IDENTITAS BUKU
Kota : Yogyakarta
Tahun : 2008
Tebal : 466
Jenis : Fiksi
Cover Buku
II.
II. SINOPSIS
Ruwayda, seorang gadis yang diberkahi kecerdasan yang istimewa. Lahir dari keluarga kaya,
yang tiba-tiba jatuh miskin lantaran ayahnya bangkrut. Sehingga ia pun harus mengubur
impiannya untuk duduk di bangku kuliah. Hampir setiap hari orang tuanya terlibat
pertengkaran. Ini membuat Ayda tertekan. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan orang
tuanya yang sedang terbakar api derita.
Niat untuk mengakhiri hidupnya di tanah pekuburan Paponan sudah bulat. Namun tiba-tiba ia
teringat kata-kata Pak Habiburrahman, yaitu guru agamanya dulu. Dari nasihat beliau, Ayda
kemudian menemukan tekad untuk mencari jati diri yang akan menyelamatkan hidup nya.
Kemudian Ayda bergegas pulang, dan memohon izin untuk pergi kepada kedua orang tuanya.
Tak lupa ia pamit juga dengan Pak Habiburrahman, dan memperoleh bekal kerudung dan
sebuah buku “Fatimah az-Zahra”, serta sejumlah uang dari istri beliau.
Perjalanan dimulai, langkah demi langkah ia tempuh tanpa mengetahui arah tujuan. Nasihat
demi nasihat, pengalaman demi pengalaman ia dapat, hingga sampailah ia di Wonosobo. Dan
disinilah ia bertemu dengan seorang gadis kecil yang sakit-sakitan, namun selalu tegar.
Namanya Raudhotul Jannah, yang dalam sakitnya selalu menyebut asma Allah sampai tumpah
air matanya. Darinya Ayda banyak belajar tentang arti hidup, sekarang Ayda tau bahwa dia
bukanlah siapa-siapa. Dia telah melihat kebenaran firman Allah, hingga akhirnya kini ia sudah
menemukan jati diri yang selama ini dicarinya.
III. ULASAN
Kelebihan
Contoh : Dia juga berfirman “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat
sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman
itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (7:153) halaman 61
2. Terdapat beberapa majas sehingga kata-katanya terlihat lebih indah
Contoh : Dikesempatan lain Pak Habiburrahman berkata, ”Apa yang akan terbawa ketika
kematian menghampiri? Tidak ada, Ayda. Yang ada hanyalah amal. Bukan tembakau. Bukan
rumah. Bukan uang. Bukan materi." halaman 13
Contoh : Yang dimaksud adalah Umar bin Abi Waqash. Usianya sekitar 9 tahun. Dia berjihad adi
medan Badar. Tadinya dia selalu berharap agar bisa ikut dalam perang ini. Dia pun berharap
bisa syahid dalam peperangan ini. Allah mengabulkan keinginannya. Ia syahid dalam perang
tersebut. halaman 138
Kelemahan
Contoh : Engkau telah menemukan dirimu, maka engkau akan mendapatkan kemuliaan dan
kebahagiaan melebihi kemuliaan dan kebahagian. halaman 9