Anda di halaman 1dari 10

KERAGAMAN HEWAN TANAH

Alya Kusuma B1A08074


Asisten : Nadhila haura Wahyudiana

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biodiversitas suatu kawasan merupakan fungsi dari diversitas lokal atau


habitat tertentu dan struktur yang ada di dalamnya pada daerah terestial.
Biodiversitas tanah merupakan salah satu bentuk diversitas alfa yang sangat
berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan fungsi tanah untuk
menopang kehidupan di dalamnya. Pemahaman tentang biodiversitas tanah
masih sangat terbatas, baik dari segi taksonomi maupun fungsi ekologinya
maka diperlukan upaya untuk mengkaji dan sekaligus melestarikannya
(Nurrohman et al., 2018).
Fauna tanah merupakan bagian penting dari suatu ekosistem di dalam
tanah. Peranan dari fauna tanah antara lain dapat memperbaiki kesuburan
tanah dengan menghancurkannya secara fisik, memecah bahan menjadi
humus, menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian
atas, dan membentuk kemantapan agregat antara bahan organik dan bahan
mineral tanah. Selain itu fauna tanah berperan juga pada aliran karbon,
redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, dan pembentukan struktur tanah
(Nurhayati et al., 2017). Menurut Bardgett dan Cook (1998), di semua
ekosistem, organisme tanah diklasifikasikan berdasarkan besar tubuh, yaitu
meliputi makrofauna (lebih besar dari 2 mm diameter), mesofauna (antara
100 mm dan 2 mm diameter) dan mikrofauna (kurang dari 100 mm
diameter).
Keberadaan fauna tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, salah
satunya adalah adanya bahan organik dalam tanah. Keberadaan fauna dapat
dijadikan parameter dari kualitas tanah, fauna tanah yang digunakan sebagai
bioindikator kesuburan tanah tentunya memiliki jumlah yang relatif
melimpah. Salah satu fauna tanah yang dapat dijadikan bioindikator adalah
makrofauna tanah. Peran aktif makrofauna tanah dalam menguraikan bahan
organik tanah dapat mempertahankan dan mengembalikan produktivitas
tanah dengan didukung faktor lingkungan disekitarnya (Nurrohman et al.,
2015).
B. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah :


1. Mengetahui keragaman hewan tanah
2. Mengetahui hubungan organisme tanah dengan vegetasi yang ada
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Alat yang digunakan saat praktikum adalah Pit fall trap (perangkap
jebak) dari gelas air mineral; pisau; kantung plastik; dan kertas label.
Bahan yang digunakan saat prakikum adalah tanah dan fauna tanah.
B. Lokasi dan Waktu

Tanggal pelaksanaan : 6-13 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : 09.30WIB
Lingkungan praktikum : Di tanah yang pada permukaannya terdapat
vegetasi beberapa rerumputan kecil.
C. Cara Kerja

1. Praktikum dilakukan secara berkelompok


2. Pengambilan contoh hewan tanah dilakukan dengan menggunakan
perangkap jebak (pit fall trap) yaitu yang dibuat dari kaleng susu atau
gelas air mineral yang mempunyai diameter ± 10 cm dan tinggi 12 cm,
perangkap jebak dipasang rata dengan tanah
3. Bagian atas ditutupi dengan dengan sengg (atau kertas yang tahan air)
ukuran 20x20 cm untuk mencegah masuknya air hujan maupun sinar
matahari
4. Atap dipasang kira-kira 15 cm dari permukaan tanah
5. Perangkap jebak diisi dengan larutan alkohol 70 % atau larutan sabun
sebanyak ±100-150 ml (sekitar 2-3 sendok makan) dan permukaan
perangkap jebak diolesi sedikit deterjen untuk menghilangkan tegangan
permukaan larutan.
6. Setelah ±1 minggu sampel diambil kembali dan diamati, kemudian
dihitung jumlah jenis dan jumlah individunya langsung diidentifikasi
dedari buku
7. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
8. Pembahasan dan laporan dibuat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 3.1 Perangkap Jebak (Pit fall Trap)

Gambar 3.2 Spesies dari Ordo Gambar 3.3 Achatina fulica


Hymenoptera

Tabel 3.1 Data Pengamatan Keragaman Hewan Tanah


No Jenis Jumlah (ekor)

1 Achatina fulica 1

2 Ordo Hymenoptera 82

3 Ordo Diptera 12

4 Class Arachnida 5

5 Ordo Scutigeromorpha 2

6 Ordo Hemiptera 2

Perhitungan

s
  Pi ln Pi
i 1

  (ni / N ln ni / N )
  (n16 / 104 ln n16 / 104)

