Anda di halaman 1dari 4

BEBERAPA KESALAHAN YANG SERING TERJADI

KETIKA MEMBACA SURAT AL FATIHAH

▪ Dimulai dengan Ta’awud terlebih dahulu :

ْ َّ َ ْ َّ َ ُ َُْ
‫ان الر ِجي ِم‬
ِ ‫اهلل ِمن الشيط‬
ِ ‫أعوذ ِب‬
Kata Kesalahan yang sering terjadi Tashih
َ
▪ Huruf ‫( أ‬Hamzah) sering dibaca panjang : ▪ Fokus َ Ketika membaca
ُ ُ
‫آع ْوذ‬ huruf ‫( أ‬hamzah) jangan
sampai membacanya
dengan panjang
ُ َُْ َ
▪ Huruf ‫( أ‬hamzah) sering dibaca tebal ▪ Baca huruf ‫( أ‬hamzah) dari
‫أعوذ‬ makhrajnya yaitu
tenggorokan bagian
bawah dan lidah jangan
diangkat sehingga menjadi
tebal hurufnya
َ َ
▪ Huruf ‫‘( ع‬ain) banyak yang membacanya ▪ Huruf ‫‘( ع‬ain) bukanlah
dan suaranya terdengar lewat hidung huruf yang keluar dari
hidung, melainkan huruf
tenggorokan (Al Halq)
maka dari itu focus Ketika
َ
membaca huruf ‫‘( ع‬ain)
َ agar tidak masuk hidung.
َ
ُ َُْ ▪ Huruf ‫‘( ع‬ain)
ُ َُ
sering dibaca ‫( أ‬Hamzah) ▪ Focus Ketika membaca
َ
‫أعوذ‬ seperti : ‫أأ ْوذ‬ huruf ‫‘( ع‬ain) karena
َ
huruf ‫‘( ع‬ain) keluar dari
tengah tenggorokanَ
sedangkan huruf ‫أ‬
(hamzah) huruf yang
keluar dari pangkal
tenggorokan
ُ ُ
▪ Huruf ‫( ذ‬dzal) sering dibaca ‫( ظ‬dha’) ▪ Ketika membaca huruf ‫ذ‬
ُ َُْ
seperti : ‫أعوظ‬ (dzal) jangan dengan
mengangkat lidah
sehingga huruf tersebut
menjadi tebal.
ُ َُْ ُ
▪ Hurufَ ‫( ذ‬dzal) sering dibaca ‫( د‬dal) seperti ▪ Penempatan lidah Ketika
ُ
‫أعوذ‬ ُ
: ‫أ ُع ْود‬ membaca huruf ‫( ذ‬dzal)
haruslah tepat yaitu ujung
lidah bertemu dengan
ujung gigi seri atas agar
pengucapannya
sempurna.
▪ Huruf ‫( ِب‬Ba’) sering dibaca Panjang, ▪ Huruf ‫( ِب‬ba’) berharakat
seperti : ‫اهلل‬ ِ ‫ِب ْي‬ kasroh dan tidak Panjang,
jadi Ketika membaca
jangan diseret sehingga
‫هلل‬
ِ ‫ِبا‬ terkesan huruf ‫( ِب‬ba’)
panjang
▪ Lafdzul jalalah banyak yang membaca ▪ Lafdzul jalalah pada
dengan tebal sehingga berbunyi “Billoh” kalimat ‫باهلل‬
ِ dibaca tipis
dan membaca huruf ‫( ل‬lam) pada lafdzul karena didahului dengan
jalalah dibaca terlalu pendek atau juga huruf berharakat kasrah,
terlalu Panjang dan kurang ditahan. jadi cara membacanya
‫هلل‬
ِ ‫با‬ adalah “Billah”, dan huruf
‫( ل‬lam) pada lafdzul jalalah
dibaca Panjang 2 harakat
serta ditahan karena ada
tasydid
▪ Huruf ‫( ِم‬mim) sering dibaca Panjang, ▪ Focus Ketika membaca
seperti : ‫ي‬ َْ ْ ‫م‬ huruf ‫( ِم‬mim) harakat
ِ
tetap dibaca kasroh “Mi”

