SKRIPSI
Oleh :
PENGESAHAN SKRIPSI
NAMA : SISKA SAKITA MAULINA
NPM : 1715310334
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
JENJANG : S 1 ( STRATA SATU )
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017-2021
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
ii
FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
SKRIPSI DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIAN UJIAN
SARJANA LENGKAP FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PASCA BUDI MEDAN
PERSETUJUAN SKRIBSI
KETUA ANGGOTA I
iii
SURAT PERNYATAAN
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggungjawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apa pun sesuai dengan aturan yang berlaku apabila
dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
iv
SURAT PERNYATAAN
v
ABSTRAK
Kata Kunci : Dividend Payout Ratio (DPR), Dividend Yield (DY), Price to Book
Value (PBV)
vi
ABSTRACT
The research analysis is to find out whether the Dividend Payout Ratio (DPR) has
a partial effect on firm value (Price to Book Value), Dividend Yield (DY) has a
partial effect on firm value (Price to Book Value) and to know the effect of the
Dividend Payout Ratio (DPR). and Dividend Yield (DY) simultaneously on firm
value (Price to Book Value) in manufacturing companies listed on the IDX for the
2017-2021 period. The data used is the annual report of each sample company,
which is published through the website www.idx.go.id. The analytical method
used in this study is the associative method, with classical assumption testing,
hypothesis testing. The sampling method used is purposive sampling with a total
sample of as many as manufacturers listed on the IDX and data from 2017-2021.
The results of this study indicate that the Dividend Payout Ratio partially has a
significant effect on firm value in manufacturing companies listed on the IDX,
Dividend Yield (DY) partially affects the company value on manufacturing
companies listed on the IDX and Dividend Payout Ratio (X1) and Dividend Yield
(X2) simultaneously has a positive and significant effect on firm value in
manufacturing companies listed on the BEI
Keyword: Dividend Payout Ratio (DPR), Dividend Yield (DY), Price to Book
Value (PBV)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas dukungan dan doa
dari orang-orang yang saya sayangi, akhirnya skripsi dapat selesai pada waktunya.
1. Ayahanda saya almarhum Arif Budianto dan Ibunda Rosmalina tercinta yang
2. Teruntuk keluarga besar saya, Terima kasih untuk doa dan dukungan selama
saya dan menyemangati saya hingga akhirnya salah satu mimpi saya terwujud.
Akhir kata dari skripsi ini saya persembahkan untuk kalian semua orang-orang
yang saya sayangi dan saya cintai. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Motto : “Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pinter,
tetapi prang yang selalu meraih kesuksesan adalah orang yang gigih
dan pantang menyerah”.
***
“Keep the spirit and don’t give up”
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian
Sarjana Ekonomi.
2. Bapak Dr. E. Rusiadi, SE, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sosial Sains
3. Bapak Husni Muharram Ritonga, BA., M.Sc., M selaku Ketua Program Studi
Medan.
4. Bapak Irawan, SE., M.Si selaku Dosen pembimbing I saya yang telah sabar
5. Ibu Noni Ardian, SE., MM selaku Dosen pembimbing II saya yang telah
ix
7. Terima kasih kepada Ibu saya tercinta Roamalina yang telah memberikan
Diketahui,
Medan, Desember 2022
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................... ii
PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ..............................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..........................................................7
1. Identifikasi Masalah ..........................................................................7
2. Batasan Masalah ................................................................................7
C. Rumusan Masalah .................................................................................8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................8
1. Tujuan Penelitian .............................................................................8
2. Manfaat Penelitian ...........................................................................9
E. Keaslian Penelitian .............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Fenomena rasio Dividend Payout Ratio (DPR), Dividend Yield
(DY) dan Price to book value (PBV) ..................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 27
Tabel 3.1 Tabel Kegiatan Penelitian .................................................................... 35
Tabel 3.2 Operasional Variabel ............................................................................ 38
Tabel 3.3 Daftar Populasi Penelitian......................................................................... 39
Tabel 3.4 Pemilihan Sampel................................................................................. 44
Tabel 4.1 Descriptive Statistics ............................................................................ 56
Tabel 4.2 Common Effect Model (CEM) ............................................................. 58
Tabel 4.3 Fixed Effect Model (FEM) ................................................................... 59
Tabel 4.4 Random Effect Model (REM)............................................................... 60
Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas ............................................................................. 62
Tabel 4.6 Uji Heterokesdastisitas ......................................................................... 63
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 64
Tabel 4.8 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda .................................................... 65
Tabel 4.9 Uji Chow .............................................................................................. 66
Tabel 4.10 Hasil Model Estimasi Uji Hausman ..................................................... 67
Tabel 4.11 Uji Lagrange Multiplier ....................................................................... 69
Tabel 4.12 Uji Siginikasi Secara Parsial ................................................................ 70
Tabel 4.13 Uji Siginikasi Secara Simultan ............................................................. 71
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinan .................................................................... 72
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dalam hal ini para pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahan,
maksimum apabila harga saham perusahaan naik. Semakin tinggi harga saham
suatu perusahaan, maka pendapatan para pemegang saham juga akan naik dan
didefinisikan sebagai nilai pasar, nilai pasar merupakan presepsi pasar yang
berasal dari investor, kreditor dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan
yang tercermin pada nilai pasar saham perusahaan yang bisa menjadi ukuran nilai
perusahaan.
pasar modal, apabila harga saham suatu perusahaan di pasar modal dalam keadaan
stabil dan terus mengalami kenaikan dalam jangka panjang dapat diartikan bahwa
tinggi diikuti dengan nilai perusahaan yang tinggi, semakin tinggi nilai
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
1
2
ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk pembiayaan investasi pada masa yang
akan datang.
Kebijkan dividen yang tepat akan meningkatkan harga saham yang menjadi
meramalkan laba yang baik di masa depan. Kebijakan dividen yang dibagikan
Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield (DY). Dividend Payout Ratio (DPR)
laba yang diterima perusahaan untuk kemudian dibayarkan kepada investor sesuai
dengan jumlah saham yang dimiliki (Senata, 2016). Dividend payout ratio (DPR)
yaitu rasio yang menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber
pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang
dibagikan besar maka akan meningkatkan harga saham yang berakibat pada
dengan harga saham pada pasar. Kebijakan dividen yang akan digunakan adalah
Dividend Yield, karena dari rasio ini akan diketahui seberapa besar tingkat
pendapatan dividen per lembar saham yang akan didapatkan para pemegang
saham. Yield itu sendiri dipakai untuk mengukur tingkat pendapatan dividen per
lembar terhadap harga pasar saham. Yield adalah persentase keuntungan yang
duration effect theory sebagaimana Dividend Yield tinggi dapat dianggap sebagai
kas yang mengurangi ketidakpastian pada arus kas perusahaan. Selain itu,
hubungan negatif antara Dividend Yield tinggi sejalan dengan signalling theory
menggunakan Price to Book Value (PBV) yaitu nilai pasar per lembar saham
kemudian dibagi dengan nilai buku per lembar saham. Nilai perusahaan adalah
keadaan yang telah dicapai perusahaan dari awal didirikan sampai saat ini. Nilai
perusahaan yang tinggi tentu adalah hal yang sangat diinginkan oleh pemiliknya.
baik. Nilai perusahaan mempengaruhi minat para calon pembeli yang ada di pasar
4
modal, apabila nilai perusahaan tinggi, maka jumlahnya pembeli juga akan
2019).
Tabel 1.1
Fenomena rasio Dividend Payout Ratio (DPR), Dividend Yield (DY)
dan Price to book value (PBV)
No. Kode Tahun Dividend Payout Dividend Yield Price to book
Emiten Ratio (DPR) (DY) value (PBV)
Persen (%)
2017 45,59 2,91 7,23
2018 49,54 2,95 9,30
1. ASII 2019 44,87 2,03 5,23
2020 39,67 2,23 6,44
2021 14,23 0,82 6,57
2017 60,01 2,09 10,39
2018 54,43 3,35 9,31
2. BOLT 2019 47,10 3,25 15,16
2020 38,25 2,67 18,26
2021 24,93 2,91 34,76
2017 37,46 2,73 13,26
2018 30,92 1,92 48,90
3. GDYR 2019 24,82 0,70 48,71
2020 22,07 1,52 23,07
2021 20,81 2,83 18,28
Sumber : www.ids.co.id (Data diolah Peneliti, 2022
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa rasio Dividend Payout
Ratio kode perusahaan ASII pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan sebesar
sebesar 2,23% dan 0,82% akan tetapi rasio Price to book value mengalami
kenaikan sebesar 6,57%, hal ini disebabkan adanya kesulitan perusahaan dalam
laba sehingga laba akan meningkat dan investor akan tertarik membeli saham
perushaan. Apabila saham banyak diminati oleh investor maka nilai perusahaan
akan meningkat.
3,25% dan 2,67% akan tetapi rasio Price to book value mengalami kenaikan
sebesar 34,76%. Hal ini disebabkan kurang memberi keuntungan kepada investor
untuk mendapatkan dividen. Hal ini bertentangan dengan teori bahwa kebijakan
dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham sehingga investor akan
tertarik membeli saham perushaan. Apabila saham banyak diminati oleh investor
sedangkan rasio Dividend Yield (DY) mengalami kenaikan sebesar 1,52% dan
2,83% akan tetapi rasio Price to book value (PBV) justru mengalami penurunan
sebelumnya, tetapi ukuran perusahaan justru menurun, hal ini tidak sesuai dengan
berarti perusahaan yang telah berada di pasar modal menyebabkan investor lebih
besar, sehingga respons yang positif ini dapat mencerminkan meningkatnya nilai
perusahaan.
berbeda-beda. Penelitian Emilia Gustini (2017), Debbi Chyntia Ovami & Ananda
Anugrah Nasution (2020), Setiawati (2021), Titin Koesmia Wati, Sriyanto dan
Dharmastri Laksmi dan I Ketut Budiartha (2020), Etti Ernita Sembiring dan
yang lebih luas dibandingkan perusahaan non manufaktur atau perusahaan jasa.
Dari uraian di atas penulis akan mengentahui apakah kebijakan dividen yang
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
Agar dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini terfokus pada ruang
dividen (Dividend Payout Ratio) dan (Dividend Yield) dan nilai perusahaan
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan dijabarkan tersebut, maka
3. Apakah Dividend Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield (DY) secara
Periode 2017-2021?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
perusahaan.
selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
bebas yaitu Dividen Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS) dan Size
Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield (DY) dan 1 variabel terikat yaitu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Grand Theory
Pada signalling theory hal yang di garis bawahi adalah terkait adanya
mana perusahaan yang berkualitas baik dan mana yang berkualitas buruk.
(Arifin, 2018).
11
12
cenderung sangat kecil atau dapat dikatakan nilai perusahaan positif. Jika
keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini
maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan
prospek yang akan dating daripada pihak luar (investor dan kreditur).
informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar (Sri,
2018).
bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena
investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gains. Menaikkkan
diberikan saat ini dapat mengurangi biaya modal sehingga akan menaikkan
Purwohandoko, 2019).
pasti. Menurut Myrton Gordon dan John Linter bahwa biaya ekuitas akan
dividen yang lebih pasti. Myrton Gordon dna John Linter berpendapat
2. Nilai Perusahaan
pembeli atau investor apabila perusahaan itu dijual. Semakin tinggi nilai
kinerja suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun proyeksi masa
perusahaan akan dijual (total aset dan prospek perusahaan, risiko usaha,
1) Waktu
pengukuran laba.
3) Risiko
dan itu berarti semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait dengan tujuan
saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemegang saham, sebab dengan nilai yang tinggi,
manajemen dari beberapa dimensi yaitu arus kas bersih, pertumbuhan dan
biaya modal. Indikator dari nilai perusahaan adalah harga saham. Semakin
1) Profitabilitas
2) Struktur Modal
tercermin dalam rasio kas atas aktiva lancar), semakin banyak dana
3) Pertumbuhan Perusahaan
4) Ukuran Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price Book Value
buku saham dari suatu perusahaan. Menurut Sugiono dan Untung (2016)
3. Kebijakan Deviden
dividen yang besar bagi para pemegang saham maka saham perusahaan
menjadi tidak menarik bagi investor. Oleh karena itu, untuk dapat menjaga
21
ditahan.
b. Jenis-jenis Dividen
mencukupi untuk dibagikan sebagai dividen tetapi saldo kas yang ada
23
dividen dapat dilakukan dalam bentuk tunai namun juga ada pembayaran
dividen dalam bentuk pemberian saham, bahkan tidak jarang dalam bentuk
likuidasi.
secara tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada
selalu dibayarkan.
