Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

MOMEN INERSIA

6.1. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang
konstruksi sederhana dan melakukan analisa dan perhitungan dalam konstruksi
tersebut.
2. Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan tentang momen
inersia pada berbagai penampang dengan menggunakan teori-teori yang ada.

6.2. MOMEN INERSIA PADA BIDANG


Pengertian :
Kita telah mendiskusikan bahwa Momen Gaya terhadap titik adalah produk
gaya ( P ) dan dikalikan dengan jarak tegak lurus ( x ) diantara titik dan garis kerja
gaya ( yaitu P.x). Momen ini juga disebut Momen Gaya Pertama. Jika momen ini
kembali dilkalikan dengan jarak (x) yang tegak lurus antara suatu titik dengan garis
kerja gaya (P.x)x = P.x2. secara kuantity disebut Momen dari momen gaya atau
Momen Kedua dari gaya atau Momen Inersia.

Jika: - a1, a2, a3, … = luas elemen kecil


- r1, r2, r3, … = jarak dari garis dimana momen inersia diperlukan.
Maka Momen Inersia :
I = : a1r12 + a2 r22 + a3r32 + ……
= Σar2
Satuan Momen Inersia :
- Jika luas satuannnya m2 jarak harus dalam m dan satuan Momen Inersia adalah
m4.
- Jika luas satuannnya cm2 , jarak harus dalam m dan satuan Momen Inersia adalah
cm4.

77
- Jika luas satuannnya dalam mm2 , jarak harus dalam mm dan satuan Momen
Inersia adalah mm4.

6.3. MOMEN INERSIA BIDANG PERSEGI PANJANG


Bidang segi empat ABCD
Y
sebagaimana tampak pada gambar
di samping. A B
Jika: b = lebar irisan bidang
d = panjang irisan bidang
d
Irisan PQ mempunyai tebal dx X X
x
yang parallel terhadap sumbu X-X P Q
dan mempunyai jarak x terhadap b
sumbu X-X, dimana : luas Arsiran D C
PQ = b.dx
Momen Inersia daerah arsiran Y
terhadap sumbu X-X Gb. 6.1
IXX = Luas x x2 = (b.dx) x2
= b.x2.dx
Momen Inersia pada keseluruhan luas bidang dicari dengan integrasi dengan batas
integrasi –d/2 sampai +d/2
b b
 
2 2
I XX   b. x . dx  b  x 2 . dx
2

b b
 
2 2

d

 x3  2 bd 3
 b  
 3  d 12
2

Dengan cara yang sama ;


db 3
IYY =
12

78
6.4. MOMEN INERSIA BIDANG PERSEGI BERONGGA
Pada persegi (panjang) yang
berongga, gambar di samping
persegi ABCD adalah persegi
utama dan EFGH lubang persegi
yang ada di dalam persegi utama
Bidang persegi Utama ABCD:
bd 3 Y
IXX(ABCD) =
12
Bidang (rongga) EFGH A B
3
b1d1
IXX(EFGH) = E F
12
dd d
Momen Inersia Bidang Persegi X 1 X
berongga terhadap sumbu X-X bb1
adalah H G

IXX = IXX(ABCD) - IXX(EFGH) D C


bd 3 bd
3 b
= - 1 1
12 12
Y
Dengan cara yang sama didapat :
3 Gb. 6.2
db 3 db
IYY = - 1 1
12 12
Y
6.5. MOMEN INERSIA PENAMPANG LINGKARAN
Lingkaran ABCD mempunyai B

radius r dengan pusat di O dan X- r


X’ dan Y-Y’ adalah dua sumbu
O
referensi yang melalui O ( lihat X’ X
A x C
gambar ).
Ring elementer yang ada dalam dx

lingkaran tersebut mempunyai


D
radius x dan tebal dx.
Y’
Luas ring :
da = 2πx . dx
Gb. 6.3

79
Momen Inersia ring terhadap
sumbu X-X’ atau Y-Y’
= Luas x (jarak)2
= 2πx . dx . x2
= 2πx3 . dx
Sekarang Momen Inersia dari keseluruhan bidang penampang terhadap pusat sumbu
dapat dicari dengan mengintegrasikan persamaan di atas untuk radius keseluruhan
lingkaran dengan batas integrasi dari 0 ke r. Karena itu :
r r
I ZZ   2  x .dx  2   x . dx
3 3

