Anda di halaman 1dari 6

PENYILANGAN ANGGREK

Nama : Alya Kusuma


NIM : B1A018074
Kelompok/ Rombongan : 2/1
Asisten : Norita

LAPORAN PRAKTIKUM ORCHIDOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2021
PEMBAHASAN

Hibridisasi atau persilangan adalah metode dalam menghasilkan kultivar


tanaman baru yaitu dengan cara menyilangkan dua atau lebih tanaman yang memiliki
konstitusi genetik berbeda dengan tujuan untuk menggabungkan karekter- karakter
baik dalam satu tanaman, memperluas variabilitas genetik tanaman melalui
rekombinasi gen, dan untuk mendapatkan hibrid vigor. Pemilihan tetua atau
kombinasi hibrid merupakan hal yang sangat penting dalam pemuliaan tanaman dan
hal tersebut sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan program pemuliaan.
Keragaman anggrek dapat ditingkatkan karena anggrek mempunyai kemampuan
untuk dikawinsilangkan dengan spesies yang sama, antar spesies dalam genus yang
sama, antar genus, antar subtribe, antar tribe, bahkan antar subfamily (Zulkaidhah et
al., 2019).
Persilangan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik persilangan self yaitu
persilangan antar bunga dalam satu tangkai yang sama. Persilangan juga dapat
dilakukan dengan teknik hibridisasi interspesifik yaitu persilangan antar spesies yang
berbeda tetapi masih dalam satu genus yang sama. Persilangan interspesifik
merupakan perbanyakan secara generatif yang bertujuan untuk memperoleh dua sifat
baik dari kedua tanaman dan memperoleh tanaman baru yang memiliki sifat lebih
baik dari kedua induknya (Arditi, 1992). Persilangan interspesifik maupun
intergenerik tanaman anggrek sering mengalami kegagalan karena terdapat kendala
seperti inkompatibilitas dan sterilitas (Arditi, 1992).
Cara kerja penyilangan anggrek yang pertama, kita totolkan tusuk gigi ke dalam
lubang, sampai ujung tusuk terbasahi. dengan menggunakan ujung tusuk, kita buka
overkukumnya, lalu akan terlihat polennya. Ambil pollen dan masukkan ke lubang
bagian bawah, kemudian di tekan supaya mengenai sel telurnga. Tabel dibuat
meliputi nama spesies, nama penyilangannya, tanggal persilangan, inisial nama yang
melakukan persilangan. ikatkan tabel pada bagian tangkai bunga anggrek. dalam
seminggu kita akan lihat tangkai menggelembung dan berubah menjadu warna hijau,
perhiasan bungan akan layu. nanti dalam waktu 3 bulan akan dipanen. dalam satu
tangkai bunga hanya mengawinkan 2 bunga saja.
Menurut Henuhili (2012), Cara menyilangkan anggrek ada dua cara, yaitu antara
pollinaria yang mempunyai perekat dan pollinaria yang tidak mempunyai perekat.
Pollinaria yang memiliki perekat disentuh dengan menggunakan tusuk gigi atau
jarum perekat supaya menempel pada tusuk gigi atau jarum preparat. Setelah itu,
pollinaria diletakkan pada stigma. Kemudian untuk pollinaria yang tidak mempunyai
perekat disentuh dengan tusuk gigi atau jarum, preparat dijatuhkan pada kertas yang
sudah disiapkan. Tusuk gigi kemudian dimasukkan ke dalam lubang stigma supaya
ujungnya terkena lendir. Dengan lendir pada ujung tusuk gigi, pollinia dapat diambil,
dibawa dan diletakkan pada stigma. Untuk menghindari terjadinya gangguan oleh
serangga yang mungkin membawa pollinia ke stigma yang sudah diserbuki lebih
dahulu, bunga yang sudah disilangkan ditutup plastik transparan, diberi kode nama
kedua induk jantan dan betina serta tanggal penyerbukan dilakukan.
Hibridisasi atau persilangan dapat dilakukan secara alami dan secara mekanis
dengan bantuan manusia. Hibridisasi dinyatakan berhasil apabila dalam satu populasi
persilangan muncul variasi seperti warna bunga, tinggi tanaman, atau bentuk
tanaman dan semua itu dapat diketahui melalui karakterisasi hasil persilangan.
Parameter yang diukur dalam karakterisasi hasil persilangan adalah variasi warna
bunga, panjang daun, lebar daun, pertambahan jumlah anakan, panjang bunga,
panjang tangkai bunga, lebar bunga, panjang bibir, lebar bibir, dan jumlah kuntum
tiap tangkai (Zulkaidhah et al., 2019).

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan persilangan anggrek


diantaranya pemilihan induk yang sehat, keadaan bunga dan hubungan genetis antara
kedua tanaman tanaman induk. Untuk mendapatkan hasil persilangan yang bagus dan
sesuai dengan keinginan maka faktor pemilihan induk yang sehat penting sekali.
Pilihlah induk yang sehat, mempunyai keunggulan (misal: bunga besar dan bagus,
tahan penyakit, dan lain-lain), dan unik. Selain melihat keadaan induk, anggrek juga
dinilai indah karena penampilan bunganya. Penilaian tersebut secara internasional
sudah diakui. Oleh karena itu, penentuan/pemilihan induk harus berpedoman pada
bunga juga. Keadaan bunga yang harus diperhitungkan adalah warna, besar/ukuran,
bentuk, bau, dan jumlah bunga per tangkai. Pemilihan indukan juga harus
memperhatikan hubungan genetis antara tanaman induk, semakin dekat hubungan
kekerabatannya akan semakin mudah disilangkan. Persilangan dua tanaman yang
mempunyai genus sama akan lebih tinggi tingkat keberhasilannya. Misalnya
persilangan antara Phalaenopsis fontainblue dan Phalaenopsis schilleriana
(Purwanto, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Arditti, J., 1992. Fundamentals of Orchid Biology. New York : Wiley
Henuhili, V., 2012. Persilangan dan Aklimatisasi pada Bibit Anggrek. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, A. W., 2016. Anggrek, Budidaya dan Perbanyakan. Yogyakarta:
Penerbeit LPPM UPN Veteran Yogyakarta Press.
Zulkaidhah, Z., Muslimin, M., Alam, A. S. & Toknok, B., 2019. Peningkatan Mutu
Tanaman Hias Anggrek Alam Phalaenopsis melalui Kegiatan
Persilangan. Jurnal Abditani, 2(1), pp. 11-14.

Anda mungkin juga menyukai