Anda di halaman 1dari 5

MORFOLOGI ANGGREK

Nama : Alya Kusuma


NIM : B1A018074
Kelompok/ Rombongan : 2/1
Asisten : Norita

LAPORAN PRAKTIKUM ORCHIDOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2021
PEMBAHASAN

Anggrek merupakan kelompok tanaman dari famili Orchidaceae dengan


keragaman spesies yang tinggi dan merupakan famili ke dua terbesar dalam dunia
tumbuhan. Keragaman morfologi bunga seperti, bentuk bunga, warna bunga, dan
aroma bunga menjadi alasan mengapa anggrek menjadi salah satu tanaman hias yang
banyak diminati konsumen, kolektor, produsen, dan pemulia tanaman hias (Handini
et al., 2016). Anggrek adalah tumbuhan dengan perawakan yang beraneka ragam,
hidup sebagian besar epifit (tumbuh pada pohon inangnya), dan ada pula yang
teresterial (tumbuh di tanah / di darat atau sering juga disebut anggrek
tanah).Tanaman anggrek umumnya dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan
pola pertumbuhannya, yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial. Anggrek tipe
simpodial yaitu anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga akan keluar dari
ujung batang dan biasanya bunga akan kembali tumbuh pada anakan atau tunas.
Pertumbuhan batang akan terhenti bila telah mencapai maksimal. Contoh anggrek
tipe simpodial yaitu Dendrobium sp. dan Cattleya sp. Anggrek tipe monopodial yaitu
anggrek yang memiliki batang dengan titik tumbuh yang ada diujungnya, sehingga
pertumbuhannya akan lurus dan bunga akan keluar dari sisi batang di antara kedua
sisi daun. Contoh anggrek tipe monopodial ialah Aranthera sp. dan Phalaenopsis sp.
(Widiastoety et al., 2010).
Anggrek memiliki rimpang, akar yang seperti umbi tetapi bukan umbi lapis atau
umbi batang. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal membentuk
umbi semu yang mempunyai akar yang mengandung klorofil dan berfungsi sebagai
alat untuk asimilasi. Daun anggrek berseling dengan tepi rata, berdaging dan
Daun kelopak punggung (sepalum dorsal)
biasanya tersusun dalam dua baris. Bunga Anggrek terdiri atas lima bagian utama,
yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik),
dan ovari (bakal buah). Sepal adalah mahkota bunga yang terletak di belakang
sedangkan petal yang di depannya. Pada labelum terdapat gumpalan yang berisi
protein, zat wangi dan minyak sebagai penarik serangga. Di atas labelum terdapat
alat reproduksi bunga (gynandrium), yang jantan dinamakan androecium dan yang
betina dinamakan gynoecium. Sebuk sari pada anggrek membentuk suatu gumpalan
yang dinamakan dengan polinia, umumnya berjumlah dua tetapi kadang ada yang
berjumlah empat atau enam. Polinia ini dihubungkan oleh seperti benang yang pada
ujung benangnya sedikit lengket yang disebut plasenta. Kepala putik anggrek
menghadap ke bawah, seperti lubang dangkal ke atas yang terdapat di bawah atau di
balik tugu, apabila dipegang seperti lem yang lengket atau seperti cairan kental
berwarna putih (Darmono, 2008).

Daun mahkota (petal)

Gymnostemium

Daun kelopak
samping (sepalum
lateral) Gambar 2.1. Phalaenopsis sp.

Bibir (labelum)

Petal Sepal dorsal

Column

Gambar 2.2 Dendrobium sp.

Sepal

Bibir (labelum)
DAFTAR PUSTAKA

Darmono, D. W., 2008. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Jakarta : Penebar Swadaya.

Handini, A. S., Sukma, D. & Sudarsono., 2016. Analisis Keragaman Morfologi dan
Biokimia pada Anggrek Phalaenopsis (Orchidaceae). Jurnal Agron.
Indonesia, 44(!), pp. 62-67.

Widiastoety, D., Solvia, N. & Soaedarjo, M., 2010. Potensi Anggrek Dendrobium
dalam meningkatkan variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal
Litbang Pertanian, 29(3), pp. 101 – 106.

Anda mungkin juga menyukai