor produksi, secara
Wakaf Produktif berganda output wakaf parsial dan simultan
Pada Yayasan memiliki korelasi yang
Badan Wakaf tidak signifikan terhadap
Sultan Agung output (pendapatan) aset
Semarang wakaf. Di sisi lain, skala
produksi output dari
YBWSA diklasifikasikan
sebagai penurunan
kembali ke skala.
7. Nor Tasik Data Variabel input: Hasilnya menunjukkan
Misbahrudin, Envelopment Total bahwa perubahan
2019. Evaluating Analysis pengeluaran efisiensi teknis rata-rata
Efficiency of (DEA) wakaf setiap tahun dipengaruhi
Waqf Institutions: menggunakan Variabel oleh teknis murni dan
an Intermediation asumsi output: total skala. Namun, inefisiensi
Approach Using Variable penerimaan lembaga wakaf Malaysia
Data Return to wakaf tunai lebih banyak dipengaruhi
Envelopment Scale (VRS) oleh aspek efisiensi teknis
Analysis (DEA) murni daripada skala.
8. Suci Sri Data Variabel input: Hasil penelitian
Nurhidayati, Envelopment Nilai aset dan menunjukkan pada tahun
Siska Lis Analysis biaya 2014, 2016 dan 2017
Sulistiani, dan (DEA) operasional mengalami nilai terendah.
Yayat Rahmat Variabel Sedangkan pada tahun
Hidayat, 2019. output: Total 2015 dan tahun 2018 itu
Efektivitas penghimpunan sudah efisien.
Strategi
Fundraising
Wakaf Melalui
Uang Berbasis
Online di
Lembaga Wakaf
Daarut Tauhiid
9. Linda Seprillina, Metode Variabel: Hasil penelitian
Vika Annisa Deskriptif Pendapatan, menunjukkan bahwa
Qurrata, Bagus kuantitatif aset, dan wakaf berpengaruh positif
Shandy dengan Logit Pendidikan dan signifikan terhadap
Narmaditya, dan test tingkat pendapatan dan
Nor Ermawati tingkat konsumsi mauquf
Binti Hussain, alaih (orang yang menjadi
2019. penerima wakaf). D
The Effectiveness
Productive Waqf
as a Social
Welfare
Development
Through
Community
Empowering: A

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25

Case in Islamic
Hospital
Foundation
Malang
10. Maliah Sulaiman, Content and Variabel: Saldo Hasil menunjukkan
dan Muntaka ratio analysis ekuitas, bahwa lembaga tersebut
Alhaji Zakari, pendapatan, rata-rata efisien dan
2015. biaya efektif dalam mengelola
Efficiency and administrasi, dan mengatur properti
effectiveness of dan margin wakaf.
waqf institutions
in Malaysia:
Toward financial
sustainability
11. Aas Nurasyiah, Data Variabel input: Hasil penelitian
Faqih Adam, dan Envelopment Pembiayaan menunjukkan bahwa
Risa Sari Pertiwi. Analysis Variabel kuadran pertama
2019. Efficiency (DEA) and output: merupakan lembaga
and Productivity Malmquist Penghimpunan produktif dan efisien
of Zakat Productivity dana zakat terbaik yang diperoleh
Institution in Index (MPI) lembaga zakat di
Malaysia and Indonesia yaitu Yayasan
Indonesia: The Sinergi dan 3 lembaga
Comparative zakat di Malaysia yaitu
Study. ISSN: Kedah, Melayu Perak,
2655-6251 dan Selangor. Kuadran
kedua sangat produktif
tetapi efisiensi rendah
dicapai oleh lembaga
zakat di Indonesia yaitu
Baznas, RZ, Dompet
Dhuafa dan 1 lembaga
zakat di Malaysia yaitu
Jawhar.
12. Indria Puspitasari Data Variabel: Hasil penelitian
Lenap, Elin Envelopment Pendistribusian menunjukkan bahwa
Erlina Sasanti, Analysis APDB kinerja Disbursement
Nina Karina (DEA) and Waktu Efficiency pada tahun
Karim, Nungki Malmquist Distribusi 2014 efisien, untuk tahun
Kartika Sari. Productivity 2015 dan 2017 sangat
2020. Zakat Index (MPI) efisien. Sementara, pada
Disbursement tahun 2016 cukup efisien.
Efficiency Based
On Zakat Core
Principles In
Managing Zakat
Funds In Baznas
Of West Nusa
Tenggara
Province. Vol. 20
No. 1

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26

13. Aam Slamet Data Variabel input: Hasil penelitian


Rusydiana, Hasna Envelopment Biaya menunjukkan bahwa
Maliha, Salman Analysis Operasional, terdapat 6 DMU yang
Al-Parisi. 2016. (DEA) Biaya efisien (100%) dan yang
Efficiency Sosialisasi tidak efisien sebanyak 18
Measurement Of Variabel DMU. Program yang
Zakat Institution output: Total paling tidak efisien adalah
Program: Case Penghimpunan dana wakaf (2012).
Study Dompet Total
Dhuafa Pendistribusian
Indonesia.
Volume 1,
Number 1.
14. Aam Slamet Data Variabel input: Hasil menunjukkan
Rusydiana, Envelopment Biaya bahwa terdapat 12 unit
Salman Al-Faris. Analysis Operasional, pengambilan keputusan
2016. The (DEA) Biaya pada organisasi pengelola
Efficiency Of Sosialisasi, zakat yang beroperasi
Zakah Institutions Biaya pada tingkat yang efisien
Using Data Personalia dan enam unit
Envelopment Variabel pengambilan keputusan
Analysis. Volume output: Total yang tidak efisien.
8 (2) P-ISSN: Penghimpunan
2087-135X; E- Total
ISSN: 2407-8654 Pendistribusian
15. Tsalis Syaifuddin. Data Variabel input: Hasil penelitian
2019. Envelopment Total Aset, menunjukkan bahwa
Implementation Analysis Travel expense, BAZNAS mengalami
Of Data (DEA) Service efisiensi pada tahun 2012-
Envelopment Promotion Fee 2014 dan 2017 dengan
Analysis (DEA) In and skor 100%. Inefisiensi
Measuring The Documentation, terjadi pada tahun 2015
Efficiency Zakat Penerimaan sebesar 79.16% dan tahun
Fund Zakat 2016 sebesar 98.72%.
Management. Variabel Pada tahun 2015- 2016,
Volume 1 No. 1 output: Total semua variabel input
Pendistribusian mengalami inefisiensi,
sedangkan variabel output
hanya penyaluran dana
zakat yang inefisien.
16. Solahuddin Al- Data Variabel input: Hasil penelitian
Ayubi, Ascarya, Envelopment Jumlah amil, menunjukkan bahwa
Bayu Taufiq Analysis Jumlah antara tahun 2010-2013
Possumah. 2018. (DEA) relawan, efisiensi teknis IZI Mass
Examining the Jumlah kantor lebih tinggi dari rata-rata
Efficiency of cabang, Biaya IZI Non-Mass. Pada
Zakat sosialisasi, tahun 2014, IZI Non-
Management: Biaya Massa melebihi efisiensi
Indonesian Zakat Operasional, teknis IZI Mass. Efisiensi
Institutions Biaya teknis murni IZI Mass
Experiences. Personalia. mengalami tren kenaikan
International selama 2011-2013, tetapi

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27

Journal of Zakat Variabel kemudian menurun


Vol.3 (1) output: Total selama 2014-2016.
Penghimpunan Namun, efisiensi teknis
zakat, Total murni IZI Non-Massa
pendistribusian mengalami tren
zakat peningkatan selama 2011-
konsumtif, 2012, kemudian sedikit
Total menurun pada tahun
Pendistribusian 2013.
zakat produktif,
jumlah
mustahik dan
muzaki
17. Bunga Larasati Data Variabel input: Hasil penelitian tahun
Pujianto dan Envelopment Penghimpunan 2016-2018 menunjukkan
Kristianingsih. Analysist zakat bahwa program layanan
2020. Analisis (DEA) Biaya zakat digital
Program Layanan operasional menunjukkan tingkat
Zakat Digital Variabel efisiensi yang optimal.
terhadap output:
Penerimaan Zakat Pengimpunan
dengan zakat digital
Pendekatan Data
Envelopment
Analysist (DEA)
pada Badan Amil
Zakat Nasional.
Journal of
Applied Islamic
Economics and
Finance Vol. 1,
No. 1
18. Rizki Kurniawan. Data Variabeli input: Berdasarkan hasil DEA,
2018. Envelopment Gaji Amil selama periode 2012-
Determinants of Analysist Biaya 2016 efisiensi OPZ
Efficiency of (DEA) Operasional mengalami tren positif.
Zakat Institutions Biaya Secara umum terjadi
in Indonesia: Sosialisasi peningkatan efisiensi
Two-Stage Data Variabel kinerja OPZ dari tahun
Envelopment output: 2012 ke 2016. BNUIS
Analysis Total BNI menjadi OPZ yang
Approach. Penghimpunan paling efisien
ISSN: 2655-6251 zakat dibandingkan OPZ
Total lainnya.
Pendistribusian
Zakat
19. Selvia Rustyani Data Variabel input: Terdapat dua LAZ yang
dan Suherman Envelopment Dana zakat mengalami inefisiensi
Rosyidi. 2018. Analysis and terkumpul pada tahun 2014 dan 2015
Measurement of the Total biaya yaitu LAZ YDSF dan
Efficiency and Malmquist Gaji amil ACT. Sedangkan pada
Productivity of tahun 2016, seluruh LAZ

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28

Zakat Institutions Productivity Variabel mencapai tingkat efisiensi


in Indonesia Index output: yang optimal. Hasil
using Data Total Distribusi analisis MPI
Envelopment Total Aset menunjukkan bahwa pada
Analysis and the tahun pertama dua LAZ
Malmquist mengalami penurunan
Productivity produktivitas.
Index.
International
Journal of Zakat
Vol. 3(3)
20. Ninda Ardiani Data Variabel input: Hasil penelitian yang
dan Dr. Sri Envelopment Total ditujukan pada tahun
Herianingrum, Analysis penerimaan 2011, 2014 dan 2015
SE., M.Si. 2018. zakat menunjukkan bahwa
Efficiency Variabel Dompet Dhuafa dalam
Performance of output: menghimpun dan
Dompet Dhuafa Total menyalurkan dana zakat
Zakat pengeluaran dan dana non zakat sudah
Institutions: zakat efisien. Inefisiensi yang
Using Data terjadi pada tahun 2012
Envelopment dan 2013 disebabkan
Analysis belum optimalnya
Approach. penyaluran dana dari
ISBN: 978-989- Dompet Dhuafa.
758-348-3
Sumber: diolah oleh penulis
2.2 Pendekatan Masalah Penelitian
Jika dilihat dari potensi wakaf yang mencapai 2000 triliun per tahun atau hampir
setara dengan APBN Indonesia, tetapi yang terealisasi hanya sebesar 400 miliar
rupiah, maka yang harus diperhatikan adalah bagaimana caranya memanfaatkan
hasil dari potensi yang sudah terkumpul. Agar tujuan-tujuan dari wakaf yang dapat
mengentaskan kemiskinan, membantu perekonomian negara pada saat krisis
maupun tidak, dapat terlaksana secara baik. Walaupun pada tahun ke tahun
pemanfaatan wakaf semakin dinamis dan bervariasi karena adanya wabah Covid-
19. Di antaranya, lembaga wakaf berlomba-lomba untuk menyediakan rumah sakit
wakaf, alat kesehatan wakaf, dan segala sesuatu yang dibutuhkan pada masa
pandemi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci Sri Nurhidayati dkk
(2019) bahwa salah satu lembaga wakaf terbesar di Indonesia yaitu Daarut Tauhid
masih menunjukkan bahwa lembaga tersebut masih terdapat inefisiensi. Walaupun
dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Fadlun Nisa dkk (2018) menunjukkan

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29

secara kualitas pelayanan bagi donator di lembaga wakaf Sinergi Foundation sudah
mencapai efisien.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
lembaga wakaf adalah dengan metode DEA (Data Envelopment Analaysis) yang
menggunakan pendekatan input-output. Pendekatan sisi output akan menjawab
berapa banyak kuantitas output dapat ditingkatkan secara proporsional dengan
kuantitas input yang sama. Pendekatan sisi output mengasumsikan sebuah
perusahaan dengan dua jenis output (Y1 dan Y2) dan satu jenis input (X1) dengan
asumsi CRS. Konsep efisiensi pertama kali dikenalkan oleh Farrell Tahun 1957.
Menurutnya, efisiensi pada suatu perusahaan berkaitan dengan bagaimana cara
menghasilkan tingkat output yang maksimal dengan jumlah input tertentu
(Rusydiana, 2013). Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila menghasilkan
output maksimal dengan sumber daya tertentu atau memproduksi sejumlah tertentu
output menggunakan sumber daya yang minimal (Tanjung & Devi, 2018).
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan produksi.
Pendekatan produksi adalah pendekatan yang mengkombinasi variabel input dan
output, dalam penelitian ini variabel inputnya adalah nilai aset wakaf, biaya umum
dan administrasi, biaya operasional. Variabel output yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total penghimpunan dan total pendistribusian, setelah
dikombinasikan dan dianalisis dengan metode Data Envelopment Analysis dengan
aplikasi MaxDEA 8 akan terlihat skor efisensi wakaf tersebut, jika kurang maka
dilakukan perbaikan. Pendekatan masalah yang digunakan dalam skripsi ini di
deskripsikan sebagai berikut:

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30

LEMBAGA WAKAF SWASTA

Menurut BWI potensi Menurut hasil


wakaf mencapai 2000 Data aktual BWI, penelitian di salah
triliun per tahun dengan wakaf pada tahun lembaga wakaf
aset wakaf yang tersebar 2017 baru mencapai terbesar di Indonesia,
di 400 ribu tempat. Lalu, 400 miliar. masih menunjukan
potensi wakaf uang inefisiensi
mencapai 188 triliun per
tahun.

Teori Efisiensi
(Farrell, 1957) Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan output yang
maksimal dengan sumber daya input tertentu (Rusydiana, 2013).

Variabel Output:
Variabel Input:
1. Total Penghimpuan (Pyeman et
1. Nilai aset wakaf
al., 2016)
2. Biaya Umum dan Administrasi
2. Total Pendistribusian
3. Biaya Operasional

Perhitungan efisiensi dengan metode


Data Envelopment Analysis (DEA)

EFISIEN INEFISIEN

PERBAIKAN

Gambar 2.2 Pendekatan Masalah Penelitian


Sumber: data diolah oleh penulis

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK, METODE, DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah efisiensi lembaga wakaf.
Penelitian ini akan mengukur tingkat efisiensi lembaga wakaf swasta yang ada di
Indonesia periode 2015-2019. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2021.
Pemilihan lembaga wakaf ini berdasarkan pada lembaga wakaf swasta terbesar di
Indonesia yang memiliki laporan keuangan dari tahun 2015-2019. Adapun lembaga
wakaf swasta yang akan diteliti tingkat efisiensinya adalah:
1. Tabung Wakaf Dompet Dhuafa
2. Global Wakaf ACT
3. Sinergi Foundation
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan menggunakan penelitian non-parametrik yaitu Data Envelopment Analysis
(DEA).
Data Envelopment Analysis (DEA) pertama kali dikenalkan oleh Charnes,
Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978 dan 1979. Analisis frontier yang
menggunkana teknik nonparametrik yang disebut dengan Data Envelopment
Analysis (DEA) ini diperuntukan untuk menilai efisiensi relatif pada suatu unit
operasional, melalui perhitungan nilai efisiensi dari setiap unit dalam satu
kumpulan data. DEA adalah analisis inti yang digunakan oleh analisis frontier, yang
di dalamnya terdapat beragam fitur-fitur ekstra seperti analisis regresi, sehingga
mampu memberikan kemudahan untuk membuat penelitian terkait efisiensi dan
menyediakan alat analisis efisiensi yang komprehensif (Tanjung & Devi, 2018).
3.3 Desain Penelitian
3.3.1 Definisi Operasional Variabel
Metode analisis efisiensi ini memerlukan data yang terdiri dari data input
dan output suatu Decision Making Unit (DMU). Variabel input terdiri dari nilai aset
wakaf, biaya operasional, dan biaya umum dan administrasi, sedangkan variabel
output terdiri dari total penghimpunan dan total pendistribusian. Dengan

31
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32

pendekatan output tersebut, maka akan tercermin beberapa output yang dihasilkan
dengan input yang ada.
Tabel 3.1 Penggunaan Variabel Input dan Output
Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala Sumber
Variabel Input Nilai aset wakaf Aset wakaf yang Rasio Hasan et al.,
dikelola (2020)
Biaya Biaya Rasio Nurhidayati et
Operasional operasional dan al., (2019)
akomodasi
dalam
menghimpun
dan
menyalurkan
dana wakaf
Biaya Umum dan Biaya Rasio (Al-Ayubi et
Administrasi administrasi al., 2018)
kantor dalam
mengumpulkan
dan
menyalurkan
dana wakaf
Variabel Total Seluruh dana Rasio Pyeman et al.,
Output Penghimpunan yang terhimpun (2016)
Total Seluruh dana Rasio Misbahrudin,
Pendistribusian yang disalurkan (2019)
Sumber: Diolah oleh penulis
3.3.2 Sumber Data
Apabila dilihat dari jenisnya, data yang digunakan pada penelitian ini adalah
data kuantitatif yang berupa angka, di mana variabel input-output yang akan diolah
berupa data angka. Kemudian jika dilihat dari cara memperolehnya, data yang
digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi, diolah oleh pihak lain untuk dipublikasikan baik berbentuk laporan atau
semacamnya (Tanjung & Devi, 2018).
Berdasarkan waktunya, data pada penelitian ini adalah data berkala (time series)
atau sering disebut data historis. Data time series merupakan data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu yang diperlukan untuk menunjukkan suatu
perkembangan pada periode tertentu (Tanjung & Devi, 2018). Data pada penelitian
ini berasal dari sumber internal yaitu laporan keuangan lembaga wakaf di mana
laporan keuangan tersebut di dapat dari lembaga wakaf yang bersangkutan secara

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33

langsung. Adapun data sekunder yang dibutuhkan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Variabel dan Sumber Data

Variabel Sumber
Nilai Aset Wakaf Ikhtisar keuangan dari laporan keuangan tahunan lembaga
wakaf
Biaya Umum dan Ikhtisar keuangan dari laporan keuangan tahunan lembaga
Administrasi wakaf
Biaya Operasional Ikhtisar keuangan dari laporan keuangan tahunan lembaga
wakaf
Total Pendapatan Ikhtisar keuangan dari laporan keuangan tahunan lembaga
wakaf
Total Pengeluaran Ikhtisar keuangan dari laporan keuangan tahunan lembaga
wakaf
Sumber: Diolah oleh penulis
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi, di mana pengolahan data sekunder dilakukan dengan studi
pustaka serta penghimpunan informasi yang berasal dari laporan keuangan lembaga
wakaf pada tahun 2015-2019.

3.3.4 Teknik Analisis Data


Alat bantu untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah alat bantu
komputer dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur dan
menganalisis efisiensi lembaga wakaf. Adapun software yang digunakan untuk
menunjang penelitian ini adalah software Max DEA 8.
Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam menganalisis
efisiensi adalah sebagai berikut:
1. Mencari dan mengumpulkan data input dan output yang diambil dari ikhtisar
keuangan dari laporan keuangan lembaga wakaf.
2. Menghitung nilai efisiensi pada lembaga wakaf yang bersangkutan dengan
menggunakan software Max DEA 8.
3. Menentukan target perbaikan efisensi berdasarkan hasil perhitungan DEA.
4. Menginterpretasikan hasil yang diperoleh.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34

Metode DEA memiliki banyak tahapan yang harus ditetapkan sebelum


memulai perhitungan. Tahapan-tahapan tersebut akan sangat berpengaruh pada
hasil yang akan dicapai, tahapan-tahapan tersebut antara lain:

Menentukan Decision Making Unit

Menentukan Pendekatan: Produksi, Intermediasi, Aset

Menentukan Variabel Input-Output

Mengumpulkan Data: Cross Section, Panel, Time Series

Menentukan Model DEA: CCR (CRS), BCC (VRS)

Melakukan Analisis

Gambar 3.1 Proses Tahapan Data Envelopment Analysis (DEA)

Sumber: (Tanjung & Devi, 2018)

Decision Making Unit (DMU) adalah unit bisnis yang akan diuji tingkat
efisiensinya. DMU pada penelitian ini adalah empat lembaga wakaf swasta yang
ada di Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan produksi.
Pendekatan produksi dianggap paling tepat karena lembaga wakaf merupakan
lembaga yang fokus dan harus mempertanggungjawabkan dana penghimpunan dan
penyaluran wakaf. Penentuan pendekatan tersebut berpengaruh pada penggunaan
variabel input output. Variabel input yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai
aset wakaf, biaya umum dan administrasi, dan biaya operasional. Variabel output
yang digunakan adalah total penghimpunan dan total pendistribusian. Data
bersumber dari laporan keuangan yang bersifat time series. Model DEA yang
digunakan adalah model CRS CCR dan VRS BCC pendekatan input dan output
dengan asumsi lembaga wakaf belum beroperasi pada kondisi yang optimal.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Perkembangan Lembaga Wakaf di Indonesia
Paradigma wakaf di Indonesia sejak masa penjajahan sampai era reformasi
wakaf hanyalah benda mati, tidak produktif dan menjadi tanggungan masyarakat.
Wakaf dalam pemahaman umat muslim Indonesia umumnya hanyalah pada
bangunan kuburan, masjid dan madrasah yang tidak memiliki nilai ekonomi serta
tidak menghasilkan keuntungan Peraturan wakaf di Indonesia pra kemerdekaan
hanya berdasarkan pada kebiasaan masyarakat yang bersumber dari ajaran Islam
dan diatur berdasarkan surat-surat edaran pemerintahan Hindia Belanda (Ainal,
2016).
Peraturan-peraturan tentang wakaf pada masa kolonial, di antaranya Surat
Edaran Sekretaris Gubernur Pertama tanggal 31 Januari 1905 No. 435, sebagaimana
termuat dalam Bijblad 1905 Nomor 6196 tentang tozicht opden bouw van
Mohammedaansche bedenhuizen. Kemudian Surat Edaran Sekretaris Gubernur
tanggal 4 Juni 1931 No.1361/A termuat dalam Bijblad No. 125/3 tahun 1931
tentang Tozicht van de regering op Mohammedaansche bedenhuizen
vrijdagdiensten en wakafs, yang menerangkan bahwa untuk mendirikan tanah
wakaf harus mendapatkan izin dari Bupati untuk tidak bertentangan dengan
kepentingan umum. Peraturan selanjutnya adalah Surat Edaran Sekretaris Gubernur
tanggal 24 Desember 1934 No. 3088/A termuat dalam Bijblad No. 13390 tahun
1934, tentang Toezicht de regering op Mohammedaansche bedenhuizen
vrijdagdiensten en wakafs, menyatakan bahwa wakaf supaya diberitahukan kepada
Bupati untuk dicatat dan dibebaskan dari pajak. Selanjutnya Surat Edaran Sekretaris
Gubernur tanggal 27 Mei 1935 No. 1273/A termuat dalam Bijblad No. 13480 tahun
1935 tentang Toezichtvan de regering op Mohammendansche bedenhuizen en
wakafs. Bahwa wakaf cukup diberitahukan (Latuconsina, 2013).
Selain itu, peraturan-peraturan wakaf pada masa kolonial masih tetap
berlaku hingga masa kemerdekaan karena belum diadakan peraturan perwakafan
yang baru. Pemerintah Republik Indonesia juga tetap mengakui hukum agama
mengenai soal wakaf, namun campur tangan terhadap wakaf itu hanya bersifat
35
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36

menyelidiki, menentukan, mendaftar, dan mengawasi pemeliharaan benda-benda


wakaf agar sesuai dengan tujuan dan maksud wakaf. Pemerintah sama sekali tidak
bermaksud mencampuri, menguasai atau menjadikan barang wakaf menjadi tanah
milik Negara (Itang & Syakhabyatin, 2017).
Selain itu, terdapat Peraturan Menteri Agama No. 9 dan No. 10 tahun 1952,
menyatakan bahwa Jawatan Urusan Agama dengan kantor-kantor saluran vertikal
di daerah-daerah KUA Pusat, KUA Kabupaten dan KUA Kecamatan mempunyai
salah satu kewajiban menyelidiki, menentukan, mendaftar dan mengawasi atau
menyelenggarakan pemilihan wakaf.
Sehingga, berdasarkan pada peraturan-peraturan tersebut Indonesia sejak
dulu sudah mengatur perihal wakaf walaupun hanya terbatas pada praktik wakaf
tanah saja. Meskipun sudah ada peraturan tentang wakaf, permasalahan terkait
pengelolaan wakaf yang pada saat itu dikelola oleh Menteri Agama tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Di antara permasalahan wakaf yang paling sering muncul
adalah penyalahgunaan tanah wakaf dan tidak adanya pencatatan atas tanah wakaf.
Sehingga ketidakjelasan tersebut mengakibatkan pengelolaan wakaf masih kurang
memadai.
Berdasarkan pada kondisi tersebut pemerintah Indonesia mengeluarkan
peraturan baru terkait wakaf, yaitu Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977
tentang Perwakafan Tanah Milik dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok Agraria. Peraturan itu hanya mengatur dari sisi administratif
dan kepemilikan tetapi belum menyentuh soal pengelolaannya.
Setelah terbitnya berbagai aturan terkait wakaf, administrasi perwakafan di
Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari banyaknya tanah wakaf
yang bersertifikat. Tetapi dampak untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat masih
sangat minim, karena peraturan wakaf masih hanya terbatas pada tanah hak milik
saja sedangkan wakaf dalam bentuk bergerak belum diatur. Keterbatasan nadzir
wakaf yang profesional menjadi salah satu penyebab pengelolaan wakaf di
Indonesia tidak berdampak secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Begitu pentingnya wakaf bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, maka
UU wakaf yang mendukung pengelolaan wakaf secara produktif sangat diperlukan.
Sehingga pada tahun 2004 secara regulatif wakaf memiliki Undang-Undang

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37

tersendiri yakni Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, yang
memungkinkan masyarakat dapat mewakafkan harta benda tidak bergerak dan harta
benda bergerak berwujud atau tidak berwujud uang yang dapat dikelola sebagai
wakaf produktif (Makhrus, 2019).
Dengan adanya UU terkait wakaf maka perkembangan wakaf di Indonesia
semakin meningkat. Perkembangan lembaga wakaf di Indonesia dimulai dari
lembaga wakaf swasta yang dikelola oleh masyarakat yaitu Dompet Dhuafa
sebelum pada tahun 2004 dibentuk Badan Wakaf Indonesia milik pemerintah.
Lembaga wakaf swasta yang termasuk ke dalam NGO (Non Government
Organization) semakin banyak muncul di Indonesia tetapi pengelolaan wakafnya
masih belum mencapai maksimal.
Sehingga berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rusydiana (2018)
terkait kriteria pemilihan lembaga wakaf, faktor yang paling mempengaruhi
pemilihan lembaga wakaf adalah faktor transparansi keuangan, selanjutnya faktor
inovasi program yang dimiliki lembaga wakaf, faktor profesionalisme lembaga
wakaf, faktor pelayanan, dan faktor kenyamanan.
Sebagai lembaga wakaf pemerintah, Badan Wakaf Indonesia tidak akan
cukup untuk mengoptimalkan peran lembaga wakaf serta pengelolaan wakaf di
Indonesia. Oleh karena itu lembaga wakaf swasta yang semakin banyak
bermunculan memiliki peran yang sangat penting. Lembaga wakaf swasta yang
sudah dikukuhkan oleh pemerintah yaitu Dompet Dhuafa, Sinergi Foundation,
Rumah Wakaf Indonesia, Darut Tauhiid, dan Badan Wakaf Al-Quran.
4.1.2 Tabung Wakaf Dompet Dhuafa

Gambar 4.1 Logo Dompet Dhuafa


Sumber: www.dompetdhuafa.org
Dompet Dhuafa tercatat di Departemen Sosial RI sebagai organisasi yang
berbentuk Yayasan. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H. Abu
Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negera RI No.
163/A.YAY/HKM/1996/PNJAKSEL.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38

Tabung Wakaf Dompet Dhuafa didirikan pada tanggal 14 Juli 2005 sebagai
komitmen Dompet Dhuafa dalam mengembangkan sumber daya wakaf. Mengacu
kepada Undang-Undang RI nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, Yayasan Dompet
Dhuafa Republika juga telah terdaftar di Badan Wakaf Indonesia sebagai Nazhir
pada 16 Juni 2011 dengan nomor pendaftaran 36.74.3.1.00001. Terdaftar sebagai
Nazhir Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia pada 11 Februari 2020 dengan
nomor pendaftaran 3.3.00100.
Lembaga Wakaf Dompet Dhuafa berkhidmat dengan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan melalui melalui penggalangan. Penggalangan
berupa wakaf uang, wakaf melalui uang, dan instrumen wakaf lainnya. Misi yang
dilaksanakan oleh Wakaf Dompet Dhuafa yaitu menjadi sebuah komitmen dalam
mengembangkan program-program sosial dan pemberdayaan ekonomi dengan
basis Wakaf Produktif. Sampai pada tahun 2019, Wakaf Dompet Dhuafa sudah
mengelola 58 aset dan menjalankan enam proyek baru dari penghimpunan wakaf
tunai masyarakat.
Wakaf Dompet Dhuafa memiliki layanan yang bernama Wakaf Project yaitu
adalah kumpulan projek wakaf untuk para calon pewakaf melalui Dompet Dhuafa.
Terdapat 8 projek wakaf yang menjadi program di Dompet Dhuafa yaitu
pembangunan 1000 sumur wakaf ke seluruh pelosok negeri, wakaf pusat belajar
mengaji, pembangunan masjid Al-Majid, agroindustri Subang, pesantren produktif
smart hafidz village, rumah sakit untuk kaum dhuafa, Khadijah Learning Center,
dan ruko untuk umat.
Selain itu, lembaga Dompet Dhuafa akan memberikan sertifikat wakaf kepada
wakif apabila wakif berwakaf di atas satu juta rupiah. Sejak tahun 1993, Dompet
Dhuafa menyalurkan dana zakat, wakaf, dan infak kepada lebih dari 16 juta
penerima manfaat.
Aset wakaf yang dikelola oleh Tabung Wakaf Dompet Dhuafa baik yang berupa
benda tidak bergerak maupun yang bergerak. Secara rinci, aset itu ada yang berupa
saham, tanah, bangunan, dan uang. Menurut laporan keuangan Dompet Dhuafa
pada tahun 2015 penerimaan wakaf di Tabung Wakaf Dompet Dhuafa mencapai
Rp. 15.368.689.506. Pada tahun 2019 mengalami peningkatan hingga mencapai Rp.
25.060.346.319.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39

4.1.3 Global Wakaf ACT

Gambar 4.2 Logo Global Wakaf


Sumber: www.globalwakaf.com

Legalitas pendirian Global Wakaf ACT didirikan pada tanggal 11 Juli 2013
dengan SK BWI No. 3.3.00068. Global Wakaf hadir mengelola wakaf sebagai
filantropi platinum Islam dengan pendekatan kemanusiaan, berbekal pengalaman
panjang mengelola isu kemanusiaan global. Global Wakaf adalah institusi
pengelola obyek wakaf dari masyarakat yang mengelola secara profesional,
amanah, berjangkauan luas demi membangun kesejahteraan masyarakat yang
berhak menerimanya melalui program-program yang terutama bersifat
memberdayakan (produktif). Global Wakaf sebagai organisasi filantropi Islam,
bertekad menjadikan umat Islam dunia sebagai subjek pembangunan peradaban
global yang lebih baik. Tekad Global Wakaf, menjadi titik api pembangunan
masyarakat sipil yang kuat, mendorong wakaf sebagai gerakan masyarakat Islam
dunia.
Global Wakaf memiliki visi menjadi lembaga filantropi Islam internasional
berbasis sistem pengelolaan wakaf yang profesional untuk mewujudkan peradaban
dunia yang lebih baik. Lalu misi Global Wakaf adalah membangun sistem edukasi
wakaf yang terkonsep dan terkelola secara profesional untuk menjamin masyarakat
mengenal, menyadari, dan terlibat sebagai subjek pemberdayaan wakaf;
membangun model-model sistem implementasi program pengelolaan wakaf yang
terkonsep dan terkelola secara profesional untuk menjamin masyarakat
terberdayakan; membangun sistem tata kelola wakaf yang kreatif, inovatif,
produktif, dan transparan sehingga wakaf sukses menjadi gerakan masif masyarakat
dunia.
Program yang dimiliki oleh Global Wakaf adalah wakaf uang dan wakaf
melalui uang. Global Wakaf menerima amanah wakaf uang dan wakaf melalui
uang. Wakaf uang, menjadikan uang sebagai obyek wakaf yang bernilai tetap,

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40

menjadi modal usaha produktif dan keuntungannya didistribusikan kepada mauquf


‘alaih (penerima manfaat). Wakaf melalui uang, wakaf uang yang akan diwujudkan
menjadi obyek wakaf tertentu yang ditetapkan oleh wakif. Sedangkan wujud wakaf
dari program wakaf Global Wakaf adalah wakaf pangan, wakaf pendidikan, wakaf
kesehatan, dan wakaf ekonomi.
4.1.4 Sinergi Foundation

Gambar 4.3 Logo Sinergi Foundation


Sumber: www.sinergifoundatio.com
Awal mula Sinergi Foundation berasal dari embrio Yayasan Semai Sinergi
Umat didirikan oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, yang sekaligus menjadi Ketua
Dewan Pembina pada 14 Oktober 2002. Dalam kiprahnya di tengah masyarakat,
embrio Yayasan Semai Sinergi Umat telah memunculkan beragam aktivitas
program pemberdayaan yang inspiratif di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi
dan santunan. Hasil dari program tersebut adalah adanya Rumah Bersalin Cuma-
Cuma (RBC), Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), SF Rescue, Sinergi dan
Advokasi Bebas Rentenir, Ternakita, Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB),
MyTeacher, Sekolah untuk Semua, juga Pesantren Teraphis. Dalam
perkembangannya, lahir pula Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), Tabloid
Alhikmah, Green Akikah, Sinergi Training Center dan beberapa lainnya.
Seiring perkembangan lembaga, dalam Rapat Resmi Dewan Pembina per
tanggal 17 Februari 2011, Embrio Yayasan Semai Sinergi Umat berubah menjadi
Yayasan Semai Sinergi Umat (Sinergi Foundation). Perubahan tersebut secara
formil disahkan dalam Akta Notaris Nomor 24, tanggal 17 Februari 2011, yang
dibuat oleh Notaris Evi Hibridawaty, SH. dan diputuskan oleh Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU –
5622.AH.01.05. Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Pasal 1
dan Pasal 5, yaitu Perubahan Nama menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat atau
Sinergi Foundation. Selain itu, Sinergi Foundation pun telah terdaftar sebagai

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41

nazhir wakaf, sesuai SK BWI (Badan Wakaf Indonesia) dengan Surat Tanda Bukti
Pendaftaran Nadzir dengan nomor pendaftaran : 3.3.00056.
Adapun visi dari Sinergi Foundation adalah pengembang kreativitas dan inovasi
sosial – pemberdayaan berbasis wakaf produktif dan ZIS. Dengan misinya yaitu
mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi sosial – pemberdayaan berbasis
wakaf produktif dan ZIS; membangun sinergi antar elemen peduli, guna
meningkatkan kapasitas serta memperluas jangkauan pengabdian kepada
masyarakat; meretas jalan bersama melalui pendayagunaan sumberdaya lokal,
menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga Sinergi Foundation adalah
terlaksananya pengembangan kreativitas dan inovasi sosial – pemberdayaan
berbasis wakaf produktif dan ZIS; terwujudnya sinergi antar elemen peduli, guna
meningkatkan serta memperluas kapasitas khidmat/ pengabdian kepada
masyarakat; terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter,
melalui pendayagunaan sumber daya lokal.
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa lembaga wakaf di Indonesia yang
mempublikasikan laporan keuangannya dengan rentang waktu penelitian dari tahun
2015-2019. Jumlah lembaga wakaf yang akan diteliti adalah 3 lembaga wakaf yaitu
Tabung Wakaf Dompet Dhuafa. Global Wakaf ACT, dan Sinergi Foundation.
Penelitian ini menggunakan metode DEA dengan pendekatan produksi orientasi
input dan output.
Dalam penelitian ini diasumsikan lembaga wakaf sebagai sebuah lembaga
keuangan yang memiliki variabel output yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Total Penyaluran Wakaf (Y1) dan Total Penerimaan Wakaf (Y2), sementara
variabel input terdiri dari Nilai Aset Wakaf (X1), Biaya Operasional (X2), dan
Biaya Umum dan Administrasi (X3). Berikut data jumlah pertumbuhan setiap
variabel dari masing-masing OPZ.
1. Penerimaan
Penerimaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah dana wakaf yang
dikumpulkan lembaga wakaf setiap tahunnya. Tabel 4.1 menunjukkan
pertumbuhan total penerimaan dana wakaf di Indonesia. Dompet Dhuafa

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42

merupakan lembaga wakaf dengan jumlah penerimaan dana wakaf yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan Global Wakaf ACT. Penerimaan dana wakaf setiap
tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan. Seperti pada
tahun 2015 Dompet Dhuafa menghimpun dana wakaf sekitar Rp 15 miliar dan pada
tahun 2016 mengalami penurunan menjadi Rp 12 miliar. Penerimaan dana wakaf
terbesar di lembaga wakaf Dompet Dhuafa terjadi pada tahun 2018 yaitu sekitar Rp
34 miliar, dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan penerimaan dana wakaf
menjadi Rp 25 miliar.
Sedangkan pada lembaga wakaf Global Wakaf ACT pengumpulan pada tahun
2015 masih sangat sedikit dibandingkan dengan Dompet Dhuafa. Pada tahun 2015
pengumpulan dana wakaf di Global Wakaf hanya berada di angka Rp 367 juta.
Tetapi tahun berikutnya pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing tahun
mengalami peningkatan menjadi Rp 4 miliar. Walaupun pada tahun 2018 lembaga
wakaf Dompet Dhuafa mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp
293 juta saja.
Sedangkan, pada lembaga Sinergi Foundation pertumbuhan penerimaan dana
wakaf cenderung terlihat meningkat. Walaupun, pada tahun 2017 sempat
mengalami penurunan. Pada tahun 2015 penerimaan dana wakaf di Sinergi
Foundation mencapai Rp 3 miliar. Lalu pada tahun 2016 mengalami peningkatan
penerimaan dana wakaf menjadi Rp 4 miliar. Sedangkan pada tahun 2017
mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp 2 miliar. Akan tetapi,
pada tahun 2018 jumlah penerimaan dana wakaf kembali meningkat menjadi Rp 5
miliar. Hingga pada tahun 2019, lembaga wakaf Sinergi Foundation mencapai
jumlah penerimaan dana wakaf terbesar yaitu sekitar Rp 11 miliar.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43

Tabel 4.1 Jumlah Pertumbuhan Penerimaan Dana Wakaf Lembaga Wakaf


Swasta Tahun 2015 -2019

40000

35000

30000
Dalam Juta Rupiah

25000

20000

15000

10000

5000

0
Dompet Dhuafa Global Wakaf Sinergi Foundation

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan tahunan keuangan masing-masing lembaga wakaf (2015-2019)


Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel 4.1 adalah lembaga wakaf Dompet
Dhuafa memiliki penerimaan dana wakaf yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan Global Wakaf ACT dan Sinergi Foundation.
Hal ini dapat disebabkan karena Dompet Dhuafa merupakan lembaga wakaf
swasta yang sudah lama berdiri dan memiliki tingkat publikasi yang cukup baik
dibandingkan dengan Global Wakaf ACT yang baru berdiri pada tahun 2013 dan
pelaporan mengenai penerimaan wakaf baru dimulai pada tahun 2015.
Penerimaan dana wakaf antara Global Wakaf dengan Sinergi Foundation
cenderung di angka yang sama. Walaupun, Sinergi Foundation lebih menunjukan
angka yang stabil dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingan
dengan Global Wakaf.
2. Penyaluran
Penyaluran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah penyaluran dana
wakaf yang dikelola oleh lembaga wakaf swasta setiap tahunnya. Berdasarkan
Tabel 4.2 penyaluran dana wakaf di Dompet Dhuafa lebih banyak dibandingkan
dengan Global Wakaf ACT. Pada tahun 2015 penyaluran dana wakaf di Dompet
Dhuafa mencapai Rp 4 miliar. Penyaluran dana wakaf di Dompet Dhuafa tidak

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44

menunjukkan tren kenaikan setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2017 mengalami
penurunan penyaluran dana wakaf dari Rp 10 miliar menjadi Rp 8 miliar.
Sedangkan pada lembaga Global Wakaf ACT penyaluran dana wakaf paling
sedikit terjadi pada tahun 2015 yaitu sekitar Rp 402 juta. Lalu penyaluran dana
wakaf yang paling tinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebanyak Rp 6 miliar. Pada
lembaga Global Wakaf ACT pun tidak menunjukkan tren peningkatan setiap
tahunnya karena pada tahun 2019 penyaluran dana wakaf mengalami penurunan
menjadi Rp 3 miliar.
Sedangkan pada lembaga Sinergi Foundation penyaluran dana wakaf cenderung
lebih kecil dibandingkan dengan lembaga wakaf swasta Dompet Dhuafa dan Global
Wakaf. Hal tersebut dapat terlihat pada tahun 2015 penyaluran dana wakaf hanya
mencapai Rp 789 juta. Lalu pada tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan
penyaluran menjadi Rp 802 juta. Selanjutnya pada tahun 2017 yang mengalami
penyaluran paling sedikit yaitu sebesar Rp 503 juta. Pada tahun 2018 penyaluran
dana wakaf di Sinergi Foundation menjadi penyaluran yang paling tinggi
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp 1 miliar. Selain
itu, pada tahun 2019 pun penyaluran dana wakaf mencapai Rp 1 miliar.
Tabel 4.2 Jumlah Pertumbuhan Penyaluran Dana Wakaf Lembaga Wakaf
Swasta Tahun 2015 -2019

12000

10000

8000
Dalam Juta Rupaih

6000

4000

2000

0
Dompet Dhuafa Global Wakaf Sinergi Foundation

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan tahunan keuangan masing-masing lembaga wakaf (2015-2019)

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45

Kesimpulan yang dapat ditarik dari Tabel 4.2 adalah penyaluran Dompet
Dhuafa lebih besar dibandingkan dengan Global Wakaf dan Sinergi Foundation.
Hal tersebut dapat disebabkan karena jumlah penerimaan dana wakaf Dompet
Dhuafa jauh lebih besar dibandingkan dengan 2 lembaga wakaf swasta yang lain.
Dompet Dhuafa pun memiliki banyak program penyaluran 8 projek wakaf.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan Sinergi Foundation, Global Wakaf
secara penyaluran jauh lebih tinggi. Padahal apabila dilihat dari jumlah penerimaan
yang cenderung sama, akan tetapi dari segi penyaluran Global Wakaf menyalurkan
dana wakaf yang lebih besar.
3. Nilai Aset Wakaf
Nilai aset wakaf yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah aset wakaf
yang dikelola oleh lembaga wakaf dapat berupa aset lancar maupun tidak lancar.
Berdasarkan Tabel 4.3 nilai aset wakaf Dompet Dhuafa memiliki nilai yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan Global Wakaf. Pada setiap tahunnya nilai aset
wakaf Dompet Dhuafa mengalami tren peningkatan. Pada tahun 2015 aset wakaf
Dompet Dhuafa mencapai Rp 126 miliar. Lalu pada tahun 2017 aset wakaf
mengalami peningkatan menjadi Rp 176 miliar. Hingga pada tahun 2019 aset wakaf
Dompet Dhuafa menyentuh angka Rp 225 miliar.
Sedangkan pada Global Wakaf nilai aset wakaf belum sebesar aset wakaf di
Dompet Dhuafa. Walaupun demikian di setiap tahunnya Global Wakaf mengalami
peningkatan aset wakaf. Pada tahun 2015 aset wakaf Global Wakaf mencapai Rp 1
miliar. Lalu pada tahun 2016 aset wakaf mengalami peningkatan menjadi Rp 2
miliar. Pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing mengalami peningkatan menjadi
Rp 4 miliar dan Rp 5 miliar. Hingga pada tahun 2019 aset wakaf mencapai nilai Rp
6 miliar.
Sedangkan pada lembaga Sinergi Foundation, nilai aset wakaf menunjukan
angka peningkatan di setiap tahun walaupun, pada tahun 2019 mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena beberapa aset wakaf di Sinergi Foundation
mengalami penurunan harga. Pada tahun 2015 nilai aset wakaf di Sinergi
Foundation mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan pada tahun 2016, nilai aset wakaf
mengalami peningkatan menjadi Rp 10 miliar. Lalu pada tahun 2017 mengalami
peningkatan kembali menjadi Rp 13 miliar dan pada tahun 2018 menjadi tahun

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46

yang memiliki nilai aset wakaf tertinggi yaitu sebesar Rp 14 miliar. Akan tetapi
pada tahun 2019 mengalami penurunan nilai aset yang cukup signifikan yaitu
sebesar Rp 6 miliar.
Tabel 4.3 Jumlah Pertumbuhan Nilai Aset Wakaf Wakaf Lembaga Wakaf
Swasta Tahun 2015 -2019

250000

200000
Dalam Juta Rupiah

150000

100000

50000

0
Dompet Dhuafa Global Wakaf ACT Sinergi Foundation

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan tahunan keuangan masing-masing lembaga wakaf (2015-2019)


Berdasarkan pemaparan tabel 4.3, Dompet Dhuafa masih tetap unggul dalam
aset wakaf. Hal ini karena Dompet Dhuafa sudah terlebih dahulu mengelola aset
wakaf dibandingkan dengan Global Wakaf dan Sinergi Foundation. Aset wakaf
pada kedua lembaga tersebut berupa tanah dan bangunan.
4. Biaya Operasional
Biaya operasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya yang
dikeluarkan untuk operasional lembaga dalam tiap tahunnya. Berdasarkan Tabel
4.4 biaya operasional, Global Wakaf cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
Dompet Dhuafa dan Sinergi Foundation. Hal ini disebabkan biaya operasional pada
lembaga Global Wakaf ACT masih bergabung dengan induk lembaganya yaitu
Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Biaya operasional Global Wakaf setiap tahun selalu
mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 biaya operasional Global Wakaf adalah
sebesar Rp 15 miliar. Pada tahun 2016 biaya operasional Global Wakaf mencapai
Rp 19 miliar lalu pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing mengalami
peningkatan dengan mencapai Rp 30 miliar dan Rp 51 miliar. Pada tahun 2019

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47

biaya operasional mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai Rp 81


miliar.
Sedangkan pada lembaga Dompet Dhuafa biaya operasional untuk wakaf
cenderung lebih kecil dibandingkan dengan Global Wakaf. Pada tahun 2015 biaya
operasional Dompet Dhuafa mencapai Rp 538 juta, lalu pada tahun 2016
mengalami sedikit penurunan menjadi sebesar Rp 535 juta. Pada tahun 2017 biaya
operasional di Dompet Dhuafa mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu
sebesar Rp 982 juta. Lalu pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing mengalami
peningkatan menjadi Rp 1 miliar dan Rp 2 miliar.
Sedangkan pada lembaga Sinergi Foundation, biaya operasional dari tahun ke
tahun cenderung sama, walaupun mengalami peningkatan itupun hanya sedikit.
Pada tahun 2015 biaya operasional yang dikeluarkan untuk pengelolaan wakaf
mencapai Rp 123 juta. Lalu pada tahun 2016 hanya mencapai Rp 6 juta saja.
Sedangkan pada tahun 2017 mencapai Rp 172 juta. Lalu pada tahun 2018
mengalami peningkatan biaya operasional sebesar Rp 322 juta. Selain itu, pada
tahun 2019 mengalami penurunan biaya operasional kembali menjadi Rp 143 juta.
Tabel 4.4 Jumlah Pertumbuhan Biaya Operasional Lembaga Wakaf Swasta
Tahun 2015 -2019

90000

80000

70000

60000
Dalam Juta Rupaih

50000

40000

30000

20000

10000

0
Dompet Dhuafa Global Wakaf Sinergi Foundation

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan tahunan keuangan masing-masing lembaga wakaf (2015-2019)


Berdasarkan pemaparan terkait data biaya operasional pada tabel 4.4 dapat
disimpulkan bahwa biaya operasional Global Wakaf jauh lebih tinggi dibandingkan

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48

dengan Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa. Hal ini disebabkan biaya operasional
Global Wakaf masih bergabung dengan induk lembaganya. Sedangkan untuk biaya
operasional Dompet Dhuafa, berdasarkan pada laporan keuangannya biaya
operasional berasal dari dana wakaf sebesar 5%. Sehingga biaya operasionalnya
bergantung pada dana penerimaan wakaf. Sedangkan pada lembaga Sinergi
Foundation pun biaya operasional diambil sebagian dari dana wakaf yang
terkumpul.
5. Biaya Umum dan Administrasi
Biaya umum dan administrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan pada lembaga wakaf di setiap
tahunnya. Misalnya, gaji, telepon, listrik, air, perlengkapan, peralatan, alat tulis
kantor dan sebagainya. Berdasarkan Tabel 4.5 biaya umum dan administrasi Global
Wakaf ACT lebih besar dibandingkan dengan Dompet Dhuafa. Pada tahun 2015
biaya administrasi dan umum Global Wakaf ACT mencapai Rp 2 miliar. Pada tahun
2016 mengalami peningkatan menjadi Rp 4 miliar. Pada tahun 2017 mengalami
peningkatan dua kali lipat menjadi Rp 8 miliar. Lalu pada tahun 2018 dan 2019
masing-masing mengalami peningkatan sebesar Rp 14 miliar dan Rp 81 miliar.
Sedangkan pada lembaga Dompet Dhuafa biaya umum dan administrasi pada
tahun 2015, 2016 dan 2017 mencapai Rp 5 miliar. Lalu pada tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi Rp 8 miliar dan pada tahun 2019 mengalami sedikit
peningkatan menjadi Rp 9 miliar.
Sedangkan pada lembaga Sinergi Foundation, biaya umum dan administrasi
cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kedua lembaga sebelumnya. Pada
tahun 2015 biaya umum dan administrasi di Sinergi Foundation mencapai Rp 388
juta. Lalu pada tahun 2016 mengalami peningkatan biaya menjadi sebesar Rp 787
juta. Akan tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp 344 juta.
Selanjutnya pada tahun 2018 biaya umum dan administrasi berada di angka Rp 311
juta. Pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan biaya umum dan administrasi
menjadi Rp 297 juta.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49

Tabel 4.5 Jumlah Pertumbuhan Biaya Umum dan Administrasi Lembaga


Wakaf Swasta Tahun 2015 -2019

30000

25000

20000
Dalam Juta Rupiah

15000

10000

5000

0
Dompet Dhuafa Global Wakaf Sinergi Foundation

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan tahunan keuangan masing-masing lembaga wakaf (2015-2019)


Berdasarkan pemaparan data pada tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa biaya
administrasi dan umum yang dikeluarkan oleh Global Wakaf ACT cenderung lebih
besar dibandingkan dengan Dompet Dhuafa dan Sinergi Foundation. Hal ini dapat
terjadi karena perbedaan jumlah gaji karyawan, lalu pengeluaran untuk
perlengkapan dan peralatan kantor.
4.3 Hasil Pengolahan DEA
Metode DEA adalah metode nonparametrik yang digunakan untuk menilai
tingkat efisiensi lembaga wakaf, yaitu lembaga wakaf swasta di Indonesia selama
periode 2015-2019. Untuk memperoleh skor efisiensi dari lembaga wakaf swasta
yang akan dibandingkan, peneliti melakukan pengolahan data dengan
menggunakan Software MaxDEA 8. Suatu lembaga wakaf akan dinyatakan telah
mencapai efisiensi jika mencapai skor 1 atau 100% dan tidak efisien jika kurang
dari nilai 1 atau 100%, dan dari kriteria yang dinyatakan tidak efisien tersebut.
eneliti membagi menjadi empat bagian untuk mengklasifikasi tingkat efisiensinya.
Berikut nilai kriteria efisiensi dengan metode DEA yang akan dijelaskan pada tabel:

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50

Tabel 4.6 Kriteria Efisiensi Lembaga Wakaf

Efisien 100%
Inefisien Cukup Efisien 76% - 99,99%
Kurang Efisien 51% - 75%
Tidak Efisien 26% - 50%
Sangat Tidak Efisien 0% - 25%
Sumber: data diolah oleh penulis
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.6 peneliti telah mendapatkan hasil tingkat
efisiensi dari masing- masing lembaga, berikut diurai nilai efisiensi lembaga wakaf
swasta di Indonesia secara umum berdasarkan hasil pengolahan DEA.
Tabel 4.7 Hasil Pengolahan Efisiensi DEA pada Lembaga Wakaf Swasta
Dompet Dhuafa Global Wakaf Sinergi Foundation
DMU 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
15 16 17 18 19 15 16 17 18 19 15 16 17 18 19
C
Input Orientation

0, 0, 0, 0, 0, 0,
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1
87 26 73 91 43 41
S

V
0, 0,
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 86
S
Output Orientation

C
0, 0, 0, 0, 0, 0,
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1
87 26 73 91 43 41
S

V
0, 0,
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86 44
S
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 dalam DMU Dompet Dhuafa pada
tahun 2015 – 2018 dengan orientasi input dan output pada model CRS
menunjukkan angka 1 yang berarti bernilai efisiensi. Sedangkan pada tahun 2019,
Dompet Dhuafa menunjukkan nilai 0,87 yang mempunyai nilai inefisiensi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun 2019 efisiensi Dompet Dhuafa baru
mencapai 87% dan masih dapat ditingkatkan lagi sebesar 13% agar menjadi
efisiensi sempurna seperti yang terjadi pada tahun 2015 – 2018. Hal ini

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51

menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa sebagai lembaga wakaf swasta pada tahun
2015 – 2018 sudah beroperasi secara maksimal karena tidak perlu adanya tambahan
input dan output. Sedangkan pada tahun 2019 Dompet Dhuafa mengalami
inefisiensi baik pada pendekatan input maupun pada output. Secara umum Dompet
Dhuafa harus meningkatkan kinerjanya, baik dengan cara meminimalisasi variabel
input atau biaya-biaya yang dikeluarkan dan memaksimalkan variabel output atau
meningkatan total penerimaan dan penyaluran wakaf. Sehingga untuk mencapai
efisien Dompet Dhuafa harus menekan biaya input atau biaya operasional dan biaya
umum dan administrasi dan meningkatkan output.
Perhitungan efisiensi Dompet Dhuafa dengan orientasi input dan output pada
model VRS menunjukkan nilai efisiensi sempurna dari tahun 2015 – 2019. Hal ini
menunjukkan tidak perlu adanya perbaikan karena dengan model VRS Dompet
Dhuafa sudah mencapai nilai efisien. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pada 5 tahun
terakhir Dompet Dhuafa sudah menjadi lembaga wakaf yang memiliki kinerja yang
baik sehingga tidak perlu adanya peningkatan pada variabel input maupun output.
Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Ardiani &
Herianingrum (2019) yang menyatakan bahwa lembaga Dompet Dhuafa
mengalami inefisiensi di tahun 2011 – 2015 karena belum optimalnya pengumpulan
dan penyaluran dana yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Hal tersebut dapat
terjadi karena adanya perbedaan antara variabel input dan output yang dimasukan
ke dalam penelitian.
Berdasarkan hasil perhitungan Data Envelopment Analysis (DEA) lembaga
wakaf swasta Global Wakaf dengan pendekatan input dan output pada model CRS
pada tahun 2015 mendapatkan nilai 0,26 atau bernilai inefisien. Sedangkan pada
tahun 2016 mendapatkan angka 1 atau bernilai efisien. Tetapi pada tahun-tahun
selanjutnya yaitu 2017 hingga 2019 Global Wakaf menunjukkan nilai inefisien. Hal
ini disebabkan karena variabel input dan output yang tidak sesuai sehingga perlu
adanya peningkatan dan perbaikan pada kedua variabel tersebut. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa Global Wakaf ACT masih belum berada pada kinerja yang baik
sebagai lembaga wakaf swasta.
Sedangkan perhitungan dengan model VRS lembaga wakaf swasta Global
Wakaf pada tahun 2015 hingga 2018 menunjukkan nilai efisien. Hal ini