H’  0,779105934

 H / ln S
0,779105934

1,7917594692
EH  0,434827301

B. Pembahasan

Kelompok hewan tanah sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari
Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga
Vertebrata. Hewan tanah dapat pula dikelompokkan atas dasar ukuran
tubuhnya, kehadirannya di tanah, habitat yang dipilihnya, dan kegiatan
makannya. Berdasarkan ukuran tubuhnya hewan-hewan tanah tersebut
dikelompokkana atas mikrofauna, mesofauna, dan makrofauna. Mikrofauna
adalah hewan yang mempunyai ukuran tubuhnya berkisar dari 0,2 mm,
contohnya Protoza, Nematoda yang menjadi mikropredator bagi
mikroorganisme lain serta menjadi parasit pada tanaman. Mikrofaunaadalah
hewan yang mempunyai ukuran tubuh berkisar antara 2-20 mm, yang terdiri
dari hebivora (pemakan tanaman), dan karnivor (pemakan hewan kecil).
contohnya Arthropoda yaitu Crustacea seperti kepiting, Chilopoda seperti
kelabang. Diplopoda kaki seribu, Arachnida seperti laba-laba, kalajengking
dan serangga (Insecta), seperti kelabang, kumbang, rayap, lalat, jangkrik,
lebah, semut, serta hewan-hewan kecil lain yang bersarang dalam tanah (Suin,
2012).

Cacing tanah merupakan kelompok hewan filum Annelida kelas


Oligochaeta, dengan ciri tubuh memiliki cincin annulus. Cacing tanah hidup
di tempat atau tanah yang terlindung dari sinar matahari, lembap, gembur,
dan mengandung banyak serasah. Habitat ini sangat spesifik bagi cacing
tanah untuk tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Marga Lumbricus ini
sangat menyukai bahan organik yang berasal dari kotoran ternak dan sisa-sisa
tumbuhan (Mulyawan et al., 2016).

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa indeks keragaman


hewan tanahnya adalah 0,77 yang meliputi Achantina fulica; Ordo
Hymenoptera; Ordo Diptera; Ordo Arachnida; Ordo Scutigeromorpha; dan
Ordo Hemiptera. Sementara kemeratannya adalah 0,43. Menurut Nurrohman
et al. (2018), keanekaragaman makrofauna tanah menunjukkan korelasi tinggi
dengan kandungan bahan organik tanah, dan rendahnya nilai indeks
keanekaragaman (diversity) kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungan abiotik. Keanekaragaman jenis ditunjukkan oleh
banyaknya jenis organisme yang membentuk komunitas di kawasan tertentu.
Suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman yang tinggi jika
komunitas itu disusun oleh banyak jenis begitu juga sebaliknya.
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:


1. Hasil perhitungan danpengamatam indeks keragaman hewan tanah adalah 0,77
2. Organisme tanah dapat memperbaiki kesuburan tanah dengan
menghancurkannya secara fisik, memecah bahan menjadi humus,
menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian atas, dan
membentuk kemantapan agregat antara bahan organik dan bahan mineral tanah.
Sehingga dapat memunculkan vegetasi-vegetasi di atasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bardgett, R. D. & Cook, R., 1998. Function Aspects of Soil Animal Diversity in
Agricultilar Grasslands. Applied Soil Ecology, 10(1), pp. 263-276.

Mulyawan, D. W., Annawaty. & Fahri., 2016. Preferensi Habitat Cacing Tanah
(Oligochaeta) di Kabupaten Banggau Provinsi Sulawesi Tengah. Online
Journal of Natural Science, 5(2), pp. 251-257.

Nurhayati., Fahri. & Annawaty., 2017. Keanekaragaman Makrofauna Tnah pada


Lubang Resapan Biopori yang Diisi Media Limbah Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao L.). Biocelebes, 11(1), pp. 30-39.

Nurrohman, E., Rahardjanto, A. & Wahyuni, S., 2015. Keanekaragaman


Makrofauna Tanah di Kawasan Perkebunan Coklat (Theobroma cacao L.)
Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi.
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2), pp. 197-208.

Nurrohman, E., Rahardjanto, A. & Wahyuni, S., 2018. Studi Hubungan


Keanekaragaman Makrofauna Tanah dengan Kandungan C-Organik dan
Organophospat Tanah di Perkebunan Cokelat (Theobroma cacao L.)
Kalibaru Banyuwangi. Bioeksperimen, 4(1), pp. 1-10.

Suin, M. N., 2012. Ekologi Hewan Tanah. Bandung: Bumi Aksara.


LAMPIRAN

Acara III. Data Pengamatan Keragaman Hewan Tanah

Hari/ tanggal lokasi : 6-13 Desember 2020


Lokasi praktikum : Belakang rumah
Cuaca : Sering terjadi hujan
Waktu : 09.30 WIB

No Jenis Jumlah (ekor)

1 Achatina fulica 1

2 Ordo Hymenoptera 82

3 Ordo Diptera 12

4 Class Arachnida 5

5 Ordo Scutigeromorpha 2

6 Ordo Hemiptera 2

Anda mungkin juga menyukai