‫ِم َن‬
namun tetap dibaca
pendek satu harakat,
jangan diseret sehingga
huruf ‫( ِم‬mim) terdengar
panjang
َ َ
▪ Huruf ‫( ن‬nun) sering dibaca Panjang, ▪ Ketika membaca huruf ‫ن‬
َ
seperti : ‫ِمنا‬ (nun) pada kata ‫ ِم َن‬jangan
diseret sehingga huruf ‫ن‬

‫ِم َن‬
(nun) jadi Panjang, focus
pengucapan huruf ‫( ن‬nun)
dan dibaca satu ketukan.
▪ Huruf ‫( ش‬syin) sering dibaca tanpa tasydid ▪ Fokus pengucapan huruf
atau kurang ditekan di tasydid ‫( ش‬syin) yang berharakat
tasydid maka cara
membacanya lebih
ditekan, jangan terlalu
terburu-buru
َ ْ َّ ▪ Huruf ‫( ش‬syin) dibaca Panjang, seperti :
ْ َّ
▪ Huruf ‫( ش‬syin) dibaca 1
‫ان‬
ِ ‫الشيط‬ ‫طان‬
ِ ‫الشاي‬ harakat dan jangan diseret
seolah-olah dibaca
Panjang
▪ Huruf ‫( ش‬syin) dibaca kurang tafasyi ▪ Pengucapan huruf ‫ش‬
sehingga seperti huruf ‫( س‬sin), contohnya (syin) sesuai dengan
َ ْ َّ
: ‫السيط ِان‬ makhraj dan sifatnya
sehingga tidak timbul
kesalahan seperti tertukar
dengan huruf ‫( س‬sin)
▪ Huruf ‫( ي‬ya’) berharakat sukun sering ▪ Huruf ‫( ي‬ya’) bukanlah
dibaca memantul huruf
َ ْ َّ
‫ان‬
ِ ‫الشي‬
‫ط‬ ▪ Huruf ‫( ي‬ya’) terlalu ditekan dan dibaca ▪ Focus Ketika membaca
panjang huruf ‫ي‬ (ya) yang
berharakat sukun jangan
dipanjangkan.
▪ Huruf ‫( ط‬tha’) banyak yang membacanya ▪ Huruf ‫( ط‬tha’) berharakat
dengan memonyongkan bibir agar tebal. fathah maka mulut dibuka
َ َّ
‫الش ْيطا ِن‬
Ketika membacanya dan
tetap dibaca tebal dengan
mengangkat lidah bukan
memonyongkan bibir.
▪ Huruf ‫ر‬ (ra’) dibaca dengan ▪ Huruf ‫( ر‬ra’) berharakat
memonyongkan bibir agar terdengar tebal. fathah maka cara
membacanya adalah
dengan mulut dibuka,
Adapun ketebalan huruf
tersebut pengaruh dari
lidah yaitu dengan
diangkatnya lidah Ketika
mengucapkan huruf ‫( ر‬ra’)
berharakat fathah
tersebut bukan dengan
‫ال َّر ِج ْي ِم‬ ▪ Huruf ‫( ر‬ra’) dibaca tipis
memonyongkan bibir
▪ Huruf ‫( ر‬ra’) berharakat
fathah maka dibaca tebal
dengan cara mengangkat
lidah Ketika mengucapkan
huruf ‫( ر‬ra’) pada ayat
tersebut.
▪ Huruf ‫( ر‬ra’) dibaca Panjang, seperti : ▪ Focus Ketika membaca
‫الر ِاج ْي ِم‬
َّ huruf ‫( ر‬ra’) dan dibaca
satu harakat jangan
diseret sehingga dibaca
Panjang.
▪ Huruf ‫( ج‬jim) sering dibaca berdesis ▪ Focus Ketika membaca
sehingga seperti huruf ‫ ش‬atau ‫س‬ huruf ‫ ج‬karena huruf ‫ج‬
‫الر ِج ْي ِم‬
َّ adalah huruf syiddah
(kuat) dan juga huruf jahr
(jelas) sehingga tidak
berdesis.

‫الر ِج ْي ِم‬
َّ ▪ Huruf ‫( م‬mim) diakhir ayat atau waqof ▪ Ketika membaca mim
sering dibaca tanpa ghunnah diakhir ayat atau waqof
maka tetep ditahan karena
salah satu sifat mim adalah
ghunnah.

Anda mungkin juga menyukai