Anda di halaman 1dari 4

PROSES TRAGEDI G3S/PKI PELAKU CIA

Latar belakang dari peristiwa G30S/PKI tidak pernah dijelaskan secara Tuntas bahkan hingga
sekarang. Meskipun demikian, terdapat banyak teori yang Mendasari peristiwa tersebut. Salah satu
teori yang populer saat itu adalah sebuah Teori pemberontakan dengan pelaku agen CIA. Hal ini
karena pada masa itu, Dokumen-dokumen sejarah yang memberikan asumsi awal bahwa peristiwa
30September 1965 dengan pelaku adalah PKI jauh lebih sedikit jika ditinjau dalam Hal pengaruh
organisasi pada periode kepemimpinan Soekarno. Sementara itu, Pengaruh Badan Intelijen Pusat
Amerika Serikat(CIA) jauh lebih besar.1Sebelum menuju kepada konsep CIA yang melakukan kudeta
terhadap Soekarno, kita harus mengetahui bahwa Amerika pada periode 1960-an memang Sangat
menentang ideologi komunis. Hal ini karena ideologi tersebut mampu Menimbulkan kekuatan
seimbang dengan kekuatan ideologi Liberal milik Amerika yang pada masa tersebut mulai
mendominasi politik di dunia.

Selain itu Salah seorang ahli dari Jerman bernama Weiner pernah menjelaskan bahwa secara
Umum Amerika tidak menentang keinginan Soekarno tetapi cenderung menentang Pada kebijakan
Soekarno yang pro-Komunis sebagaimana terdapat dalam salah Satu kutipan dalam artikel nya.“Jika
Amerika mengetahui ada komunis, kami harus diberitahu Dan kami akan memindahkannya dari
posnya. Kami akan melakukan apa Pun yang diperlukan. Tapi, kami tidak akan menembak Soekarno
atau Mengambil langkah yang bertentangan dengan komunis selama mereka Tidak terlihat
bertindak melawan undang-undang. Di negara kami, kami Tidak dapat menangkap komunis hanya
karena mereka menjadi komunis Kami akan mengenyahkannya begitu saja ketika mereka kelu

Setelah peristiwa 30 September 1965 dan gagalnya kudeta, Jenderal Soeharto mengambil alih
dengan sebuah konsep pemikiran adalah “Kudeta oleh Komunis” secara resmi dianggap gagal.
Namun, beberapa ahli sejarah Beranggapan bahwa pihak Komunis dijebak oleh Agen CIA. “Kudeta
Komunis” Kemudian digunakan untuk memberikan hukuman dengan pemburuan dan Pembunuhan
massal orang-orang komunis dan simpatisannya dengan Menggunakan Soeharto. Amerika Serikat
dan Inggris tidak sekedar Membiarkannya melakukan tindakan ini, tetapi juga mendorong untuk
terjadinya Peristiwa tersebut. Kedua negara ini senang dengan hal ini karena Soekarno yang Pro-
China(dan menentang Barat) dipaksa turun dari jabatan.

Mereka juga Menopang Jenderal soeharto dengan jutaan dollar dari uang pembayar pajak.2
Beberapa hari sebelum terjadinya peristiwa G30S/PKI, Kolonel Untung Berhasil memperoleh
kekuasaan militer dengan bantuan dari PKI. Dia adalah Seorang pemimpin pasukan penjaga
istana(Tjakrabirawa) yang dinyatakan Menjadi salah satu tokoh utama dalam gerakan 30 September.
Keesokan harinya, Dia menjelaskan bahwa kudeta yang akan terjadi pada bulan September
Merupakan suatu kudeta berbahaya yang akan dilakukan oleh pihak militer Angkatan Darat dengan
bantuan pihak Barat dan CIA. Selanjutnya, ia Menjelaskan bahwa ia akan melindungi Presiden
Soekarno dari peristiwa kudeta Besar tersebut. Namun, pada malam harinya Jenderal Soeharto
menentang Penjelasan tersebut dan melakukan penguasaan di beberapa sektor penting seperti
Listrik dan stasiun di Jakarta. Setelah itu situasi semakin memanas dan akhirnya Terjadilah
pengejaran terhadap para anggota PKI hingga ke wilayah Jawa Tengah.3Namun, bisa dipastikan
bahwa Amerika Serikat berupaya untuk Menggulingkan rezim Soekarno selama bertahun-tahun.
Setelah Perang Kore Berakhir Juli 1953, perhatian CIA jatuh pada Indonesia mengingat cadangan
Minyak Indonesia yang sangat besar. Amerika Serikat berusaha agar Indonesia Memiliki presiden
yang bersahabat dengan Amerika atau bahkan bergantung
Dengan Amerika. Kemudian, Pemerintah Amerika dengan serius memikirkan cara Untuk
menjatuhkan Presiden Soekarno. Mereka menganggap bahwa Soekarno Dengan semua kekuatannya
saat itu akan mampu menyebabkan Indonesia menjadi Negara Komunis yang kuat atau bahkan bisa
diprediksi bahwa kemungkinan Soekarno akan menjadi pemimpin negara Komunis di wilayah Asia.
Hal ini Berdasarkan dari banyaknya sumber daya alam di Indonesia yang mampu Mendukung
kekuatan di Indonesia. Salah satu kutipan yang mendukung hal ini Adalah sebagai berikut. “CIA
secara serius mempertimbangkan untuk membunuh Soekarno pada musim semi 1955. Masalahnya
adalah sulit untuk Menciptakan situasi untuk agen yang berpotensi agar memperoleh akses Ke
target.

CIA memasok sekitar satu juga dollar untuk lawan politik Soekarno yang paling kuat pada Pemilu
1955, yang pertama kali Diselenggarakan setelah kemerdekaan Indonesia.” (Weiner, hlm. 143)
Meskipun demikian, partai yang memihak Soekarno berhasi Memenangkan Pemilu. Rakyat
Indonesia pun juga sebagian besar mendukung Soekarno yang mampu mewujudkan kemerdekaan
Indonesia yang sebenarnya. Posisi Soekarno semakin kuat ketika diselenggarakan Konferensi Asia
Afrika Tahun 1955 di Bandung ketika 29 kepala negara dari Asia, Afrika dan negara-negara Arab
hadir. Soekarno mendukung adanya gerakan dari negara-negara Berkembang di seluruh dunia yang
tidak dipengaruhi oeh Washington atau Moskwa.

Hal ini pun juga menyebabkan pemerintah Amerika Serikat semakin Mempertimbangkan kekuatan
Soekarno saat itu. Kemudian, Amerika Serikat juga Semakin tidak dipercaya oleh birokrasi di
Indonesia dalam hubungan diplomasi Internasional. Padahal, lebih banyak diperlukan hubungan
diplomasi daripada Perseteruan untuk menciptakan saling percaya antara dua pihak negara. Pada
tahap berikutnya, Amerika Serikat mengirimkan pesawat matamata U2 untuk mengirimkan senjata
dan amunisi bagi pemberontak anti Soekarno. Kapal barang milik Angkatan Laut USS Thomson
berlayar dari Pangkalan militer Amerika Serikat di Filipina ntuk mengirim senjata yang cukup

Bagi delapan ribu orang di pelabuhan Padang di Sumatera Barat KelompoTentara pemberontak
Soekarno tersebut sebagian besar dipimpin oleh kelompok Islam Fundamentalis.Selain itu, Amerika
Serikat juga mengirimkan pemancar radio baru yang Dibiayai CIA. Radio tersebut mulai menyiarkan
propaganda dalam menentang Pemerintah Soekarno di Jakarta pada tangal 10 Februari 1958. CIA
berharap Kalangan anti Soekarno meningkat di seluruh negeri. Pada saat itu CIA tidak Mengetahui
bahwa jumlah rakyat Indonesia yang mendukung kebijakan Soekarno Mencapai 95%. Beberapa
waktu kemudian, banyak pesawat-pesawat tempur atas nama CIA yang diterbangkan ke wilayah
Sumatera. Pesawat ini bertujuan untuk Menjatuhkan banyak senjata dan peti yang berisi uang
kepada para pemberontak Pemerintahan Soekarno.

Menanggapi hal tersebut, Patroli Angkatan Udara Indonesia yang melihat pesawat CIA yang
memasuki wilayah Indonesia langsung Memberikan pemberitahuan bahwa akan terjadi suatu
pemberontakan di wilayah Sumatera. Akibatnya, asukan Angkatan Darat Indonesia mengumpulkan
Kontainer-kontainer pasukan dan membersihkan para pemberontak. Berdasarkan Hal tersebut,
usaha CIA gagal total. Setelah pemberontakan di Sumatera gagal Dilakukan, harapan CIA berikutnya
hanya terletak pada pemberontakan di Sulawesi. Namun, pemberontakan ini pun juga gagal karena
pesawat-pesawat CIA Juga ditembak jatuh oleh para pemberontak yang menerima senjata dari CIA
Sendiri.

Setelah aksi pemberontakan dalam negeri gagal dilakukan oleh CIA,Pihak ini kemudian
melakukan aksi yang lebih aneh. Di wilayah pesisir utara Sulawesi yang sangat dekat dengan
pangkalan militer Amerika Serikat, pesawat-pesawat CIA diparkir di wilayah tersebut. Pesawat-
pesawat tersebut tidak Menunjukkan adanya tanda bahwa pesawat tersebut merupakan milik CIA
ataupun Amerika. Dalam hal ini, CIA akan membuat opini publik bahwa Presiden Soekarno yang
memerintahkan pesawat tersebut untuk berada di sana. Beberapa Saat kemudian, sasaran pesawat
tersebut adalah desa, pelabuhan dan gereja yang Kemudian di bom dari atas. Ratusan warga sipil
tewas dan kapal Inggris serta Panama pun tenggelam. Dengan adanya aksi ini, CIA akan membentuk
opini

Internasional untuk menentang dan menurunkan rezim Soekarno. Meskipun Demikian,


masyarakat Internasional sudah mengetahui bahwa pesawat-pesawat ini Merupakan milik Amerika
Serikat sehingga opini publik atas Soekarno pun juga Gagal. Hal ini dibuktikan melalui tertembaknya
salah seorang pilot CIA bernama Al Pope yang terjatuh di wilayah setempat. Karena Soekarno tidak
menginginkan Adanya peperangan antara Indonesia dan Amerika, maka ia hanya menyerahkan Al
Pope kepada pihak Amerika Serikat. Tahap berikutnya adalah pihak CIA melakukan kerja sama
dengan Soeharto dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh Komunisme di Indonesia. Sebagai
bantuan awal, CIA memberikan pasokan medis senilai 500.000 dollar Yang bisa ditunaikan. Selain itu,
Amerika juga menjamin pasokan peralatan Komunikasi yang sangat maju secara gratis. Selain
Soeharto, CIA juga Memberikan bantuan kepada Adam Malik dengan sejumlah uang. Kemudian atas
Bantuan CIA, Adam Malik juga diterima oleh Presiden Lyndon B. Johnson di Gedung Putih untuk
berikutnya terpilih sebagai Ketua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Pada
tahap berikutnya atas bantuan dana dan perlengkapan dari CIA, Terjadilah peristiwa G30S/PKI
dengan pelakunya adalah PKI. Selain itu, juga Dibuatlah skenario tentang adanya isu Dewan Jenderal
yang berkaitan dengan Resimen Tjakrabirawa. Pihak CIA dan Amerika juga mengambil peran penting
Ketika terjadi peristiwa tersebut.4

Dampak Peristiwa G30S/PKI Akibat dari peristiwa G30S/PKI adalah muncullah kelompok militer
Bersenjata dengan berpakaian hitam dengan ikat kepala merah dan gerombolan Anti komunis di
kota-kota besar seluruh Indonesia masa itu. Kerusuhan, Pembunuhan dan penyitaan harta pribadi
menjadi tindakan yang ditutupi oleh Pihak militer. Banyak pihak yang terindikasi Komunis menjadi
sasaran mmilite Saat itu baik di desa-desa maupun di wilayah perkotaan. Orang-orang China yang
Memiliki pemikiran yang pro-China menjadi korban paling menderita saat itu.Bahkan warga asing
pun juga menjadi korban atas tindakan militer saat itu.

Dalam waktu setahun, ratusan ribu bahkan jutaan orang dibunuh dalam Kerusuhan. Di wilayah
Jawa dan Bali semua desa dimusnahkan. Di Bali, ribuan Orang yang dituduh komunis di bawa ke
kuburan mereka dalam pakaian putih dan Prosesi khidma untuk dibunuh. Di wilayah Bali sekitar
100.000 orang dibunuh.Dalam pemikiran masyarakat Bali, adanya komunis merupakan
suatuPertentangan antara “Dewa dan Iblis”. Konsep tersebut kemudian akan kembali Tenang jika
terjadi pembersihan terhadap kelompok “Iblis” yaitu Komunis. Selain Itu, lebih dari satu juta
masyarakat Komunis dan bahkan hanya terindikasi Komunis disiksa lalu dimasukkan ke penjara.
Diantaranya, banyak kaum Intelektual dan terpelajar yang dibuang di Pulau Buru. Pulau terpencil
tersebut Kemudian diubah menjadi temat pembuangan.5 5Henry Gerken, Loc. Cit, hlm. 254-256

DAFTAR ISI
Gerken, Henry. 2011, A Magic Gecko: Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno,Jakarta: Kompas.

Wardaya, Baskara. 2006, Bung Karno Menggugat! Dari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal ’65
hingga G30S, Yogyakarta: Galang Press.

M. Fic, Victor. 2005, Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi,jakarta: yayasan obor
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai