Karena kebiasaan yang dilakukan sejak kecil, akhirnya Nabi Yahya tumbuh menjadi sosok
anak yang berakhlak mulia. Ia juga sangat cerdas dan penyayang. Orang-orang mengenal
Nabi Yahya sebagai sosok yang sangat penuh kasih sayang dan berbakti kepada kedua orang
tua yang dikasihinya. Hal ini terus dilakukan sampai ia tumbuh dewasa dan menjadi sosok
tauladan bagi sekalian umat.
Karena fatwa yang dikeluarkan tersebut, maka akhirnya rencana pernikahan sang raja dengan
keponakannya akhirnya menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang menggunjingkan hal
ini. Mulai dari yang menentang hingga yang mendukung. Dengan sangat cepat, fatwa yang
dikeluarkan oleh Nabi Yahya bisa tersebar dan akhirnya sampai di kalangan kerajaan.
Mendengar hal tersebut, Herodia yang selama ini memiliki ambisi menjadi ratu merasa
sangat marah kepada Nabi Yahya. Ia merasa Yahya sudah benar-benar menghalangi cita-
citanya. Padahal, cita-cita tersebut sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dan sebab yang
lain adalah Herodia merasa bahwa dirinya sudah dipermalukan di hadapan orang banyak
orang Nabi Yahya.
Karena fatwa tersebut, Herodia merasa bahwa namanya telah tercoreng dan ia menjadi
disorot oleh banyak orang. Belum lagi ia merasa khawatir jika sang raja berubah fikiran dan
terpengaruh sehingga batal untuk menikahinya. Oleh karena itu, ia segera membuat rencana
agar pernikahannya dengan raja bisa segera dijalankan, Ia melakukan berbagai hal termasuk
dengan cara memanfaatkan kecantikan yang dimiliki.
Kemudian, Herodia menghias diri dengan cara berdandan sebaik mungkin. Dengan begitu, ia
akan nampak semakin cantik dan membuat siapapun yang melihatnya menjadi kagum. Ia
mengenakan berbagai jenis aksesoris indah kemudian menggunakan jenis busana yang tipis.
Sesaat sesudah itu, ia langsung mendatangi raja untuk menjalankan rencananya.
Herodus akhirnya merasa terpana dan tertarik dengan kecantikan yang dimiliki oleh Herodia.
Ia pun bertanya kepada Herodia datang menemuinya. Ia pun berkata akan memenuhi semua
permintaan Herodia. Akhirnya, Herodia menyampaikan keinginannya. Ia menjelaskan betapa
saat ini mereka berdua sedang dibicarakan banyak orang. Dan itu membuatnya
mempertaruhkan kerhormatan.
Dalam kisah Nabi Yahya, ia juga menambahkan bahwa itu adalah ulah dari Yahya yang
membuat fatwa. Berikutnya, ia meminta kepada raja untuk menghukum dan membunuh
Yahya. Selanjutnya membawa kepala Yahya di hadapannya. Keinginan tersebut diiyakan saja
oleh sang raja yang pikirannya tengah dibutakan oleh cinta. Ia merasa sangat tergila-gila
kepada Herodia.
Karena tidak lagi menggunakan akal sehatnya, akhirnya Herodus pun menjalankan apa yang
diminta oleh calon istrinya. Ia kemudian mengirimkan sejumlah pasukan untuk membunuh
Yahya. Akhirnya, yahya pun ditangkap dan dibunuh sesuai dengan permintaan dari Herodia.
Pasukan pun memenggal kepala Nabi Yahya kemudian membawanya kepada raja. Sang raja
akhirnya mempersembahkan kepala tersebut kepada Herodia. Akhirnya, Herodia merasa
bangga karena misi yang ia jalankan benar-benar berhasil. Ia merasa semua misinya berhasil
dan tidak lama laghi akna menjadi ratu. Namun, sebelum itu terjadi mereka berdua diberi
balasan oleh Allah sampai mati.