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52

menunjukkan bahwa tidak perlu adanya peningkatan pada variabel input maupun
variabel output. Hal ini disebabkan karena pada model VRS terdapat penambahan
input, namun tidak diikuti dengan penambahan output. Tetapi pada tahun 2019
Global Wakaf mengalami nilai inefisiensi baik dalam pendekatan input maupun
dalam output.
Menurut OJK (2015), lembaga yang telah lama berdiri akan memiliki tingkat
efisiensi yang sudah baik karena lembaga yang telah lama beroperasi umumnya
memiliki manajemen yang lebih baik. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan dalam
penelitian ini bahwa Dompet Dhuafa yang lebih dulu berdiri dan mengelola wakaf
memiliki nilai efisien yang stabil baik menggunakan model CRS ataupun VRS
dengan pendekatan input dan output. Sedangkan Global Wakaf yang baru
mengelola wakaf sejak tahun 2015 masih menunjukkan nilai inefisiensi baik
menggunakan model CRS ataupun VRS.
Berdasarkan pada Tabel 4.7, lembaga wakaf Sinergi Foundation baik
berdasarkan pada perhitungan CRS ataupun VRS dengan pendekatan input maupun
output menunjukkan hasil efisiensi atau bernilai 1 pada tahun 2015, 2016, 2018,
dan 2019. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami inefisiensi dengan tingakatan
yang berbeda. Seperti pada metode CRS dengan pendekatan input maupun output
nilai efisiensi Sinergi Foundation adalah sebesar 0,41 atau 41% yang berarti tidak
efisien. Agar mendapat nilai efiensi maka harus ada peningkatan sebesar 59%.
Sedangkan pada metode VRS pendekatan input nilai efisiensi pada tahun 2017
sebesar 0,86 atau sebesar 86% yang berarti cukup efisien. Perlu adanya peningkatan
kembali sebesar 14% agar mencapai nilai efisien. Selanjutnya pada VRS dengan
pendekatan output nilai efisiensi hanya sebesar 0,44 atau 44% yang berarti tidak
efisien. Hal ini mengharuskan adanya peningkatan sebesar 56% agar mencapai nilai
efisiensi sempurna atau bernilai 1.
Penyebab adanya inefisiensi pada lembaga Sinergi Foundation karena kurang
tepatnya perencanaan dan penggunaan biaya dalam variabel input ataupun output.
Sehingga harus ada perbaikan agar lembaga wakaf swasta Sinergi Foundation
mendapat nilai efisiensi sempurna pada setiap tahunnya. Perbaikan dan penyebab
utama inefisiensi akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadlun Nisa
(2019) yang menyatakan bahwa pada tahun 2017 pada lembaga wakaf Sinergi
Foundation menunjukkan inefisiensi karena mencapai hasil 99,51% dari 100%
untuk mencapai tingkat efisiensi. Selanjutnya didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Pyeman (2016) yang menyatakan bahwa penelitian menggunakan
metode DEA menunjukkan hasil yang dinamis pada lembaga wakaf di Malaysia,
sehingga lembaga wakaf sebagai lembaga sosial dapat bersaing dan membuat
perbandingan dengan lembaga wakaf lainnya agar mendapatkan nilai efisiensi
sempurna.
Selanjutnya penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Hasan (2020) bahwa lembaga wakaf yang memiliki nilai efisiensi yang stabil di
setiap tahunnya dalam menjadi benchmark untuk lembaga wakaf yang lain. Seperti
lembaga wakaf Dompet Dhuafa dapat menjadi acuan untuk Global Wakaf dalam
mengelola dana wakafnya sehingga di tahun-tahun berikutnya lembaga Global
Wakaf dalam mencapai nilai efisien dengan menggunakan model atau pendekatan
apapun.
4.4 Perbaikan Efesiensi per Lembaga Wakaf dan Potensi Peningkatannya
Sub bab ini akan menguraikan terkait analisis sumber inefisiensi dan seberapa
besar potensi yang dapat ditingkatkan. Analisis ini berdasarkan pada pengolahan
data laporan keuangan lembaga wakaf swasta yang mengalami inefisiensi pada
tahun tertentu. Peneliti akan menggunakan pendekatan orientasi input dengan
asumsi constant return to scale (CRS) dalam menganalisis potensi tersebut. Tujuan
dari penggunaan orientasi input adalah agar pihak manajemen lembaga wakaf tidak
hanya fokus terhadap optimalisasi output, lalu mengabaikan efisiensi dalam
penggunaan input dan terjebak dalam pemborosan, pendekatan input juga
digunakan saat pasar dalam keadaan jenuh. Berikut uraian analisis per masing-
masing lembaga wakaf:
1. Dompet Dhuafa
Hasil perhitungan efisiensi Dompet Dhuafa menunjukkan bahwa lembaga
wakaf tersebut memiliki nilai efisien dari tahun 2015 – 2018. Hal ini menunjukkan
bahwa Dompet Dhuafa memiliki kinerja yang baik sebagai lembaga wakaf yang
sudah beroperasi sejak lama. Hanya saja pada tahun 2019, Dompet Dhuafa

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54

mengalami penurunan nilai efisiensi menjadi 87%. Agar mendapat nilai efisien
maka Dompet Dhuafa harus meningkatkan nilainya sebanyak 13%. Berdasarkan
laporan kinerja Dompet Dhuafa tingkat serapan penyaluran sebesar 93,6%. Dompet
Dhuafa menerima donasi dari berbagai platform digital seperti E-Commerce
sebanyak 16,8%, pembayaran melalui bank sebanyak 48,2%, digital payment
sebanyak 21,4%, dan yang terakhir melalui stand counter sebanyak 13,6%.
Selain itu, pertumbuhan donatur Dompet Dhuafa pun mengalami kenaikan di
setiap tahunnya. Rata-rata pertumbuhan donatur pada 3 tahun terakhir yaitu 2017,
2018, dan 2019 sebesar 54,25%. Secara garis besar Dompet Dhuafa melakukan
kinerja sebagai lembaga wakaf yang baik dan dapat dipercaya oleh masyarakat
karena melakukan pelaporan keuangan dan kinerja di setiap tahunnya. Akan tetapi
berdasarkan hasil perhitungan efisiensi DEA pada tahun 2019 harus ada perbaikan
agar lembaga mencapai tingkat efisiensi yang diinginkan.
Tabel 4.8 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Dompet Dhuafa
Tahun 2019
Dompet
Dhuafa
2019: Potential
Variabel Aktual Target Rekomendasi
Skor Improvement
efisiensi
0,87
Input Nilai Rp225.416.127.8 Rp195.262.338.6 -13,38% Rp30.153.789.
Aset 37 54 183
Wakaf
(X1)
Biaya Rp2.214.471.460 Rp1.918.242.853 -13,38% Rp296.228.60
Operasio 7
nal (X2)
Biaya Rp9.895.982.943 Rp7.358.289.636 -25,64% Rp1.323.780.0
Umum 96
dan
Administ
rasi (X3)
Output Total Rp25.060.346.31 Rp25.060.346.31 0 Rp 0
Penerima 9 9
an Wakaf
(Y1)
Total Rp10.102.413.29 Rp10.102.413.29 0 Rp0
Penyalur 3 3
an Wakaf
(Y2)

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55

Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8


Berdasarkan Tabel 4.8 dengan pendekatan orientasi input, maka sumber utama
inefisiensi pada Dompet Dhuafa tahun 2019 adalah dari sisi biaya umum dan
administrasi. Berikut penjelasan potensi perbaikan setiap variabel yang harus
dilakukan Dompet Dhuafa.
Nilai aset wakaf Dompet Dhuafa terlalu berlebihan sebesar 13,38% sehingga
perlu adanya pengurangan sebesar Rp 30.153.789.183 untuk mencapai nilai
efisiensi. Biaya operasional tahun 2019 pun seharusnya dikurangi sebesar 13,38%
menjadi Rp 1.918.242.853. Selanjutnya sumber utama inefisiensi adalah biaya
umum dan administrasi yang harus dikurangi sebesar 25,64% atau dikurangi
sejumlah Rp 1.323.780.096 dari data aktual. Rekomendasi tersebut dapat dilakukan
agar efisiensi dapat dicapai dengan meminimalisasi variabel input. Selanjutnya
untuk variabel output tidak ada yang perlu diubah, justru harus semakin
dipertahankan karena variabel output sudah mencapai tingkat yang sesuai agar
menjadi efisien.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hazriah Hasan
(2020) yang menunjukan bahwa dalam setiap lembaga non-profit khususnya pada
lembaga wakaf harus mengurangi biaya pada variabel input agar lembaga wakaf
mendapat nilai efisiensi. Hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan
oleh Ismail Ahmad (2014) yang menyatakan bahwa variabel output penyaluran
dana wakaf harus semakin ditingkatkan dan sesuai dengan besaran penerimaan
dana wakaf. Sedangkan pada lembaga Dompet Dhuafa variabel output sudah
mecapai nilai efisiensi sempurna.
2. Global Wakaf ACT
Berdasarkan pada hasil perhitungan efisiensi pada Global Wakaf ACT,
menunjukkan bahwa hanya pada tahun 2016 saja Global Wakaf mencapai nilai
efisiensi. Sedangkan pada tahun 2015, 2017, 2018, dan 2019 mengalami inefisiensi.
Hal ini disebabkan karena Global Wakaf baru mengelola dana wakaf sejak 2015.
Hal tersebut menjadi wajar karena lembaga masih mencari formula agar dana yang
ada dapat digunakan dengan sebaik mungkin. Walaupun demikian Global Wakaf
dalam laporan keuangannya selalu mendapat raihan Wajar Tanpa Pengecualian

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56

yang berarti lembaga wakaf Global Wakaf secara laporan keuangan sudah
memenuhi standar pelaporan keuangan.
Berikut adalah perbaikan dan potensi peningkatan Global Wakaf pada tahun
yang mengalami inefisiensi.
Tabel 4.9 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf Tahun
2015
Global
Wakaf
Potential
2015:
Variabel Aktual Target Improveme Rekomendasi
Skor
nt
efisiensi
0,26
Input Nilai Rp1.187.571.189 Rp308.530.891 -74,02% Rp879.040.298
Aset
Wakaf
(X1)
Biaya Rp15.022.922.56 Rp1.990.806.49 -86,75% Rp11.119.968.59
Operasio 0 0 9
nal (X2)
Biaya Rp2.398.932.645 Rp481.186.574 -79,94% Rp1.775.690.155
Umum
dan
Administr
asi (X3)
Output Total Rp367.888.960 Rp404.542.660 9,96% Rp36.653.700
Penerima
an Wakaf
(Y1)
Total Rp402.997.500 Rp402.997.500 0 Rp 0
Penyalura
n Wakaf
(Y2)
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Berdasarkan Tabel 4.9, pada tahun 2015 sumber utama inefisiensi lembaga
wakaf Global Wakaf adalah biaya operasional. Nilai aset wakaf pada tahun 2015
seharusnya dapat dipangkas sebesar 74,02% atau dikurangi sebanyak Rp
879.040.298 agar mencapai nilai efisien. Selanjutnya pengurangan dana pada biaya
operasional sebesar 86,75% dari dana aktual dan pengurangan dana dari biaya
umum dan administrasi sebesar Rp 1.775.690.155. Selain pengurangan pada sisi
input, agar mencapai nilai efisien maka penerimaan dana wakaf sebagai variabel
output pun harus ditingkatkan sebesar 9,96% atau sebesar Rp 36.653.700.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57

Penyaluran wakaf selama tahun 2015 harus tetap dipertahankan karena sudah
mencapai tingkat efisien.

Tabel 4.10 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf


Tahun 2017
Global
Wakaf
Potential
2017:
Variabel Aktual Target Improveme Rekomendasi
Skor
nt
efisiens
i 0,73
Input Nilai Aset Rp4.604.162.696 Rp3.349.899.170 -27,24% Rp1.254.263.52
Wakaf (X1) 6

Biaya Rp30.849.850.39 Rp21.615.342.94 -29.93% Rp8.404.099.65


Operasiona 5 5 8
l (X2)
Biaya Rp8.934.018.204 Rp5.224.522.253 -41.52% Rp2.433.800.43
Umum dan 6
Administra
si (X3)
Output Total Rp4.078.644.458 Rp4.392.354.744 7.69% Rp313.710.286
Penerimaan
Wakaf (Y1)
Total Rp4.375.578.044 Rp4.375.578.044 0 Rp 0
Penyaluran
Wakaf (Y2)
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Sedangkan untuk tahun 2017 perbaikan efisiensi pada lembaga Global Wakaf
tetap harus mengurangi biaya input dan meningkatkan output. Nilai aset wakaf
harus berkurang sebanyak 27,24% atau menjadi Rp 3.349.899.170. Lalu biaya
operasional harus dikurangi sebanyak 29.93% dan biaya umum dan administrasi
pun harus dipangkas sebesar 41.52%. Selanjutnya dari variabel output penerimaan
wakaf tetap harus ditingkatkan kembali sebesar 7,69% dari data aktual agar
mencapai nilai efisiensi.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58

Tabel 4.11 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf


Tahun 2018
Global
Wakaf
Potential
2018:
Variabel Aktual Target Improveme Rekomendasi
Skor
nt
efisiens
i 0,41
Input Nilai Aset Rp13.719.031.49 Rp4.978.025.422 -8.71% Rp475.127.105
Wakaf (X1) 5
Biaya Rp 172.125.349 Rp32.120.885.20 -38.11% Rp4.521.622.20
Operasiona 6 5
l (X2)
Biaya Rp 344.126.250 Rp7.763.757.438 -46.77% Rp1.270.780.37
Umum dan 2
Administra
si (X3)
Output Total Rp2.834.858.058 Rp6.527.137.823 97.78% Rp6.233.368.44
Penerimaan 5
Wakaf (Y1)
Total Rp 503.844.171 Rp6.502.207.271 0 Rp 0
Penyaluran
Wakaf (Y2)
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Pada tahun 2018, nilai efisiensi lembaga wakaf Global Wakaf hampir
mendekati nilai efisien yaitu sebesar 0,91. Akan tetapimasih harus ada beberapa hal
yang diperbaiki agak mencapai nilai efisiensi sempurna. Pengurangan pada nilai
aset wakaf sebesar 8,71% lalu pengurangan pada biaya operasional yang terlalu
berlebihan sebesar 38,11% dan pengurangan pada biaya umum dan administrasi
sebanyak 46.77%. Selanjutnya bila dilihat dari variabel output maka harus ada
peningkatan penerimaan dana wakaf sebanyak 97,78% karena penerimaan wakaf
di tahun 2018 ini mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini seharusnya
menjadi penanda bahwa harus adanya publikasi wakaf yang lebih aktif dan masif
untuk tahun-tahun selanjutnya agar dapat menarik donatur untuk
menyumbangkannya dananya kepada lembaga Global Wakaf.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59

Tabel 4.12 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Global Wakaf


Tahun 2019
Global
Wakaf
Potential
2019:
Variabel Aktual Target Improveme Rekomendasi
Skor
nt
efisiens
i 0,43
Input Nilai Aset Rp6.786.785.69 Rp2.915.463.99 -57.04% Rp3.871.321.69
Wakaf 3 4 9
(X1)
Biaya Rp81.060.526.0 Rp18.812.134.5 -76.79% Rp46.238.585.9
Operasiona 55 99 29
l (X2)
Biaya Rp27.721.022.7 Rp4.546.974.62 -83.60% Rp15.812.639.7
Umum dan 67 3 10
Administra
si (X3)
Output Total Rp3.822.727.62 Rp3.822.727.62 0 Rp 0
Penerimaan 7 7
Wakaf
(Y1)
Total Rp3.143.437.14 Rp3.808.126.63 21.15% Rp664.689.488
Penyaluran 3 1
Wakaf
(Y2)
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Tahun 2019 nilai efisiensi lembaga wakaf Global Wakaf mencapai nilai 0,43
atau berarti inefisien. Berikut beberapa perbaikan yang dapat dilakukan lembaga
agar di tahun-tahun selanjutnya dapat melakukan kalkulasi dengan baik sehingga
lembaga wakaf dalam penggunaan dananya dapat lebih efisien. Pengurangan pada
variabel input masih menjadi dasar agar nilai efisien dapat mencapai angka 1. Nilai
aset wakaf yang harus dikurangi sebesar 57.04% lalu pengurangan biaya
operasional sebesar 76.79% dari data aktual. Selanjutnya biaya umum dan
administrasi yang harus dikurangi sebesar 83.60%. Global wakaf memakai biaya
operasional dan biaya umum dan administrasi yang sangat besar tetapi hanya
menghasilkan output yang cenderung kecil. Dari sisi variabel output total

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60

penyaluran wakaf seharusnya dapat dtingkatkan sebesar 21.15% agar mencapai


nilai yang efisien.

