Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN UU PESAWAT UAP

A. PENGERTIAN
Pesawat uap ialah ketel uap dan dan alat-alat lainnya yang dengan Peraturan
Pemerintah di tetapkan demikian, langsung atau tidak langsung berhubungan (atau
tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukkan bekerja dengan tekanan yang lebih
besar (tinggi) daripada tekanan udara ( UU UAP Tahun 1930, Pasal 1 (1).
Ketel uap adalah suatu pesawat dibuat guna menghasilkan uap atau stoom yang
dipergunakan di luar pesawat tersebut (UU UAP Tahun 1930, Pasal 1 (2).

B. PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PESAWAT UAP


Pesawat uap merupakan bentuk teknologi yang sangat memerlukan perhatian ditinjau
dari sudut keselamatan kerjanya. Oleh karena itu diperlukan perundang-undangan.
Perundang-undangan tersebut diantaranya : di tahun 1930, undang-undang uap dan peraturan
uap, Kemudian peraturan menteri tenaga kerja No. 4 tahun 1971 mengatur biaya pemeriksaan
dan pengawasan keselamatan kerja di perusahaan.
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 ( stoom ordonnantie 1930 ) , Stbl. No. 225 Tahun 1930
Yang mengandung pokok-pokok :
I. Aturan umum : berisi tentang pengertian pesawat uap
II. Pemeriksaan rencana gambar pesawat uap : berisi tentang pengajuan permohonan
pengesahan rencana gambar pesawat uap tersebut
III. Ijin untuk menjalankan pesawat uap
IV. Pengawasan terhadap pesawat uap
V. Peledakan
VI. Wewenang melakuukan pengusutan berkenaan dengan pelaksanaan aturan dalam
undang-undang ini
VII. Aturan pidana
VIII. Pengecualian dan aturan peralihan
2. Peraturan Uap 1930 ( Stoomverordening 1930 ), Stbl. No. 339 Tahun 1930
Pasal 1 : berisi tentang pembedaan ketel uap
Pasal 2 : berisi tentang fungsi bagian-bagian pesawat uap
Pasal 3 : berisi tentang pipa uap
Pasal 4 : berisi tentang pengesahan rencana gambar suatu pesawat uap
Pasal 5 : berisi tentang biaya pemeriksaan rencana gambar
Pasal 6 : berisi tentang surat ijin menjalankan pesawat uap
Pasal 7 : berisi tentang perizinan
Pasal 8 : berisi tentang pemberian izin
Pasal 9 : berisi tentang pemeriksaan ketel uap
Pasal 10 : berisi tentang dasar pertimbangan ketel uap
Pasal 11 : berisi tentang pemakaian besi cor
Pasal 12 : berisi tentang perlengkapan ketel uap
Pasal 13 : berisi tentang perlengkapan ketel tekanan rendah
Pasal 14 : berisi tentang pengisian ketel uap
Pasal 15 : berisi tentang perlengkapan ketel uap
Pasal 16 : berisi tentang pipa uap
Pasal 17 : berisi tentang klep pengaman
Pasal 18 : berisi tentang tekanan uap
Pasal 19 : berisi tentang penggunaan manometer
Pasal 20 : berisi tentang ketel darat
Pasal 21 : berisi tentang pipa pengisi
Pasal 22 : berisi tentang tanda keadaan air terendah yang diperbolehkan
Pasal 23 : berisi tentang pengukur keadaan air dank ran
Pasal 24 : berisi tentang pembuatan klep pengaman
Pasal 25 : berisi tentang penyusunan pipa penghubung
Pasal 26 : berisi tentang perahu uap
Pasal 27 : berisi tentang percobaan pesawat uap
Pasal 28 : berisi tentang pemeriksaan pesawat uap
Pasal 29 : berisi tentang percobaan pertama pesawat uap
Pasal 30 : berisi tentang jaminan keamanan
Pasal 31 : berisi tentang oraang yang memeriksa
Pasal 32
Pasal 33 : berisi tentang kewajjiban pemakai pesawat uap
Pasal 34 : berisi tentang surat izin
Pasal 35 : berisi tentang penyimpanan surat izin
Pasal 36,37,38 : tidak dipakai
Pasal 39 : berisi tentang pemakai pesawat uap
Pasal 40 : berisi tentang pemeriksaan ketel uap
Pasal 41 : tidak dipakai
Pasal 42 : berisi tentang  pemeriksaan tahunan
Pasal 43 : berisi tentang penjagaan pesawat uap saat pemeriksaan
Pasal 44 : berisi tentang percobaan pesawat uap
Pasal 45 : berisi tentang pengaturan pengadaan pemeriksaan
Pasal 46 : berisi tentang pesawat yang dapat dipindahkan
Pasal 47 : berisi tentang penimpangan surat ijin
Pasal 48 :
Bila suatu pesaawat uap berubah atau dipindakan ketempat yang lain maka pesawat itu tidak
boleh boleh dipakai lagi, sebelum pemakaian mendapat izin.
pada pemindahan tempat dari ketel darat , surat izin slalu dicabut kembali dan terhadap ketel
uap itu dilakukan pemeriksaan dan percobaan baru.
Pada pemindahan pesawat uap lainnya, Kepala Pengawas Keselamatan Kerja menetapkan
apakah surat ijin diubah atau dicabut.
Pasal 49
Bila pesawat uap tidak dipakai selama lebih dari 3 tahun, Kepala Keselamatan Kerja dapat
menarik kembali surat ijinnya.

Anda mungkin juga menyukai