Anda di halaman 1dari 18

TINGKAH LAKU SEMUT DALAM MENCARI SUMBER

MAKANAN

Alya Kusuma B1A08074


Asisten : Nadhila haura Wahyudiana

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semut adalah serangga sosial yang merupakan kelompok serangga yang


termasuk ke dalam ordo Hymenoptera dan famili Formicidae. Organisme ini
terkenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur. Semut dibagi
menjadi semut pekerja, prajurit, pejantan dan ratu. Organisme ini memiliki
kurang lebih 12.000 spesies yang tersebar di dunia, dan sebagian besar berada
di kawasan tropis (Sari et al., 2015). Semut sebagai seranggal sosial memiliki
banyak adaptasi perilaku unik yang memfasilitasi mereka untuk bertahan
hidup. Banyak dari cara adaptasi mereka yang telah menggagalkan upaya
manusia dalam mengendalikan semut. Memahami cara mereka beradaptasi
ini sangat penting saat menggunakan semut sebagi agen pengontrol biologis
yang diinginkan (David dan Pereira 1993).
Semut memiliki peran sangat penting di ekosistem. Semut adalah
pemangsa utama beberapa invertebrata kecil. Selain sebagai pemangsa, semut
juga mangsa penting bagi hewan lainnya bahkan bagi tumbuhan sekali pun .
Semut dapat menjaga aerasi dan pencampuran tanah sehingga meningkatkan
infiltrasi air yang menyebabkan tanah tetap sehat. Semut membentuk
simbiosis dengan serangga lainnya, tumbuhan, maupun fungi. Banyak spesies
semut yang juga aktif menyebarkan bibit berbagai jenis tanaman (Arifin,
2014).
Perubahan habitat sangat memengaruhi keberadaan semut. Respon semut
yang sangat sensitif terhadap perubahan habitat menjadikan semut dapat
digunakan sebagai bioindikator dari gangguan habitat, termasuk juga
pengaruh aplikasi pestisida. Beberapa spesies semut mampu memanfaatkan
terjadinya peningkatan suhu melalui peningkatan aktivitas dan jumlah koloni,
yang menyebabkan perubahan struktur komunitas melalui mekanisme
kompetisi. Keberadaan tempat bersarang yang sesuai juga memengaruhi
keberadaan semut (Hasriyanty et al., 2015).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah dapat menentukan aktivitas semut
dalam memperoleh makanan dan mendeskripsikan perilakunya.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Alat yang digunakan saat praktikum adalah alat tulis, timer, kamera atau
HP.
Bahan yang digunakan saat prakikum adalah gula pasir, gula jawa,
biskuit, roti, dan nasi.
B. Lokasi dan Waktu

Hari/ tanggal pelaksanaan : Minggu, 22 November 2020


Waktu pelaksanaan : 17.40 WIB
Lingkungan praktikum : tidak ada vegetasi yang terdapat di
lingkungan sekitar semut, sementara di
lingkungan semut dengan remahan biskuit
yang berada di selatan rumah, beberapa kali
didapati lalat buah yang terbang mengitari
makanannya.
C. Cara Kerja

1. Alat tulis disiapkan untuk mencatat aktivitas mencari makanan


2. Makanan yang berupa nasi, gula pasir, gula jawa, remahan roti dan
remahan biskuit disebarkan di halaan belakang, depan, samping utara
dan selatan, serta di dalam rumah maisng-masing
3. Waktu pertama kali semut datang menuju sumber makanan setelah
makanan disebarkan dicatat, begitu juga dengan waktu-waktu berikutnya
ketika semut-semut datang (selisih 10 menitan)
4. Warna dan ukuran semut yang menuju sumber makanan diamati dan
didokumentasikan
5. Jumlah semut yang datang ke sumber makanan dihitung
6. Gerakan aktivitas semut menuju dan menjauhi sumber pakan digambar
secara skematis
7. Jumlah semut yang bertugas membawa makanan dihitung
8. Pengamatan dilakukan selama 1 jam
9. Semua catatan hasil pengamatan disajikan dalam tabel kerja
10. Pembahasan dan diskusi dibuat seperlunya untuk menyimpulkan hasil
pengamatan
11. Laporan praktikum dibuat secara individu sesuai dengan arahan asisten
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pada


lokasi dengan sumber makanan gula jawa, semut datang dengan cara mendekati,
menjalani, dan menggigit. Pada lokasi sumber makanan nasi, semut darang
dengan mengerubungi makanan lalu memindahkan nasi tersebut dengn gotong
royong. Pada lokasi dengan sumber mkanan remahan biskuit, semut datang dan
langsung membawa pergi makanannya. Pada lokasi dengan sumber makanan gula
pasir, semut datang, mengendus, menggigit, dan membawa pergi
makanannya.terakhir, pada lokasi dengan sumber mkanan roti, semut datang,
mengendus, menggigit, menetap lama, sampai akhirnya membawa makanan
tersebut ke sarang.

Gambar 3.1 Semut dengan Jenis Makanan Nasi


Gambar 3.2 Semut dengan Jenis Makanan Gula Jawa

Gambar 3.3 Semut dengan Jenis Makanan Roti

Gambar 3.4 Semut dengan Jenis Makanan Remahan Biskuit


Gambar 3.5 Semut dengan Jenis Makanan Gula Pasir

Gambar 3.6 Pola Pergerakan Semut

Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari Famili Formicidae yang
termasuk dalam Ordo Hymenoptera bersama dengan lebah dan tawon serta
kosmopolit. Eusosial sendiri meurpakan suatu sistem sosial yang terdapat dalam
dunia binatang di mana terdapat aturan pengkastaan. Semut memiliki sistem kasta.
Ada pembagian tanggung jawab di antara mereka. Ratu adalah pendiri koloni, dan
perannya adalah bertelur. Semut pekerja semuanya perempuan, dan mereka ini
bertanggung jawab atas pekerjaan koloni yang harmonis. Tugas mereka berkisar
dari merawat ratu dan yang muda, mencari makan, mengawasi konflik di koloni,
dan membuang kotoran. Semut pekerja kemungkinan besar tidak akan pernah
memiliki keturunan sendiri (Arifin, 2014).
Menurut Mintarti (2012), semut api dapat membangun bukit setinggi 30 cm
dan selebar 60 cm, atau menggali terowongan labirin hingga sedalam 1,5 m di
bawah tanah. Di wilayah-wilayah tertentu, semut api membangun bukit-bukit
kecil hingga lebih dari 350 buah. Kemampuan makhluk sekecil itu dapat
membangun sarang yang besar tentu bergantung pada kebersamaan dan
kerajinannya. Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa
menghabiskan beberapa hari pertama untuk merawat ratu dan semut muda.
Setelah itu menggali dan membuat sarang kemudian mencari makan dan
mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan
disebut dengan kasta sementara.

Dengan berbagai metode komunikasi, semut dapat dibandingkan dengan


manusia yang dapat berbicara beberapa bahasa asing. Mereka mampu
berkomunikasi dengan bahasa tiga hingga empat yang berbeda antara mereka
sendiri dan mereka mampu menjalani kehidupan mereka dengan cara yang sangat
rumit. Komunikasi yang dilakukan oleh semut api dengan bersentuhan satu sama
lain dengan antena dalam memelihara organisasi intra koloni membuktikan bahwa
mereka menggunakan bahasa antena dalam arti yang sepenuhnya.Sisi lain yang
menarik dari semut api adalah banyaknya produksi senyawa kimia yang
digunakan dalam proses ajakan. Belum diketahui mengapa begitu banyak zat
kimia yang digunakan agar mereka bisa berkumpul di sekeliling sumber makanan
(Mintarti, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan, semut di setiap lokasi dan jenis makanannya


memiliki tingkah laku yang berbeda ketika menghampiri makanannya. Jenisnya-
pun juga berbeda-beda di setiap lokasinya. Pada lokasi samping rumah dengan
jenis makanannya gula jawa, semut yang datang adalah semut merah kecil pekerja
dan semut tentara. Pada lokasi belakang rumah dengan makanannya yaitu nasi,
semut yang datang adalah semut merah besar pekerja. Pada lokasi utara rumah
dengan makanannya yaitu remahan biskuit, semut yang datang adalah semut
hitam besar pekerja serta beberapa semut hitam kecil pekerja. Pada lokasi depan
rumah dengan makanannya yaitu gula pasir, semut yang datang adalah semut
merah kecil pekerja. Terakhir, pada lokasi dalam rumah dengan makanannya yaitu
roti, semut yang datang adalah semut merah kecil pekerja. Jumlah semut yang
datang pada setiap lokasipun berbeda-beda. Menurut Hasriyanty et al. (2015),
kondisi habitat mempengaruhi keberadaan dan komposisi spesies semut. Jumlah
spesies semut cenderung meningkatberdasarkan penurunan tingkat gangguan.
IV. KESIMPULAN

Berdasarakan hasil dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pada setiap


jenis semut memiliki tingkah laku yang berbeda dalam memperoleh makanannya,
ada yang datang langsung menggigit dan membawa makanan pulang, dan ada
pula yang harus berputar-putar, mengendus, bahkan menetap lama di lokasi
sumber makanannya sebelum membawanya ke sarang.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, I., 2014. Keaekaragaman Semut (Hymenoptera: Formicidae) pada


Berbagai Subzona Hutan Pegunungan di Sepanjang Jalur Pendakian
Cibodas, Taman Nasional Gunug Gede Pangrango (TNGGP). Bioma,
10(2), pp. 1-10.

David, H. & Pereira, R. M., 1993. Ant Behavior and Microbal Pathogens
(Hymenoptera: Formicidae). Florida Entomologist, 76(1), pp. 63-74.

Hasriyanty, Rizali, A. & Buchori, D., 2015. Keanekaragaman Semut dan Pola
Keberadaannya pada Daerah Urban di Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal
Entomologi Indonesia, 12(1), pp. 39-47.

Mintarti, T., 2012. Ekologi Semut Api (Solenopsis invicta). Jurnal Sainstek, 6(2),
pp. 1-9.

Sari, R. W., Yolanda, R. & Purnama, A. A., 2015. Jenis-Jenis Semut


(Hymenoptera: Formicidae) pada Perkebunan Kelapa Sawit di Sekitar
Kampus Universitas Pasit Pengaraian. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP
Prodi Biologi, 1(1), pp. 1-5.
LAMPIRAN

Lokasi : samping rumah


Sumber makanan : gula jawa
Waktu awal penebaran makanan : 13.27
Warna dan ukuran semut yang
datang : .....................................................................................
Jam Aktivitas Jumlah Semut ke sumber Keterangan
Pengamatan Semut makanan
Datang Membawa
13.38 Mendekati, 24 Semut merah

menjalani dan tua kecil

menggigit pekerja dan

semut tentara
13.48 Mengerubungi 23 Sama seperti di

dan menjilat atas


13.58 Sama seperti 47 Sama seperti di

di atas atas
14.09 Sama seperti 50 Sama seperti di

di atas atas
14.19 Sama seperti 52 Sama seperti di

di atas atas
14.30 Sama seperti 34 Sama seperti di

diatas atas
Lokasi : belakang rumah
Sumber makanan : nasi
Waktu awal penebaran makanan : 14.09
Warna dan ukuran semut yang
datang : .....................................................................................
Jam Aktivitas Jumlah Semut ke sumber Keterangan
Pengamatan Semut makanan
Datang Membawa
14.19 Mengerubungi 9 9 Semut merah

makanan dan besar pekerja

membawanya
14.30 Mengerubungi 22 22 Semut merah

dan kecil pekerja

memindahkan dan tentara

nasi
14.40 Sama seperti 50 40 Semut merah

di atas pekerja dan

tentara
14.50 Sama seperti 48 43 Sama seperti di

di atas atas
15.00 Sama seperti 55 49 Sama seperti di

di atas atas
15.10 Sama seperti 60 50 Sama seperti di

di atas atas
Lokasi: Samping rumah (utara)
Sumber makanan : Remahan biskuit
Waktu awal penebaran makanan : 16.50
Warna dan ukuran semut yang
datang : .....................................................................................
Jam Aktivitas Jumlah Semut ke sumber Keterangan
Pengamatan Semut makanan
Datang Membawa
17.00 Datang dan 2 2 Semut hitam
langsung besar
membawa
makanan pergi
17.10 Datang dan 2 2 Semut hitam
langsung besar
membawa
makanan pergi
17.20 Datang, 2 1 Semut hitam
menggigit- besar pekerja
gigit, dan semut
membawanya hitam kecil
pekerja dengan
pergerakannya
yang cepat
17.30 Datang, 9 6 Semut hitam
mengendus, besar pekerja
memilih-milih, dan semut
membawanya hitam kecil
pekerja dengan
pergerakannya
yang cepat
17.40 Datang dan 4 3 Semut hitam
langsung besar pekerja
membawa dan semut
makanan pergi hitam kecil
pekerja dengan
pergerakannya
yang cepat
pergerakannya
yang cepat
17.50 Datang dan 7 1 Semut hitam
langsung besar pekerja
membawa dan semut
makanan pergi hitam kecil
pekerja dengan
pergerakannya
yang cepat
Lokasi: Depan rumah
Sumber makanan : Gula pasir
Waktu awal penebaran makanan : 16.50
Warna dan ukuran semut yang
datang : .....................................................................................
Jam Aktivitas Jumlah Semut ke sumber Keterangan
Pengamatan Semut makanan
Datang Membawa
17.00 Datang, 3 1 Semut merah
berputar-putar, kecil pekerja
menggigit,
membawa
makanan pergi
17.10 Datang, 2 1 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
membawa
makanan pergi
17.20 Datang, 12 3 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
membawa
makanan pergi
17.30 Datang, 7 0 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit
17.40 Datang, 9 0 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit
17.50 Datang, 19 0 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit
Lokasi: Dalam rumah
Sumber makanan : Roti
Waktu awal penebaran makanan : 16.50
Warna dan ukuran semut yang
datang : .....................................................................................
Jam Aktivitas Jumlah Semut ke sumber Keterangan
Pengamatan Semut makanan
Datang Membawa
17.00 Datang, 5 0 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit,
menetap lama
17.10 Datang, 30 0 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit,
menetap lama
17.20 Datang, 50 3 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit,
membawa
makanannya
17.30 Datang, 65 1 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit, dan beberapa
membawa tentara
makanannya
17.40 Datang, 68 2 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit, dan beberapa
membawa tentara
makanannya
17.50 Datang, 74 6 Semut merah
mengendus, kecil pekerja
menggigit, dan beberapa
membawa tentara
makanannya

Anda mungkin juga menyukai