2) Likuiditas perusahaan
5) Pengendalian perusahaan
7) Stabilitas laba
mudah untuk dibayar apabila laba menurun pada masa yang akan
datang.
dividen diantaranya:
27
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝑃𝑅) = 𝑥100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
2017).
Dividend yield atau timbul hasil dividen adalah rasio nilai dividen
terhadap harga saham dengan asumsi tidak ada kenaikan harga saham,
B. Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
Debbi Chyntia Pengaruh Kebijakan Variabel dependen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Ovami & Dividen Terhadap Kebijakan dividen kebijakan dividen mempunyai
Ananda Nilai Perusahaan pengaruh terhadap nilai perusahaan
Anugrah yang Terdaftar Variabel Independen: yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di
Nasution dalam Indeks LQ 45 Nilai perusahaan Bursa Efek Indonesia
(2020)
Widyawati Pengaruh Kebijakan Variabel dependen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(2018) Deviden Terhadap Kebijakan dividen kebijakan deviden berpengaruh
Nilai Perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan
Pada Perusahaan Variabel Independen: pada perusahaan makanan dan
Makanan dan Nilai perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa
Minuman Yang Efek Indonesia
Terdaftar di BEI
Andriyani Pengaruh kebijakan Variabel dependen: Hasil penelitian ini menunjukan
(2017) dividen terhadap Kebijakan dividen bahwa semua variabel lolos uji
nilai perusahaan (DPR) asumsi klasik dan layak digunakan
pada perusahaan Earning Per Share sebagai data penelitian. Hasil uji t
manufaktur yang (EPS) statistik menunjukkan bahwa variabel
terdaftar Firm Size Dividend Payout Ratio (DPR),
Di bursa efek Earning Per Share (EPS)
indonesia tahun berpengaruh signifikan terhadap nilai
2012-2014 perusahaan (PBV) namun variabel
Variabel Independen: Firm Size tidak berpengaruh
Nilai perusahaan (PBV) signifikan terhadap nilai perusahaan.
Emilia Gustini Pengaruh kebijakan Variabel dependen: Secara parsial DPR dan DAR
(2017) dividen dan Dividend Payout Ratio berpengaruh positif signifikan
kebijakan hutang Dividend yield terhadap PER sedangkan DY dan
terhadap nilai Debt to Equity Ratio DER berpengaruh negatif signifikan
perusahaan (studi Debt to Asset Ratio terhadap PER Secara simultan DPR,
empiris Perusahaan Variabel Independen: DY, DER dan DAR berpengaruh
bumn yang terdaftar Nilai perusahaan (PER) signifikan terhadap PER
di BEI
Maggee Pengaruh Kebijakan Variabel dependen: Hasil penelitian ini menunjukkan
Senata (2016) Dividen Terhadap Kebijakan dividen bahwa variabel Kebijakan Dividen
Nilai Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai
yang Tercatat Pada Variabel Independen: Perusahaan. Pengaruh kedua variabel
Indeks LQ-45 Bursa Nilai perusahaan bersifat positif, dimana setiap
Efek Indonesia kenaikan nilai Kebijakan Dividen
juga turut mengakibatkan kenaikan
Nilai Perusahaan. Hal ini berarti
bahwa hipotesis diterima. Variabel
Kebijakan Dividen juga dapat
menjelaskan variabel Nilai
Perusahaan secara individu
Zumrotun Analisis faktor- Variabel dependen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Nafi’ah faktor yang Struktur kepemilikan - Struktur kepemilikan tidak
(2013) mempengaruhi (X1) berpengaruh terhadap nilai
kebijakan Pertumbuhan perusahaan perusahaan
Dividen dan (X2) - Pertumbuhan perusahaan
30
dampaknya Laba (X3) berpengaruh positif dan
terhadap nilai Ukuran perusahaan (X4) signifikan terhadap nilai
perusahaan pada Variabel Independen: perusahaan
Perusahaan Kebijakan Dividen (Y1) - Laba berpengaruh positif dan
manufaktur yang Nilai perusahaan (Y3) signifikan terhadap nilai
tercatat perusahaan
di bursa efek - Ukuran perusahaan berpengaruh
indonesia positif dan signifikan terhadap
Tahun 2008-2010 nilai perusahaan
- Kebijakan dividen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan
Etti Ernita Pengaruh Kebijakan Variabel dependen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sembiring dan Dividen Terhadap Kebijakan dividen terdiri kebijakan dividen tidak berpengaruh
Rosma Nilai Perusahaan dari: secara signifikan terhadap Tobins‟Q.
Pakpahan Pada Perusahaan a. Size (ukuran Kebijakan dividen tidak relevan
(2010) Manufaktur Yang perusahaan) karena tidak mempengaruhi nilai
Terdaftar di Bursa b. Leverage (hutang) perusahaan. Variabel Size (ukuran
Efek Indonesia c. Growth perusahaan) sebagai variabel yang
(pertumbuhan mendukung nilai perusahaan
perusahaan) berpengaruh secara signifikan,
sedangkan Leverage (hutang)
Variabel Independen: berpengaruh secara signifikan dan
Nilai perusahaan variabel Growth (pertumbuhan
perusahaan) sebagai variabel yang
terkait dengan nilai perusahaan
berpengaruh secara signifikan
C. Kerangka Konseptual
(PBV)
Dividen dimana rasio ini menentukan jumlah laba yang dapat ditahan
Dividen.
31
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Purwanto dan
berupa uang tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap saham, atau dapat
perusahaan.
perusahaan (harga saham). Dengan kata lain, harga saham akan turun jika
ditanggung karena pajak terhadap return yang diperolehnya. Hal ini dapat
yield tinggi akan dijual dengan harga lebih rendah karena ketidak
pendapatan dividen.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prastowo (2015)
kinerja perusahaan saat ini dan prospek masa depannya dari pihak luar.
perusahaan dan harga saham akan bereaksi mengikuti arah sinyal yang
ada.
dapat dibuat oleh perusahaan untuk menetapkan besarnya laba yang akan
kebijakan dividen adalah dividend payout ratio dan Dividen Yield sebagai
penentu jumlah laba yang akan ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai
sumber pendanaannya dan juga sebagai penentu berapa laba dividen yang
laba juga akan lebih meningkat yang pada akhirnya nilai perusahaan
yield yang tinggi. Kebijakan dividen juga dapat dilihat dari dividend yield
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar dividen yang mampu
H3
Keterangan :
D. Hipotesis
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
pengumpulan data.
36
adalah :
H3 : Dividend Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield (DY) berpengaruh negatif
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
dua variabel atau lebih (Rusiadi et. al 2014). Dalam penelitian ini variabel yang
akan diteliti adalah dividend payout ratio (DPR) dan Price to book value (PBV).
Penelitian ini direncanakan selama waktu 5 (lima) bulan dari bulan September
Tabel 3.1
Tabel Kegiatan Penelitian
2021/2022
Sep-Okt Jan-Mar Juli-Agus Sept-Okt Nov
No Kegiatan
2021 2021 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Riset awal/judul
2 Penyusunan Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisi data
8 Penyusunan Skripsi
9 Perbaikan Skripsi
Sumber: Data diolah penulis (2022)
37
38
1. Variabel Penelitian
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝑃𝑅) = 𝑥100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
2. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Definisi variabel Indikator variabel Skala
pengukuran
1. Populasi
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Populasi pada penelitian ini
40
Tabel 3.3
Daftar Populasi Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
Emiten
1 Astra International Tbk ASII
2 Astra Otoparts Tbk AUTO
3 Garuda Metalindo Tbk BOLT
4 Indo Kordsa Tbk BRAM
5 Goodyear Indonesia Tbk GDYR
6 Gajah Tunggal Tbk GJTL
7 Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS
8 Indospring Tbk INDS
9 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
10 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
11 Nipress Tbk NIPS
12 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
13 Selamat Sempurna Tbk SMSM
Sumber : Peneliti, 2022
2. Sampel
Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-
2021.
41
Sesuai dengan kriteria di atas, maka penelitian dapat dilihat berikut ini:
Tabel 3.4
Kriteria Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan Kriteria
Saham a b c
1 ASII Astra International Tbk √ √ √
2 AUTO Astra Otoparts Tbk √ √ √
3 BOLT Garuda Metalindo Tbk √ √ √
4 BRAM Indo Kordsa Tbk √ √ √
5 GDYR Goodyear Indonesia Tbk √ √ √
6 GJTL Gajah Tunggal Tbk √ √ √
7 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk √ X X
8 INDS Indospring Tbk √ √ X
9 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ X
10 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk √ X X
11 NIPS Nipress Tbk √ X X
12 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk √ X X
13 SMSM Selamat Sempurna Tbk √ √ √
Sumber : Peneliti, 2022
sebanyak 7 Perusahaan, periode yang diambil mulai dari tahun 2017 sampai
Tabel 3.5
Pemilihan Sampel
No Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di BEI selama periode 2017- 13
2021
2 Perusahaan Manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan keuangan (2)
tahunan secara lengkap pada periode 2017 – 2021
3. Perusahaan yang tidak memiliki dividen berturut-turut selama periode 2017- (4)
2021
Jumlah Perusahaan yang dijadikan sampel 7
Jumlah tahun yang diteliti 5 tahun
Jumlah observasi (7 x 5 Tahun) 35
Sumber : Peneliti, 2022
42
Tabel 3.6
Jumlah perusahaan yang dijadikan Sampel
No. Kode Emiten Nama Perusahaan
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data deskriptif digunakan
4. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan
manufaktur dan Komponen Yang Tercatat Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2017 – 2021. Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka dengan cara
judul penulis.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel
1. Alat Analisis
Regresi data panel merupakan kombinasi data cross section dan time series.
Data time series termasuk satu objek atau individu misalnya harga saham, nilai
tukar mata uang, tingkat inflasi dll, tetapi mencakup beberapa periode. Sedangkan
data cross section terdiri dari beberapa atau banyak objek sebagai responden,
misalnya perusahaan dengan beberapa jenis data dalam periode waktu tertentu.
Y = c +𝛽1 X1 + 𝛽2 X1 + 𝜀
Keterangan:
𝜀 = Error Term
c = Konstanta
44
Menurut Gujarati dan Porter (2013) data panel memiliki kelebihan, yaitu:
a) Teknik estimasi data panel dapat mengatasi heterogenitas dalam setiap unit
efisien.
d) Data panel paling baik untuk mendeteksi dan mengukur dampak yang
secara sederhana tidak bisa dilihat pada data time series murni atau cross
section murni.
model regresi yaitu nilai intersep atau konstanta (𝛼) dan slope atau koefisien
regresi (𝛽i). Penggunaan data panel dalam regresi akan menghasilkan intersep dan
slope yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap periode waktu. Terdapat
tiga teknik yang ditawakan untuk mengestimasi parameter model dengan data
a. Model Common Effect. Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana
mengkombinasikan data cross section dan time series sebagai satu kesatuan
45
dipakai dalam metode ini adalah metode Ordinary Least Square (OLS).
sama antar waktu. Pendekatan yang digunakan pada model ini adalah metode
c. Model Random Effect. Teknik ini akan mengestimasi data panel dimana
individu. Perbedaan antar individu dan antar waktu diakomodasi lewat error.
Karena adanya korelasi antar variabel gangguan maka metode OLS tidak bisa
digunakan maka dari itu pendekatan pada model ini adalah Generalized Least
Square (GLS).
Uji spesifikasi bertujuan untuk menentukan model analisis data panel yang
akan digunakan. Uji Chow digunakan untuk memilih antara model Fixed Effect
Jika nilai probability Chi-Square > 0.05 artinya Ho diterima maka model
yang digunakan adalah Common Effect. Jika nilai probability Chi-Square <
0.05 artinya Ho ditolak maka model Fixed Effect yang sebaiknya digunakan.
46
yaitu Fixed Effect model (FEM) atau random effect model (REM). Dalam FEM
setiap obyek memiliki intersep yang berbeda-beda, akan tetapi intersep masing-
masing obyek tidak berubah seiring waktu. Hal ini disebut dengan time-
rata dari semua intersep (cross section) dan komponen mewakili deviasi (acak)
REM.
random effect atau common effect. Uji ini digunakan ketika dalam pengujian
uji chow yang terpilih adalah model common effect. Hipotesis dalam uji
sebaliknya jika Ho diterima model Common Effect adalah model yang terbaik.
Data penelitian ini merupakan data sekunder, sehingga penentuan model perlu
pengujian atas berbagai asumsi klasik yaitu : uji normalitas, uji multikolienaritas,
a. Uji Normalitas
dependen dan independen dalam model regresi. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal. Menurut Wing Wahyu Winarno (2015) uji ini
0.05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas < 0.05
b. Uji Multikolinieritas
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model yang baik adalah model
(2013), jika koefisien korelasi antar variabel bebas > 0,6 maka dapat
c. Uji Heteroskedastisitas
Winarno (2015) pengujian ini dilakukan dengan uji Glesjer yaitu meregresi
variabel dependen.
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
menguji ada atau tidaknya autokorelasi dapat digunakan tes Durbin Watson.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji autokorelasi dikarenakan uji ini
hanya dilakukan untuk data yang bersifat time series dan Autokorelasi hanya
terjadi pada data time series. Pengujian autokorelasi pada data yang tidak
bersifat time series (cross section atau panel) akan sia-sia semata atau
5. Uji Signfikansi
Apabila nilai Fhitung> Ftabel dengan nilai signifikansi 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi sudah layak untuk digunakan sebagai model
regresi dalam penelitian Pengujian ini dapat juga dilakukan dengan melihat
independen yang terdiri atas X1 dan X2 terhadap nilai perusahaan (Y) sebagai
Ho : βi = 0
Ha : βi ≠ 0
ketentuan:
menyakatakan proporsi atau persentase dari total variasi variabel dependen (Y)
yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelas (X1, X2,…, Xn) secara bersama-
sama (Gujarati dan Porter, 2013). Misalnya diketahui label R-Squared adalah
model. Oleh karena itu, pada penelitian ini mengguanakan adjusted R2 berkisar
antara nol sampai satu. Apabila nilai adjusted R2 makin mendekati satu, maka
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1977 dan
saham pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar finansial dan
sektor swasta yang puncak perkembangannya pada tahun 1990. Pada tahun
1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta dan menjadi
salah satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham ini
Tahun 1955 adalah tahun Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru,
karena pada tanggal 22 Mei 1995 Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta
dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair
50
52
Pada bulan Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan tanpa
dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta untuk
perdagangan.
Modal Indonesia. Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa, BES
Indonesia.
Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena imbas krisis keuangan
perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2009 Bursa Efek
perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisiensi serta mudah diakses
mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk
industri manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui
industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama yaitu (Surat Edaran Ketua
pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi,
Indonesia
2017- 2021. Sampel dalam penelitian ini ada sebanyak 7 perusahaan dengan
detail tentang perusahaan tersebut. Maka dengan ini, penulis akan menyajikan
profil dari perusahaan manufaktur dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
ini didirikan oleh William Soerjayadjaja, Drs. Tjia Kian Tie dan Liem
perusahaan ini bergerak dibidang usaha ekspor hasil bumi dan kemudian
International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak
dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi
informasi.
tersebut sejak dini telah mempersiapkan diri untuk memasuki era tahun
2000. Pt astra internasional –toyota sales operation atau auto 2000 pertama
kali didirikan pada tahun 1975 dengan nama pt astra motor sales. Pada
tahun 1989 pt astra motor sales bergabung dan menjadi divisi penjualan
sunter II Jakarta utara. Pada saat itu auto 2000 merupakan dealer utama
(main dealer) kendaraan bermotor merk Toyota dan suku cadang nya
berlokasi di Jl. Kapuk Kamal Raya No 23, Jakarta 14470 – Indonesia, dan
memiliki dua pabrik yang masing-masing terletak di Jl. Kapuk Raya No.
56
23, Jakarta Utara dan Jl. Industri Raya III Blok AE No. 23 Jatake,
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
07 Juli 2015.
Didirikan untuk pertama kali pada bulan Juli 1981 dengan nama
Branta Mulia (BRAM), PT. Indo Kordsa Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang penyedia ban, serat nylon, polyester, rayon serta
untuk "go public" dengan mencatatkan saham-ny untuk pertama kali pada
bulan Juli 1990 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan juga menjadi
57
Mulia Co. Ltd. dan PT. Branta Mulia Teijin Indonesia. Sejak bulan
merupakan produsen nylon, benang polyester, dan cord fabric asal Turki
untuk berganti nama. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi berganti
perseroan yang mencapai Rp 134,16 miliar. Hal ini dapat tercapai karena
produksi hingga mencapai 42 ribu ton per tahun yang sebelumnya hanya
produksi sebesar 46 ribu ton per tahun yang akan terealisasi selama 3
tahun.
dengan nama NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited dan
antara lain: Goodyear Tire & Rubber Company (induk usaha) (85,00%)
terkait, juga penyaluran dan ekspor ban. Pada tahun 1980, GDYR
ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil
dari ADR Group (Divisi Otomotif) dan saat ini merupakan salah satu
filter, radiator, oil coolers, condensers, brake pipe, fuel pipes, fuel tanks,
exhaust systems, and press parts.. Merk dagang Sakura Filter telah
publik sejak tahun 1996, dan sekarang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sejak tahun 2006, Perusahaan telah diakui oleh pemerintah sebagai wajib
pajak patuh.
(X1), Dividend Yield (X2) dan Price Book Value PBV (Y).
dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. DPR banyak
dividen.
6 5,45 4,99
4 3,25
2,38
2
0
2017 2018 2019 2020 2021
Dividend Yield
40
33
30
20 21
20 16,6
19,09
10
0
2017 2018 2019 2020 2021
sebesar 24,54% dan tahun 2016 sebesar 24,12% dari tahun sebelumnya.
Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Rasio ini
20
10 7,54 5,13
0
2017 2018 2019 2020 2021
4. Statistik Deskriptif
independent yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) (X1) dan Dividend Yield (DY)
(X2). Namun, hasil informasi pada analisis deskriptif tidak dapat dijadikan
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
Y X1 X2
Mean 21.56686 36.05743 2.516286
Median 13.26000 36.86000 2.290000
Maximum 87.00000 96.38000 6.630000
Minimum 1.420000 2.780000 0.440000
Std. Dev. 20.57445 21.32752 1.294754
Skewness 1.409851 0.638622 1.116081
Kurtosis 4.233050 3.156691 4.888358
Observations 35 35 35
sebagai berikut:
rata harga saham perusahaan memiliki 21.56666 kali dari laba perlembar
saham.
rata-rata DPR sebesar 21.32752 berarti bahwa rata-rata dividen per lembar
harga persahamnya.
Regresi Data Panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu Common
Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model dengan
menggunakan Eviews 12. Uji pemilihan model terbaik dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui model regresi data panel yang paling cocok
dikembangkan.
0.050015 dan p-value atau probabilitas DPR (X1) adalah sebesar 0.7837
yang dimana variabel DPR (X1) tidak memiliki pengaruh dan tidak
perusahaan (Y).
Weighted Statistics
Root MSE 10.34962 R-squared 0.872440
Mean dependent var 31.84474 Adjusted R-squared 0.833190
S.D. dependent var 27.57467 S.E. of regression 12.00803
Sum squared resid 3749.015 F-statistic 22.22813
Durbin-Watson stat 1.989979 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.634997 Mean dependent var 21.56686
Sum squared resid 5253.293 Durbin-Watson stat 2.678543
0.206758 dan p-value atau probabilitas DPR (X1) adalah sebesar 0.0042
menghilangkan heteroskedastsitas.
Weighted Statistics
Root MSE 13.09119 R-squared 0.266954
Mean dependent var 6.907303 Adjusted R-squared 0.514888
S.D. dependent var 14.55255 S.E. of regression 13.69110
Sum squared resid 5998.276 F-statistic 4.206616
Durbin-Watson stat 2.179757 Prob(F-statistic) 0.003791
Unweighted Statistics
R-squared 0.068455 Mean dependent var 21.56686
Sum squared resid 15377.71 Durbin-Watson stat 1.850243
0.301065 dan p-value atau probabilitas DPR (X1) adalah sebesar 0.0196
68
a. Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
menggunakan uji Jarque-Bera. Apabila nilai probabilitas > 0.05 maka data
berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas < 0.05 maka data
0.021149 < 0.05 maka dapat dikatakan data tidak berdistribusi normal.
69
b. Uji Multikolinieritas
Jika koefisien korelasi antar variabel bebas > 0.8 maka dapat disimpulkan
korelasi < 0.8 maka model bebas dari multikolienaritas. Hasil uji
Tabel 4.5
Uji Multikolinieritas
X1 X2
X1 1.000000 0.355516
X2 0.355516 1.000000
variabel > 0,60 maka terjadi gejala multikolinearitas. Berdasarkan tabel 4.5
di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi semua variabel tidak ada
yang leih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
penelitian ini.
c. Uji Heterokesdastisitas
terhadap variabel independen. Jika hasil tingkat kepercayaan uji Glesjer >
Effects Specification
Pada tabel 4.6 uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dapat dilihat
adalah 0,1179 dan 0,6575 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
lainnya. Salah satu cara mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan uji
tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
R-squared 0.068455 Mean dependent var 21.56686
Sum squared resid 15377.71 Durbin-Watson stat 1.850243
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 12 (2022)
sebesar 1.5838. Sedangkan untuk nilai 4-du sebesar 2.4162 Karena nilai
Durbin-Watson stat berada pada interval dU < d < 4-dU yaitu 1.5838 <
autokorelasi.
72
ditimbulkan antara pengaruh Dividend Payout Ratio (X1) dan Dividend Yield
(X2) terhadap nilai perusahaan (Y) pada perusahaan manufaktur sub Sektor
Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-
Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda dengan Menggunakan Random Effect Model
Dari tabel 4.8 menunjukkan hasil analisis regresi data panel dengan
pendekatan Random Effect Model (REM). Dari tabel diatas terlihat persamaan
Y = c + b1 X1 + b2 X2 + e
a. Constanta (a)
(X1) dan Dividend Yield (X2) bernilai 0 (nol) maka Nilai Perusahaan (Y)
Nilai koefisien Dividend Payout Ratio (X1) sebesar 0.301065 dengan arah
Nilai koefisien Dividend Yield (X2) sebesar 0.956882 dengan arah positif,
Yield (X2) dengan nilai perusahaan (PBV), semakin besar Dividend Yield
a. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan model analisis data panel yang
dari penelitian ini adalah sebesar 0.0000 dan lebih kecil dari 0,05. Maka
sementara model terbaik yang digunakan untuk penelitian ini adalah Fixed
effect model.
b. Uji Hausman
salah satu model pada regresi data panel yang terlihat dari nilai Residual
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
0.3861 > α 0,05. Maka secara statistik menerima Ha dan pendekatan yang
tepat digunakan adalah Random Effect Model (REM). Dari hasil uji
yang tepat digunakan dalam regresi data panel adalah Random Effect
Model (REM).
tujuan menentukan metode yang terbaik dalam regresi data panel, apakah
Pagan lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah Common Effect.
