JUDUL

STRATEGI OPTIMALISASI PENANGGULANGAN

AKSI ANARKIS MASSA
GUNA MENUJU POLRI YANG PRESISI DALAM RANGKA
TERPELIHARA KEAMANAN DALAM NEGERI
 L ATA R B E L A K A N G
 KAMTIBMAS
KAMDAGRI  TERTIB DAN TEGAKNYA HUKUM
 LIN, YOM, YAN MASYARAKAT

MEMELIHARA POLRI PRESISI PEMOLISIAN PREDIKTIF/

KAMDAGRI PREDICTIVE POLICING

REFORMASI 1998 AKSI MASSA ANARKIS

POLRI MELAKUKAN PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS MASSA

PERMASALAHAN

BAGAIMANA STRATEGI OPTIMALISASI PENANGGULANGAN AKSI

ANARKIS MASSA GUNA MENUJU POLRI YANG PRESISI DALAM
RANGKA TERPELIHARA KEAMANAN DALAM NEGERI?
PERSOALAN

BAGAIMANA PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA OLEH POLRI

1 SEBAGAI PENGAWAL DEMOKRASI DAN PENJAGA KETERTIBAN SERTA
KEAMANAN MASYARAKAT?

BAGAIMANA KESIAPAN SUMBER DAYA ORGANISASI DALAM MELAKUKAN

2 PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA?

BAGAIMANA PENANGGULANGAN AKSI MASSA YANG DILAKUKAN OLEH

3 POLRI YANG PREDIKTIF AGAR TIDAK MENJADI ANARKIS?

RUANG LINGKUP

STRATEGI OPTIMALISASI PENANGGULANGAN AKSI MASSA SEHINGGA TIDAK

BERKEMBANG MENJADI ANARKIS GUNA MENUJU POLRI YANG PRESISI DALAM RANGKA
TERPELIHARANYA STABILITAS KEAMANAN DALAM NEGERI.
 GRAND TEORI
1. TEORI MANAJEMEN
G. TERRY (2008) MANAJEMEN MERUPAKAN ILMU DAN SENI MENGATUR
PROSES PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN SUMBER DAYA LAIN
SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN TERTENTU
MIDDLE TEORI APPLIED TEORI
1. TEORI SUMBER DAYA ORGANISASI
G.R TERRY (2011) UNTUK MENCAPAI TUJUAN PERLU 1. ANALISIS SWOT
TOOLS 4M, YAITU MAN (SUMBER DAYA MANUSIA), RANGKUTI, (2014) TEKNIS ANALISIS UTK
MONEY (ANGGARAN), MATERIALS (SARANA MENGETAHUI ASPEK2 YG BERPENGARUH TERHADAP
PRASARANA) DAN METHOD (METODE) DAYA SAING ORGANISASI BERDASARKAN SITUASI
YANG DIHADAPI.
2. TEORI MANAJEMEN KONFLIK
RUSDIANA DAN EFFENDI (2015) MANAJEMEN 2. ANALISIS IFAS, EFAS, SFAS
KONFLIK MERUPAKAN SEBUAH PROSES PIHAK RIYANTO (2018), INTERNAL FACTORS ANALYSIS
YANG TERLIBAT KONFLIK ATAU PIHAK KE 3 YANG SUMMARY (IFAS) DAN EXTERNAL FACTORS ANALYSIS
MENYUSUN STRATEGI KONFLIK DAN SUMMARY (EFAS).
MENERAPKANNYA UNTUK MENGENDALIKAN
KONFLIK AGAR MENGHASILKAN RESOLUSI YANG
3. TEORI MANAJEMEN STRATEGIS
DIINGINKAN.
DAVID (2009) SENI DAN PENGETAHUAN DALAM
MERUMUSKAN, MENGIMPLEMENTASIKAN SERTA
3. KONSEP PREDICTIVE POLICING MENGEVALUASI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS
CRAIG (2009) TAKTIK DALAM PEMOLISIAN YANG FUNGSIONAL YANG MEMAMPUKAN SEBUAH
DIKEMBANGKAN BERDASARKAN PENGGUNAAN ORGANISASI MENCAPAI TUJUANNYA.
INFORMASI DAN ANALISIS YANG MENDALAM
SEHINGGA DAPAT MEMPERKIRAKAN KEMUNGKINAN 4. TEORI KERJASAMA
AKAN TERJADINYA SUATU KEJAHATAN. ZULKIFLI (2021) INTI DARI KERJASAMA ADANYA
PROSES KOMUNIKASI (COMMUNICATION),
4. KONSEP PENANGGULANGAN KEJAHATAN KOORDINASI (COORDINATION) DAN KOLABORASI
WIDODO (2015) TIGA POKOK PENANGGULANGAN (COLLABORATION) YANG BERPENGARUH TERHADAP
YANG BISA DILAKUKAN TERHADAP KEJAHATAN EFEKTIFITAS PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.
SECARA PREEEMTIF, PREVENTIF DAN REFRESIF
A. PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA OLEH POLRI
DATA REKAPITULASI AKSI MASSA TAHUN 2020 DATA REKAPITULASI AKSI MASSA JANUARI S.D JULI TAHUN 2021

2.214 AKSI MASSA DG

4.596 AKSI WILAYAH TERTINGGI
MASSA YG METROJAYA, JATIM
TERTINGGI DAN SULTRA
METROJAYA,
SULSEL DAN
JABAR

KASUS UNRAS
ANARKIS
SEPANJANG TAHUN 2018 S.D
TAHUN 2018 S.D SEPTEMBER
SEPTEMBER 2021 TAHUN 2021
SEBANYAK 95 TERDAPAT 1.822
AKSI MASSA
ORANG TELAH
ANARKIS
MENJADI
(SARA 13, SDA 2,
KORBAN AKSI
EKONOMI 9 DAN
POLITIK 71) ANARKIS MASSA
B. KESIAPAN SUMBER DAYA ORGANISASI DALAM MELAKUKAN
PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA

1. PERKUATAN

2. DUKOPS RP 616.996.208.000,-

3. 10 DRONE PELONTAR GAS AIR MATA, 1 DRONE FACE RECOGNITION

DRONE PELONTAR GAS AIR MATA
4. DALAM SETIAP AKSI MASSA SELALU PHH DIKEDEPANKAN

C. PENANGGULANGAN AKSI MASSA AGAR TIDAK MENJADI ANARKIS

IMPLIKASI
1. TIDAK OPTIMALNYA PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS MASSA YANG
1. AKSI MASSA TERJADI TANPA MELALUI PEMBERITAHUAN KPD POLRI DILAKSANAKAN AKAN BERIMPLIKASI TERHADAP TIDAK TERCAPAINYA
UPAYA MENUJU POLRI YANG PRESISI.
2. KEGIATAN PREVENTIF DGN MENGEDEPANKAN POLWAN DAN
NEGOSIATOR
2. TIDAK OPTIMALNYA PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS MASSA YANG
3. DILAKUKAN PENYIDIKAN KEPADA PARA PELAKU ANARKIS DAN PERS DILAKSANAKAN AKAN BERIMPLIKASI TERHADAP TIDAK TERPELIHARANYA
YANG MELANGGAR STABILITAS KEAMANAN DALAM NEGERI.
 BANG
LINGSTRA

KEKUATAN KELEMAHAN
1. PERS POLRI MILIKI PENGETAHUAN DSR INTERNAL 1. SIKAP APATIS PERSONIL POLRI ATAS KASUS
TENTANG GUN TEKINFO UNRAS
2. KOMITMEN PIMPINAN POLRI 2. KURANGNYA ANGGARAN
3. PERKAP YG MENJADI DASAR GUL AKSI 3. SARPRAS BLM OPTIMAL
ANARKIS ST
4. KURANGNYA KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN
4. TERSEBARNYA PERSONIL POLRI R PERSONIL POLRI DLM GUL AKSI MASSA
5. TINGGINYA DEDIKASI PERSONIL
E
N
G
T
W EAKNESS
5. KURANG EFEKTIFNYA KODAL

H
PELUANG S
ANCAMAN
1. DUKUNGAN PEMERINTAH T 1. DERASNYA ISU-ISU PADA ERA GLOBALISASI
2. DUK STAKEHOLDER O PPORTUNITIES H
R
E
A
2. PRULALISME MASY INDONESIA
3. ADANYA UU YG MENDUKUNG GUL AKSI T 3. RENDAHNYA LITERASI DIKALANGAN MASY
S
ANARKIS MASSA 4. ADANYA POK MASY YG ANTI PEMERINTAH
4. PERAN DAN PARTISIPASI MASY 5. WILAYAH INDONESIA YG LUAS
5. IDEOLOGI NEGARA SEBAGAI PEMERSATU
EKSTERNAL
A. PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA C. PENANGGULANGAN AKSI MASSA AGAR TIDAK MENJADI ANARKIS

PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA DIINTEGRASIKAN 1. KONSEP PREDIKTIF POLICING

DENGAN KONSEP MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI UPAYA
2. PREEMTIF, PREVENTIF DAN REPRESIF
PERLUASAN TERHADAP PELAYANAN DAN PENGAMANAN YANG
DILAKSANAKAN MELALUI, STIMULASI KONFLIK, PENGURANGAN ATAU
PENEKANAN KONFLIK, PENYELESAIAN KONFLIK YANG
TERINTEGRASI DALAM SATU COMMAND CENTRE

B. KESIAPAN SUMBER DAYA ORGANISASI

1. TERGELARNYA PERS UNTUK GUL AKSI MASSA

KEKUATAN DALMAS IDEAL

KONTRIBUSI
1. DENGAN OPTIMALNYA PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS MASSA YG DILAKS.
BERKONTRIBUSI TRHDP TERCAPAINYA POLRI PRESISI
2. DENGAN OPTIMALNYA GUL. AKSI ANARKIS MASSA YG DILAKS BERKONTRIBUSI TERHDP
HARKAMDAGRI

2. KETERCUKUPAN ANGGARAN DG DUA KALI LEBIH BESAR INDIKATOR KEBERHASILAN

3. TERBANGUNNYA BARAK DALMAS PD SETIAP SATUAN, KETERSEDIAAN DRONE
DAN KENDARAAN ANTI RIOT SYSTEM
4. MEMINIMALISIR KONTAK FISIK ANTARA PERSONIL POLRI DG PESERTA AKSI
MASSA
1. PERLUASAN YAN DAN PAM DG PELAKS. MANAJEMEN KONFLIK SEHINGGA YAN DAN PAM
AKSI MASSA MJD SOLUTIF
2. TERWUJUDNYA POSTUR POLRI YG PROFESIONAL, PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS DAN
TRANSPARASI BERKEADILAN
3. DAPAT DILAKUKANNYA TINDAKAN PENCEGAHAN PADA SUATU AKSI MASSA AGAR TDK
BERKEMBANG MJD ANARKIS.
 BAB VI
1. EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) 2. INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)

Copyright Maribaya 53 Copyright Maribaya 53

 Copyright
Maribaya 53
STRATEGIC FACTOR ANALYSIS SUMMARY (SFAS)
PENENTUAN JANGKA WAKTU STRATEGI

1. MENENTUKAN BILANGAN PEMBAGI.

SKOR TERTINGGI –SKOR TERENDAH : 0.927 - 0.194 / 3 =
0.244.
2. JANGKA PENDEK (JPD) : 0.244 + 0.194 = 0.438 (0.194
SAMPAI DENGAN 0.438 ADALAH JANGKA PENDEK);
3. JANGKA SEDANG (JSD) = 0.244 + 0.438 = 0.682 (0.439
SAMPAI DENGAN 0.682 ADALAH JANGKA SEDANG);
4. JANGKA PANJANG (JPJ) = 0.244 + 0.682 = 0.926 (0.683
SAMPAI DENGAN 0.927 ADALAH JANGKA PANJANG).

Copyright Maribaya 53

MEMELIHARA KEAMANAN DALAM NEGERI DENGAN MENUJU
TERCAPAINYA POLRI YANG PRESISI MELALUI STRATEGI
PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS MASSA YANG OPTIMAL
VISI
 MEMANTAPKAN YAN DAN PAM AKSI MASSA GUNA
MENUJU POLRI PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI.
 MENINGKATKAN SDO POLRI GUNA MENUJU POLRI
PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI
MISI
 MENGOPTIMALKAN GUL AKSI MASSA MELALUI
PENDEKATAN PREDICTIVE POLICING
 MEMANTAPKAN DUKUNGAN PEMERINTAH
 MENGOPTIMALKAN PERAN DAN PARTISIPASI MASY
 MENINGKATKAN PENGAMALAN DAN PENGHAYATAN
IDEOLOGI NEGARA
 MENINGKAKAN WAS TERHADAP POK MASY ANTI
PEMERINTAH
SASARAN  MENGOPTIMALKAN ANTISIPASI WIL. INDONESIA YG
LUAS
 MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI PERKAP
 MENGOPTIMALKAN PERSONIL POLRI YG TERSEBAR
 MEMPERTAHANKAN DEDIKASI PERSONIL POLRI
 MENINGKATKAN SARPRAS
 MENINGKATKAN KODAL
 KEBIJAKAN TENTANG YAN DAN PAM AKSI MASSA GUNA
MENUJU POLRI PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI
KEBIJAKAN
 KEBIJAKAN TENTANG SDO POLRI GUNA MENUJU POLRI
PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI

 KEBIJAKAN TENTANG GUL AKSI MASSA MELALUI

 TERSELENGGARANYA YAN DAN PAM AKSI MASSA GUNA PENDEKATAN PREDICTIVE POLICING
MENUJU POLRI PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI
TUJUAN

 TERSELENGGARANYA SDO POLRI GUNA MENUJU POLRI

PRESISI DLM RANGKA HARKAMDAGRI
 TERSELENGGARANYA GUL AKSI MASSA
PENDEKATAN PREDICTIVE POLICING
JANGKA PENDEK (0 - 1 TAHUN)
STRATEGI
MELALUI JANGKA SEDANG (0 -3 TAHUN)
JANGKA PANJANG (0-5 TAHUN
 STRATEGI KADEK (0-1) STRATEGI KADANG (0-3) STRATEGI KAJANG (0-5)

1. MENGOPTIMALKAN ANTISIPASI WILAYAH INDONESIA YANG LUAS 1. MENGOPTIMALKAN PERSONIL POLRI YANG
1. MEMANTAPKAN DUKUNGAN STAKE HOLDER
A. MEMANTAPKAN COMMAND CENTER 24 JAM TERSEBAR.
A. MENINGKATKAN KERJASAMA DENGAN
B. MENGOPTIMALKAN RAYONISASI SATUAN KEWILAYAHAN DENGAN A. MENGOPTIMALKAN PERSONIL UNTUK
STAKEHOLDER UNTUK BERPERAN AKTIF
MEMBENTUK SATUAN KOORDINATOR WILAYAH SELALU PEKA ATAS INFORMASI.
DALAM PENANGGULANGAN AKSI ANARKIS
MASSA B. MEMANTAPKAN GAL TERHADAP POK MASY
2. MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KOMANDO DAN PENGENDALIAN. C. MENINGKATKAN PERCEPATAN PROSES
B. MEMANTAPKAN PERAN COMMAND
A. MENINGKATKAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DGN MERUMUSKAN DISEMINASI INFORMASI
CENTRE
PEMBENTUKAN COMMAND CENTER YANG BERBASIS TEKINFO UTK
K3I 2. MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI PERATURAN
2. MEMANTAPKAN TINGGINYA DEDIKASI
B. MEMANTAPKAN KODAL KAPOLRI.
PERSONIL
C. MENGOPTIMALKAN KEHADIRAN PEJABAT TEKNIS DAN TAKTIS A. MEMANTAPKAN PERUMUSAN REVISI PERKAP
A. MENGOPTIMALKAN PENETAPAN TARGET
KINERJA YANG JELAS. NO 16 TAHUN 2006 DENGAN MENAMBAH
3. MENGOPTIMALKAN PENGAWASAN KELOMPOK MASYARAKAT ANTI KLAUSULA TENTANG PENGGUNAAN GAS AIR
B. MEMANTAPKAN KOMITMEN KERJA
PEMERINTAH. MATA LBH MAKS.
PERSONIL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS.
A. MENGOPTIMALKAN PEMETAAN DAN PENGGALANGAN B. MERUMUSKAN PROTAP CEGAH KONTAK FISIK
C. MENINGKATKAN SUMBER DAYA
B. MEMANTAPKAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI ANTARA PERSONIL DALMAS/PHH DENGAN
UPAYA DETEKSI DAN PENYELESAIAN KONFLIK PESERTA AKSI MASSA.
3. MENGOPTIMALKAN PERAN SERTA DAN
C. MENINGKATKAN PENGGUNAAN TEKINFO UTK DETEKSI DLM RANGKA
PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU
PREDICTIVE POLICING 3. MENINGKATKAN PEMAHAMAN IDEOLOGI
PELAKSANAAN TUGAS POLRI.
A. MENGOPTIMALKAN PERAN MEDIA SOSIAL NEGARA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA.
4. MENINGKATKAN SARANA PRASARANA. A. MENINGKATKAN KOLABORASI DG PEMDA
DI KALANGAN MASYARAKAT,
A. MEMANTAPKAN MODERNISASI SARANA PRASARANA (DRONE FACE UNTUK MENGGALAKKAN PENGHAYATAN
B. MENGOPTIMALKAN PENGGALANGAN
RECOGNITION, DRONE PELONTAR GAS AIRMATA DAN RAN ANTI RIOT TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA.
C. MENGOPTIMALKAN PENERANGAN
SYSTEM). B. MEMANTAPKAN KERMA DG STAKEHOLDER
MASYARAKAT DAN PENERANGAN SATUAN
B. MEMANTAPKAN PENGEMBANGAN TEKINFO YANG SESUAI DENGAN UNTUK MEMANTAU KELOMPOK2 ANTI
DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI
ELEMEN-ELEMEN DLM KONSEP PREDICTIVE POLICING PEMERINTAH DAN KELOMPOK RADIKAL
INFORMASI.
C. MENGOPTIMALKAN PENGADAAN ALAT TRANSPORTASI YANG DAPAT C. MEMANTAPKAN PATROLI SIBER SEBAGAI
DIGUNAKAN UNTUK MEMPERMUDAH PERGESERAN PASUKAN LANGKAH ANTISIPATIF PENYEBARAN AKSI
DAN PAHAM RADIKALISME
1. PELAYANAN, PENGAMANAN, DAN PENANGANAN AKSI MASSA HANYA SEBATAS PELAYANAN PERIJINAN, PENGAMANAN,
DAN PENANGANAN PERKARA SAJA, SEHARUSNYA LEBIH JAUH PADA ESENSI YANG LEBIH LATEN UNTUK MENELISIK
INDIKASI KONFLIK ATAU MUATAN YANG ADA DALAM SEBUAH AKSI MASSA SEHINGGA DIPERLUKAN LANGKAH-
LANGKAH STRATEGI DALAM PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA

2. SUMBER DAYA ORGANISASI YANG DIGUNAKAN DALAM PELAYANAN AKSI MASA BELUM SEPENUHNYA OPTIMAL,
SEHINGGA DIPERLUKAN LANGKAH STRATEGI DALAM MEMPERSIAPKAN SUMBER DAYA ORGANISASI POLRI DALAM
PELAYANAN DAN PENGAMANAN AKSI MASSA.

3. PENANGGULANGAN AKSI MASSA YANG DILAKUKAN OLEH POLRI YANG PREDIKTIF AGAR TIDAK MENJADI ANARKIS
GUNA MENUJU POLRI YANG PRESISI BELUM BERJALAN SESUAI DENGAN HARAPAN. SEHINGGA MASIH PERLU
DIKEMBANGKAN DAN DITINGKATKAN AGAR DAPAT SELARAS DENGAN TUNTUTAN DAN PERKEMBANGAN ZAMAN MLL
LANGKAH STRATEGI YANG PREDIKTIF

1. MEREKOMENDASIKAN KEPADA MENKOPOLHUKAM UNTUK DAPAT BEKERJA SAMA DENGAN POLRI UTK MEMBENTUK
DESK KONFLIK SOSIAL UNTUK MEMBERIKAN ARAHAN AGAR KEPALA DAERAH TURUT BERTANGGUNGJAWAB SERTA
MENJAMIN KEAMANAN DAERAH DENGAN MEMBERDAYAKAN SELURUH STAKEHOLDER YANG ADA DAN SUMBER DAYA
YANG DIMILIKI.

2. MEREKOMENDASIKAN KEPADA MENTERI SOSIAL UNTUK MEMBENTUK SATUAN TUGAS (SATGAS) YANG TERINTEGRASI
DENGAN POLRI, TNI DAN PEMDA SEBAGAI UPAYA PENANGANAN KONFLIK SOSIAL.

3. MEREKOMENDASIKAN KEPADA MENKOMINFO UNTUK BERSAMA DENGAN PENYELENGGARA MEDIA BAIK CETAK
MAUPUN ELEKTRONIK UNTUK BERKOMITMEN MENINGKATKAN LITERASI MASYARAKAT INDONESIA SECARA DIGITAL

4. MEREKOMENDASIKAN KEPADA MENKUMHAM UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN RUMUSAN PASAL UU ORMAS

TENTANG PENGERTIAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) TERDIRI DARI ORMAS TERDAFTAR DAN ORMAS
TIDAK TERDAFTAR SEHINGGA SEMUA ORGANISASI KEMASYARAKATAN TUNDUK DAN PATUH PADA KETENTUAN DALAM
PASAL-PASAL UU ORMAS