Anda di halaman 1dari 276

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CREATING SHARED

VALUE (CSV) PADA PROGRAM SEKOLAH BERHATI


CSR SINAR MAS LAND (STUDI KASUS PENDIDIKAN
BERBASIS KARAKTER DI MI AL KHAERIYAH
TANGERANG SELATAN)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

NURFIQI
NIM: 11180541000037

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H / 2022 M
IMPLEMENTASI PENDEKATAN CREATING SHARED
VALUE (CSV) PADA PROGRAM SEKOLAH BERHATI
CSR SINAR MAS LAND (STUDI KASUS PENDIDIKAN
BERBASIS KARAKTER DI MI AL KHAERIYAH
TANGERANG SELATAN)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

NURFIQI
NIM: 11180541000037

Pembimbing

Chamiyatus Sidqiyah, S.Sos., M.Kesos.


NIDN 2026066701

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H/ 2022 M
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul “Implementasi Pendekatan Creating


Shared Value (CSV) Pada Program Sekolah Berhati CSR
Sinar Mas Land (Studi Kasus Pendidikan Berbasis Karakter
di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan)” disusun oleh Nurfiqi
(11180541000037) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.pada September 2022. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat gelar sarjana (S.Sos) pada
program studi Kesejahteraan Sosial.
Jakarta, September 2022
Sidang Munaqasyah

Ketua Penguji Sekretaris Penguji

Ahmad Zaky, M. Si Hj. Nunung Khairiyah, MA


NIP. 197711272007101001 NIP. 197307252007012018
Anggota

Penguji I Penguji II

Nama Penguji I Nama Penguji II


NIP. NIP.
Dibawah Bimbingan

Chamiyatus Sidqiyah, S.Sos., M.Kesos.

i
NIDN 2026066701

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurfiqi
NIM : 11180541000037

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul


“Implementasi Pendekatan Creating Shared Value (CSV)
Pada Program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land (Studi
Kasus Pendidikan Berbasis Karakter di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan)” adalah benar merupakan karya saya sendiri
dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya.
Adapun kutipan yang ada dalam penysunan karya itu telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 12 Desember 2022

Nurfiqi
NIM: 11180541000037

ii
ABSTRAK

Nurfiqi, NIM 11180541000037, Implementasi Pendekatan


Creating Shared Value (CSV) Pada Program Sekolah Berhati
CSR Sinar Mas Land (Studi Kasus Pendidikan Berbasis
Karakter di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan)

Creating shared value (CSV) adalah sebuah konsep yang


mengharuskan perusahaan memainkan peran ganda yaitu
menciptakan nilai ekonomi (economic value), dan nilai sosial
(social value) secara bersama-sama (shared). Sinar Mas Land
melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk menyelenggarakan
program Sekolah Berhati menggunakan konsep CSV, dengan
harapan dapat memberantas kemiskinan dan kelaparan,
meningkatkan kesehatan dan menjamin daya dukung lingkungan
hidup.
Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana
implementasi pendekatan creating shared value (CSV) dan
dampak pelaksanaan program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas
Land. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi
pendekatan CSV dan mendeskripsikan dampak pelaksanaan
program Sekolah Berhati di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara,
observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa program Sekolah
Berhati berjalan dengan efektif dan menghasilkan dampak yang
positif dalam mengimplementasikan pendekatan creating shared
value (CSV) dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan antara
lain: (1) fisik sekolah yang lebih hijau dan terciptanya masyarakat
yang berkarakter peduli lingkungan. (2) nilai kemandirian warga
sekolah yang mampu berpikir secara ekonomis. (3) perubahan
sikap atau mindset yang mempengaruhi perilaku masyarakat
dalam merawat lingkungan. Sedangkan dampak bagi perusahaan

iii
antara lain: (1) dapat menjalin hubungan baik dan harmonis
dengan masyarakat. (2) citra perusahaan yang menjadi baik.
Kata kunci: Implementasi Creating Shared Value, Corporate
Social Resposibility, Pendidikan Karakter

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil‘alamiin, puji serta syukur kehadirat
Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat sehat secara lahir
maupun batin sehingga peneliti dapat memulai dan
menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat
dan salam senantiasa terhaturkan kepada Nabi Muhammad saw
beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, dalam
melaksanakan penelitian yang berjudul “Implementasi
Pendekatan Creating Shared Value (CSV) Pada Program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land (Studi Kasus
Pendidikan Berbasis Karakter di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan)”.
Peneliti sadar bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini,
tidak lepas dari dukungan dari banyak pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Suparto M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW
selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin
Noor, M.Ag, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, dan Drs. Cecep Castrawijaya, M.A selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Ahmad Zaky, M.Si selaku Kepala Jurusan Kesejahteraan
Sosial dan Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekretaris Jurusan
Kesejahteraan Sosial.
3. Chamiyatus Sidqiyah, S.Sos., M.Kesos. selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam pelaksanaan bimbingan dan pengarahan dalam
rangka penyelesaian penyusunan tugas akhir ini.
4. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu

iv
Komunikasi. Khususnya Program Studi Kesejahteraan Sosial
yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman
bagi penulis.
5. Drajat Elia S.Pd. selaku kepala sekolah MI Al Khaeriyah
yang telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian
sehingga terciptanya skripsi ini.
6. Gadis Octory, M.Ikom. selaku kepala CSR Sinar Mas Land
bidang pendidikan yang telah menyetujui peneliti untuk
melakukan penelitian sehingga terciptanya skripsi ini.
7. Teristimewa dan terkasih kepada kedua orangtua penulis,
Nurdin dan Sumarni yang selalu memberikan doa, nasehat
serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam setiap langkah
hidup penulis. Serta kakak-kakak, keponakan dan kepada
keluarga besar penulis, terimakasih telah memberikan hari-
hari yang berwarna.
8. Sahabat-sahabat penulis Andra, Afif, Yazid, Brata, Bunga,
Sofiyah, Zahra, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Terima kasih karena selalu menolong, memberi
nasihat, serta membantu di saat-saat tersulit. Semoga
persahabatan ini bisa terus berlanjut sampai waktu yang tidak
ditentukan. Sukses selalu.
9. Widya Alfiani, S.Sos. sebagai teman terkasih yang selalu
mengingatkan, memberi tekanan dan menemani dalam
penyelesaian skripsi.
10. Pembaca skripsi ini. Semoga apa yang penulis paparkan
dalam skripsi ini bermanfaat.
11. Serta seluruh pihak yang penulis kenal serta tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang selalu mensupport penulis
hingga sampai pada fase ini.
Semoga segala dukungan, bantuan serta bimbingan yang
telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan kebaikan
yang berlimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa hasil
penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, sehubungan
dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang
dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuuh

Jakarta, 12 Desember 2022

v
Nurfiqi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................i
LEMBAR PERNYATAAN........................................................ii
ABSTRAK ..............................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................iv
DAFTAR ISI ..............................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................x
DAFTAR BAGAN......................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................xii
DAFTAR ISTILAH.................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah..................8
C. Tujuan Penelitian.................................................9
D. Manfaat Penelitian.............................................10
E. Tinjauan Kajian Terdahulu................................12
F. Metode Penelitian..............................................16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................30


A. Landasan Teori..................................................30
1. Creating Shared Value (CSV)....................30

vi
2. Implementasi Program Pendidikan
Karakter......................................................37
3. Evaluasi Dampak Kebijakan......................42
4. Sustainable Development Goals (SDG’s). .51
5. Kerangka Berpikir......................................55

BAB III PROFIL LEMBAGA.............................................56


A. Profil PT Bumi Serpong Damai Tbk.................56
1. Sejarah PT Bumi Serpong Damai Tbk.......56
2. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan PT.
Bumi Serpong Damai Tbk..........................58
3. Struktur Organisasi PT Bumi Serpong
Damai Tbk..................................................62
B. Profil CSR Sinar Mas Land...............................64
1. Latar Belakang CSR Sinar Mas Land........64
2. Program-program Bidang Pendidikan
CSR Sinar Mas Land..................................66
3. Struktur Organisasi CSR Sinar Mas Land..68
C. Profil Program Sekolah Berhati.........................69
1. Latar Belakang Program Sekolah Berhati. .69
2. Tujuan Program Sekolah Berhati...............72
3. Sasaran Kegiatan Program Sekolah
Berhati........................................................75
4. Implementasi Sekolah Berhati....................76
5. Alur Detail Keseluruhan Kegiatan
Program Sekolah Berhati............................80
6. Struktur Organisasi Sekolah Berhati..........81
7. Deskripsi Pekerjaan....................................82
D. Profil MI Al Khaeriyah.....................................93
1. Sejarah Berdirinya Sekolah MI Al
Khaeriyah...................................................93

vii
2. Lokasi Sekolah MI Al Khaeriyah...............93
3. Visi dan Misi Sekolah MI Al Khaeriyah...94
4. Kegiatan Sekolah Berhati di MI Al
Khaeriyah...................................................94
5. Data Siswa, Siswi, dan Guru MI Al
Khaeriyah...................................................95
6. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas..................97
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...............100
A. Implementasi Pendekatan Creating Shared
Value (CSV) pada Program Sekolah Berhati
di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan...........101
1. Tahap Awal..............................................103
2. Tahap Sosialisasi......................................105
3. Tahap Pelaksanaan...................................107
B. Dampak Program Sekolah Berhati..................129
1. Dampak bagi Masyarakat.........................130
2. Dampak bagi Perusahaan.........................138

BAB V PEMBAHASAN.....................................................143
A. Hasil Implementasi Pendekatan Creating
Shared Value (CSV) pada Program Sekolah
Berhati di MI Al Khaeriyah Tangerang
Selatan.............................................................143
B. Dampak Program Sekolah Berhati..................159

BAB VI PENUTUP..............................................................168
A. Kesimpulan......................................................168
B. Implikasi..........................................................171
C. Saran................................................................172

viii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................175
LAMPIRAN ............................................................................178

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rancangan Informan Penelitian................................26


Tabel 3.1 Sekolah Pilot Project Program Sekolah Berhati......76
Tabel 3.2 Kegiatan Sekolah Berhati di MI Al Khaeriyah.........94
Tabel 3.3 Data Siswa dan Siswi MI Al Khaeriyah...................96
Tabel 3.4 Data Tenaga Pendidik MI Al Khaeriyah..................97
Tabel 3.5 Sarana, Prasarana, dan Fasilitas MI Al Khaeriyah...98
Tabel 5.1 Sebelum dan Sesudah Program Sekolah Berhati
di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan..................161

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Lokasi MI Al Khaeriyah..............................93


Gambar 4.1 Forum Grup Discussion (FGD) Program Sekolah
Berhati................................................................104
Gambar 4.2 Sosialisasi Program Sekolah Berhati.................106
Gambar 4.3 Siswa dan Siswi MI Al Khaeriyah Membawa
Wadah Makan dan dan Minuman Sendiri.........110
Gambar 4.4 Workshop Sekolah Berhati................................112
Gambar 4.5 Pelatihan Green Productivity.............................113
Gambar 4.6 Pelatihan Pengolahan dan Pemilahan Sampah, Eco
Enzyme, Hidroponik...........................................114
Gambar 4.7 Media Pelmebalajaran Daur Ulang....................118
Gambar 4.8 Pelatihan Wirausaha...........................................120
Gambar 4.9 Produk MI Al Khaeriyah...................................121
Gambar 4.10 Pameran Sekolah Berhati...................................122
Gambar 4.11 Siswa MI Al Khaeriyah Membuang Sampah Pada
Tempatnya..........................................................126
Gambar 4.12 Diseminasi Sekolah Berhati...............................128
Gambar 4.13 Kondisi MI Al Khaeriyah Sebelum Menjadi
Sekolah Binaan Program Sekolah Berhati.........131
Gambar 4.14 Lingkungan Hijau MI Al Khaeriyah..................133
Gambar 4.15 Sekolah MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan...134
Gambar 4.16 Proses Pembelajaran di MI Al Khaeriyah..........135
Gambar 4.17 Penyerahan Bantuan Sekolah.............................136

x
Gambar 4.18 Bantuan Pohon, Sanitasi, UKS, Komposter, dan
Hidroponik MI Al Khaeriyah.............................138
Gambar 4.19 Workhop Pengembangan Sekolah Berhati........141
Gambar 4.20 Bulan Menanam Pohon......................................142

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir......................................................55


Bagan 3.1 Struktur Organisasi PT Bumi Serpong Damai Tbk....63
Bagan 3.2 Struktur Organisasi CSR Sinar Mas Land..................69
Bagan 3.3 Sasaran Kegiatan Program Sekolah Berhati...............75
Bagan 3.4 Alur Impelementasi Program Sekolah Berhati...........77
Bagan 3.5 Struktur Tim Kerja Sekolah Berhati...........................78
Bagan 3.6 Alur Detail keseluruhan Kegiatan Sekolah Berhati. . .81
Bagan 3.7 Struktur Organisasi Sekolah Berhati..........................82

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berkas Surat...........................................................178


Lampiran 2 Pedoman Wawancara Pelaksana Program.............182
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Masyarakat.........................190
Lampiran 4 Transkrip Wawancara............................................198
Lampiran 5 Dokumentasi..........................................................249

xii
DAFTAR ISTILAH

CSV : Creating Shared Value


CSR : Corporate Social Responsibility
SDGs : Sustainable Development Goals
FGD : Focus Group Discussion
SDM : Sumber Daya Manusia
BERHATI : Berakarket Hijau, Sehat, dan Inovatif
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah
MANTAP BETUL : Mandiri, Tahan Pangan, Peduli
Lingkungan, Bersih, Tanggap, dan
Unggul
PT : Perseroan Terbatas
BSD : Bumi Serpong Damai
SML : Sinar Mas Land
MI : Madrasah Ibtidaiyah

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam


kontribusinya terhadap pengembangan sosial, lingkungan,
dan ekonomi yang berkelanjutan merupakan pengertian dari
Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang lebih
dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas dijelaskan bahwa Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Serta dalam PP Nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung
Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas dijelaskan
bahwa setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai
tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dalam Islam sudah menjadi ketentuan bahwa ada


bentuk tanggung jawab sosial, dan Al-Qur’an telah
memberikan petunjuk seperti yang dinyatakan dalam Surah
Al-Qasas ayat 77, sebagai berikut:
2

‫سنْ َك َمٓا‬ ِ ‫ص ْيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا َواَ ْح‬ ِ َ‫س ن‬َ ‫تَ ْن‬ ‫َوا ْبت َِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتىكَ هّٰللا ُ الدَّا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل‬
‫هّٰللا‬ ‫اَح هّٰللا‬
ِ ‫ض ۗاِنَّ َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْف‬
َ‫س ِديْن‬ ِ ‫َ ْر‬ ‫سا َد فِى ااْل‬ َ َ‫سنَ ُ اِلَ ْي َك َواَل تَ ْب ِغ ا ْلف‬ َ ْ

Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat


dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu
di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat
kerusakan”.

Ayat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh


beribadah murni (mahdah) dan melarang memperhatikan
dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk
memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia,
berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan
dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi pada saat
yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari
kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuat
baiklah kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana
atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu
dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun
di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah
ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang
3

yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas


kejahatan tersebut. (Kemenag RI, 2011)

Seiring dengan pengembangan tanggung jawab sosial


perusahaan (CSR), paradigma tentang perwujudan tanggung
jawab sosial dan lingkungan juga harus berdampak pada
keberlanjutan perusahaan di masa mendatang, sehingga
perusahaan perlu untuk memadukan kepentingan secara
ekonomi serta menjalankan tanggung jawab sosial dan
lingkungannya. Creating shared value (CSV) adalah sebuah
konsep yang mengharuskan perusahaan memainkan peran
ganda yaitu menciptakan nilai ekonomi (economic value),
dan nilai sosial (social value) secara bersama-sama (shared),
tanpa ada salah satu yang diutamakan atau dikesampingkan.
CSV didefinisikan sebagai kebijakan dan praktek operasi
yang meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus
memajukan kondisi ekonomi, dan sosial yang berfokus pada
identifikasi (Porter & Kramer, 2011)

Banyak perusahaan-perusahaan besar yang sudah


menerapkan konsep CSV, yang merupakan lanjutan dari
konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Praktik
tanggung jawab sosial perusahaan yang merupakan tindakan
dari CSR adalah untuk merespon tekanan eksternal.
Sedangkan praktik dari konsep CSV adalah menciptakan
secara bersamaan nilai ekonomi dan sosial, sehingga lebih
terintegrasi yang dapat memberikan kontribusi terhadap
4

masyarakat dan secara bersamaan juga memberikan


keuntungan bagi perusahaan.

Dalam merespon tanggung jawab sosialnya kedua


konsep ini memiliki motivasi yang berbeda. Jika pelaksanaan
CSV didorong oleh faktor internal dan perusahaan harus
bersifat proaktif. Berbeda dengan prespektif CSR, yang
berpandangan bahwa perusahaan yang responsif yaitu
perusahaan yang didorong oleh faktor eksternal. Tujuan
utama dari konsep CSV adalah membentuk kapitalisme
lanjut dan menjadikan tanggungjawab sosial bukan sebagai
beban tapi menjadikannya sebagai investasi jangka panjang
yang menguntungkan bagi perusahaan. Telah terlihat jelas,
tanggung jawab sosial perusahaan saat ini, tidak lagi
dianggap sebagai beban yang mengurangi laba perusahaan,
akan tetapi telah bertransformasi menjadi investasi yang
menjanjikan di masa depan (Crane et al., 2014)

Porter dan Kramer menegaskan bahwa implementasi


CSV berbeda dengan CSR yang umumnya berfokus pada
reputasi. Konsep CSV menempatkan masyarakat termasuk
pemangku kepentingan (pemasok) sebagai mitra, dalam hal
ini sebagai sesama “subyek”. Sedangkan konsep CSR
cenderung menempatkan pemangku kepentingan sebagai
“obyek”. Menurut (Porter & Kramer, 2011), CSV tidak sama
dengan CSR walaupun keduanya mempunyai landasan yang
sama yaitu doing well by doing good. Perbedaan utama
antara keduanya adalah bahwa CSR berbicara tentang
5

responsibility, sedangkan CSV sudah berada pada penciptaan


nilai bersama atau creating value.

PT Bumi Serpong Damai Tbk atau disebut dengan PT


BSD Tbk merupakan salah satu perusahaan dibawah grup
Sinar Mas Land dan merupakan salah satu proyek terbesar di
Indonesia. PT Bumi Serpong Damai Tbk (PT BSD Tbk) juga
merupakan salah satu pengembang kota mandiri sejak 1984
dan menjadi perusahaan publik (go public) yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. Salah satu produk
dari PT BSD Tbk adalah BSD City. BSD City juga banyak
diakui sebagai rancangan kota yang paling ambisius di
Indonesia yang mengkombinasikan properti perumahan,
bisnis, dan komersial.

PT Bumi Serpong Damai Tbk memiliki lahan seluas


sekitar ±6.000 hektar yang terletak di perbatasan Kota
Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang atau di barat
daya Jakarta. Kawasan PT BSD Tbk merupakan hasil
pengembangan dari Sinar Mas Land berupa pusat
pendidikan, industri, perkantoran, perdagangan, wisata, dan
sekaligus perumahan dan apartemen sebagai pusat hunian
dan rumah.

PT Bumi Serpong Damai Tbk melancarkan bisnis


pengembangan pada kota mandiri yaitu BSD City,
perusahaan juga melakukan salah satu tanggung jawab sosial
perusahaan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) yang dilakukan setiap tahunnya.
6

CSR Sinar Mas Land mengembangkan program yang


berfokus terhadap tiga bidang, yaitu bidang lingkungan,
bidang ekonomi, dan bidang pendidikan. Pada bidang
lingkungan CSR Sinar Mas Land memiliki program
Kampung Mantul atau Mantap Betul yang merupakan
singkatan dari mandiri, tahan pangan, peduli lingkungan,
bersih, tanggap, dan unggul. Program Kampung Mantul
memiliki tujuan untuk mendukung ketahanan pangan
masyarakat dan mendorong masyarakat untuk mengelola
lingkungan tempat tinggal serta memanfaatkannya melalui
urban farming. Sedangkan dalam bidang ekonomi, CSR
Sinar Mas Land memiliki program Bina UMKM, yang
merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan dalam
mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia dengan
melakukan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan usaha
mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengelola bisnis
agar lebih maju lagi.

Dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan


(corporate social responsibility) di bidang pendidikan, Sinar
Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk
menginisiasi penyelenggaraan Sekolah Berhati. Program ini
bertujuan menyiapkan fisik dan lingkungan sekolah serta
madrasah di pinggiran perkotaan sehingga nanti dapat
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan baik di
masa pandemi maupun kenormalan baru.
7

Program Sekolah Berhati merupakan salah satu


program yang dibuat oleh CSR Sinar Mas Land Bidang
Pendidikan yang memiliki konsep sekolah berkarakter hijau,
sehat, dan inovatif dalam rangka mempersiapkan lingkungan
sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Program Sekolah
Berhati memberikan edukasi dan pelatihan tata kelola dengan
pendampingan dan pendekatan kolobaratif untuk
meningkatkan sekolah tidak berdaya dengan pengembangan
karakter yang peduli pada lingkungan hijau, perubahan
prilaku hidup bersih dan sehat, serta berinovasi untuk
membangun rasa kemandirian ekonomi peserta didik.

Dalam menjawab tantangan dimasa mendatang, CSR


Sinar Mas Land melaksanakan tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs), dimana sebuah perusahaan dalam
melakukan kegiatannya harus berlandaskan pada keputusan
yang tidak semata-mata berorientasi pada aspek ekonomi
(keuntungan) melainkan juga harus mempertimbangkan
aspek sosial dan lingkungan. Melalui program Sekolah
Berhati CSR Sinar Mas Land berusaha mewujudkan
beberapa tujuan dari SDGs, seperti; pendidikan berkualitas,
kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak,
energi bersih dan terjangkau, dan penanganan perubahan
iklim.

Menurut (Moon et al., 2011) perusahaan yang


menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
termasuk dalam kategori “Good Corporate”, namun untuk
8

mencapai hasil yang lebih baik perusahaan harus menjadi


“Smart Corporate” yakni dengan mempraktikkan etika bisnis
untuk meningkatkan manfaat sosial, sambil mempertahankan
manfaat perusahaannya. Dalam rangka mewujudkan hal
tersebut CSR Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong
Damai Tbk. selalu berusaha melaksanakan program yang
mengimplementasikan konsep-konsep Creating Shared
Value sehingga menghasilkan hubungan timbal balik antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar dan lingkungan,
karena kemajuan sosial masyarakat adalah kemajuan sosial
perusahaan, begitu juga sebaliknya. Sehingga terciptanya
prioritas yang sama antara kemajuan perusahaan dan
kemajuan lingkungan sosialnya. Dari permasalahan yang
disebutkan sebelumya, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul “Implementasi Pendekatan Creating
Shared Value (CSV) pada Program Sekolah Berhati CSR
Sinar Mas Studi Kasus : Pendidikan Berbasis Karakter
di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

CSR Sinar Mas Land mengembangkan program


yang meliputi tiga bidang, yaitu bidang lingkungan,
bidang ekonomi, dan bidang pendidikan. Dalam
9

penelitian ini peneliti lebih berfokus kepada bidang


pendidikan.

Berdasarkan dari hasil latar belakang masalah


yang dikaji, agar penelitian tidak meluas dan dapat dikaji
lebih dalam dan juga sebagai ruang lingkup dari
penelitian. Maka peneliti membatasi masalah dan
memfokuskan penelitian ini pada implementasi
pendekatan creating shared value (CSV) pada program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land selama tahun
2021 dalam memenuhi tujuan pembangunan
berkelanjutan di MI Al Khaeriyah, Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Ditinjau berdasarkan pembatasan masalah diatas,


maka peneliti dapat merumuskan masalah, sebagai
berikut:

a. Bagaimana implementasi pendekatan creating


shared value (CSV) dari aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan pada program Sekolah Berhati CSR
Sinar Mas Land?

b. Apa dampak pelaksanaan program Sekolah Berhati


CSR Sinar Mas Land di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan dalam memenuhi tujuan
pembangunan berkelanjutan?
10

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ditetapkan dan akan dicapai dari


penelitian kali ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan implementasi pendekatan creating


shared value (CSV) dari aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan pada porgram Sekolah Berhati CSR Sinar
Mas Land.
2. Mendeskripsikan dampak pelaksanaan program Sekolah
Berhati CSR Sinar Mas Land di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan dalam memenuhi tujuan
pembangunan berkelanjutan.

D. Manfaat Penelitian

Penlitian ini memiliki nilai dan juga manfaat baik


bagi orang banyak secara akademis maupun praktis.

1. Manfaat Akademik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat


menjadi referensi tambahan untuk lingkungan akademisi
khususnya bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial
di bidang industri seperti CSR. Serta dapat menjadi
bahan referensi informasi bagi para peneliti lainnya yang
tertarik untuk meneliti masalah yang berhubungan
dengan bidang industri seperti CSR.
11

2. Manfaat Praktik

a. Bagi Peneliti:

1) Memperdalam pengetahuan tentang konsep


creating shared value (CSV) oleh perusahaan
terhadap lingkungan sekitar.

2) Manambah pengetahuan tentang bagaimana


pelaksanaan dan penerapan creating shared
value (CSV) di CSR Sinar Mas Land.

b. Bagi Perusahaan:

1) Salah satu sarana bagi perusahaan dalam


menunjukan kinerja dalam program
pertanggungjawaban sosial perusahaan.

2) Sebagai bahan evaluasi perusahaan terkait


pelaksaanaan program pertanggungjawaban
sosial perusahaan.

c. Bagi Sekolah:

1) Sebagai bahan pertimbangan terhadap


peninglatan kinerja guru.

2) Sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan


pengajaran.

3) Sebagai masukan dalam upaya peningkatan


mutu pendidikan yang berkaitan dengan sekolah
ramah lingkungan.
12

d. Bagi Masyarakat Umum:

1) Menjadi sumber informasi dan juga


pengetahuan tentang program Sekolah Berhati
CSR Sinar Mas Land.

2) Memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa


program ini diperlukan dalam memenuhi tujuan
pembangunan berkelanjutan.

e. Bagi Pemerintah:

1) Mendorong pemerintah dalam membuat


kebijakan penerapan creating shared value
(CSV) agar banyak dikembangkan oleh
perusahaan swasta.

2) Diharapkan dapat mengembangkan kemitraan


antara pemerintah dengan perusahaan swasta
dalam pengembangan program pembangunan
berkelanjutan.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

1. Skripsi yang ditulis oleh Rezha Dwi Pangestu, dengan


judul judul “Implementasi Program CSR (Corporate
Social Responsibility) di PT. JICT (Jakarta International
Container Terminal) Dalam Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemberdayaan
Sektor Pendidikan” tahun 2020
13

Penelitian tersebut menjelaskan tentang implementasi


program CSR PT. JICT dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan di
sektor pendidikan. Persamaan dengan penelitian ini
adalah bagaimana CSR Sinar Mas Land dalam program
Sekolah Berhati juga melakukan pemberdayaan
masyarakat di bidang pendidikan.

Perbedaan yang ditemukan penulis dalam penelitian


tersebut yaitu titik fokus penelitian, dimana dalam
penelitian tersebut berfokus pada implementasi program
CSR, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada
imlementasi CSV (Creating Shared Value) pada
program CSR Sinar Mas Land yaitu Sekolah Berhati.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bagaimana


PT. JICT berkomitmen dalam usahanya berkontribusi
terhadap pembangunan sosial melalui program CSR di
bidang pendidikan, yaitu Green Dock School, Rumah
Belajar, dan Asistensi PAUD.

2. Skripsi yang ditulis oleh Dear Mando Sinaga, dengan


judul “Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) Program Bina Lingkungan Dalam Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan PTPN IV Kebun
Sidamanik” tahun 2021

Dalam skripsi tersebut dijelaskan tentang imlementasi


CSR PTPN IV Kebun Sidamanik dalam mengurangi
14

dampak yang ditimbulkan oleh PTPN IV dengan


berkomitmen untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan melalui penerapan kebijakan lingkungan.
Hal tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti, yaitu berusaha memenuhi tujuan
pembangunan berkelanjutan.

Dear Mando Sinaga dalam penelitiannya menjelaskan


bahwa implementasi CSR untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan. Berbeda dengan penelitian
yang peneliti lakukan yaitu menjelaskan tentang
implementasi Creating Shared Value (CSV) pada
program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land untuk
memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Dear Mando


Sinaga adalah bagaimana implementasi CSR yang
dilakukan oleh PTPN IV Kebun Sidamanik melalui
program bina lingkungan dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan serta berusaha untuk
mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh
kegiatan operasional PTPN IV terhadap lingkungan.

3. Jurnal yang ditulis oleh Shafa Nafisah Elfajri, dengan


judul “Analisis Implementasi Creating Shared Value
(CSV) Sebagai Strategi Keberlanjutan Perusahaan :
Studi Kasus Danone-Aqua Klaten (2004-2017)” tahun
2019
15

Penelitian yang dilakukan Shafa Nafisah Elfajri sama


dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu
menjelaskan tentang implementasi Creating Shared
Value (CSV) pada program CSR.

Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan


penelitian Shafa Nafisah Elfajri yaitu pada titik lokasi,
Penelitian yang akan saya lakukan berlokasi di CSR
Sinar Mas Land PT. BSD Tbk.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah implementasi


Creating Shared Value (CSV) yang dilakukan Danone-
Aqua melalui program Aqua Lestari dan bantuan dana
Danone Ecosystem Fund (DEF) yang berusah untuk
menciptakan nilai bersama melalui kolaborasi dengan
pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, masyarakat, dan
LSM untuk menjaga kualitas kuantitas air.

4. Jurnal yang ditulis oleh I Ketut Dharma Putra Yoga,


Sunaryo, Yulia Kusuma Wardani, dengan judul
“Implementasi Konsep Creating Shared Value (CSV)
Sebagai Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Dalam Peningkatan Kesejahteraan Stakeholder (Studi
Pada PT. Nestle Indonesia Panjang Factory)” tahun
2018.

Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang


implementasi konsep Creating Shared Value (CSV)
sebagai program CSR, dimana hal tersebut sama dengan
16

penelitian yang peneliti lakukan yaitu tentang


implemntasi Creating Shared Value (CSV).

Penelitian yang dibuat oleh I Ketut Dharma Putra Yoga,


Sunaryo, Yulia Kusuma Wardani menjelaskan tentang
implementasi konsep Creating Shared Value (CSV)
dalam meningkatkan kesejahteraan stakeholder,
sedangkan penelitian yang peneliti buat menjelaskan
tentang implementasi konsep Creating Shared Value
(CSV) dalam memenuhi tujuan pembangunan
berkelanjutan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bagaimana


Nestle mengimlementasikan konsep CSV dalam
upayanya meningkatkan kesejahteraan hidup
stakeholder, dalam hal ini yaitu petani kopi.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan


pendekatan kualitatif, karena mengacu kepada Strauss
dan Corbin (1990) dalam (Salim & Syahrum, 2012)
didefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah
penelitian tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku,
dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan sosial atau
hubungan timbal balik.
17

Menurut (Sugiyono, 2013) metode penelitian


kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (penyilangan data yang didapat dari
sumbernya), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

2. Jenis Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini peneliti


menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala sehingga data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka.

Dalam melakukan penelitian guna mendapatkan


data yang diperlukan, peneliti menggunakan penelitian
lapangan (field research). Menurut (Arikunto, 2013)
penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang
objeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada kelompok masyarakat.
Sehingga penelitian ini juga bisa disebut penelitian kasus
atau studi kasus (case study) dengan pendekatan
deskriptif kualitatif.
18

Berdasarkan pendapat Yin (2003, 2009); Van


Wynsberghe dan Khan (2007); dan Creswell (2003,
2007) dalam (Wahyuningsih, 2013) secara lebih
terperinci, karakteristik penelitian studi kasus dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Menempatkan obyek penelitian sebagai kasus.

b. Memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat


kontemporer

c. Dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya

d. Menggunakan berbagai sumber data

e. Menggunakan teori sebagai acuan penelitian

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini


ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh


secara langsung pada saat penelitian. Seperti data
atau informasi yang diperoleh melalui wawancara
dengan kepala CSR Sinar Mas Land dan
pendamping Sekolah Berhati sebagai pelaksana
program serta kepala sekolah, guru, siswi, dan
orangtua siswa MI Al Khaeriyah sebagai penerima
manfaat program. Selain itu juga dilakukan
19

observasi di sekolah MI Al Khaeriyah Tangerang


Selatan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data tambahan


yang diperoleh dari referensi atau literatur yang
terkait dengan isu. Data sekunder dalam penelitian
ini adalah dokumen-dokumen dan studi literatur
untuk mencari dan mengumpulkan data yang
digunakan terkait gambaran umum implementasi
pendeketan creating shared value (CSV) pada
program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land di
MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian untuk mencari informasi


serta data-data terkait dengan objek penelitian
adalah MI Al Khaeriyah, Tangerang Selatan yang
berfokus kepada implementasi creating shared
value (CSV) pada program Sekolah Berhati CSR
Sinar Mas Land.

b. Waktu Penelitian
20

Waktu penelitian atau kegiatannya kurang


lebih selama 6 bulan terhitung mulai Februari 2022
sampai dengan Agustus 2022.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif peneliti sekaligus


berperan sebagai instrument penelitian. Berlangsungnya
proses pengumpulan data, peneliti benar-benar
diharapkan mampu berinteraksi dengan obyek
(masyarakat) yang dijadikan sasaran peneliti.