Tabel 4.11
Uji Lagrange Multiplier
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-
Sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-
section Time Both
Breusch-Pagan 16.71735 0.864149 17.58150
(0.0000) (0.3526) (0.0000)
Standardized King-
Wu 4.964460 -0.724178 -0.413009
(0.0000) (0.7655) (0.6602)
Pagan sebesar 0.000 maka Ho diterima dengan kata lain model yang
9. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.12
Uji Siginikasi Secara Parsial
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/18/22 Time: 17:05
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (balanced) observations: 35
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 39.86284 10.38505 3.838483 0.0006
X1 0.301065 0.147526 2.040763 0.0196
X2 0.956882 2.274490 1.300020 0.2029
Berdasarkan tabel 4.12 di atas hasil Uji t parsial adalah sebagai berikut:
1) Pada DPR (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2.040763 dan nilai
Tabel 4.13
Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Nilai Perusahaan
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/18/22 Time: 17:05
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (balanced) observations: 35
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 39.86284 10.38505 3.838483 0.0006
X1 0.301065 0.147526 2.040763 0.0196
2) Pada Dividend Yield (X2) memiliki nilai thitung ebesar 1.300020 dan
nilai probability t-statistik sebesar 0.2029 > 0,05 maka Ho ditolak dan
(PBV).
Tabel 4.14
Pengaruh Dividend Yield Terhadap Nilai Perusahaan
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/18/22 Time: 17:05
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (balanced) observations: 35
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 39.86284 10.38505 3.838483 0.0006
X2 0.956882 2.274490 1.300020 0.2029
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 12 (2022)
79
dependen.
Tabel 4.15
Uji Siginikasi Secara Simultan
dan mengartikan bahwa seluruh variabel independen yaitu DPR (X1) dan
regresi data panel dapat dikatakan tepat digunakan apabila nilai uji
koefisien determinasi (uji R2) mendekati nilai satu. Namun, apabila nilai
uji koefisien determinasi (uji R2) mendekati nilai nol, maka model regresi
Tabel 4.16
Uji Koefisien Determinan
Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji koefisien determinasi (uji R2) maka
Dari hasil uji koefisien determinasi (uji R2) dapat diartikan bahwa variabel
penelitian ini.
81
B. Pembahasan
Dividend Yield (X2) terhadap Nilai perusahaan (Y). Hasil uji t berdasarkan
hipotesis dapat diketahui pengaruh DPR (X1) dan DY (X2), terhadap Nilai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal ini
terbukti signifikan.
Hal ini sesuai dengan Teori yang dikemukakan oleh Agus Sartono (2012).
bagi investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik dibandingkan dividend
payout ratio yang tinggi. Stabilitas disini dalam arti tetap memperhatikan tingkat
Apabila faktor lain sama, saham yang memberikan dividen yang stabil selama
periode tertentu akan mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham yang
membayarkan dividennya dalam presentase yang tetap tehadap laba. Bagi nvestor
stabil pula dengan demikian risiko perusahaan juga relatif rendah dibandingkan
kebijakan ini bukan hanya presentase dividen terima yang dibayarkan dalam
Rahayuningtyas, dkk. (2014) Salah satu rasio yang mempunyai pengaruh terhadap
dividen adalah dividend payout ratio. Dividend payout ratio sebagai penentu
jumlah laba yang akan ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai sumber
pendanaannya dan juga sebagai penentu berapa laba dividen yang akan
dibayarkan kepada para investor atau pemegang saham. Nilai perusahaan dapat
penelitian ini, dapat diketahui bahwa thitung 2.040763 > ttabel 1,690 dan
signifikan 0,0196 < 0,05, maka Ha diterima, yang menyatakan secara parsial
perusahaan memiliki rasio pembayaran yang stabil atau bahkan meningkat maka
positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti semakin
Hal ini sesuai dengan Teori yang dikemukakan oleh Prastowo (2015),
yield tinggi dapat dianggap sebagai kas yang mengurangi ketidakpastian pada arus
kas perusahaan. Selain itu, hubungan negatif antara dividend yield tinggi sejalan
dengan signalling theory karena dividen tinggi adalah tanda stabilitas perusahaan.
penelitian ini, dapat diketahui bahwa thitung 1,30020 < ttabel 1,690 dan
signifikan 0,2029 > 0,05, maka Ho ditolak, yang menyatakan secara parsial
Dividend Yield tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
(PBV). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Dividend Yield tidak berpengaruh
Efek Indonesia periode 2017 s/d 2021. Menurut pendapat penulis tingginya
dividen yield menunjukkan bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued,
yaitu jika harga pasar saham lebih kecil dari nilai wajarnya maka saham tersebut
harus dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
84
jika harga sudah naik kembali. Semakin tinggi nilai dividen yield, maka semakin
baik pula kondisi keuangan perusahaan dan menunjukkan cash flow yang stabil.
3. Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield (DY) Terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio (DPR) dan
Dividend Yield (DY) secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan (PBV). Hal ini berarti semakin
meningkatnya Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield akan menaikkan nilai
terbukti signifikan.
Hal ini sesuai dengan Teori yang dikemukakan oleh Darmawan (2018),
pembagian dividen (Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield) yang tinggi
kepada pemegang saham merupakan sinyal yang baik bagi calon investor/investor
hal ini membuat mereka tertarik untuk menginvestasikan dana yang dimiliki pada
dengan Bird in the Hand Theory yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai
modal karena dividen bersifat lebih pasti dibandingkan dengan modal (Capital
Gain). Investor lebih merasa terjamin jika memperoleh pembayaran dalam bentuk
Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield dibandingkan capital gain, karena
penelitian ini, dapat diketahui bahwa nilai Probability F statistik 4.206616 >
85
independen yaitu DPR (X1) dan Dividend Yield (X2) secara simultan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan
(PBV).
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sehingga dividen yang dibayar rendah, maka harga saham cenderung turun
2. Kebijakan Dividen yaitu Dividend Yield (X2) tidak pengaruh dan tidak
(retained earning).
3. Dividend Payout Ratio (X1) dan Dividend Yield (X2) secara simultan
78
87
2021.
B. Saran
Ratio (X1) dan Dividend Yield (X2) perusahaan untuk meningkatkan nilai suatu
perusahaaan.