0 0

r
 x4   r4
 2  
 4 0 2

 d4 d
 ( Substitusi r  )
32 2
Dari teori sumbu tegak lurus :
IXX + IYY = IZZ
I ZZ 1  d 4  d 4
Jadi : IXX’ = IYY’ =  x 
2 2 32 64

6.6. MOMEN INERSIA PENAMPANG LINGKARAN BERONGGA


Jika D = diameter luar lingkaran Y
d = diameter rongga lingkaran
Dari perhitungan yang telah
kita lakukan di atas :
d D
Misal: - Momen inersia
X X
lingkaran luar
terhadap sumbu X-X
adalah IXX, maka :

I’XX = xD 4
64 Y
- Momen inersia rongga
Gb. 6.4
lingkaran terhadap

80
sumbu X-X adalah
I’XX, maka :

I”XX = xd4
64
Jadi momen inersia lingkaran berongga terhadap sumbu X-X sebagaimana tampak
pada gambar adalah :
IXX = I’XX - I”XX
 
= xD 4 - xd4
64 64

=
64
 D4  d 4 

Dengan cara yang sama :



IYY =
64
 D4  d 4 

6.7. TEORI SUMBU SEJAJAR


Jika momen inersia luasan penampang terhadap sumbu yang melalui titik berat
bidang tersebut dinotasikan dengan IG , momen inersia luasan bidang terhadap sumbu
AB yang sejajar dengan garis sumbu di atas, dimana jarak sumbu AB terhadap titik
berat adalah h maka :
Momen inersia luasan bidang terhadap sumbu AB:
IAB = IG + Ah2
Dimana :
IAB = momen inersia luasan bidang terhadap sumbu AB
IG = momen inersia bidang terhadap garis yang melalui titik berat bidang
A = luas bidang
h = jarak titik berat terhadap sumbu AB
Jika : δA = luas daerah yang diarsir pada lingkaran
Y = jarak daerah arsiran
terhadap titik berat
bidang
y
O
h

A B
81
Gb. 6.6
maka momen inersia daerah arsiran
terhadap sumbu yang melalui titik berat
bidang adalah
I = δA. y2
Momen inersia bidang secara
keseluruhan adalah
IG =ΣδA. y2
Momen Inersia keseluruhan penampang
terhadap sumbu AB :
IAB = ΣδA.( h+ y )2
= ΣδA ( h2 + y2 + 2hy )
= Σh2 . δA + Σy2. δA + Σ2hy . δA
= Ah2 + IG + 0
= IG + Ah2

6.8. MOMEN INERSIA PENAMPANG SEGITIGA


A
Lihat penampang segitiga di samping.
b = alas
x
h = tinggi h Q
P
Sekarang akan kita tinjau daerah arsiran
PQ yang mempunyai tebal dx dan jarak
dari A adalah x. Dari geometri segitiga,
B C
kita dapat membuat suatu b
perbandingan ;
PQ x
 Gb. 6.7
BC h
BC . x b. x
PQ  
h h
Luar daerah arsiran :
b. x
PQ  . dx
h
Momen Inersia daerah arsiran terhadap alas BC :
b.x
= Luas x ( jarak )2 = ( h  x ) 2 dx
h

82
Momen Inersia bidang segitiga keseluruhan dapat dicari dengan integrasi terhadap
tinggi keseluruhan yaitu dari 0 ke h;
h 2
bx
IBC =  ( h  x) dx
0
h

bh
=
h 0
 
x h 2  x 2  2h x dx

bh
=   x h  x  2h x  dx
2 3 2

h0
h
b  x 2h2 x 4 
    2hx 3 
h 2 4 0

bh 3

12
h
Jarak antara titik berat dan alas BC, d =
3
Momen Inersia bidang segitiga terhadap garis yang melalui titik beratnya dan sejajar
dengan sumbu X-X :
IG = IBC – Ad2 ( IXX = IG + Ah2 )
bh3  bh   h 
2
 h
=    d  3 
12  2   3   

bh 3
=
36
6.9. MOMEN INERSIA PENAMPANG CAMPURAN
Momen Inersia penampang campuran dapat dicari dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Memisahkan penampang campuran yang diberikan menjadi bentuk kumpulan
bentuk penampang tunggal, apakah kumpulan bentuk bentuk segiempat, segitiga
atau bentuk tunggal yang lain.
2. Mencari momen inersia dari tiap-tiap bentuk penampang yang dipisahkan tersebut
3. Mentransfer momen inersia yang telah didapat terhadap sumbu yang ditetapkan
dengan teorema sumbu sejajar :
IG + Ah2
4. momen inersia penampang komposit (campuran) adalah jumlah aljabar dari
momen inersia dari tiap-tiap daerah penampang yang telah dipisahkan tersebut.

