Anda di halaman 1dari 7

KULTUR IN VITRO BIJI ANGGREK DAN SUBKULTUR

ANGGREK

Nama : Alya Kusuma


NIM : B1A018074
Kelompok/ Rombongan : 2/1
Asisten : Norita

LAPORAN PRAKTIKUM ORCHIDOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2021
PEMBAHASAN

Cara Kerja Kultur Biji Anggrek

Gambar 1. Sterilisasi Polong Gambar 2. Perendaman Polong


Anggrek Anggrek dalam Larutan Pemutih
komersial + tween

Gambar 3. Pencelupan Polong ke dalam Gambar 4. Pembakaran Polong


Etanol

Gambar 5. Pemotongan Bagian Pangkal Gambar 6. Pembukaan Polong


dan Ujung Polong untuk Dibuang
Gambar 7. Penyebaran Biji Gambar 8. Penutupan Botol Kultur dan
Anggrek ke Media Kultur Pemberian Label

Gambar 9. Penyimpanan Kultur


dalam Ruang Kultur

Gambar 10. Kondisi Awal Kultur Gambar 11. Kondisi 20 Hari Setelah Sebar

Gambar 12. Kondisi 50 Hari


Setelah Sebar
Kultur anggrek dilakukan melalui beberapa tahap, yang pertama polong anggrek
di sterilisasi terlebih dahulu dengan dialirkan di bawah air keran sambil di usap-usap
menggunakan jari. Larutan yang dibutuhkan dipersiapkan erlebih dahulu, meliputi
pemutih komer; air steril; etanol 96%. Polong anggrek direndam di dalam larutan
pemutih komersial 30% + tween 20 sebanyak 2-3 tetes, diaduk-aduk lalu di bilas
dengan air steril. Setelaha itu, polong dicelaupkan ke dalam etanol 96% dan dibakar
sebanyak 1-2 kali, lalu dimasukkan ke dalam botol steril. Meja kerja disterilkan
sebelum melakukan kultur. Bagian ujung dan pangkal polonh dipotong dengan alat
yang steril. Polong dibuka dengan pisau yang sudah disterilkan di api bunsen. Biji
anggrek kemudian disebarkan ke media kultur menggunakann pinset ataupun alat
bantu lain. Setelah disebarkan ke media kultur, botol kultur ditutup dan diberi label.
Teknik kultur jaringan melalui biji atau embrio (seksual) dilakukan dengan
alasan biji tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan) atau biji berukuran
sangat kecil. Selain itu, teknik kultur jaringan juga bertujuan untuk mendapatkan
keseragaman bibit dalam jumlah besar dan waktu yang relatif singkat. Perbanyakan
dengan biji umumnya dilakukan dalam bidang pemuliaan, yaitu untuk mendapatkan
jenis anggrek baru. Biji anggrek ditanam dalam botol yang berisi media yang
mengandung nutrisi untuk pertumbuhannya. Namun demikian, perbanyakan anggrek
dengan biji memerlukan waktu yang cukup lama (Ashari, 1995).

Cara Subkultur Anggrek

Gambar 13. Eksplan Dikeluarkan Gambar 14. Pemindahan Eksplan


dari Botol Kultur dan Dilakukan ke Botol Kultur Baru
Pemisahan
Gambar 15. Penutupan Botol
Kultur

Botol berisi kultur anggrek disiapkan, peralatan tutup botol dibuka lalu beberapa
eksplan dikeluarkan dari botol untuk kemudian dipisah-pisahkan. Setelah membuka
maupun akan menutup penutup botol kultur maka jangan lupa untuk membakar
mulut botol kultur agar tidak terjadi kontaminasi. Eksplan yang telah dipisah-
pisahkan lalu diletakkan ke dalam botol kultur baru, botol lalu ditutup menggunakan
alumunium foil, dilapisi kembali penutupnya menggunakan plastik dan diberi karet.
Menurut Betchel (1981), subkultur dilakukan untuk mengganti mediia dan untuk
penjarangan bibit anggrek. Untuk setiap subkultur, satu botol dapat dijarangkan
menjadi 4-6 botol. Jika embrio anggrek telah berwarna hijau dengan ukuran lebih
besar daei semula, maka embrio tersebut dapat dipindah ke dalam media sub kultur
yang baru sambil dijarangkan. Embrio yang telah mengalami perkembangan lebih
lanjut dengan ciri-ciri telah tumbuh tunas atau akar, maka dapat dipindah ke media
baru pula. Subkultur juga dilakukan apabila persediaan media dalam botol telaha
habis digunakan. Subkultur dilakukan sekitar 3-5 kali tergantung kecepatan
pertumbuhan bibit..
Kondisi awal penanaman pada saat kultur anggrek, yaitu biji anggrek akan
tumbuh menjadi protocorm. Protocorm ini nantinya akan berkembang menjadi
plantet kecil yang telah terbentuk daun dan akarnya sekitar -2 mm. Sementara
kondisi awal penanaman saat subkultur, plantet dari fase sebelumnya yang telah
terbentuk daun dan akarnya walaupun belum sempurna.. Kondisi akhir penanaman
padda saat kultur dan subkultur, anggrek seharusnya sudah terlihat seperti bibit
tanaman pada umumnya yang memiliki daun, akar, batang.
Setelah dikultur selama 50 hari, biji atau protocorm anggrek sudah mulai
nampak bagian daunnya walaupun belum sempurna. Sementara untuk keadaan 50
hari setelah subkultur, plantet sudah lebih terbentuk daun dan akarnya walaupun
masih belum begitu sempurna (Yasmin et al., 2018).
Gambar 16.Kondisi Awal Kultur Gambar 17. Kondisi Setelah
(Sumber: Kartikaningrum et al., Dikultur
2017) (Sumber: atjenese.blogspot.com)

Gambar 18.Kondisi Awal Subkultur Gambar 19.Kondisi Setelah Subkultur


(Sumber: (Sumber:
http://balithi.litbang.pertanian.go.id) http://balithi.litbang.pertanian.go.id)
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Semeru. 1995. Hortikultura, Aspek Budidaya. Penerbit UI. Jakarta.


Bechtel , H. P, Cribb, E. Launert. 1981. The Manual of Cultivated Orchid Species.
Blanford : Poole dorset. U.K. Press.
Kartikaningrum, S., Pramanik, D., Dewanti, M., Soehendi, R. & Yufdy, M. P., 2017.
Konservasi Anggrek Spesies Alam Menggunakan Eksplan Biji pada Media
Vacin dan Went. Bul. Plasma Nutfah, 23(2), pp. 109-118.
Yasmin, Z. F., Aisyah, S. I. & SUkma, D., 208. Pembibitan (Kultur Jaringan Hingga
Pembesaran) Anggrek Phalaenopsis di Hasanudin Orchids, jawa Timur. Bul.
Agrohorti, 6(3), pp. 430-439.

Anda mungkin juga menyukai