Anda di halaman 1dari 14

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library

KATA ULANG PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XII IPS-3
SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:
Ika Arinda Anggana Raras
A310130013

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

1
HALAMAN PERSETUJUAN

KATA ULANG PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XII IPS-3
SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

IKA ARINDA ANGGANA RARAS


A310130013

Telah diperiksa dan disetujui oleh untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Yakub Nasucha, M.Hum


NIP. 195705131984031001

2
HALAMAN PENGESAHAN

KATA ULANG PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XII IPS-3
SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG

OLEH:
IKA ARINDA ANGGANA RARAS
A310130013

Telah dipertahankan di depan Dewan penguji


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 22 Juli 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji:

1. Dr. Yakub Nasucha, M.Hum ( )


(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd ( )
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno


NIK. 196504281993031001

3
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,


maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Juli 2017


Penulis

Ika Arinda Anggana Raras


A310130013

4
KATA ULANG PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XII IPS-3
SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG
Abstrak
Penelitian ini mempunyai dua tujuan, (1) mendeskripsikan bentuk kata ulang pada
karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang, dan (2)
mendeskripsikan makna kata ulang pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3
SMA Negeri 1 Sumberlawang. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Penelitian ini dimulai dari 10 November 2016 sampai dengan 12 Juli 2017.
Data penelitian berupa bentuk-bentuk kata ulang yakni pengulangan seluruh bentuk
dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, pengulangan sebagian: (a) pengulangan
sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal, (b) Pengulangan sebagian dengan kata
dasar bentuk kompleks, pengulangan dengan berimbuhan atau afiksasi, dan
pengulangan dengan variasi fonem/ dengan perubahan bunyi. Serta makna kata ulang
yang diambil dari sumber data karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri
1 Sumberlawang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
analisis dokumen dan studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model analisis interaktif yang berupa pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ada dua hal hasil penelitian ini. Pertama,
penggunaan pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi,
pengulangan sebagian: (a) pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal,
(b) Pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, pengulangan dengan
berimbuhan atau afiksasi, dan pengulangan dengan variasi fonem/ dengan perubahan
bunyi pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang.
Kedua, penggunaan makna kata ulang pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3
SMA Negeri 1 Sumberlawang.
Kata kunci: bentuk-bentuk kata ulang, makna kata ulang, karya tulis ilmiah.

Abstract

This research have two purposes, (1) to describe words repetition of paper research
to students XII Society Knowledge-3 class Senior High School Negeri 1
Sumberlawang, and (2) to describe paper research student of XII Society
Knowledge-3 class Senior High School Negeri 1 Sumberlawang. This method is
using descriptive qualitative. This reseacrh start from 10 November 2016 until 12
July 2017. Data of reseacrh is from of repetition words like afiction, a half
repetition: (a) a halft repetition with basic of singular form, (b) a half repetition
with basic form of complex, repetition with afiction and repetition with variety of
phoneme/ with change of sound. The source of data paper of research take from XII
Society Knowledge-3 class Senior High School Negeri 1 Sumberlawang. Technique
collecting data in this research using analysis document and literature study.
Tecnique of analyzing data in this research use model interactive analyze like
collecting data, reduction data, saving data, taking whole of without variety of
phoneme and affiction, a half repetition: (a) a halft repetition with basic of singular
form, (b) a half repetition with basic form of complex, repetition with afiction and

1
repetition with variety of phoneme/ with change of sound. In this paper research
student of XII Society Knowledge-3 class Senior High School Negeri 1
Sumberlawang.
Key Words: Forms repetition words, meaning of repetition words, paper of research.

1. PENDAHULUAN

Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat abitrer yang


digunakan sekelompok masyarakat untuk berinteraksi (Chaer dalam Chaer, 2009:30).
Sementara itu, menurut (Brown dalam Tarigan, 2009: 3) bahasa adalah suatu sistem
yang sistematis, barangkali juga untuk sistem generatif. Dalam perkembangannya
fungsi bahasa ternyata juga disajikan secara variatif. Secara ilmiah dan sistemik telah
banyak dibahas, bahwa bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi
(Ngalim, 2013:93). Selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai mata pelajaran di sekolah.

Mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya kelas XI mengajarkan tentang


keterampilan menulis salah satunya yakni karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah
terletak di KI KD 4.15 mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan
isi, sistematika, dan kebahasaan. Peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1
Sumberlawang karena di sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2013. Selain itu,
di sekolah tersebut pernah melakukan study tour di Bali dan siswa dalam hal ini
dilibatkan oleh guru dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

Ada dua tujuan dalam penelitian ini. (1) mendeskripsikan bentuk kata ulang
pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang. (2)
mendeskripsikan makna kata ulang pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3
SMA Negeri 1 Sumberlawang.

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komuikasi ilmu pengetahuan yang


berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas
keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Mengenai karya tulis
ilmiah ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan
secara empirir dan objektif. Dengan demikian, karya ilmiah ditulis bukan sekedar

2
untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian, melainkan
untuk mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan
materi. Hal ini terjadi karena hasil suatu karya ilmiah dibaca dan dipelajari oleh
orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Peneliti melakukan penelitian yang berhubungan dengan ilmu bidang
morfologi, khusunya tentang reduplikasi. Morfologi itu sendiri merupakan suatu
bidang linguistik yang mempelajari tentang morfem dan kombinasinya (Kridalaksana
dalam Rohmadi, dkk, 2012: 3). Sementara itu, istilah reduplikasi di dalam morfologi
diartikan sebagai pengulangan kata. Dimana menurut (Rohmadi, dkk, 2012:86-92)
kata ulang dikelompokkan menjadi empat golongan, yakni (1) pengulangan seluruh
bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, (2) pengulangan sebagian: a.
Pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal, b. Pengulangan sebagian
dengan kata dasar bentuk kompleks, (3) pengulangan dengan berimbuhan atau
afiksasi, dan (4) pengulangan dengan variasi fonem/dengan perubahan bunyi.
Penelitian mengenai kata ulang banyak dilakukan oleh para ahli. Penelitian
tersebut dilakukan oleh Zuraw (2002) menekankan pada penelitian tentang vokal
fonologis. Harris & Morris (2005) membahas tentang infleksi jamak tak terduga di
Spanyol: reduplikasi dan metatesis. Penelitian tersebut lebih menekankan pada
berbagai dialek Spanyol dari akhiran jamak dari kata kerja di mana itu adalah
semantik, sintaksis, dan morfologis. Penelitian Sharon & Zoll (2005) membahas
tentag Reduplikasi: menggandakan di morfologi. Penelitian tersebut membawa
reduplikasi dalam lingkup teori fonologi morfologi. Rubino (2005) hasil
penelitiannya mengarah pada jenis konstruksi reduplikatif ditemukan dalam bahasa-
bahasa dunia dan fungsinya. Fee dan David (2008) meneliti “Reduplikasi sebagai
Strategi Pembangunan Fonologis”. Hasil mengungkapkan reduplikasi menjadi pola
umum selama tahap awal perkembangan fonologis yang paling sering digunakan
oleh anak-anak lebih memilih untuk mengikuti multisyllabic bukan saja bersuku kata
pembangunan.

3
2. METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada data
gabungan yang diperoleh dari lapangan yang berwujud kata, frasa, klausa, kalimat,
dan wacana yang dikumpulkan dengan purposive sampling dan menggunakan
prosedur ilmiah dan lebih mengedepankan makna daripada menggenaralisasi hasil
penelitian tersebut (Rohmadi dan Yakub, 2015:24). Penelitian ini dimulai dari 10
November 2016 sampai dengan 12 Juli 2017. Data penelitian berupa bentuk-bentuk
kata ulang yakni pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi,
pengulangan sebagian: a. pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal, b.
Pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, pengulangan dengan
berimbuhan atau afiksasi, dan pengulangan dengan variasi fonem/ dengan perubahan
bunyi yang diambil dari sumber data karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA
Negeri 1 Sumberlawang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis
dokumen dan studi pustaka. Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis sebuah
dokumen yang terdapat pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1
Sumberlawang. Studi pustaka dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
sumber-sumber tertulis yang berupa buku, jurnal, dan lain-lain yang berhubungan
dengan morfologi, khususnya bentuk-bentuk kata ulang. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan model analisis interaktif yang berupa pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berikut ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai wujud
penggunaan kata ulang yakni pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem
dan afiksasi, pengulangan sebagian: a. Pengulangan sebagian dengan kata dasar
bentuk tunggal, b. Pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks,
pengulangan dengan berimbuhan atau afiksasi, dan pengulangan dengan variasi
fonem/dengan perubahan bunyi. Serta makna kata ulang yang ditemukan dalam
karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang.

4
3.1 Wujud Pengulangan Seluruh Bentuk Dasar tanpa Variasi Fonem dan
Afiksasi
Penggunaan pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan
afiksasi dalam karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1
Sumberlawang sebagai berikut.

(1) Teman-teman kelas XII IPS atas kerja sama dan waktu yang telah kita lalui
bersama, yang telah memberikan keceriaan di sela waktu yang telah terlewatkan.
(MJ/ 2016/ v)

Berdasarkan kalimat pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA
Negeri 1 Sumberlawang diketahui bahwa terdapat bentuk pengulangan seluruh
bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, yaitu pada kata teman-teman. Dapat
disebut demikian karena bentuk dasar teman diulang dengan tidak menambahi suatu
imbuhan atau afiksasi. Kata ulang teman-teman dalam kalimat di atas menunjukkan
bahwa jumlah teman di kelas XII IPS itu banyak, sehingga makna reduplikasi dalam
kata teman-teman adalah „jamak‟.

(2) Konon, kayu-kayu pula diceritakan seperti manusia sedang dalam “Perjalanan
dari gunung Agung di Bali timur menuju ke Bali Barat, akhirnya pohon-pohon
tersebut berhenti di tempat yang sekarang dikenal sebagai Sangeh. (MJ/ 2016/ vi)

Reduplikasi dengan pengulangan seluruh terdapat pada kata kayu-kayu, hal


ini disebabkan dalam pengulangan kata menggunakan seluruh bentuk dasar tanpa
variasi fonem dan afiksasi. Kayu-kayu yang dimaksudkan dalam kalimat di atas
menunjukkan pada jumlah kayu yang banyak atau lebih dari satu. Kayu-kayu dalam
kalimat di atas sebagai legenda yang diceritakan seperti manusia sedang dalam
perjalanan dari gunung Agung di Bali timur menuju ke Bali barat. sehingga makna
pengulangan kata kayu-kayu di atas menunjuk pada makna „jamak‟.

5
3.2 a. Pengulangan Sebagian: Pengulangan Sebagian dengan Kata Dasar
Bentuk Tunggal
Penggunaan pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal dalam
karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang sebagai
berikut.

(3) yang menarik dari kera-kera penghuni wisata Alam Sangeh adalah mereka
ternyata juga memiliki beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok memiliki
satu pemimpin. (MJ/ 2016/ vi)

Pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal yang terdapat pada
data (56) yakni pada kata beberapa. Hal tersebut disebabkan karena bentuk dasar
tidak diulang seluruhnya. Kata ulang beberapa pada kalimat di atas menunjukkan
adanya banyak kelompok kera yang berpenghuni di wisata Alam Sangeh. Sehingga
makna kata ulang beberapa pada kalimat di atas adalah „jamak‟.

(4) Bapak dan Ibu Guru pembimbing yang telah menjaga, mendampingi, dan
memotivasi kami selama perjalanan wisata ke Pulau Bali. (MJ/ 2016/ vii)

Data di atas terlihat adanya pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk
tunggal yaitu pada kata memotivasi. Dapat disebut demikian sebab dalam
pengulangan ini hanya dilakukan pengulangan sebagian saja atau dengan kata lain
tidak diulang seluruh. Bentuk kata ulang memotivasi berasal dari bentuk dasar
motivasi, kemudian mendapat prefiks atau imbuhan awalan me- lalu hasil kata
ulangnya menjadi memotivasi. Pengulangan kata memotivasi pada kalimat di atas
menunjukkan sosok guru pembimbing yang telah memotivasi selama perjalanan
wisata ke pulau Bali. Dengan demikian makna kata ulang memotivasi yaitu
menyatakan „tentang atau masalah‟.

3.2 b. Pengulangan Sebagian: Pengulangan Sebagian dengan Kata Dasar


Bentuk Kompleks

6
Penggunaan pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks dalam
karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang sebagai
berikut.

(5) Keadaan topografi pulau Bali dengan ciri wilayah yang bergunung-gunung,
terletak bagian tengah wilayah membentang dari Barat sampai Timur. (MJ/ 2016/ 3)
(66) Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya
berbeda-beda. (MJ/ 2016/ 8)

Berdasarkan kalimat di atas diketahui bahwa terdapat bentuk pengulangan


sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, yaitu pada kata bergunung-gunung.
Dapat disebut pengulangan sebagian karena terdapat imbuhan prefiks ber- pada
bentuk dasar gunung. Pengulangan kata bergunung-gunung dalam kalimat di atas
menunjukkan bahwa pulau Bali dengan ciri wilayah yang bergunung-gunung
terletak di bagian tengah, sehingga makna pengulangan kata bergunung-gunung
adalah „banyak dengan ukuran satuan yang disebut kata dasarnya‟.

(6) Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya
berbeda-beda. (MJ/ 2016/ 8)

Bentuk kata berbeda-beda merupakan pengulangan sebagian dengan kata


dasar bentuk kompleks, hal ini disebabkan dalam pengulangan kata terdapat prefiks/
imbuhan awalan ber- sebelum kata beda-beda. Kata ulang berbeda-beda yang
dimaksudkan dalam kalimat di atas menunjukkan bahwa yang berbeda-beda adalah
tempat ibadah, sehingga makna pengulangan kata berbeda-beda di atas menunjuk
pada makna „sungguh-sungguh atau benar-benar yang disebut kata dasarnya‟.

3.3 Pengulangan dengan Berimbuhan atau Afiksasi

Penggunaan pengulangan dengan berimbuhan atau afiksasi dalam karya tulis


ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang ada 2 wujud, yaitu.

(7) Organisasi ini bersifat turun-temurun, tetapi adapula yang bersifat sementara.
(MJ/ 2016/ 7)

7
Kata turun-temurun pada kalimat di atas merupakan bentuk pengulangan
dengan berimbuhan atau afiksasi. Sebab pada kata turun-temurun itu dilakukan
pengulangan sekaligus atau terjadi proses pengulangan secara bersama-sama.
Selanjutnya, bentuk pengulangan turun-temurun pada kalimat di atas menunjukkan
adanya suatu organisasi yang bersifat turun-temurun. Turun-temurun berarti sifat
berpindah-pindah dari orang tua kepada anak. Pengulangan kata turun-temurun di
atas mempunyai makna pengulangan „banyak dan bermacam-macam‟.