83
Contoh soal:
1. Carilah momen inersia dari
penampang T sebagaimana 150 mm

tampak pada gambar disamping


terhadap sumbu X-X yang 1 50 mm

15 0 mm
melalui titik beratnya.

Solusi : 2
Bentuk penampang T tersebut kita
bagi menjadi dua bentuk
penampang segi empat
50 mm
sebagaimana tampak pada
gambar.
Persegi empat 1:
A1 = 150 x 50 = 7.500 mm2
y1 = 150 + 50/2 = 175 mm
Persegi empat 2 :
A2 = 150 x 50 = 7.500 mm2
y2 = 150/2 = 75 mm
Titik berat penampang :
A1 y1  A2 y2
y
A1  A2
7.500 x 175  7.500 x 75
  125 mm
7.500  7.500

Segi empat (1)


Momen inersia penampang (1) terhadap sumbu X-X yang melalui titik beratnya
adalah :
150 x 503
IG1 = = 1,5625 x 106 mm4
12
Jarak titik berat segiempat (1) terhadap sumbu X-X yang melalui titik berat
penampang keseluruhan :

84
h1 = y1 - y = 175 – 125 = 50 mm
Jadi momen Inersia segiempat (1) terhadap sumbu X-X :
I1XX = IG1 + A1h12
= 1,5625 x 106 + ( 7.500 x 502 ) mm4
= 20,3125 x 106 mm4

Segi empat (2)


Dengan cara yang sama :
Momen inersia penampang (2) terhadap sumbu X-X yang melalui titik beratnya
adalah :
50 x1503
IG2 = = 14,0625 x 106 mm4
12
Jarak titik berat segiempat (2 ) terhadap sumbu X-X yang melalui titik berat
penampang keseluruhan :
h2 = y - y2 = 125 – 75 = 50 mm
Jadi momen Inersia segiempat (2) terhadap sumbu X-X :
I2XX = IG2 + A2h22
= 14,0625 x 106 + ( 7.500 x 502 ) mm4
= 32,8125 x 106 mm4

Penampang Keseluruhan
Momen Inersia penampang keseluruhan terhadap sumbu X-X adalah :
IXX = I1XX + I2XX
= 20.312,5 x 106 mm4 + 32.812,5 x 106 mm4
= 53.125 x 106 mm4
2. Carilah momen inersia dari
20 cm
irisan bangun di samping
terhadap sumbu X-X yang
1 cm
melalui titik beratnya. 4 cm
Solusi 1 cm
1 cm
Penampang di samping adalah 20 cm

simetri terhadap sumbu X-X 5 cm


1 cm
dan sumbu Y-Y, karena itu

20 cm 85
1 cm
letak titik berat akan berada
atau berimpit dengan pusat
geometri penampang tersebut.

Plat Atas dan Bawah


Momen inersia penampang plat atas atau plat bawah terhadap sumbu yang
melalui titik beratnya dan sejajar sumbu X-X adalah :
20 x13
IG1 = = 1,67 cm4
12
Jarak titik berat plat atas atau plat bawah terhadap sumbu X-X yang melalui titik
berat penampang keseluruhan :
h1 = x -x1 = 10 – 0,5 = 9,5 cm
Jadi momen Inersia plat (atas dan bawah) terhadap sumbu X-X:
I1XX = IG1 + A1h12
= 2[1,67 + ( 20 x 9,52 )] cm4
= 3.613,34 cm4
1
Canal 1
4 cm
Momen inersia canal (1) terhadap
sumbu yang melalui titik beratnya 1 cm
dan sejajar sumbu X-X adalah : 18 cm
2
4 x 13
IG2 = =0,3 cm4 1 cm
12
Jarak titik berat canal (1) terhadap
sumbu X-X yang melalui titik berat 1

penampang keseluruhan :
h2 = x -x2 = 10 – 1,5 = 8,5 cm
Jadi momen Inersia canal (1)
terhadap sumbu X-X:
I2XX = IG2 + A2h22
= 4[0,33 + 4 x 8,52 ] cm4 (4 plat )
= 1,157 cm4

86
Canal 2
Momen inersia canal (2) terhadap
sumbu yang melalui titik beratnya 1
dan sejajar sumbu X-X adalah :
4 cm
1 x 183  4
IG3 =2   = 972 cm
 12 
1 cm
Jarak titik berat canal (2) terhadap 18 cm
2
sumbu X-X yang melalui titik berat
1 cm
penampang keseluruhan adalah nol
( x =x3 )
1
h3 = x -x3 = 0
Jadi momen Inersia canal (2)
terhadap sumbu X-X:
I2XX = IG2
= 972 cm4

Keseluruhan
Momen inersia keseluruhan pemampang terhadap sumbu X-X yang melalui titik
beratnya adalah :
IXX = 3.613,34 + 1.157,32 + 972 = 5.742,66 cm4

3. Carilah momen inersia


penampang berongga
sebagaimana tampak pada 20 cm

gambar di samping;
10 cm

Solusi
15
Penampang yang dimaksud
cm
30 cm
simetris terhadap sumbu Y-Y
karena itu titik berat penampang
akan terletak pada sumbu ini.
Persegi
A1 = 30 x 20 = 600 cm2

87
y1 = 30/2 = 15 cm
Rongga lingkaran

A2 = x (15) 2 = 176,7 cm2
4
y2 = 30 – 10 = 20 cm
Jika y adalah jarak titik berat
penampang dan permukaan bawah
penampang, maka :
A1 y1  A2 y2
y
A1  A2
600 x 15  176,7 x 20
=  12,9 cm
600  176,7

Momen Inersia Persegi


Momen inersia persegi terhadap sumbu yang melalui titik berat dan sejajar dengan
sumbu X-X :
20 x 303
IG1 = = 45.000 cm4
12
Jarak antara titik berat penampang persegi dan sumbu X-X yang melalui titik berat
penampang keseluruhan ;
h1 = y1 - y = 15 – 12,9 = 2,1
cm
Momen inersia terhadap sumbu X-
X
I1XX = IG1 + A1h12
= 45.000 + (600x2,12) = 47.646 cm4

Momen Rongga Lingkaran


Momen inersia rongga lingkaran terhadap sumbu yang melalui titik berat dan
sejajar dengan sumbu X-X :

IG2 = x 154 = 2.486 cm4
64
Jarak antara titik berat penampang rongga lingkaran dan sumbu X-X yang melalui
titik berat penampang keseluruhan ;

88
h2 = y2 - y = 20 – 12,9 = 7,1 cm
Momen inersia terhadap sumbu X -X
I2XX = IG2 + A2h2
= 2.486 + (176,7 x 7,12) = 11.392 cm4
Keseluruhan
Momen inersia penampang keseluruhan :
IXX = I1XX - I2XX
= ( 47.646 – 11.392 ) cm4
= 36.254 cm4

Latihan Soal :
6 cm
1. Carilah momen inersia penampang
4 cm
berikut terhadap sumbu yang
melewati titik beratnya dan sejajar 4 cm

dengan dasar penampang tersebut. 12 cm

4 cm

6 cm 12 cm
Y

10

20

10

20
89
X
10 40 10
2. Carilah momen inersia penampang
berikut terhadap sumbu yang
melewati titik beratnya dan sejajar
dengan dasar penampang tersebut.
( satuan dalam mm )

30 cm
3. Carilah momen inersia dari centroid
di samping terhadap sumbu yang
sejajar dengan dasar dari centroid 20 cm

tersebut ! Diameter lubang lingkaran


dalamnya adalah 15 cm.
20 cm

20 cm 20 cm

4. Tentukan momen inersia terhadap


sumbu PQ !

P Q
32 cm

40 cm

5. Tentukan momen inersia terhadap


sumbu AB !

A B
100 50

90
Soal 2 Soal 4
91

Anda mungkin juga menyukai