TEORI POLYA
(Kajian analisis mata diktat Pendalaman Materi Matematika di Balai Diklat Keagamaan Surabaya)
Makmun Hidayat
12. DEIKSIS DALAM BAHASA USING DI BANYUWANGI
Surabaya
April - Juni 2017
ISSN 1.978 - 49s3
PENANGGUNG JAWAB :
Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Dr. H. Muchammad Toha, M.Si
MITRA BESTARI :
Prof. Dr. H.M. Ari Haidar; MA (sosiorogi Agama/Keagamaan - univ Negeri
surabaya)
Prof. Dr. Zainuddin Mariki, M.si (sosiorogi pendidikan, Dewan pendidikan
Jawa Timur)
prof. Masdar Hilmy, MA., ph.D (pendidikan
tslam _ UtN Sunan Ampel)
Dr. Warsiman, M.pd (pendidikan Bahasa lndonesia _ Univ, Brawijaya
Malang)
RREDAKTUR:
Dr. Widayanto, M.pd
Drs. lmam Sutikno, M.M
Drs. Machzudi, M.Si
Dr. Muslimin, M.M
EDITOR:
Sholehuddin, M.pd.t
Drs. Sutowijoyo, M.pd
Dr. H.M. M usfiqon, M.pd
M iftah ussirojud in, S.Ag, M.M
Drs. H. Shollkin, M.Ed
DESAIN GRAFIS :
Drs. H. Khamim Thohari, M.Ed
SEKRETARIAT:
Achmad Ya nuar Ansori, M.Ed
Anton Sasono, SE., M.AB
M. Anung Edy Nugroho, SE
PENERBIT:
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
ALAMAT REDAKSI & TATA USAHA:
Jl. Ketintang Madya 92 Surabaya
Tetp. {031) 8280116,829249 Fax. (031) 8290021
E_mail : inovasi. bdksura baya @gma il.com
LAY OUT & CETAK :
lerc. a{plna retp. 031 532 7639, 081 5501 3123
E-mail : alpha_sby@yahoo.com
10. TINDAK PENYELAMATAN MUKA DALAM KOMUNIKASI LISAN DI TEMPAT KERJA
Jomol (Hal.: 105 - 122)
11, ANALISIS KETERKAITAN METAKOGNITIF DALAM PENYELESAIAN SOAI CERITA BERDASARKAI
TEORI POLYA
(Kajian analisis mata diklat Pendalaman Materi Matematika di Balai Diklat Keagamaar
5urabaya)
Mokmun Hidoyot (Hal : 123 - I32\
12. DEIKSISDALAM BAHASA USING DI BANYUWANGI
Syuhodok, Bombong Wibisono, don Agus Soriono (Hal. 133- 146)
13. PEMAHAMAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA MAHASISWA CALON GURU DAN SOLUS
REFLEKTIF (Studi pada Salah Satu Perguruan Tinggi di Maluku)
Anasufi 9onowil, Wohyu Sopondi2, Asep Kodorohmod, M. Solehuddin? (hal. 1.47 - 156)
14. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)PAD/
PEMBELAJARAN MENULIS RECOUNT TEXT
Mohamad Djuondo (Hal. 157 - 166)
15. SEKLEK GAME TO FOSTER STUDENTS' LANGUAGE COMPETENCES
Eko Sugeng Ariodi lHal. 167 - 171]r
16. ANALISIS HASIL BELAJAR IMPLEM€NTASI METODE PEMBELAJARAN SIMULASI PADA DIKLA
LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
Heni Mardiningsih (Hol. L73 - 188)
17. URGENSI PENINGKATAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MEMBANGUI
WORLD CLASS GOVERNMENT
Rofikotul Korimoh (Hal. 1B9 - 202)
IV
PEMAHAMAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA MAHASISWA
CALON GURU DAN SOLUSI REFLEKTIF
(Studi pada Satah Satu Perguruan Tinggi di Matuku)
P RO SP E CT I V E T E AC
HERS' UNDER STAN D I N G O N STAT E S O F
TAATTER AND THEIR CHANGES AND REFLECTIVE SOLUTIONS
(Study at one of university in Moluccas)
Anasufi Banawil, Wahyu Sopandi2, Rd. Asep Kadarohmanr, M. Sotehuddina
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman
wujud zat dan perubahannya oleh mahasiswa calon guru.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek sebanyak
30 mahasiswa calon guru semester 6 pada salah satu perguruan
tinggi di Maluku tahun akademik 201,6/2017. tnstrumen berupa
nal Dik[at Keagarnaan, Vol. LL,
^o.