2. Perusahaan diharapkan dapat menjaga tingkat Dividend payout ratio (X1) agar
tetap tinggi dan tidak mengalami penurunan seperti Dividend Yield (X2). Karena dari
hasil penelitian kebijakan dividen yang di proxikan melalui Dividend payout ratio
(X1) dan Dividend Yield (X2) efektif dapat menarik para investor untuk
akan meningkat.
perusahaan sebaiknya juga di teliti. Variabel lain yang di maksud adalah variabel
kebijakan dividen ( Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield ) yang tidak hanya
lainnya. Dan sebaiknya variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti,
kebijakan hutang, juga di teliti dan menambah periode penelitian agar diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ghozali, Imam, 2016, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23, Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro
Hery, Rahasia 2017, Pembagian Dividen & Tata Kelola Perusahaan, Yogyakarta
: Penerbit Gava Media
Kamaludin dan Rini Indriani, 2012, Manajemen Keuangan : Konsep Dasar dan
Penerapannya, Bandung : CV. Mandar Maju
Marantika, Abshor, 2017, Nilai Perusahaan (Firm Value): Konsep dan Implikasi,
Lampung : Penerbit Anugrah Utama Raharja (AURA)
Purwanto dan Sumarto, Purwanto dan Sumarto, Agus Herta, 2017, Manajemen
Investasi : Kiat-kiat Sukses Berinvestasi saham Panduan Praktis bagi
Pemula, Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media
Rusiadi, Nur Subiantoro dan Rahmat Hidayat, 2014, Metode Penelitian: Konsep,
Kasus dan Aplikasi SPSS, Eview, Amos, Lisrel, Cet. 2. Medan : Penerbit
USU
Sartono, Agus. 2015, Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi,
Yogyakarta : BPFE
Sugiono, Arief dan Untung, Edi, 2016, Panduan Praktis Dasar : Analisa laporan
Keuangan, Jakarta : PT. Gramedia
Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Yuniarta, Gede Adi dan Purnamawati, I Gusti
Ayu, 2017, Manajemen Keuangan sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
Bisnis, Depok : Penerbit Rajawali Pers
Wardiyah, Mia Lasmi, 2017, Manajemen Pasar Uang & Pasar Modal, Bandung :
Penerbit Pustaka Setia
Ida Ayu Santi Dharmastri Laksmi dan I Ketut Budiartha, 2020, “Pengaruh
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang
sebagai Variabel Moderasi”, dalam Jurnal Akuntansi Vol 30 No 12, Jakarta
: Universitas Udayana
Sembiring, Etti Ernita dan Rosma Pakpahan, 2010, “Pengaruh Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”, dalam Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan
Akuntansi, Vol. 2, No. 1, Bandung : Politeknik Negeri
91
Lampiran 1 : Rasio Dividend Payout Ratio, Dividend Yield dan nilai perusahaan
Kode
Perusahaan Tahun Y X1 X2
ASII 2017 7,23 45,59 2,91
ASII 2018 9,30 49,54 2,95
ASII 2019 5,23 44,87 2,03
ASII 2020 6,44 39,67 2,23
ASII 2021 6,57 14,23 0,82
AUTO 2017 7,33 53,08 2,29
AUTO 2018 9,0 40,85 1,69
AUTO 2019 87,0 10,37 0,44
AUTO 2020 15,7 28,84 1,60
AUTO 2021 16,5 17,46 1,05
BOLT 2017 10,39 60,01 2,09
BOLT 2018 9,31 54,43 3,35
BOLT 2019 15,16 47,10 3,25
BOLT 2020 18,26 38,25 2,67
BOLT 2021 34,76 24,93 2,91
BRAM 2017 59,10 26,23 2,01
BRAM 2018 51,10 36,86 2,67
BRAM 2019 53,10 26,08 2,25
BRAM 2020 51,01 59,51 5,42
BRAM 2021 43,10 69,73 2,86
GDYR 2017 13,26 37,46 2,73
GDYR 2018 48,90 30,92 1,92
GDYR 2019 48,71 24,82 0,70
GDYR 2020 23,07 22,07 1,52
GDYR 2021 18,28 20,81 2,83
GJTL 2017 1,42 12,91 2,56
GJTL 2018 3,12 14,72 0,71
GJTL 2019 3,36 2,78 1,82
GJTL 2020 6,34 6,32 1,94
GJTL 2021 7,48 8,06 3,62
SMSM 2017 19,6 42,7 2,63
SMSM 2018 13,5 62,28 3,89
SMSM 2019 12,7 20,66 6,63
SMSM 2020 11,5 71,49 4,94
SMSM 2021 8,01 96,38 2,14
92
Descriptive Statistics
Y X1 X2
Mean 21.56686 36.05743 2.516286
Median 13.26000 36.86000 2.290000
Maximum 87.00000 96.38000 6.630000
Minimum 1.420000 2.780000 0.440000
Std. Dev. 20.57445 21.32752 1.294754
Skewness 1.409851 0.638622 1.116081
Kurtosis 4.233050 3.156691 4.888358
Observations 35 35 35
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Weighted Statistics
Root MSE 10.34962 R-squared 0.872440
Mean dependent
var 31.84474 Adjusted R-squared 0.833190
S.D. dependent var 27.57467 S.E. of regression 12.00803
Sum squared resid 3749.015 F-statistic 22.22813
Durbin-Watson stat 1.989979 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.634997 Mean dependent var 21.56686
Sum squared resid 5253.293 Durbin-Watson stat 2.678543
94
Weighted Statistics
Root MSE 13.09119 R-squared 0.266954
Mean dependent
var 6.907303 Adjusted R-squared 0.514888
S.D. dependent var 14.55255 S.E. of regression 13.69110
Sum squared resid 5998.276 F-statistic 4.206616
Durbin-Watson stat 2.179757 Prob(F-statistic) 0.003791
Unweighted Statistics
R-squared 0.068455 Mean dependent var 21.56686
Sum squared resid 15377.71 Durbin-Watson stat 1.850243
Uji Chow
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1.903378 2 0.3861
Standardized King-
Wu 4.964460 -0.724178 -0.413009
(0.0000) (0.7655) (0.6602)
Normalitas
Uji Multikolinieritas
X1 X2
X1 1.000000 0.355516
X2 0.355516 1.000000
Uji Heterokesdastisitas
Effects Specification