Maka dapat disimpulkan bahwa penyebab dari inefisiensi lembaga wakaf


Global Wakaf disebabkan oleh tingginya biaya operasional dan biaya umum dan
administrasi. Biaya operasional dapat lebih ditekan kembali seperti pemangkasan
untuk beban perjalanan dinas. Biaya umum dan administrasi pun terlalu boros
dalam penggunaannya, keperluan administrasi kantor dapat ditekan apabila sudah
adanya digitalisasi pada lembaga wakaf tersebut. Selanjutnya peningkatan
penerimaan dana wakaf pun harus lebih diperharikan, publikasi yang menarik agar
para donatur atau wakif tertarik untuk menyumbangkan dananya kepada lembaga
Global Wakaf. Pelaporan keuangan dan kinerja yang transparan pun dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Global Wakaf seperti yang
dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
Penelitian didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Roshayani Arshad dan
Norzaihan Mohd Zain (2017) yang menyatakan bahwa output dari pengelolaan
wakaf harus mendukung misi, tujuan, dan fungsi lembaga wakaf. Ketika lembaga
wakaf mengalami inefisiensi pada setiap tahunnya seperti yang terjadi pada
lembaga Global Wakaf maka pemenuhan misi dan tugas lembaga tidak tercapai.
Hasil yang berbeda ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Selvia Rustyani
dan Suherman Rosyid (2018) bahwa pada Yayasan Aksi Cepat Tanggap yang
menaungi Global Wakaf hanya mengalami inefisiensi pada tahun 2014 dan 2015
saja. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan input maupun output yang
digunakan.
3. Sinergi Foundation
Berdasarkan pada hasil perhitungan DEA, lembaga Sinergi Foundation
mendapatkan nilai yang tidak efisien hanya pada tahun 2017 saja. Hasil perhitungan
tersebut menunjukkan nilai 0,41 atau sebesar 41%. Oleh sebab itu, untuk mencapai
efisiensi sempurna maka harus ada penambahan nilai sebanyak 59%. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengubah rancangan anggaran yang dalam variabel
input maupun output. Berikut adalah penjelasan potensi peningkatan efisiensi pada
lembaga Sinergi Foundation di tahun 2017.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61

Tabel 4.13 Potensi Peningkatan Efisiensi Orientasi Input Sinergi Foundation


Tahun 2017
Sinergi
Foundati Potential
on: Skor Variabel Aktual Target Improveme Rekomendasi
efisiensi nt
0,41
Input Nilai Rp Rp -75.59% Rp
Aset 13.719.031.495 3.348.331.580 10.370.699.915
Wakaf
(X1)
Biaya Rp 172.125.349 Rp 71.092.374 -58.70% Rp 101.032.975
Operasio
nal (X2)
Biaya Rp 344.126.250 Rp 142.133.348 -58.70% Rp 201.992.902
Umum
dan
Administr
asi (X3)
Output Total Rp2.834.858.058 Rp 92.06% Rp
Penerima 5.444.666.768 2.609.808.710
an Wakaf
(Y1)
Total Rp 503.844.171 Rp 503.844.171 0 0
Penyalura
n Wakaf
(Y2)
Sumber: Data diolah dengan MaxDEA 8
Berdasarkan pada Tabel 4.13, penyebab utama inefisiensi adalah kurangnya
penerimaan dana wakaf dari target seharusnya. Kekurangan tersebut mencapai
92,06%. Hal ini dapat diantisipasi dengan melakukan program sosialisasi yang
menarik donatur untuk memberikannya dana untuk diwakafkan pada lembaga
Sinergi Foundation. Selain itu, lembaga Sinergi Foundatuion dapat melakukan
kerjasama dengan korporasi atau influencer untuk meningkatkan brand image, dan
lembaga tersebut dapat lebih dikenal dan lebih banyak menjangkau para calon
donatur. Sehingga kekurangan penerimaan wakaf sebesar Rp 2.609.808.710 dapat
dipenuhi.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62

Selanjutnya pengurangan pada aset wakaf sebesar 75,59% harus dilakukan.


Kelebihan biaya pada variabel input ini menjadi penyebab inefisiensi pada lembaga
Sinergi Foundation. Selain itu, pengurangan pada biaya operasional pun harus
dilakukan sebesar 58.70% atau setara dengan Rp 101.032.975. Biaya operasional
ini dapat dikurangi dengan menghemat pengeluaran saat melakukan penyaluran
dana wakaf dan pengelolaan wakaf.
Selain biaya operasional, biaya umum dan administrasi pun menunjukkan
angka yang berlebihan dari target seharusnya. Hal tersebut harus dikurangi sebesar
58.70% atau setara dengan Rp 201.992.902. Biaya umum dan administrasi ini
mencakup gaji karyawan dan biaya untuk perlengkapan serta peralatan kantor. Hal
ini dapat dikurangi dengan peralihan administrasi menggunakan digital sehingga
dapat menghemat dalam pembelian kertas-kertas atau tinta.
Selanjutnya terdapat variabel output yang tidak memerlukan perubahan yaitu
total penyaluran dana wakaf. Berdasarkan hasil perhitungan DEA dengan
menggunakan model CRS dan pendekatan input, penyaluran dana wakaf sudah
efisien dan tidak perlu adanya perubahan dana karena sudah sesuai dengan target.
Sehingga hal ini harus tetap dipertahankan agar penyaluran dana wakaf berada pada
nilai efisiensi.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Khamis (2018) bahwa
setiap lembaga wakaf di Malaysia yang mengelola dana wakaf harus melakukan
beberapa improvement agar pengelolaan wakaf lebih terarah dan semakin
berkembang. Hal ini juga berlaku bagi lembaga wakaf di Indonesia, di mana
lembaga wakaf harus melakukan program kerja yang lebih menarik dan dapat
mengalokasikan penggunaan dana wakaf dengan baik. Sehingga potensi wakaf
yang sudah terkumpul dapat digunakan dan memberikan manfaat kepada
mauquf’alaih.
Penelitian ini juga didukung oleh Hidayat (2014) yang menyatakan bahwa
penyebab inefisiensi pada suatu lembaga ataupun perusahaan karena adanya
kegagalan dalam mengelola manajemen internal dan gagalnya memanfaatkan
sumber daya input maupun output yang ada.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini:
1. Selama periode 2015 – 2018, lembaga wakaf Dompet Dhuafa sudah
mencapai nilai efisien sempurna pada pendekatan input dan output dengan
menggunakan model CRS dan VRS. Sedangkan pada tahun 2019 pada
model CRS pendekatan input dan output mendapat nilai cukup efisien hal
ini disebabkan karena variabel input yang terlalu besar dibandingkan
dengan variabel output. Sedangkan untuk lembaga Global Wakaf nilai
efisiensi sempurna hanya terjadi pada tahun 2015 – 2018 dengan
pendekatan input dan output dengan model VRS, sedangkan pada tahun
2019 mendapatkan nilai tidak efisien. Apabila menggunakan model CRS
hasil yang didapat adalah efisien hanya pada tahun 2016 saja. Sedangkan
pada tahun 2015 dan 2019 berada pada tingkat tidak efisien, lalu pada tahun
2017 dan 2018 berada pada tingkat cukup efisien. Hal ini karena Global
Wakaf cenderung berlebih-lebihan dalam mengeluarkan biaya-biaya untuk
operasional dan administrasi akan tetapi secara output masih sangat kurang.
Selain itu, pada lembaga wakaf Sinergi Foundation mendapatkan nilai
efisiensi pada tahun 2015, 2016, 2018, dan 2019, baik pada model CRS
maupun VRS dengan pendekatan input maupun output. Sedangkan pada
tahun 2017 berada pada kriteria tidak efisien.
2. Selama 2015 – 2019, terlihat bahwa lembaga wakaf Dompet Dhuafa lebih
unggul dan stabil dalam mempertahankan nilai efisiensi di setiap tahunnya.
Walaupun mendapat nilai inefisien tetapi hal tersebut hanya sampai pada
tingkat cukup efisien. Lalu disusul oleh lembaga Sinergi Foundation. Kedua
lembaga ini dapat menjadi acuan bagi lembaga wakaf Global Wakaf
maupun lembaga wakaf lainnya secara umum. Global Wakaf sebagai
lembaga wakaf yang baru beroperasi pada tahun 2015 masih mendapat nilai
inefisiensi di setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2015 pada pendekatan

63
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64

input maupun output dengan model CRS mendapat tingkat inefisiensi ‘tidak
efisien’ dengan skor 26%.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa implikasi
baik secara teoritis maupun manajerial. Implikasi teoritis berkaitan dengan
kontribusi hasil penelitian atas perkembangan teori dalam ilmu ekonomi khususnya
pada kajian pengukuran tingkat efisiensi lembaga wakaf. Efisiensi pada lembaga
wakaf tidak hanya dapat dilihat dari penerimaan dan penyaluran dana wakaf di
setiap tahunnya. Tetapi pengelolaan lembaga secara keseluruhan seperti
pengelolaan pada aset wakaf, biaya operasional, dan biaya administrasi menjadi hal
yang perlu diperhatikan. Formula atau perencanaan keuangan yang tepat akan
menghasilkan kinerja lembaga wakaf yang lebih baik. Selain itu, pelaporan wakaf
sendiri saat ini masih sangat jarang dipisahkan dari pelaporan zakat. Oleh sebab itu,
dengan adanya penelitian ini diharapkan lembaga wakaf dapat lebih independen
dalam pelaporan keuangan wakaf agar potensi wakaf yang dimiliki saat ini dapat
digunakan dan dikembangkan dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK wakaf. Selain itu, pengelolaan
aset wakaf pun harus dikelola oleh para nazhir yang bertanggungjawab dalam
memiliki kompetensi yang cukup. Sehingga aset wakaf tersebut dapat semakin
berkembang dan memberikan manfaat kepada para penerima manfaat. Kemudian,
yang tak kalah penting, penggunaan biaya pada kepentingan wakaf ataupun
lembaga secara umum seharusnya dapat lebih digunakan secara bijak. Penggunaan
biaya yang berlebihan tetapi penerimaan wakaf yang berkurang itu hanya
menunjukkan bahwa sumber daya manusia di lembaga wakaf masih kurang
berkompeten dalam mengelola wakaf. Oleh sebab itu, peneliti memberikan
rekomendasi secara manajerial untuk melakukan publikasi yang menarik untuk
mengajak para donatur menyumbangkan uangnya pada lembaga wakaf.
Selanjutnya membuat laporan keuangan dan kinerja lembaga yang transparan lalu
dipublikasikan kepada publik agar mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, terdapat beberapa


rekomendasi yang dapat diajukan sebagai berikut:

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65

1. Bagi para pimpinan lembaga wakaf yang mengalami inefisiensi, diharapkan


untuk memperhatikan penggunaan variabel input dan output. Hal utama
yang harus diperhatikan adalah penggunaan variabel biaya operasional dan
biaya umum dan administrasi serta nilai aset wakaf yang menjadi sumber
inefisiensi serta masih kurangnya pencapaian penerimaan dan penyaluran
wakaf.
2. Bagi para donatur wakaf diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber
informasi dalam menemukan lembaga wakaf yang efisien. Sehingga
keputusan dalam berwakaf dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
memberikan kebermanfaatan yang luas dan berkelanjutan, bukan hanya
untuk golongan tertentu.
3. Adapun bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan variabel-
variabel yang lebih bervariasi seperti biaya sosialisasi dan biaya biaya
lainnya yang digunakan oleh lembaga wakaf serta objek penelitian pada
lembaga wakaf yang lebih banyak, seperti pada lembaga wakaf negara.
Selain itu peneliti selanjutnya juga diharapkan menggunakan data laporan
keuangan wakaf yang lebih panjang periode penelitiannya dan lebih
lengkap, agar hasil penelitian dapat lebih tepat dan akurat.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ayubi, S., . A., & Possumah, B. T. (2018). Examining the Efficiency of Zakat
Management: Indonesian Zakat Institutions Experiences. International
Journal of Zakat, 3(1), 37–55. https://doi.org/10.37706/ijaz.v3i1.66
Ardiani, N., & Herianingrum, S. (2019). Efficiency Performance of Dompet Dhuafa
Zakat Institutions: Using Data Envelopment Analysis Approach. Icps, 60–64.
https://doi.org/10.5220/0007537400600064
Arshad, R., & Mohd Zain, N. (2017). Performance Measurement and
Accountability of WAQF Institutions in Malaysia . SHS Web of Conferences,
36, 00005. https://doi.org/10.1051/shsconf/20173600005
Asri, Aqbar, K., & Iskandar, A. (2020). Hukum Urgensi Wakaf Tunai dalam
Tinjauan Fikih. Bustanul Fuqaha.
Ath-Thayyar, P. D., Muthlaq, P. D., & Musa, M. b. (2015). Ensiklopedi Fiqih
Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab. Yogyakarta: Maktabah Al-Hanif.
Bariah, C. (2020, Maret 21). Pengaruh Corona terhadap Kehidupan Sosial
Masyarakat. Retrieved from Serambinews:
https://aceh.tribunnews.com/2020/03/21/pengaruh-corona-terhadap-
kehidupan-sosial-masyarakat
Brahma, B. (2020). Oncologists and COVID-19 in Indonesia: What can we learn
and must do? . Indonesia Journal of Cancer.
BWI. (2020, 1 7). Berita Wakaf. Retrieved from Badan Wakaf Indonesia:
https://www.bwi.go.id/category/berita/berita-wakaf/
BWI. (2021). Wakaf Kontemporer. Jakarta : bwi.go.id.
BWI, BI, & IRTI. (2018). Waqf Core Principles for Effective Waqf Operation and
Supervision. International Working Group on Waqf Core Principle.
CAF. (2019). World Giving Index. United Kingdom: Charities Aid Foundation.
CNBC Indonesia. (2021, Januari 28). Wamenkeu: Pandemi, PDB Indonesia 2020
Diramal Minus 1,7-2,2%. Retrieved from
cnbcindonesia.com/market/20210128131521-17-219394/wamenkeu-
pandemi-pdb-indonesia-2020-diramal-minus-17-22
Cholik, A. A. (n.d.). Teori efisiensi dalam ekonomi islam. 1(15), 167–182.
Elasrag, H. (2017). Towards a New Role of the Institution of Waqf. SSRN
Electronic Journal, 80513. https://doi.org/10.2139/ssrn.3011290
Faiz, M., Fawwaz, A., Juliana, J., Cakhyaneu, A., & Muhammad, M. (2020). Waqf

66
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67

as Alternative Financing Resource for Infrastructure Development in


Indonesia : Analytical Hierarchy Process Approach. 3(2), 50–58.
Ferdinand, P. A. (2014). Metode Penelitian Manajemen . Semarang: UNDIP
PRESS.
Grid Health. (2020, Juli 11). Ahli Sebut Virus Corona Bakal Bertahan di Indonesia
sampai 5 Tahun: 'Pandemi Ini Masih Panjang', Akan Kasus Flu Spanyol
Terulang? Retrieved from Grid Health:
https://health.grid.id/read/352237616/ahli-sebut-virus-corona-bakal-
bertahan-di-indonesia-sampai-5-tahun-pandemi-ini-masih-panjang-akan-
kasus-flu-spanyol-terulang?page=all
Hasan, H., & Ahmad, I. (2014). The Efficiency of Waqf Collection and Distribution
of Malaysia State of Islamic Religion Councils (SIRCs): A Two Stage
Analysis. Recent Developments in Data Envelopment Analysis and its
Applications (p. 394). Kuala Lumpur: Proceeding of the 12th International
Conference of DEA.
Hasan, H., Farahiah, N., Noorhazila, N., & Mud, N. (2020). Waqf Efficiency : CRS
, VRS and Malmquist Total Factor Productivity Index via Data Envelopment
Analysis ( DEA ). 10(10).
Hidayat. (2014). Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik. Jakarta : Gramata
Publishing.
Hiyanti, H., Afiyana, I. F., Fazriah, S., Akuntansi, M., & Padjadjaran, U. (2020).
Potensi Dan Realisasi Wakaf Uang di Indonesia Tahun 2014-2018. Jurnal
Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 4(1), 80.
Itang, & Syakhabyatin, I. (2017). Sejarah Wakaf di Indonesia. Tazkiya Jurnal
Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan, 18(2), 220–237.
Juliana, J., Marlina, R., Saadillah, R., & Mariam, S. (2018). Pertumbuhan Dan
Pemerataan Ekonomi Perspekif Politik Ekonomi Islam. Amwaluna: Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 2(2), 120–131.
https://doi.org/10.29313/amwaluna.v2i2.3824
Karim, A. (2012). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Rajawali.
Kementerian Agama. (2020, February 26). Data Tanah Wakaf. Retrieved from
http://siwak.kemenag.go.id/index.php
Khamis, S. R. (2018). Study On The Efficiency Of Cash Waqf Management In
Malaysia. 4(1), 61–84.
KNKS. (2019). Menangkap Peluang Tren Wakaf Produktif. Komite Nasional

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68

Keuangan Syariah (KNKS), 4.


Komite Nasional Keuangan Syariah. (2018). Masterplan Ekonomi Syariah
Indonesia 2019-2024. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 1–443.
https://knks.go.id/storage/upload/1573459280-Masterplan
Eksyar_Preview.pdf
Kompas. (2020, Agustus 6). Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,32 Persen: Sekali
Lagi, Tolong Kendalikan Pandeminya. Retrieved from Kompas:
https://money.kompas.com/read/2020/08/06/122846926/pertumbuhan-
ekonomi-minus-532-persen-sekali-lagi-tolong-kendalikan-
pandeminya?page=all
Latuconsina, A. K. (2013). Dinamika Wakaf di Indonesia (Kajian Kompetensi
Peradilan Agama). Jurnal Tahkim, 9(2), 22–31.
Lenap, I. P., Sasanti, E. E., Karim, N. K., & Sari, N. K. (2020). Zakat Disbursement
Efficiency Based on Zakat Core Principles in Managing Zakat Funds in
Baznas of West Nusa Tenggara Province. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, 20(1),
103. https://doi.org/10.20961/jab.v20i1.500
Lumban Gaol, A. F., & Negoro, N. P. (2017). Penerapan Data Envelopment
Analysis Dalam Pengukuran Efisiensi Retailer Produk Kendaraan Merek
Toyota. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(1).
https://doi.org/10.12962/j23373520.v6i1.22309
Makhrus, M. (2019). Dinamika Kebijakan Negara dalam Pengelolaan Wakaf di
Indonesia. JSSH (Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora), 2(2), 209.
https://doi.org/10.30595/jssh.v2i2.3137
Mardiyah, S. (2016). Efisiensi Alokasi Dalam Pandangan Adiwarman Karim.
Islamic Banking, 2(1 Agustus), 11–22.
Misbahrudin, N. T. (2019). Evaluating Efficiency of Waqf Institutions: An
Intermediation Approach Using Data Envelopment Analysis (DEA). Journal
of Accounting Research, Organization and Economics, 2(2), 82–89.
https://doi.org/10.24815/jaroe.v2i2.14430
Mubtadi, N., Susilowati, D., & Setyorini, C. (2017). Penggunaan zakat
disbursement efficiency dalam mencegah penyelewengan dana zakat.
Publikasi Ilmiah UMS.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69

Nisa, F., Bayuni, E. M., Eprianti, N., Pelayanan, S., Pelayanan, B. S., Fundraising,
W., & Wakif, M. D. (2018). Efektivitas Pelayanan Penghimpunan Dana
Wakaf terhadap Kepuasan Donatur di Sinergi Foundation Menggunakan
Metode DEA Effectiveness Of Services Gathering Fund Waqf To The
Satisfaction Of Donors In Synergy Foundation Using Dea Method Sosial-
Wakaf channel d. 9(November).
Noordin, N. H., Haron, S. N., & Kassim, S. (2017). Developing a comprehensive
performance measurement system for waqf institutions. International Journal
of Social Economics, 44(7), 921–936. https://doi.org/10.1108/IJSE-09-2015-
0257
Nurasyiah, A., Pertiwi, R. S., & Adam, F. (2019). An Efficiency and Productivity
of Zakat Institution in Malaysia and Indonesia: The Comparative Study.
International Conference of Zakat, 23, 243–257.
https://doi.org/10.37706/iconz.2019.178
Nurhidayati, S. S., Sulistiani, S. L., & Hidayat, Y. R. (2019). Efektivitas Strategi
Fundraising Wakaf Melalui Uang Berbasis Online di Lembaga Wakaf Daarut
Tauhiid. Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, 5(2)(2), 624–629.
Nurjanah, F., . K., & . J. (2019). The Impact of Economic Growth and Distribution
of Zakat Funds on Poverty (Survey in the Third District of West Java Province
Period 2011-2016). KnE Social Sciences, 3(13), 55.
https://doi.org/10.18502/kss.v3i13.4195
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun
2015. Otoritas Jasa Keuangan, 1–82.
Paksi, G. M., Manzilati, A., & Ekawaty, M. (2018). Kajian Hukum Dan
Implementasi Wakaf Harta Bergerak Di Indonesia: Wakaf Uang Dan Saham.
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam, 9(2), 173–190.
https://doi.org/10.32678/ijei.v9i2.94
Pyeman, J., Hasan, H., & Ahmad, I. (2016). Modernizing Waqf Performance
Evaluation By Waqf Management Efficiency Index. Asia-Pacific
Management Accounting Journal (APMAJ), 11(2), 65–78.
Rusydiana, A. S. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi Dengan Data Envelopment
Analysis (DEA). Bogor: SMART Publishing

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70

Rusydiana, Aam S., & Devi, A. (2017). Analisis Pengelolaan Dana Wakaf Uang Di
Indonesia: Pendekatan Metode Analytic Network Process (Anp). Al-Awqaf:
Jurnal Wakaf Dan Ekonomi Islam, 10(2), 115–133.
https://jurnal.bwi.go.id/index.php/awqaf/article/view/74
Rusydiana, Aam Slamet. (2018). Kriteria Pemilihan Lembaga Wakaf Di Indonesia:
Pendekatan Multicriteria Decision Making. Equilibrium: Jurnal Ekonomi
Syariah, 6(2), 185. https://doi.org/10.21043/equilibrium.v6i2.3725
Seprillina, L., Qurrata, V. A., Narmaditya, B. S., & Hussain, N. E. B. (2019). The
Effectiveness Productive Waqf as a Social Welfare Development Through
Community Empowering : A Case in Islamic Hospital Foundation Malang.
Review of Integrative Business and Economics Research, 9(3), 67–74.
Siaran Pers Presiden. (2021, Januari 25). Presiden Jokowi Luncurkan Gerakan
Nasional Wakaf Uang. Retrieved from Presiden Republik Indonesia:
https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-luncurkan-
gerakan-nasional-wakaf-
uang/#:~:text=Presiden%20Joko%20Widodo%20meluncurkan%20Geraka
n,pada%20Senin%2C%2025%20Januari%202021.&text=Berdasarkan%20
data%20yang%20diterima%20Presiden,dapat%20me
Sugiyono, D. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, M., & Zakar, M. A. (2015). Efficiency and effectiveness of waqf
institutions in Malaysia: Toward financial sustainability. Essays on zakah,
awqaf and microfinance (p. 43). Doha: Bloomsbury Qatar Foundation.
Survey, L. H. (2020). Indeks Literasi Wakaf 2020 Hasil Survey Indeks Literasi
Wakaf Tahun 2020
Tanjung, H., & Devi, A. (2018). Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Bekasi :
Gramata Publishing.
Ula, U. M. (2014). Analisis Efisiensi Lembaga Pengelola Wakaf Tunai Di
Indonesia. Jurnal Universitas Brawijaya .
Usman, N. (2015). Studi Hadis-Hadis Wakaf dalam Kitab Sahih al-Bukhari dan
Fath al-Bari. Cakrawala : Jurnal Studi Islam, X(2), 175–193.
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/cakrawala/article/view/82
Veithzal Rizal ainal. (2016). Pengelolaan Dan Pengembangan Wakaf Produktif.
Ziswaf, 9, 1–16.
Wahab. (2015). Analisis Faktor-Faktor Syariah Di Indonesia Dengan Pendekatan

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71

Two Stage Stochastic Frontier Aproach ( Studi Analisis di Bank Umum


Syariah ). Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ekonomi Islam, VI(2), 57–76.
https://www.researchgate.net/publication/314289828_Analisis_Faktor-
Faktor_Yang_Mempengaruhi_Efisiensi_Bank_Umum_Syariah_Di_Indonesi
a_Dengan_Pendekatan_Two_Stage_Stochastic_Frontier_Aproach_Studi_An
alisis_di_Bank_Umum_Syariah
Wahyuningsih, & Widyastuti, T. (2018). Efisiensi Wakaf Produktif Pada Yayasan
Badan Wakaf Sultan Agung Semarang. Badan Wakaf Indonesia.
Worldometer. (2021, Januari 28). Corona Virus. Retrieved from Worldometer:
https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/
Yunanda, R. A., & Rahman, F. K. (2016). Pengembangan Kerangka Pengukuran
Kinerja Untuk Lembaga Wakaf. BWI Journal, Volume 9 No. 1.