Pengumpulan data kualitatif menurut Lincoln &


Guba (1985) dalam (Salim & Syahrum, 2012)
menggunakan wawancara, observasi dan dokumen
(catatan atau arsip). Wawancara, observasi berperan
serta (parcipant observation) dan kajian dokumen saling
mendukung dan melengkapi dalam memenuhi data yang
diperlukan sebagaimana focus penelitian. Data yang
terkumpul tercatat dalam catatan lapangan.

a. Teknik Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan


observasi ditunjukkan untuk mengungkapkan makna
suatu kejadian dari setting tertentu, yang merupakan
perhatian esensial dalam penelitian kualitataif.
Observasi dilakukan untuk mengamati obyek
21

penelitian, seperti tempat khusus suatu organisasi,


sekolompok orang atau beberapa aktivitas suatu
sekolah (Salim & Syahrum, 2012).

b. Wawancara

Wawancara terhadap informan sebagai


sumber data dan informasi dilakukan dengan tujuan
penggalian informasi tentang focus penelitian.
Menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Salim &
Syahrum, 2012) wawancara ialah percakapan yang
bertujuan, biasanya antara dua orang (tetapi kadang-
kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang
dengan maksud memperoleh keterangan.

c. Studi dokumentasi

Dalam metode penelitian kualitatif, penelit


merupakan instrument utama (key instrument).
Nasution (1988), Faisal (1990) dalam (Salim &
Syahrum, 2012) mengemukakan bahwan dalam
penelitian naturalistic peneliti sendirilah menjadi
instrument utama yang terjun ke lapangan serta
berusaha mengumpulkan informasi.

Seluruh data dikumpulkan dan ditafsirkan


oleh peneliti, tetapi dalam kegiatan ini peneliti
didukung instrumen sekunder, yaitu: foto, catatan,
22

dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan


focus penelitian.

6. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan


menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh did sendiri maupun orang
lain. (Sugiyono, 2013). Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan sangat


banyak, oleh karena itu perlu dicatat secara cermat
dan detail. Seperti disebutkan, semakin lama
seorang peneliti bekerja di lapangan, semakin tinggi
jumlah data yang rumit dan kompleks. Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dan mencari ciri-ciri dan polanya.
Data yang direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan memudahkan peneliti untuk
23

melakukan pengumpulan data yang lebih banyak,


dan mencarinya saat dibutuhkan. Reduksi data dapat
dibantu dengan penggunaan peralatan elektronik
seperti mikrokomputer, dengan memberikan kode-
kode pada aspek-aspek tertentu.

b. Penyajian data (Display Data)

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya


adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif,
data dapat disajikan dalam bentuk deskripsi singkat,
diagram, hubungan antar kategori, bagan alir
(flowchart) dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles dan
Huberman (1984) menyatakan bahwa “bentuk yang
paling umum dari data tampilan untuk data
penelitian kualitatif di masa lalu adalah teks
naratif.” Teks naratif paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif. Dengan
melihat data, akan lebih mudah untuk memahami
apa yang terjadi, dan untuk merencanakan tindakan
lebih lanjut berdasarkan apa yang telah dipahami.
Selain itu, ketika menyajikan data, selain teks
naratif, disarankan juga dalam bentuk grafik,
matriks, network (jejaring kerja) dan chart.

c. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan


(Conclution Drawing and Verification)
24

Langkah ketiga dalam menganalisis data


kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat tentatif, dan
akan berubah jika tidak ada bukti yang kuat untuk
mendukung tahap pengumpulan data selanjutnya.
Namun, jika kesimpulan yang diangkat pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan
untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
ditarik merupakan kesimpulan yang reliabel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif


merupakan temuan baru yang belum ada
sebelumnya. Hasil dapat berupa deskripsi atau
gambaran tentang sesuatu yang sebelumnya buram
atau gelap sehingga menjadi jelas setelah penelitian,
dapat berupa sebab-akibat, interaksi, hipotesis atau
teori.

7. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data


juga sangat diperhatikan karena suatu hasil penelitian
tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan atau
percaya. Untuk memperoleh pengakuan terhadap hasil
penelitian ini terletak pada keabsahan data penelitian
yang telah dikumpulkan (Salim & Syahrum, 2012).
25

Oleh karna itu, untuk melakukan keabsahan data


adalah dengan melakukan triangulasi. Triangulasi yaitu
informasi yang diperoleh dari beberapa sumber diperiksa
silang dan antara data wawancara dengan data
pengamatan dan dokumen. Demikian pula dilakukan
pemeriksaan data dari berbagai informan (Salim &
Syahrum, 2012).

Peneliti menggunakan Teknik triangulasi dalam


penelitian ini, yaitu dengan cara membandingkan
sumber-sumber data yang diperoleh dilapangan dengan
kenyataan yang ada pada saat penlitian.

8. Pedoman Penulisan Skripsi

Pedoman penulisan dalam penelitian ini sesuai


dengan Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor 507 Tahun 2017 tentang “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta” yang diterbitkan pada lpm.uinjkt.ac.id.

9. Teknik Pemilihan Informan

Teknik identifikasi informan dalam penelitian ini


menggunakan teknik purposive sampling, sebagaimana
disebutkan oleh (Sugiyono, 2013), purposive sampling
merupakan teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan khusus ini
misalnya adalah orang yang dianggap paling tahu apa
yang diharapkan, atau mungkin dinilai begitu sehingga
26

memudahkan peneliti untuk mengeksplorasi


objek/situasi sosial yang diteliti.

Informan menjadi sumber informasi yang


mengetahui tentang penelitian yang diteliti, mengingat
merekalah yang paling mengetahui informasi penelitian.
Informan dipilih dengan cara purposive sampling atau
pemilihan intensional dengan beberapa pertimbangan.
Informan yang relevan adalah informan yang terlibat
langsung atau yang dianggap memiliki kemampuan dan
pemahaman mengenai implementasi Shared Value
Creation (CSV) dalam Program Sekolah Berhati dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rancangan Informan Penelitian

Informasi yang
Informan Kriteria Jumlah
dicari
Kepala CSR Gambaran umum Kepala CSR 1
Sinar Mas dan pelaksanaan Sinar Mas
Land Bidang program Sekolah Land Bidang
Pendidikan Berhati, seperti Pendidikan
kebijakaan yang terlibat
program dan visi dalam proses
misi program. perumusan
sampai dengan
pelaksanaan
program
Pendamping Proses Pendamping 1
Program pendampingan yang terlibat
27

Informasi yang
Informan Kriteria Jumlah
dicari
Sekolah program Sekolah dalam
Berhati Berhati pelaksanaan
program
Kepala MI Al Dampak bagi Kepala sekolah 1
Khaeriyah, sekolah sebelum yang ikut
Tangerang dan sesudah terlibat dalam
Selatan megikuti program pelaksanaan
Sekolah Berhati program
Guru MI Al Perubahan yang Guru yang ikut 1
Khaeriyah, dirasakan setelah terlibat dalam
Tangerang mengikuti pelaksanaan
Selatan program Sekolah program
Berhati, baik fisik
sekolah maupun
perubahan
perilaku warga
sekolah
Siswi MI Al Keterlibatan Siswi yang 1
Khaeriyah, dalam program ikut terlibat
Tangerang dan aktivitas yang dalam
Selatan pernah diikuti pelaksanaan
dalam program program
Sekolah Berhati
Orangtua Tanggapan Orangtua 1
Siswa MI Al tentang program siswa yang
Khaeriyah Sekolah Berhati, ikut terlibat
Tangerang serta dukungan dalam
Selatan terhadap anak pelaksanaan
yang terlibat program
dalam program
Sekolah Berhati
28

10. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi disajikan ke dalam 6 (enam)


BAB, sesuai Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor: 507 Tentang Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, dengan gaya penulisan menggunakan Chicago 1:
Bidang Ilmu Sosial (author-datesystem). Berikut
sistematika penulisan dalam skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini terdiri dari Latar


Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Pemelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan kajian
Terdahulu, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, bab ini menjelaskan teori


yang berkaitan dengan penelitian tentang Implementasi
Pendekatan Creating Shared Value (CSV) pada Program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Studi Kasus :
Pendidikan Berbasis Karakter di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan yaitu teori creating shared value
(CSV), teori implementasi program pendidikan karakter,
teori evaluasi dampak kebijakan, teori sustainable
development goals (SDG’s), serta kerangka berpikir.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA


PENELITIAN, bab ini berisi tentang gambaran umum
lembaga penelitian yang diteliti meliputi profil PT. Bumi
Serpong Damai Tbk, CSR Sinar Mas Land, program
29

Sekolah Berhati, dan MI Al Khaeriyah Tangerang


Selatan serta gambaran umum implementasi program
Sekolah Berhati di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, bab


ini berisi tentang uraian penyajian data dan temuan
penelitian mengenai hasil penelitian yang dilakukan
peneliti.

BAB V PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang ulasan


pembahasan mengenai analisa hasil penelitian yang
ditemukan, hasil data, maupun temuan peniliti di
lapangan.

BAB VI PENUTUP, bab ini terdiri dari kesimpulan dan


saran. Di akhir penulisan ini Penulis memasukan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Creating Shared Value (CSV)

a. Pengertian Creating Shared Value (CSV)

Creating Shared Value (CSV) didefinisikan


sebagai suatu kebijakan operasional yang
menigkatkan nilai kompetitif perusahaan dan secara
Bersamaan memajukan kondisi social dan eko nomi
(Porter & Kramer, 2011)

CSV menurut Daud & Menghwar (2019)


dalam (Daniri, 2021) dipahami sebagai penyelamat
eksistensi kapitalisme, mendistorsi pemahaman
banyak pihak tentang kapitalisme bahwa dalam
upaya memperoleh keuntungan, dimungkinkan
mengorbankan kepentingan masyarakat. CSV
merupakan konsep untuk penyelesaian
permasalahan sosial, sekaligus memperoleh manfaat
ekonomi.

Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa konsep


shared value adalah konsep dimana ekonomi, sosial
dan lingkungan bersinergi. Menurut konsep ini,
setiap usaha yang dijalankan seharusnya tidak hanya

30
31

melihat kepada profit semata tanpa memikirkan


apakah di tempat usaha ini dijalankan perusahaan
bisa berdaya guna, atau bahkan dari sisi rantai
pasokan nya apakah sudah benar-benar melibatkan
pemberdayaan masyarakat sehingga ekonomi
madani atau civil society economic bisa berjalan
(Daniri, 2021)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan


bahwa CSV mengambil tanggung jawab sosial
perusahaan selangkah lebih maju; ini tentang
mencari peluang bisnis baru yang memiliki dampak
material pada pasar, lingkungan, dan komunitas.
CSV menghasilkan nilai ekonomi dengan cara
sekaligus menghasilkan nilai bagi masyarakat,
mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan ke
dalam strategi perusahaan jangka Panjang, dan
mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat
melalui penciptaan nilai bersama.

b. Praktik Penerapan Pendekatan CSV Melalui


Program CSR

Kegiatan CSR yang baik mengharuskan


mengacu pada tiga faktor, yakni mempromosikan
pemecahan masalah sosial, advokasi keadilan sosial,
dan keuntungan yang diperoleh dari program CSR
tersebut tidak hanya sebatas perusahaan, tapi juga
masyarakat dan pemerintah. Agar program CSR
32

terimplementasi dengan baik, maka perlu pula


menerapkan sejumlah strategi selaras dengan visi
perusahaan, inovasi secara konsisten, sumber daya
manusia (SDM) Tangguh, serta kolaborasi dengan
pemerintah dan Lembaga swadaya masyarakat
(LSM) (Daniri, 2021)

Menurut (Porter & Kramer, 2011) ada tiga


langkah yang bisa dilakukan perusahaan melalui
pendekataan CSV. Pertama, meninjau kembali
produk dan pasar.

Kedua, mendefinisikan kembali


produktivitas dalam rantai nilai. Masing-masing
rantai nilai yang ada dalam CSV harus tetap
produktif, produktivitas ini sangat penting agar
tercipta suatu penyegaran dalam penerapan CSV,
terutama menangkap semangat baru para
stakeholder.

Ketiga, memungkinkan pengembangan


klaster lokal (Porter & Kramer, 2011)

Menurut Jan van Der Kaaij dalam (Daniri,


2021) menjelaskan bahwa implementasi CSV pada
dasarnya adalah proses langsung yang berisi empat
tahapan berbeda:

1) Identifikasi masalah atau materiaslitas untuk


ditargetkan
33

2) Pengembangan kasus bisnis

3) Pelacakan kemajuan

4) Mengukur hasil dan menggunakan wawasan


untuk membuka nilai baru.

Menurut Wibisono (2007: 139) ada 3


mekanisme pelaksanaan program atau kegiatan CSR
yaitu:

1) Bottom Up Process

Program berdasar pada permintaan beneficiaries


(penerima manfaat), yang kemudian dievaluasi
oleh perusahaan.

2) Top Down Process

Program CSR berdasarkan pada survey atau


pemeriksaan seksama oleh perusahaan yang
kemudian disepakati oleh beneficiaries.

3) Partisipatif

Program dirancang bersama antara perusahaan


dan beneficiaries.

Program Sekolah Berhati yang diinisiasi


CSR Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong
Damai Tbk. melakukan mekanisme pelaksanaan
CSR dengan proses partisipatif, yaitu mekanisme
pelaksanaan program atau kegiatan CSR dirancang
34

bersama antara perusahaan PT. Bumi Serpong


Damai Tbk dan beneficiaries (penerima manfaat)
dalam hal ini MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.

Indikator yang menunjukan suatu program


CSR menggunakan pendekatan CSV menurut
(Daniri, 2021) adalah ketika perusahaan mendorong
keberhasilan ekonomi dan pada saat yang sama
menciptakan nilai sosial bukan hanya tanggung
jawab tetapi juga kesempatan untuk memikirkan
Kembali cara melakukan bisnis dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

c. Perkembangan CSR hingga CSV

Menurut Peter Brabeck-Letmathe dalam


(Daniri, 2021), agar CSR menjadi bagian dari
kesuksesan perusahaan, kegiatan ini perlu menjadi
bagian dari strategi bisnis untuk menciptakan nilai
bersama bagi pemegang saham dan masyarakat.
Perusahaan harus dapat mengintegrasikan
kebutuhan sosial karyawan dan masyarakat yang
tidak terpenuhi ke dalam strategi bisnis inti dan
dengan demikian menyatukan nilai-nilai semua
pemangku kepentingan.

Woijck dalam (Daniri, 2021) memberikan


penjelasan yang membedakan CSR dengan CSV.
CSR berperan dalam berbagai nilai ekonomi yang
35

memang dibuat untuk membentuk nilai sosial,


sementara CSV adalah proses perubahan hubungan
antara outcome dan input perusahaan yang
menghasilkan nilai sosial, dengan kata lain
membentuk nilai ekonomi melalui CSV mengubah
paradigma berpikir menganai peran CSR dalam
perspektif yang lebih komprehensif.

Implementasi program CSR sudah tidak


memadai bagi perusahaan untuk menyatu dengan
lingkungannya. Oleh karena itu perlu CSV sebagai
paradigma baru penerapan CSR, dimana
kepentingan masing-masing stakeholder menjadi
pertimbangan dalam upaya menciptakan nilai
manfaat Bersama. CSV merupakan bagian integral
dari memaksimalkan nilai total, sedangkan nilai
total terdiri dari nilai ekonomi, sosial, dan
lingkungan.

d. CSV Memenuhi Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan

Penciptaan nilai Bersama (CSV) adalah


model bisnis yang akan mempercepat pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).
Penciptaan dan memelihara Kesehatan adalah sektor
utama di mana CSV sangat relevan (Daniri, 2021)
36

Para peneliti dan ahli strategis bisnis,


Michael mengatakan bahwa keberhasilan
pelaksanaan kegiatan CSV, perusahaan perlu fokus
pada model bisnis yang dapat memaksimalkan
manfaat ekonomi tidak hanya untuk perusahaan
mereka sendiri tetapi juga untuk masyarakat di
tempat mereka beroperasi. Mereka harus
memandang tidak hanya sebagai konsumen, namun
juga sebagai produsen, karyawan dan pengusaha.

Oleh karena itu, keterlibatan bisnis dengan


memberi kesempatan mandiri kepada masyarakat
miskin untuk menciptakan pendapatan sambil
memungkinkan perusahaan menangkap peluang
pertumbuhan sekaligus meningkatkan kualitas hidup
komunitas sekitar. Investasi dalam produk atau
layanan baru pada akhirnya dapat membawa
perubahan hidup positif akan memberikan
keuntungan jangka Panjang yang berkelanjutan bagi
perusahaan serta nilai social yang lebih besar bagi
masyarakat lokal (Daniri, 2021)

Mencapai SDG’s membutuhkan pergeseran


dalam pola pikir dan perbuatan, karena mencapai
tujuan positif dalam SDG’s, seperti mengakhiri
kemiskinan dan kelaparan serta mempromosikan
kesehatan, pendidikan dan kondisi kerja yang layak,
semuanya hanya akan terjadi jika keuntungan
37

finansial dapat dicapai. Untuk alasan ini, perusahaan


dari semua ukuran di seluruh dunia mulai
menggunakan model nilai bersama. Mereka
mengakui manfaat yang dapat mereka ciptakan
untuk masyarakat dan lingkungan sambil
mempertahankan dan menumbuhkan keuntungan
finansial.

2. Implementasi Program Pendidikan Karakter

a. Pegertian Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan atau


suatu tindakan dari sebuah rencana yang sudah
disusun dengan matang dan terperinci. Setelah
perencanaan sudah dianggap sempurna maka
biasanya implementasi dilakukan. Van Meter dan
Van Horn (Agustino, 2016) menjelaskan bahwa
implementasi adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan baik oleh individu-individu atau penjabat-
penjabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau
swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan
kebijaksanaan.

Jones dalam (Agustino, 2016) menyatakan


bahwa ada tiga jenis kegiatan yang perlu
diperhatikan dengan seksama ketika melakukan
38

impelementasi program atau pelaksanaan kebijakan,


yakni:

1) Pengorganisasian

Struktur oganisasi yang jelas diperlukan


dalam mengoperasikan program sehingga
tenaga pelaksana dapat terbentuk dari sumber
daya manusia yang kompeten dan berkualitas.

2) Interpretasi

Para pelaksana harus mampu menjalankan


program sesuai dengan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksana agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.

3) Penerapan atau Aplikasi

Perlu adanya pembuatan prosedur kerja


yang jelas agar program kerja dapat berjalan
sesuai dengan jadwal kegiatan sehingga tidak
berbenturan dengan program lainnya.

Secara lebih rinci dapat dijelaskan bahwa


implementasi adalah aktivitas yang dilaksanakan
dari rencana yang sudah disusun guna mencapai
tujuan-tujuan yang diharapkan. Namun pada
kenyataannya implementasi suatu program tidah
semudah yang dibayangkan karna merupakan suatu
hal yang kompleks dan dapat mempengaruhi banyak
39

faktor yang saling berkaitan. Warwick dalam


(Abdullah, 1988) menjelaskan bahwa dalam tahap
implementasi program terdapat dua faktor yang
mempengaruhi keberhasilan yaitu faktor pendorong
(facilitating conditions), dan faktor penghambat
(impending conditions).

b. Pengertian Program

Secara umum pengertian program adalah


pembuatan suatu rencana, dalam hal ini program
merupakan bagian dari rencana dan sering diartikan
sebagai kerangka dasar untuk melaksanakan suatu
kegiatan.

(Westra, 1989) mengatakan bahwa program


adalah suatu rumusan yang berisi uraian tentang
pekerjaan yang harus dilakukan dengan petunjuk-
petunjuk cara melakukannya.

(Tjokroamidjojo, 1987) menjelaskan bahwa


suatu program dapat dioptimalkan jika mengandung
unsur-unsur berikut, yaitu:

1) Tujuan dirumuskan dengan jelas.

2) Menentukan peralatan terbaik untuk mencapai


tujuan tersebut.
40

3) Kerangka kebijakan yang koheren atau proyek


yang koheren untuk mencapai tujuan program
seefektif mungkin.

4) Mengukur perkiraan biaya dan manfaat yang


diharapkan dari program.

5) Hubungan dengan kegiatan lain dalam upaya


pembangunan dan program pembangunan
lainnya, karena program tersebut tidak dapat
berdiri sendiri.

6) Berbagai upaya di bidang manajemen, termasuk


penyediaan tenaga kerja, pembiayaan dan lain-
lain untuk melaksanakan program tersebut.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan


bahwa program adalah suatu kegiatan yang
dilakukan atas dasar suatu rencana yang disusun
sedemikian rupa dan bertujuan untuk mencapai
keberhasilan dari suatu kegiatan yang dilakukan.

c. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,


pengertian karakter adalah tabiat atau kebiasaan.
(Majid & Andayani, 2012) menjelaskan bahwa karakter
merupakan sesuatu yang mengkualifikasi seorang
pribadi. Karakter menjadi indentitas yang mengatasi
pengalaman kontigen yang selalu berubah. Dari
41

kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi


diukur.

Pendidikan adalah proses pembentukan


kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional kearah alam dan sesama manusia. Tujuan
pendidikan dalam hal ini agar generasi muda
sebagai penerus generasi tua dapat menghayati,
memahami, mengamalkan nilai-nilai atau norma-
norma tersebut dengan cara mewariskan segala
pengalaman, pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan yang melatar belakangi nilai-nilai dan
norma-norma hidup dan kehidupan (Muslich, 2011).

Pendidikan karakter di sekolah secara


sederhana bisa didefinisikan sebagai, “pemahaman,
perawatan, dan pelaksanaan keutaman (practice of
virtue). Oleh karena itu, pendidikan karakter di
sekolah mengacu pada proses penanaman nilai,
berupa pemahamanpemahaman, tata cara merawat
dan menghidupi nilai-nilai itu, serta bagaimana
seorang siswa memiliki kesempatan untuk dapat
melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata
(Albertus, 2011).

Berdasarkan pandangan di atas mengenai


makna pendidikan karakter tidak hanya terletak
pada materi pembelajaran tetapi pada aktivitas yang
melekat, menyertai dan mengiringinya (suasana
42

mewarnai, mencerminkan dan melingkupi proses


pembelajaran membiasakan sikap dan perilaku yang
baik). Pendidikan karakter tidak hanya bergantung
pada materi, tetapi pada aktivitas.

3. Evaluasi Dampak Kebijakan

Dampak adalah perubahan kondisi fisik atau


sosial sebagai akibat dari hasil kebijakan. Ada dua jenis
output kebijakan:

a. Akibat yang dihasilkan dari intervensi program pada


kelompok sasaran (baik akibat yang diharapkan
maupun yang tidak diharapkan) dan akibat tersebut
mampu menimbulkan pola perilaku baru pada
kelompok sasaran (impact).

b. Akibat yang dihasilkan dari program intervensi pada


kelompok sasaran, apakah sesuai dengan yang
diharapkan atau tidak dan hasilnya tidak mampu
menimbulkan perilaku baru pada kelompok sasaran
(effects).

Evaluasi dampak adalah upaya untuk mengetahui


dampak implementasi kebijakan oleh pelaksana
kebijakan terhadap kondisi atau kelompok di luar tujuan
atau sasaran kebijakan.
43

a. Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR)

Kebijakan CSR oleh perusahaan merupakan


strategi hukum dalam meningkatkan pemberdayaan
masyarakat. Pelaksanaan kebijakan CSR dapat
dikategorikan ke dalam 3 (tiga) bentuk, yakni
hubungan publik (public relation), yaitu bentuk
usaha untuk menanam persepsi positif kepada
stakeholders atau pemamngku kepentingan tentang
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan
menjalin hubungan yang sudah ada. Contohnya
adalah mengampanyekan hal yang tidak terkait
dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu
sendiri; strategi pertahanan kedudukan (defensive),
yaitu bentuk yang menjalin hubungan dengan proses
melawan kejadian yang pernah dialami. Contohnya
ada persepsi negatif dari stakeholders terhadap
perusahaan, kemudian perusahaan melaksanakan
CSR untuk mengubah persepsi negatif yang telah
berkembang sebelumnya; dan bentuk yang ketiga
adalah keinginan tulus untuk melakukan kegiatan
yang baik dan benar-benar berasal dari visi serta
misi perusahaan.

Atas dasar adanya tekanan dari peraturan


perundang-undangan terhadap perusahaan agar
melaksanakan kegiatan CSR, merupakan strategi
hukum untuk dapat melindungi kepentingan
44

masyarakat. Selain itu, adanya CSR dapat


membantu pemerintah untuk menangani
keterbatasan anggaran dalam membangun sosial
ekonomi kawasan perusahaan, secara holistik,
melembaga, serta berkelanjutan.34 Adanya
kemitraan antara pemerintah serta perusahaan
tersebut tidak lain diperlukan untuk upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik melalui
program-program peningkatan kualitas infrastruktur
seperti perbaikan jalan rusak ataupun program-
program terkait pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat di atas pada


dasarnya dapat dilaksanakan dengan adanya konsep
atau kebijakan program-program CSR oleh
perusahaan. Adanya pemberdayaan masyarakat
melalui program-program CSR dimaksudkan untuk
mengatasi permasalahan kemiskinan masyarakat.36
Kemiskinan merupakan permasalahan mendasar
yang terjadi pada masyarakat yang harus
diselesaikan. Penanggulangan kemiskinan ini harus
dilakukan secara strategis, sistematis, serta
menyeluruh agar seluruh masyarakat dapat
menikmati kehidupan yang bermartabat. Dapat
dikatakan persoalan kemiskinan bukan hanya
berdimensi ekonomi semata, melainkan juga pada
dimensi politik, pendidikan, dan dimensi sosial.
45

Selama ini, banyak program penanggulangan


kemiskinan yang dilaksanakan pemerintah masih
terasa belum maksimal, sehingga membutuhkan
dorongan dari programprogram CSR perusahaan.

Kebijakan program-program CSR sebagai


strategi hukum dalam mendukung pemberdayaan
masyarakat dapat berupa program pendidikan gratis,
baik pendidikan non formal maupun pendidikan
formal. Dalam mempertahankan kelangsungan,
perusahaan tidak hanya memaksimalkan laba yang
diperolehnya, melainkan diperlukan juga sebuah
tanggung jawab sosial berupa kewajiban terhadap
stakeholders di bidang pendidikan. Selain
meningkatkan citra baik perusahaan, program
pendidikan gratis ini merupakan tanggung jawab
terhadap generasi bangsa; kemudian program
pengembangan usaha lokal untuk membuka peluang
usaha bagi masyarakat; program kepedulian berupa
recruitment tenaga kerja lokal sebagai tenaga kerja;
serta program-program lainnya. Jadi, program-
program CSR terkait pemberdayaan di atas dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam kurun waktu yang
lama (manfaat jangka panjang). Berbeda dengan
program CSR yang sifatnya sementara seperti
bantuan makanan atau sembako, bantuan minuman,
pemberian bahan bakar, perbaikan jalan rusak, serta
46

program CSR lainnya yang manfaatnya hanya


dirasakan secara singkat.

Adanya kebijakan program-program CSR


terkait pemberdayaan masyarakat seperti pendidikan
dapat memberikan kontribusi bagi tujuan
pembangunan berkelanjutan, di mana konsep CSR
dapat mewujudkan masyarakat yang makmur serta
sejahtera, baik secara individual dan secara sosial.
Pentingnya pendidikan, baik formal dan non formal
dapat mendorong masyarakat untuk terus berperan
aktif dalam merespon pembangunan yang
berkelanjutan.

b. Dimensi Dampak Kebijakan

Dampak kebijakan memiliki beberapa


dimensi dan semuanya harus diperhitungkan saat
membahas evaluasi. Menurut Thomas R. Dye
(1972) ada lima dimensi yang harus dibahas dalam
menghitung dampak kebijakan. Dimensi ini
meliputi:

1) Dampak kebijakan pada masalah-masalah


publik dan dampak kebijakan pada orang-orang
yang terlibat. Objek yang dimaksud masalah-
masalah publik dan dampak kebijakan pada
orang-orang yang terlibat.
47

2) Dampak kebijakan terhadap keadaan-keadaan


atau kelompok-kelompok diluar sasaran atau
tujuan kebijakan. Hal ini disebut efek
eksternalitas, karena jumlah outcome kebijakan
publik sangat berarti dipahami dengan istilah
eksternalitas.

3) Dampak kebijakan terhadap kondisi sekarang


dan kondisi masa yang akan datang. Faktanya:
Dampak kebijakan penanggulangan kemiskinan
melalui beberapa program seperti tersebut
diatas, telah menguatkan fondasi ekonomi
kerakyatan dan kemandirian masyarakat miskin
khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4) Dampak kebijakan terhadap biaya langsung


yang dikeluarkan untuk membiayai program-
program kebijakan publik.

5) Dampak kebijakan terhadap biaya-biaya tidak


langsung yang ditanggung oleh masyarakat atau
beberapa anggota masyarakat akibat adanya
kebijakan publik.

Secara teori, dampak suatu kebijakan


berbeda dengan output suatu kebijakan. Oleh karena
itu, menurut Dye, penting untuk tidak mengukur
manfaat dari segi kegiatan pemerintah saja. Hal ini
perlu diperhatikan karena yang sering terlihat adalah
48

mengukur kegiatan pemerintah hanya mengukur


hasil kebijakan. Dalam menjelaskan determinan
kebijakan publik, sangat penting untuk diperhatikan
besarnya output kebijakan publik.

c. Metode Evaluasi

Menurut Finsterbusch dan Motz dalam


(Subarsono, 2009), untuk mengevaluasi program-
program yang dilaksanakan, ada beberapa metode
evaluasi yang dapat dipilih, yaitu:

1) Single program after – only yaitu informasi


diperoleh berdasarkan keadaan kelompok
sasaran sesudah program dijalankan

2) Single program before – after yaitu informasi


yang diperoleh berdasarkan perubahaan
keadaan sasaran sebelum dan sesudah program
dijalankan.

3) Comparative after – only yaitu informasi yang


diperoleh berdasarkan keadaan sasaran dan
bukan sasaran program dijalankan.

4) Comparative before – after yaitu informasi


yang diperoleh berdasarkan efek program
terhadap kelompok sasaran sebelum dan
sesudah program dijalankan.
49

Penelitian Implementasi Pendekatan


Creating Shared Value (CSV) pada Program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Studi Kasus :
Pendidikan Berbasis Karakter di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan menggunakan jenis evaluasi
Comparative before – after. Penelitian jenis
Comparative before – after yaitu peneliti
mendapatkan informasi yang diperoleh berdasarkan
dampak program terhadap kelompok sasaran
sebelum dan sesudah program dijalankan. Hal ini
untuk mengetahui apakah ada dampak dalam
implementasi program Sekolah Berhati CSR Sinar
Mas Land melalui Pendidikan berbasis karakter.

d. Indikator Keberhasilan CSR

Wibisono (2007) mengemukakan bahwa ada


dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan
untuk mengukur keberhasilan program CSR, yaitu:

1) Indikator Internal

a) Ukuran Primer/Kualitatif

(1) Minimize, yaitu meminimalkan


perselisihan/konflik/potensi konflik
antara perusahaan dengan masyarakat
dengan harapan terwujudnya hubungan
yang harmonis dan kondusif
50

(2) Asset, yaitu terjaga dan terpeliharanya


asset perusahaan yang terdiri dari
pemilik/pimpinan perusahaan,
karyawan, pabrik, dan fasilitas
pendukungnya dengan aman

(3) Operational, yaitu seluruh kegiatan


perusahaan berjalan aman dan lancer

b) Ukuran Sekunder

(1) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas


(umumnya untuk BUMN)

(2) Tingkat compliance pada aturan yang


berlaku

2) Indikator Eksternal

a) Indikator Ekonomi

(1) Tingkat pertambahan kualitas sarana


dan prasarana umum

(2) Tingkat peningkatan kemadirian


masyarakat secara ekonomis

(3) Tingkat peningkatan kualitas hidup


bagi masyarakat secara berkelanjutan.
51

b) Indikator Sosial

(1) Frekuensi terjadinya gejolak atau


konflik sosial

(2) Tingkat kualitas hubungan sosial


antara perusahaan dengan masyarakat

(3) Tingkat kepuasan masyarakat


(dilakukan dengan survey kepuasan)

4. Sustainable Development Goals (SDG’s)

a. Pengertian SDG’s

Pada 2015, PBB meluncurkan SDG’s untuk


memfokuskan pekerjaan berkelanjutan pada 17
bidang yang akan membantu mengakhiri
kemiskinan, meningkatkan kesehatan, dan
mengatasi perubahan iklim.

Menurut Harvard Business Review (2016)


dunia kini telah berubah, masyarakat mengharapkan
bisnis mampu menciptakan nilai bersama bagi
perusahaan dan juga para pemangku kepentingan,
termasuk pemegang saham. Harapan ini perlu
diwujudkan dengan mengelola risiko sekaligus
meraih peluang bisnis. Banyak perusahaan
berkolaborasi dengan stakeholder bahkan
masyarakat sekitar, untuk dapat bersinergikan
kegiatannya menjadi keunggulan strategis. Semua
52

jenis organisasi baik public maupun swasta


menemukan cara bersinergi Swasta-Publik yang
berfokus pada SDG’s.

SDGs mengakomodasi masalah-masalah


pembangunan secara lebih komprehensif baik
kualitatif maupun kuantitatif menargetkan
penyelesaian tuntas terhadap setiap tujuan dan
sasaranya. SDGs juga bersifat universal
memberikan peran yang seimbang kepada seluruh
negara—baik negara maju, negara berkembang, dan
negara kurang berkembang—untuk berkontribusi
penuh terhadap pembangunan, sehingga masing-
masing negara memiliki peran dan tanggung jawab
yang sama antara satu dengan yang lain dalam
mencapai SDGs. (Panuluh Meila Riskia Fitri, 2015)

b. Tujuan SDG’s

Tujuan dari SDGs yang merupakan inisiatif


global adalah untuk menciptakan kehidupan
kehidupan yang lebih baik bagi manusia dalam
aspek social, aspek ekonomi, dan juga dapat
bersinergi dengan lingkungan.

Dalam SDGs terdapat 5 prinsip-prinsip


mendasar yang berfungsi menyeimbangkan dimensi
ekonomi, sosial, dan lingkungan, yaitu 1) People
(manusia), 2) Planet (bumi), 3) Prosperity
53

(kemakmuran), 4) Peace (perdaiaman), dan 5)


Partnership (kerjasama). Kelima prinsip dasar
tersebut lebih dikenal dengan istilah 5 P serta
menaungi 17 Tujuan dan 169 Sasaran yang tidak
dapat dipisahkan, saling terhubung, dan terintegrasi
satu sama lain guna mencapai kehidupan manusia
yang lebih baik. Berikut adalah 17 tujuan SDGs:

1) Tanpa Kemiskinan

2) Tanpa Kelaparan

3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera

4) Pendidikan Berkualitas

5) Kesetaraan Gender

6) Air Bersih dan Sanitasi Layak

7) Energi Bersih dan Terjangkau

8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur

10) Berkurangnya Kesenjangan

11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan

12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung


Jawab

13) Penanganan Perubahan Iklim


54

14) Ekosistem Lautan

15) Ekosistem Daratan

16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang


Tangguh

17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dalam menjawab tantangan dimasa


mendatang, CSR Sinar Mas Land melaksanakan
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dimana
sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatannya
harus berlandaskan pada keputusan yang tidak
semata-mata berorientasi pada aspek ekonomi
(keuntungan) melainkan juga harus
mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.
Melalui program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas
Land berusaha mewujudkan beberapa tujuan dari
SDGs, seperti; pendidikan berkualitas, kehidupan
sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak,
energi bersih dan terjangkau, dan penanganan
perubahan iklim.

Kepala negara dan pemerintahan yang


menyepakati SDGs telah meneguhkan komitmen
bersama untuk menghapuskan kemiskinan,
menghilangkan kelaparan, memperbaiki kualitas
kesehatan, meningkatkan pendidikan, dan
mengurangi ketimpangan. Agenda pembangunan ini
55

juga menjanjikan semangat bahwa tidak ada


seorangpun yang akan ditinggalkan. Dijelaskan
bahwa setiap orang dari semua golongan akan ikut
melaksanakan dan merasakan manfaat SDGs,
dengan memprioritaskan kelompokkelompok yang
paling termarginalkan. (Panuluh Meila Riskia Fitri,
2015)

5. Kerangka Berpikir

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Program Sekolah Berhati


CSR SInar Mas Land

Pendidikan Berbasis
Karakter

Implementasi Creating
Shared Value (CSV)

Aspek Sosial Aspek Ekonomi Aspek Lingkungan

Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan
56
BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil PT Bumi Serpong Damai Tbk

1. Sejarah PT Bumi Serpong Damai Tbk

PT Bumi Serpong Damai Tbk-selanjutnya


disebut Perusahaan-telah menjadi pengembang kota
mandiri terdepan sejak 1984. Sebagai grup bisnis di
bawah Sinar Mas Land, proyek andalan Perusahaan di
Indonesia, BSD City, banyak diakui sebagai rancangan
kota paling ambisius di Indonesia, yang
mengkombinasikan properti perumahan, bisnis dan
komersial.

Perusahaan telah memperkukuh posisinya di


antara para pengembang terunggul di regional,
menawarkan konsep-konsep unik dan kualitas teratas.
Keberadaan Perusahaan kini bahkan sudah menjangkau
seluruh negeri dengan proyek-proyek di berbagai kota
utama di Indonesia.

Untuk memberikan pengalaman hunian yang


unik, Perusahaan membangun tempat tinggal, area santai
dan daerah komersial yang berkualitas. Perusahaan
berkomitmen menawarkan keunggulan terbaik bagi
seluruh segmen konsumen, di bidang rancang bangun,

56
57

material dan lokasi properti. Perusahaan juga


memastikan bahwa perjalanan konsumen sampai dengan
proses penyerahan kunci senilai dengan waktu dan
investasi mereka.

Perusahaan menjadi perusahaan publik tahun


2008, melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia
(Kode Saham: BSDE). Di tahun 2010 Perusahaan
mengumumkan penawaran umum terbatasnya yang
pertama untuk akuisisi PT Duta Pertiwi Tbk (Kode
Saham: DUTI), PT Sinar Mas Teladan dan PT Sinar Mas
Wisesa.

Kemudian di tahun 2014 dan 2015, Perusahaan


mencatatkan saham baru masing-masing sebanyak 5%
melalui mekanisme Peningkatan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu. Sejak tahun 2014,
Perusahaan secara aktif terus meningkatkan
kepemilikannya atas PT Plaza Indonesia Realty Tbk
(Kode Saham: PLIN) guna memperkuat pendapatan
berulangnya (recurring income). Di akhir tahun 2017,
Perusahaan telah memiliki 46,78% saham PLIN.

Di akhir Desember 2019, total kapitalisasi pasar


Perusahaan telah mencapai Rp24,15 triliun. Sejak awal
tahun 2000an, Perusahaan juga berperan aktif di pasar
obligasi. Obligasi BSD I dan II tahun 2003 dan 2006
telah dicatat dan dilunasi dengan total nilai keseluruhan
sebesar Rp850 miliar. Di tahun 2012, 2013 dan 2016,
58

Perusahaan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I


dan II dengan total nilai sebesar Rp3,4 triliun.

Untuk makin memantapkan kehadirannya di di


kawasan regional, melalui Entitas Anak Global Prime
Capital Pte. Ltd. di Singapura, Perusahaan menerbitkan
Surat Utang Senior di tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018
dengan total nilai USD795 juta, di mana sebesar
USD300 juta di antaranya diterbitkan tahun 2018. Di
tahun 2016, mengumumkan pelaksanaan tender offer
untuk pembelian kembali sebagian Surat Utang Senior
2020 dengan senilai USD146,42 juta. Pada akhir tahun
2019, total Surat Utang Senior Perusahaan tercatat
sebesar USD570 juta dari senilai USD648,58 juta di
tahun sebelumnya.

2. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan PT. Bumi


Serpong Damai Tbk

Dalam melaksanakan dan mengembangkan


bisnisnya, PT. Bumi Serpong Damai Tbk Sinar Mas
Land memiliki visi misi dan nilai-nilai perusahaan yang
telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi dan
telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris
melalui surat No.002/DIR/BSD/XII/2015 tanggal 7
Desember 2015.
59

a. Visi PT. Bumi Serpong Damai Tbk

Menjadi pengembang kota mandiri


terkemuka yang menawarkan dan memberikan
lingkungan yang nyaman, dinamis dan sehat.

b. Misi PT. Bumi Serpong Damai Tbk

1) Membangun kota baru yang menyediakan


produk pemukiman yang melayani semua
segment, serta produk komersial yang
mengakomodasi kebutuhan usaha kecil,
menengah hingga perusahaan besar.

2) Meningkatkan nilai tambah kepada para


pemangku kepentingan.

PT Bumi Serpong Damai Tbk Sinar Mas


Land memiliki visi untuk menjadi pengembang kota
mandiri terkemuka yang menawarkan dan
memberikan lingkungan yang nyaman, dinamis dan
sehat yang dilakukan melalui misi yaitu membangun
kota baru yang menyediakan produk pemukiman
yang melayani semua segmen, serta produk
komersial yang mengakomodasi kebutuhan usaha
kecil, menengah hingga perusahaan besar dan
meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan.
60

c. Budaya PT. Bumi Serpong Damai Tbk

Budaya yang terdapat pada PT Bumi


Serpong Damai Tbk yaitu mengacu pada nilai-nilai
perusahaan yakni sebagai berikut.

1) Sikap Positif

Menampilkan perilaku yang mendukung


terciptanya lingkungan kerja yang saling
menghargai dan kondusif, dengan perilaku yang
diharapkan sebagai berikut:

a) Berfikir Positif

b) Menciptakan lingkungan yang kondusif

c) Menghargai orang lain

d) Fokus pada solusi

e) Wujudkan sinergi

f) Integritas

2) Integritas

Bertindak sesuai ucapan, janji sehingga


dapat menumbuhkan kepercayaan pihak lain.
Perilaku yang diharapkan sebagai berikut:

a) Bertanggung jawab dan patuh aturan

b) Hindari conflict of interest dan informasi akurat


61

c) Tumbuhkan kepercayaan

d) Terbuka dan jujur

3) Komitmen

Melaksanakan pekerjaan dengan sepenuh


hati untuk mencapai hasil terbaik. Perilaku yang
diharapkan sebagai berikut:

a) Memberikan hasil yang terbaik

b) Menuntaskan pekerjaan

c) Menjadi panutan dalam hal disiplin

d) Mendukung keputusan

e) Bekerja sepenuh hati

4) Perbaikan berkelanjutan

Meningkatkan kemampuan atau kapasitas


diri, unit kerja dan organisasi secara terus menerus
tanpa batas untuk mencapai hasil terbaik. Perilaku
yang diharapkan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan

b) Berinisiatif memperbaiki

c) Memperbaiki proses

d) Berbagi ilmu dan pengalaman


62

5) Inovasi

Memunculkan gagasan baru yang dapat


meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan
perusahaan. Perilaku yang diharapkan adalah
sebagai berikut:

a) Meningkatkan nilai tambah

b) Membuat terobosan

c) Terlibat dalam inovasi

d) Mengusulkan ide baru

6) Setia

Menumbuhkembangkan semangat untuk


mengerti, memahami dan melaksanakan nilai-nilai
sebagai bagian dari keluarga besar perusahaan.
Perilaku yang diharapkan adalah sebagai berikut:

a) Memahami pelanggan

b) Menjaga nama baik perusahaan

c) Menjaga aset perusahaan

3. Struktur Organisasi PT Bumi Serpong Damai Tbk

Dalam melaksanakan tugas operasionalnya,


sesuai dengan Annual Report PT Bumi Serpong Damai
Tbk (2019) diawasi oleh dewan komisaris dan dipimpin
oleh seorang Presiden Direktur yang dibantu oleh enam
63

orang direktur pada masing-masing tugas pokok dan


fungsi sebagai direktorat, antara lain Direktur Keuangan,
Direktur Administrasi & Pertanahan, Direktur
Operasional, Direktur Manajemen Aset, Direktur
Pengembangan Bisnis, dan Direktur Pemasaran. Berikut
adalah struktur organisasi PT Bumu Serpong Damai
Tbk:

Bagan 3.1 Struktur Organisasi PT Bumi Serpong Damai Tbk

Sumber: Annual Report PT Bumi Serpong Damai Tbk 2019


64

B. Profil CSR Sinar Mas Land

1. Latar Belakang CSR Sinar Mas Land

Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong Damai


Tbk. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility) secara konsisten dan
berkesinambungan. Sebagai perusahaan pengembang
kota mandiri terbesar dan terkemuka di Indonesia yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat, CSR Sinar
Mas Land melaksanakan beberapa program CSR, untuk
dapat berkontribusi kepada masyarakat, melalui upaya
sebagai agen perubahan sosial, yaitu melalui partisipasi
dalam meningkatkan kualitas pendidikan, mengurangi
kemiskinan dan menjadi pelopor dalam melestarikan
lingkungan hidup.

CSR Sinar Mas Land berkomitmen untuk


menyelaraskan strategi dan tanggung jawab bisnis
terhadap masyarakat sekitar, dengan menyusun dan
melaksanakan berbagai program pemberdayaan
masyarakat, sebagai bentuk komitmen CSR Sinar Mas
Land menuju masyarakat yang berkelanjutan sehingga
dapat tumbuh dan berkembang bersama.

Di bidang pendidikan, CSR Sinar Mas Land


menyelenggarakan Program Bina Sekolah, untuk
mengupayakan pengembangan kualitas manusia. Melalui
program ini, CSR Sinar Mas Land mendorong
65

perubahan perilaku pemangku kepentingan sekolah yang


peduli lingkungan, berwawasan lingkungan dan pola
hidup sehat, serta mampu menerapkan inovasi
lingkungan.

Kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan


sikap tentang lingkungan hidup diperlukan oleh semua
lapisan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh pemangku kepentingan sekolah adalah
meningkatkan kesadaran lingkungan melalui perubahan
perilaku yang memungkinkan secara fisik lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar. Oleh karena itu,
program ini berupaya menciptakan perilaku hijau, sehat
dan inovatif dari seluruh warga sekolah.

Di bidang ekonomi, CSR Sinar Mas Land


menyelenggarakan Program Bina Usaha, yang berfokus
pada pengembangan usaha mikro kecil menengah
(UMKM). UMKM tidak lagi dilihat sebagai alternatif,
tetapi sebagai tulang punggung atau tumpuan
perekonomian negara. Oleh karena itu, CSR Sinar Mas
Land menyelenggarakan SML UMKM Center, sebagai
upaya penguatan pelaku UMKM secara finansial,
peningkatan kualitas dan sumber daya manusia (SDM)
serta inovasi terbaru model pemasaran. Di SML UMKM
Center CSR Sinar Mas Land menawarkan berbagai
bantuan dan fasilitas seperti; pendidikan, pelatihan dan
pendampingan berupa Klinik UMKM, Galeri UMKM,
66

Kantin UMKM, Web Pemasaran Digital UMKM dan


Pameran UMKM.

Di bidang lingkungan, CSR Sinar Mas Land


berupaya memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan
pangan sekaligus melestarikan lingkungan melalui
pelaksanaan Program Bina Kampung. Di masa pandemi
Covid-19, CSR Sinar Mas Land ingin membantu
masyarakat menjaga ketahanan pangan. Untuk itu
diperlukan upaya bersama untuk mengatasinya. Salah
satunya melalui kegiatan urban farming atau pertanian
perkotaan, yang CSR Sinar Mas Land upayakan melalui
Program Kampung Mantul (Kampung Mandiri, Tahan
Pangan, Peduli Lingkungan, Tanggap dan Unggul).

2. Program-program Bidang Pendidikan CSR Sinar


Mas Land

Dalam mendukung gerakan literasi nasional yang


dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam
rangka membangun peradaban bangsa, meningkatkan
kualitas guru dan siswa dari sekolah pinggiran (limited
budget), serta masyarakat dengan keterbatasan ekonomi,
CSR Sinar Mas Land menyelenggarakan pembangunan
dan pengembangan budaya literasi.
67

Pembangunan dan pengembangan budaya literasi


dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:

a. Perpustakaan Mini

b. Pendidikan Anak setingkat PAUD

c. Bimbingan Belajar

d. Bedah Buku/ Workshop/Seminar

e. Public Speaking

f. Bahasa Isyarat

g. Pelestarian Budaya

h. Edukasi dan Pelatihan Online

CSR Sinar Mas Land di bidang pendidikan secara


luas juga memberikan pembinaan ke sejumlah sekolah
pinggiran di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang
Selatan dan beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini
dilakukan dengan tujuan:

a. Meningkatkan kualitas guru dalam hal kapasitas


keahlian.

b. Mengurangi kesenjangan antara sekolah


pinggiran dan kota.

c. Memperbaiki ekosistem pendidikan di sekolah


pinggiran.
68

d. Memberikan akses dan kesempatan kepada


siswa untuk meningkatkan sikap, pola pikir,
kepribadian mandiri, kewirausahaan,
kepemimpinan dan penerapan keyakinan dan
spiritualitas.

Sasaran program bina sekolah adalah sekolah-


sekolah pinggiran (limited budget), pengawas sekolah,
kepala sekolah, guru dan siswa.

Kegiatan pembinaan yang dilakukan adalah:

a. Workshop Pendidikan
b. Kelas Berbagi
c. Pendampingan Regular
d. Pendampingan Online
3. Struktur Organisasi CSR Sinar Mas Land

Dalam melaksanakan program-program CSR, sesuai


dengan Arsip PT Bumi Serpong Damai Tbk dipimpin
oleh seorang Kepala CSR yang dibantu oleh tiga orang
kepala bidang pada masing-masing tugas pokok dan
fungsi, antara lain Kepala Bidang Pendidikan, Kepala
Bidang Lingkungan, Kepala Bidang Eknomi. Serta
dibantu oleh staff sesuai bidangnya masing-masing.
Berikut adalah struktur organisasi CSR Sinar Mas Land.
69

Bagan 3.2 Struktur Organisasi CSR Sinar Mas Land

Sumber: Arsip PT Bumi Serpong Damai Tbk

C. Profil Program Sekolah Berhati

1. Latar Belakang Program Sekolah Berhati

Di era Industri 4.0 dan Society 5.0, maka tuntutan


Sumber Daya Manusia ikut bergeser dan dituntut untuk
memiliki berbagai keterampilan teknis dan sosial yang
berbeda bila dibandingkan dengan era sebelumnya.
Sejalan dengan perubahan ini, maka menjadi besar
peranan pendidikan dalam pembentukan pola pikir dan
perilaku untuk dapat bersaing menghadapi tantangan di
era desrupsi ini. Seiring dengan perkembangan teknologi
yang semakin canggih, menyertai tuntut-an revolusi
industri 4.0, maka masyarakat juga dituntut dapat
menyesuaikan dalam tatanan pikir dan tindakan yang
harus mampu mengikuti derap perubahan yang ada,
khususnya dalam bertindak bijak dengan tetap
70

mengetengahkan nilai-nilai dasar budaya Indonesia


sebagai landasannya. Hal ini diharapkan dapat
menciptakan masyarakat yang memiliki nilai-nilai positif
yang berbasis teknologi.

Kemajuan teknologi yang dibuat oleh manusia


seiring waktu semakin maju dan berkembang. Salah
satunya ialah Society 5.0 yang digagas oleh negara
Jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan
ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI
dan Robot untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar
manusia dapat hidup dengan nyaman dan lebih efektif.
Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang
lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi
atas resolusi industri 4.0. Dalam menjawab tantangan era
Industri 4.0 dan Society 5.0 ini, maka dibutuhkan
kecakapan hidup dengan keterampilan 4C (Creativity,
Critical Thinking, Communica-tion, Collaboration).
Maka dalam mengembangkan keterampilan inilah hadir
Program Sekolah Berhati yang mengetengahkan
pengembangan nilai-nilai dalam mengem-bangkan
karakter “Lingkungan Sehat, Hijau, dan Kegiatan
Pembelajaran Inovatif”.

Sekolah Berhati merupakan program yang


dihasilkan oleh para pendidik dan pemerhati Pendidikan
yang memiliki kepedulian dan keinginan
mengembangkan gerakan membangun SDM Indonesia
71

uang lebih baik. Tim yang tergabung dalam kelompok


Sekolah Berhati, menyusun program yang
menggabungkan pendekatan pengembangan proses
belajar dengan membangun pembelajaran ramah
lingkungan, yaitu menerapkan konsep green
productivity yang memberikan konsep meningkatkan
produktivitas di sekolah dengan memperkenalkan
kegiatan yang membangun kesadaran akan pentingnya
membangun kebiasaan yang efisien, efektif serta
memperhatikan kualitas hasil. Ditunjang oleh
pendekatan psikologi positif melalui pengembangan
pendidikan positif yang menerapkan proses
pembelajaran dengan memberikan stimulasi pada siswa
secara positif. Sekolah Berhati memiliki pendekatan
dalam menunjang program sekolah yang membangun
kegiatan belajar yang melibatkan penyelenggara sekolah
- guru - siswa – lingkungan sekolah termasuk orangtua
siswa untuk dapat terlibat memiliki pemahaman
pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang sehat,
hijau dan inovatif. Hal ini tidak hanya pada aspek fisik
di lingkungan sekolah, namun lebih dalam melalui
pengembangan pola berpikir (mindset), dan tindakan
nyata yang membangun emosi positif, sikap ramah,
sehingga interaksi dan komunikasi di lingkungan
sekolah tercipta positif.
72

Dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan


di bidang pendidikan, Sinar Mas Land melalui PT Bumi
Serpong Damai Tbk menginisiasi penyelenggaraan
program Sekolah Berhati.

Sekolah Berhati adalah platform yang


mengusung nilai-nilai karakter, sehat, hijau, dan inovatif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bina
sekolah yang diselenggarakan oleh CSR Sinar Mas Land
Bidang Pendidikan. Program ini akan memberikan
pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada kepala
sekolah, guru, komite, dan siswa agar dapat menciptakan
kelayakan fisik lingkungan sekolahnya sehingga menjadi
tempat yang aman, nyaman, dan produktif selama masa
pandemi dan seterusnya. Sekolah Berhati juga
mendorong para pemangku kepentingan untuk
bergandengan tangan menjadikan sekolah sebagai wadah
bagi anak-anak untuk mengembangkan kecakapan hidup
dalam beradaptasi dengan kondisi di masa pandemi.

2. Tujuan Program Sekolah Berhati

Program Sekolah Berhati bertujuan untuk


mempersiapkan fisik dan lingkungan sekolah serta
madrasah di pinggiran perkotaan agar nantinya dapat
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan
baik di masa pandemi dan kenormalan baru.
73

Lebih rinci lagi tujuan dari program Sekolah


Berhati adalah sebagai berikut:

a. Menunjukkan komitmen Perusahaan dalam


mendukung dunia pendidikan.

b. Mempersiapkan sekolah dan lingkungan sekitarnya


dalam memasuki Kegiatan Belajar Mengajar Tatap
Muka di masa pandemi dan setelahnya.

c. Menciptakan lingkungan sekolah yang berwawasan


lingkungan.

d. Menciptakan lingkungan sekolah yang


mengedepankan prinsip-prinsip kesehatan.

e. Mendorong kemampuan sekolah dalam hal inovasi


dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan.

f. Mendukung pemerintah dalam penerapan Protokol


Keselamatan dan Kesehatan masyarakat didik.

Sekolah Berhati bertujuan untuk dapat


membangun kegiatan belajar yang didasari oleh motivasi
intrinsic siswa dalam memenuhi tuntutan belajar di
sekolah yang menerapkan Kurikulum Nasional yang
dijadikan dasar pembelajaran di sekolah. Melalui
kegiatan ini diharapkan siswa akan memiliki
pengembangan sebagai berikut:

a. Cara pikir (mindset) dan perilaku yang memiliki


kesadaran diri dan otentisitas diri dengan
74

keterampilan bersikap secara positif terhadap


kondisi dan situasi yang dihadapi.

b. Kepekaan dan kepeduli terhadap lingkungan sesama


serta lingkungan hidup yang ada disekitarnya,
sehingga mampu menciptakan hubungan positif
yang selaras dengan sesama individu dan alam
semesta dimana ia berada.

c. Kemampuan menyelaraskan kebutuhan dan


kepentingan individu dengan fungsi dan tugasnya
sebagai bagian dari seluruh ciptaan Nya secara
semestinya dengan baik.

d. Kompetensi yang menjadi tuntutan SDM yang


memiliki kapasitas dalam menjalankan peran di
lingkungan keluarga, sosial yang terampil, adaptif
serta kemampuan menghadapi tantangan era
desrupsi saat ini dan kedepannya.

e. Kemampuan yang selaras antara kompetensi


akademik dan kompetensi perilaku (soft skill) yang
dibutuhkan dalam menghadapi tantangan baik
secara individual dan umum.
75

3. Sasaran Kegiatan Program Sekolah Berhati

Bagan 3.3 Sasaran Kegiatan Program Sekolah Berhati

Sumber: Paparan Sosialisasi Sekolah Berhati 2021

Sasaran kegiatan program Sekolah Berhati yaitu


sekolah yang berada di Kabupaten Tangerang dan Kota
Tangerang Selatan, dengan mekanisme zonasi per
kecamatan di kedua wilayah.

Mekanisme pembinaannya menggunakan sitem


zonasi 2 kecamatan, yang berada di Kabupaten
Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Pembinaan
76

pertama dilakukan di 70 sekolah dan madrasah di


Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan dan
Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Sekolah
kemudian akan menerima pendidikan, pelatihan, dan
pendampingan. Sebagai pilot project diselenggarakan
pada 3 sekolah di Kecamatan Setu, Kota Tangerang
Selatan dan 3 sekolah di Kecamatan Pagedangan,
Kabupaten Tangerang.

Nama Sekolah Wilayah

Kecamatan Setu,
MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan
Kecamatan Setu,
MI Tahdzibul Athfal
Tangerang Selatan
Kecamatan Setu,
MTS An Nashihin
Tangerang Selatan
Kecamatan Setu,
MTS An Nashihin
Tangerang Selatan
Kecamatan Pagedangan,
SDN Cicayur
Kabupaten Tangerang
SMP&MA Nurul Falah Kecamatan Pagedangan,
Pagedangan Kabupaten Tangerang
Kecamatan Pagedangan,
MA Yapin Cihuni
Kabupaten Tangerang
Tabel 3.1 Sekolah Pilot Project Program Sekolah Berhati

Sumber: Paparan Sosialisasi Sekolah Berhati 2021

4. Implementasi Sekolah Berhati

Untuk mewujudkan program Sekolah Berhati,


dibutuhkan proses pembiasaan melalui kegiatan-kegiatan
77

di sekolah melalui penerapan setiap tahapan sesuai alur


yang ada. Dalam mengimplementasikan Sekolah Berhati
dibutuhkan Tahapan penerapan sebagai berikut:

Bagan 3.4 Alur Impelementasi Program Sekolah Berhati

Sumber: Buku Manual Sekolah Berhati 2022

Tahapan diatas dapat diuraikan secara rinci


sebagai berikut:

a. Persiapan

Tahap persiapan adalah melakukan persiapan


dalam mengidentifikasi kondisi awal sekolah binaan
yang akan menjalankan program Sekolah Berhati.
Kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Pendataan menyeluruh mengenai masing-masing


sekolah.

2) Melakukan Sosialisasi awal program Sekolah


Berhati, yaitu menyampaikan maksud dan tujuan
Sekolah Berhati, menjelaskan manfaat pelaksanaan
dan Tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan.
Menggunakan Panduan Sosialisasi Sekolah Berhati
78

b. Implementasi

Proses implementasi dilaksanakan dengan:

1) Melaksanakan desiminasi Sekolah Berhati, yaitu


melakukan pelatihan kepada Kepala Sekolah dan
Guru

2) Membentuk tim kerja Sekolah berhati dengan


menggunakan struktur Sekolah Berhati sebagai
berikut:

Bagan 3.5 Struktur Tim Kerja Sekolah Berhati

Sumber: Buku Manual Sekolah Berhati 2022

3) Menggerakkan implementasi di setiap sekolah


binaan

a) Memetakan kondisi awal kondisi sekolah (Eco


Mapping)
79

b) Memastikan penerapan 5R di sekolah dengan


menyepakati bersama disetiap area (kelas dan di
luar kelas) yang melibatkan siswa dibimbing
guru Pembina

4) Melaksanakan pembelajaran dengan penerapan


buku Sekolah Berhati

5) Melakukan dokumentasi kegiatan

c. Monitoring

1) Melaksanakan monitoring penerapan Sekolah


Berhati di setiap sekolah binaan melalui:

a) Pengisian Daftar Isian – Form Indikator


Pengembangan Sekolah Berhati

b) Memahami pelaksanaan dan area


pengembangan yang akan dilakukan
berdasarkan penilaian dan target yang
ditetapkan oleh masing-masing tim Sekolah
Berhati di setiap sekolah binaan

c) Memberikan umpan balik kepada tim Sekolah


Berhati di setiap sekolah binaan atas
pelaksanaan yang telah dilakukan dan strategi
penerapan perbaikan kedepan yang ditetapkan
oleh tim Sekolah Berhati di masing-masing
sekolah binaan
80

d) Membimbing rencana perbaikan selanjutnya,


dan menyepakati tengat waktu pelaksanaannya

d. Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi merupakan Analisa


yang dilakukan secara periodik (3 bulanan, 6
bulanan dan tahunan). Pelaksanaan dilakukan
dengan langkah:

1) Melihat kemajuan penerapan Sekolah berhati


dari setiap bulan monitoring yang dilaksanakan

2) Membuat catatan kemajuan yang dicapai


dibandingkan capaian sekolah sebelumnya

3) Menuangkan dalam Lembar Evaluasi Sekolah


Berhati

4) Melakukan evaluasi penilaian kemajuan


pembentukan budaya Sekolah Berhati dalam
periode 3 bulanan untuk melihat pengembangan
budaya yang dikembangkan dengan mengisi
Lembar Penilaian Perilaku Budaya Sekolah
Berhati

5. Alur Detail Keseluruhan Kegiatan Program Sekolah


Berhati

Pelaksanaan Implementasi Sekolah Berhati


diharapkan akan dapat dilaksanakan dengan kerjasama
tim Sekolah Berhati di sekolah binaan, pembina
81

(penggerak Sekolah Berhati dan Tim Pusat Penggerak


Sekolah Berhati. Setiap tahapan dalam pelaksanaannya
merupakan kegiatan yang saling menunjang untuk dapat
dikembangkan bertahap sesuai dengan harapan dan
target capaian pengembangan oleh masing-masing
sekolah yang menerapkan Sekolah Berhati. Berikut
adalah Alur Detail keseluruhan Kegiatan Sekolah
Berhati:

Bagan 3.6 Alur Detail keseluruhan Kegiatan Sekolah Berhati

Sumber: Buku Manual Sekolah berhati 2022

6. Struktur Organisasi Sekolah Berhati

Dalam melaksanakan program Sekolah Berhati,


sesuai dengan Buku Manual Sekolah berhati (2022)
bekerjasama dengan para pendidik sebagai Tim
82

Penggerak Sekolah Berhati. Berikut adalah struktur


organisasi Sekolah Berhati:

Bagan 3.7 Struktur Organisasi Sekolah Berhati

Sumber: Buku Manual Sekolah berhati 2022

Para pendidik yang menjadi Tim Sekolah Berhati


berasal dari berbagai sekolah dan madrasah di
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Program Sekolah Berhati diawali dengan niat tulus para
penggeraknya, untuk membangun bangsa dan negara,
melalui penciptaan lingkungan sekolah sebagai tempat
yang layak, aman, nyaman, menyenangkan, dan
produktif bagi seluruh warga sekolah.

7. Deskripsi Pekerjaan

a. Ketua Umum
83

1) Bertanggung jawab melakukan analisa


pemetaan pelaksanaan Sekolah Berhati sebagai
dasar kebutuhan penyusunan konsep dan
strategi pengembangan program Sekolah
Berhati

2) Mengelola tim penggerak dalam tugas


implementasi program Sekolah Berhati di
berbagai wilayah sesuai dengan hasil pemetaan
pelaksanaan yang ditetapkan secara berkala

3) Memimpin pelaksanaan penyusunan strategi


standar dan indikator pengembangan Program
Sekolah Berhati

4) Melaksanakan koordinasi untuk


mengembangkan hubungan positif dalam upaya
mengoptimalkan capaian implementasi Program
Sekolah Berhati

5) Melaksanakan program monitoring


implementasi Program Sekolah Berhati di setiap
wilayah

6) Melaksanakan evaluasi efektifitas 


implementasi Program Sekolah Berhati di 
setiap wilayah

7) Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan 


Program Sekolah Berehati di setiap wilayah
84

8) Melaksanakan penyusunan laporan  rekapitulasi


kegiatan Program Sekolah  Berhati di seluruh
wilayah secara bulanan

9) Melakukan pembinaan kapasitas dan 


kompetensi SDM Jajaran Penggerak Sekolah 
Berhati

b. Wakil Ketua

1) Bertanggung jawab untuk menunjang peran 


Ketua Umum dalam melakukan analisa 
pemetaan pelaksanaan Sekolah Berhati  sebagai
dasar kebutuhan penyusunan  konsep dan
strategi pengembangan program  Sekolah
Berhati

2) Bersama Ketua Umum mengelola tim 


penggerak dalam mengimplementasikan
program Sekolah Berhati di berbagai wilayah 
sesuai dengan hasil pemetaan pelaksanaan 
yang ditetapkan secara berkala.

3) Memimpin pelaksanaan penyusunan  strategi,


standar mutu dan indikator  pengembangan
Program Sekolah Berhati

4) Melaksanakan program monitoring 


implementasi Program Sekolah Berhati di 
setiap wilayah
85

5) Melaksanakan evaluasi efektifitas 


implementasi Program Sekolah Berhati di 
setiap wilayah

6) Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan 


Program Sekolah Berhati di setiap wilayah

7) Melaksanakan penyusunan laporan  rekapitulasi


kegiatan Program Sekolah  Berhati di seluruh
wilayah secara bulanan

8) Melakukan pembinaan kapasitas dan 


kompetensi SDM Jajaran Penggerak Sekolah 
Berhati

c. Sekretaris

1) Bertanggung jawab untuk menyusun konsep 


administrasi, filing dan standar  korespondensi
sesuai kebutuhan penyelenggaraan program
Sekolah Berhati

2) Menyusun dan mengelola administrasi 


organisasi sesuai dengan standar system 
administrasi kegiatan Sekolah Berhati 

3) Melaksanakan filing dokumen, dan informasi 


kegiatan Sekolah Berhati sesuai dengan standar
penerapan system administrasi  Sekolah Berhati

4) Melaksanakan hubungan eksternal dalam 


rangka melaksanakan korespondensi untuk 
86

menunjang kegiatan Sekolah Berhati di  setiap


wilayah

5) Mendampingi Ketua Umum dan Wakil Ketua 


dalam pelaksanaan komunikasi internal dan 
eksternal terkait dengan kegiatan Sekolah 
Berhati

6) Melaksanakan notulensi kegiatan rapat  internal


dan eksternal yang dilaksanakan  untuk
kepentingan kegiatan Sekolah Berhati

7) Memetakan kebutuhan peralatan dan 


kelengkapan sesuai penyelenggaraan  kegiatan
Sekolah Berhati

8) Memenuhi kebutuhan peralatan dan 


kelengkapan sesuai permintaan terkait  dengan
penyelenggaraan kegiatan Sekolah  Berhati

9) Melaksanakan penyusunan laporan evaluasi 


setiap kegiatan penyelenggaraan Program 
Sekolah Berhati di setiap wilayah sesuai 
dengan hasil rapat pengurus

10) Menyusun dan menerbitkan rekapitulasi 


kegiatan Program Sekolah Berhati di seluruh 
wilayah secara bulanan sesuai dengan hasil 
rapat pengurus

d. Bendahara
87

1) Bertanggung jawab untuk menyusun konsep 


manajemen keuangan agar sesuai standar 
administrasi yang ditetapkan

2) Menyusun dan mengelola system administrasi


keuangan Sekolah Berhati sesuai dengan
standar system administrasi  kegiatan Sekolah
Berhati

3) Melaksanakan tata kelola keuangan dan 


pendokumentaian aspek keuangan selaras 
dengan kegiatan Sekolah Berhati

4) Melaksanakan hubungan dengan tim CSR 


Education Program terkait dengan  kebutuhan
dan pelaporan penggunaan  keuangan dalam
rangka menunjang kegiatan Sekolah Berhati
dan kegiatan lainnya di  setiap wilayah

5) Melakukan pemetaan kebutuhan dukungan 


keuangan Bersama tim Pelatihan dan 
pengembangan sesuai dengan target kegiatan 
Sekolah Berhati

6) Melaksanakan penyusunan laporan  keuangan


setiap kegiatan penyelenggaraan  Program
Sekolah Berehati di setiap wilayah  sesuai
dengan hasil rapat pengurus
88

7) Menyusun dan menerbitkan rekapitulasi 


laporan keuangan Program Sekolah Berhati  di
seluruh wilayah secara bulanan sesuai  dengan
hasil rapat pengurus

e. Pengembangan dan Pelatihan Provinsi Banten

1) Bertanggung jawab melakukan pemetaan  dan


Analisa kebutuhan pengembangan dan 
pelatihan untuk seluruh jajaran pengurus  dan
tim penggerak Sekolah Berhati

2) Melakukan penyusun standar kompetensi  tim


penggerak dalam melaksanakan program 
Sekolah Berhati

3) Melakukan koordinasi dengan pemangku 


kepentingan untuk menunjang kegiatan 
pengembangan Sekolah Berhati

4) Menyusun standar pengembangan dan 


pelatihan dalam rangka implementasi Sekolah
Berhati

5) Melaksanakan pengembangan dan pelatihan 


keterampilan tim Sekolah Berhati

6) Melaksanakan koordinasi dengan tim CSR 


Education Program terkait dengan program 
Pengembangan dan Pelatihan program Sekolah
Berhati
89

7) Melaksanakan penyusunan laporan setiap 


kegiatan penyelenggaraan Program 
pengembangan dan pelatihan Sekolah  Berehati
di Wilayah Provinsi Banten sesuai  dengan hasil
rapat pengurus

8) Menyusun dan menerbitkan rekapitulasi 


laporan Program Program pengembangan  dan
pelatihan Sekolah Berhati di Wilayah  Provinsi
Banten secara bulanan sesuai  dengan hasil
rapat pengurus

f. Pengembangan dan Pelatihan Nasional

1) Bertanggung jawab melakukan pemetaan  dan


Analisa kebutuhan pengembangan dan 
pelatihan untuk seluruh jajaran pengurus  dan
tim penggerak Sekolah Berhati

2) Melakukan penyusun standar kompetensi  tim


penggerak dalam melaksanakan program 
Sekolah Berhati secara Nasional

3) Melakukan koordinasi dengan pemangku 


kepentingan untuk menunjang kegiatan 
pengembangan Sekolah Berhati secara 
Nasional
90

4) Menyusun standar pengembangan dan 


pelatihan dalam rangka implementasi Sekolah
Berhati

5) Melaksanakan pengembangan dan pelatihan 


keterampilan tim Sekolah Berhati secara 
Nasional

6) Melaksanakan koordinasi dengan tim CSR 


Education Program terkait dengan program 
Pengembangan dan Pelatihan program Sekolah
Berhati secara Nasional

7) Melaksanakan penyusunan laporan setiap 


kegiatan penyelenggaraan Program 
pengembangan dan pelatihan Sekolah  Berehati
secara Nasional sesuai dengan hasil  rapat
pengurus

8) Menyusun dan menerbitkan rekapitulasi 


laporan bulanan Program Program 
pengembangan dan pelatihan Sekolah  Berhati
secara Nasional sesuai dengan hasil  rapat
pengurus

g. Humas

1) Bertanggung jawab melakukan pemetaan  dan


Analisa untuk menyusun konsep 
91

pengembangan citra Sekolah Berhati sesuai 


dengan target yang ditetapkan

2) Melakukan koordinasi dengan internal 


pengurus Sekolah Berhati dalam  menentukan
penyusunan program  kehumasan Sekolah
Berhati

3) Melakukan koordinasi dengan pemangku 


kepentingan untuk menunjang kegiatan 
Sekolah Berhati

4) Membuat survey dan Analisa hasil survey 


terkait dengan persepsi dan penilaian 
masyarakat terkait dengan kegiatan Sekolah
Berhati sesuai dengan standar system 
administrasi kegiatan Sekolah Berhati

5) Melaksanakan tata kelola tim Humas Sekolah


Berhati

6) Melaksanakan koordinasi dengan tim CSR 


Education Program terkait dengan program 
Humas Sekolah Berhati

7) Melaksanakan penyusunan laporan  kehumasan


setiap kegiatan penyelenggaraan  Program
kehumasan Sekolah Berehati di  setiap wilayah
sesuai dengan hasil rapat  pengurus
92

8) Menyusun dan menerbitkan rekapitulasi 


laporan Program kehumasan Sekolah Berhati 
di seluruh wilayah secara bulanan sesuai 
dengan hasil rapat pengurus

h. Data dan Publikasi

1) Melakukan analisa kebutuhan program


publikasi sosial media Sekolah Behati

2) Melaksanakan fungsi sebagai Content Creator


publikasi Sekolah Berhati

3) Melaksanakan fungsi Copywriter untuk konten


yang keluar dari Sekolah Berhati agar tercapai
engagement dengan para mitra Sekolah Berhati

4) Membuat kelengkapan media publikasi


kegiatan Sekolah Berhati untuk kebutuhan di
seluruh wilayah

5) Melaksanakan koordinasi dengan Humas dalam


menyiapkan materi publikasi agar selaras
dengan program membangun citra Sekolah
Berhati

6) Mengelola data dan informasi terkait dengan


program Sekolah Berhati

7) Melayani kebutuhan data dan informasi Sekolah


Berhati untuk seluruh wilayah
93

8) Melaksanakan evaluasi efektifitas pengelolaan


social media Sekolah Berhati

9) Melaksanakan penyusunan laporan seluruh


kegiatan sosial media Sekolah Berhati

10) Melaksanakan penyusunan laporan rekapitulasi


kegiatan social media Sekolah Berhati secara
bulanan

D. Profil MI Al Khaeriyah

1. Sejarah Berdirinya Sekolah MI Al Khaeriyah

MI Al Khaeriyah adalah sebuah madrasah swasta


yang telah berdiri sejak 1998. Sesuai dengan surat
keputusan tentang pendirian madrasah oleh Kepala
Kantor Departemen Agama tanggal 18-2-1998 dengan
surat nomor 064 tanggal 28-2-1998 memutuskan
persetujuan pendirian madrasah ibtidaiyah swasta di
lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten
Tangerang. MI Al Khaeriyah merupakan suatu lembaga
pendidikan di bawah naungan Departemen Agama
Republik Indonesia.

2. Lokasi Sekolah MI Al Khaeriyah

Gambar 3.1 Peta Lokasi MI Al Khaeriyah


94

Sumber: Google Maps 2022

Lokasi sekolah MI Al Kaheriyah terletak di Jl.


Desa Keranggan, Kelurahan Keranggan, Kecamatan
Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten 15312.
Luas sekolah MI Al Khaeriyah adalah sebesar 6562 m2.

3. Visi dan Misi Sekolah MI Al Khaeriyah

a. Visi MI Al Khaeriyah

Mewujudkan sumberdaya manusia dalam


ilmu, iman, dan amal sholeh untuk mencapai
prestasi

b. Misi MI Al Khaeriyah

1) Melaksanakan program pemerintah


Wajardiknas
95

2) Menyiapkan generasi masa depan yang berilmu


pengetahuan

3) Mencetak sumberdaya manusia yang


berakhlakul karimah dan gemar beramal sholeh

4. Kegiatan Sekolah Berhati di MI Al Khaeriyah

Tabel 3.2 Kegiatan Sekolah Berhati di MI Al


Khaeriyah

Waktu Kegiatan
29 April 2021 Bantuan Ramadhan
25 Mei 2021 Pemberian Bantuan Tanaman
Bantuan Pendidikan
28 Mei 2021
CSR Sinar Mas Land
28 Mei 2021 Pendampingan Sekolah Berhati
Pelatihan Biopori &
28 Mei 2021
Pemberian Bantuan Alat Biopori
Bantuan Sekolah CSR Sinar Mas Land
20 September 2021 (Sarana UKS, Sanitasi, Alat Kebersihan,
Alat Komposter dan Penghijauan)
Bantuan Aquaponik Sekolah Berhati
27 September 2021
CSR Sinar Mas Land
18 Oktober 2021 Bantuan Pohon CSR Sinar Mas Land
9 November 2021 Pameran Sekolah Berhati
25 Januari 2022 Kelas Produk Inovasi Daur Ulang

Sumber: Arsip MI Al Khaeriyah 2022


96

5. Data Siswa, Siswi, dan Guru MI Al Khaeriyah

Berdasarkan data siswa dan sisiwi MI Al


Khaeriyah, pada tahun ajaran 2022-2023 terdapat 9
siswa dan 23 siswi kelas 1, 21 siswa dan 19 siswi kelas
2, 19 siswa dan 17 siswi kelas 3, 19 siswa dan 25 siswi
kelas 4, 25 siswa dan 17 siswi kelas 5, 14 siswa dan 14
siswi kelas 6. Jumlah keselurahan siswa dan siswi MI Al
Khaeriyah tahun ajaran 2022-2023 sebanyak 222
siswa/siswi.

Tabel 3.3 Data Siswa dan Siswi MI Al Khaeriyah

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas 1 9 23 32
Kelas 2 21 19 40
Kelas 3 19 17 36
Kelas 4 19 25 44
Kelas 5 25 17 42
Kelas 6 14 14 28

Total Keseluruhan 222


97

Sumber: Arsip MI Al Khaeriyah 2022

Dalam program Sekolah Berhati siswa/siswi MI


Al Khaeriyah diberikan edukasi, pelatihan, dan
pendampingan untuk dapat mendukung proses belajar
mengajar, dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan
peduli pada lingkungan serta mengembangkan
kecakapan hidup (life skill) peserta didik. Sekola Berhati
diharapkan dapat menciptakan perubahan perilaku warga
sekolah, dalam skala yang lebih luas merubah budaya
masyarakat untuk cinta pada lingkungan.

Mulai
Nama (L/P) Jabatan
Bekerja
Drajat Elia, S.Pd.I. L Kepala sekolah 2013
Yayah Faujiah, S.Ag. P Bendahara 2002
Supriyati, S.Pd.I. P Guru 2001
Sarmanah, S.Pd.I. P Guru 1986
Salman, S.Pd.I. L Guru 1989
Mahfud, S.Pd.I. L Guru 1999
Rositah, S.Pd.I. P Guru 2006
Neneng, S.Pd.I. P Guru 2006
Syahrudin L Guru 2007
Titin, S.Pd.I. P Guru 2013
Yuni Fitriani, S.Ag. P Guru 2021
98

Tabel 3.4 Data Tenaga Pendidik MI Al Khaeriyah

Sumber: Arsip MI Al Khaeriyah 2022

Berdasarkan data yang disajikan diatas, MI Al


Khaeriyah memiliki tenaga pendidik sebanyak 11 orang,
yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 bendahara, dan 9
guru.

6. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas

MI Al Khaeriyah memiliki luas lahan tanah


sebesar 6562 m2. Berikut sarana dan prasarana yang
tersedia:

Tabel 3.5 Sarana, Prasarana, dan Fasilitas MI Al Khaeriyah

Fasilitas Keterangan Fungsi

Terdapat 1 Sebagai tempat kepala sekolah


Ruang
buah ruang beristirahat, melakukan tugas yang
kepala
kepala berhubungan dengan sekolah, atau
sekolah
sekolah menyimpan arsip penting sekolah
Terdapat 1 Sebagai tempat guru bekerja,
Ruang
buah ruang istirahat dan menerima tamu dari
guru
guru siswa dan tamu lainnya
Terdapat 6 Sebagai tempat untuk kegiatan tatap
Ruang
buah ruang muka dalam proses kegiatan belajar
kelas
kelas mengajar (KBM).
Sebagai tempat upacara,
Terdapat 1
berolahraga, sebagai tempat
Lapangan buah
berkumpulnya siswa, digunakan
lapangan
untuk acara-acara resmi sekolah
99

Fasilitas Keterangan Fungsi

Diperuntukan oleh siswa dan guru


Toilet guru
sebagai tempat pembuangan kotoran
Toilet dan toilet
(fases dan air seni) dan untuk
siswa
keperluan lainnya.
Sebagai penghijauan sekolah,
Terdapat
tempat belajar, membaca buku,
Taman taman
berdiskusi dengan teman dan lain
sekolah dibelakang
sebagainya karena tempatnya
sekolah
nyaman, asri dan sejuk.
Terdapat 1 Pendidikan kesehatan, pelayanan
UKS buah ruang kesehatan dan pembinaan
UKS lingkungan sekolah yang sehat
Melayani seluruh warga sekolah
Terdapat 1 untuk memenuhi kebutuhan
Kantin
buah kantin berbagai makanan dan minuman
yang aman, bermutu, dan bergizi
Terdapat 2 Mempermudah akses cuci tangan
Tempat
buah tempat sekaligus meningkatkan edukasi di
cuci
untuk cuci tengah pandemi
tangan
tangan
Sebagai tempat mensucikan diri dari
Terdapat
hadast sehingga dapat
tempat
Tempat melaksanakan ibadah-ibadah umat
wudhu di
wudhu Islam seperti membaca Al-Qur’an,
dekat
shalat atau sekedar mendengarkan
mushola
ceramah.
sebagai sarana ibadah. Selain itu,
Terapat 1
masjid dapat bermanfaat sebagai
Mushola buah
laboratorium pelatihan dan
mushola
pendidikan keagamaan para siswa
Memotivasi siswa agar lebih gemar
membaca dan memiliki daya pikir
Terdapat
yang baik, mendekatkan buku
Pojok pojok baca
dengan siswa agar siswa lebih
baca di setiap
tertarik membaca, dan membantu
ruang kelas
perpustakaan sekolah
mengembangkan budaya membaca.
100

Fasilitas Keterangan Fungsi

Terdapat Tempat parkir kendaraan guru dan


Lahan lahan parkir karyawan sekolah
parkir di depan
sekolah
BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

UU No. 40 Tahun 2007 memberikan konsep baru yang


menjadikan perusahaan bertanggung jawab baik terhadap alam
maupun lingkungan sosial. Kebijakan pemerintah ini secara tidak
langsung menuntut komitmen perusahaan untuk dapat
berkontribusi memberikan manfaat berkelanjutan bagi
lingkungan sosial di sekitar perusahaan saat ini dan di masa yang
akan datang.

Dalam bab ini, peneliti memaparkan data dan temuan


penelitian terkait program Sekolah Berhati dari CSR Sinar Mas
Land di bidang pendidikan. Peneliti melakukan observasi dan
wawancara yang dilakukan mulai Maret 2022 hingga Juli 2022
untuk mendapatkan data dan temuan penelitian. Dalam observasi
yang dilakukan, peneliti mengikuti beberapa program untuk
melihat bagaimana implementasi langsung dilaksanakan dalam
program Sekolah Berhati di CSR Sinar Mas Land di bidang
pendidikan.

Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mendapatkan


data primer yang berguna untuk mendukung proses penelitian ini.
Wawancara dilakukan dengan pelaksana program dan penerima
manfaat, termasuk Kepala CSR Sinar Mas Land bidang
Pendidikan, staff CSR Sinar Mas Land bidang Pendidikan,
Pendamping program Sekolah Berhati, Kepala Sekolah MI Al

101
102

Khaeriyah, Guru MI Al Khaeritah, Siswa MI Al Khaeriyah.


Peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi informan dalam
wawancara yang dilakukan, agar diperoleh informasi yang
lengkap dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang singkat.
Peneliti juga menggunakan data sekunder untuk mendukung
penelitian, dan data sekunder diperoleh melalui website
perusahaan, buku Sekolah Berhati yang buat oleh Komunitas
Penggerak Sekolah Berhati, dan berbagai lampiran yang diterima
melalui CSR Sinar Mas Land.

A. Implementasi Pendekatan Creating Shared Value (CSV)


pada Program Sekolah Berhati di MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan

Pendidikan adalah salah satu pilar terdepan dalam


membangun peradaban suatu bangsa. Sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility), Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong
Damai Tbk., mendukung pengembangan dan kemajuan
pendidikan di Tanah Air, diantaranya dengan menginisiasi
dan menyelenggarakan Program Bina Sekolah, dengan
mengembangkan Sekolah Berhati (Berkarakter Hijau, Sehat,
dan Inovatif).

Bekerjasama dengan para pendidik dari berbagai


sekolah dan madrasah di Kabupaten Tangerang dan Kota
Tangerang Selatan yang menjadi Tim Penggerak, Sekolah
103

Berhati sebagai platform, mulai diperkenalkan dan


diimplementasikan pada awal tahun 2021, di berbagai
sekolah dan madrasah yang memiliki keterbatasan, di
wilayah Tangerang Raya.

Gerakan ini diawali dengan niat tulus para


penggeraknya, untuk membangun bangsa dan negara, melalui
penciptaan lingkungan sekolah sebagai tempat yang layak;
aman, nyaman, menyenangkan dan produktif bagi seluruh
warga sekolah.

Kepala sekolah, guru, komite dan siswa diberikan


edukasi, pelatihan dan pendampingan untuk dapat
mendukung proses belajar mengajar, dengan melakukan
pembiasaan-pembiasaan peduli pada lingkungan serta
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) peserta didik.
Sekolah Berhati diharapkan dapat menciptakan perubahan
perilaku warga sekolah, dalam skala yang lebih luas merubah
budaya masyarakat untuk cinta pada lingkungan.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Gadis Octory selaku
Kepala CSR Sinar Mas Land Bidang Pendidikan:

“Terwujudnya pembanguan ramah lingkungan perlu


dilakukan secara bersama masyarakat sekitar
pengembangan BSD, membangun engagement
dengan masyarakat. Mengangkat persoalan sosial
yakni perilaku yang peduli pada lingkungan,
sehingga mendorong kualitas sosial masyarakat,
hidup sehat, mandiri, mendorong ekonomi kreatif,
kualitas kehidupan sosial yang berbasis ramah
lingkungan, menjadi habbit dan mendorong
104

perusahaan property yang membangun kawasan


yang berwawasan ramah lingkungan. Serta
pembangunan berkelanjutan (aspek sosial, ekonomi,
dan lingkungan) yang bisa menjawab tuntutan dunia
dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan
perubahan iklim sehingga diwujudkan dalam bentuk
nilai sosial kolaborasi peran swasta dan aksi nyata
pada masyarakat. (Gadis Octory, 2022)”

Dengan tujuan dan harapan yang disebutkan di atas,


tentunya CSR Sinar Mas Land berkomitmen penuh untuk
serius melaksanakan program CSR di bidang pendidikan.
Untuk dapat membangun engagement dengan masyarakat
dan mewujudkan kolaborasi peran swasta dan aksi nyata
pada masyarakat, program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas
Land melakukan mekanisme pelaksanaan program dengan
partisipatif (pada Bab II hal. 36), yaitu program dirancang
bersama antara perusahaan dalam hal ini CSR Sinar Sinar
Mas Land melalui PT. Bumi Serpong Damai Tbk. dan
beneficiaries (penerima manfaat) yaitu warga sekolah MI Al
Khaeriyah Tangerang Selatan.

“Berdiskusi dan FGD bersama masyarakat,


menggali needs langsung dengan permasalahan
masyarakat, menyesuaikan dengan membentuk
komunitas tim penggerak dibangun secara mandiri
didasari dengan membangun engagement antar
perusahaan dan komunitas. (Gadis Octory, 2022)”
105

1. Tahap Awal
Tahap awal dalam menjalankan program Sekolah
Berhati yaitu dengan malakukan diskusi dan FGD antara
perusahaan yaitu CSR Sinar Mas Land melalui PT. Bumi
Serpong Damai Tbk, sebagai pelaksana program dengan
beneficiaries (penerima manfaat) yaitu MI Al Khaeriyah
Tangerang Selatan untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan yang ada di masyarakat. Lalu dibentuklah
komunitas penggerak sekolah berhati yang bekerjasama
dengan para pendidik di wilayah Kota Tangerang Selatan dan
Kabupaten Tangerang yang menjadi tim penggerak Sekolah
Berhati.

Gambar 4.1 Forum Grup Discussion (FGD)


Program Sekolah Berhati

Sumber: Studi Dokumentasi

CSR Sinar Mas Land mengadakan Forum Grup


Discussion (FGD) bersama tim penggerak Sekolah Berhati,
diskusi tersebut ditunjukan untuk menyamakan setiap
persepsi sehingga menghasilkan kesepakatan dalam
mengembangkan program Sekolah Berhati.
106

2. Tahap Sosialisasi
Langkah selanjutnya yaitu melakukan sosialisasi
program yang telah disepakati bersama antara pelaksana
program dan penerima manfaat. Lalu dilakukan perumusan
materi pelatihan pemberdayaan lingkungan hijau, sehat, dan
inovatif untuk bisa langsung diterapkan di sekolah. Pada
Langkah akhir yaitu dilakukan pendampingan dari pra
pelaksanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi.

“Sosialisasi program yang telah disepakati secara


bersama, dilakukan penggodokan materi pelatihan
(pemberdayaan lingkungan hijau, sehat, dan inovatif)
untuk bisa langsung diterapkan oleh masyarakat,
dilakukan pendampingan dari pra pelaksanaan,
implementasi, dan monev. Memastikan bahwa
pendidikan berbasis karakter bisa dinilai
memberikan feedback perubahan positif atas pola
pikir, pola afektif, dan pola perilaku hingga dapat
menghasilkan dan memanfaatkan pemberdayaan
lingkungan yang diharapkan pada saat awal rencana
target yang diharapkan secara efektif. Penilaian
dilakukan dengan observasi lapangan,
dideskriptifkan bersama komunitas penggerak.
Ditambah dengan mengisi form pra pelaksanaan dan
after pelaksanaan agar terukur secara kuantitaif.
Jika program tersebut target belum mencapai, maka
dilakukan redesign dan community development
kembali, sembari dilakukan pendampingan ulang.
(Gadis Octory, 2022)”
107

Gambar 4.2 Sosialisasi Program Sekolah Berhati

Sumber: Studi Dokuemntasi

Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan bahwa program


Sekolah Berhati adalah bagian dari program bina sekolah
yang diselenggarakan oleh CSR Sinar Mas Land bidang
Pendidikan yang merupakan platform yang mengusung nilai-
nilai berakarakter. Lebih jauh lagi menjelaskan bahwa
program Sekolah Berhai akan memberikan edukasi,
pelatihan, dan pendampingan kepada kepala sekolah, guru,
komite, dan siswa agar mereka dapat menciptakan kelayakan
fisik lingkungan sekolah mereka.

Sosialisasi Sekolah Berhati yang diselenggarakan


secara virtual tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kota Tangerang Selatan Taryono, Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tangerang Syaifullah, Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Abdul Rojak,
108

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang


Dedi Mahfudin, para narasumber dan para pendidik yang
terlibat dalam tim Sekolah Berhati, serta para pengawas,
kepala sekolah, guru, dan ketua komite.

3. Tahap Pelaksanaan
Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan lebih
rinci mengenai implementasi pendekatan creating shared
value (CSV) pada program Sekolah Berhati yang dibagi
menjadi tiga aspek, yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi,
dan aspek sosial.

a. Aspek Lingkungan
Pada intinya CSR adalah bagaimana sebuah
perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat (people) dan kelesetarian
lingkungan hidup (planet) disekitar mereka dengan tetap
tidak lupa memperhitungkan keuntungan (profit) jangka
panjang yang akan didapat. Itu sebabnya dalam
penerapan CSR diperlukan semacam analisis dampak
sosial dan lingkungan guna menciptakan kerekatan
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Program
Sekolah Berhati bertujuan untuk mempersiapkan fisik
dan lingkungan sekolah di pinggiran perkotaan agar
nantinya dapat melakukan pembelajaran dengan baik
109

yaitu dengan menciptakan kesadaran masyarakat untuk


mencintai bumi.

“Ini yang paling penting banget, kita adalah


negara yang berpenduduk banyak, sampahnya
juga banyak, semakin kesini belum terlihat usaha
yang signifikan dari banyak pihak yang bisa
berdampak hebat pada kesadaran masyarakat
untuk mencintai bumi. Sampah aja sekarang
udah banyak, hal yang kecil dan banyak dibahas
buang sampah sembarangan, kita menghasilkan
sampah saja harusnya kan sudah menyakiti
bumi. (Febri Widiana Ratri, 2022)”

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga


bumi dan belum terlihatnya usaha yang signifikan dari
berbagai pihak menyebabkan permasalahan sampah di
Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang harus
diatasi bersama. Program Sekolah Berhati diharapkan
dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan karakter bangsa. Program Sekolah
Berhati selaras dengan tujuan pembangunan
berkelanjutan, yang merupakan agenda pembangunan
dunia untuk keselamatan manusia dan bumi.

“Seandainya Sekolah Berhati itu bisa di


implentasikan banyak sekolah di Indonesia, anak
anak itu tidak ada yang buang sampah
sembarang, anak anak bisa mengelola sampah,
anak anak bisa menyayangi bumi. Jadi generasi
anak anak ini adalah generasi yang bener-bener
sadar how to build with earth. Karena nanti versi
terburuk bumi itu mereka yang rasakan.
Bagaimana caranya kita benar-benar bisa
110

mendidik anak anak kita. (Febri Widiana Ratri,


2022)”
Hal tesebut didukung oleh pernyataan ibu Titin
Hidayatin selaku guru MI Al Khaeriyah yang
memberikan penjelasan terkait implementasi Sekolah
Berhati dalam usaha menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.

“Yang berkaitan dengan Sekolah Berhati, yang


pertama kita sudah semua diusahakan tanpa
sampah. Anak-anak tidak membawa sampah.
Alhamdulillah semua sudah bawa piring, gelas,
tumbler. Di usahakan tahun ini tidak ada
sampah di sekolah, sejauh ini sampai sekarang
bertahan alhamdulillah. Insyallah banyak banget
yang dilanjutkan dari program Sekolah Berhati
(Titin Hidayatin, 2022).”

Lebih lanjut ibu Titin Hidayatin menjelaskan


sebagai berikut.

“Kita berusaha untuk bawa tumbler sama tempat


makan, bawa bekal. Mengarahkan dan kalau ada
sampah ada yang di bawa sampah plastik suruh
bawa pulang, gak boleh membuang sampah
sembarangan. (Titin Hidayatin, 2022).”
111

Gambar 4.3 Siswa dan Siswi MI Al Khaeriyah


Membawa Wadah Makan dan dan Minuman Sendiri

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa MI Al Khaeriyah
berusaha menjaga lingkungan sekolah dengan cara
mengurangi sampah, yaitu siswa dan siswi MI Al
Khaeriyah diwajibkan membawa wadah makanan dan
minuman sendiri.

CSR Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong


Damai Tbk senantiasa mendukung peningkatan kualitas
112

pendidikan di Indonesia dengan menjadikan Sekolah


Berhati sebagai platform pembelajaran berbasis
lingkungan, sehingga siswa dan guru dapat
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media
pembelajaran. Harapannya, kemandirian tersebut dapat
melahirkan kreativitas dan inovasi. Program Sekolah
Berhati ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan
sekolah sebagai media belajar yang kreatif dan inovatif.
Ada strategi yang dilakukan dalam pembentukan nilai
lingkungan masyarakat melalui pedidikan berbasis
karakter yang dibawa dalam program Sekolah Berhati,
Ibu Febri Widiana Ratri mengatakan:

“Dengan cara membangun critical thinking anak


anak. Jadi cara asuh dan cara didik kita di
zaman kebelakang ini adalah cara asuh yang
fiding anak langsung di suapin. Nah sekarang
walau masih berantakan suruh makan sendiri.
Jadi kita menekankan pada membangun empati
mereka, kenapa kita harus menghemat air,
kenapa kita harus menyelamatkan bumi. Biarkan
mereka berpikir itu critical thinking. Jadi
membangun critical thingking, membangun
kemampuan analisis, kolaborasi yang itu yang di
tuangkan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah
kemudian dikaitkan lagi dengan isu lingkungan.
(Febri Widiana Ratri, 2022)”

Cara mendidik yang dapat membangun critical


thinking perlu dilakukan untuk membangun empati pada
siswa/siswi, untuk itu CSR Sinar Mas Land
melaksanakan kegiatan Workshop Sekolah Berhati, yang
113

bertujuan untuk mengakselerasi kompetensi para guru,


sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan
sekolah dan pembelajaran. Peserta workshop
mendapatkan sejumlah materi dari para praktisi meliputi
topik Perubahan Mindset, Perilaku Hijau, Perilaku Sehat
dan Bersih, Green Productivity dan 5R, Literasi dan
Numerasi, Diskusi dan Presentasi Lembar Kerja, hingga
Pembelajaran Diferensiasi dan Active Learning.

Gambar 4.4 Workshop Sekolah Berhati

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan


dengan ikut serta dalam kegiatan Workshop Sekolah
Berhati. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan
kompetensi serta kapabilitas sumber daya manusia
(SDM) dalam hal ini yaitu para pendidik, dan juga
program Sekolah Berhati dapat menjadi model
pembelajaran yang aplikatif.
114

Gambar 4.5 Pelatihan Green Productivity

Sumber: Studi Dokumentasi

Selain kegiatan workshop, demi meningkatkan


kualitas lingkungan sekolah, para pendidik juga
diberikan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan Green
Productivity.

“Melalui pelatihan-pelatihan. Untuk pelatihan-


pelatihan itu sudah dilakukan, seperti membuat
eco enzyme, kemudian bagaimana membuat bank
sampah, kemudian bagaimana membuat
komposter, hidroponik dan lain sebagainya. Itu
berarti sudah ada disitu pembangunan atau
peningkatan SDM. (Febri Widiana Ratri, 2022)”
115

Lebih lanjut Ibu Gadis Octory menjelaskan


sebagai berikut.

“Tidak hanya sekedar teori, tapi bisa dilakukan


secara praktik, pembiasaan sehingga
mewujudkan masyarakat yang berkarakter
ramah lingkungan, peduli akan kelestarian
lingkungan, mencegah dampak perubahan iklim,
menjaga kebersihan dan keindahan. (Gadis
Octory, 2022)”

Pemaparan di atas didukung dengan penjelasan


dari ibu Titin Hidayatin selaku guru MI Al Khaeriyah.

“Yang pernah saya ikuti pelatihan pengolahan


sampah, memisahkan sampah organik dan
anorganik, ada yang belajar eco enzyme,
pelatihan hidroponik (Titin Hidayatin, 2022)”

Gambar 4.6 Pelatihan Pengolahan dan Pemilahan


Sampah, Eco Enzyme, Hidroponik

Sumber: Studi Dokumentasi


116

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa dalam implementasi
Sekolah berhati bukan hanya sekedar memberikan teori,
tapi juga memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan
dengan kepedulian terhadap lingkungan untuk
mewujudkan warga sekolah yang berkarakter ramah
lingkungan, peduli akan kelestarian lingkungan,
mencegah dampak perubahan iklim, menjaga kebersihan
dan keindahan sekolah.

CSR Sinar Mas Land senantiasa berfokus kepada


transfomasi bisnis yang menekankan nilai perbaikan
yang berkelanjutan dalam hal tuntutan perubahan iklim
dan kelestarian lingkungan. Melalui program Sekolah
Berhati berusaha menciptakan masyarakat yang
berkarakter ramah lingkungan dan peduli akan
kelestarian lingkungan. Untuk mencapai itu semua
pelatihan-pelatihan juga diberikan kepada sekolah.

b. Aspek Ekonomi
CSV adalah strategi manajemen di mana
perusahaan menemukan peluang bisnis pada masalah
sosial. Konsep CSV memenuhi kebutuhan sosial dengan
cara yang layak secara komersial. Ini memberi peluang
pada bisnis untuk meningkatkan daya saing dan secara
bersama mengatasi tantangan global sekaligus
berkontribusi pada pembangunan.
117

Nilai ekonomi yang dibuat CSR Sinar Mas Land


melalui program Sekolah Berhati tentunya
memperhatikan strategi bisnis dan kebutuhan
masyarakat. Nilai ekonomi merupakan salah satu nilai
yang harus dibentuk dan menjadi salah satu tolak ukur
keberhasilan menciptakan chain value yang diharapkan.
Bentuk nilai ekonomi ini ditunjukkan dengan sifat
kemandirian warga sekolah yang mampu menekan
kebutuhan dan tantangan, yang dapat diwujudkan
dengan diferensiasi produk dan manajemen biaya dalam
pemenuhuhan kebutuhan sekolah.

Salah satu nilai ekonomi yang ingin diwujudkan


oleh CSR Sinar Mas Land adalah nilai ekonomi yang
diartikan sebagai nilai kemandirian warga sekolah serta
mampu berpikir secara ekonomis dengan mengelola
sumber daya secara efisien. Ini sesuai dengan apa yang
dinyatakan oleh Ibu Febri Widiana Ratri :

“Jadi misalkan sekolah itu mampu


menyelenggarakan pendidikan yang kreatif dan
inovatif, maka tidak akan ada biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk membeli media pembelajaran.
Yang kedua pembiasaan menghemat energi, jadi
ketika anak-anak sudah terbiasa, ketika sudah
bubar sekolah ada yang bertanggung jawab
mematikan lampu, mematikan kipas angin. itu
something yang memang kecil tapi kalu di
biasakan impact-nya akan besar, hemat biaya,
hemat listirk, hemat air, itu kalau secara
countinue dilakukan dari aspek media
pembelajaran, aspek hemat listrik, aspek hemat
118

air, kalau setiap hari dilakukan kan jadi besar


aspek ekonominya. (Febri Widiana Ratri, 2022)”
Berdasarkan pernyataan Ibu Febri Widiana Ratri,
hal tersebut dilakukan agar sekolah dapat mengurangi
biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan operasional
sekolah. Dengan peyelenggaraan pendidikan yang
kreatif dan inovatif, nantinya sifat kemandirian akan
timbul dan aspek ekonominya menjadi besar.

Pemaparan di atas didukung dengan penjelasan


dari ibu Titin Hidayatin selaku guru MI Al Khaeriyah
terkait penyelenggaraan pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.

“Ada sih, sudah mulai pakai kardus bekas, buat


media belajar. Buat keterampilan tertentu
kebanyakan pakai daur ulang. (Titin Hidyatin,
2022)”

Hal senada juga diungkapkan oleh Marwiyah


selaku orangtua siswa MI Al Khaeriyah.

“Di rumah kalau habis minum air mineral dia


tidak buang botol itu, tapi mengumpulkannya
untuk didaur ulang. (Marwiyah,2022)”
119

Gambar 4.7 Media Pelmebalajaran Daur Ulang

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa MI Al Khaeriyah
berusaha menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif
dan inovatif dengan mamanfaatkan barang tidak terpakai
untuk dibuat menjadi media belajar. Sehingga
mengurangi biaya operasional sekolah dan berdampak
pada perekonomian sekolah, seperti yang di jelaskan
oleh ibu Titin Hidayatin.

“Media belajar gak harus beli, bahkan kita


mengindari beli. Karna kan kalau beli-beli pasti
dibebankan ke orangtua. Kita usahakan
menghindari yang beli-beli. Sehingga tidak
membebani juga ke biaya operasional sekolah.
(Titin Hidayatim, 2022)”
120

Sebagai tambahan nilai kemandirian yang


diharapkan, CSR Sinar Mas Land memberikan kegiatan
edukasi kewirausahaan dengan produktivitas ramah
lingkungan. Sekolah berinovasi untuk menciptakan
produk bernilai ekonomi yang berasal dari pemanfaatan
sampah dan proses daur ulang sampah yang ada di
sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Gadis
Octory, yaitu:

“Memberikan edukasi tentang jiwa wirausaha,


kemudian dimulai dari dukungan pada UMKM,
pelaku kreatif yang dapat berinovasi
menciptakan produk-produk yang memiliki nilai
ekonomis dan memanfaatkan limbah, mendaur
ulang. (Gadis Octory, 2022)”

Dari pernyataan diatas dijalaskan bahwa untuk


mambangun jiwa wirausaha warga sekolah perlu adanya
edukasi tentang jiwa wirausaha, CSR Sinar Mas Land
memfasilitasi dengan menyelenggarakan kegiatan
Pelatihan Wirausaha dengan beramagam materi
pelatihan di antaranya Motivasi Berwirausaha,
Menemukan Ide Kreatif dan Model Berwirausaha,
Strategi Mengembangkan Potensi SDM, Tips dan Trik
Alur Berwirausaha, Riset Peluang Berwirausaha melalui
Media Sosial, Produksi Konten Produk, dan Literasi
Digital Communications, Sosial Media dan Branding
Sekolah.
121

Gambar 4.8 Pelatihan Wirausaha

Sumber: Studi Dokumentasi

Pelatihan wirausaha dilakukan bertujuan untuk


untuk mendorong para pengajar dalam membentuk jiwa
wirausaha kepada siswa dan untuk memajukan
perekonomian sekolah, serta mendukung pemulihan
ekonomi.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan


dengan ikut serta dalam kegiatan Pelatihan Wirausaha,
kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif
secara berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan
sekolah untuk berpikir secara kritis dan kreatif.

Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan


oleh ibu Febri Widiana Ratri selaku pendamping
Sekolah Berhati.

“Sekolah juga punya produk produk tertentu.


Tapi itu semua adalah hasil karya anak-anak
dan guru yang secara countinue bisa di
122

produksi. Karna itu bisa jadi sense of business


nya anak-anak. Melatih sense of business. (Febri
Widiana Ratri, 2022)”
Pemaparan di atas didukung dengan penjelasan
dari bapak Drajat Elia selaku kepala sekolah MI Al
Khaeriyah terkait produk-produk yang sudah dihasilkan
oleh MI Al Khaeriyah.

“Seperti peyek bayam, keripik mustofa. (Drajat


Elia, 2022)”

Gambar 4.9 Produk MI Al Khaeriyah

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa MI Al Khaeriyah bukan
hanya menfaatkan barang bekas sebagai media belajar,
tetapi dalam usahanya meningkatkan perekonomian
sekolah, MI Al Khaeriyah juga memiliki produk yang di
produksi langsung oleh guru dan siswa/siswi MI Al
123

Khaeriyah sehingga dapat melatih sense of business guru


dan siswa/siswi.

Melalui Sekolah Berhati, semua aktivis


pendidikan diajak bagaimana membangun sekolah
supaya menjadi contoh di masyarakat. Sekolah tidak
hanya mengajar menulis, membaca dan berhitung.
Tetapi sedini mungkin membangun kewirausahaan.
Bagaimana guru dan siswa/siswi dilatih untuk
mengelolah potensi yang ada di sekolah. Sehingga
dikemudian hari, bisa memiliki bekal jiwa
kewirausahaan.

Gambar 4.10 Pameran Sekolah Berhati

Sumber: Studi Dokumentasi

Setiap sekolah memiliki kondisi yang berbeda-


beda. Namun dengan perbedaan itu setiap sekolah akan
mempunyai keunikan masing-masing. Pameran Sekolah
Berhati yang diselenggarakan oleh CSR Sinar Mas Land
adalah salah satu bentuk dukungan perusahaan untuk
124

membantu meningkatkan perokonomian sekolah dengan


memberikan wadah berkreasi dan berinovasi dalam
berwirausaha sesuai dengan kondisi dan kemampuan
yang terdapat di sekolah tersebut. Dengan berwirausaha
selain mengasah skill dan kreatifitas untuk terus
mengembangkan ide menghasilkan produk yang
bernilai, tetapi dengan berwirausaha juga bisa membantu
untuk meningkatkan perekonomian sekolah.

c. Aspek Sosial
Strategi bisnis CSR Sinar Mas Land dalam
konteks nilai bersama tentu tidak luput dari aspek sosial
yang ada di masyarakat. Nilai sosial merupakan salah
satu nilai yang harus dibentuk dan menjadi salah satu
kriteria keberhasilan dalam menciptakan chain value
yang diharapkan. Bentuk nilai sosial ini dipengaruhi oleh
prinsip, sikap, dan perilaku yang mendasari perubahan
dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land


pada aspek sosial mengarah kepada perubahan sikap atau
mindset yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
merawat lingkungan untuk mengurangi sampah sesuai
prinsip less waste.

“Nilai sosialnya itu jadi kita ingin bawa


masyarakat sekitar sekolah bisa eware dengan
lingkungan sekolah, dalam hal ini bahwa wali
125

muridnya terutama, kerjasama antara wali


murid, stakeholder sekolah sama muridnya,
warga sekolah itu harusnya bersatu padu untuk
memajukan sekolah mereka. Dari situ, dari
pembangunan dan pemberdayaan warga sekolah
nanti akan muncul kemajuan dari sekolah itu
sendiri, kemajuan sekolah akan mensupport
kemajuan pendidikan. Pendidikan itu adalah
kunci peningkatan ekonomi peningkatan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Jadi memang kita mulai dari hal
kecil, tapi harapannya dari hal kecil tersebut
akan muncul sekolah-sekolah marjinal tapi
outputnya bisa menelurkan orang-orang yang
hebat. (Febri Widiana Ratri, 2022)”

Berdasarkan pernyataan diatas dijelaskan bahwa


Sekolah Berhati ingin membangun kepedulian warga
sekolah terhadap lingkungan sekolah. Hal ini juga terkait
dengan permasalahan utama di MI Al Khaeriyah yaitu
implementasi di MI Al Khaeriyah masih hanya sebatas
perubahan fisik sekolah. Dan itu sesuai dengan
pernyataan Ibu Febri Widiana Ratri, bahwa nilai sosial
adalah untuk merubah mindset warga sekolah untuk
mewujudkan pendidikan yang cinta lingkungan,
sebagaimana dinyatakan sebagai berikut:

“Dari awal pas awal-awal Sekolah Berhati itu


kan sebenarnya implementasi di Al Khaeriyah itu
masih fisik, masih fisik minded, walaupun
mindset masih kita support terus, tapi dengan
sedikit berubahnya haluan kita sekarang kan
lebih menekankan ke bagaiman fisik itu bahkan
menjadi output dari perubahan mind. Artinya
126

bahwa bagaimana sekolah itu bisa mewujudkan


pendidikan yang cinta lingkungan, sehingga
lingkungannya itu bisa hijau, tanpa harus
menciptakan aturan-aturan baku yang itu akan
menyiksa siswa-siswi nya. Maka kita ubah
menjadi pola pembiasaan, meramu resep untuk
mebiasakan anak-anak dari awal membangun
empati mereka, membangun aktivitas
menyenangkan dalam pembelajaran yang terkait
dengan lingkungan. Lama-lama itu menjadi
pembiasaan yang berujung pada fisik sekolah
yang hijau, kemudian karakter anak yang lebih
mencintai bumi dan sebagainya yang di goals
kan di Sekolah Berhati. (Febri Widiana Ratri,
2022)”

Pemaparan di atas didukung dengan penjelasan


dari ibu Titin Hidayatin selaku guru MI Al Khaeriyah
terkait kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan
sekolah.

“Sudah alahamdulillah, setahun ini benar-benar


baik guru maupun siswa berubah. Yang tadinya
gak peduli, yang tadinya pulang sekolah, yaudah
pulang aja, sekarang pulang sekolah ngecek dulu
ada sampah atau tidak. Kalau sekarang
semuanya memperhatikan, semua guru-dan anak
anak sudah diberesin belum, masih ada sampah
gak. (Titin Hidayatin, 2022)

Hal senada juga diungkapkan oleh Devina selaku


siswi MI Al Khaeriyah.
127

“Ikut membersihkan sampah supaya tidak


banyak sampah, menyiram tanaman. (Devina,
2022)”

Bukan hanya disekolah, siswa juga menjadi lebih


memiliki rasa tanggung jawab di rumah, seperti
pernyataan dari ibu Marwiyah, selaku orangtua siswa MI
Al Khaeriyah.

“Di rumah anak menjaga lingkungan dengan


membuang sampah pada tempatnya atau
menyiram tanaman, terus juga anak rajin untuk
mengerjakan tugas dari sekolah, merapihkan
apa yang menjadi kebutuhan dia seperti pakaian,
sepatu, buku-buku. (Marwiyah, 2022)”

Gambar 4.11 Siswa MI Al Khaeriyah Membuang


Sampah Pada Tempatnya

Sumber: Studi Dokumentasi


128

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa warga sekolah MI Al
Khaeriyah memiliki kepedulian terhadap lingkungan
sekolah. Hal tersebut tercemin dari perilaku guru dan
siswa/siswi MI Al Khaeriyah yang bersama-sama
menjaga kebersihan sekolah dengan meminimalisir
produksi sampah, membuang sampah pada tempatnya,
serta menyiram tanaman agar tetap tumbuh dan hijau.

Sikap dan perilaku yang terbentuk disesuaikan


dengan tagline program Sekolah Berhati itu sendiri yaitu
Karakter Hijau yang artinya melestarikan dan
mengembangkan lingkungan sehingga menjadi asri dan
hijau, Sehat yang mengarah pada perilaku peduli
lingkungan dan untuk mengurangi penyakit terutama
yang disebabkan oleh Sampah, serta Inovatif, yaitu
mengubah potensi lingkungan dan permasalahan sampah
yang ada menjadi produk yang bermanfaat yang mampu
mendorong inovasi warga sekolah. Hal ini sesuai dengan
penyampaian dari pendamping Sekolah Berhati yaitu Ibu
Febri Widiana Ratri, bahwasanya konteks sosial dibentuk
melalui pengembangan kapasitas SDM melalui
diseminasi dan pelatihan-pelatihan yang diberikan dalam
program Sekolah Berhati.

“Dengan cara upgrading melalui diseminasi,


melalui pelatihan-pelatihan. Itu berarti sudah
129

ada disitu pembangunan atau peningkatan SDM.


(Febri Widiana Ratri, 2022”

Gambar 4.12 Diseminasi Sekolah Berhati

Sumber: Studi Dokumentasi

Dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan


(Corporate Social Responsibility) di bidang Pendidikan
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk,
menginisiasi pengembangan platform Sekolah Berhati
melalui upaya pembentukan nilai-nilai sekolah yang
berkarakter Hijau, Sehat, dan Inovatif sebagai bagian
130

dari program Bina Sekolah yang diselenggarakan CSR


Sinar Mas Land. Kegiatan Diseminasi Implementasi
Sekolah Berhati bertujuan untuk mensosialisasikan
platform Sekolah Berhati sebagai pendukung dari
pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar, dalam
mewujudkan peningkatan pendidikan melalui penciptaan
karakter seluruh warga sekolah untuk peduli pada
lingkungan.

Diseminasi Sekolah Berhati dilakukan dengan


memberikan materi-materi, seperti filososi Sekolah
Berhati, karakter hijau, karakter sehat dan inovatif,
green productivity, literasi dan numerasi, diferensiasi,
active learning, praktik pembelajaran, kokulikuler.

B. Dampak Program Sekolah Berhati

Dalam kegiatan bisnis selalu ada dua pihak yang


kerap berhadapan, yakni antara pelaku bisnis dan masyarakat
sekitar. Keberadaan pelaku bisnis di samping memberi
dampak positif seringkali terikut dampak negatif yang
merugikan pemangku kepentingan, khususnya masyarakat.
Dari sudut pandang yang berbeda bisa jadi kelompok
masyarakat sekitar memanfaatkan keberadaan pelaku bisnis,
untuk memaksakan kepentingannya dalam bentuk keinginan.

CSR merupakan salah satu pilar dari etika bisnis.


Pengertian etika bisnis sendiri adalah suatu kode etik yang
dijadikan tuntunan dalam berperilaku menjalankan kegiatan
131

bisnisnya. Sedangkan etika bisnis bisa dimaknai perilaku


yang baik dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan
keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip yang jauh dari
keserakahan dan egoisme.

Saat ini, konsep CSR telah berubah ketika bisnis


menjadi lebih fokus pada menciptakan nilai bersama (CSV).
CSV merupakan pengembangan dari konsep taggung jawab
sosial perusahaan yang memberikan multi manfaat, seperti
menghasilkan manfaat bagi perusahaan dan masyarakat
sambil juga memberikan manfaat bagi stakeholder lain
dengan cara melibatkan mereka. Pengukuran manfaat dari
impelementasi pendekatan creating shared value (CSV) pada
program Sekolah Berhati melibatkan dua orang pelaksana
program dan empat orang penerima manfaat dari program
Sekolah Berhati, meliputi:

1. Gadis Octory sebagai Kepala CSR Sinar Mas Land


bidang Pendidikan

2. Febri Widiana Ratri sebagai pendamping program


Sekolah Berhati

3. Drajat Elia sebagai Kepala Sekolah MI Al Khaeriyah

4. Titin Hidayatin sebagai guru MI Al Khaeriyah

5. Devina sebagai siswi MI Al Khaeriyah

6. Marwiyah sebagai orangtua siswi MI Al Khaeriyah


132

Berikut ini adalah penjelasan terkait dampak


pendekatan creating shared value (CSV) pada program
Sekolah Berhati baik bagi masyarakat maupun bagi
perusahaan.

1. Dampak bagi Masyarakat

Perusahaan perlu fokus pada model bisnis yang


dapat memaksimalkan manfaat tidak hanya untuk
perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat di tempat
perusahaan itu beroperasi. CSR Sinar Mas Land mulai
merangkul model nilai bersama, karena manfaat yang
dapat diciptakan untuk masyarakat dan lingkungan
sambil mempertahankan dan menumbuhkan keuntungan
finansial perusahaan.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan ibu


Titin Hidayatin selaku guru MI Al Khaeriyah terkait
dampak yang dirasakan dari program Sekolah Berhati.

“Banyak banget si, dengan adanya Sekolah


Berhati. Karna kan dari kemarin kan bimbingan,
walaupun dengan keterbatasan kita. MI
Alkhaeryah berubah banyak. Dari dulu
sampahnya banyak banget. (Titin Hidayatin,
2022)

Gambar 4.13 Kondisi MI Al Khaeriyah Sebelum


Menjadi Sekolah Binaan Program Sekolah Berhati
133

Sumber: Studi Dokumentasi

Dalam wawancara yang diperoleh peneliti


dengan ibu Titin Hidayatin dengan didukung dari hasil
observasi oleh peneliti, peneliti menemukan bahwa
keadaan MI Al Khaeriyah sebelum adanya program
Sekolah Berhati cukup memperihatinkan dan masih
banyak sampah.

CSV bertujuan mewujudkan peningkatan nilai


perusahaan melalui penciptaan nilai sosial dan ekonomi
dengan mengatasi lingkungan. Melalui program Sekolah
Berhati dapat memberikan dampak yang positif bagi
tumbuh kembang karakter bangsa, yaitu menciptakan
sekolah binaan dalam hal ini MI Al Khaeriyah yang
memilki karakter hijau, sehat, dan inovatif. Seperti
peryataan dari ibu Titin Hidayati selaku guru MI Al
Khaeriyah.
134

“Karakter yang paling signifikan berubah ya itu,


peduli sampah. Menyiram tanam alhamdulillah
ada yang sudah berubah, apalagi beberapa
orang. Bahkan pulang sekolah pun disiram.
Insyaallah tiap hari sekarang pohon ada yang
siram. Ada yang rajin banget. Guru yang senang
pohon. (Titin Hidayatin, 2022)”
Pemaparan di atas didukung dengan penjelasan
dari bapak Drajat Elia selaku kepala sekolah MI Al
Khaeriyah terkait perubahan karakter warga sekolah
yang menjadi lebih semangat untuk menjaga lingkungan
sekolah.

“Sekarang guru-gurunya lebih semangat untuk


menjaga kebersihan, sekolah juga lebih hijau
lagi. (Drajat Elia, 2022)

Hal senada juga diungkapkan oleh Devina selaku


siswi MI Al Khaeriyah.

“Senang, sekolah jadi lebih bersih sekarang,


lebih hijau, jadi lebih banyak tanaman. (Devina,
2022)”

Gambar 4.14 Lingkungan Hijau MI Al Khaeriyah


135

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa warga sekolah MI Al
Khaeriyah memiliki karakter untuk menjaga lingkungan
sekolah dengan melakukan penghijauan di sekolah serta
merawat pohon yang ada.

Berawal dari merubah pola pikir yang peduli


terhadap lingkungan yang di terapkan dalam program
Sekolah Berhati, warga sekolah MI Al Khaeriyah
menjadi lebih bersemangat untuk menjaga kebersihan
dan merawat sekolah yang menyebabkan sekolah
menjadi bersih dan lebih hijau lagi. Lingkungan MI Al
Khaeriyah yang bersih dan hijau tertera pada gambar 4.8.

Gambar 4.15 Sekolah MI Al Khaeriyah


Tangerang Selatan
136

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan


banyak perubahan yang terjadi di MI Al Khaeriyah, baik
perubahan karakter maupun perubahan fisik sekolah.
Warga sekolah menjadi memiliki karakter hijau, sehat,
dan inovatif seperti tujuan dari program Sekolah Berhati,
serta fisik sekolah yang menjadi lebih bersih dan hijau
sehingga dapat mendukung proses pembelajaran di MI
Al Khaeriyah.

“Senang, ngeliatnya bersih, nyaman, bagus,


sama rapih, dan belajarnya jadi lebih semangat.
(devina, 2022)

Gambar 4.16 Proses Pembelajaran di MI Al


Khaeriyah
137

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa lingkungan sekolah MI
Al Khaeriyah yang bersih, rapih, dan nyaman membuat
siswa/siswi lebih semangat belajar dan menunjang
peroses pembelajaran.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu


faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan
proses pendidikan di sekolah. Hal tersebut tentunya
dapat dicapai apabila tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai.

Gambar 4.17 Penyerahan Bantuan Sekolah


138

Sumber: Studi Dokumentasi

Dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan


(corporate social responsibility) di bidang
pendidikan, Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong
Damai Tbk menyalurkan bantuan sarana sekolah.
Bantuan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada
sekolah dan madrasah yang telah menerapkan serta
mengimplementasikan Program Sekolah Berhati.
Kegiatan penyerahan bantuan sejalan dengan visi Sinar
Mas Land untuk merangkul dan membantu komunitas
dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan bantuan
fasilitas sarana dan prasarana. Bantuan tersebut
merupakan langkah konkret dan peran aktif perusahaan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di kawasan BSD
City dan sekitarnya.

“Sanitasi alhamdulillah walaupun masih


terbatas sudah baik dan terpakai. Banyak
perubahan, dulu kan dibelakang ada tempat
139

toilet gak terpakai di tumpukin kayu-kayu bekas


bangku, sekarang sudah jadi bagus, sudah
dirubah. UKS alhamdulillah ada sampai
sekarang, sampai sekarang UKS masih terpakai.
Dari fisiknya sudah membaik dari sebelumnya.
Sekarang sudah seneng banget anak-anak
seneng aja di sekolah. (Titin Hidayatin, 2022)

Gambar 4.18 Bantuan Pohon, Sanitasi, UKS,


Komposter, dan Hidroponik MI Al Khaeriyah
140

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan informasi di atas dan dengan


didukung dari hasil observasi dan dokumentasi dari
peneliti, dapat diketauhi bahwa CSR Sinar Mas Land
berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia, salah satunya dengan memberikan bantuan
sarana dan prasarana sekolah, sehingga fisik sekolah
menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Dampak bagi Perusahaan

Penciptaan nilai bersama (creating shared value)


tak semata-mata dapat membuat perusahaan yang
menerapkannya menjadi kompetitif, tapi juga bisa
digunakan sebagai strategi sukses perusahaan. Manfaat
ini bisa diperoleh perusahaan dalam pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih maju, yang
sering disebut dengan CSV.

Adanya peluang untuk membangun keunggulan


kompetitif, dengan cara memasukkan masalah sosial
sebagai bahan pertimbangan dalam merancang strategi
perusahaan, atau dengan kata lain mengubah masalah
sosial menjadi peluang dan manfaat ekonomi. CSR Sinar
Mas Land melalui program Sekolah Berhati
berkolaborasi dengan sekolah MI Al Khaeriyah
melakukan pembangunan yang berwawasan ramah
lingkungan. Seperti yang dikatan oleh Ibu Gadis Octory:
141

“Perusahaan property yang membangun


kawasan yang menjalin hubungan baik dan
harmonis dengan masyarakat sekitar dan
mewujudkan rencana pembangunan dalam
jangka pendek dan panjang dapat bermitra
bersama masyarakat dan multistakeholder yang
berwawasan ramah lingkungan dengan
melakukan program-program pembinaan pada
masyarakat dalam bidang pendidikan,
lingkungan, dan ekonomi mandiri. (Gadis
Octory, 2022)”
Berdasarkan pernyataan diatas dijelaskan bahwa
CSR Sinar Mas Land melakukan program yang dapat
menjalin hubungan baik dan harmonis dengan
masyarakat disekitar tempat perusahaan beroperasi
dengan pembangunan yang berwawasan ramah
lingkungan. Keharmonisan antara perusahaan dan
masyarakat menyebabkan manfaat bagi perusahaan,
yaitu citra perusahaan di masyarakat menjadi baik,
seperti yang dijelaskan oleh Ibu Gadis Octory:

“Image perusahaan dan terwujudnya


pembangunan property berwawasan lingkungan,
serta bentuk keharmonisan masyarakat kota
mandiri BSD City meningkat dalam bentuk yang
dijewantahkan pada program-program
kolaborasi dan kemitraan, sehingga menjadi
pemukiman masyarakat yang ideal dan sesuai
dengan kebutuhan SDGs. (Gadis Octory, 2022)

Pernyataan tesebut didukung oleh pernyataan dari


Bapak Drajat Elia, selaku Kepala Sekolah MI Al
Khaeriyah:
142

“Pokoknya sebetulnya intinya program dari


Sekolah Berhati itu sudah bagus, Sarannya terus
aja mengembangkan program Sekolah Berhati,
sudah banyak ini kan yang sudah jadi prtotype
yang bagus gitu, sudah sukses. (Drajat Elia,
2022)”

Bapak Drajat Elia menjelaskan bahwa


implementasi dari program Sekolah Berhati sudah bagus
dan harus terus mengembangkan program tersebut. CSR
Sinar Mas Land terus berupaya dalam pengembangan
program Sekolah Berhati dengan mengadapakan
kegiatan Workshop Pengembangan Sekolah Berhati
seperti yang tertera pada gambar 4.9.

Gambar 4.19 Workhop Pengembangan Sekolah


Berhati

Sumber: Studi Dokumentasi

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan,


keharmonisan antara masyarakat dan perusahaan dan
143

juga citra perusahaan yang menjadi baik dikarenakan


program Sekolah Berhati dijalankan dengan melibatkan
masyarakat, sehingga adanya bentuk kolaborasi antara
perusahaan dan masyarakat dalam mencapai tujuan.
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Gadis Octory:

“Masyarakat menjadi lebih dekat dengan


perusahaan, pola pikir, perilaku, dan
pembiasaan karakter masyarakat yang peduli
lingkungan, tentunya diharapkan dapat
berinovasi dalam daur ulang sampah untuk
mengurangi sampah (Gadis Octory, 2022).

Pernyataan tersebut juga didukung oleh peneliti


yang terlibat dalam kegiatan Bulan Menanam Pohon
yang dilaksanakan pada tanggal 22 November 2021.

Gambar 4.20 Bulan Menanam Pohon

Sumber: Studi Dokumentasi

Program Sekolah Berhati membuat hubungan


antara perusahaan dan masyarakat menjadi lebih dekat
dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam
144

program tersebut. Kegiatan Bulan Menanam Pohon


merupakan langkah konkret perusahaan dalam
mendukung aktivitas pelestarian lingkungan. Bersama
para pendidik, CSR Sinar Mas Land berharap kegiatan
pelestarian lingkungan dapat menjadi budaya yang
dikembangkan di masyarakat, demi terciptanya
ekosistem yang baik bagi  kehidupan dan masa depan.
BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis membahas temuan data selama


proses penelitian mengenai implementasi pendekatan creating
shared value (CSV) pada program Sekolah Berhati CSR Sinar
Mas Land (studi kasus pendidikan berbasis karakter di MI Al
Khaeriyah Tangerang Selatan). Pembahasan ini diperoleh dari
hasil analisis dan evaluasi hasil wawancara dan observasi dengan
mengaitkan teori-teori yang tercantum pada Bab II.

A. Hasil Implementasi Pendekatan Creating Shared Value


(CSV) pada Program Sekolah Berhati di MI Al
Khaeriyah Tangerang Selatan

Jika dikaitkan dengan bab sebelumnya, implementasi


pendekatan creating shared value (CSV) pada program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land sesuai dengan makna
implementasi yang dijelaskan oleh Van Meter dan Van Horn
(pada Bab II hal. 37) yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan
baik oleh individu-individu atau penjabat-penjabat atau
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan
pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijaksanaan.

145
146

Program Sekolah Berhati yang diinisiasi CSR Sinar


Mas Land melalui PT. Bumi Serpong Damai Tbk. melakukan
mekanisme pelaksanaan CSR dengan proses partisipatif yang
dijelaskan oleh Wibisono (pada Bab II hal. 33) yang
menjelaskan bahwa mekanisme pelaksanaan program atau
kegiatan CSR dirancang bersama antara perusahaan dan
beneficiaries (penerima manfaat).

Selanjutnya, program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas


Land telah memenuhi tiga jenis kegiatan yang perlu
diperhatikan dengan seksama ketika melakukan
impelementasi program seperti yang dijelaskan oleh Jones
dalam Agustino (pada bab II hal. 37), yaitu :

1. Dalam mengoperasikan program, perlu adanya struktur


organisasi yang jelas yang terdiri dari sumber daya
manusia yang kompeten dan berkualitas sehingga tenaga
pelaksana dapat terbentuk.

Program Sekolah Berhati memiliki struktur dalam


melaksanakan program, yang terdiri dari karyawan
internal CSR Sinar Mas Land dan bekerjasama dengan
para pendidik dari berbagai sekolah dan madrasah di
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang
menjadi Tim Penggerak Sekolah Berhati.
147

2. Dalam menjalankan program, pelaksana harus sesuai


dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
sehingga tujuan yang diharapan dapat tercapai.

Program Sekolah Berhati memiliki tujuan menciptakan


kelayakan fisik lingkungan sekolahnya sehingga menjadi
tempat yang aman, nyaman, dan produktif selama masa
pandemi dan seterusnya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, program Sekolah Berhati memberikan
pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada kepala
sekolah, guru, komite, dan siswa

3. Adanya prosedur kerja, sehingga program kerja dapat


berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan dan tidak
berbenturan dengan program lainnya.

