Anda di halaman 1dari 23

EarthCOMM

Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study


1
Sub Bab 1 Konsep Bioma

1 Apa yang kamu lihat?

Capaian Pembelajaran Think and Observ About It


Pada sub bab ini, kalian akan
Atmosfer bumi yang sudah kalian pelajari di kelas X
belajar: membawa peranan penting dalam pembentukan bioma.
a. Memahami bioma terhadap Manusia beradaptasi dengan variasi iklim. Sebagian flora dan
fauna bisa tumbuh di zona kondisi iklim yang memungkinkan
proses kehidupan di dalam terjadi kehidupan.
ekosistem
b. Mengeksplore jenis bioma Observasi lah media QR code di sebelah
c. Membangun rasa peduli menggunakan Android kalian
lingkungan
Bagaimana monyet berekor panjang dapat survive di hutan
cemara pegunungan?
Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.

Investigate With Apps


Kalian akan menginvestigasi beberapa spesies dan populasi
yang berada pada bioma di Indonesia. Selain itu, kalian akan
mencari hubungan antara biosfer dan biocycle dengan bioma.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
1
Sub Bab 1 Konsep Bioma

Hutan Hujan Tropis Hutan Musim Tropis

Sabana Tropis Hutan Mangrove

Hutan Pegunungan Terumbu Karang

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
2
Sub Bab 1 Konsep Bioma

a. Gunakan gambar bioma diatas dan media virtual Outdoor Study di mobile app untuk
menulis deskripsi singkat setiap bioma yang ada. Identifikasi flora dan fauna dominan yang
kalian temukan pada masing-masing bioma. Berikan lokasi/daerah sebaran bioma yang
bisa kalian identifikasi. Buatlah tugas tersebut ke dalam mind map yang tersedia.
b. Lihat peta buta Indonesia, berikan arsiran/warna yang berbeda masing-masing bioma
sertab berikan tanda inisial bioma yang kalian bisa identifikasi.

CONTOH MIND MAP:


· Dataran rendah
ü Pesisir sumatera, Kalimantan, dan papua
Lokasi ü Pesisir jawa bagian selatan
· Dataran tinggi
ü Pedalaman sumatera, Kalimantan, dan papua
BIOMA
· Pohon
ü Selalu hijau sepanjang tahun
ü Daun lebar, batang besar
ü Kerapatan tinggi
ü Terdapat kanopi/tajuk 30-40 meter
Ciri · Iklim
ü Suhu berkisar 20-34*C
Hutan Hujan ü Sinar matahari tidak mencapai dasar
Tropis hutan
ü Curah hujan tinggi lebih dari 2500 mm
ü udara lembab
ü Memiliki tipe iklim Af menurut Koppen
· Ekosistem
ü Terdapat liana/rotan
Contoh Flora ü Lantai hutan didominasi tumbuhan paku-
& Fauna pakuan, epifit, dan lumut
· Jenis Flora
ü Tumbuhan runjung (berkayu), seperti damar
ü Tumbuhan berbunga, seperti anggrek
ü Tumbuhan berspora, seperti lumut
· Jenis Fauna
ü Mamalia, seperti gajah, badak
ü Primata, seperti orangutan
ü Aves, seperti kasuari, nuri
ü Reptil, seperti ular
ü Amfibi, seperti kodok

…………

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
3
Sub Bab 1 Konsep Bioma

Legenda

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
4
Sub Bab 1 Konsep Bioma

Reflecting on the Activity and the Challenge

Bioma bumi mencerminkan interaksi makhluk hidup dan lingkungan fisiknya. Bioma terkait
erat dengan faktor iklim. Anda juga melihat bagaimana pola bioma dan populasinya berubah
seiring dengan perubahan iklim. Coba kalian refleksikan apa yang sudah kalian pelajari sampai
tahap ini!

Digging Deeper
Biosfer adalah area di bumi tempat organisme hidup dapat ditemukan.
Sebagian besar ditemukan di jalur sempit di mana atmosfer bertemu dengan
permukaan tanah dan air. Secara umum, biosfer terdiri atas tiga lingkungan
utama atau biocycle, yaitu biocycle darat, biocycle air tawar (sungai, danau, atau
kolam), dan biocycle air asin (berkadar garam atau laut).
Tokoh yang kali pertama mengenalkan istilah ekosistem adalah ahli biologi
berkebangsaan Inggris bernama A. Tansley (1935). Menurutnya, ekosistem
merupakan suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan,
serta lingkungan fisik sebagai tempat hidupnya. Komponen-komponen tersebut
senantiasa berinteraksi dan saling memengaruhi antara satu dan lainnya sesuai Gambar 1. Contoh ekosistem di Pulau
dengan fungsinya masing-masing. Misalnya, fungsi utama tumbuhan yaitu Komodo, NTT
sebagai produsen dalam memproduksi bahan-bahan makanan yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup konsumen (hewan dan manusia).
Secara terperinci, Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi
komponen-komponen antara lain sebagai berikut:
a. Komponen biotik, terdiri atas:
1) tumbuhan sebagai produsen;
2) hewan sebagai konsumen, meliputi:
a) herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan;
Cek
b) karnivora, yaitu hewan pemakan daging;
c) omnivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan dan daging;
Pemahaman
d) bakteri dan jamur sebagai pengurai. Jelaskan dengan
b. Komponen abiotik, meliputi iklim dan bahan-bahan anorganik berupa bahasamu,
apakah biosfer
mineral-mineral yang terdapat dalam batuan, tanah, air, dan udara. Beberapa
dan bioma itu?
contohnya, antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondi oksida (CO2), Air
(H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak. Apa dua
komponen
terbesar dalam
ekosistem?

Bagaimana
daearah atau
lokasi bisa
dikatakan
sebagai bioma?

Gambar 2. Struktur ekosistem

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
5
Sub Bab 1 Konsep Bioma

Ahli ekologi memulai studi


mereka dengan organisme. Ini adalah
makhluk hidup individu. Suatu
organisme tidak hidup sendiri. Ini
membentuk kelompok dengan orang
lain dari spesies yang sama.
Kelompok ini disebut populasi.
Ketika lebih dari satu populasi tinggal
di suatu daerah, maka terbentuk
komunitas. Sebuah komunitas
mencakup tumbuhan dan hewan.
Menurut Charles Kendrich,
istilah bioma dapat diartikan sebagai
unit-unit geografis besar yang
perbedaannya didasarkan atas tipe-
tipe klimaks atau vegetasi dominan
(tumbuhan) atau bentuk kehidupan
binatang. Pada umumnya, sistem
Gambar 3. Hubungan Biota dan Bioma penamaan bioma didasarkan atas
Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antarunsur dan vegetasi utama yang mendominasi
organisme dalam suatu lingkungan hidup.
suatu wilayah di bawah pengaruh
Sumber: Encyclopedia of Questions
iklim.
and Answers, 1998

Understanding & Applying


1. Manusia merupakan faktor biotik utama yang dapat mengubah tata
kehidupan biosfer. Bagaimana menurut pendapat Anda mengenai
pernyataan tersebut?
2. Daerah mana saja yang memungkinkan bisa terjadi bioma sabana di
Indonesia?
3. Bagaimana fenomena deforestasi yang terjadi di bioma hutan?
4. Mengapa bioma mangrove tumbuh subur di pantai?

Inquiring Further

Jaring makanan dapat dibangun untuk


menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di
jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal
(autotrof, seperti tanaman), spesies perantara
(herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti
belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau
predator (karnivora tingkat tinggi). Buatlah satu
contoh jaring makanan di salah satu bioma yang ada!
kolaborasikan dengan temanmu di bioma lainnya.

Gambar 4. Jaring Makanan

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
6
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna

2 Apa yang kamu lihat?

Capaian Pembelajaran Think and Observ About It


Pada sub bab ini, kalian akan Bioma terjadi pada lokasi geografi yang luas dipengaruhi
belajar: iklim yang sama mencakup dinamika beberapa ekosistem
dalam suatu regional. Ekologi biogeografi dapat terjadi tidak
a. Mengidentifikasi faktor-faktor terlepas dari pengaruh faktor alamiah maupun oleh manusia.
yang berpengaruh terhadap Skala ekologi bisa terjadi secara spasial maupun temporal.
sebaran flora dan fauna di Observasi lah media QR code di sebelah
ekosistem tertentu menggunakan Android kalian
b. Mengobservasi faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap
Mengapa lereng di barat Gunung Penanggungan dijumpai
sebaran flora dan fauna
vegetasi hutan sedangkan timur didominasi vegetasi padang
menggunakan media virtual
rumput!
c. Membangun rasa peduli
lingkungan Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.

Investigate With Apps


Kalian akan menginvestigasi beberapa faktor yang
berpengaruh pada sebaran flora dan fauna di ekosistem
tertentu. Selain itu, kalian akan mencari hubungan antara
faktor alaminya dengan faktor manusia.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
7
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Sebaran Flora Dan Fauna


Contoh investigasi:
Kebutuhan Air Suhu Udara Iklim lainnya
Air memiliki peranan penting
bagi sebaran flora dan fauna
di ekosistem. Air terbawa
melalui proses siklus air yakni
curah hujan. Perbedaan curah
hujan mampu menciptakan
pola sebaran flora dan fauna.
Kebutuhan akan air mampu
menciptakan adaptasi flora
dan fauna.

Contohnya tumbuhan xerofit


(kaktus) menyimpan air dan
Bunglon memantulkan warna
saat udara lembab.

Geomorfik Edafik Gangguan

Interaksi antar spesies Petunjuk


Gunakan tabel diatas untuk
mencatat hasil investigasi
faktor yang berpengaruh
pada sebaran flora fauna
tertentu. Gunakan media di
mobile app untuk
mendapatkan wawasan dan
pemahaman. Berikan
penekanan pada tingkat
pengaruh dan contohnya.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
8
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna

Reflecting on the Activity and the Challenge

Habitat dan relung (niche) dalam sebuah ekosistem didukung berbagai faktor yang
berpengaruh pada sebaran flora dan fauna. Anda juga melihat bagaimana faktor abiotik dan
biotik membentuk flora dan fauna yang beradaptasi. Coba kalian refleksikan apa yang sudah
kalian lakukan sampai tahap ini!

Digging Deeper
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekitar
1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup.
Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi
antara lain faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.
Iklim merupakan salah satu faktor dominan yang berpengaruh terhadap sebaran
flora dan fauna. Koppen ialah ahli meteorologi berkebangsaan Prancis yang
membagi bumi menjadi lima kelompok iklim utama. Pengelompokan iklim
tersebut menggunakan indikator nabati atau vegetasi. Vegetasi merupakan
tanda atau indikator kondisi iklimnya. Menurut koppen, suhu dan curah hujan
adalah faktor dominan dalam iklim. Permukaan bumi mendapatkan energi Gambar 1. Vladimir Koppen
panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di
setiap wilayah.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan
tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan
hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara
satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub
memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan
suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan
fauna tropis.
Cek
Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk
memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Begitu pentingnya air bagi
Pemahaman
kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup Jelaskan dengan
antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. bahasamu,
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan bagaimana suhu
dan curah hujan
wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis
mampu
(belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang membentuk
tinggi. bioma dan
ekosistem yang
berbeda?

Apa perbedaan
adaptasi
kerapatan
tumbuhan
berdasarkan
suhu dan curah
hujan?

Gambar 2. Hubungan Presipitasi dan


Vegetasi Hubungan rata-rata
presipitasi (tingkat curah hujan)
dan suhu tahunan terhadap
berbagai jenis vegetasi di alam.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
9
Sub Bab 2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sebaran flora dan fauna

Kerapatan vegetasi suhu permukaan,


dan curah hujan merupakan informasi
penting yang dibutuhkan kaitannya
dengan isu pemanasan global. Informasi
spasial ini dapat dihasilkan dengan
memanfaatkan citra satelit sumberdaya,
khususnya citra penginderaan jauh.
Kemampuan interpretasi perlu dikaji agar
tidak memberikan informasi yang tidak
representatif, apalagi kalau suatu daerah
kajian memiliki jenis penggunaan lahan
yang heterogen. Kerapatan vegetasi dan
suhu permukaan mempunyai hubungan
yang erat. Semakin tinggi kerapatan
vegetasi pada suatu lahan, maka semakin
rendah suhu permukaan di sekitar lahan
tersebut. Oleh karena itu budidaya lahan
perlu dilakukan dengan memperhatikan
Gambar 3. Pola Geografis Biodiversitas Kerapatan Spesies segala dampak yang ditimbulkan. Ruang
tidak akan bisa bertambah, namun bisa
Sumber: Hicke (2008) Biogeography dikelola, sehingga efek negatifnya dapat
diminimalisir.

Understanding & Applying


1. Iklim merupakan faktor dominan yang berpengaruh pada sebaran flora
dan fauna pada sebuah ekosistem. Bagaimana menurut pendapat Anda
mengenai pernyataan tersebut?
2. Bagaimana faktor geomorfik mempengaruhi sebaran flora dan fauna?
3. Mengapa faktor edafik diperlukan untuk membentuk pola sebaran flora
dan fauna?
4. Bagaimana hubungan kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan di
suatu ekosistem?

Inquiring Further

Faktor-faktor yang berpengaruh pada sebaran flora dan fauna di suatu


ekosistem dapat memunculkan kekhasan suatu objek. Kekhasan sebuah
objek di alam memungkinkan untuk membentuk sebuah kawasan Geopark
atau Cagar Biosfer. Menggunakan faktor terkait, kalian bisa mengkaji
potensi geopark/cagar biosfer di salah satu ekosistem terdekat seperti
Gunung Penanggungan (1653 mdpl).

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
10
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna

3
Apa yang kamu lihat?

Capaian Pembelajaran
Think and Observ About It
Pada sub bab ini, kalian akan
belajar: Permukaan bumi yang dihuni oleh flora dan fauna memiliki
perbedaan dan karakteristik sesuai kondisi lingkungan. Pola
a. Mengidentifikasi faktor-faktor sebaran flora dan fauna terbagi dua yaitu endemik dan
yang berpengaruh terhadap kosmopolitan. Batas sebaran cenderung mengikuti hambatan
sebaran flora dan fauna di geografis maupun kondisi realm lingkungan.
ekosistem tertentu Observasi lah media QR code di sebelah
b. Mengobservasi faktor-faktor menggunakan Android kalian
yang berpengaruh terhadap
sebaran flora dan fauna Memperhatikan gerak angin dan perbedaan curah hujan di
menggunakan media virtual kepulauan sunda (Sumatra hingga nusa tenggara), apa yang
c. Membangun rasa peduli terjadi pada biomanya? Ketika ada hambatan samudera hindia,
lingkungan bagaimana efeknya pada benua australia?
Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.

Investigate With Apps


Kalian akan menginvestigasi pola sebaran flora dan fauna di
wilayah tertentu. kalian akan menelusuri jejak, perbedaan
dan kenampakan realm berdasarkan region tertentu.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
11
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna

POLA SPASIAL SEBARAN FLORA

Penyebaran flora tergantung pada adaptasi


terhadap faktor yang ada di lingkungannya. Hasil
distribusi menghasilkan sebuah pola spasial. Pola
spasial distribusi flora berdasarkan faktor letak
lintang (latitude) dan ketinggian (altitude).

Gambar 1. Pola Spasial Vegetasi Berdasar Latitude dan


Altitude

Letak lintang sering identik dengan kondisi iklim.


Menurut koppen, faktor klimatik dominan adalah
suhu dan curah hujan. Berikut grafik keterkaitan
antara besaran rata-rata suhu dan curah hujan
dengan kenampakan flora yang ada.

Gambar 2. Interelasi Lintang, Sebaran Flora, dengan Suhu


dan Curah Hujan

Faktor ketinggian memegang peranan penting


dalam distribusi jenis flora. Menurut CH
Meriem, faktor ketinggian identik dengan
perubahan suhu dan penerimaan curah hujan
sehingga berpengaruh pada jenis flora. Berikut
grafik keterkaitan antara besaran rata-rata
suhu dan curah hujan dengan kenampakan
flora yang ada.

Tugas
Analisis pola sebaran flora Di kepulauan Sunda
Gambar 3. Interelasi ketinggian, Sebaran Flora, dengan (Pulau Sumatra sampai Nusa Tenggara) dan buatlah
Suhu dan Curah Hujan di Ekuator peta sebaran beserta contoh spesiesnya?

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
12
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna

POLA SPASIAL SEBARAN FAUNA

Penyebaran fauna tergantung pada adaptasi


terhadap faktor yang ada di lingkungannya. Hasil
distribusi menghasilkan sebuah pola spasial. Pola
spasial distribusi fauna berdasarkan faktor
kosmopolitan (berbagai tempat) dan endemik (asli
di biota tersebut).

Gambar 1. Pola Spasial Fauna Proyeksi Peta Homolosin

Gambar 2. Pola Sebaran Kosmopolitan

Pola sebaran kosmopolitan, yakni memiliki


distribusinya dan areal penyebarannya luas
(terdapat di mana-mana). Pola ini tergantung
pada proses waktu geologi pada masa lampau
dengan terbentuknya kontinen dan lautan
Gambar 3. Pola Sebaran Endemik membuat batas hambatan geografis. Melalui
Pola sebaran endemik, yakni memiliki barrier ini, sebaran fauna terbatasi. Secara
distribusi dan areal penyebaran sempit serta umum, region fauna terbagi ke dalam realm
terbatas pada spesies tertentu yang tidak biogeografi.
diketemukan pada realm biogeografi
sekitarnya.

Tugas
Analisis sebaran fauna di
kepulauan Sunda (Pulau
Sumatra sampai Nusa
Tenggara) baik secara
kosmpolitan maupun
endemik dan buatlah peta
sebaran beserta contoh
spesiesnya?

Gambar 4. Sebaran Fauna di Realm Biogeografi

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
13
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna

Reflecting on the Activity and the Challenge

Pola sebaran spasial flora dan fauna perlu kita ketahui terkait hubungannya dengan aspek
seperti biodiversitas suatu daerah dengan kekayaan sumber daya alam hayati. Coba kalian
refleksikan apa yang sudah kalian lakukan sampai tahap ini!

Digging Deeper
Berdasarkan pengamatan, Wallace
berpendapat bahwa Kalimantan bersama Sumatra,
Jawa, dan Bali pernah menjadi bagian Asia.
Perairan dangkal di sekitar pulau-pulau ini
membuktikan pendapat itu. Perairan dangkal itu
dahulu berupa daratan yang berperan dalam
persebaran flora dan fauna. Dangkalan ini dikenal
dengan sebutan Dangkalan Sunda. Karena inilah
tipe fauna di wilayah ini memiliki kesamaan.
Selanjutnya, fauna di wilayah ini disebut fauna tipe
Asia. Di kawasan timur Indonesia, hal serupa juga Gambar 5. Wilayah Fauna Endemik
Wallace di Indonesia
terjadi di Papua dan Kepulauan Maluku. Fauna di
kawasan ini memiliki kesamaan dengan fauna di
Australia. Persamaan ini merupakan bukti bahwa Anoa (Bubalus
perairan di kawasan timur Indonesia yang dangkal depresicornis)
jenis kerbau
itu dahulu merupakan daratan yang kering pula. tetapi kerdil
Karena itulah, fauna dapat menyebar dari Australia berada di
ke Papua dan sekitarnya. Daerah di kawasan ini sulawesi
disebut Dangkalan Sahul.
Di antara Dangkalan Sunda dan Sahul, terdapat Komodo Cek
perairan laut dalam. Berbeda dengan Dangkalan (Varanus Pemahaman
Sunda dan Sahul yang perairannya dangkal, komodensis) Jelaskan dengan
perairan di kawasan ini sangat dalam. Perairan ini reptile binatang bahasamu,
belum pernah kering. Di perairan ini terdapat purba hanya bagaimana suhu
Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan terdapat di Pulau dan curah hujan
Komodo dan mampu
pulau-pulau kecil lainnya. Kawasan ini dikenal pulau-
dengan nama Wallacea. Jadi, kawasan Wallacea membentuk
pulau kecil di bioma dan
selain memiliki fauna yang bersifat endemi, yaitu dekatnya ekosistem yang
anoa, komodo, burung maleo dan babi rusa juga berbeda?
memiliki fauna peralihan dari kawasan Asia dan
Maleo
Australia. Oleh karena itu, fauna yang ada di (Macrocephalon Apa perbedaan
kawasan Wallacea disebut tipe peralihan. maleo) fauna adaptasi
burung seperti kerapatan
ayam, hanya tumbuhan
Babi rusa (Babyrousa babyrussa) berbeda terdapat di berdasarkan
dengan babi hutan tipe Asia dan babi Sulawesi suhu dan curah
mana pun di dunia. Perbedaannya dan pulau-pulau hujan?
terletak pada taringnya. Taring babi rusa sekitarnya
mencuat hingga menyerupai tanduk dan
memiliki cula yang melengkung ke atas,
dan hanya terdapat di Sulawesi.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
14
Sub Bab 3 Pola sebaran flora dan fauna

Understanding & Applying

1. Pola sebaran flora baik berdasarkan perbedaan ketinggian dan lintang


memiliki kesamaan dari unsur iklim. Bagaimana menurut pendapat Anda
mengenai pernyataan tersebut?
2. Bagaimana pola vegetasi yang terbentuk dari tingkat curah hujan tinggi
hingga rendah di daerah katulistiwa?
3. Mengapa faktor geologi berperan untuk membentuk pola sebaran fauna?
4. Bagaimana hubungan fauna Wallace dengan fauna realm biogeografi
disekitarnya?

Inquiring Further

Sebaran flora dan fauna di suatu realm biogeografi memiliki karakteristik


yang berbeda. Kekhasan flora dan fauna di alam memungkinkan untuk
membentuk hubungan relasi. Menggunakan pernyataan terkait, kalian bisa
membuat skema sebaran flora dan mengidentifikasi jenis fauna di salah satu
ekosistem terdekat seperti Gunung Penanggungan (1653 mdpl).

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
15
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna

4 Apa yang kamu lihat?

Capaian Pembelajaran
Think and Observ About It
Pada sub bab ini, kalian akan
belajar: Ekosistem yang baik maka habitat flora dan fauna harus
dilindungi dan ada konservasi. Konservasi yang dilakukan
a. Mengobservasi konservasi flora harus mempertimbangkan kelestarian dan keberlanjutan.
dan fauna menggunakan media Bagaimana konservasi pada ekosistem hutan dan daerah
apps penyangganya!
b. Menguraikan tindakan nyata
dalam konservasi flora dan Rekam idemu mengenai pertanyaan tersebut di jurnal Geo
fauna di ekosistem tertentu Log kalian. Bersiaplah untuk berdiskusi mengenai jawaban
kamu dengan kelompokmu di kelas.
c. Mengevaluasi pemanfaatan
flora dan fauna sebagai sumber
daya alam di ekosistem tertentu Investigate With Apps
d. Membangun rasa peduli
Kalian akan menginvestigasi cara konservasi flora dan fauna
lingkungan
yang sudah dilakukan. Selain itu, kalian juga akan mencari
potensi dan dampak konservasi yang dilakukan.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
16
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna

WILAYAH KONSERVASI FLORA FAUNA


1. Kawasan Suaka Alam

Cagar Biosfer Bromo-Tengger-Semeru-Arjuno

Cagar Alam Pulau Sempu, Malang Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Jember

2. Kawasan Pelestarian Alam

Taman Nasional Meru Betiri, Jatim Taman Hutan Raya R.Soerjo, Jatim

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
17
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna

USAHA KONSERVASI FLORA FAUNA

Menghutankan kembali Menghutankan kembali Tebang Pilih


secara alami (Reforestasi) buatan (Reboisasi)

Pemanfaatan hutan dengan Pemanfaatan hutan dengan


lahan pertanian (Agrosilvikultur) peternakan (silvopastura)

Taman Wisata Alam Taman Satwa Buatan

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
18
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna

a. Gunakan gambar kawasan konservasi flora fauna diatas dan media di mobile app untuk
menulis deskripsi singkat setiap fungsi peruntukan pada kawasan yang ada. Identifikasi apa
yang dilindungi dan dilestarikan pada masing-masing kawasan.
b. Gunakan gambar usaha konservasi flora fauna, berikan deskripsi mengenai potensi dan
dampak pada masing-masing usaha konservasi.
Diskusikan dengan anggota kalian dan jadikan ke dalam sebuah esai konservasi flora dan
fauna.

Reflecting on the Activity and the Challenge

Konservasi flora dan fauna perlu kita ketahui terkait hubungannya dengan kelestarian dan
keberlanjutan biodiversitas suatu kawasan dengan kekayaan sumber daya alam hayati.
Kelestarian dan keberlanjutan biodiversitas inilah yang sangat bermanfaat bagi generasi yang
akan dating. Coba kalian refleksikan apa yang sudah kalian lakukan sampai tahap ini!

Digging Deeper

Clungup Mangrove Conservation (CMC)


adalah destinasi ekowisata baru dan tengah
menjadi primadona di Kabupaten Malang
(Mubariza, 2015; Hakim, 2016). Ekowisata ini
dikelola oleh kelompok masyarakat bernama
'Bhakti Alam Sendang Biru', dikoordinasi oleh
Bapak Saptoyo yang bertujuan untuk
menyelamatkan ekosistem mangrove dan
pantai/pesisir (termasuk terumbu karang). Area Gambar 1. Wilayah Konservasi
mangrove yang dikelola telah mencapai luas 81 CMC, Malang Selatan
hektar dan sempadan pantai seluas117 hektar. CMC
mengelola 3 pantai utama, yaitu Pantai Clungup,
Pantai Gatra, dan Pantai Tiga Warna (Anggawa,
2016). Cek
Kelompok atau Lembaga Masyarakat Konservasi Pemahaman
Bhakti Alam Sendang Birusecara konsisten
Jelaskan dengan
melakukan kegiatan konservasi kawasan mangrove bahasamu,
pesisir pantai dan mengelola kawasan tersebut bagaimana
untuk tujuan wisata terbatas. Pemanfaatan lahan Gambar 2. Pos Cek Barang bawaan perbedaan
konservasi ini didasarkan pada asas manfaat konservasi alami
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal dengan kearifan
sekitar area konservasi (Anonim, 2015). lokal?
Priono (2012) juga mengembangkan panduan yang
relatif lebih operasional, dimana ada lima prinsip Jelaskan
yang perlu diperhatikan, yaitu (1) Prinsip tindakan nyata
Konservasi (Prinsip Konservasi Alam dan Prinsip dari konservasi
objek lokal
Konservasi Budaya), (2) Prinsip Partisipasi
dengan objek
Masyarakat, (3) Prinsip Ekonomi, (4) Prinsip yang diakui
Edukasi , dan (5) Prinsip Wisata. dunia?
Gambar 3. Kartu list barang bawaan

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
19
Sub Bab 4 Konservasi flora dan fauna

Understanding & Applying

1. Kawasan konservasi sesuai peruntukan fungsinya. Bagaimana menurut


pendapat Anda mengenai kawasan konservasi dengan tujuan melindungi
keadaan alam khasnya?
2. Bagaimana perlindungan kawasan konservasi yang peruntukannya juga
sebagai tempat destinasi wisata?
3. Bagaimana upaya tebang pilih dalam tindakan konservasi hutan?
4. Bagaimana peran kearifan lokal pada wilayah dan usaha konservasi flora
fauna?

Inquiring Further

Konservasi flora dan fauna memegang peranan penting dalam upaya


mendukung biodiversitas. Konservasi harus didukung semua pihak agar
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati yang ada mampu
dinikmati oleh generasi yang akan dating. Menggunakan pernyataan terkait,
kalian bisa membuat project konservasi di salah satu kawasan terdekat
seperti Gunung Penanggungan (1653 mdpl) atau Cagar Biosfer Gunung
Welirang Arjuno (3339 mdpl).

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
20
Daftar Pustaka

AGI. (2016). EarthComm: Project-Based Space and Earth System Science 2nd
Edition. American Geosciences Institute, Alexandria, VA 22302. ISBN
978-1-60720-938-6
Aliman, M., Budijanto, Sumarmi, Astina, I. K., Putri, R. E., & Arif, M. (2019). the
Effect of Earthcomm Learning Model and Spatial Thinking Ability on
Geography Learning Outcomes. Journal of Baltic Science Education,
18(3), 323–334. https://doi.org/10.33225/jbse/19.18.323
Fägerstam, E. (2012). Space and place: perspectives on outdoor teaching and
learning. In Linköping Studies in Behavioral Science.
Fatchan, A., Soekamto, H., Sumarmi, ., & Utaya, S. (2016). Effect of Learning
“Outdoor Study” Ability to Communicate in Writing and Social-
Geography Student Learning Outcomes at “Mataraman” East Java-The
Republic of Indonesia*. Mediterranean Journal of Social Sciences, 7(3),
429–435. https://doi.org/10.5901/mjss.2016.v7n3p429
Handayani, T. S., & Suharyanto. (2016). Pengembangan Mobile Learning
Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran pada Materi Fluida Statis
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Ranah Kognitif Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(6), 384–389.
Hargreaves, E. (2007). The validity of collaborative assessment for learning.
Assessment in Education: Principles, Policy and Practice, 14(2), 185–
199. https://doi.org/10.1080/09695940701478594
Hayati, W., Utaya, S., & Astina, I. (2016). Efektivitas Student Worksheet Berbasis
Project Based Learning dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Geografi. Jurnal Pendidikan - Teori,
Penelitian, Dan Pengembangan, 1(3), 468–474.
https://doi.org/10.17977/jp.v1i3.6174
Hicke, Jeffery. (2008). Biogeography. uidaho.edu
Kukulska-Hulme, A. (2012). Mobile-Assisted Language Learning. The
Encyclopedia of Applied Linguistics.
https://doi.org/10.1002/9781405198431.wbeal0768
Lai, E. R. (2011). Collaboration Review. (June).
Purwanto, Edy. dkk. 2000. Pencitraan Bahan Ajar Geografi SMU yang Disusun
Berdasarkan Kurikulum 1994, Jurnal Pendidikan Geografi (Kajian,
Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan Geografi) hlm 1-11. Malang:
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sejati, A. E., Sumarmi, S., & Ruja, I. N. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran
Outdoor Study Terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi
Sma. Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(2),
77–83. https://doi.org/10.17977/jp.v1i2.5804
Sondakh, P. M. N., & Tumbel, A. (2016). Ke Objek Wisata Alam Gunung Mahawu

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
21
, Tomohon the Influence of Services , Sefety and Attractiveness To
Attract Tourist Who Visited Mahawu Volcano Mountain in Tomohon
City. Jurnal Berkala IImiah Efesiensi, 16(01), 280–288.
Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya
Media Publishing.

EarthCOMM
Berbasis Mobile Learning-Outdoor Study
22

Anda mungkin juga menyukai