LKPD Model Earthcomm & Bahan Ajar Materi Biosfer
LKPD Model Earthcomm & Bahan Ajar Materi Biosfer
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
1
Sub Bab 1 Konsep Bioma
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
2
Sub Bab 1 Konsep Bioma
a. Gunakan gambar bioma diatas dan media virtual Outdoor Study di mobile app untuk
menulis deskripsi singkat setiap bioma yang ada. Identifikasi flora dan fauna dominan yang
kalian temukan pada masing-masing bioma. Berikan lokasi/daerah sebaran bioma yang
bisa kalian identifikasi. Buatlah tugas tersebut ke dalam mind map yang tersedia.
b. Lihat peta buta Indonesia, berikan arsiran/warna yang berbeda masing-masing bioma
sertab berikan tanda inisial bioma yang kalian bisa identifikasi.
…………
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
3
Sub Bab 1 Konsep Bioma
Legenda
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
4
Sub Bab 1 Konsep Bioma
Bioma bumi mencerminkan interaksi makhluk hidup dan lingkungan fisiknya. Bioma terkait
erat dengan faktor iklim. Anda juga melihat bagaimana pola bioma dan populasinya berubah
seiring dengan perubahan iklim. Coba kalian refleksikan apa yang sudah kalian pelajari sampai
tahap ini!
Digging Deeper
Biosfer adalah area di bumi tempat organisme hidup dapat ditemukan.
Sebagian besar ditemukan di jalur sempit di mana atmosfer bertemu dengan
permukaan tanah dan air. Secara umum, biosfer terdiri atas tiga lingkungan
utama atau biocycle, yaitu biocycle darat, biocycle air tawar (sungai, danau, atau
kolam), dan biocycle air asin (berkadar garam atau laut).
Tokoh yang kali pertama mengenalkan istilah ekosistem adalah ahli biologi
berkebangsaan Inggris bernama A. Tansley (1935). Menurutnya, ekosistem
merupakan suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan,
serta lingkungan fisik sebagai tempat hidupnya. Komponen-komponen tersebut
senantiasa berinteraksi dan saling memengaruhi antara satu dan lainnya sesuai Gambar 1. Contoh ekosistem di Pulau
dengan fungsinya masing-masing. Misalnya, fungsi utama tumbuhan yaitu Komodo, NTT
sebagai produsen dalam memproduksi bahan-bahan makanan yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup konsumen (hewan dan manusia).
Secara terperinci, Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi
komponen-komponen antara lain sebagai berikut:
a. Komponen biotik, terdiri atas:
1) tumbuhan sebagai produsen;
2) hewan sebagai konsumen, meliputi:
a) herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan;
Cek
b) karnivora, yaitu hewan pemakan daging;
c) omnivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan dan daging;
Pemahaman
d) bakteri dan jamur sebagai pengurai. Jelaskan dengan
b. Komponen abiotik, meliputi iklim dan bahan-bahan anorganik berupa bahasamu,
apakah biosfer
mineral-mineral yang terdapat dalam batuan, tanah, air, dan udara. Beberapa
dan bioma itu?
contohnya, antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondi oksida (CO2), Air
(H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak. Apa dua
komponen
terbesar dalam
ekosistem?
Bagaimana
daearah atau
lokasi bisa
dikatakan
sebagai bioma?
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
5
Sub Bab 1 Konsep Bioma
Inquiring Further
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
6
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
7
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
8
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna
Habitat dan relung (niche) dalam sebuah ekosistem didukung berbagai faktor yang
berpengaruh pada sebaran flora dan fauna. Anda juga melihat bagaimana faktor abiotik dan
biotik membentuk flora dan fauna yang beradaptasi. Coba kalian refleksikan apa yang sudah
kalian lakukan sampai tahap ini!
Digging Deeper
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekitar
1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup.
Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi
antara lain faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.
Iklim merupakan salah satu faktor dominan yang berpengaruh terhadap sebaran
flora dan fauna. Koppen ialah ahli meteorologi berkebangsaan Prancis yang
membagi bumi menjadi lima kelompok iklim utama. Pengelompokan iklim
tersebut menggunakan indikator nabati atau vegetasi. Vegetasi merupakan
tanda atau indikator kondisi iklimnya. Menurut koppen, suhu dan curah hujan
adalah faktor dominan dalam iklim. Permukaan bumi mendapatkan energi Gambar 1. Vladimir Koppen
panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di
setiap wilayah.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan
tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan
hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara
satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub
memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan
suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan
fauna tropis.
Cek
Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk
memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Begitu pentingnya air bagi
Pemahaman
kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup Jelaskan dengan
antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. bahasamu,
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan bagaimana suhu
dan curah hujan
wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis
mampu
(belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang membentuk
tinggi. bioma dan
ekosistem yang
berbeda?
Apa perbedaan
adaptasi
kerapatan
tumbuhan
berdasarkan
suhu dan curah
hujan?
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
9
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna
Inquiring Further
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
10
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna
3
Apa yang kamu lihat?
Capaian Pembelajaran
Think and Observ About It
Pada sub bab ini, kalian akan
belajar: Permukaan bumi yang dihuni oleh flora dan fauna memiliki
perbedaan dan karakteristik sesuai kondisi lingkungan. Pola
a. Mengidentifikasi faktor-faktor sebaran flora dan fauna terbagi dua yaitu endemik dan
yang berpengaruh terhadap kosmopolitan. Batas sebaran cenderung mengikuti hambatan
sebaran flora dan fauna di geografis maupun kondisi realm lingkungan.
ekosistem tertentu Observasi lah media QR code di sebelah
b. Mengobservasi faktor-faktor menggunakan Android kalian
yang berpengaruh terhadap
sebaran flora dan fauna Memperhatikan gerak angin dan perbedaan curah hujan di
menggunakan media virtual kepulauan sunda (Sumatra hingga nusa tenggara), apa yang
c. Membangun rasa peduli terjadi pada biomanya? Ketika ada hambatan samudera hindia,
lingkungan bagaimana efeknya pada benua australia?
Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
11
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna
Tugas
Analisis pola sebaran flora Di kepulauan Sunda
Gambar 3. Interelasi ketinggian, Sebaran Flora, dengan (Pulau Sumatra sampai Nusa Tenggara) dan buatlah
Suhu dan Curah Hujan di Ekuator peta sebaran beserta contoh spesiesnya?
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
12
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna
Tugas
Analisis sebaran fauna di
kepulauan Sunda (Pulau
Sumatra sampai Nusa
Tenggara) baik secara
kosmpolitan maupun
endemik dan buatlah peta
sebaran beserta contoh
spesiesnya?
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
13
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna
Pola sebaran spasial flora dan fauna perlu kita ketahui terkait hubungannya dengan aspek
seperti biodiversitas suatu daerah dengan kekayaan sumber daya alam hayati. Coba kalian
refleksikan apa yang sudah kalian lakukan sampai tahap ini!
Digging Deeper
Berdasarkan pengamatan, Wallace
berpendapat bahwa Kalimantan bersama Sumatra,
Jawa, dan Bali pernah menjadi bagian Asia.
Perairan dangkal di sekitar pulau-pulau ini
membuktikan pendapat itu. Perairan dangkal itu
dahulu berupa daratan yang berperan dalam
persebaran flora dan fauna. Dangkalan ini dikenal
dengan sebutan Dangkalan Sunda. Karena inilah
tipe fauna di wilayah ini memiliki kesamaan.
Selanjutnya, fauna di wilayah ini disebut fauna tipe
Asia. Di kawasan timur Indonesia, hal serupa juga Gambar 5. Wilayah Fauna Endemik
Wallace di Indonesia
terjadi di Papua dan Kepulauan Maluku. Fauna di
kawasan ini memiliki kesamaan dengan fauna di
Australia. Persamaan ini merupakan bukti bahwa Anoa (Bubalus
perairan di kawasan timur Indonesia yang dangkal depresicornis)
jenis kerbau
itu dahulu merupakan daratan yang kering pula. tetapi kerdil
Karena itulah, fauna dapat menyebar dari Australia berada di
ke Papua dan sekitarnya. Daerah di kawasan ini sulawesi
disebut Dangkalan Sahul.
Di antara Dangkalan Sunda dan Sahul, terdapat Komodo Cek
perairan laut dalam. Berbeda dengan Dangkalan (Varanus Pemahaman
Sunda dan Sahul yang perairannya dangkal, komodensis) Jelaskan dengan
perairan di kawasan ini sangat dalam. Perairan ini reptile binatang bahasamu,
belum pernah kering. Di perairan ini terdapat purba hanya bagaimana suhu
Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan terdapat di Pulau dan curah hujan
Komodo dan mampu
pulau-pulau kecil lainnya. Kawasan ini dikenal pulau-
dengan nama Wallacea. Jadi, kawasan Wallacea membentuk
pulau kecil di bioma dan
selain memiliki fauna yang bersifat endemi, yaitu dekatnya ekosistem yang
anoa, komodo, burung maleo dan babi rusa juga berbeda?
memiliki fauna peralihan dari kawasan Asia dan
Maleo
Australia. Oleh karena itu, fauna yang ada di (Macrocephalon Apa perbedaan
kawasan Wallacea disebut tipe peralihan. maleo) fauna adaptasi
burung seperti kerapatan
ayam, hanya tumbuhan
Babi rusa (Babyrousa babyrussa) berbeda terdapat di berdasarkan
dengan babi hutan tipe Asia dan babi Sulawesi suhu dan curah
mana pun di dunia. Perbedaannya dan pulau-pulau hujan?
terletak pada taringnya. Taring babi rusa sekitarnya
mencuat hingga menyerupai tanduk dan
memiliki cula yang melengkung ke atas,
dan hanya terdapat di Sulawesi.
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
14
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna
Inquiring Further
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
15
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna
Capaian Pembelajaran
Think and Observ About It
Pada sub bab ini, kalian akan
belajar: Ekosistem yang baik maka habitat flora dan fauna harus
dilindungi dan ada konservasi. Konservasi yang dilakukan
a. Mengobservasi konservasi flora harus mempertimbangkan kelestarian dan keberlanjutan.
dan fauna menggunakan media Bagaimana konservasi pada ekosistem hutan dan daerah
apps penyangganya!
b. Menguraikan tindakan nyata
dalam konservasi flora dan Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
fauna di ekosistem tertentu Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.
c. Mengevaluasi pemanfaatan
flora dan fauna sebagai sumber
daya alam di ekosistem tertentu Investigate With Apps
d. Membangun rasa peduli
Kalian akan menginvestigasi cara konservasi flora dan fauna
lingkungan
yang sudah dilakukan. Selain itu, kalian juga akan mencari
potensi dan dampak konservasi yang dilakukan.
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
16
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna
Cagar Alam Pulau Sempu, Malang Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Jember
Taman Nasional Meru Betiri, Jatim Taman Hutan Raya R.Soerjo, Jatim
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
17
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
18
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna
a. Gunakan gambar kawasan konservasi flora fauna diatas dan media di mobile app untuk
menulis deskripsi singkat setiap fungsi peruntukan pada kawasan yang ada. Identifikasi apa
yang dilindungi dan dilestarikan pada masing-masing kawasan.
b. Gunakan gambar usaha konservasi flora fauna, berikan deskripsi mengenai potensi dan
dampak pada masing-masing usaha konservasi.
Diskusikan dengan anggota kalian dan jadikan ke dalam sebuah esai konservasi flora dan
fauna.
Konservasi flora dan fauna perlu kita ketahui terkait hubungannya dengan kelestarian dan
keberlanjutan biodiversitas suatu kawasan dengan kekayaan sumber daya alam hayati.
Kelestarian dan keberlanjutan biodiversitas inilah yang sangat bermanfaat bagi generasi yang
akan dating. Coba kalian refleksikan apa yang sudah kalian lakukan sampai tahap ini!
Digging Deeper
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
19
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna
Inquiring Further
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
20
Daftar Pustaka
AGI. (2016). EarthComm: Project-Based Space and Earth System Science 2nd
Edition. American Geosciences Institute, Alexandria, VA 22302. ISBN
978-1-60720-938-6
Aliman, M., Budijanto, Sumarmi, Astina, I. K., Putri, R. E., & Arif, M. (2019). the
Effect of Earthcomm Learning Model and Spatial Thinking Ability on
Geography Learning Outcomes. Journal of Baltic Science Education,
18(3), 323–334. https://doi.org/10.33225/jbse/19.18.323
Fägerstam, E. (2012). Space and place: perspectives on outdoor teaching and
learning. In Linköping Studies in Behavioral Science.
Fatchan, A., Soekamto, H., Sumarmi, ., & Utaya, S. (2016). Effect of Learning
“Outdoor Study” Ability to Communicate in Writing and Social-
Geography Student Learning Outcomes at “Mataraman” East Java-The
Republic of Indonesia*. Mediterranean Journal of Social Sciences, 7(3),
429–435. https://doi.org/10.5901/mjss.2016.v7n3p429
Handayani, T. S., & Suharyanto. (2016). Pengembangan Mobile Learning
Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran pada Materi Fluida Statis
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Ranah Kognitif Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(6), 384–389.
Hargreaves, E. (2007). The validity of collaborative assessment for learning.
Assessment in Education: Principles, Policy and Practice, 14(2), 185–
199. https://doi.org/10.1080/09695940701478594
Hayati, W., Utaya, S., & Astina, I. (2016). Efektivitas Student Worksheet Berbasis
Project Based Learning dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Geografi. Jurnal Pendidikan - Teori,
Penelitian, Dan Pengembangan, 1(3), 468–474.
https://doi.org/10.17977/jp.v1i3.6174
Hicke, Jeffery. (2008). Biogeography. uidaho.edu
Kukulska-Hulme, A. (2012). Mobile-Assisted Language Learning. The
Encyclopedia of Applied Linguistics.
https://doi.org/10.1002/9781405198431.wbeal0768
Lai, E. R. (2011). Collaboration Review. (June).
Purwanto, Edy. dkk. 2000. Pencitraan Bahan Ajar Geografi SMU yang Disusun
Berdasarkan Kurikulum 1994, Jurnal Pendidikan Geografi (Kajian,
Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan Geografi) hlm 1-11. Malang:
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sejati, A. E., Sumarmi, S., & Ruja, I. N. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran
Outdoor Study Terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi
Sma. Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(2),
77–83. https://doi.org/10.17977/jp.v1i2.5804
Sondakh, P. M. N., & Tumbel, A. (2016). Ke Objek Wisata Alam Gunung Mahawu
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
21
, Tomohon the Influence of Services , Sefety and Attractiveness To
Attract Tourist Who Visited Mahawu Volcano Mountain in Tomohon
City. Jurnal Berkala IImiah Efesiensi, 16(01), 280–288.
Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya
Media Publishing.
EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
22