Anda di halaman 1dari 2

JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan

IPA)
Vol.xxx No.xxx 2021

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MELALUI


GRUP WHATSAPP
Oleh:
Husni Afiatul Mahfudzoh1, Anna Alfiah Rahmawati2, Duta Yanuar Pamungkas3
1
Jurusan Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Tidar, Negara Indonesia
2
Jurusan Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Tidar, Negara Indonesia
3
Jurusan Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Tidar, Negara Indonesia

Abstrak
Pokok masalah yang diajukan yaitu seberapa efektif pembelajaran yang dilakukan melalui gerup WhatsApp. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan kefektifan grup WA dibandingkan dengan media sosial yang lainnya. Masalah
tersebut didasari dari dampak pandemi Covid-19. Akibatnya semua pembelajaran dilaksanakan secara online. Model
media online yang digunakan yaitu WhatsApp, Elita, youtube, dan lain-lain sesuai dosen pengampunya. Dengan
membandingkan model tersebut ke sejumlah kalangan mahasiswa yang menempuh Pendidikan di Universitas Tidar.
Mahasiswa nantinya akan mengisi formulir yang berisi pertanyaan terkait keefektifan grup WhatsApp dibandingkan
media lainnya.
Kata Kunci: efektif, pembelajaran, grup WA

Abstract
The main problem posed is how effective learning is done through WhatsApp groups. This needs to be done to determine
the effectiveness of the WA group compared to other social media. This problem is based on the impact of the Covid-
19 pandemic. As a result, all learning is carried out online. The online media model used is WhatsApp, Elita, YouTube,
and others according to the lecturer. By comparing the model to a number of students studying at Tidar University.
Students will later fill out a form containing questions regarding the effectiveness of WhatsApp groups compared to
other media.
Keywords: effective, learning, WA grup

© 2016 Universitas Negeri Surabaya


2
Alamat Korespondensi: p-ISSN: 2527-7537
Pendidikan IPA, FKIP, e-ISSN: 2549-2209
Universitas Tidar
E-mail: husniafiatul41@gmail.com

terlihat dari terjadinya pemutusan hubungan kerja


1. PENDAHULUAN yang besar-besaran (Aldila, 2020)(Safuroh, n.d.). Hal
Pademi yng terjadi saat ini membuat inipun dirasa oleh dunia pendidikan. Kesiapan untuk
terjadinya berbagai macam aspek kehidupan belajar daring (online) yang ditetapkan oleh
diubah secara paksa untuk adaptasi kehidupan pemerintah nyaris tidak ada. Sekolah dalam hal ini guru
baru. Berbagai usaha terus menerus dilakukan dituntut berusaha mengkreasikan belajar agar tetap
dengan harapan dapat memutus rantai penularan berjalan meski tidak di sekolah. Dikenalkanlah
Covid – 19. Sampai pemerintah memutuskan proses pembelajaran daring.
untuk setiap pendidikan maupun pekerjaan Pembelajaran daring (dalam jaringan)
dilakukan dari rumah atau work from home. Hal didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran secara
ini dilakukan sebagai bentuk upaya Physical online dan terkoneksi internet dengan pendidik dan
distancing guna meminimalisir angka penularan siswanya tidak berada didalam satu tempat yang sama.
Covid – 19 ini. Dalam pembelajaran secara daring saat ini terdapat
Perubahan yang dipaksa oleh Covid-19 berbagai web atau aplikasi yang dapat digunakan dalam
ini berlangsung begitu cepat. Sehingga pembelajaran secara daring. Diantaranya adalah Google
menyebabkan kurangnya persiapan untuk Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang Guru,
menghadapi berbagai perubahan. Dalam dunia Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office
usaha misalnya, banyak mengalami kemerosotan 365 for Education, Sekolahmu, Kelas Pintar. Inilah
akibat terlambat menyesuaikan diri, Kebangkrutan yang disebut sebagai platform microbloging (Basori,

1
2013). Namun karena perubahan yang mendadak Harnani, Sri.. (2020). Efektivitas pembelajaran
dan banyaknya aplikasi atau situs yang digunakan daring di masa pandemi Covid - 19 .
membuat siswa, orang tua bahan guru tidak paham Diakses Tanggal 14 November 2021 dari
dalam penggunaan situs tersebut. https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efe
Disinilah problem yang dihadapi, tidak ktivitas-pembelajaran-daring-di-masa-
ada waktu lagi untuk mempelajari awal. Covid- pandemi-covid-19
19 sudah tiba-tiba datang dan memaksa
semuanya untuk tetap di rumah. Maka guru
harus bisa menggunakan berbagai media yang
familiar digunakan orang tua. Harapannya tidak
mempersulit untuk orang tua dalam penggunaan
media tersebut. Proses belajar tetap berjalan. Salah
satunya media sosial WhatsApp.
Penggunaan WhatsApp ini lebih banyak
digunakan oleh siswa dari sekolah dasr. Namun
tetap tidak dapat dikecualikan bahwa siswa SMP,
SMA maupun Mahasiswa tetap menggunkan grup
WhatsAp. Menjadi penting bagi peneliti untuk
meneliti bagaimana keefektifan pembelajaran
daring yang dilakukan melalui WhatsApp. Peneliti
akan menganalisis dan mengeksplore bagaimana
sistem yang dilakukan dalam pembelajaran daring
menggunakan grup WhatsApp dan kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran daring yang
dilakukan melalui grup WhatsApp ini.
METODE
Metode penelitian yang akan dilakukan ini
adalah penelitian yang berbasis penelitian
lapangan. Penelitian ini termasuk kedalam
penelitian kualitatif.
Desain Penelitian
Penelitian ini didesain dengan hasil
penelitian bersifat penelitian kualitatif deskritif.
Artinya data – data yang dikumpulkan adalah data
kualitatif dan kemudian data akan dijabarkan
secara rinci secara deskriptif.
Sasaran Penelitian
Penelitian ini memiliki sasaran mahasiswa
dari berbagai Universitas. Hal ini dimaksudkan
agar hasil penelitian dapat lebih beraneka ragam
dan memperoleh data yang maksimal. Responden
dari penelitian akan kami batasi pada 100
responden. Responden ini berasal dari relasi
peneliti yang nantinya akan dikirim link dari
google formulir kemudian dipersilahkan untuk
mengisi.
Teknik Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data
dengan teknik observasi serta wawancara
secara tidak langsung. Observasi dan
wawancara ini dilakukan melalui media
google formulir yang akan dibagikan kepada
responden.

2. DAFTAR PUSTAKA
Daheri, Mirzon., Juliana., Deriwanto., Amda,
AD. 2020. Efektifitas WhatsApp
sebagai Media Belajar Daring. Jurnal
basicedu Volume 4 Nomor 4 Tahun
2020 Halm. 775 – 783.
2

Anda mungkin juga menyukai