Anda di halaman 1dari 5

NAMA : INTAN PERMATASARI

NIM : 191440115

TUGAS
METODOLOGI KEPERAWATAN
N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
O
1 Bersihan jalan nafas tidak NOC : NIC :
efektif.  Repirasatory status : Airway suction
Definisi : Ventilation  Pastikan kebutuhan oral/
Ketidakmampuan untuk  Respiratory status : tracheal suctioning
membersihkan sekresi atau Airway patency  Auskultasi suara nafas
obstruksi dari saluran  Aspiration control sebelum dan sesudah
pernafasan untuk suctioning
mempertahankan Kriteria Hasil :  Informasikan pada klien
kebersihan jalan nafas  Mendemonstrasikan batuk dan keluarga tentang
Batasan karakteristik : efektif dan suara nafas yang suctioning
 Dispneu, penurunan bersih, tidak ada sianosis  Minta pasien melakukan
suara nafas dan dyspneu (mampu nafas dalam sebelum
 Ortopne mengeluarkan sputum, suction di lakukan
 Kelainan suara nafas mampu bernafas dengan  Menggunakan nasal
(wheezing) mudah , tidak ada pursed untuk memfasilitasi
 Sputum dalam jumlah lips). suksion nasotrakeal
yang berhubungan  Menunjukkan jalan nafas  Gunakan alat yang steril
 Perubahan pola nafas yang paten (klien tidak setiap melakukan
Faktor yang berhubungan : merasa tercekik, irama tindakan
 Benda asing dalam nafas, frekuensi pernafasan  Anjurkan pasien untuk
jalan nafas dam rentang normal, tidak istirahat dan nafas dalam
 Sekresi yang tertahan ada suara nafas abnormal. setelah kateter
 Perokok pasif  Mampu mengidentifikasikan dikeluarkan dari
 Perokok dan mencegah faktor yang nasotrakeal
dapat menghambat jalan  Monitor status oksigen
nafas. pasien
 Ajarkan keluarga
bagaimana melakukan
suksion
 Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila
pasien menunjukan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll.

Airway management
 Buka jalan nafas,
gunakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
 Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
 Pasang mayo bila perlu
 Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
 Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
 Lakukan suction pada
mayo
 Berikan bronkodilator
bila perlu
 Berikan pelembab udara
kassa basah NaCl lembab
 Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
 Monitor respirasi dan
status O2
2 Pola nafas tidak efektif NOC : NIC :
Definisi : pertukaran udara  Respiratory status : Airway management
inspirasi dan atau ekspirasi Ventilation  Buka jalan nafas,
tidak adekuat.  Respiratory status : gunakan teknik chin lift
Batasan karakteristik : Airway patency atau jaw thrust bila
 Penurunan tekanan  Vital sign status perlu
inspirasi/ekspirasi  Posisikan pasien untuk
 Penurunan pertukaran Kriteria Hasil : memaksimalkan
udara per menit  Mendemonstrasikan batuk ventilasi
 Menggunakan otot efektif dan suara nafas yang  Identifikasi pasien
pernafasan tambahan bersih , tidak ada sianosis pperlunya pemasangan
 Nasal flaring dan dyspneu (mampu alat jalan nafas buatan
 Dyspnea mengeluarkan sputum ,  Pasang mayo bila perlu
 Ortopnea mampu bernafas dengan  Lakukan fisioterapi dada
 Perubahan mudah, tidak ada pursed jika perlu
penyimpangan dada lips)  Keluarkan sekret dengan
 Nafas pendek  Menunjukan jalan nafas batuk atau suction
 Assumption of 3 point yang paten (klien tidak  Auskultasi suara nafas,
position merasa tercekik, irama catat adanya suara
 Pernafasan pursed-lip nafas , frekuensi pernafasan tambahan
 Tahap ekspirasi dalam rentang normal,  Lakukan suction pada
berlangsung sangat lama tidak ada suara abnormal) mayo
 Peningkatan diameter  Tanda-tanda vital dalam  Berikan bronkodilator
anterior-posterior rentang normal (tekanan bila perlu
 Timing rasio darah, nadi, pernafasan)  Berikan pelembab udara
 Penurunan kapasitas kassa basah NaCl
vital lembab
Faktor yang berhubungan :  Atur intake untuk caira
 Hiperventilasi mengoptimalkan
keseimbangan
 Deformitas tulang
 Kelainan bentuk dinding  Monitor respirasi dan
dada status O2
 Penurunan energi/
kelelahan Terapi Oksigen
 Perusakan/ pelemahan  Bersihkan mulut, hidung
muskulo-skeletal dan secret trakea
 Obesitas  Pertahankan jalan nafas
 Posisi tubuh yang paten
 Kelelahan otot  Atur peralatan
pernafasan oksigenasi
 Hipoventilasi sindrome  Monitor aliran oksigen
 Nyeri  Pertahankan posisi
 Kecemasan pasien
 Disfungsi neuromuskuler  Observasi adanya tanda-
 Kerusakan persepsi/ tanda hipoventilasi
kognitif  Monitor adanya
 Perlukaan pada jaringan kecemasan pasien
syaraf tulang belakang terhadap oksigenasi
 Imaturitas neurologis
Vital Sign Monitoring
 Monitor TD, nadi, suhu,
dan RR
 Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
 Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk atau
berdiri
 Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor TD , nadi, RR
sebelum , selama dan
setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari
nadi
 Monitor frekuensi dan
irama pernafasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola
pernafasan abnormal
 Monitor suhu, warna
dan kelembapan kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab
dari perubahan vital sign
3 Gangguan pertukaran gas NOC : NIC :
Definisi :  Respiratory status : Airway management
Kelebihan atau kekurangan Gas exchange  Buka jalan nafas,
dalam oksigenasi dan atau  Respiratory status : gunakan teknik chin lift
pengeluaran ventilation atau jaw thrust bila
karbondioksida di dalam perlu
membran kapiler aalveoli Kriteria hasil :  Posisikan pasien untuk
 Mendemonstrasikan memaksimalkan
Batasan karakteristik peningkatan ventilasi dan ventilasi
 Gangguan penglihatan oksigenasi yang adekuat  Identifikasi pasien
 Penurunan CO2  Memelihara kebersihan perlunya pemasangan
 Takikardi paru-paru dan bebas dari alat bantu jalan nafas
 Hiperkapnia tanda-tanda distres buatan
 Keletihan pernafasan  Pasang mayo bila perlu
 Samnolen  Mendemonstrasikan batuk  Lakukan fisioterapi dada
 Iritabilitas efektif dan suara nafas yang bila perlu
 Hypoxia bersih, tidak ada sianosis  Keluarkan sekret dengan
 Kebingungan dan dyspneu (mampu batuk atau suction
 Dyspnea mengeluarkan sputum,  Auskultasi suara nafas,
 AGD Normal mampu bernafas dengan catat adanya suara
 Warna kulit abnormal mudah, tidak ada pursed tambahan
(pucat, kehitaman) lips)  Lakukan suction pada
 Hipoksemia  Tanda-tanda vital dalam mayo
 Hiperkarbia rentang normal  Berikan bronkodilator
 Frekuensi dan bila perlu
kedalaman nafas  Berikan pelembab udara
abnormal  Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
Faktor faktor yang keseimbangan
berhubungan :  Monitor respirasi dan
status O2
 Ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
Respiratory Monitoring :
 Perubahan membran
 Monitor rata-rata,
kapiler-alveolar
kedalaman , irama, dan
usaha respirasi
 Catat pergerakan dada,
amati kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, reaksi otot
supraclavicular dan
intercostal
 Monitor suara nafas,
seperti dengkur
 Monitor pola nafas :
bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
 Catat lokasi trakea
 Monitor kelelahan otot
diafragma (gerakan
paradoksis)
 Auskultasi suara nafas,
catat area penurunan/
tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
 Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi crakles
dan ronkhi pada jalan
nafas utama
 Auskultasi suara paru
setelah tindakan unrtuk
mengetahui hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai