Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENINJAUAN KEMBALI

Tugas Pemeriksaan Pajak

Dosen : ANDI SAPUTRA, SE.,M.Ak.,BKP

Oleh :

Dimas Raffi (120104180068)


Alfian Satrio (120104180080)
Edoardo DY (120104180089)

D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Makalah Penyidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Pemeriksaan Pajak. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Penyidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Saputra ,
selaku dosen mata kuliah pemerikasaan pajak yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 31 maret
2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 4

BAB 2 5
PEMBAHASAN 5
2.1 PENINJAUAN KEMBALI 5
2.1.1 Pengertian Peninjauan Kembali 5
2.1.2 Alasan Alasan Melakukan Peninjauan Kembali 5
2.1.3 Syarat Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali 5
2.1.4 Prosedur Permohonan Peninjauan Kembali 5
2.1.5 Jangka Waktu Pengajuan 6
2.1.6 Jangka Waktu Keputusan 7
2.1.7 Pencabutan Permohonan 7
BAB 3 8
KESIMPULAN 8
BAB 4 9
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Peninjauan kembali pada dasarnya adalah upaya hukum luar biasa yang disediakan untuk semata-
mata melindungi kepentingan terpidana, bukan kepentingan negara atau korban dalam rangka
mencari kebenaran materiil. “Peninjauan Kembali yang disingkat PK adalah suatu upaya hukum yang
dipakai oleh terpidana untuk memperoleh penarikan kembali atau perubahan terhadap putusan
hakim yang pada umumnya tidak dapat diganggu gugat lagi. Peninjauan kembali merupakan upaya
hukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkan di luar hadir tergugat (verstek),
dan yang tidak lagi terbuka kemungkinan untuk mengajukan perlawanan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu peninjauan kembali


2. Alasan melakukan peninjauan kembali
3. Syarat dan prosedur pengajuan permohonan peninjauan kembali
4. Jangka waktu pengajuan serta keputusan

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami Apa itu peninjauan kembali


2. Mengetahui dan memahami Alasan melakukan peninjauan kembali
3. Mengetahui dan memahami Syarat dan prosedur pengajuan permohonan peninjauan kembali
4. Mengetahui dan memahami Jangka waktu pengajuan serta keputusan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENINJAUAN KEMBALI

2.1.1 Pengertian Peninjauan Kembali

Peninjauan kembali atau disingkat PK adalah suatu upaya hukum yang dapat ditempuh oleh
terpidana (orang yang dikenai hukuman) dalam suatu kasus hukum terhadap suatu putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam sistem peradilan di Indonesia.

2.1.2 Alasan Alasan Melakukan Peninjauan Kembali

• Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat
pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-
bukti yang kemudian oleh hakim pidanadinyatakan palsu
• Terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila
diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akanmenghasilkan putusan
yang berbeda
• Telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut
• Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpadipertimbangkan
sebab-sebabnya
• Terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai denganketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2.1.3 Syarat Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali

• Permohonan peninjauan kembali hanya dapat diajukan 1 (satu)kali kepada


Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak.
• Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak.
• Hukum Acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum
acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam UU No. 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam UU
Pengadilan Pajak.

2.1.4 Prosedur Permohonan Peninjauan Kembali

• Prosedur pengajuan permohonan peninjauan kembali dapat dilakukan secara lisan


atau secara tertulis oleh orang yang pernah menjadi salah satu pihak dalam sengketa
perdata kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia, melalui pengadilan negeri
yang memutuskan perkaranya pada tingkat pertama.
• Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan pengadilan. Selama belum ada putusan, permohonan
peninjauan kembali yang hanya dapat diajukan satu kali itu dapat dicabut.
Mahkamah Agung Republik Indonesia memutus permohonan peninjauan kembali
pada tingkat pertama dan tingkat terakhir. Ini menegaskan bahwa permohonan
peninjauan kembali hanya diajukan satu kali, dan dikenal suatu istilah'tidak ada
peninjauan kembali di atas peninjauan kembali

2.1.5 Jangka Waktu Pengajuan

Jangka waktu pengajuan Peninjauan Kembali, dibedakan berdasarkan alasan diajukannya


Peninjauan Kembali.

No Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan Jangka Waktu untuk pengajuan


berdasarkan alasan: Peninjauan Kembali:

1 Bila putusan pengadilan pajak didasarkan diajukan paling lambat 3 (tiga)


pada kebohongan atau tipu muslihat pihak bulan terhitung sejak diketahuinya
lawan yang diketahui setelah perkaranya kebohongan atau tipu muslihat atau
diputus atau didasarkan pada bukti-bukti sejak Putusan Hakim pengadilan pidana
yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan memperoleh kekuatan hukum tetap.
berlaku.

2 Apabila terdapat bukti tertulis baru yang diajukan paling lambat 3 (tiga)
penting dan bersifat menentukan, yang bulan terhitung sejak ditemukan surat-
apabila diketahui pada tahap persidangan di surat bukti yang hari dan tanggal
pengadilan pajak akan menghasilkan putusan ditemukannya harus dinyatakan
yang berbeda. dibawah sumpah dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang.

3 Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak diajukan paling lambat 3 (tiga)
dituntut atau lebih dari pada yang dituntut, bulan sejak putusan dikirim.
kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80
ayat (1) huruf b dan c.
Isi dari Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c:

1.
1. Putusan Pengadilan Pajak
dapat berupa:
a. mengabulkan sebagian
atau seluruhnya;
b. menambah Pajak yang
harus dibayar;
4 Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan diajukan paling lambat 3 (tiga)
belum diputus tanpa mempertimbangkan bulan sejak putusan dikirim.
sebab-sebabnya.

5 Apabila terdapat suatu putusan yang nyata- diajukan paling lambat 3 (tiga)
nyata tidak sesuai dengan ketentuan bulan sejak putusan dikirim.
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2.1.6 Jangka Waktu Keputusan

Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh
Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil
putusan melalui pemeriksaan acara biasa;
Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh
Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil
putusan melalui pemeriksaan acara cepat.
Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum.

2.1.7 Pencabutan Permohonan

Permohonan Peninjauan Kembali dapat dicabut sebelum diputus, dan jika sudah dicabut,
maka permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan lagi.
BAB 3
KESIMPULAN
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/amp/13875352/

https://www.pajak.go.id/id/peninjauan-kembali

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/2300/Peninjauan-
Kembali-PK.html

Anda mungkin juga menyukai