(8) Tas atau barang bawaan tersebut akan dikembalikan oleh kera-kera itu kalau
para pengunjung memberikan sepotong makanan yang disukainya seperti pisang,
kacang-kacangan, dsb. (M/ 2016/ 4)

Pengulangan dengan berimbuhan atau afiksasi pada kalimat di atas terdapat


pada kata kacang-kacangan. Dapat disebut demikian, karena proses pengulangan itu
terjadi bersama-sama dengan proses afiksasi. Bentuk kacang-kacangan bukan
berasal dari bentuk kacang-kacang kemudian ditambah dengan –an, melainkan
afiksasi dan pengulangan atau bentuk kacang itu berlangsung sekaligus atau
bersama-sama, sehingga dapat dikatakan sebagai pengulangan dengan berimbuhan
atau afiksasi. Kata ulang kacang-kacangan dalam kalimat di atas menunjukkan
bahwa kacang-kacangan merupakan salah satu makanan yang diberikan pengunjung
untuk kera-kera, sehingga makna pengulangan kata kacang-kacangan di atas
menunjuk pada makna „banyak dan bermacam-macam‟.

3.4 Pengulangan dengan Variasi Fonem/ dengan Perubahan Bunyi

Penggunaan pengulangan dengan variasi fonem/ dengan perubahan bunyi


dalam karya tulis ilmiah siswa kelas XII IPS-3 SMA Negeri 1 Sumberlawang ada 2
wujud, yaitu.
(9) Ada seka yang fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang
berkenaan dengan desa, misalnya seka baris (perkumpulan tari baris), seka teruna-
teruni, seka tersebut sifatnya permanen. (MJ/ 2016/ 7)

Data (81) diketahui adanya bentuk pengulangan yang terjadi dengan


mengulang bentuk dasar disertai perubahan bunyi pada salah satu suku yang disebut

8
sebagai pengulangan dengan variasi fonem pada kata teruna-teruni. Pengulangan
teruna-teruni pada kalimat di atas merupakan salah satu seka yang diselenggarakan
berkenaan dengan desa yang mempunyai sifat permanen. Bentuk pengulangan kata
teruna-teruni di atas mempunyai makna „banyak dan bermacam-macam‟.

(10) Empat penari belia melenggak-lenggok sambil membawa sesaji. (IPH/ 2016/ 7)

Bentuk kata melenggak-lenggok merupakan pengulangan dengan variasi


fonem, hal ini disebabkan dalam pengulangan kata terdapat variasi bunyi. Kata
melenggak-lenggok yang dimaksudkan dalam kalimat di atas menunjukkan bahwa
yang melenggak-lenggok adalah penari, sehingga makna pengulangan kata
melenggak-lenggok di atas menunjuk pada makna „berulangkali‟.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.


Fee, Jane and David Ingram. (2008). “Reduplication as a Strategy of Phonological
Development” http://scholar.google.co.id/scholar_url?url, diakses pada 2
Maret 2017.

Harris, James and Morris Halle. (2005). “Unexpected Plural Inflections in Spanish:
Reduplication and Metathesis”. Linguistic Inquiry, Vol. 36, Number 2,
Spring 2005, 195-222. http://scholar.google.co.id/scholar_url?url, diakses
pada 2 Maret 2017.

Inkelas, Sharon dan Zoll, Cheryl. (2005). “Reduplication: Doubling in Morphology”.


ISBN: 0521806496. http://linguistlist.org/issues/16/16-1484.html, diakses
pada 1 Maret 2017.

Ngalim, Abdul. 2013. Sosiolinguistik: Suatu Kajian Fungsional dan Analisisnya.


Solo: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

9
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2012. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta:
Yuma Pustaka.

Rohmadi, Muhammad, dan Yakub Nasucha. 2015. Dasar-Dasar Penelitian Bahasa,


Sastra, dan Pengajaran. Surakarta: Pustaka Briliant.

Rubino, Carl. (2005). “Reduplication: Form, Function and Distribution”


https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=reduplication&hl=id&as_
sdt=0,5, diakses pada 12 November 2016.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

Zuraw, Kie. (2002). “Agressive Reduplication”. Los Angeles CA 90095-1543, 310-


206- 2808, fax: 310-206- 5743. http://scholar.google.co.id/scholar_url?url,
diakses tanggal 2 Maret 2017.

10

Anda mungkin juga menyukai