2, Apri( - Ju^i 2oL7
48
Diklat Keagamaan, vol. aL, no. 2, April - Ju^t 2oL7
kimia adalah tentang materi (sifat, struktut mendeskripsikan pemahaman wujud zat dan
-Jurnal
komposisi) dan perubahannya (Geller, 2003; perubahannya pada calon guru dengan subjek
Chang, 2010). Berdasarkan uraian di atas dan lokasi yang berbeda, yakni pada salah
terlihat bahwa pemahaman konsep yang satu perguruan tinggi di Maluku. Diharapkan
baik tentang benda, zat dan partikel akan tulisan ini dapat memperkaya data konsepsi
menjadi bekal untuk memahami materi calon guru IPA tentang benda dan sifat-sifat-
pelajaran IPA selanjutnya (Johnson, 1998). nya yang dapat menjadi bahan refleksi bagi
Hasil penelitian Sopandi, La t ip, dan pengampu mata kuliah IPA pada umumnya.
Sujana pada salah satu perguruan tinggi di Selain itu, dengan tesedianya data yang ada
Jawa Barat (tahun 2016) mengindikasikan dapat dijadikan inspirasi untuk melakukan
bahwa Program PGSD belum berhasil penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
memberikan calon guru SD pemahaman topik tersebut atau melakukan penelitain
konseptual penuh terkait dengan topik serupa namun pada topik yang berbeda di
materi dan perubahannya. Mahasiswa calon progam studi sejen isnya.
guru sekolah dasar mayoritas masih belum
memiliki penguasaan materi yang memadai METODE
pada topik wujud zat dan perubahannya. Penelitian ini menggunakan metode
Ma has iswa belum menguasai konsep- deskriptif. Subjek sebanya k 30 ma hasiswa
konsep pada level submikroskopik (verbal calon guru semester 6 pada salah satu
dan visual) dan simbolik. Masih adanya perguruan tinggi di Maluku tahun akademik
ketida kta huan dan miskonsepsi pada 201612OL7. lnstrumen berupa tes (sifat
topik yang ada. diskontinu materi; sifat benda berdasarkan
Data penelitian tersebut merupakan wujudnya; dan wujud zat dan perubahannya).
bagia n dari gambaran pemahaman lnstrumen tes dalam bentuk pilihan ganda yang
konseptual calon guru terkait dengan topik dikombinasikan dengan uralan dan tingkat
materi dan perubahannya pada karakteristik keyakina n pilihan jawaban. Pemahaman
subjek tertentu. Tentu nya gambaran m a ha siswa calon guru d ik Ia s if ik asIkan
149
ut nal Dik[at Keagatmaan, vol. aL, 2, April - Ju^i 2oL7
^o.
'150
urnal Diklat Keagavnaan, \iol. L:t, 2, April - Jur,\i ?cL7
^o.
'16 67 667
Paham 20 10 30 6,67 30 667 P3ham 16,67 6,67 10 6,67 6,67 3,33
Paham Sebagiar 0 10 13,33 36,67 23,33 33 3-r Paham Sebagian 20 43,33 30 36,67 56,6? 2A
[,4iskonseps 43,33 56,67 20 16,67 26 6i lJ,JJ lvllskonseps 0 0 0 0 0 0 0
Tidak Paham 36 67 0 2A 13 33 53 33 20 46 6i iidak Paham OJ,JJ 50 60 60 f,b tl/ 36 6t 76,67
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 Jumlah 100 100 100 100 100 100 100
PEMBAHASAN
. 5ecara umum pemahaman mahasiswa
, alon guru tentang keberadaan partikel
ir:.1d.it, .aii', gas) sudah cukL;p baik, Namun
.F.l
Diklat Keagaunaar,, Vol. La, Z, April - Jut,i ZOLT
^o.