Program Sekolah Berhati memiliki design program


dalam menjalankan program, yaitu sosisalisasi, study
banding dengan program lain, workshop, pendampingan,
monitoring dan evaluasi, dan terakhir pengukuhan
sekolaah binaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program


Sekolah Berhati adalah suatu rumusan yang berisi uraian
tentang pekerjaan yang harus dilakukan dengan petunjuk-
petunjuk cara melakukannya. Hal ini sesuai dengan apa yang
dijelaskan Westra mengnai teori tentang program (pada Bab
II hal. 39)
148

Daniri (pada Bab II hal. 30) menjelaskan bahwa


konsep creating shared value (CSV) adalah konsep dimana
ekonomi, sosial dan lingkungan bersinergi. Lebih lanjut lagi
Daniri menjelaskan setiap usaha yang dijalankan seharusnya
tidak hanya melihat kepada profit semata tanpa memikirkan
apakah di tempat usaha ini dijalankan perusahaan bisa
berdaya guna, atau bahkan dari sisi rantai pasokan nya
apakah sudah benar-benar melibatkan pemberdayaan
masyarakat sehingga ekonomi madani atau civil society
economic bisa berjalan.

CSR Sinar Mas Land berkomitmen penuh untuk


serius melaksanakan program CSR di bidang pendidikan.
Untuk dapat membangun engagement dengan masyarakat
dan mewujudkan kolaborasi peran swasta dan aksi nyata
pada masyarakat.

Dalam melaksanakan program CSR Wibisono


menjelaskan ada 3 mekanisme, yaitu Bottom Up Process,
Top Down Process, dan partisipatif (pada Bab II hal. 33).
Program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land melakukan
mekanisme pelaksanaan program dengan partisipatif, yaitu
program dirancang bersama antara perusahaan dalam hal ini
CSR Sinar Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong
Damai Tbk. dan beneficiaries (penerima manfaat) yaitu
warga sekolah MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.

Indikator yang menunjukan suatu program CSR


menggunakan pendekatan CSV menurut Daniri (pada Bab II
149

hal. 34) adalah ketika perusahaan mendorong keberhasilan


ekonomi dan pada saat yang sama menciptakan nilai sosial
bukan hanya tanggung jawab tetapi juga kesempatan untuk
memikirkan kembali cara melakukan bisnis dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

CSR Sinar Mas Land melalui program Sekolah


Berhati memperhatikan strategi bisnis dan kebutuhan
masyarakat dalam mencapai nilai ekonomi. Nilai ekonomi
yang ingin di bentuk dalam program Sekolah Berhati adalah
nilai ekonomi yang diartikan sebagai nilai kemandirian
warga sekolah sehingga dapat berpikir secara ekonomis
dengan mengelola sumber daya secara efisien.

Untuk mencapai tujuan tesebut cara yang dilakukan


adalah dengan melaksanakan kegiatan pelatihan, workshop,
seminar dalam rangka memberikan dampak positif secara
berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan sekolah
untuk berpikir secara kritis dan kreatif.

Hasil penelitian tentang implementasi pendekatan


Creating Shared Value (CSV) pada program Sekolah Berhati
CSR Sinar Mas Land di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan
yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa perusahaan
dalam melaksanakan program CSR telah menggunakan
prinsip SDG’s dalam pelaksanaannya yang berfungsi
menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan,
yaitu 1) People (manusia), 2) Planet (bumi), 3) Prosperity
(kemakmuran), 4) Peace (perdaiaman), dan 5) Partnership
150

(kerjasama). Kelima prinsip dasar tersebut lebih dikenal


dengan istilah 5 P. Pelaksanaan masing-masing unsurnya
saling terkait dan memiliki tujuan yang sama. Berikut adalah
hasil penelitian penerapan prinsip 5 P pada masing-masing
unsurnya.

1. Implementasi Unsur People

Kepedulian perusahaan terhadap keadaan masyarakat


dapat dilihat melalui bentuk unsur people, yaitu melalui
transfer knowledge kepada masyarakat terkait dengan konsep
program yaitu Program Sekolah Berhati (Berkarakter Hijau,
Sehat, dan Inovatif). Pengetahuan diberikan untuk
membentuk karakter masyarakat sesuai dengan tujuan
program CSR. Sekolah merupakan awal pembentukan
karakter karena sekolah merupakan gudang ilmu yang akan
dibawa oleh warga sekolah ke dalam lingkungannya sendiri.
Unsur people yang dibentuk oleh perusahaan adalah
perubahan perilaku masyarakat melalui transfer knowledge
dan perubahan mindset warga sekolah.

Dalam pembentukan unsur people, perusahaan juga


memberikan kegiatan yang mendukung dan membantu
kebutuhan masyarakat. Sebelum menawarkan kegiatan,
perusahaan terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan dan
tantangan atau permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Permasalahan yang ditemukan oleh tim CSR Sinar Mas Land
terbagi menjadi 3 (tiga) permasalahan yaitu permasalahan
fisik (berupa lingkungan fisik sekolah terlantar sebelum dan
151

sesudah pandemi Covid 19), dan permasalahan terkait


mindset masyarakat (kesadaran masyarakat sekitar akan
kepedulian terhadap sekolah) dan isu-isu terkait dampak
pembelajaran jarak jauh di sekolah. Ketiga isu tersebut masih
erat kaitannya dengan dampak permasalahan sosial akibat
pandemi Covid 19. Garis besar kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap perusahaan adalah masyarakat
mengharapkan perusahaan memperhatikan lingkungan
sekitar perusahaan. Tidak hanya lingkungan perumahan
BSD, tetapi juga lingkungan di luar kawasan perumahan
BSD. Masyarakat juga berharap kepedulian perusahaan
dalam mengatasi masalah pandemi Covid 19. Diharapkan
juga perusahaan mampu mengatasi masalah yang dialami
oleh sekolah MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan.
Perusahaan diharapkan dapat menawarkan kegiatan atau
program kepada masyarakat untuk bersama-sama memutus
mata rantai dan mengelola sampah menjadi barang berharga.

Rumusan masalah yang ditemukan memunculkan


program kegiatan yang dibuat oleh CSR Sinar Mas Land di
bidang pendidikan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan
sosial masyarakat. Program yang dibuat oleh perusahaan
yaitu program Sekolah Berhati. Salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah pelatihan green productivity yang jika
dilakukan dengan benar dapat menghasilkan produk yang
ramah lingkungan. Pelatihan green productivity sejalan
dengan pedoman yang dilaksanakan oleh Tim Komunitas
152

Sekolah Berhati yang menyulut semangat masyarakat untuk


melakukan perubahan di lingkungan sekitar.

Bentuk program yang ditawarkan CSR dalam


memenuhi kebutuhan sosial adalah pemberdayaan
masyarakat lokal (sekolah binaan), yang dilaksanakan untuk
mencapai produktivitas masyarakat sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan masing-masing. Pemberdayaan dimulai
dengan memberikan pelatihan-pelatihan atau workshop
tentang green productivity bagi sekolah-sekolah binaan
dengan materi terkait kurikulum Sekolah Berhati. Pelatihan-
pelatihan yang dilakukan sebagai bentuk aksi program CSR
Sinar Mas Land di bidang pendidikan menghasilkan produk-
produk bernilai sosial yang dibentuk oleh sekolah binaan dan
berdampak berkelanjutan pada pengembangan masyarakat.
Salah satu produk sosial yang dihasilkan adalah budidaya
sayur menggunakan hidroponik dan pengolahan sampah
dengan mengubahnya menjadi kompos.

Perusahaan memandang relevansi program dan


pemenuhan kebutuhan sosial sebagai hal yang dinamis.
Dinamis disini berarti kebutuhan manusia akan selalu
berubah seiring dengan perkembangan zaman dan program
yang ditawarkan oleh perusahaan masih jauh untuk dapat
mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.

Hasil penelitian tentang kegiatan yang mendukung


kebutuhan masyarakat, seluruh informan sepakat bahwa
program tanggung jawab sosial perusahaan Sinar Mas Land
153

di bidang pendidikan telah merespon dan memberikan solusi


atas permasalahan dan tantangan sosial yang ada di
masyarakat. Kelima informan menyatakan bahwa perusahaan
telah melakukan upaya untuk membuat program dengan
kegiatan yang mendukung kebutuhan masyarakat dan
menjawab tantangan atau permasalahan sosial yang sedang
terjadi di masyarakat. Program-program yang dinamis sesuai
dengan situasi dan keadaan yang terjadi di masyarakat,
sehingga membutuhkan waktu dan usaha ekstra yang cukup
besar untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
perusahaan.

2. Implementasi Unsur Planet

Wujud unsur planet atau lingkungan yang dihadirkan


perusahaan terhadap masyarakat adalah pemanfaatan lahan
sekolah, penghijauan sekolah, penerapan kebersihan
lingkungan sekolah, dan inovasi produk pemanfaatan limbah
atau sampah di lingkungan sekolah. Unsur planet yang
dibentuk oleh perusahaan diwujudkan oleh sekolah binaan
dengan strategi dan metodenya menyesuaikan dengan bentuk
dan kondisi lingkungan sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi


dokumentasi, sekolah binaan telah menerapkan perilaku
peduli lingkungan di sekolah dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan pemanfaatan lahan sekolah yang tidak terpakai,
penghijauan lingkungan sekolah dan pengelolaan sampah di
sekolah. Seluruh sekolah binaan juga menghasilkan berbagai
154

produk mulai dari tata guna lahan, penghijauan sekolah,


pemanfaatan sampah atau limbah yang dipajang di Pameran
Sekolah Berhati. Acara ini merupakan bukti bahwa
perusahaan telah mengajak masyarakat, dalam hal ini sekolah
binaan, untuk bersama-sama menerapkan perilaku ramah
lingkungan dan menerapkan karakter dari Program Berhati
itu sendiri.

Dampak dari terbentuknya nilai-nilai lingkungan


dapat dilihat secara fisik di lingkungan sekolah, seperti
penghijauan lahan yang semula tandus menjadi lahan hijau.
Memanfaatkan tanah yang tidak terpakai dan terlihat
berantakan menjadi tanah yang bernilai dan asri. Adanya
proses pengelolaan sampah sekolah yang awalnya dibuang
langsung ke TPA, dapat diolah terlebih dahulu di sekolah dan
dapat memutus mata rantai sampah untuk mengurangi beban
TPA.

Implementasi unsur planet dari konsep CSR Sinar


Mas Land berjalan dengan baik dan perusahaan telah
mendukung terciptanya nilai lingkungan di masyarakat
melalui sekolah-sekolah binaan. Perusahaan memberikan
dukungan dengan memberikan bantuan tanaman, sanitasi
sekolah, dan kursus pelatihan yang mendukung sekolah
dalam memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan sampah
yang dapat ditransfer ke masyarakat dan mencapai
kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
155

3. Implementasi Unsur Prosperity

Unsur prosperity yang dibentuk perusahaan adalah


membangun kerjasama dengan mitra sebagai sarana
penyeimbang perekonomian perusahaan. Partisipasi mitra
bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat
dengan menghilangkan kesenjangan atau celah yang ada di
masyarakat. Perusahaan dalam unur prosperity menjaga
keseimbangan ekologi dengan menciptakan brand yang
ramah lingkungan. Bentuk unsur prosperity yang dilakukan
perusahaan sesuai dengan konsep prosperity dalam prinsip 5
P dimana perusahaan harus mampu menyeimbangkan
perekonomian agar dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan menjaga keseimbangan ekologis bagi setiap
kegiatannya.

Unsur prosperity perusahaan selanjutnya adalah


peningkatan produktivitas. Dalam meningkatkan
produktivitas, perusahaan berupaya untuk menyederhanakan
proses kegiatan CSR, mengurangi kegiatan CSR yang tidak
efektif, mengurangi waktu proses produksi dan membangun
hubungan jangka panjang dengan pemangku kepentingan.
Produktivitas yang diterapkan perusahaan terbagi menjadi
tiga tingkat produktivitas, yaitu produktivitas tim CSR Sinar
Mas Land, produktivitas Tim Penggerak Sekolah Berhati dan
produktivitas Sekolah Binaan. Hal ini merupakan
keuntungan bagi perusahaan karena dapat mengurangi
156

kegiatan yang tidak efektif dan mengurangi waktu yang


dibutuhkan perusahaan untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan di sekolah binaan.

Perusahaan melakukan upaya untuk meningkatkan


produktivitas dan memaksimalkan keuntungan dengan
peyederhanaan proses. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pembagian peran antara perusahaan dengan para pemangku
kepentingannya. Menyederhanakan proses kegiatan dengan
membagi peran pekerjaan dalam partisipasi mitra.
Perusahaan hanya berperan sebagai fasilitator program dan
sebagai pemberi dukungan dalam hal fisik dan prasarana
yang dibutuhkan oleh sekolah binaan. Mitra yang menjadi
penggerak Sekolah Berhati, menjadi Tim Konsultan Berhati
yang memberikan pendampingan kepada sekolah binaan.
Sekolah sasaran juga memiliki peran tersendiri dalam
mencapai tujuan program. Hal ini dapat mempermudah
proses perusahaan dalam memberikan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat sekitar perusahaan. Perusahaan tidak
mandiri dalam realisasi program dan didukung oleh bantuan
mitra.

Selain meningkatkan produktivitas, perusahaan juga


menerapkan efisiensi biaya dengan menghemat penggunaan
material dan meminimalkan biaya. Desain program yang
dirancang oleh Sinar Mas Land dalam penyaluran dana CSR
terbagi menjadi dua desain, yaitu desain donasi dan desain
program atau acara. Bentuk penyaluran dan penerapan dana
157

CSR kepada penerima manfaat berupa bantuan moril


(pembinaan dan pendampingan), materil (fisik sekolah) dan
uang tunai. Bantuan yang diberikan CSR Sinar Mas Land
dalam bidang pendidikan kepada sekolah binaan, antara lain
bantuan penghijauan (tanaman, hidroponik, kompos, biopori,
dll), bantuan sanitasi sekolah (toilet dan wastafel), bantuan
beasiswa pendidikan, santunan yatim piatu dan fakir miskin
pada bulan Ramadhan, dana apresiasi transformasi sekolah
dan dana donasi sekolah. Serta bantuan moril yang diberikan
oleh Tim Penggerak Sekolah Berhati melalui pendampingan.

Prosperity dalam prinsip 5 P lebih dari sekedar


keuntungan perusahaan. Prosperity di sini berarti
membangun fair trade dan ethical trade dalam bisnis.
Perusahaan dalam mewujudkan fair trade atau keadilan
perusahaan bagi lingkungan sekitar perusahaan, yaitu dengan
menghilangkan kesenjangan antara kawasan pemukiman
dengan kawasan masyarakat BSD. Fair trade yang dibuat
perusahaan bertujuan untuk menaikkan standar sekolah
dengan kondisi menengah ke bawah di wilayah BSD agar
memiliki standar yang sama dengan sekolah menengah atas
atau sekolah elit di wilayah BSD.

Perusahaan yang mempraktikkan ethical trade atau


bisnis yang beretika dilakukan dengan menciptakan
masyarakat yang ramah lingkungan. Komunitas ramah
lingkungan dibentuk dengan pemberdayaan melalui
pemanfaatan lahan tak terpakai dan penciptaan produk ramah
158

lingkungan. Produk ekonomi yang dibentuk oleh sekolah


binaan berasal dari pelatihan pemanfaatan lahan dan green
productivity di sekolah. Produk yang dihasilkan oleh masing-
masing sekolah berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-
masing. Sekolah dengan menerapkan perilaku ramah
lingkungan telah menyadari bahwa produk yang dihasilkan
memiliki nilai guna dan nilai jual yang besar. Sekolah dapat
menerapkan pembelajaran kewirausahaan sejak dini kepada
siswa sesuai dengan kurikulum Sekolah Berhati.

4. Implementasi Unsur Peace

Jika ada perdamaian, maka pembangunan akan


berkelanjutan, sebaliknya pembangunan berkelanjutan akan
membawa perdamaian. Peran pemerintah cukup besar untuk
menciptakan negara yang aman bagi perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Peran perusahaan adalah
menciptakan lingkungan lokal, dan perusahaan beroperasi
dengan aman dan damai. Sedapat mungkin, jika terjadi
konflik, baik di dalam perusahaan maupun dengan
masyarakat sekitar harus segera diselesaikan.

Implementasi unsur peace dalam program CSR Sinar


Mas Land Bidang pendidikan sudah dilakukan meskipun
belum dikatakan maksimal. Perusahaan telah melakukan
upaya untuk mewujudkan kepedulian perusahaan terhadap
kondisi masyarakat dengan mengubah pola pikir dan
menerapkan perilaku ramah lingkungan. melakukan kegiatan
yang mendukung dan membantu kebutuhan masyarakat
159

dengan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terlebih


dahulu. Perusahaan juga berupaya menciptakan hubungan
baik dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan peran
masyarakat dan peran mitra dalam program. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pendampingan, monitoring dan evaluasi
program yang belum berjalan dengan baik.

5. Implementasi Unsur Partnership

Implementasi unsur Partnership dari prinsip 5 P


program CSR direalisasikan melalui terjalinnya hubungan
baik dengan masyarakat. PT Bumi Serpong Damai Tbk Sinar
Mas Land dalam menjalin hubungan baik dengan
masyarakat, mengajak masyarakat sekitar perusahaan untuk
berperan aktif dalam melaksanakan program tanggung jawab
sosial perusahaan dan menciptakan perilaku masyarakat yang
ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan CSR
bidang pendidikan, bahwa CSR telah melaksanakan kegiatan
sosialnya bersama para mitra yang terdiri dari instansi
pemerintah, yaitu pengawas kemenag dan dinas pendidikan
yang tergabung dalam Tim Penggerak Sekolah Berhati.
Guru-guru, baik guru PNS maupun non PNS yang telah
tergabung menjadi Tim Penggerak Pusat maupun Tim
Penggerak di sekolah binaannya masing-masing, dan juga
bermitra dengan organisasi sosial, seperti komunitas-
komunitas yang ada di masyarakat.

Tim komunitas Sekolah Berhati berperan dalam


menggiring masyarakat untuk peduli terhadap isu sampah
160

dan mengadvokasi masyarakat untuk menerapkan perilaku


ramah lingkungan secara bersama-sama. Tim komunitas
Sekolah Berhati dalam perannya bekerja secara mandiri
dengan perusahaan sebagai fasilitator dan pendukung
gerakan yang dilakukan. Peran tim komunitas Sekolah
Berhati dalam pelaksanaan program CSR di Sinar Mas Land
dalam bidang pendidikan memiliki peran edukasi dan
sosialisasi. Peran pendidikan, yaitu memberikan pengetahuan
dan pelatihan tentang isu-isu yang relevan dan kemampuan
untuk menerima pengetahuan oleh masyarakat, sehingga
masyarakat dapat menerapkan pengetahuan ini dan
mendistribusikannya ke masyarakat lain. Peran sosialisasi
disini bertujuan untuk menyebarluaskan program ke seluruh
wilayah Tangerang, sehingga program tidak hanya berhenti
di dua wialayh saja, tetapi dapat menjangkau Provinsi Banten
dan provinsi lainnya di Indonesia dalam tujuan jangka
panjang program.

Peran yang dilakukan masyarakat sebagai penerima


manfaat terbagi menjadi 3 peran, diantaranya peran
organisasi, dalam hal ini sekolah membentuk tim Berhati dan
memiliki pembagian kerja untuk masing-masing tim dalam
menerapkan karakter hijau, sehat dan inovatif. Sekolah
berperan mensosialisasikan untuk menyebarkan program
CSR di lingkungan sekolah dan sekolah lain di sekitar
sekolah binaan yang ingin bergabung dan ingin menerapkan
perilaku ramah lingkungan yang telah diterapkan di sekolah
161

binaan. Peran selanjutnya adalah merencanakan program


kerja di sekolah yang selaras dengan nilai-nilai green
productivity, seperti di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan
pengolahan sampah menjadi kompos, penghijauan sekolah,
budidaya sayur melaui hidroponik, dan pemanfaatan limbah
menjadi media belajar.

Berdasarkan temuan hasil penelitian dari kelima


prinsip SDG’s, perusahaan telah menjalankan unsur-unsur
tersebut. Kelima prinsip dasar tersebut tidak dapat
dipisahkan, saling terhubung, dan terintegrasi satu sama lain
guna mencapai kehidupan manusia yang lebih baik.

B. Dampak Program Sekolah Berhati

Porter dan Kramer (pada Bab II hal. 32)


mendefinisikan creating shared value (CSV) sebagai suatu
kebijakan operasional yang meningkatkan nilai kompetitif
perusahaan dan secara bersamaan memajukan kondisi sosial
dan ekonomi.

CSR Sinar Mas Land telah mulai mengadopsi model


nilai bersama, karena manfaat yang dapat diciptakannya bagi
masyarakat dan lingkungan dengan tetap menjaga dan
meningkatkan keuntungan finansial perusahaan.

Hasil penelitian yang didapat dilapangan jikalau


dikaitkan dengan konsep CSV yang dikemukakan oleh Porter
162

dan Kramer, Melalui program Sekolah Berhati dapat


memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang
karakter bangsa, yaitu menciptakan sekolah binaan dalam hal
ini MI Al Khaeriyah yang memilki karakter hijau, sehat, dan
inovatif. Dengan melaksanakan program Sekolah Berhati
menyebabkan hubungan yang baik dan harmonis antara
perusahaan dan masyarakat disekitar tempat perusahaan
beroperasi. Hubungan yang baik dan keharmonisan tesebut
memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu citra perusahaan
dimasyarakat menjadi baik.

Dalam evaluasi program untuk mengetahui apakah


program tersebut memiliki dampak yang baik menurut
Finsterbusch dan Motz dalam Subarsono (pada Bab II hal.41)
ada beberapa metode yang dapat dipilih, yaitu single
program after – only, single program before – after,
comparative after – only, comparative before – after.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Sekolah


Berhati menggunakan evaluasi program comparative before
– after, dimana informasi yang diperoleh berdasarkan efek
program terhadap kelompok sasaran sebelum dan sesudah
program dijalankan.

Hasil penelitian yang didapat menjelaskan sebelum


adanya program Sekolah Berhati, warga sekolah belum
memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat lingkungan
sekolah. Setelah diimplementasaikan program Sekolah
Berhati di MI Al Khaeriyah membuat lingkungan sekolah
163

menjadi lebih hijau dan bersih, yaitu dengan merubah pola


pikir warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan
sehingga lebih bersemangat dalam menjaga kebersihan dan
merawat sekolah.

Dalam menjawab tantangan dimasa mendatang, CSR


Sinar Mas Land melaksanakan tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs), dimana sebuah perusahaan dalam
melakukan kegiatannya harus berlandaskan pada keputusan
yang tidak semata-mata berorientasi pada aspek ekonomi
(keuntungan) melainkan juga harus mempertimbangkan
aspek sosial dan lingkungan. Melalui program Sekolah
Berhati CSR Sinar Mas Land berusaha mewujudkan
beberapa tujuan dari SDGs, seperti; pendidikan berkualitas,
kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak,
energi bersih dan terjangkau, dan penanganan perubahan
iklim.

Tabel 5.1 Sebelum dan Sesudah Program Sekolah Berhati di


MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
Aspek Fisik sekolah Pemberian Sekolah
Lingkungan yang kurang bantuan menjadi lebih
terawat dan tanaman terawat, asri,
gersang dan hijau
karena dihiasi
oleh banyak
164

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
pohon dan
mural edukatif
Aspek Taman sekolah Pemberian Taman
Lingkungan yang tidak bantuan sekolah
terawat tanaman menjadi lebih
terawat, indah,
dan asri.
Sehingga
dapat
digunakan
sebagai tempat
pembelajaran
Aspek Warga sekolah Pendampingan Warga sekolah
Lingkungan kurang Sekolah memiliki
memiliki Berhati : kemampuan
kemampuan pelatihan dan
dan hidroponik pengetahuan
pengetahuan untuk
untuk bercocok
bercocok tanam melalui
tanam metode
hidroponik

Aspek Warga sekolah Pendampingan Warga sekolah


Lingkungan tidak memiliki Sekolah memiliki
kemampuan Berhati : kemampuan
dan pelatihan dan
pengetahuan biopori & pengetahuan
untuk bantuan alat untuk
membuat biopori membuat
resapan air resapan air di
sekolah
menggunakan
metode
biopori
Aspek Sekolah tidak Pendampingan Sekolah
Lingkungan memiliki Sekolah memiliki
resapan air Berhati : resapan air
165

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
pelatihan biopori
biopori &
bantuan alat
biopori
Aspek Sanitasi Bantuan Sanitasi
Lingkungan sekolah yang sanitasi sekolah
kotor dan tidak sekolah direnovasi,
layak sehingga lebih
digunakan bersih, sehat,
dan layak
digunakan
Aspek Kurangnya Bantuan alat Sekolah
Lingkungan fasilitas kebersihan : memiliki
pembuangan tempat sampah tempat sampah
sampah di yang
sekolah memadai, baik
tempat sampah
organik,
anorganik, dan
B3
Aspek Sekolah tidak Bantuan alat Sekolah
Lingkungan memiliki kebersihan : memiliki
tempat cuci tempat cuci tempat cuci
tangan tangan tangan untuk
menjaga
kebersihan
dimasa
pandemi
Aspek Sekolah tidak Pelatihan Sekolah
Lingkungan mengelola komposter dan mengelolah
sampah pemberian alat sampah
organik komposter, organik
pelatihan eco menjadi
enzyme komposter dan
eco enzyme
Aspek Menghasikan Pendamingan Mengurangi
Lingkungan sampah Sekolah sampah
anorganik Berhati : dengan
166

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
pembelajaran membawa
berbasis tempat makan
lingkungan dan minum
dari rumah

Aspek Kurangnya Workshop Menigkatkan


Ekonomi kemandirian Sekolah kemandirian
warga sekolah Berhati warga sekolah
serta belum serta mampu
mampu berpikir secara
berpikir secara ekonomis
ekonomis dengan
untuk mengelola
mengelola sumber daya
sumber daya secara efisien
secara efisien
Aspek Sekolah tidak Pendampingan Sekolah
Ekonomi memproduksi Sekolah memproduksi
sayuran Berhati : sayuran
pelatihan melalui
hidroponik metode
hidroponik
untuk dijual
ataupun
dikonsumsi
sendiri
Aspek Sekolah Kelas inovasi Sekolah
Ekonomi langsung produk daur mendaur ulang
membuang ulang sampah
sampah anorganik
anorganik menjadi
barang yang
bernilai jual.
Seperti samah
bungkus kopi
yang diubah
menjadi tas
ataupun
167

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
sampah botol
plastik yang
diubah
menjadi
tempat pensil
Aspek Boros dalam Pendampingan Lebih hemat
Ekonomi penggunaan air Sekolah dalam
dan listrik Berhati tentang penggunaan
hemat energi air dan listrik
Aspek Membeli Kelas inovasi Membuat
Ekonomi media belajar produk daur media belajar
ulang dengan barang
bekas yang
didaur ulang
sehingga
mengurangi
biaya
operasional
sekolah

Aspek Belum Kelas Terbangunnya


Ekonomi terbangunnya wirausaha jiwa wirausaha
jiwa wirausaha warga sekolah
warga sekolah dengan
pelatihan
wirausaha dari
Sekolah
Berhati
Aspek Tidak Kelas Bisa
Ekonomi memanfaatkan wirausaha dan memanfaatkan
sumber daya pameran sumber daya
alam yang ada Sekolah alam yang ada
di sekitar Berhati di sekitar
sekolah sekolah
dengan
membuat
produk olahan
makanan
168

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
seperti keripik
bayam dan
kentang
mustofa,
sehingga dapat
menghasilkan
pemasukan
bagi sekolah
Aspek Belum adanya Pendampingan Timbul
Sosial kesadaran dan Sekolah kesadaran dan
kepedulian Berhati kepedulian
warga sekolah warga sekolah
untuk menjaga dalam
lingkungan menjaga
lingkungan

Aspek Kurangnya Pendampingan Pulang


Sosial rasa tanggung Sekolah sekolah di cek
jawab warga Berhati dulu ada
sekolah, samapah atau
contohnya tidak, kalau
ketika pulang ada diberihkan
sekolah dan di buang
langsung ke tempat
pulang saja sampah
Aspek Tidak Pendapingan Inisisatif untuk
Sosial menyiram Sekolah menyiram
tanaman Berhati tanaman dan
merawatnya
Aspek Kurangnya Bantuan Tersedianya
Sosial fasilitas UKS Sekolah : fasilitas UKS
sarana UKS yang memadai
Aspek Belum Pendampingan Terciptanya
Sosial terciptanya Sekolah perilaku peduli
perilaku peduli Berhati lingkungan,
lingkungan sehingga
menguragi
penyakit yang
169

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
disebabkan
oleh sampah
Aspek Pendapat guru Bantuan Menambah
Sosial yang minim pendidikan pendapatan
guru, sehingga
lebih
maksimal
dalam
menjalankan
tugasnya
Aspek Kesulitan Bantuan Membantu
Sosial dalam membeli pendidikan untuk membeli
kebutuhan kebutuhan
sekolah peserta sekolah
didik peserta didik,
seperti
seragam dan
alat tulis
Aspek Tidak memilah Pendampingan Warga sekolah
Sosial sampah Sekolah memiliki
Berhati & inisiatif untuk
Bantuan alat memilah
kebersihan sampah, mulai
dari organik,
anorganik, dan
B3
Aspek Cara mendidik Workshop Menyelenggar
Sosial yang kaku dan Sekolah Berhai akan
membosankan : active pendidikan
learning yang kreatif
dan inovatif,
serta berbasis
pada
lingkungan,
sehingga
peserta didik
lebih semangat
dalam
170

Sebelum Sesudah
Aspek Kegiatan
(before) (after)
mengikuti
pembelajaran
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada


program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land untuk melihat
implementasi pendekatan creating shared value (CSV)
dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial
perusahaan di MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan melalui
pendidikan berbasis karakter, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan


(Corporate Social Responsibility), Sinar Mas Land
melalui PT. Bumi Serpong Damai Tbk., mendukung
pengembangan dan kemajuan pendidikan karakter di
Tanah Air, diantaranya dengan menginisiasi dan
menyelenggarakan Program Bina Sekolah, dengan
mengembangkan Sekolah Berhati (Berkarakter Hijau,
Sehat, dan Inovatif).

2. Komitmen CSR Sinar Mas Land dalam menjalankan


peran tanggung jawab sosial secara berkelanjutan
tercermin dalam tujuan program Sekolah Berhati dan
dengan mengadaptasi konsep pendekatan creating
shared value (CSV) yang dipopulerkan oleh (Porter &
Kramer, 2011). Program Sekolah Berhati dari CSR Sinar

171
172

Mas Land di bidang pendidikan telah melalui proses


panjang dengan langkah awal yang dilakukan yaitu
persiapan, implementasi, monitoring, dan evaluasi.
Sehingga dapat menciptakan SDM yang unggul, yaitu
SDM yang berkarakter ramah lingkungan dan peduli
akan kelestarian lingkungan, kemandirian masyarakat
yang mampu berpikir secara ekonomis dengan
mengelola sumber daya secara efisien, dan perubahan
sikap atau mindset yang mempengaruhi perilaku
masyarakat dalam merawat lingkungan.

3. Dalam rangka merumuskan sebuah program, CSR Sinar


Mas Land melakukan identifikasi awal pengembangan,
pencarian data hingga terjun langsung ke lapangan untuk
mengetahui kondisi riil yang terjadi di sekolah binaan
serta bekerjasama dengan Tim Penggerak Sekolah
Berhati untuk menggali temuan data terkait keadaan
sekolah binaan. Peran CSR Sinar Mas Land tidak hanya
berhenti pada pemberian pelatihan, pendampingan,
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, lebih dari itu
CSR Sinar Mas Land juga mengajak dan melibatkan
warga sekolah dalam mengembangkan dan memajukan
sekolahnya masing-masing.

4. CSR Sinar Mas Land melalui program Sekolah Berhati


telah berhasil dalam menerapkan konsep atau teori dari
implementasi program, yang dipopulerkan oleh Jones
(1996) dalam Agustino (2016). Bahwa ada tiga jenis
173

kegiatan yang perlu diperhatikan dengan seksama ketika


melakukan impelementasi program atau pelaksanaan
kebijakan, yakni pengorganisasian, interpretasi, dan
penerapan atau aplikasi.

5. Sekolah Berhati adalah platform yang mengusung nilai-


nilai karakter, sehat, hijau, dan inovatif. Kegiatan ini
merupakan bagian dari program bina sekolah yang
diselenggarakan oleh CSR Sinar Mas Land bidang
pendidikan. Program ini memberikan pendidikan,
pelatihan, dan pendampingan kepada kepala sekolah,
guru, komite, dan siswa agar dapat menciptakan
kelayakan fisik lingkungan sekolahnya sehingga menjadi
tempat yang aman, nyaman, dan produktif selama masa
pandemi dan seterusnya. Sekolah Berhati juga
mendorong para pemangku kepentingan untuk
bergandengan tangan menjadikan sekolah sebagai wadah
bagi anak-anak untuk mengembangkan kecakapan hidup
dalam beradaptasi dengan kondisi di masa pandemi.

6. Setelah satu tahun berjalan, program Sekolah Berhati


yang diinisiasi oleh CSR Sinar Mas Land di bidang
pendidikan membawa dampak positif pada aspek,
lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi sekolah yang
mengikutinya, seperti yang dialami oleh MI Al
Khaeriyah Tangerang Selatan, yaitu dampak dalam
aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dampak
lingkungan yang dirasakan yaitu fisik sekolah yang
174

menjadi lebih hijau dan terlihat lebih baik serta


terciptanya masyarakat yang berkarakter ramah
lingkungan dan peduli akan kelestarian lingkungan.
Dampak ekonomi yang diwujudkan adalah nilai
kemandirian warga sekolah yang mampu berpikir secara
ekonomis dengan mengelola sumber daya secara efisien.
Sedangkan dampak sosial yang dirasakan adalah
perubahan pola pikir dan sikap yang mempengaruhi
perilaku masyarakat dalam merawat lingkungan.

B. Implikasi

Sebagai sebuah penelitian yang dibuat untuk sampai


pada suatu kesimpulan, tentunya terdapat implikasi dalam
penelitian tersebut. Agar penelitian ini bermanfaat untuk
penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi pembaca,
implikasi yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Sekolah Berhati merupakan program yang diinisiasi


CSR Sinar Mas Land yang memiliki kepedulian dan
keinginan mengembangkan gerakan membangun SDM
Indonesia uang lebih baik. Sekolah Berhati memiliki
pendekatan dalam menunjang program sekolah yang
membangun kegiatan belajar yang melibatkan
penyelenggara sekolah - guru - siswa – lingkungan
sekolah termasuk orangtua siswa untuk dapat terlibat
memiliki pemahaman pentingnya menciptakan
175

lingkungan belajar yang sehat, hijau dan inovatif. Hal ini


tidak hanya pada aspek fisik di lingkungan sekolah,
namun lebih dalam melalui pengembangan pola berpikir
(mindset), dan tindakan nyata yang membangun emosi
positif, sikap ramah, sehingga interaksi dan komunikasi
di lingkungan sekolah tercipta positif.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


tentang kontribusi program CSR dibidang pendidikan
dengan menggunakan pendekatan creating shared value
(CSV). Oleh karena itu, untuk lebih memahami
kontribusi perusahaan terhadap kesejahteraan
masyarakat melalui pendidikan, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pendekatan
kualitatif maupun kuantitatif.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti


mengenai implementasi pendekaan creating shared value
(CSV) pada program Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land,
peneliti ingin menyampaikan beberapa saran agar dapat
dijadikan bahan bacaan, evaluasi dan perbaikan program
Sekolah Berhati yang diinisiasi oleh CSR Sinar Mas Land
bidang pendidikan, pemerintah, pembaca dan peneliti
selanjutnya:
176

1. Dengan mempertimbangkan bahwa pendidikan adalah


salah satu persyaratan utama dan dasar dalam
membangun sumber daya manusia dan kemajuan negara,
peneliti berharap bahwa pemerintah Indonesia, terutama
yang bergerak dalam pendidikan, sesegara mungkin
membentuk regulasi yang tepat, komprehensif dan
mencakup seluruh hal-hal yang substantif dalam
penyusunan kurikulum. Ini harus dilakukan, karena pada
kenyataannya di lapangan, regulasi yang dibentuk oleh
pemerintah sejauh ini belum dapat menjawab semua
tantangan pendidikan saat ini.

2. Untuk CSR Sinar Mas Land, peneliti berharap CSR


Sinar Mas Land mampu lebih aktif dalam
mengembangkan program yang dapat meningkatkan
SDM serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
sekitar perusahaan.

3. Untuk program Sekolah Berhati, peneliti berharap dalam


pengembangan program tersebut juga melibatkan
orangtua siswa/siswi dalam implementasinya, agar
perubahan karakter bukan hanya terjadi di sekolah
melainkan juga terjadi di rumah. Selain itu juga agar
dapat menciptakan kesadaran lingkungan bagi
masyarakat.

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat


mempelajari, memahami dan menggali lebih dalam
program Sekolah Berhati yang diinisiasi oleh CSR Sinar
177

Mas Land bidang pendidikan sehingga dapat dijadikan


sebagai bahan komparasi yang berkaitan dengan
permasalahan kesejahteraan masyarakat yang dapat
dicapai melalui sektor pendidikan.
178

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Abdullah Syukur M. (1988). Perkembangan Studi Implementasi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Agustino Leo. (2016). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:
Alfabeta.
Albertus, D. K. (2011). Pendidikan Karakter. Jakarta: Pt Grasindo.
Alfandi, S. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Solo: Sendang
Ilmu.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daniri, A. M. (2021). Lead By CSV. Jakarta: Pustaka Kaji.
Dunn, W. D. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi 2.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Dye, T. R. (1972). Understanding Public Policy. New Jersey:
Prentice-Hall.
Kemenag RI. (2011). Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Adhi
Aksara Abadi
Majid, A., & Andayani, D. (2012). Pendidikan karakter Perspektif
Islam. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Salim, & Syahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Citapustaka Media.
Subarsono. (2009). Analisis Kebijakan Publik: Konsep Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
179

Tjokroamidjojo, B. (1987). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Haji


Masagung.
Wahyuningsih, S. (2013). Metode Penelitian Sudi Kasus. Madura:
UTM PRESS.
Westra, P. (1989). Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Jurnal :
Crane Andrew, Palazzo Guido, Spence Laura J., & Matten Dirk.
(2014). Contesting the value of “creating shared value”.
California Management Review.
Ketut Dharma Putra Yoga, I., Sunaryo, & Kusuma Wardani, Y.
(2018). Implementasi Konsep Creating Shared Value (CSV)
Sebagai Program Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Stakeholder (Studi Pada PT. Nestle
Indonesia Panjang Factory). Pactum Law Journal.
Moon Hwy-Chang, Parc Jimmyn, Yim So Hyun, & Park Nari. (2011).
An Extension of Porter and Kramer’s Creating Shared Value
(CSV): Reorienting Strategies and Seeking International
Cooperation. Journal of International and Area Studies.
Nafisah Elfajri, S. (2019). Analisis Implementasi Creating Shared
Value (CSV) Sebagai Strategi Keberlanjutan Perusahaan : Studi
Kasus Danone-Aqua Klaten (2004-2017). Journal of International
Relations.
Panuluh Meila Riskia Fitri, S. (2015). Perkembangan Pelaksanaan
Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
www.infid.org
Porter Michael E., & Kramer Mark R. (2011). Creating Shared Value.
Harvard Business Review.

Skripsi:
Dwi Pangestu, R. (2020). Implementasi Program CSR (Corporate
Social Responsibility) di PT. JICT (Jakarta International
180

Container Terminal) Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat Melalui Pemberdayaan Sektor Pendidikan.
Mando Sinaga, D. (2021). Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) Program Bina Lingkungan Dalam
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan PTPN IV Kebun
Sidamanik.
Undang-undang:
Otoritas Jasa Keuangan. (2007). Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2012). Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Lampiran 1

BERKAS SURAT

Pernyataan Lulus Ujian Seminar Proposal


181

Surat Pengajuan Permohonan Dosen Pembimbing


182

Surat Izin Penelitian Skripsi


183
184

Surat Izin Penelitian PT. Bumi Serpong Damai Tbk,


Sinar Mas Land
185

Lampiran 2

PEDOMAN WAWACARA

PELAKSANA PROGRAM

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM


IMPLEMENTASI PENDEKATAN CREATING SHARED
VALUE (CSV) PADA PROGRAM SEKOLAH BERHATI
CSR SINAR MAS LAND (STUDI KASUS PENDIDIKAN
BERBASIS KARAKTER DI MI AL KHAERIYAH
TANGERANG SELATAN)

1. Tujuan : Pedoman wawancara ini bertujuan


untuk memandu peneliti dalam
menggali dan mengetahui tentang
bagaimana implementasi pendekatan
Creating Shared Value (CSV) CSR
Sinar Mas Land pada program
Sekolah Berhati

2. Partisipan : Perwakilan sumber data/informan,


yang terdiri dari pelaksana program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land

3. Lokasi : Kantor PT.Bumi Serpong Damai,Tbk


Sinar Mas Land

4. Perlengkapan : a. Alat Tulis


b. Daftar pertanyaan penelitian
186

c. Lembar data pribadi


d. Voice recorder
e. Lembar observasi 1 lembar
5. Waktu : ± 90 menit setiap wawancara

Proses Wawancara:

1. Peneliti melakukan intake dengan memperkenalkan diri dan


menjelaskan maksud penelitian.
2. Menjelaskan dan meminta kesediaan informan untuk mengisi
lembar kesediaan wawancara.
3. Menjelaskan dan meminta informan untuk mengisi lembaran
data pribadi.
4. Menanyakan dan meminta kesediaan informan agar selama
proses wawancara direkam dengan voice recorder.
5. Melaksanakan wawancara mendalam sesuai dengan daftar
pertanyaan penelitian dan berkembang sesuai dengan jalannya
wawancara hingga menemukan kejenuhan data.
Data dan informasi yang akan diperoleh melalui wawancara
mendalam ini dapat berupa :

a. Pengalaman dan perbuatan informan, yakni apa yang telah


dilakukannya.
b. Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau pikirannya
tentang sesuatu seus.
c. Perasaan (motivasi, , respons emosional, yakni apakah ia
merasa cemas, takut, senang, gembira, curiga, jengkel,
187

dan sebagainya tentang sesuatu. (respon terhadap program


tentang (keterlibatan terhadap program)
d. Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang
sesuatu.
e. Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, diraba, dikecap
atau diciumnya, diuraikan secara deskriptif.
f. Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat
tinggal, keluarga, dan sebagainya.
6. Menanyakan kepada informan apakah informasi-informasi
yang disampaikan dalam proses wawancara terdapat dalam
bentuk tertulis. Kalau ada, maka meminta untuk
mengkopinya.
7. Mengisi lembar observasi

A. Karakteristik informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin : L/P

4. Pendidikan Terakhir :

5. No HP :

6. Status :

7. Agama :

8. Pekerjaan :
188

9. Jabatan

10. Alamat Rumah :

B. Instrumen Pertanyaan

1. Pendekatan Nilai Sosial

1. Nilai Sosial apa yang ingin dibentuk oleh


perusahaan dalam program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

2. Bagaimana strategi perusahaan dalam


pembentukan nilai sosial warga sekolah
melalui Pendidikan berbasis karakter yang
dibawa dalam program Sekolah Berhati?

3. Apakah ada strategi pengembangan kapasitas


SDM dalam program Sekolah Berhati melalui
pendidikan berbasis karakter?

4. Jikalau ada, bagaimana strategi perusahaan


dalam pengembangan kapasitas SDM melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati?

5. Jikalau ada, bagaimana bentuk pengembangan


kapasitas SDM yang dilakukan melalui
189

pendidikan berbasis karakter yang dibawa


dalam program Sekolah Berhati?

6. Dampak sosial apa yang diharapkan di


perusahaan untuk keberhasilan program
Sekolah Berhati melalui pendidikan berbasis
karakter?

7. Dampak sosial apa yang diharapkan di


masyarakat untuk keberhasilan program
Sekolah Berhati melalui pendidikan berbasis
karakter?

2. Pendekatan Nilai Ekonomi

1. Nilai ekonomi apa yang ingin dibentuk oleh


perusahaan dalam program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

2. Bagaimana strategi perusahaan dalam


peningkatan ekonomi warga sekolah melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program sekolah berhati?

3. Apakah ada pelibatan mitra dan stakeholder di


dalam pelaksanaan program Sekolah Berhati
melalui Pendidikan berbasis karakter?
190

4. Jikalau ada, bagaimana bentuk pelibatan yang


dilakukan oleh mitra atau stakeholder di dalam
pelaksanaan program Sekolah Berhati yang
dilakukan melalui pendidikan berbasis
karakter?

5. Bagaimana strategi perusahaan dalam


peningkatan ekonomi warga sekolah melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati ?

6. Apakah ada pelibatan Key Person di dalam


pelaksanaan program Sekolah Berhati melalui
pendidikan berbasis karakter yang dilakukan ?

7. Jikalau ada, bagaimana peran yang diharapkan


oleh perusahaan dari Key Person yang
terlibat ?

8. Output ekonomi apa yang diharapkan di


perusahaan untuk keberhasilan program
Sekolah Berhati melalui pendidikan berbasis
karakter?

9. Output ekonomi apa yang diharapkan di


masyarakat untuk keberhasilan program
Sekolah Berhati melalui pendidikan berbasis
karakter?
191

3. Pendekatan Nilai Lingkungan

1. Nilai Lingkungan apa yang ingin dibentuk oleh


perusahaan dalam program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

2. Bagaimana strategi perusahaan dalam


pembentukan nilai lingkungan masyarakat
melalui pendidikan berbasis karakter yang
dibawa dalam program Sekolah Behati?

3. Apakah ada strategi pemanfaatan sumber daya


lokal yang efektif dengan masyarakat melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati?

4. Jikalau ada, bagaimana peran masyarakat yang


diharapkan dalam strategi tersebut ?

5. Jikalau ada, langkah apa yang dibentuk dengan


pemanfaatan sumber daya lokal tersebut?

6. Apakah akan berkelanjutan?

7. Jikalau iya, bagaimana strateginya?

8. Dampak lingkungan apa yang diharapkan di


perusahaan untuk keberhasilan program
pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan
berbasis karakter ?
192

9. Dampak lingkungan apa yang diharapkan di


masyarakat untuk keberhasilan program
pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan
berbasis karakter?
193

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

MASYARAKAT

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM


IMPLEMENTASI PENDEKATAN CREATING SHARED
VALUE (CSV) PADA PROGRAM SEKOLAH BERHATI
CSR SINAR MAS LAND (STUDI KASUS PENDIDIKAN
BERBASIS KARAKTER DI MI AL KHAERIYAH
TANGERANG SELATAN)

1. Tujuan : Pedoman wawancara ini bertujuan


untuk memandu peneliti dalam
menggali dan mengetahui tentang
bagaimana implementasi pendekatan
Creating Shared Value (CSV) CSR
Sinar Mas Land pada program
Sekolah Berhati

2. Partisipan : Perwakilan sumber data/informan,


yang terdiri dari warga sekolah MI Al
Khaeriyah yang terdampak program
Sekolah Berhati CSR Sinar Mas Land

3. Lokasi : Kecamatan Setu Kota Tangerang


194

Selatan

4. Perlengkapan : a. Alat Tulis


b. Daftar pertanyaan penelitian
c. Lembar data pribadi
d. Voice recorder
e. Lembar observasi 1 lembar
5. Waktu : ± 90 menit setiap wawancara

Proses Wawancara:

1. Peneliti melakukan intake dengan memperkenalkan diri dan


menjelaskan maksud penelitian.
2. Menjelaskan dan meminta kesediaan informan untuk mengisi
lembar kesediaan wawancara.
3. Menjelaskan dan meminta informan untuk mengisi lembaran
data pribadi.
4. Menanyakan dan meminta kesediaan informan agar selama
proses wawancara direkam dengan voice recorder.
5. Melaksanakan wawancara mendalam sesuai dengan daftar
pertanyaan penelitian dan berkembang sesuai dengan
jalannya wawancara hingga menemukan kejenuhan data.
Data dan informasi yang akan diperoleh melalui wawancara
mendalam ini dapat berupa :

a. Pengalaman dan perbuatan informan, yakni apa yang telah


dilakukannya.
195

b. Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau pikirannya


tentang sesuatu.

c. Perasaan, respons emosional, yakni apakah ia merasa


cemas, takut, senang, gembira, curiga, jengkel, dan
sebagainya tentang sesuatu.

d. Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang


sesuatu.

e. Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, diraba, dikecap


atau diciumnya, diuraikan secara deskriptif.

f. Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat


tinggal, keluarga, dan sebagainya.

6. Menanyakan kepada informan apakah informasi-informasi


yang disampaikan dalam proses wawancara terdapat dalam
bentuk tertulis. Kalau ada, maka meminta untuk
mengkopinya.
7. Mengisi lembar observasi

C. Karakteristik informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin : L/P

4. Pendidikan Terakhir :

5. No HP :

6. Agama :
196

7. Pekerjaan :

8. Jabatan

9. Alamat Rumah :

D. Instrumen Pertanyaan

1. Pendekatan Nilai Sosial

1. Apakah benar terdapat program Sekolah


Berhati yang diberikan kepada sekolah oleh
CSR Sinar Mas Land ?

2. Apakah program tersebut menjawab tantangan


dan permasalahan sosial yang ada di sekolah?

3. Kebutuhan sosial apa yang diharapkan oleh


masyarakat dalam program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

4. Apa saja bentuk program pemenuhan


kebutuhan sosial yang diberikan oleh program
Sekolah Berhati melalui pendidikan berbasis
karakter?

5. Apakah bentuk yang diberikan oleh program


sudah sesuai dengan kebutuhan sekolah?
197

6. Apakah ada program yang mengarah ke


pengembangan kapasitas SDM warga
sekolah?

7. Jikalau ada, bagaimana bentuk program


tersebut ?

8. Apakah ada produk sosial yang sudah


terbentuk oleh program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

9. Jikalau ada, apa saja produk sosialnya ?

10. Apakah produk tersebut sudah menjawab


kebutuhan dan permasalahan sosial yang ada
di sekolah?

11. Apa harapan dan saran anda kepada


perusahaan?

2. Pendekatan Nilai Ekonomi

1. Nilai ekonomi apa yang sudah dibentuk


melalui program Sekolah Berhati melalui
pendidikan berbasis karakter?

2. Apakah ada pelibatan mitra dan stakeholder di


dalam pelaksanaan program Sekolah Berhati
yang dilakukan?
198

3. Jikalau ada, Bagaimana bentuk pelibatan yang


dilakukan oleh mitra atau stakeholder di
dalam pelaksanaan program Sekolah Berhati
yang dilakukan melalui pendidikan berbasis
karakter?

4. Apakah strategi perusahaan dalam


peningkatan ekonomi masyarakat melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati sudah tepat ?

5. Apakah ada pelibatan Key Person di dalam


pelaksanaan program Sekolah Berhati yang
dilakukan ?

6. Jikalau ada, bagaimana peran yang dilakukan


oleh Key Person yang terlibat dalam
pelaksanaan program Sekolah Berhati yang
dilakukan melalui pendidikan berbasis
karakter?

7. Apakah ada produk yang mempunyai nilai


ekonomis yang sudah dibentuk oleh
masyarakat melalui program Sekolah Berhati
melalui pendidikan berbasis karakter?

8. Apa saja produk tersebut ?


199

9. Dampak ekonomi apa yang sudah dirasakan


oleh warga sekolah melalui program Sekolah
Berhati melalui pendidikan berbasis karakter?

3. Pendekatan Nilai Lingkungan

1. Nilai Lingkungan apa yang sudah dibentuk


oleh warga sekolah dalam program melalui
pendidikan berbasis karakter?

2. Apakah strategi perusahaan dalam


pembentukan nilai lingkungan sekolah melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati sudah tepat ?

3. Apakah ada strategi pemanfaatan sumber daya


lokal yang efektif dengan masyarakat melalui
pendidikan berbasis karakter yang dibawa
dalam program Sekolah Berhati?

4. Jikalau ada, bagaimana peran masyarakat yang


dilakukan dalam strategi tersebut?

5. Jikalau ada, langkah apa yang dibentuk


dengan pemanfaatan sumber daya lokal
tersebut?

6. Apakah ada produk bernilai lingkungan yang


sudah dibentuk oleh warga sekolah?
200

7. Apa saja bentuk produk tersebut?

8. Apakah produk tersebut akan menimbulkan


dampak berkelanjutan bagi sekolah?

9. Jikalau iya, bagaimana strategi dari warga


sekolah?

10. Dampak lingkungan apa yang sudah dirasakan


oleh warga sekolah?
201

Lampiran 4

TRANSKRIP WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH MI AL KHAERIYAH TANGERANG


SELATAN

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : MI Al Khaeriyah, Tangerang


Selatan

Identitas Informan

Nama : Drajat Elia, S.Pd

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Januari 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan
202

Indikator Latar Belakang Informan

Pertanyaan Jawaban

Awal mula menjadi kepala sekolah


Bagaimana latar yaitu berdasarkan permintaan guru-
belakang bapak menjadi guru untuk saya menjadi kepala
kepala sekolah MI Al sekolah, dan di dalam forum sekitar
Khaeriyah Tangerang 90% guru memberikan dukungan
Selatan? kepada saya untuk menjadi kepala
sekolah

Sudah berapa lama


Kalau di Al Khaeriyah sudah
bapak menjadi kepala
sekitar 15 tahun, sedangkan
sekolah di MI Al
menjadi kepala sekolah baru 6
Khaeriyah Tangerang
tahun
Selatan?

Indikator (Pendekatan Nilai Sosial)

Pertanyaan Jawaban

Apakah benar terdapat Ya betul ada program Sekolah


program Sekolah Berhati Berhati di MI Al Khaeriyah yang
yang diberikan kepada diberikan oleh CSR Sinar Mas
sekolah oleh CSR Sinar Land
Mas Land ?
203

Apakah program
Sebetulnya sangat menjawab,
tersebut menjawab
cuman disini karenakan SDM nya
tantangan dan
masih kurang di upgrade, dan
permasalahan sosial
empatinya kurang. Akhirnya cuman
yang ada di sekolah?
beberapa persen yang sukses.

Kebutuhan sosial lebih kepada,


memang harus bener-bener
belajarnya tuh full day, dan sekolah
harus siap dengan segalanya,
dengan misalkan sarapan anak-
Kebutuhan sosial apa
anak, kemudia fisiknya, terus
yang diharapkan oleh
support dari orang tua. Karena
masyarakat dalam
disini memang mayoritas pekerja
program Sekolah Berhati
juga jadi susah untuk
melalui pendidikan
memperhatikan anak-anak. Jadi
berbasis karakter?
disini belum banyak pendatang
masih kebanyakan pribumi belum
terlalu padat, terus yang bekerja
jadi ibu rumah tangga (asisten
rumah tangga) di perumahan-
perumahan.

Apa saja bentuk program Banyak kegiatan yang deberikan


pemenuhan kebutuhan seperti bantuan-bantuan, pelatihan-
204

sosial yang diberikan


oleh program Sekolah
Berhati melalui pelatihan, dan juga kegiatan
pendidikan berbasis pengembangan SDM
karakter?

Tidak semuanya sesuai, karena saya


juga satu tahun yang lalu pernah
bikin kuesioner-kuesioner gitu, tapi
Apakah bentuk yang
macam-macam si jawabannya, ada
diberikan oleh program
yang pengen sekolah karakter aja,
sudah sesuai dengan
ada yang istilahnya pengen minimal
kebutuhan sekolah?
bisa baca, atau nilai kognitifnya aja
yang meningkat, macam-macam
karena background orang tuanya
lah.

Apakah ada program


Sudah ada, Sekolah Berhati sering
yang mengarah ke
mengajak kami mengikuti kegiatan-
pengembangan kapasitas
kegiatan pengembangan kapasitas
SDM warga sekolah?
SDM

Jikalau ada, bagaimana Bentuk kegiatan pengembangan


bentuk program kapasitas SDM yang diberikan oleh
tersebut ? CSR Sinar Mas Land melalui
205

program Sekolah Berhati seperti


workshop dan juga kegiatan diskusi
terkait implementasi sekolah
berkarakter hijau, sehat, dan
inovatif

Apakah ada produk


sosial yang sudah
terbentuk oleh program Ada, kalau saya si kemaren selalu
Sekolah Berhati melalui berusaha untuk menerapkan kaya
pendidikan berbasis sekolah lain.
karakter?

Misalkan pelatihan eco enzyme,


Jikalau ada, apa saja
terus bikin sabun, kemudian
produk sosialnya ?
menanam, cuman gak countinue
aja.

Apakah produk tersebut Kalau yang sekarang itu yang


sudah menjawab belum itu yang pemilahan sampah
kebutuhan dan itu yang belum ini lagi, kalau
permasalahan sosial kemarin kan itu kita selama 6 bulan
yang ada di sekolah? itu pakai piring, dan sekarang
kondisinya balik ke plastik lagi.

Apa harapan dan saran Pokoknya sebetulnya intinya


anda kepada program dari Sekolah Berhati itu
206

sudah bagus, karena setiap masa


juga tantangannya beda, kemudian
kapasitasnya juga beda, apalagi
lingkungan, makanya kadang-
kadang kalua misalnya lingkungan
disini itu masih kuno banget lah
perusahaan?
gitu, terbelakang masalah
pendidikan. Sarannya terus aja
mengembangkan program Sekolah
Berhati, sudah banyak ini kan yang
sudah jadi prtotype yang bagus gitu,
sudah sukses.

Indikator (Pendekatan Nilai Ekonomi)

Pertanyaan Jawaban

Nilai ekonomi apa yang


Ya memang itu udah, saya belum
sudah dibentuk melalui
dapat laporan lagi itu, apakah
program Sekolah
mereka dirumah itu pada bikin lagi
Berhati melalui
apa engga, karena itu kemaren
pendidikan berbasis
hanya dua kelas saja yang bikin
karakter?
pembuatan sabun.

Apakah ada pelibatan Engga belum


mitra dan stakeholder di
207

dalam pelaksanaan
program Sekolah
Berhati yang dilakukan?

Jikalau ada, Bagaimana


bentuk pelibatan yang
dilakukan oleh mitra
atau stakeholder di
dalam pelaksanaan
-
program Sekolah
Berhati yang dilakukan
melalui pendidikan
berbasis karakter?

Apakah strategi
Belum tepat menurut saya, karena
perusahaan dalam
memang untuk kita membangun
peningkatan ekonomi
masyarakat punya jiwa wirasusaha
masyarakat melalui
agak susah. Jadi walaupun
pendidikan berbasis
istilahnya bisa meningkatkan nilai
karakter yang dibawa
ekonomi itu paling hanya edukasi
dalam program Sekolah
temporer (sementara), engga
Berhati sudah tepat?
maksimal.

Apakah ada pelibatan Ada, kalau sekarang Pak Syahrudin,


208

Bu yuni, yang istilahnya punya


Key Person di dalam
empati, punya inisiatif. Kuncinya
pelaksanaan program
kadang di inisiatif kalau menurut
Sekolah Berhati yang
saya ya, jadi kalau misalkan inisiatif
dilakukan ?
terus kita empati itu apapun ya kita
sesuai dengan pasion kita.

Jikalau ada, bagaimana Banyak, dia bener-bener ya suka


peran yang dilakukan bertanya “Pak ini anak-anak
oleh Key Person yang karakternya begini ya? Padahal
terlibat dalam kemarin kita di Sekolah Berhati tuh
pelaksanaan program udah begini, ayo gimana caranya
Sekolah Berhati yang supaya saling mengingatkan”.
dilakukan melalui Selalu kita dialog. Action nya ya
pendidikan berbasis ada, tapi itu kan lebih kepada kerja
karakter? bareng semua, seperti melakukan
penghijauan di sekolah.

Apakah ada produk Ada, tetapi belum di lanjutkan lagi


yang mempunyai nilai
ekonomis yang sudah
dibentuk oleh
masyarakat melalui
program Sekolah
Berhati melalui
pendidikan berbasis
karakter?
209

Apa saja produk


Seperti peyek bayam, keripik
tersebut ?
mustofa

Dampak ekonomi apa


yang sudah dirasakan
oleh warga sekolah
Belum bisa dapat penghasilan dari
melalui program
produk yang dihasilkan, hanya
Sekolah Berhati melalui
untuk pameran-pameran saja.
pendidikan berbasis
karakter?

Indikator (Pendekatan Nilai Lingkungan)

Pertanyaan Jawaban

Nilai Lingkungan apa Pertama selalu saya ajak untuk


yang sudah dibentuk merawat tanaman, terus lakukan
oleh warga sekolah kebersihan. Terus kasih reward tapi
dalam program melalui yang tidak berbentuk materi. Di
pendidikan berbasis sekolah ada beberapa yang punya
karakter? empati, walaupun tanpa disuruh
mereka bisa menjaga lungkungan,
walaupun memang untuk sampai
210

istilahnya 100% gak bisa yan harus


bertahap.

Apakah strategi
perusahaan dalam
pembentukan nilai
lingkungan sekolah Sudah tepat, lagi-lagi itu kita
melalui pendidikan memang butuh yang kreatifnya itu,
berbasis karakter yang kemudian inisiatif.
dibawa dalam program
Sekolah Berhati sudah
tepat ?

Apakah ada strategi


pemanfaatan sumber
daya lokal yang efektif Kalau kemarin-kemarin banyak ya,
dengan masyarakat orangtua, remaja, alumni, tokoh-
melalui pendidikan tokoh saya libatkan semua. Jadi
berbasis karakter yang memang tahun kemarin itu saya
dibawa dalam program maksimalkan.
Sekolah Berhati?

Jikalau ada, bagaimana Kalau alumni ya gitu lah bantu-


peran masyarakat yang bantu untuk kemarin tuh renovasi-
dilakukan dalam strategi renovasi yang ringan, kalau ibu-
tersebut? ibunya bantuin masak buat
pekerjanya, kalau tokoh-tokoh yang
211

saya cuman sharing aja. Saya sering


mengajak ngumpul untuk bersih-
bersih sekolah.

Jikalau ada, langkah apa


Dengan melibatkan masyarakat
yang dibentuk dengan
untuk membangun sekolah, menjaga
pemanfaatan sumber
kebersihan sekolah, dan sharing
daya lokal tersebut?
dengan masyarakat.

Apakah ada produk


bernilai lingkungan
yang sudah
dibentuk Belum ada
oleh warga sekolah?

Apa saja bentuk produk


tersebut? -

Apakah produk tersebut


akan menimbulkan
dampak berkelanjutan -
bagi sekolah?

Jikalau iya, bagaimana -


strategi dari warga
212

sekolah?

Bertambah sarana, kemudian


Dampak lingkungan apa
sekarang guru-gurunya lebih
yang sudah dirasakan
semangat untuk menjaga
oleh warga sekolah?
kebersihan, sekolah juga lebih hijau
lagi.

TRANSKRIP WAWANCARA
213

KEPALA BIDANG PENDIDIKAN CSR SINAR MAS LAND

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Gedung Sekolah Berhati, BSD


City

Identitas Informan

Nama : Gadis Octory

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Januari 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S2

Indikator (Pendekatan Nilai Sosial)

Pertanyaan Jawaban

Nilai Sosial apa yang Terwujudnya pembanguan ramah


ingin dibentuk oleh lingkungan perlu dilakukan secara
perusahaan dalam bersama masyarakat sekitar
program Sekolah Berhati pengembangan BSD, membangun
melalui pendidikan engagement dengan masyarakat.
214

Mengangkat persoalan sosial yakni


perilaku yang peduli pada
lingkungan, sehingga mendorong
kualitas sosial masyarakat, hidup
sehat, mandiri, mendorong ekonomi
kreatif mandiri, kualitas kehidupan
sosial yang berbasis ramah
lingkungan, menjadi habit dan
mendorong perusahaan property
yang membangun kawasan yang
berbasis karakter? berwawasan ramah lingkungan.

serta pembangunan berkelanjutan


(aspek social, ekonomi, dan
lingkungan) yang bisa menjawab
tuntutan dunia dalam mengatasi
kemiskinan, kesenjangan, dan
perubahan iklim sehingga
diwujudkan dalam bentuk nilai
sosial kolaborasi peran swasta dan
aksi nyata pada masyarakat.

Bagaimana strategi Berdiskusi dan FGD bersama


perusahaan dalam masyarakat, menggali needs
pembentukan nilai sosial langsung dengan permasalahan
warga sekolah melalui masyarakat, menyesuaikan dengan
Pendidikan berbasis membentuk komunitas tim
karakter yang dibawa penggerak dibangun secara mandiri
215

dalam program Sekolah didasari dengan membangun


Berhati? engagement antar perusahaan dan
komunitas, sosialisasi program
yang telah disepakati secara
bersama, dilakukan penggodokan
materi pelatihan (pemberdayaan
lingkungan hijau, sehat, dan
inovatif) untuk bisa langsung
diterapkan oleh masyarakat,
dilakukan pendampingan dari pra
pelaksanaan, implementasi, dan
monev. Memastikan bahwa
pendidikan berbasis karakter bisa
dinilai memberikan feedback
perubahan positif atas pola pikir,
pola afektif, dan pola perilaku
hingga dapat menghasilkan dan
memanfaatkan pemberdayaan
lingkungan yang diharapkan pada
saat awal rencana target yang
diharapkan secara efektif. Penilaian
dilakukan dengan observasi
lapangan, dideskriptifkan bersama
komunitas penggerak. Ditambah
dengan mengisi form pra
pelaksanaan dan after pelaksanaan
agar terukur secara kuantitaif. Jika
216

program tersebut target belum


mencapai, maka dilakukan redesign
dan community development
kembali, sembari dilakukan
pendampingan ulang.

Apakah ada strategi


pengembangan kapasitas
SDM dalam program
-
Sekolah Berhati melalui
pendidikan berbasis
karakter?

Jikalau ada, bagaimana


strategi perusahaan
dalam pengembangan
kapasitas SDM melalui
-
pendidikan berbasis
karakter yang dibawa
dalam program Sekolah
Berhati?

Jikalau ada, bagaimana -


bentuk pengembangan
kapasitas SDM yang
dilakukan melalui
pendidikan berbasis
karakter yang dibawa
217

dalam program Sekolah


Berhati?

Perusahaan property yang


membangun kawasan yang
menjalin hubungan baik dan
harmonis dengan masyarakat
Dampak sosial apa yang
sekitar dan mewujudkan rencana
diharapkan di
pembangunan dalam jangka pendek
perusahaan untuk
dan panjang dapat bermitra
keberhasilan program
bersama masyarakat dan
Sekolah Berhati melalui
multistakeholder yang berwawasan
pendidikan berbasis
ramah lingkungan dengan
karakter?
melakukan program-program
pembinaan pada masyarakat dalam
bidang pendidikan, lingkungan, dan
ekonomi mandiri.

Dampak sosial apa yang Fungsi: masyarakat menjadi lebih


diharapkan di dekat dengan perusahaan, pola
masyarakat untuk pikir, perilaku, dan pembiasaan
keberhasilan program karakter masyarakat yang peduli
Sekolah Berhati melalui lingkungan, tentunya diharapkan
pendidikan berbasis dapat berinovasi dalam daur ulang
karakter? sampah untuk mengurangi sampah.

Visual: perubahan dr penghijauan,


218

higenis, lebih rapih, bersih,

Lingkungan: dalam jangka Panjang,


prilaku masyarakat bisa melakukan
3R pada sampah / limbah rumah
tangga, pemilahan sampah,
pemanfaatan lahan tidak terpakai
untuk ketahanan mandiri, adanya
sarana prasarana yang didukung
SML, dan pendampingan
kolaborasi kemitraan.

Indikator (Pendekatan Nilai Ekonomi)

Pertanyaan Jawaban

Memberikan edukasi tentang jiwa


Nilai ekonomi apa yang
wirausaha, kemudian dimulai dari
ingin dibentuk oleh
dukungan pada UMKM, pelaku
perusahaan dalam
kreatif yang dapat berinovasi
program Sekolah
menciptakan produk-produk yang
Berhati melalui
memiliki nilai ekonomis dan
pendidikan berbasis
memanfaatkan limbah, mendaur
karakter?
ulang.

Bagaimana strategi Berdiskusi dan FGD bersama


perusahaan dalam masyarakat, menggali needs
219

peningkatan ekonomi langsung dengan permasalahan


warga sekolah melalui masyarakat, yang sesuai dan bisa
pendidikan berbasis dibantu oleh perusahaan. Salah
karakter yang dibawa satunya adalah melibatkan mitra dan
dalam program sekolah profesional, pelaku ekonomi kreatif
berhati? mandiri untuk memberikan
pelatihan dan pendampingan, agar
masyarakat bisa langsung praktik
dan diberdayakan.

Melakukan pengelolaan, dan


penerapan komunikasi positif
dengan pihak pemangku
kepentingan terkait dengan
penyelenggaraan program dan
wilayah sesuai dengan tahapan dan
kebutuhan, hingga dapat
menghasilkan produk. Kemudian
produk-produk tersebut diberikan
wadah etalase dan didukungan
dengan komunikasi pemasaran
strategis terintegrasi dengan CSR
bidang ekonomi, agar percepatan
dan promosi produk hasil
masyarakat bisa laku dibeli
220

masyarakat.

1. Ada pelibatan mitra &


stakeholder
2. Akademisi: Pengajar,
peneliti (edukasi wirausaha)
Regulator: kebijakan
program

Komunitas: Sekolah Berhati

3. Local hero: Kepala


sekolah/madrasah
4. Peranan:
Berdiskusi dan FGD bersama
perwakilan masyarakat, menggali
needs langsung dengan
permasalahan masyarakat, dijadikan
penggerak perpanjanngan tangan
perusahaan untuk mengajak
keterlibatan masyarakat yang lebih
luas, dan pelaku pendampingan dan
masukan dalam pelaporan monev.

Apakah ada pelibatan -


mitra dan stakeholder di
dalam pelaksanaan
221

program Sekolah
Berhati melalui
Pendidikan berbasis
karakter?

Jikalau ada, bagaimana


bentuk pelibatan yang
dilakukan oleh mitra
atau stakeholder di
dalam pelaksanaan -
program Sekolah
Berhati yang dilakukan
melalui pendidikan
berbasis karakter?

Bagaimana strategi
perusahaan dalam
peningkatan ekonomi
warga sekolah melalui
-
pendidikan berbasis
karakter yang dibawa
dalam program Sekolah
Berhati ?

Apakah ada pelibatan -


Key Person di dalam
pelaksanaan program
Sekolah Berhati melalui
222

pendidikan berbasis
karakter yang dilakukan
?

Jikalau ada, bagaimana


peran yang diharapkan
oleh perusahaan dari -
Key Person yang
terlibat ?

Keterlibatan masyarakat yang sudah


merintis usaha mikro menengah,
berupaya menghasilkan produk-
Output ekonomi apa
produk yang memiliki nilai
yang diharapkan di
ekonomis (menjual tempat pensil
perusahaan untuk
dari bahan plastik/limbah tidak
keberhasilan program
terpakai, kripik, teh tin dari
Sekolah Berhati melalui
pemberdayaan lahan masyarakat,
pendidikan berbasis
dll) dibantu penyerapan dan
karakter?
pemasaran pada wadah etalase SML
UMKM yang dipromosikan dalam
internal perusahaan.

Output ekonomi apa Mendorong terjadinya pertumbuhan


yang diharapkan di ekonomi secara kreatif, mandiri,
masyarakat untuk harmonis, saling berkolaborasi
keberhasilan program untuk meningkatkan mutu kualitas
Sekolah Berhati melalui SDM menjadi lebih baik yang
223

pendidikan berbasis
menghasilkan nilai ekonomis.
karakter?

Indikator (Pendekatan Nilai Lingkungan)

Pertanyaan Jawaban

Tidak hanya sekedar teori, tapi bisa


Nilai Lingkungan apa
dilakukan secara praktik,
yang ingin dibentuk
pembiasaan sehingga mewujudkan
oleh perusahaan dalam
masyarakat yang berkarakter ramah
program Sekolah
lingkungan, peduli akan kelestarian
Berhati melalui
lingkungan, mencegah dampak
pendidikan berbasis
perubahan iklim, menjaga
karakter?
kebersihan dan keindahan.

Sinar Mas senantiasa berfokus


Bagaimana strategi
kepada transfomasi bisnis yang
perusahaan dalam
menekankan nilai perbaikan yang
pembentukan nilai
berkelanjutan dalam hal tuntutan
lingkungan masyarakat
perubahan iklim dan kelestarian
melalui pendidikan
lingkungan, seiring dengan
berbasis karakter yang
perkembangan teknologi di era
dibawa dalam program
digitalisasi.
Sekolah Behati?

Apakah ada strategi -


224

pemanfaatan sumber
daya lokal yang efektif
dengan masyarakat
melalui pendidikan
berbasis karakter yang
dibawa dalam program
Sekolah Berhati?

Jikalau ada, bagaimana


peran masyarakat yang
-
diharapkan dalam
strategi tersebut ?

Jikalau ada, langkah apa


yang dibentuk dengan
-
pemanfaatan sumber
daya lokal tersebut?

Apakah akan
-
berkelanjutan?

Jikalau iya, bagaimana


-
strateginya?

Dampak lingkungan apa Image perusahaan dan terwujudnya


yang diharapkan di pembangunan property berwawasan
perusahaan untuk lingkungan, serta bentuk
keberhasilan program keharmonisan masyarakat kota
pemberdayaan mandiri BSD city meningkat dalam
225

bentuk yang dijewantahkan pada


program-program kolaboborasi dan
masyarakat melalui
kemitraan, sehingga menjadi
pendidikan berbasis
pemukiman masyarakat yang ideal
karakter ?
dan sesuai dengan kebutuhan SDGs.

Dampak lingkungan apa


Lebih Hijau, sehat, bersih, perilaku
yang diharapkan di
3R, bank sampah, adanya budidaya
masyarakat untuk
ketahanan pangan
keberhasilan program
mandiri( budidaya magot, lele,
pemberdayaan
burung, ayam) dan lahan pertanian
masyarakat melalui
sayur serta buah pada lahan tidak
pendidikan berbasis
terpakai di lingkungan sekolah.
karakter?

TRANSKRIP WAWANCARA
226

PENDAMPING SEKOLAH BERHATI

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 4 Juli 2022

Waktu : 19.00 WIB

Tempat : Zoom Meeting

Identitas Informan

Nama : Febri Widiana Ratri S.S

Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Indikator Latar Belakang Informan

Pertanyaan Jawaban

Karena pada dasarnya kita itu perlu


Bagaimana latar
wadah untuk melakukan kegiatan
belakang ibu menjadi
sosial yang dalam hal ini via
pendamping Sekolah
pendidikan melalui Sekolah
Berhati?
Berhati, itu aja si, volunteering
227

Jadi, sebenarnya kita itu harus


dinamis, tugas-tugasnya itu segala
sesuatu yang berkaitan dengan ide
Peran dan tugas menjadi dan bagaimana mewujudkannya.
pendamping Sekolah Ide-ide yang mensupport kegiatan
Berhati? kita dan kita harus breakdown ke
langkah-langkahnya untuk
merealisasikan ide tersebut dalam
kerja yang nyata.

Indikator (Pendekatan Nilai Sosial)

Pertanyaan Jawaban

Nilai Sosial apa yang Nilai sosialnya itu jadi kita ingin
ingin dibentuk dalam bawa masyarakat sekitar sekolah
program Sekolah Berhati bisa eware dengan lingkungan
melalui pendidikan sekolah, dalam hal ini bahwa wali
berbasis karakter? muridnya terutama, kerjasama
antara wali murid, stakeholder
sekolah sama muridnya, warga
sekolah itu harusnya bersatu padu
untuk memajukan sekolah
mereka. Dari situ, dari
pembangunan dan pemberdayaan
warga sekolah nanti akan muncul
228

kemajuan dari sekolah itu sendiri,


kemajuan sekolah akan
mensupport kemajuan pendidikan.
Pendidikan itu adalah kunci
peningkatan ekonomi peningkatan
kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Jadi memang
kita mulai dari hal kecil, tapi
harapannya dari hal kecil tersebut
akan muncul sekolah-sekolah
marjinal tapi outputnya bisa
menelurkan orang-orang yang
hebat.

Bagaimana strategi Secara umum, sebenernya


dalam pembentukan nilai Sekolah Berhati itu kan about
sosial warga sekolah volunteering, jadi dengan
melalui Pendidikan sekarang adanya tim penggerak
berbasis karakter yang yang benar-benar tim penggerak
dibawa dalam program dalam satu kesatuan, maka
Sekolah Berhati? Sekolah Berhati ini menjadi satu
komunitas yang Ibu pikir lebih
terarah. Nah, dari awal pas awal-
awal Sekolah Berhati itu kan
sebenarnya implementasi di Al
Khaeriyah itu masih fisik, masih
fisik minded, walaupun mindset
229

masih kita support terus, tapi


dengan sedikit berubahnya haluan
kita sekarang kan lebih
menekankan ke bagaiman fisik itu
bahkan menjadi output dari
perubahan mind. Artinya bahwa
bagaimana sekolah itu bisa
mewujudkan pendidikan yang
cinta lingkungan, sehingga
lingkungannya itu bisa hijau,
tanpa harus menciptakan aturan-
aturan baku yang itu akan
menyiksa siswa-siswi nya. Maka
kita ubah menjadi pola
pembiasaan, meramu resep untuk
mebiasakan anak-anak dari awal
membangun empati mereka,
membangun aktivitas
menyenangkan dalam
pembelajaran yang terkait dengan
lingkungan. Lama-lama itu
menjadi pembiasaan yang
berujung pada fisik sekolah yang
hijau, kemudian karakter anak
yang lebih mencintai bumi dan
sebagainya yang di goals kan di
230

Sekolah Berhati.

Apakah ada strategi


pengembangan kapasitas
SDM dalam program
Sekolah Berhati melalui Ya, itu otomatis harus dilakukan
pendidikan berbasis
karakter?

Jikalau ada, bagaimana Dimana kalau yang kemarin-


strategi dalam kemarin itu kan terkait dengan
pengembangan kapasitas skill yang terkait dengan tanaman-
SDM melalui pendidikan tanaman dan bagaimana
berbasis karakter yang mengelola sampah, untuk kedepan
dibawa dalam program kan bagaimana skill untuk meng-
Sekolah Berhati? upgrade bagaimana cara guru
untuk mengelola kelasnya

Jikalau ada, bagaimana Dengan cara upgrading melalui


bentuk pengembangan desiminasi, melalui pelatihan-
kapasitas SDM yang pelatihan. Untuk pelatihan-
dilakukan melalui pelatihan itu sudah dilakukan,
pendidikan berbasis seperti membuat eco enzyme,
karakter yang dibawa kemudian bagaimana membuat
dalam program Sekolah bank sampah, kemudian
Berhati? bagaimana membuat komposter,
231

hidroponik dan lain sebagainya.


Itu berarti sudah ada disitu
pembangunan atau peningkatan
SDM, nah nanti kan ada
desiminasi-desiminasi,
maksudnya sudah di agendakan
untuk desiminasi

Dampak sosial apa yang Jika sekolah


diharapkan untuk mengimplementasikan dengan
keberhasilan program sungguh-sungguh dan bareng-
Sekolah Berhati melalui bareng maka akan banyak dampak
pendidikan berbasis positif. Misalkan kemandirian
karakter? sekolah, kemudian penghematan-
peghematan yang bisa dilakukan
karena upaya sekolah untuk
menghemat energi. Jadi itu akan
menghemat biaya operasional
sekolah. Al Khaeriyah kalau Ibu
lihat itu sekolahnya kan relatif
kecil kemudian yang paling bisa
dilakukan adalah melakukan
usaha pembelajaran dengan
memanfaatkan sampah yang ada
di sekelilingnya, dengan cara
menggunakan barang-barang yang
sudah tidak terpakai menjadi
232

media belajar. Otomotasi tidak


jadi beli media belajar, karena
anak-anak dilatih untuk membuat
media belajarnya sendiri. Jika
memungkinkan Ibu melihat
sendiri bahwa komite sekolahnya
itu sangat aktif, beberapa waktu
lalu ada wacana untuk membuat
koperasi sekolah, dimana
komoditas yang ada di sekitar Al
Khaeriyah akan di aktifkan, di
sekitar daerahnya banyak
singkong dan lain sebagainya, ibu-
ibunya ingin berjualan disitu dari
dan untuk Al Khaeriyah. Sehingga
itu akan membuat geliat ekonomi
yang bisa memberi kontribusi
dalam penyelenggaraan
pendidikan disana.

Dampak sosial apa yang Kalau warga sekolah itu terus


diharapkan di terang di awal-awal itu berat,
masyarakat untuk beratnya itu karena rata-rata bisa
keberhasilan program dibilang ada beberapa
Sekolah Berhati melalui keterbatasan yang membuat
pendidikan berbasis beliau-beliau itu terutama warga
karakter? sekolah dalam hal ini komite. Jadi
233

Ibu pikir mereka itu di awal


berharap banyak untuk
mendapatkan bantuan, karena
posisi kita yang kerjasama dengan
perusahaan, tapikan kita tidak bisa
serta merta seperti itu. Jadi kita
membatasi dari awal, walaupun
bantuan diberikan benar-benar
untuk kemaslahatan sekolah,
artinya melihat besarnya nama
perusahaan yang kita gandeng,
akhirnya munculah harapan-
harapan yang menggeliding
seperti bola salju dan itu mau
tidak mau kita rem. Sebisa
mungkin paling maksimal
koperasi, sebenernya ibu pernah
tawarkan bikin, kan banyak yang
emembuat keripik singkong. Ibu
bilang kalau mau dikembangkan
ikut UMKM Sinar Mas. Karena
saking pengennya mereka itu
maju.

Indikator (Pendekatan Nilai Ekonomi)


234

Pertanyaan Jawaban

Nilai ekonomi apa yang Jadi misalkan sekolah itu mampu


ingin dibentuk oleh menyelenggarakan pendidikan yang
dalam program Sekolah kreatif dan inovatif, maka tidak akan
Berhati melalui ada biaya-biaya yang dikeluarkan
pendidikan berbasis untuk membeli media pembelajaran.
karakter? Misalkan media pembelajaran itu
contohnya membuat bola, maka
bagaimana sampah-sampah atau
barang yang tidak terpakai di sekitar
rumah siswa atau sekitar sekolah itu
bisa dibikin menjadi sebuah bola.
Tanpa harus membeli yang baru,
jadi bikin sendiri, itu dalam satu
contoh kasus pembelajaran.
Otomatis ter-cut biaya. Yang kedua
pembiasaan menghemat energi, jadi
ketika anak-anak sudah terbiasa,
ketika sudah bubar sekolah ada yang
bertanggung jawab mematikan
lampu, mematikan kipas angin. itu
something yang memang kecil tapi
kalu di biasakan impact-nya akan
besar, hemat biaya, hemat listirk,
hemat air, itu kalau secara
countinue dilakukan dari aspek
235

media pembelajaran, aspek hemat


listrik, aspek hemat air, kalau setiap
hari dilakukan kan jadi besar aspek
ekonominya.

Karna kita karakternya cinta


lingkungan, maka semuanya
dihubungkan dengan lingkungan.
Semua itu dimasukin ke pelajaran,
Bagaimana strategi
misalkan pelajaran IPA tentang air,
dalam peningkatan
nanti kita bisa membuat anak-anak
ekonomi warga sekolah
diajarkan secara teori pasti di ajarin
melalui pendidikan
air berasal dari mana, dan urgensi
berbasis karakter yang
mengapa kita harus hemat air, itu
dibawa dalam program
adalah benang merah antara
sekolah berhati?
pelajaran sama BERHATI nya.
Anak-anak itu diajak untuk berpikir,
kemudian di ajak secara continue
untuk mencintai lingkungan dan
bumi.

Apakah ada pelibatan Ya, ada pastinya


mitra dan stakeholder di
dalam pelaksanaan
program Sekolah
Berhati melalui
Pendidikan berbasis
236

karakter?

Ada step-step yang dimana kita


showan ke stakeholder untuk di
Jikalau ada, bagaimana komunikasikan dan audensi apa
bentuk pelibatan yang yang kita lakukan disini, dan semua
dilakukan oleh mitra stakeholderkan pasti mendukung.
atau stakeholder di Setelah itu biasanya nati stakeholder
dalam pelaksanaan yang ada akan memberikan kita
program Sekolah jalan dengan cara, misalkan kita ada
Berhati yang dilakukan desimenisasi, mereka akan yang
melalui pendidikan teken surat tugasnya, akan menujuk
berbasis karakter? sekolah mana yang tepat untuk
melakukan desiminasi tersebut.
Sehingga penyebaran dari sekolah
berhati itu lebih masif.

Apakah ada pelibatan Kalau aku pikir Pak Ajat (Kepala


Key Person di dalam Sekolah MI Al Khaeriyah) ya,
pelaksanaan program sebenernya beliau itu local hero,
Sekolah Berhati melalui gak cuma buat MI Al Khaeriyah,
pendidikan berbasis karena belaiau itu yang bersentuhan
karakter yang langsung dengan pembangunan
dilakukan? masjid dan lain sebaginya. Ini dari
diskusi dengan beliau, Ibu tau kalau
beliau itu adalah salah satu tokoh di
237

daerahnya, dan sangat semangat


untuk malakukan sekolah berhati.
Walaupun kadang-kadang harus di
charge lagi energinya, karna kita
gak bisa jalan sendiri, dan manakala
orang sekitar tidak support maka
harus ada support orang di
sekitarnya.

Harapannya beliau istiqomah,


program berjalan baik, jadi ini
adalah perubahan mindset,
prosesnya itu akan take time, gak
akan langsung instant karna
menanam pohon itu juga gak bisa
Jikalau ada, bagaimana
instant, jadi ibu berharap beliau
peran yang diharapkan
lebih istiqomah lagi, jika memang
oleh perusahaan dari
beliau bener-bener yakin, dan tidak
Key Person yang
jadi masalah beliau ikut Sekolah
terlibat ?
Berhati itu benar-benar di jalanin,
dan nanti di instansi ada program,
kalau itu dapat memberikan
kemajuan Al Khaeriyah why not.
Kan pasti banyak aspek aspek yang
bisa dibangun jika itu benar benar
niat.

Output ekonomi apa Berharapnya sekolah sudah, selain


238

pengehematan, selain menekan


biaya operasional sekolah. Sekolah
yang diharapkan di
juga punya produk produk tertentu.
untuk keberhasilan
Tapi itu semua adalah hasil karya
program Sekolah
anak-anak dan guru yang secara
Berhati melalui
countinue bisa di produksi. Karna
pendidikan berbasis
itu bisa jadi sense of business nya
karakter?
anak-anak. Melatih sense of
business

Output ekonomi apa


yang diharapkan di
masyarakat untuk
keberhasilan program
Kayanya sama
Sekolah Berhati melalui
pendidikan berbasis
karakter?

Indikator (Pendekatan Nilai Lingkungan)

Pertanyaan Jawaban

Nilai Lingkungan apa Ini yang paling penting banget, kita


yang ingin dibentuk adalah negara yang berpenduduk
dalam program Sekolah banyak, sampahnya juga banyak,
239

semakin kesini belum terlihat usaha


yang signifikan dari banyak pihak
yang bisa berdampak hebat pada
kesadaran masyarakat untuk
mencintai bumi. Sampah aja
sekarangkan udah banyak, hal yang
kecil dan banyak dibahas buang
sampah sembarangan, kita
menghasilkan sampah saja harusnya
kan sudah menyakiti bumi.
Berhati melalui
Seandainya Sekolah Berhati itu bisa
pendidikan berbasis
di implentasikan banyak sekolah di
karakter?
Indonesia, anak anak itu tidak ada
yang buang sampah sembarang,
anak anak bisa mengelola sampah,
anak anak bisa menyayangi bumi.
Jadi generasi anak anak ini adalah
generasi yang bener-bener sadar
how to build with earth. Karena
nanti versi terburuk bumi itu mereka
yang rasakan. Bagaimana caranya
kita bener bener bisa mendidik anak
anak kita.

Bagaimana strategi Dengan cara membangun critical


dalam pembentukan thinking anak anak. Jadi cara asuh
nilai lingkungan dan cara didik kita di zaman
240

kebelakang ini adalah cara asuh


yang fiding anak langsung di suapin.
Nah sekarang walau masih
berantakan suruh makan sendiri.
Jadi kita menekankan pada
masyarakat melalui
membangun empati mereka, kenapa
pendidikan berbasis
kita harus menghemat air, kenapa
karakter yang dibawa
kita harus menyelamatkan bumi.
dalam program Sekolah
Biarkan mereka berpikir itu critical
Behati?
thinking. Jadi membangun critical
thingking, membangun kemampuan
analisis, kolaborasi yang itu yang di
tuangkan dalam kegiatan sehari-hari
di sekolah kemudian dikaitkan lagi
dengan isu lingkungan

Apakah ada strategi


pemanfaatan sumber
daya lokal yang efektif
dengan masyarakat Terus terang ada, awal awal pernah
melalui pendidikan akan ada tetapi karena ada beberapa
berbasis karakter yang hal itu belum dilakukan
dibawa dalam program
Sekolah Berhati?

Jikalau ada, bagaimana -


241

peran masyarakat yang


diharapkan dalam
strategi tersebut ?

Jikalau ada, langkah apa


yang dibentuk dengan
pemanfaatan sumber -
daya lokal tersebut?

Apakah akan
-
berkelanjutan?

Jikalau iya, bagaimana


strateginya? -

Dampak lingkungan apa Al Khaeriyah itu kan kecil,


yang diharapkan untuk kemudian tampak gersang di awal,
keberhasilan program inginnya kan dia walaupun kecil
pemberdayaan tapi cantik, walaupun sederhana tapi
masyarakat melalui bersih, cantiknya dengan pepohonan
pendidikan berbasis kemudian dengan pemberdayaan,
karakter ? misalkan ada media pembelajaran
yang di buat anak anak. Kalau guru
nya sudah bisa menciptakan critical
thinking anak anak nanti inovasinya
242

akan ngikutin. Dari situ nanti


walaupun kecil akan keren

Ibu rasa sama, karena sebenernya


Dampak lingkungan apa
kalau boleh jujur mungkin
yang diharapkan di
masyarakat tidak berharap banyak.
masyarakat untuk
Tapi setelah kita datang masyarakat
keberhasilan program
jadi lebih berani untuk berharap.
pemberdayaan
Karna memang paling tidak sudah
masyarakat melalui
ada beberapa bantuan yang
pendidikan berbasis
memungkinkan, bahwa Al
karakter?
Khaeriyah bisa terbangun lebih
cantik

TRANSKRIP WAWANCARA
243

GURU MI AL KHAERIYAH

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2022

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : MI Al Khaeriyah

Identitas Informan

Nama : Titin Hidayatin, S.Ag

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 20 November 1972

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pertanyaan Jawaban

Program MI Al Yang berkaitan dengan Sekolah


Khaeriyah yang berhati yang pertama, kita sudah
berkaitan dengan semua diusahakan tanpa sampah.
Sekolah Berhati? Anak-anak tidak membawa sampah,
alhamdulillah semua sudah bawa
piring, gelas, tumblr. Di usahakan
tahun ini tidak ada sampah di
244

sekolah, sejauh ini sampai sekarang


bertahan alhamdulillah, walaupun
ada yang lupa-lupa masih sedikit
banget yang lupa. Terus tanaman
alhamdulillah dilanjutkan. Anak-
anak digerakin Kembali. Insyallah
banyak banget yang dilanjutkan dari
program Sekolah Berhati.

Kita berusaha untuk bawa tumblr


sama tempat makan, bawa bekal.
Cara mendidik anak- Mengarahkan dan kalau ada sampah
anak untuk mengurangi ada yang bawa sampah plastic
sampah aau penghijauan suruh bawa pulang, gak boleh
sekolah? membuang sampah. Terus peraturan
kelas kalau bawa sampah berarti dia
harus pungutin sampah.

Apakah ada media Ada sih, sudah mulai pakai kardus


belajar yang bekas, buat media belajar. Buat
memanfaatkan barang keterampilan tertentu kebanyakan
bekas? pakai daur ulang.

Dampak yang dirasakan Media belajar gak harus beli,


Ketika memanfaatkan bahkan kita mengindari beli. Karna
barang bekas menjadi kan kalau beli-beli pasti dibebankan
media belajar? ke orangtua. Kita usahakan
menghindari yang beli-beli.
245

Sehingga tidak membebani juga ke


biaya operasional sekolah.

Yang pernah saya ikuti pelatihan


Kegiatan Sekolah pengolahan sampah, memisahkan
Berhati apa yang pernah sampah organik dan anorganik. Ada
diikuti? yang belajar eco enzyme, pelatihan
hidroponik.

Kalau saya si, alhamdulillah


Apa dampak yang sampah itu langsung berkurang.
dirasakan setelah Sampah yang termasuk dirumah,
mengikuti kegiatan yang bisa didaur ulang kita pisahin.
Sekolah Berhati? Alhamdulillah untuk memilah
sampah sudah menjadi kebiasaan

Perubahan yang Banyak banget si, dengan adanya


dirasakan setelah Sekolah Berhati. Karna kan dari
mengikuti program kemarin kan bimbingan, walaupun
Sekolah Berhati? dengan keterbatasan kita. MI
Alkhaeryah berubah banyak. Dari
dulu sampahnya banyak banget.
Sebenernya belum selesai, karna
kadang2 kalau kitanya lengah anak-
anak bawa lagi sampah. Ya gak
boleh berhenti sepanjang hidup kita,
harus kuat. Sebenernya itu saja si,
dari dulu kita kan paham sampah
246

organic dan anorgani, tumpukan


sampah seperti itu. Masalahnya
kuat gak kita untuk istiqomah untuk
menjaga. Pengennya kita lebih hijau
lagi. Bayam brazil alhamdulillah
bisa, strawberi walaupun belum
banyak berbuah masih bisa
bertahan. Sanitasi alhamdulillah
walaupun masih terbatas sudah baik
dan terpakai. Banyak perubahan,
dulu kan dibelakang ada tempat
toilet gak terpakai di tumpukin
kayu-kayu beka bangku, sekarang
sudah jadi bagus, sudah
dirubah.UKS alhamdulillah ada
sampai sekarnag, sampai sekarang
UKS masih terpakai. Dari fisiknya
sudah membaik dari sebelumnya.
Sekarang sudah seneng banget
anak-anak seneng aja di sekolah.

Dampah sebelum dan Sudah alahamdulillah, setahun ini


sedudah mengikuti benar-benar baik guru maupun
program Sekolah siswa berubah. Yang tadinya gak
Berhati? peduli, yang tadinya pulang
sekolah, yaudah pulang aja,
sekarang pulang sekolah ngecek
247

dulu ada sampah atau tidak. Kalau


sekarang semuanya memperhatikan,
semua guru-dan anak anak sudah
diberesin belum, masih ada sampah
gak. Karakter yang paling
signifikan berubah ya itu, peduli
sampah. Menyiram tanam
alhamdulillah ada yang sudah
berubah, apalagi ebebrapa orang.
Bahkan pulang sekolah pun
disiram. Insyaallah tiap hari
sekarang pohon ada yang siram.
Ada yang rajin banget. Guru yang
senang pohon.

Masih banyak, karna panas masih


belum ketutup semua, kita masih
perlu studio kalau mau nonton
Kebutuhan apa yang bareng itu jadi masalah. Kebutuhan
masih dibutuhkan MI Al lain masih perlu penataan sekolah.
Khaeriyah? Yang harus pelan-pelan kita
beresin. Rak septu sudah ada tapi
belum mencukupi. Terus kebutuhan
tempat cuci tangan pada rusak, kita
248

Bantuan yang pernah Hidroponik masih ada, yang poster


diberikan program edukasi masih ada, tempat sampah,
Sekolah Berhati? komposter juga ada.

Sama dirumah mereka sudah suka


buang sampah ditempatnya gak
Apakah dirumah
Cuma di sekolah. Dia tau kalau
siswa/siswi juga
kotoran bisa buat masalah. Jadi
mengimplementasikan
anak-anak dirumah juga berusaha
program Sekolah
memilah sampah. Rata-rata anak-
Berhati?
anak sini bantuin orangtua di
rumah.
249

TRANSKRIP WAWANCARA

SISWI MI AL KHAERIYAH

Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2022

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : MI Al Khaeriyah

Identitas Informan

Nama : Devina

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang Selatan, 11 Februari


2011

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Indikator Latar Belakang Informan

Pertanyaan Jawaban

Perasaan setelah Ikut, senang jadi gak banyak


mengikuti program
250

Sekolah Berhati? sampah lagi.

Ikut membersihkan sampah supaya


Bagaimana cara menjaga
tidak banyak sampah, menyiram
lingkungan sekolah?
tanaman

Apakah dirumah
Kalau dirumah dilakuin juga,
siswa/siswi juga
dirumah juga tidak membuang
mengimplementasikan
sampah sembarang, merawat
program Sekolah
lingkungan.
Berhati?

Apa perasaannya ketika


melihat perubahan Senang, ngeliatnya bersih, nyaman,
sekolah setelah bagus, sama rapih, dan belajarnya
mengikuti program jadi lebih semangat.
Sekolah Berhati?

Bagaimana cara Buat bikin kreasi, kalau sedotan


mengelolah sampah bikin bunga, kalau botol aqua buat
yang ada di sekolah? tempat taruh bunganya.

Apa perasaannya setelah Senang, sekolah jadi lebih bersih


mengikuti kegiatan- sekarang, lebih hijau, jadi lebih
kegiatan program banyak tanaman. Mau ikut lagi, biar
Sekolah Berhati? ngebersihin lingkungan.
251

Lampiran 5

DOKUMENTASI
WAWANCARA INFORMAN
1. Kepala Sekolah MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan

2. Kepala CSR Sinar Mas Land Bidang Pendidikan


252

3. Pendamping Program Sekolah Berhati


253

4. Guru MI Al Khaeriyah Tangerang Selatan


254

5. Siswi MI Al Khaeriyah

SARANA DAN PRASARANA MI AL KHAERIYAH


TANGERANG SELATAN
1. Gedung Sekolah
255

2. Lapangan

3. Ruang Kelas
256

4. Ruang UKS
257

5. Taman Sekolah
258

6. Sanitasi Sekolah
259

7. Tempat Cuci Tangan


260

8. Tempat Parkir

Anda mungkin juga menyukai