Anda di halaman 1dari 2

Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan keelektronegatifan

unsur-unsur. Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron.
Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif)
afinitas elektron.

Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai

energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan

mempunyai keelektronegatifan yang besar. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin
mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin

sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion

positif.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang. Golongan IA yang
memiliki elektonegatifitas terbesar yaitu hidrogen, gol. IIA yaitu berilium gol. IIIA yaitu boron, gol. IVA
yaitu Carbon, gol. VA yaitu nitrogen, gol. VIA yaitu oksigen, dan gol. VIIA yaitu fluorine.

B). Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah. Pada periode ke-2
unsur yang memiliki elektronegatifitas terbesar yaitu fluorin.

Jari jari atom yang terbesar yaitu litium. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin
besar.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.

Energi ionisasi terkecil yaitu litium

Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin

berkurang.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.

7) nitrogen [He] konfigurasi elektronnya: 2s2, 2p3, gol. VIIIA periode 1

Aluminium [Ne] kofigurasi elektronnya: 3s2, 3p1, gol. VIIIA, periode 2

Kalium [Ar] konfigurasi elektronnya: 4s1, gol. VIIIA, periode 3

Skandium [Sc] konfigurasi elektronnya: 3d1, 4s2, gol. IIIB, periode 4

Krom [Cr] konfigurasi elektronnya 3d5, 4s1, gol. VIB, periode 4

Tembaga [Cu] konfigurasi elektronnya 3d10, 4s1, gol. IB periode 4


8.

Anda mungkin juga menyukai