demikian, sepertiganya (33,33 %) ridak paham dapat saja disebalrkan karena fenomena
-Jur^al
terkait keberadaan partikel gas (Tabel 1). rnenyublim dan mengkristal jarang ditemui
Terkait keberadaan ruang bebas partikel oleir mahasiswa dalam kesehariannya.
(padat, cair gas); sebagian besar mahasis\,^ra Demikian halnya dengan miskonsepi mahasiswa
tidak paham, persentase ketidakpahaman terkait memuai, menguap dan membeku,
terbesar terjadi pada keberadaan ruang bebas fenomena tersehJut.jarang dia m ati dengan
partikel gas (83,33%). llemun demikian, tidak seksa ma dalam keseharian mahasiswa.
ada miskonsepsi pada keberadaan ruang Pada level submikroskopik-verbal
bebas pa rtikel (Tabel 2). (Tabel a) mahasisrr'ya calon guru mengalami
Terkait sifat diskontinu materi, menurut miskonsepsi pada semua konsep yang ada
Sopandi (200a; 2005) ternyata diterimanya {memuai, menguap, mengembun, mencair,
konsep sifat diskonlinu yang dikernukakan membeku, menyublim, dan mengkristal).
oleh Leukippos dan Demokritos dan ditolak- M iskonse psi yang dialami mahasiswa
nya sifat kontinu dari maieri yang dikemukak3n (Tabel 5) sejalan dengan hasil penelitian
oleh Aristoteles dan dianut oleh para ilmuwan sebelumnya {0zmen, 2011; 0zmen, 201.3;
dijamannnya memerlukan waktu ratusan Abdullah, lsmail & Surif,2013; Aydin & Altuk,
tahun. Lebih lanjut menurut Sopandi (2004; 2013; Sopandi, Latip & Sujana; 2016). pada
2005) bahwa penanaman konsep at(-.)m (yang level submikroskopik-visual (Tabel 6) lebih
merupakan akibat dari ditcrimanya konsep dari separuh (dengan rerata 57,62 %) mahasiswa
sifat diskontinu dari materi) perlu diar,^;ali tidak paham akan konsep perubahan wujud.
dengan upaya pengeliminasian konsep Persentase ketidakpahaman terbesar te rja d;
kontinu tentang materi. Bila konsep sifat pada konsep mengkristal 176,67 %). pada ler.rel
kontinu tidak dielintinasi, maka kesalahan simbolik (Tabel 7) lebih dari separuh {dengan
konsep yang lain nrungkin muncul setelah rcrala 76,67o,/o) mahasiswa tidak paham akan
pembelajaran. Misalnya atom merniliki sjfat- konsep perubahan wujud. persentase
sifat fisik seperti wujud padat/cair/gas, titilr ketidakpahaman terbesar teriad i pad:
didih, titik leleh, warna, memuai, dll. padahal konsep menyublr m 196,67 %).
kita tahu bahwa sifat sifat fisik tersebut Dari hasil di atas tergambar bahwa
merupakan sifat dari kumpulan partikel, konsep mater! dan perubahannya bukan
partikel yang menyusun materi bukan sifat konsep yang mudah dan sederhana tetapi
masing-masing partikel. Penanaman ko nse p sukar dipahami karena pada level makroskopik
atom akan mudah dipahami siswa bila saja masih terdapat mahasiswa yang tidak
sebelumnya mereka melalui pengamatan bisa paham; pada level submikroskopik (verbal
melihat bukti-bukti bahwa materi bersifat dan visual) dan simbolik pemahaman
diskontinu. Untuk membekali siswa dengan mahasiswa belum maksimal; masih adanya
materi prasyarat tersebut, maka diperlukan nr is konseps i dan persentase ketidak,
sejumlah percobaan yang dapat menjembatani pahaman lebih dari 50 %. Oleh karenanya,
siswa untuk menyeberang dari konsep bahwa diperlukan upaya men ingkatkan pemahaman
rnateri bersifat kontinyu ke diskontinu (penguasaan l<onsep) mahasiswa calon guru akan
Pada level makroskopik sebagian besar topik materi dan peru ba hannya.
mahasiswa calon guru paham akan konsep De nga n melihat karakteristik bahan
memuai, menguap, mengembun, mencajr dan ajar, pengalaman mengajar bahan ajar dan hasil
membeku. Sementara untuk konsep menyublirn belajar sebelumnya, dosen dapat melihat
dan mengkristal sebagian besar mahasiswa hal tersebut sebagai sebuah hasil studi
tidak paham. Miskonsepsi ditemukan pada pendidikan. Dari studi tersebut, ciosen dapat
konsep memuai, menguap, membeku {Tabel 3). rnensinergikan dengan ilmLr dan teori-teori
Ketidakpahman pada level makroskopik penCidikan yang dimilikinya. Hasil sinerginatas
Diklat Keagarnaan, Vol. LL, mo. 2, April - Juni \otz :
ini menurut Suyitno (2009) dapat dijadikan (lpek et.o/., 2010). Selain itu, kegiatan
titik tolak dalam rangka praktek pendidikan
-Jurnal laLroratorium yang berbasis Predict-Observe
dan/atau studi pendidikan selanjutnya. Oleh Exploin IPOE) mampu meremediasl dan
karena itu, dosen perlu merencanakan meningkatkan pemahaman dan sikap calon
penggunaan strategi pembelajaran, m edia guru dibandingkan dengan pembelajaran
serta sumber belajar yang tepat. Penggunaan tradisional (Vadapally, 2014; Acarseqen, &
strategi pembelajaran, media serta sumber Mutlu,2016).
belajar yang dimaksud untuk memperbaiki Selain it u, diperlukan sebuah bentuk
penguasaan materi, meminimalisir terjadinya pendekatan perubahan konsep. Salah satu
miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman strategi pendekatan perubahan konsep adalah
mahasiswa akan topik yang ada. Tentunya, Conceptuol Chonge Iext (CCT) atau teks
strategi, media, dan sumber belajar yang ada, perubahan konseptual. Teks yang digunakan
dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk memperkenalkan teori-teori yang
dalam sebua h pembelajaran. akan meyakinkan siswa bahwa mereka
Menurut lsma il, dkk (2015) semua me miliki kesalahpahaman tentang fakta-
miskonsepsi merupakan kesalahan, namun fakta ilmiah (Hynd, 2001; Ozkan & Selcuk, 2015).
tidak semua kesalahan dlkatakan miskonsepsi. Teks perubahan konseptual menentukan
Sebuah prakonsepsi (konsep awal) atau kesa la h pa ha ma n siswa, memperjelas alasan
sebuah kesalahan karena ketidakpahaman mereka, dan menjelaskan mengapa hal
biasanya lebih mudah diubah. Hal tersebut tersebut salah dengan menggunakan contoh-
akan berubah manakala siswa yang ber- contoh konkret (Guzzetti, etol.,L997; Ozkan &
sangkutan diajarkan konsep yang benar Selcuk, 2015). Di dalam teks perubahan
(lbrahim, 2Of2 : f,\. Sementara miskonsepsi konseptual, siswa secara eksplisit diminta
bersifat sangat tahan terhadap perubahan, untuk memberikan prediksi terhadap sebuah
stabil, dan bersifat pervasif sehingga sulit situasi dan kemudian miskonsepsi dan
sekali diubah- Konsep pembelajaran yang penjelasan ilmiah dari situasi tersebut
sukar perlu dibahas secara mikroskopik disajikan (Chambers & Andre, 1997; Balci,
(Ka da roh ma n, Nahadi & Ratna, 2010). 2006; Cepni & Ci1,2010; Aydin, 2012).
Mikroskopik yang dimaksud dalam tataran UItay, Durukan dan Ultay (2014) teks
aspek molekuler baik secara verbal maupun perubahan konseptual (CCT) dapat di-
dengan bantua n gamba r/visua L integrasikan dengan teknik Predict-Observe
Kesalahpamahan mahasiswa perlu Exploin IPOE). Karena CCT dimulai dengan
dipelajari dan dicari solusi reflektifnya oleh pertanyaan prediksi, s iswa mem prediksi
dosen. Hal ini sejalan dengan pemikiran jawaban dengan pengetahuan mereka yang
Keles dan Demirel (2010) bahwa penyajian sudah ada. Untuk mengamati penjelas;n
kesalahpahaman dalam buku guru dapat ilmiah terkait kasus ini, siswa melakukan
membantu guru dalam merencanakan suatu kegiatan untuk mengungkapkan
proses pembelajaran yang lebih baik. pengetahuan baru yang logis dan jelas.
Banyak cara yang mungkin bisa diuji Setelah itu siswa bisa menjelaskan jawaban
untuk meningkatkan penguasaan konsep terkait pertanyaan ilmiah. Dengan mengguna-
mahasiswa calon guru. Salah satu strategi kan POE, siswa memiliki kesempatan untuk
yang dapat dicoba adalah strategi Predlct- menggunakan pengetahuan mereka di
Observe-Exploin (POE). Strategi ini dipandang laboratorium (White & Gunstone, 1992).
baik untuk meningkatkan pemahaman siswa
KESIMPULAN
{Liew & Treagust, 2OO4;Ieo, Yan, & Goh, 2016;
Sreerekha, Arun & Swapna,2016) dan dapat
Pemahaman ma ha s iswa calon guru
memperba iki miskonsepsi calon guru/guru tentang keberadaan partikel (padat, cair, gas)
153
Diklat Keagaunaan, Va[. LL, no. Z, Apt,il _ Juni 2oL7
sudah cukup baik. Namun demikian, tcrjadi pada konsep mengkristal 176,67 %1.
-Jur^al (33,33 %)'tidak paham terkait
sepertiganya Tacia level simbolik lebih dari separuh
ke beradaa n .partikel gas.'Terkait keberadaan (dengan rerata 76,67 %) mahasiswa tidak
rrlang bebas pa rtilt€,| ,l(padat, cair gas); paham akan konsep perubahan wujud.
sebagia n besa r ma ha s iswa tida k paham, Fersentase ket ida kpa ha ma n terbesar terJadi
persentase ketidakpahaman terbesar ter.ja di pada konsep rnenyublim (96,67 %).
pada keberadaan ruang bebas partikel
gas (83,33 %).Pada level makroskopik sebagian SARAN
besar mahasiswa paham akan konsep memuai, Perlu adanya penelitian ulrtuk rnenguji
menguap, mengembun, mencair dan membeku. keefektifan penggunaan strategi pOE dalam
Sementara untuk konsep menyublim dan meningkatkan penguasaan konsep wujud zat
mengkristal sebagian besa r mahasiswa dan perubahannya. Selain itu, penelitian dan
tidak paham. Pada level submikroskopik- pengembangan bahan bacaan Teks perubahan
verbal ma has iswa mengalami rniskonsepsi Konseptual atau Conceptual Change Text eCfl
pada semua konsep perubahan wujud. pada pada topik wujud zat dan perubahannya
level su bm ikroskopik-visua I lebih dari diperlukan agar dapat meningkatkan
separuh (dengan rerata 57,62 %) mahasiswa pemahaman konsep dan mem in jma lisir
tidak paham akan konsep perubahan wujud. miskonsepsi wujud zat dan perubahannya. [a]
Persentase ketidakpahaman terbesar
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, N., lsmail, S., & surif, J. (2013). Malaysia Secondary students, conceptions about the
Particulate Nature of Matter. Proceedings.The 2013 lnternational Conference on Education
and
Educational Technologies.
Abraham. A & Ozmen, H. (2002). A stucly of stucients'level of understanding ofthe particulate
nature
of matter at seconda ry school level. Bogozici universitv Journol of Educotion 45-60..
,19(2 ), .
Acarseqen, 8., & t\,4utlu, A. (2016). predict-observe..exolain tasks in chemistry laboratory: pre-service
elementary teachers' understandinA and attitLrdes. Sakoryo University lournol of Education,
6 (2), 184-208.
Aydin, A. & Altuk. YG. (2013i. Turkish 5cience Student Teachers' Conceptions on the States
of Matter.
I nternatio nol Educotion Studies, 6(5), 104-115.
Aydin, S. (2012 ).
Remediation of misconception a bout geometric optics using conceptua I cha nge text.
lournal of Education Reseorch ond Behoviot;rai Sciences, 1(1) 001_012.
Balci, C. (2006). Conceptual change text orientecl instructions to focilitate conceptuol chonge
in rote ol
reoction concepts. (Thesis). The Graduate Shool of Naturaland Applied Sciences Middle East
Tecn ica I University. Turkey.
Chang, R. (2O1O). Chemistry. Ed. 10. Boston: Mc Graw-Hill.
qepni,5 , & Cil, E (2010). Using a conceptual change text as a tooi
to teach the nature of science in an
explicit reflective approach. Asia-p acific Forum on Science Leorning ond reoching, 1,L(l\.
chambers, s.K., & Andre, T. (1997). Gender, prior knowredge, interest, and experience
in erectricity
and conceptual change text ma n ipu lations in lea rning a bout direct current.
-/our nol of Research
in Science Teachinq, 3a(4, IO7,I23.
Geller, E. (2003), Dictionary of Chemistry. Edisi ke ?. New york: McGraw_Hill.
Guzzetti,B. J., williams, w o., skeers, S, A., & wu, s" r,,1. (1997) rnfruence of text
structure on iearning
counterintuitive phvsics concepts. lourna! of llesearch in Sctence Teoching,34,70L-179.
FA
Diklat Keagawraan, Vol. 7,1-, no. 2, April - Ju^i 2OL7
H6land, B. (2010). Student teacher conceptionsof matter and substances-evaporation and dew
-Jurnal
formation. Nordin o, 6(21, 109-124.
Han, H.5. & Brown, EJ. (2013). Effects of critical thinking intervention for early childhood teacher
ca ndidates. The Teocher Educotor, 48,I1O-127 .
Howe, A. C. & Jones, L. (1,993). Engaging children in science. New York: Macmillan Publishing Company,
Hynd, C. R. (2001). Refutational texts and the change process. lnternotionol lournol of Educotionol
R e se o r c h, 35(7 l, 699 -7 14.
lbrahim, M. (2012). Seri pembelojaran inovotif: kosep, miskonsepsi, don coro pembelojorannyo.Surabaya:
Unesa University Press.
lpek, H., ef. o/. (2010). Using POE strategy to investigate student teachers' understanding about the
effect of s u bsta nce type on solubility. Procedio Sociol and Behoviorol Sciences,2,648-553.
lsmaif, L l., dkk. (2015). Diagnostik miskonsepsi melalui listrik dinamis fourtier test. Prosiding Simposium
Nosionol lnovasi don Pembelajoran Sains 2075 (SNIPS 2015) 8 don 9 Juni 2015 Bondung-lndonesio
(h1m.381-384).
Johnson, P (1998). Children's understanding of changes of state involving the gas state, Bagian 2:
Evaporation and condensation below boiling point. lnterndtionol J ournal of Science Educotion,
20(6),69s-709.
Kadarohman, A., Nahadi, Mira, R. A. M. (2010). Miskonsepsi dan sikap siswa pada pembelajaran lemak
melalui praktikum pembuatan sabun transparan. Jurndl Pengdjoron MlPA,15(1), hlm. 45- 49.
Keles, E. & Demirel, P. (2010). A study towards correcting student misconceptions related to the color
issue in light unit with POE technique. Procedio Sociol ond Behovioral Sciences,2,3134-3139.
LieW W & Treagust, D. (2004). The effectiveness predict-observe exploin (poe)technique in diognosing
C.
student's understondinq of science ond identifying their level of ochievement [Versi elektronik].
Merritt, J. D., 5 hwa rtz, Y, & Krajcik, J. (2007). M iddle school stude nts' development of the pa rticle
model of matter. A poper presented at the onnuol meeting of the Nationol Associotion of Reseorch
in Science Teoching, April 2007, New Orleons, U (L-79).
Ornstein, A. C. & Levine, D. U. (2008). Foundotion of educotion.fen edition. Boston: Houghton Mifflin
Company.
Ozkan, G.,& Selcuk, G. S. (2015). Effect oftechnology enhanced conceptual change texts on students'
understanding of buoyant force. Universal Journol of Educotionol Reseorch, f|'72],,981,-988.
Ozmen, H. (2011). Turkish primary students'conceptions about the particulate nature of matter.
I nternoti onol Journo I of Envi ronme ntdl & Scie nce Ed ucoti on, 6(\J, 99-I21,.
Ozmen, H. (2013 ). A Cross-National Review of the Studies on the Particulate Nature of Matter and
Related Concepts. Eurasian J. Physicol & Chemicol Educotion, S(2L 8I-1,1O.
Snir, J., Smith, C.1., & Raz, G. (2003). Linking phenomena with competing underlyjng models: A software
tool for introducing students to the particulate model of matler. Science Educotion, ST (6),794-830.
Sopandi, W (2004). Ra u mvorstellungsvermdgen und chem ieverstd nd nis im chemieunterricht. Disertasi
di Universitas Muenster, Sc h i.i lingverlag.
Sopandi, W. (2005). Mengenalkan keberadaan partikel terkecil materi melalui percobaa n-percobaa n
sederhana sebagai upaya mempermudah siswa belajar kimia dalam rangka meningkatkan kualitas
implementasi kurikulum 2004. Bahan Seminar Nasional Pendidikan lPA, Bandung 10 September
2005. Bandung: UPI Press.
Diklat Keagau.naan, vol. La, 2, April _ Ju^i zoLT
^o.
sopandi, w., Latip, A., & sujana, A. (2016). prospective primary school teachers, understandings on
-Jur^a[
states ofmatter and their changes. Proceedings lnternastionol Seminor on Mothemotics, Science,
ond ComputerScience Educotion (MSCEIS 2016) BandungJndonesio
lhlm.1-12). Bandung: Upl press.
Suyitno, Y. (2009) . Londoson Filosot'is pendidikon. Ba nd ung: U p r-Fa kultas pendidikan.
sreerekha, s,, Arun, swapna, s. (2016). Effect of pred ict-observe-expla in strategy on
R. R., &
achievement in chem istry of seconda ry school students. lnternotionol Journol of Education &
Teaching Anolytics, 1(1), 1-5.
Teo, T.W., Yan, YK., & Goh, M.T. (2016). Using prediction-observatio n-explanation-revision to structure
young children's lea rning a bout floating and sinking: The lournal of Emergent science, JEs,
lo, rz-23.
Treagust, D.F., et ol. (2010). Evaluating students' understanding of kinetic particle theory concepts
relating to the states of matter, changes of state and diffusion: A cross-national siudy. /nte rnotionol
lournol of Science ond Mothemotics Educotion, g(Il, 1-4I-164.
Ultay, 1.t., Durukan, U. c., & Ultay, E. (2014). Evaluation of the effectiveness of conceptual change texts
in react startegy. Chemistry Educotion Reseorch ond practice,j,_38.
Vadapally, P (2014). Exploring students' perceptians ond pert'ormonce on predict-observe-exploin
tosks
in high school chemistry laboratory. (Disertation). The Graduate School, University of Northern
Colorado.
white, R. T. & Gunstone, R. F. (1992). probing understanding. Grear}rirain: Falmer press.
56
rm$o%srr Jurnal Diklat Keagamaan
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan ffifilll
Surabaya