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan Keuangan Lembaga Wakaf Swasta

72
Rizqa Munadiyah, 2021
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
78

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
80

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
91

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
94

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
95

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
96

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
97

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
98

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
99

Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data Max DEA 8


Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
1D 0 DD_ - 0 641 - 0 273 - 0 296 0 760 229 0 0 474
D , 201 61932 181 26463 976 28634 452 252 712 677
_ 5 6(0 22619 039 6723, 989 57216 200 137 108 425
2 0 ,20 2,090 02, 11319 ,88 ,5399 4,4 7,7 83, 8,0
0 8 711 600 909 8 680 90 600 590 759 000
1 6 1); 400 2 10 30 000 00
5 7 SF_
1 201
6(1
,86
897
1);
SF_
201
9(1
,05
403
9)
2D 1 DD_ 0 0 176 0 0 535 0 0 569 0 0 124 0 0 103
D , 201 248 602 299 890 800
_ 0 6(1 544 225 608 462 770
2 0 ,00 805 ,00 4,0 48, 36,
0 0 000 ,00 000 000 000 000
1 0 0) 000 0 00 000 000
6 0 0
0
3D 0 DD_ - - 111 - 0 655 - 0 379 0 159 366 0 0 821
D , 201 62860 147 302 32689 592 18941 882 898 144 270
_ 6 6(0 06879 658 536 0909, 743 67564 851 022 045 168
2 6 ,53 1,675 354 996 57498 ,42 ,4404 9,5 00, 29, 1,0
0 7 224 600 90, ,86 6 501 80 595 615 615 000
2 1); 4 20 900 900 00

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
1 8 SF_ 459 500
7 1 201 700 0
9(2
,58
438
5)
4D 0 DD_ - 0 124 - 0 724 - 0 489 0 138 486 0 0 957
D , 201 86458 749 50187 154 33926 520 640 868 538
_ 5 6(0 15396 821 6920, 439 33554 547 008 100 539
2 9 ,49 5,230 051 51187 ,48 ,7226 7,2 90, 57, 9,0
0 0 900 300 ,77 4 812 70 773 811 811 000
1 6 9); 000 6 30 400 400 00
8 4 SF_ 0
9 201
6(1
,42
888
0);
SF_
201
9(3
,12
312
7)
5D 0 DD_ - 0 101 - 0 100 - 0 447 0 546 796 0 0 101
D , 201 12350 915 12132 120 54218 418 289 892 024
_ 4 6(0 07810 346 62589 887 02045 089 436 899 132
2 5 ,24 66,87 770 ,4366 0,5 ,0102 7,9 76, 95, 93,
0 2 632 1000 ,12 20 633 40 897 264 264 000
1 1 9); 900 80 60 500 500 000
9 2 SF_ 0
1 201
6(1

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
101

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
,63
787
9);
SF_
201
9(5
,99
022
6)
6G 0 GW_ - 0 308 - - 199 - - 481 0 366 404 0 0 402
W , 201 87904 530 11119 191 080 17756 142 186 536 542 997
_ 2 6(0 0298, 890 96859 214 649 90154 055 573 99, 659 500
2 5 ,10 43263 ,56 8,760 747 0,2 ,5887 916 ,65 958 ,95 ,00
0 9 435 4 736 600 1,0 074 80 ,75 671 857 885 000
1 8 8) 6 319 90 451 2 7 0
5 0 40 0
0
7G 1 GW_ 0 0 295 0 0 190 0 0 461 0 0 387 0 0 386
W , 201 646 767 092 649 168
_ 0 6(1 904 211 633 304 669
2 0 ,00 4,0 35, 8,0 4,0 0,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 000 00 00 00
6 0
0
8G 0 GW_ - 0 334 - - 216 - - 522 0 313 439 0 0 437
W , 201 12542 989 84040 830 153 24338 127 452 710 235 557
_ 7 6(1 63526 916 99658 407 429 00435 569 225 285 474 804
2 2 ,13 ,2410 9,7 ,3498 791 44, ,8068 551 3,2 ,58 3,5 4,0
0 7 307 20 589 20 ,79 850 60 4,9 688 681 868 000
1 5 4) 80 991 300 243 20 7 20 00
7 8 5 20
1

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
102

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
9G 0 GW_ - 0 497 - - 321 - - 776 0 623 652 0 0 650
W , 201 47512 802 45216 152 208 12707 555 375 336 713 220
_ 9 6(1 7105, 542 22204 532 852 80372 052 743 844 782 727
2 1 ,68 06304 1,9 ,5102 806 05, ,0293 610 7,5 5,4 3,4 1,0
0 2 377 5 369 60 59, 947 70 9,4 659 700 700 000
1 8 4) 60 542 500 046 60 40 40 00
8 7 200 70
1
1G 0 GW_ - 0 278 - - 152 - - 369 0 0 382 0 0 314
0W , 201 40024 433 47804 180 127 16348 767 360 272 343
_ 4 6(0 51759 393 78709 430 219 24810 917 085 762 714
2 1 ,79 ,5128 3,4 8,332 170 50, 5,684 380 7,2 7,0 3,0
0 0 697 80 871 500 06, 609 800 4,0 656 000 000
1 2 4); 20 057 900 495 60 00 00
9 5 SF_ 500 80
8 201
9(0
,06
323
7)
1S 1 SF_ 0 0 356 0 0 123 0 0 388 0 0 387 0 0 789
1F , 201 335 956 578 592 865
_ 0 5(1 550 635 505 051 946
2 0 ,00 3,5 ,30 ,66 9,0 ,69
0 0 000 667 000 670 000 250
1 0 0) 00 0 0 00 0
5 0
0
1S 1 SF_ 0 0 109 0 0 638 0 0 787 0 0 436 0 0 802
2F , 201 576 342 542 737 928
_ 0 6(1 120 6,0 332 541 584
2 0 ,00 25, 000 ,00 1,0 ,00
0 0 00

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
103

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
1 0 000 000 000 000 000
6 0 0) 000 0 00 0
0
1S 0 SF_ - - 334 - 0 710 - 0 142 0 260 544 0 0 503
3F , 201 80527 231 833 10103 923 20199 133 980 466 844
_ 4 8(0 04431 799 158 2974, 74, 2901, 348 871 676 171
2 1 ,01 ,0475 548 0,1 60123 398 55611 ,44 0,1 8,1 ,00
0 3 502 10 3,7 776 7 763 4 388 200 200 000
1 0 3); 748 20 6 60 60 0
7 2 SF_ 70
7 201
9(0
,46
209
0)
1S 1 SF_ 0 0 146 0 0 322 0 0 311 0 0 575 0 0 154
4F , 201 473 335 120 810 608
_ 0 8(1 306 071 300 169 807
2 0 ,00 76, ,00 ,00 7,0 1,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 000 0 0 00 00
8 0
0
1S 1 SF_ 0 0 676 0 0 143 0 0 297 0 0 115 0 0 104
5F , 201 985 370 473 954 009
_ 0 9(1 515 084 117 959 407
2 0 ,00 7,0 ,00 ,00 60, 6,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 0 0 000 00
9 0
0

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
104

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
1D 0 DD_ - - 815 - 0 409 - - 290 0 0 153 0 0 474
6D , 201 30214 142 895 12910 506 13969 152 548 686 677
_ 7 6(0 69731 460 551 7558, 154 86647 551 078 895 425
2 6 ,25 4,159 775 84, 03087 ,96 ,9763 178 6,5 06, 8,0
0 0 746 700 95, 886 1 912 60 6,4 651 000 000
1 2 2); 953 900 9 584 50 000 00
5 9 DD_ 300 90
7 201
8(0
,15
254
2);
SF_
201
9(0
,58
999
6)
1D 1 DD_ 0 0 176 0 0 535 0 0 569 0 0 124 0 0 103
7D , 201 248 602 299 890 800
_ 0 6(1 544 225 608 462 770
2 0 ,00 805 ,00 4,0 48, 36,
0 0 000 ,00 000 000 000 000
1 0 0) 000 0 00 000 000
6 0 0
0
1D 0 DD_ - - 155 - - 714 - 0 557 0 0 206 0 0 821
8D , 201 37503 298 370 19502 248 191 11300 998 246 270
_ 9 6(0 04505 075 618 690,2 789 464 8230, 785 023 168
2 8 ,42 ,8378 181 638 55707 498 ,04 63486 3,3 29, 1,0
0 0 774 50 34, ,29 ,70 059 3 651 000 000
1 1 7); 871 000 370 3 40 000 00
7 5 DD_ 900 0 0
0 201

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
105

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
8(0
,37
227
3);
SF_
201
9(0
,19
998
0)
1D 1 DD_ 0 0 211 0 0 122 0 0 828 0 0 348 0 0 957
9D , 201 207 603 783 228 538
_ 0 8(1 975 136 903 091 539
2 0 ,00 017 0,0 2,0 67, 9,0
0 0 000 ,00 000 000 000 000
1 0 0) 000 00 00 000 00
8 0 0
0
2D 1 DD_ 0 0 225 0 0 221 0 0 989 0 0 250 0 0 101
0D , 201 416 447 598 603 024
_ 0 9(1 127 146 294 463 132
2 0 ,00 837 0,0 3,0 19, 93,
0 0 000 ,00 000 000 000 000
1 0 0) 000 00 00 000 000
9 0 0
0
2G 1 GW_ 0 0 118 0 0 150 0 0 239 0 0 367 0 0 402
1W , 201 757 229 893 888 997
_ 0 5(1 118 225 264 960 500
2 0 ,00 9,0 60, 5,0 ,00 ,00
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 000 00 0 0
5

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
106

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
0
0
2G 1 GW_ 0 0 295 0 0 190 0 0 461 0 0 387 0 0 386
2W , 201 646 767 092 649 168
_ 0 6(1 904 211 633 304 669
2 0 ,00 4,0 35, 8,0 4,0 0,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 000 00 00 00
6 0
0
2G 1 GW_ 0 0 460 0 0 308 0 0 893 0 0 407 0 0 437
3W , 201 416 498 401 864 557
_ 0 7(1 269 503 820 445 804
2 0 ,00 6,0 95, 4,0 8,0 4,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 000 00 00 00
7 0
0
2G 1 GW_ 0 0 545 0 0 518 0 0 145 0 0 293 0 0 650
4W , 201 315 957 850 769 220
_ 0 8(1 252 880 639 378 727
2 0 ,00 7,0 70, 19, ,00 1,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 000 000 0 00
8 0
0
2G 0 GW_ - 0 292 - - 172 - - 399 0 0 382 0 0 314
5W , 201 38624 437 46132 176 382 15776 795 155 272 343
_ 4 5(0 12107 358 17087 900 839 24796 321 998 762 714
2 3 ,15 ,5868 5,4 5,104 712 04, 3,801 481 4,0 7,0 3,0
0 0 563 20 131 200 74, 969 800 9,1 873 000 000
1 8 6); 80 926 800 108 20 00 00
9 GW_ 000 50

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
107

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
9 201
2 6(0
,78
058
7);
SF_
201
9(0
,06
377
7)
2S 1 SF_ 0 0 356 0 0 123 0 0 388 0 0 387 0 0 789
6F , 201 335 956 578 592 865
_ 0 5(1 550 635 505 051 946
2 0 ,00 3,5 ,30 ,66 9,0 ,69
0 0 000 667 000 670 000 250
1 0 0) 00 0 0 00 0
5 0
0
2S 1 SF_ 0 0 109 0 0 638 0 0 787 0 0 436 0 0 802
7F , 201 576 342 542 737 928
_ 0 6(1 120 6,0 332 541 584
2 0 ,00 25, 000 ,00 1,0 ,00
0 0 000 000 00 000 000 000
1 0 0) 000 0 00 0
6 0
0
2S 0 SF_ - - 676 - - 143 - 0 297 0 876 115 0 536 104
8F , 201 18598 508 985 23335 542 370 46653 473 063 954 249 009
_ 8 9(1 86599 928 515 002,1 026 083 133,0 116 790 959 904 407
2 6 ,00 ,6676 973 7,0 96393 2,8 ,99 00105 ,99 1,9 59, ,99 5,9
0 4 000 20 8,3 015 036 990 989 978 997 993 999
4 0) 90 99 7 5 60 900 1 30

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
108

Frm_Results01
Sla
Pro
ck_ Sla Sla
jec Pro Pro
Sla Sla Propo Mov ck_ ck_
Pro Pro tio Propo jec Propo jec
Propo ck_ Propo ck_ rtion eme Mov Mov
jec jec n(B rtion tio rtion tio
rtion Mov rtion Mov ate_M nt( eme eme
Ben tio tio iay ate_M n(T ate_M n(T
S ate_M eme ate_M eme oveme Bia nt( nt(
chm n(N n(B a oveme ota oveme ota
D c oveme nt( oveme nt( nt(Bi ya Tot Tot
N ark ila iay Umu nt(To l nt(To l
M o nt(Ni Nil nt(Bi Bia aya Umu al al
O (La i a m tal Pen tal Pen
U r lai ai aya ya Umum m Pen Pen
mbd Ase Ope dan Pener eri Penya yal
e Aset Ase Opera Ope dan dan eri yal
a) t ras Adm imaan maa luran ura
Wakaf t siona ras Admin Adm maa ura
Wak ion ini Wakaf n Wakaf n
) Wak l) ion istra ini n n
af) al) str ) Wak ) Wak
af) al) si) str Wak Wak
asi af) af)
asi af) af)
)
)
1 3 307
7 0 90
2S 1 SF_ 0 0 146 0 0 322 0 0 311 0 0 575 0 0 154
9F , 201 473 335 120 810 608
_ 0 8(1 306 071 300 169 807
2 0 ,00 76, ,00 ,00 7,0 1,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 000 0 0 00 00
8 0
0
3S 1 SF_ 0 0 676 0 0 143 0 0 297 0 0 115 0 0 104
0F , 201 985 370 473 954 009
_ 0 9(1 515 084 117 959 407
2 0 ,00 7,0 ,00 ,00 60, 6,0
0 0 000 000 000 000 000 000
1 0 0) 00 0 0 000 00
9 0
0

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
109

Lampiran 3. Surat Keputusan Dosen Pembimbing

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
111

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
112

Lampiran 4. Hasil Plagiarsm Checker

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
113

Lampiran 5. Surat Keputusan Sidang Skripsi

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
114

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
115

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
116

Lampiran 6. Lembar Perbaikan (Revisi)

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
118

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
119

Lampiran 7. Catatan Bimbingan Skripsi


CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI
Judul Skripsi:
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN
METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019

Pembimbing 1: Dr. Juliana,M.E.Sy.

Catatan
Paraf
No Tanggal Bimbingan Paraf Dosen
Mahasiswa
Skripsi
1. 14-04- Penyerahan SK
2021

2. 09-05- Bimbingan BAB


2021 1–3

3. 23-05- ACC BAB 1-3


2021

4. 30-05- Bimbingan
2021 terkait data
penelitian
5. 23-07- Bimbingan BAB
2021 1-5

6. 09-08- Bimbingan Jurnal


2021 Ontologi

7. 10-08- ACC BAB 1-5


2021

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
120

CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI


Judul Skripsi:
EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN
METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019

Pembimbing 2: Rida Rosida, B.Sc.,M.Sc.

Catatan Bimbingan Paraf


No Tanggal Paraf Dosen
Skripsi Mahasiswa
1. 14-04-2021 Penyerahan SK

2. 15-04-2021 Bimbingan BAB 1–3

3. 23-05-2021 ACC BAB 1-3

4. 30-05-2021 Bimbingan terkait


data penelitian

5. 02-08-2021 Bimbingan BAB 1-5

6. 05-08-2021 Bimbingan Jurnal


Ontologi

7. 10-08-2021 ACC BAB 1-5

Rizqa Munadiyah, 2021


EFISIENSI LEMBAGA WAKAF SWASTA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVLOPMENT
ANALYSIS (DEA) TAHUN 2015 – 2019
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai