Oleh:
Miarti
NIM : 191440164 RPL
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG
PRODI D III KEPERAWATAN BELITUNG
MARET 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LUKA BAKAR GRADE II
DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG LAKITAN 1.2
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Genogram
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis keluarga
Pola Istirahat /
Istirahat Sebelum sakit Selama Sakit
Tidur Tidur Malam 6-7 jam/hari 7-8 jam/hari
Tidur Siang 1-2 jam/hari 2-3 jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Pola Hygiene
Kebersihan Sebelum sakit Selama Sakit
Diri
Mandi 2x sehari Pasien mengatakan
badan hanya
dilap1x/hari
Ganti Pakaian 2x /hari 1x/hari
Oral Hygiene 1x /hari 1x /hari
Aktivitas /
Sebelum sakit Selama Sakit
Mobilitas Fisik Aktivitas pasien terpenuhi Aktivitas pasien terpenuhi
secara mandiri. dengan bantuan.
Komunikasi
Sebelum sakit Selama Sakit
Verbal Verbal
Berdasarkan tabel 4.2 hasil anamnesis pada Tn. S dan Tn. U disimpulkan bahwa keluhan utama saat pengkajian keduanya
adalah Tn. S mengatakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya yang terkena luka bakar dengan skala nyeri 4.Sedangkan Tn. U
mengatakan adanya nyeri pada ekstremitas yang terkena luka bakar dengan skala nyeri 4. ± 3 jam SMRS (sebelum masuk
rumah sakit) terjadi ledakan kompor di rumah Tn. S, Tn. S mengalami luka bakar api karena mencoba memadamkan kebakaran
tersebut, Lalu Tn. U yang merupakan saudara beserta tetangga Tn. S tersambar api saat membantu memadamkan kebakaran tersebut.
Kedua pasien masuk ke IGD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tanggal 12 Juni 2017 kemudian keduanya diberikan terapi
ketorolac 3x30 mg IV, Ceftriaxon 2x1 gr IV, IVFD RL gtt 15x/menit, dan dilakukan pemeriksaan darah rutin, BSS, dan TTV. Kemudian
pada saat fase pemulihan pada tanggal 16 Juni 2017 kedua pasien di pindahkan ke ruang rawat inap IRNA C Lakitan 1.2.
Tn. S dan Tn. U tidak memiliki riwayat kesehatan dahulu. Hubungan sosial Tn. S dan Tn. U terhadap orang lain berjalan dengan
baik karena keduanya kooperatif. Pasien dapat berinteraksi dengan keluarga, perawat dan pasien. Dari segi spiritual kedua pasien
beragama islam dan selama dirawat sulit untuk beribadah melainkan hanya berdoa. Selain itu dari pengkajian pola aktivitas sehari-hari
pada Tn. S dan Tn. U didapat bahwa Tn. S dan Tn. U masih sama-sama memiliki nafsu makan yang baik dan porsi makan 1 piring habis
yang sama seperti sebelum sakit namun berbeda pada frekuensi minum dimana Tn. S memiliki frekuensi minum 5-6 gelas/hari sedangkan
Tn. U memiliki frekuensi minum lebih banyak yaitu 6-7 gelas/hari, walau untuk frekuensi minum Tn. S dan Tn. U sama-sama memiliki
frekuensi minum lebih banyak dari sebelum sakit yaitu hanya 4-5 gelas/hari. Dari pola eliminasi frekuensi BAK Tn. U lebih sering dari
Tn. S yaitu 4-6x/hari sedangkan Tn. U 3-5x/hari, Tetapi frekuensi BAB keduanya sama yaitu 1x/hari konsistensi lunak. Dari pola
istirahat Tn. S dan Tn. U sama yaitu tidur malam 7-8 jam/hari dan tidur siang 2-3 jam/hari, sedangkan pola hygiene keduanya masih baik
yaitu masih mengganti pakaian dan gosok gigi hanya saja badan keduanya dilap 1x/hari. Aktivitas mobilitas fisik dibantu keluarga dan
perawat dikarenakan kedua pasien lemah dan bedrest.
2) Pemeriksaan Fisik
Berat Badan 65 Kg
5 5
Luas luka
bakar metode rule
3%
of nine
18 %
5% 4%
2% 2%
4) Terapi
Tabel 4.5 Terapi pada Pasien Luka Bakar
Jenis Terapi Pasien 1
Farmakologi - Ceftriaxone : 2 x 1000 mg
- Ketorolac : 3 x 30 mg
- IVFD RL gtt 15/ mnt
- Burnazine salep
2. Analisa Data
Tabel 4.6 Analisa Data Pasien 1
NO. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Data subjektif (DS): Luka bakar Nyeri akut
Pasien mengatakan adanya nyeri pada bagian
tubuhnya yang terkena luka bakar dengan
skala nyeri : Biologis
P : Luka Bakar
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Punggung, ekstremitas bagian atas dan bawah. Kerusakan Kulit
S : Skala nyeri 4
T : Sewaktu-waktu
Data objektif (DO): Nyeri Akut
Pasien tampak terlihat meringis.
2. Data subjektif (DS): Luka bakar Kerusakan integritas kulit
Pasien mengatakan mengalami luka bakar api
pada daerah wajah, punggung, kedua lengan
Biologis
dan tungkai.
Data objektif (DO):
- Terdapat luka bakar Grade II Kerusakan kulit
- Luka tampak kemerah- merahan dan
belum kering
Kerusakan integritas kulit
- Luas luka bakar 34 %
- Terdapat kerusakan kulit yang
mengalami luka bakar pada bagian
punggung, kedua lengan, dan tungkai.
3. Data subjektif (DS): Luka bakar Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan badannya lemah.
Data objektif (DO):
- Hemoglobin 11.7 (nilai normal 13.48 – Kerusakan kulit
17.40 g/dL).
- Pasien terlihat dibantu saat makan
Mengenai bagian ekstremitas
dan minum
- Tangan kanan terpasang IVFD
Intoleransi aktivitas
- Kekuatan tonus otot 3 3
5 5
4. Data Subjektif (DS): - Luka bakar Resiko infeksi
Data Objektif (DO):
- Leukosit 12.2 (nilai normal 4.73 – 10.89 Biologis
3 3
10 /mm )
o
- Kalor: tidak terjadi hipertermi (36,8 C) Kerusakan Kulit
- Rubor: bagian tubuh yang terdapat luka
bakar yaitu punggung, lengan kanan dan kiri,
tungkai kanan dan kiri. Resiko infeksi
- Dolor: terdapat nyeri pada punggung, kedua
lengan dan tungkai yang terdapat luka bakar
dengan skala nyeri 4
- Tumor: tidak ada odema/bengkak
- Fungsio laesa: terjadi kehilangan fungsi
pada kedua lengan dan tungkai namun
bersifat sementara.
3. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit / jaringan, ditandai
dengan dilakukannya tindakan debridement.
2) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan
permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit (persial/luka bakar
dalam).
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka bakar mengenai
bagian ekstremitas.
4) Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit
(kehilangan barier kulit).
4. Perencanaan Keperawatan
Tabel 4.8 Perencanaan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar
21-06-2017 11:00- Nyeri Akut 1. Mengkaji nyeri dengan pendekatan Data subjektif (DS):
11:20 PQRST secara periodik atau apabila ada Pasien mengatakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya
keluhan dari pasien secara subjektif. yang terkena luka bakar dengan skala nyeri:
P : Luka Bakar
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Punggung, ekstremitas bagian atas dan bawah.
S : Skala nyeri 4
T : Sewaktu-waktu
Data objektif (DO):
Pasien tampak terlihat meringis.
21-06-2017 11:40- Resiko 1. Mengajarkan dan Meningkatkan cuci Data subjektif (DS):
11:50 Infeksi tangan yang baik pada pasien dan Pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang 7
keluarga. langkah cara mencuci tangan.
Data objektif (DO):
Keluarga pasien tampak mencuci tangan dengan 7
langkah cara mencuci tangan.
kerusakan permukaan kulit luka terlihat jelas, luka di punggung kelembaban masih cukup tinggi dan eksudat
cukup banyak dan sudah mengalami penyembuhan.
karena destruksi lapisan
A : Masalah teratasi sebagian
kulit (parsial/luka bakar
P : Intervensi dilanjutkan
dalam).
21 Juni 2017 Intoleransi aktivitas S : Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan ekstremitas bagian atas dan nyeri
berhubungan luka bakar apabila digerakkan, namun bisa menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
mengenai bagian O: - Pasien tampak sulit menggerakkan ekstremitas bagian atas namun dapat
ekstremitas. menggerakkan ekstremitas bagian bawah walau terbatas.
- Pasien tampak meringis dan mengatupkan geraham ketika ekstremitas atas
akan digerakkan.
- Klien tampak dibantu saat melakukan aktivitas makan dan minum
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
21 Juni 2017 Resiko infeksi S : Pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang 7 langkah cara mencuci tangan.
berhubungan dengan O: - Terdapat terapi obat Ceftriaxon 1 x 1000 mg IV
kerusakan perlindungan - Tanda-tanda infeksi:
kulit (kehilangan barier o
Kalor: 36, 5 C
kulit).
Rubor: Daerah luka tampak kemerahan
Dolor: Terdapat nyeri dengan skala 4
Tumor: Tidak ada oedema
Fungsi Laesa: Terjadi kehilangan fungsi namun bersifat sementara.
- Keluarga pasien tampak mencuci tangan dengan 7 langkah cara mencuci tangan.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
22 Juni 2017 Nyeri akut b.d kerusakan S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa tetapi masih bisa ditahan.
kulit / jaringan P : Luka Bakar
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Punggung, ekstremitas bagian atas dan bawah.
S : Skala nyeri 3
T : Sewaktu-waktu
O: - Pasien tampak terlihat meringis.
- Pasien tampak sudah bisa mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam dan
pasien terlihat tenang.
- Terdapat terapi obat Keterolac 3 x 30 mg IV
- TTV
TD: 110/80 mmHg, N: 72 x/menit, RR: 18 x/menit, T: 36, 5˚C.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
22 Juni 2017 Kerusakan integritas kulit S : -
b.d kerusakan permukaan O: - Luka tampak di verban dan verban terlihat kering dan bersih.
kulit karena destruksi - Pasien tampak di beri diet TKTP dan porsi di habiskan.
lapisan kulit (parsial/luka A : Masalah teratasi sebagian
bakar dalam). P : Intervensi dilanjutkan
22 Juni 2017 Intoleransi aktivitas S: - Pasien mengatakan masih belum mampu melakukan mobilisasi secara
berhubugan dengan luka mandiri.
bakar mengenai bagian - Pasien mengeluh nyeri saat melakukan ROM.
ekstremitas O : - Pasien tampak masih dibantu saat melakukan aktivitas makan dan minum
- Pasien tampak dipermudah dengan tempat tidur yang pasien gunakan
sekarang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan