Anda di halaman 1dari 69

MASSASE KEBUGARAN

(e-Buku Panduan Praktikum)

Digunakan untuk
kalangan sendiri

dosen;
Dr. Suprayitno, M. Pd

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


LABORATORIUM MASSASE FIK UNIMED
2020

[Date] i
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Dilarang keras mengutip, menggandakan/ memperbanyak dan
menyebarkan sebagian atau seluruh isi bahan ajar renang ini serta
memperjualbelikannya tanpa mendapat izin dari penyusun

(Juli 2020))

Suprayitno


Staf Pengajar (dosen) Matakuliah Massase Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
FIK Unimed

[Date] ii
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI iii

PENGANTAR 1
PENDAHULUAN 3
KILASAN SINGKAT MENGENAI SEJARAH MASSASE 5

MACAM-MACAM MASSASE
o Pengertian Massase Kebugaran (Sport Massage) ……….……………... 9
o Pengertian Massase Pengobatan (Segment Massage) …..……………... 10

MACAM-MACAM MANIPULASI (PIJATAN)


o Effleurage (Menggosok) ............................................................................ 11
o Petrissage (Memijat)................................................................................... 11
o Shaking atau Kniading (Menggoncang) .................................................... 12
o Tapotement ................................................................................................ 12
o Friction (Menggerus) ................................................................................. 14
o Walken ....................................................................................................... 14
o Vibration (Menggetar) ............................................................................... 15
o Stroking (Mengurut) .................................................................................. 15
o Skin-rolling (Melipat kulit) ....................................................................... 16
o Chiropractic (Menggeletuk) ..........…………………………………….... 16

MASSASE UNTUK KEBUGARAN (SPORT MASSAGE)


I. Persiapan Sebelum Memassase
a. Indikasi .………………………………………………………….... 18
b. Kontra Indikasi .........…………………………………………….... 19
c. Perlengkapan dan Alat-alat yang diperlukan ................................... 21
d. Hal-hal lain yang diperhatikan ......................................................... 23

II. Pedoman Praktik Massase


A. Sikap dan Posisi Pasien dalam Massase .......................................... 30
B. Manipulasi Massase pada Posisi Tertelungkup
1. Manipulasi daerah tungkai atas bagian belakang ....................... 32
2. Manipulasi daerah tungkai bawah bagian belakang s................. 33
3. Manipulasi daerah tumit dan telapak kaki ................................. 34
4. Manipulasi daerah pinggang dan punggung ............................... 35
5. Manipulasi daerah pantat (buttock) ............................................ 37

[Date] iii
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
6. Manipulasi daerah tengkuk dan bahu ......................................... 38

C. Manipulasi Massase pada Posisi Tertelentang


1. Manipulasi daerah tungkai atas bagian depan dan samping ....... 39
2. Manipulasi daerah tungkai bawah bagian depan dan samping.... 40
3. Manipulasi daerah punggung tapak kaki dan tapak kaki............. 41
4. Manipulasi daerah lengan atas dan lengan bawah ...................... 42
5. Manipulasi daerah tapak tangan dan jari-jari tangan .................. 44
6. Manipulasi daerah dada .............................................................. 45
7. Manipulasi daerah kepala, muka dan telinga ............................. 48

Daftar Pustaka

Lampiran

[Date] iv
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
PENGANTAR

Pengetahuan tentang massase, sport massase khususnya, merupakan hal yang penting
diketahui dan di mengerti bagi mereka yang bergerak di bidang keolahragaan, kesehatan serta
bagi mereka yang berkecimpung di bidang pekerjaan sosial, terutama didalam usaha
rehabilitasi penderita cacat.
Manfaat massase di bidang olahraga prestasi bisa dikatakan mempunyai peran yang
dapat membantu atlit dalam recovery atlit, membantu meringankan derita akibat cidera,
membantu penguraian sisa-sisa pembakaran, mencegah terjadinya cidera dan masih banyak
lagi manfaat yang akan kita kupas lebih dalam pada pembahasan buku ini. Meskipun sangat
disayangkan bahwa; masih banyak pelatih olahraga prestasi, olahragawan dan orang-orang
yang pemerhati olahraga yang belum mau menggunakan massase di dalam program
pembinaan, kegiatan latihan maupun pada saat pertandingan dengan alasan yang beraneka
ragam. Selain di bidang olahraga, massase di kalangan masyarakat umum juga sangat
dibutuhkan, seperti membantu menjaga kebugaran para pekerja kantor maupun pekerja berat.
Dengan massase kebugaran akan lebih mudah tercapai dan dengan kondisi yang bugar
produktifitas kerja otomatis akan lebih tinggi.
Bagi manusia normal maupun yang menyandang ketunaan, massase dapat juga di
gunakan sebagai sarana untuk mencari nafkah. Seperti, SPA yang menggunakan massase
sebagai menu utama dalam pelayanannya dan untuk penyandang tuna netra dapat melakukan
massase dengan baik dan menghasilkan. Benarlah jika dikatakan bahwa massase bukan hanya
untuk kepentingan orang lain, tetapi dapat pula digunakan untuk kepentingan diri sendiri
Dengan kenyataan-kenyataan yang ada diharapkan pengetahuan tentang massase dapat
dikembangkan secara lebih luas. Khususnya di sekolah dan perguruan tinggi yang mengelola
atau membina calon-calon tenaga pembina olahraga di sekolah dan masyarakat, termasuk
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan massase bagi mahasiswanya.
Mengajarkan massase secara tertulis tanpa melalui praktek akan dijumpai banyak
kesulitan. Sebab pada dasarnya massase adalah keahlian atau kecakapan tangan dalam
melakukan manipulasi-manipulasi, disamping pengetahuan teoritis yang melengkapinya.
Penguasaan keterampilan massase akan dapat tercapai apabila dengan melakukan latihan-

[Date] 1
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
latihan praktek sendiri tetapi tetap di bawah pengawasan guru atau ahli massase. Buku ini
mencoba untuk memberikan bentuk-bentuk gerakan manipulasi dengan pertolongan gambar-
gambar disertai dengan uraian singkat. Isi materi dalam buku ini penyusun sadur dari buku
Sport Massage oleh Drs. Tjipto Soeroso, serta dari buku-buku lain yang tercantum di dalam
daftar pustaka. Semoga penjelasan singkat beserta gambar dan uraian ini cukup jelas untuk
menjadi tuntunan yang mudah dimengerti.
Akhir kata, hanya Allah SWT yang memiliki semua ilmu yang ada di muka bumi ini,
segala kebenaran hanya berasal dari-Nya sedangkan kekuarangan selalu berasal dari manusia.
Kritik dan saran sangat diharapkan, untuk perbaikan penyusunan bahan ajar ini.

Penyusun,

Dr. Suprayitno, M. Pd.


FIK Unimed

[Date] 2
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
PENDAHULUAN

Seiring dengan kehidupan yang cepat di abad teknologi dan industriallisasi ini,
permasalahan yang dirasakan pada tubuh manusia juga semakin bertambah juga. Sakit yang
berhubungan dengan stress makin biasa ditemui di dalam masyarakat kita.Tuntutan untuk
hidup sehat membuat manusia mencari alternatif untuk mencegah terhadap munculnya sakit
atau bahkan mengobatinya. Metode-metode penyembuhan secara tradisional kembali
dipelajari dan menjadi diakui keampuhannya. Metode tersebut sekarang makin banyak
digunakan sebagai pelengkap pengobatan modern.
Manusia memiliki kebutuhan amat mendasar untuk menyentuh dan disentuh. Dalam
banyak hal terapi massase tradisional dapat memenuhi kebutuhan ini. Massase membangun
hubungan antara pemberi dan penerima sentuhan serta menghasilkan tingkat kesadaran yang
lebih tinggi.
Massase adalah suatu seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya. Selama massase berlangsung, irama
gerakan massase menimbulkan daya hipnotis dan suasana rileks yang terjadi selanjutnya akan
menghasilkan perasaan lebih nyaman, enak, tenteram dan merasa lebih sehat.
Massase dapat diberikan kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua, muda,
dewasa maupun anak-anak. Dapat diberikan kepada teman, keluarga, orang-orang yang kita
cintai ataupun kepada binatang peliharaan.
Inti dari massase adalah terletak pada keunikannya, yaitu suatu cara untuk
berkomunikasi tanpa kata antara pemberi dan penerimanya. Dengan sentuhan tangan yang
halus, lembut, dan kadang-kadang kuat dan mantap yang dilakukan oleh seorang masseure
atau masseus, akan menimbulkan rasa senang dan simpati penerima kepada masseurnya. Oleh
karenanya, jika mendapat massase yang baik dan benar, seseorang kadang-kadang berada
dalam situasi mental dan fisik yang sulit untuk dilukiskan. Rasa senang, aman dan damai yang
timbul karena pengatur massase inilah yang menyebbakan berhentinya tangis seseorang anak
atau bayi, berkurangnya keluh kesah orang yang mengalami ketegangan jiwa ataupun tertidur
pulasnya penderita sakit.

[Date] 3
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Lebih-lebih saat kehidupan di dunia menjadi semakin sesak, suara hiruk-pikuk yang
terus menerus sepanjang hari, tekanan jiwa dan bertambahnya beban kesulitan menghadapi
hidup yang berat. Ditambah dengan sangat tercemar lingkungan hidup, udara yang dihirup air
dan pepohonan yang makin menipis, asap cerobong pabrik serta asap kendaraan di kota-kota
besar, menambah beban hidup menjadi semakin berat. Keadaan itu mendorong orang untuk
mencari cara untuk membebaskan diri dari beban atau mengurangi kesengsaraan hidup yang
dialami.
Tetapi sudah tentu bukan hanya itu fungsi massase, masih banyak bidang kegiatan
dimana massase berperan sangat penting. Bagi olahragawan ataupun pekerja fisik yang berat
massase akan dapat memulihkan kemampuannya untuk dapat melakukan kegiatan yang lebih
baik dihari esoknya. Massase akan mendatangkan kesegaran yang baru, meningkatkan
kemampuan otot dan persendian, untuk mencapai prestasi dan hasil karya yang makin
meningkat.
Disamping itu kelainan fisik yang disebabkan oleh gangguan cuaca, kerja yang
kelewat berat serta kelainan akibat cidera, dapat dibantu penyembuhannya dengan massase.
Atau cacat fisik yang diakibatkan oleh penyakit yang menahun, gangguan persyarafan serta
kerusakan-kerusakan pada bagian tubuh tertentu, kadang-kadang secara mengagumkan dapat
dibantu dengan massase. Demikian pula kelainan-kelainan yang dibawa sejak lahir
(congenital deformities) kelainan bentuk sebagai akibat terjadinya paksaan atau perkosaan
(trauma) atau akibat kesalahan dalam pengobatan, dapat menggunakan massase untuk
membantu mengurangi atau menghilangkan kelainan tersebut.
Dan akhirnya, dengan cara yang sederhana dan murah dapat merasakan keindahan
bentuk tubuh, bugarnya tubuh, kecantikan wajah serta kehalusan kulit, yang menjadi idaman
setiap manusia, akan dapat ditingkatkan dengan menggunakan massase.
Itulah sepintas tentang keberadaan massase di dalam lngkungan sekitar kita, ilmu tua
yang kini menjadi semakin muda. Tidak terbuang tetapi bahkan makin berkembang. Dengan
belajar, latihan, niat yang tulus dan tidak malu untuk bertanya Insyaallah dengan massase akan
mendapat kesejahteraan hidup yang lebih baik.

[Date] 4
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
KILASAN SINGKAT MENGENAI SEJARAH MASSASE

Sentuhan adalah bahasa yang universal bagi umat manusia. Secara tidak sadar kita
akan mengusap bagian-bagian tubuh yang terasa tidak nyaman atau sakit serta memberikan
sentuhan satu sama lain yang bertujuan untuk menenangkan. Massase merupakan salah satu
teknik tertua yang dipakai manusia untuk meningkatkan kesehatan. Sejak kapan massase
dilakukan orang, tidak seorang ahlipun dapat menentukannya secara pasti. Manusia adalah
makhluk yang menginginkan hidup berkelompok, bermasyarakat untuk dapat hidup dalam
kebersamaan dan saling membantu di saat mengalami kesulitan. Dengan demikian dapat
diduga bahwa massase dalam bentuknya yang paling sederhana telah dilakukan sejak manusia
mulai hidup secara berkelompok. Sentuhan tangan yang halus serta pijatan-pijatan yang
lembut dapat mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas, menimbulkan rasa senang yang
menyegarkan. Gosokan tangan serta tepukan-tepukan tangan yang lunak menjadi alat untuk
meninabobokkan bayi sejak awal mula, menghentikan rintihan memelas dari para penderita
sakit.
Massase gaya Swedia adalah manipulasi jaringan tubuh dengan teknik khusus yang
bertujuan untuk memberikan rasa nyaman bahkan untuk penyembuhan telah muncul pada
setiap budaya yang telah kita ketahui muncul di China dan Roma yang telah memperlihatkan
bentuk-bentuk dari massase. Adanya peninggalan sejarah berupa relief-relief peninggalan
China pada abad 300 SM, yang di situ ada sebuah pernyataan dari Aristoteles yang
menyatakan bahwa sentuhan secara fisik berguna untuk panca indra kita.Zaman Yunani kuno
memiliki keterkaitan budaya mengenai spiritual tentang panca indra, mereka memberikan
minyak pada tubuh mereka ketika mereka mandi. Seorang dokter Yunani bernama Harrydotis
pada abad ke 5 SM menggunakan tumbuhan dan minyak sebagai media untuk memassase.
Seorang murid Harrydotis bernama Hypocritis menyadari efisiensi dalam pergerakan menuju
hati jauh sudah dipahami sebelum manusia memahami sistem peredaran darah. Hypocritis
juga seorang dokter dan karena jasa-jasanya di bidang pengobatan maka dia dianugerahi
dengan sebutan ”Bapak Pengobatan”. Hypocritis mengunakan jenis manipulasi frictions dalam

[Date] 5
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
perawatan keseleo atau dis-lokasi dan dengan jenis manipulasi remasan untuk keluhan susah
buang air besar.
Pada tahun 1800-an massase dengan gaya swedia berawal dari seseorang yang
bernama Zheinrik Ling (1776-1839), dia seorang atlit swedia pada abad ke-19. Zheinrik Ling
ini memiliki satu metode massase yang dapat membantu para atlet untuk meningkatkan
penampilannya dalam bertanding dan diharapkan dapat membantu untuk menjadi juara sesuai
dengan cabangnya masing-masing.
Kapan massase atau pijat ilmiah mulai masuk ke Indonesia tidak dapat dijelaskan
waktunya secara pasti. Namun sejak Pusat rehabilitasi (Rehabilitation Centrum) Penderita
cacat dan Lembaga Orthopaedie dan Prothese di Surakarta memberikan kursus-kursus
massase di tahun 1955, yaitu dengan mendatangkan ekspert dari Jerman Barat, maka massase
mulai menyebar secara lebih merata.
Khususnya massase sistem Swedia yang disempurnakan banyak diperkenalkan oleh
para ahli tersebut. Pusat-pusat pendidikan tunanetra memberikan kursus message kepada
murid-muridnya, sebagai bekal hidupnya dikemudian hari. Di sekolah-sekolah olahraga di
tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi telah diberikan pula pelajaran massase,
khususnya massase yang diperuntukkan bagi olahragawan. Di sekolah atau akedmi fisioterapi
massase merupakan mata pelajaran yang penting, sebab massase telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari cara pengobatan secara fisik di rumah-rumah sakit.
Manfaat massase juga dapat dirasakan pada bantuan terhadap peningkatan kecerdasan
bayi. Terapi sentuh merupakan sebutan yang biasa digunakan untuk massae bayi, karena
karakter tekanan dan intensitasnya yang cenderung memberikan sentuhan lembut. Nutrisi,
kasih sayang dan stimulasi dini pada bayi dan balita sangat tidak bisa dipandang sebelah mata.
”Pasalnya, faktor-faktor ini yang mempunyai peran besar dalam mendongkrak kecerdasan
multipel dan kreativitas anak.” kata dr. Soedjatmiko, Sp. A(K), M. Si. Dari Departemen
Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Pengaruh positif yang diberikan oleh massase pada
tumbuh kembang anak telah lama diketahui. Menurut dr. Rini Sekartini, Sp. A
menyebutkakn bahwa manfaat massase yang diberikan kepada bayi antara lain
mengembangkan sistem imun, membantu bayi dalam berlatih relaksasi, membantu gangguan
tidur dan membuat bayi tidur lelap dan lebih lama serta memperkuat ikatan (bonding) antara
bayi dan ibu atau orang tuanya.

[Date] 6
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Dari manfaat yang dihasilkan akan membantu dalam pemenuhan kebutuhan fisik-
biologis bayi. Kebutuhan fisik-biologis berguna untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik,
sistem motorik, kebutuhan emosi kasih sayang demi terbentuknya kecerdasn emosi, inter dan
intrapersonal. Pemberian stimulus dini akan merangsang terbentuknya kecerdasan-
kecerdasan lain. Kebutuhan akan stimulasi tersebut salah satunya bisa di dapat melalui
sentuhan-sentuhan atau dalam hal ini dengan massase. Sentuhan-sentuhan ini memiliki
manfaat merangsang semua sistem sensorik dan motorik serta dapat membantu mengatur
sistem pencernaan, sistem respirasi dan sirkulasi, membantu meredakan ketidaknyamanan
(kolik, tumbuh gigi) serta menurunkan produksi hormon stressor yang membuat stress pada
bayi.
Selain manfaat bagi perkembangan sensorik dan motorik bayi, massase juga
membantu bagi orangtua dalam memahami bahasa non-verbal bayi. Meningkatkan
komunikasi serta meningkatkan komunikasi serta menciptakan suasana yang harmonis dan
menyenangkan. Dalam buku ini tidak dibahas bagaimana cara memasase bayi, mungkin di
lain kesempatan akan kami kupas mengenai dosis yang tepat dan metode yang tepat sehingga
massase yang kita berikan kepada bayi kita mempunyai manfaat yang positif sesuai yang kita
inginkan.
Massase telah menjadi kebutuhan dan berkembang di segala lapisan masyarakat.
Bersama dengan pijat tradisional, massase hidup subur di tengah masyarakat, memberi
lapangan pekerjaan kepada banyak kelompok orang dan memberi bantuan untuk proses
penyembuhan dan untuk kesegaran jasmani kepada kelompok yang lain.
Banyak para tunanetra yang berkembang dari status konsumtif dan menggantungkan
kehidupannya pada belas kasihan orang lain menjadi berstatus produktif yang mampu berdiri
sendiri. Banyak olahragawan yang berhasil mengembangkan keterampilan dan prestasinya
dengan menggunakan massase sebagai bagian dari kegiatan latihannya. Banyak penderita
gangguan fisik merasakan betapa massase telah membantu mengurangi derita atau bahkan
dapat membantu proses penyembuhan dari sakit yang sangat mengganggunya dan masih
banyak lagi manfaat dari massase itu sendiri. Di dalam dunia olahraga dewasa ini baru nge-
trend dengan istilah industri olahraga, tidakkah kita berfikir bahwa di dalam massase memiliki
potensi yang sangat luar biasa jika di berdayakan secara profesional dan bukan tidak mungkin

[Date] 7
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
akan menjadi bagian dari industri olahraga yang nantinya akan banyak dilirik dan diminati
oleh para konsumen massase.
Demikianlah ilmu massase akan terus berkembang di masyarakat Indonesia dan
bahkan ke seluruh belahan dunia sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia pada
umumnya. Manusia semakin pandai, dengan pemikiran yang cerdas mereka akan selalu
mencari yang terbaik demi kelangsungan hidupnya. Karena pada hakekatnya massase adalah
bagian dari kehidupan masyarakat itu sendiri.

[Date] 8
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
MASSASE

A. MACAM-MACAM MASSASE
Kata massase berasal dari kata Arab “mash” yang berarti menekan dengan lembut atau
kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Selanjutnya massase disebut pula
sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Pada pelakunya biasa disebut sebagai masseur untuk pria
dan masseuse untuk wanita.
Seiring dengan perkembangan dunia massase yang semakin ke depan semakin banyak
dibutuhkan masyarakat, banyak kita kenal jenis-jenis massase yang berkembang di sekitar
kita. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat akan pentingnya memelihara dan
menjaga kesehatan badan semakin besar.
Pada prinsipnya massase dapat di bedakan menjadi dua jenis, yaitu massase untuk
kebugaran (massase untuk orang sehat) atau di kenal dengan sport massage dan massase
untuk membantu proses penyembuhan/ massase pengobatan (segment massage). Lebih
jelasnya akan kami uraikan manfaat dari jenis massase tersebut.
1. Massase untuk kebugaran (massase untuk orang sehat) atau di kenal dengan
sport massage : yaitu massase yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang-orang
yang sehat badannya, terutama olahragawan. Alasan diberikan hanya kepada orang yang sehat
karena pelaksanaannya memerlukan terbukanya hampir seluruh bagian badan atau bahkan
seluruh badan,
Tujuannya secara umum adalah :
- Untuk melancarkan peredaran darah, terutama dorongan terhadap darah veneus atau
darah venosa menuju ke jantung. Kelancaran peredaran darah ini selanjutnya akan
mempercepat proses pembuangan sisa-siasa pembakaran (myogylosis) dan penyebaran
sari makanan ke jaringan-jaringan.
- Merangsangi persyarafan, terutama syaraf tepi (perifeer) untuk meningkatkan
kepekaannya terhadap rangsang.
- Meningkatkan ketegangan otot (tonus) dan kekenyalan otot (elastisitas) untuk
mempertinggi daya kerjanya.

[Date] 9
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
- Membersihkan dan menghaluskan kulit.
- Mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan mengurangi rasa sakit, hingga
dapat menidurkan pasien.
2. Massase untuk membantu proses penyembuhan/ massase pengobatan
(segment massage), yaitu aitu massase yang ditujukan untuk membantu proses penyembuhan
terhadap gangguan atau kelainan-kelainan fisik, gangguan pada bagian-bagian tubuh tertentu
yang diakibatkan oleh cuaca, kerja yang kelewat batas, perkosaan atau paksaan pada badan
(trauma) serta kelainan fisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Kelainan-kelainan fisik
tersebut seperti kekakuan persendian sesudah terjadinya radang sendi (arthritis), pasca stroke,
pasca cidera, kelayuan atau kelumpuhan karena berkurangnya fungsi syaraf, distorsie atau
keseleo pada sendi, rasa nyeri pada tengkuk, sakit pinggang dan masalah lain yang dapat
diberi perlakuan massase. Contoh: refleksi, frirage, akupunktur massase.
Macam-macam massase yang kita kenal di lingkungan kita seperti: shiatsu massase,
erotic massase, sensuale massase, cosmetik massase, refleksi massase, accupresure massase
dan lain sebagainya, semua memiliki tujuan tidak jauh berbeda, yaitu pada prinsipnya
memiliki tujuan yang hampir sama yaitu untuk membantu menjaga kebugaran tubuh (sport
massase) atau untuk membantu proses penyembuhan (segment massase atau bahkan ada yang
memiliki tujuan kedua-duanya dengan memperhatikan perlakuan yang diberikan.
Dengan adanya bermacam-macam massase tersebut sudah tentu masing-masing akan
menggunakan cara-cara/ metode yang tidak selalu sama, baik mengenai teknik manipulasinya,
frekwensi, durasi waktu massase, dosis dan tekanan yang diberikan serta maksud dan
tujuannya.

B. MACAM-MACAM MANIPULASI
Manipulasi adalah cara pegangan atau grip, yaitu jenis perlakuan yang diberikan oleh
tangan, lengan atau bagian tubuh masseur atau masseuse lainnya untuk memberikan
perlakuan massase pada daerah-daerah tubuh tertentu serta untuk memberikan pengaruh yang
positif.
Setiap massase pasti menggunakan manipulasi dalam melakukan aktivitasnya, banyak
jenis-jenis manipulasi yang kita kenal termasuk istilah yang diberikan serta tujuan yang akan

[Date] 10
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
di capai. Dalam pembahasan buku ini akan di kenalkan jenis manipulasi yang dapat di
gunakan beserta cara dan tujuannya,
1. Effleurage (menggosok)
Manipulasi effleurage merupakan manipulasi pokok dalam massase. Caranya adalah
dengan menggunakan seluruh permukaan tapak tangan dan jari-jari untuk menggososk daerah-
daerah tubuh yang lebar dan tebal, seperti pada daerah paha dan daerah pinggang-punggung.
Untuk daerah tubuh yang sempit, sebagai contoh untuk menggosok daerah antara tulang rusuk
(intercostalis) dan daerah jari-jari, kadang-kadang hanya digunakan bagian tapak tangan atau
bahkan jari-jari dan ujung-ujungnya.
Effleurage mempunyai manfaat utama untuk membantu melancarkan peredaran darah
dan cairan getah bening (cairan lymphe), yaitu membantu mengalirkan darah pada pembuluh
balik atau vena (darah veneus) agar cepat dapat kembali ke jantung. Gerakan effleurage harus
selalu menuju ke arah jantung, sebab jantung adalah pusat peredaran darah. Sehingga akan
mempercepat proses pembuangan sisa-sisa pembakaran yang berasal dari seluruh tubuh untuk
dibuang melalui alat-alat pembuangan (di urai).
Effluarage yang diberikan dengan cepat, singkat dan bertekanan cukup untuk memberi
rangsang pada otot-otot untuk dapat bekerja lebih berat, jadi baik untuk membantu pemanasan
(warming up) sebelum berlatih atau bertanding. Meskipun harus diakui bahwa pemanasan
badan yang bersifat aktif akan memberikan pengaruh yang lebih baik dalam mmepersiapkan
tubuh untuk bekerja secara maksimal.
Sebaliknya effluarage yang diberikan dengan tekanan kuat dan dalam waktu yang
cukup lama, justru akan melemaskan otot-otot dan persyarafan, hingga akan menimbulkan
rasa malas dan segan untuk bekerja lebih berat. Manipulasi effluarage berat tersebut hanya
digunakan pada waktu memberikan massase lengkap, yaitu massase untuk memulihkan
kesegaran badan yang dilakukan sepuluh sampai duabelas jam sebelum kerja maksimal.
2. Petrissage (Memijat)
Manipulasi petrissage atau memijat merupakan manipulasi yang pertama dikenal dan
dilakukan, didalam hal ini oleh para pemijat tradisionil yang mendaptkan kecakapannya dari
warisan orang tua atau dari pengalamannya. Manipulasi memijat ini merupakan manipualsi
terpenting dalam pijat tradisionil. Dan selanjutnya menimbulkan istilah tukang pijat atau
dukun pijat untuk ahli yang melakukan.

[Date] 11
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Manipulasi petrissage dilakukan dengan memeras atau memijat otot-otot serta
jaringan penunjangnya, dengan gerakan menekan otot kebawah dan kemudian memerasnya
dengan menggunakan kedua tangan sekaligus atau dengansatu tangan saja, yaitu dengan jalan
mengangkat atau seolah-olah menjebol otot-otot ke atas. Gerakan ini dilakukan dengan
kontinyu, berirama dan bergeser kesamping, tangan selalu berhubungan dengan otot-otot
tanpa pernah dilepaskan. Dengan jalan memeras kelompok otot serta serabut-serabutnya,
maka sisa-sisa pembakaran yang masih tertinggal di dalam jaringan otot akan terlepas ke luar
yang seterusnya masuk ke dalam peredaran darah. Perasan tersebut akan meningkatkan daya
tegang (tonus) dan kekenyalan (elastisitas) otot.
Tapak tangan dengan jari-jari lurus menjebol sekelompok otot, memeras dan
kemudian menekannya ke bawah, begitu bergantian secara bergelombang dari bagian distal
(bawah) menuju ke proximal (atas) dan sebaliknya, dari setiap bagian yang di massase.
Gerakan ini akan mendorong atau mempercepat aliran darah disamping mendorong ke luar
sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya.
3. Shaking atau Kniading (Menggoncang)
Manipulasi menggoncang merupakan manipulasi yang paling berat dilakukan, karena
memiliki karakter gerakan yang sangat menguras tenaga pemijatnya. Tetapi juga merupakan
menipulasi yang paling efektif dalam proses meningkatkan kelancaran peredaran darah,
terutama dalam proses penyebaran sari-sari makanan ke dalam jaringan-jaringan.
Manipulasi shaking juga memacu serabut-serabut otot. Oleh karenanya sangat tepat
diberikan kepada olahragawan disaat menjelang pertandingan dan latihan, atau dapat pula
ditengah-tengah acara pertandingan dan latihan, dengan harapan akan segera mendapatkan
kembali kondisi otot yang sebaik-baiknya.
Shaking dapat dilakukan dengan seluruh permukaan tapak tangan dan jari-jari, dua
tangan bersama-sama atau satu tangan saja,terutama untuk daerah yang berotot tebal dan
lebar. Sedang untuk otot yang panjang dan sempit cukup dengan menggunakan jari-jari,
seolah-olah menjepit otot itu dengan ujung-ujung jari untuk kemudian digoncang kekanan kiri
atau ke atas bawah. Karena berat dalam melakukannya, maka goncangan cukup diberikan
beberapa saat yang singkat dan kuat, yaitu selama sepuluh sampai tigapuluh detik, untuk
kemudian dapat diulang kembali hingga secukupnya.
4. Tapotement (Memukul)

[Date] 12
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Manipulasi memukul hampir tidak pernah dilakukan dalam pijat tradisionil, sebab
secara sepintas manipulasi ini terlihat akan menyakitkan atau merugikan pasien, hingga
dianggap tidak ada manfaatnya tetapi sebaliknya dalam massase modern tapotement
merupakan manipulasi yang sangat penting. Dengan pelaksanaan yang benar maipulasi ini
akan memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap tubuh.
Tapotement dapat menggunakan dua tangan menggenggam, pukulan dilakukan
dengan menggunakan bagian yang lunak dan tebal dari sisi bawah tapak tangan. Pukulan
dapat dilakukan dengan cukup kuat di daerah sepanjang atau di atas ruas-ruas tulang belakang
(columna vertebralis), akan memberi rangsang yang kuat terhadap pusat syaraf spinal beserta
serabut-serabut syarafnya. Dan sekaligus dapat membantu mendorong keluarnya sisa-sisa
pembakaran yang masih tertinggal disepanjang sendi ruas-ruas tulang belakang beserta otot-
otot disekitarnya, terutama di daerah pinggang (vertebrata lumbalis) dan daerah punggung
(vertebrata thoracalis).
Tapotement yang menggunakan seluruh permukaan tapak tangan dan jari-jari dengan
membentuk cekungan, akan merangsang serabut-serabut syaraf tepi (perifer), terutama di
seluruh daerah pinggang dan punggung. Bantalan udara yang ditimbulkan oleh adanya
cekungan tapak tangan akan menimbulkan rasa hangat dan mengurangi rasa sakit, meskipun
pukulan dilakukan dengan cukup kuat. Warna merah yang kemudian timbul pada kulit
menunjukkan terjadinya pelebaran pembuluh-pembuluh darah rambut (vaso ditalasi pada
pembuluh darah), berarti menunjukkan meningkatnya kelancaran peredaran darah dan
penyebaran sari makanan di daerah itu.
Tapotement dapat pula dilakukan dengan menggunakan seluruh jari-jari, pukulan
dilakukan dengan posisi miring diseluruh daerah pinggang punggung, dengan jari-jari kendor
dan relaks memukul kulit secara bergantian dan berirama. Pukulan yang dilakukan dengan
cukup kuat tetapi luwes ini akan merangsang serabut syaraf tepi, melancarkan peredaran darah
dan juga merangsang organ-organ tubuh dibagian dalam.
Cara melakukan tapotement dengan menggunakan kekuatan yang berbeda akan
memberikan pengaruh yang berbeda pula. Tapotement yang dilakukan dengan lembut dan
halus memberikan pengaruh penenangan dan penyegaran, hingga dapat menidurkan pasien.
Ingat akan kebiasaan “ngepuk-epuk” bayi atau anak kecil disaat menjelang tidurnya. Sedang
tapotement yang dilakukan dengan cukup kuat dan lunak akan merangsang syaraf dan serabut

[Date] 13
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
otot untuk meningkatkan kemampuan kontraksinya, untuk menghadapi kerja yang lebih berat,
contoh: untuk para petinju dan petarung akan mendapat tapotement dari pengasuhnya untuk
lebih memantapkan lengan dan kakinya dalam menghadapi petarungan yang lebih berat.
Mengingat cukup kerasnya manipulasin ini maka dalam pelaksanaannya harus
dilakukan dengan sangat berhati-hati dan bertanggungjawab, tapak tangan dan jari-jari selalu
luwes dan kendor, perkenaan pada kulit dengan pantulan yang lunak dan mengeper.
5. Friction (Menggerus)
Manipulasi Friction terutama dimaksudkan untuk merangsangi serabut syaraf dan otot-
otot yang terletak di dalam, jauh dari permukaan tubuh. Disamping itu gerakan gerusan yang
berupa gerak-gerak melingkar seperti spiral akan membantu menghancurkan myogylosis, yaitu
timbunan dari sisa-sisa pembakaran yang terdapat pada otot-otot dan menyebabkan
pengerasan serabut-serabut otot. Myogylosis ini harus dihilangkan atau dikurangi, sebab efek
pengerasan yang ditimbulkannya akan sangat mengurangi kemamapuan otot dalam
berkontraksi, terutama kemampuan dalam kelentukannya (flexibility). Cara menghilangkannya
harus sedikit demi sedikit, sebab usaha yang terburu-buru dengan penekanan yang terlalu kuat
mempunyai resiko yang tinggi yang dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat serta dapat
merusakkan serabut otot itu sendiri.
Pelaksanaan friction dapat menggunakan ujung-ujung jari untuk daerah yang
berlekuk-lekuk sempit, contoh untuk otot-otot di kiri kanan ruas-ruas tulang belakang. Atau
menggunakan pangkal tapak tangan untuk daerah yang datar dan lebar. Kadang-kadang
digunakan pula ujung siku atau ujung buku tangan untuk daerah otot yang sangat tebal,
umpama untuk daerah otot pantat dan otot punggung, dengan maksud supaya dapat mencapai
sasaran yang lebih dalam.
Beberapa masseur menggunakan alat yang berupa kayu yang dihaluskan atau benda
lain yang tidak merusak kulit, sebagai alat untuk menggerus. Cara ini cukup menguntungkan
dari segi menghemat tenaga, tetapi kurang mencapai daerah sasaran yang dikehendaki.
Disamping itu dengan tidak adanya kontak dengan tubuh pasien menyebabkan masseur sukar
untuk menentukan kuat lemahnya gerusan serta ketelitian gerusan yang dilakukan.
6. Walken
Manipulasi walken merupakan variasi dari manipulasi effleuarage. Manipulasi ini
hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu, contoh daerah pinggang punggung, dengan

[Date] 14
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
maksud untuk lebih menyempurnakna pengembilan sisa-sisa pembekaran oleh darah dan
segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan walken merupakan gosokan dengan menggunakan
seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan
kiri. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokan harus cukup kuat, otot-
otot betul-betul tertekan dan terperas. Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana
banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.
7. Vibration (Menggetar)
Manipulasi vibration menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak tangan,
getaran yang terjadi diakibatkan oleh kontraksi isometric dari otot-otot lengan bawah dan
lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa pemendekan atau pengerutan serabut otot, manipulasi
ini merupakan manipulasi yang berat dan sukar. Pelaksanaanya seperti gerakan bergetar halus
yang dilakukan oleh seorang dalang wayang kulit yang baik disaat menjalankan wayang kulit
Tujuan manipulasi vibration untuk merangsangi syaraf secara halus dan lembut,
dengan maksud untuk menenangkan atau melemahkan rangsang yang berkelebihan pada
syaraf yang dapat menimbulkan ketegangan. Karena berat dan sulitnya pelaksanaan
manipulasi vibration, maka diciptakanlah alat elektronik (vibrator) yang menimbulkan gerak
menggetar yang dapat di atur kuat lemahnya, oleh karenanya sangat praktis dan menghemat
tenaga. Dengan alat ini, banyak hasil akan didapat dengan tenaga yang relatif sangat sedikit.
8. Stroking (Mengurut)
Manipulasi stoking dengan menggunakan ujung-ujung jari, terutama tiga jari tengah,
atau hanya ibu jari tergantung dari daerah yang akan dimassase. Manipulais stroking sangat
mirip dengan manipulasi effeluarage, hanya dibedakan mengenai arah gerakan yang dilakukan
serta tujuan yang hendak dicapai.
Stroking dilakukan dengan arah yang tidak menentu, mungkin dari bawah ke atas dan
sebaliknya, kesamping kiri atau kanan menyusuri sela-sela iga atau diantara lekuk-lekuk
tulang yang lain. Sedang effluarage adalah gerakan yang selalu menuju ke arah jantung.
Stroking yang dilakukan dengan lembut akan memberi efek menenangkan,
mengurangi rasa sakit mempengaruhi syaraf-syaraf tepi dan menghilangkan kekejangan otot.
Sebaliknya stroking yang dilakukan dengan kuat memberi rangsang kepada syaraf
secara lebih kuat, baik syaraf tepi maupun serabut syaraf yang terletak lebih dalam, hingga
akan lebih menggiatkan. Untuk memperkuat tekanan dan tarikan dapat menggunakan tangan

[Date] 15
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
yang lain sebagai pembantu namun perlu diperhatikan untuk tidak terlalu menyakitkan pasien.
Manipulasi ini biasa digunakan dalam segment massase dan manipulasi ini biasa digunakan
sebagai manipulasi pertama sebelum melakukan manipulasi-manipulasi lain.
9. Skin-rolling (Melipat kulit)
Manipulasi ini gerakannya berupa melipat kulit dan memiliki tujuan untuk
melonggarkan atau memisahkan kembali lengketan-lengketan yang terjadi antara kulit dengan
jaringan-jaringan di bawahnya. Lengketan ini sering terjadi pada bagian kulit yang
kedinginan, karena mendapat tekanan, bekas terjadinya cidera atau karena kurang lancarnya
peredaran darah didaerah itu. Sudah tentu lengketan ini akan sangat menggangu,
menimbulkan kekakuan, rasa tidak nyaman dan mengganggu kelancaran gerak sendi dan otot-
otot disekitarnya. Dengan kulit dilipat dan digulung dan kemudian berjalan berurutan, maka
lengketan akan dikurangi atau dihilangkan, hingga peredaran darah akan menjadi lebih lancar,
serta fungsi darah sebagai alat pengangkut sisa pembakaran dan penyebaran sari makanan
akan lebih lancar.
Cara melakukan skin-rolling yaitu dengan menjepit kulit dengan ibu jari di satu pihak
serta tiga atau empat jari dipihak yang lain, satu tangan atau dua tangan bersama-sama. Jepitan
digerakkan dengan berjalan ke depan, dengan ibu jari mendorong ke depan dan dua atau
empat jari lainnya berjalan bersama-sama.
Manipulasi ini terutama digunakan pada daerah-daerah yang lebar di sekitar
persendian yang banyak bergerak seperti daerah punggung serta daerah tengkuk dan bahu.
Lengketan diatas daerah ruas-ruas tulang belakang, terutama di daerah ruas-ruas pinggang
(vertebrata lumbalis), dapat dilonggarkan dengan mengangkat sekelompok kulit ke atas secara
cepat dan singkat, berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain. Tarikan pada kulit ini
kadang-kadang menimbulkan kesakitan, yaitu rasi pedih pada kulit, hingga perlu dinetralisir
dengan memberikan gesuran atau gosokan di daerah yang baru di tarik.
10. Chiropractic ( Menggelutuk)
Manipulasi Chiropractic pada dasarnya sama seperti skin rolling, yaitu dimaksudkan
untuk menghilangkan lengketan-lengketan terutama di daerah persendian. Karena kerja berat
dalam waktu lama, maka tidak semua sisa pembakaran yang tidak diperlukan dapat dibuang,
hingga banyak tertinggal dan tertumpuk di daerah persendian. Kumpulan sisa pembakaran
yang merupakan racun ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan kekakuan di daerah

[Date] 16
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
persendian, hingga akan sangat menggangu fungsi persendian. Lebih-lebih di saat sesudah
beristitahat lama atau pada waktu bangun tidur di pagi hari, kekakuan itu akan menyiksa.
Manipulasi Chiropractic dengan gerakan menggelutuk, menarik, mengangkat atau
menggeser tulang pada persendian akan menghilangkan lengketan-lengketan tersebut. Dan
selanjutnya peredaran darah akan menjadi lebih lancar, hingga rasa pegal dan kekakuan segera
hilang atau berkurang.
Beberapa macam teknik manipulasi Chiropractic yang berbeda digunakan terhadap
persendian yang berbeda pula, seperti teknik manipulasi untuk persendian leher (vertebrae
cervicalis), sendi-sendi di sepanjang ruas-ruas tulang belakang (columna vertebralis) serta
sendi pada jari-jari kaki dan tangan.
Manipulais Chiropractic merupakan gerakan yang harus dilakukan dengan sangat
berhati-hati (gentle excercises) karena memiliki resiko yang cukup tinggi. Kesalahan dalam
teknik melakukannya justru akan menimbulkan cidera yang tidak dikehendaki. Pelaksanaan
yang harus teliti dan berhati-hati terutama untuk menggelutuk daerah persendian leher dan
ruas-ruas tulang belakang.

[Date] 17
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
MASSASE UNTUK KEBUGARAN (SPORT MASSAGE)

Massase begitu berkembang di lingkungan sekitar kita, dengan berbagai macam


metode dan tujuan yang di tawarkan. Semua itu merupakan salah satu bentuk profesi yang
melayani kebutuhan masyarakat banyak dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Pada
prinsipnya massase terbagi menjadi dua, yaitu massase untuk kebugaran (sport massage) dan
massase untuk membantu proses penyembuhan (segment massase). Di dalam buku ini akan
memberikan pengetahuan sederhana mengenai satu rangkaian bentuk massase untuk
kebugaran (sport massase). Setiap bentuk layanan terhadap masyarakat terutama yang
bergerak dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan perlu di perhatikan etika-etika dalam
pelayanan. Tahap-tahap yang perlu diperhatiakn antara lain:

A. Persiapan Sebelum Memassase


Sebelum melakukan praktek massase, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para
masseur dan masseuse. Hal-hal yang perlu di persiapkan tersebut tidak hanya mengenai alat-
alat dan perlengkapan, tetapi juga mengenai ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan,
agar dalam pelaksanaan massase dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal-hal yang perlu
diperhatikan itu antara lain:
1. Indikasi dan kontra-indikasi pada massase.
2. Perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan.
3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan.
1. Indikasi dan Kontra-indikasi pada massase.
a. Indikasi
Yang dimaksud dengan indikasi dalam pelaksanaan massase ialah suatu keadaan atau
kondisi tubuh dimana massase dapat atau tepat diberikan, serta akan memberi pengaruh yang
positif terhadap tubuh.
Dalam sport massase, keadana tubuh yang merupakan indikasi adalah :
 Keadaan tubuh yang mengalami kelelahan yang sangat, sebagai akibat dari suatu kerja
berat atau berolahraga. Massase yang lengkap dengan berbagai macam manipulasi dan
diberikan untuk seluruh tubuh, sangat tepat diberikan disaat menjelang beristirahat di
malam hari, hingga tubuh menjadi cukup segar dan siap melakukan kerja kembali.

[Date] 18
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Tetapi disaat menjelang pertandingan atau ditengah-tengah acara pertandingan,
terutama beberpa jam atau beberapa menit sebelum pertandingan, massase yang kuat
harus dihindarkan karena akan berdampak negatif. Massase yang lemah atau agak kuat
dapat juga diberikan, tetapi hanya menggunakan beberapa manipulasi tertentu, yaitu
shaking, tapotment dan petrisage dengan waktu yang singkat pula..
 Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca atau kerja yang
kelewat batas, umpama otot-otot yang menjadi kuat, jaringan yang saling melengket
dan menebal, kekakuan dan rasa nyeri pada persendian serta gangguan terhadap
persyarafan. Kelainan tersebut akan mengganggu fungsi organ tubuh dan otot-otot
secara keseluruhan, hingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh serta
mengurangi kemapuan kerja otot.
 Dalam keadaan mengalami gangguan atau ketegangan syaraf, kelayuan atau
kelemahan otot karena kurang berfungsinya persyarafan serta rasa nyeri akibat cedera
otot atau sendi, maka massase yang ringan akan sangat membantu mengendorkan
ketegangan, merangsangi atau menstimulasi serabut-serabut syaraf yang lemah dan
kurang berfungsi seta mengurangi rasa nyeri dan membantu mempercepat proses
regenerasi (pembentukan atau pertumbuhan kembali) sel-sel pada cedera sendi atau
otot. Dengan ketentuan bahwa massase tidak diberikan di tempat terjadinya cedera,
tetapi dilakukan pada bagian proximal (sebelah atas) atau di akar syarafnya di kanan
kiri ruas-ruas tulang belakang.
b. Kontra indikasi
Kontra indikasi atau pantangan terhadap massase, yaitu sebagai keadaan atau kondisi
tubuh tertentu dimana massase tidak tepat diberikan, karena justru akan menimbulkan akibat
yang merugikan atau berdampak negatif.
Keadaan tubuh tersebut diantaranya adalah :
 Tubuh sedang dalam keadaan demam, dimana temperature tubuh mencapai 38˚ celcius
atau lebih. Keadaan demam ini merupakan gejala terjadinya infeksi di dalam tubuh,
hingga massase sangat tidak tepat diberikan. Massase yang ringan mungkin dapat
diberikan dengan maksud mengurangi kegelisahan, rasa sakit ataupun menidurkan
pasien, dilakukan dibagian tubuh terutama dengan tidak membuka pakaian pasien.

[Date] 19
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
 Pasien dalam keadaan menderita penyakit menular (typus, cacar, tuberculose, paru-
paru dan lain-lain), jelas hal tersebut sangat membahayakan. Tidak hanya bagi pasien
yang akan bertambah berat sakitnya, tetapi juga bagi masseur/ masseuse untuk
kemungkinan terkena penularannya.
 Dalam keadaan menderita pengapuran pembuluh darah arteri (arterius clerosis),
penderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, massase yang kuat harus
dihindari, sebab tekanan, perasan gosokan manipulasi akan meningkatkan tekanan
darah yang membahayakan, dimana pada tingkat tertentu tekanan tersebut dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Tetapi massase yang ringan dapat pula
diberikan dibagian tubuh tertentu, terutama untuk mengurangi akibat buruk dari
tingginya tekanan darah tersebut, seperti rasa pusing yang sangat, nyeri dan kaku pada
tengkuk dan bahu, sukar untuk tidur dan sebagainya.
 Pasien sedang menderita penyakit kulit (eksem, kadas, luka-luka lama yang
memborok dan sebagainya), terutama massase dibagian atau ditempat luka harus
dihindari. Massase dibagian lain yang sehat dapat diberikan, dengan mengingat
bagian-bagian yang luka harus tertutup, supaya tidak tersentuh atau mengototri tempat
dan perlengkapan massase lainnya.
 Pada terjadinya luka-luka baru atau cedera akibat berolahraga, akibat benturan,
perkosaan, keseleo, melakukan gerakan tiba-tiba atau gerak yang berlebihan, baik
luka-luka diluar (terbuka) maupun di dalam jaringan (tertutup). Terutama apabila
terjadi pembengkakan yang disebabkan oleh tertumpuknya cairan kecederaan
(traumatic effusion) yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah serta
mengalirnya cairan lympe ditempat cedera, seperti yang sering terjadi dipersendian,
maka massase ditempat cedera mutlak harus dihindari. Massase yang ringan dapat
diberikan disekitar tempat cedera, terutama ditempat yang berada lebih di atas
(proximal) atau lebih dekat ke jantung, dengan maksud untuk membantu melancarkan
peredaran darah dan cairan lympe yang seterusnya akan mempercepat proses
penyerapan sisa-sisa kerusakan dan proses pembentukan kembali (regenerasi)
jaringan, serta mengurangi rasa sakit. Massase akan lebih memberi pengaruh jika
diberikan di akar-akar syaraf yang berada di sekitar ruas-ruas tulang belakang.

[Date] 20
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
 Pada penderita patah tulang atau fraktur sebagai akibat benturan, perkosaan atau
paksaan (trauma), terutama ditempat fraktur itu sendiri massase harus dihindarkan.
Massase ringan di bagian proximal serta di akar syaraf akan membantu mengalirkan
darah dan cairan lymphe dan mengurangi rasa sakit. Pada tempat bekas luka, bekas
cedera, sendi yang terkilir, patah tulang dan sebagainya, dimana proses penyembuhan
(regenerasi) belum selesai benar, massase yang diberikan justru akan merusak
kembali jaringan-jaringan yang sedang terbentuk atau dalam keadaan belum cukup
kuat, maka massase harus dihindari.
 Pada terjadinya pembengkakan atau tumor yang diperkirakan sebagai kanker (tumor
ganas atau maligna) maupun tumor tidak ganas (tumor banikna) yang
 dikkawatirkan dapat berubah menjadi ganas, massase sama sekali tidak dapat
diberikan.
 Hemofilia, kelainan yang di derita oleh seseorang yang berupa terganggunya fungsi
pembekuan darah atau tidak adanya zat beku darah, ini dapat di lihat apabila penderita
hemofilia ada luka darah yang keluar sulit untuk membeku

2. Perlengkapan dan Alat-alat yang diperlukan


Perlengkapan dan peralatan merupakan hal yang tidak boleh disepelekan, karena
untuk dapat melakukan massase dengan lancar, mudah dan hasil yang baik, tidak cukup
hanya pengetahuan teori dan keterampilan praktek yang harus dipersiapkan, untuk itu
diperlukan perlengkapan dan alat-alat yang mendukung kelancaran pelaksanaan massase.
Perlengkapan serta alat-alat itu adalah ;
a. Ruang massase dan peralatannya
b. Alat-alat massase (pelicin dan aroma terapi)
a. Ruang massase dan peralatannya
 Ruang Massase
 Ukuran ruangan yang cukup luas, untuk satu tempat tidur (bad) ± 3x2 m,
 Warna cat yang lembut dan cerah (contoh: putih bersih, biru muda, kuning gading),
 Ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara,
 Ruangan bersih,
 Kamar mandi.

[Date] 21
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
 Peralatan Ruang massase
 Meja massase dengan ukuran 1x2,5m, dengan tinggi meja menyesuaikan dengan
tinggi masseur/ masseuse 70-90 cm (ideal tinggi meja setinggi panggul masseuse/
masseur saat berdiri). Atau kalau memungkinkan menggunakan meja massase yang
sudah di desain sedemikian rupa,
 Alas untuk meja massase; berupa kasur/ matras yang tidak terlalu lunak yang di
tutupi dengan kain sprei yang berwarna putih atau warna lain yang cerah dengan
tujuan untuk kenyamanan pasien,
 Guling untuk membantu memberi rasa nyaman,
 Seandainya jumlah bad massase lebih dari satu, gunakan kain penyekat yang tidak
tembus pandang, bersih dan warna yang teduh.
 Alat penyejuk udara; kipas angin jangan di letakkan di atas tubuh pasien dan jangan
diarahkan langsung ke tubuh pasien atau jika menggunakan AC sesuaikan suhu yang
tidak terlalu dingin atau sesuaikan dengan selera pasien,
 Alat penerangan; penerangan yang cukup dan tidak membuat silau di mata,
menggunakan lampu TL agar suhu dalam ruangan tidak menjadi panas dan
tempatkan lampu tidak di atas atau mengarah ke wajah pasien (dapat di tempatkan
pada pojok ruangan.
 Wastafle tempat untuk cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun antiseptik dan
handuk kecil,
 Pengharum ruangan, bisa dengan spray pengharum ruangan atau dengan aroma
terapi dengan minyak esensial yang di panaskan atau dengan lilin aroma terapi
(lebih dianjurkan aroma terapi).
 Musik, musik yang menenangkan akan membantu pasien lebih merasa tenang.

b.Alat-alat massase (pelicin dan aroma terapi)


 Pelicin
Pelicin merupakan bahan yang diperuntukkan untuk membantu memperlancar proses
memassase agar pasien lebih merasa nyaman. Bahan pelicin yang perlu diperhatikan
adalah tidak berbau yang menyengat, tidak menimbulkan rasa panas, tidak
membahayakan kesehatan (iritasi pada kulit), dan memperhitungkan keadaan

[Date] 22
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
ekonomis. Pelicin tersebut dapat menggunakan seperti bedak, hand body lotion,
minyak parafin, minyak zaitun atau pelicin yang sebagian orang bisa menerimanya,

 Kain penutup dan handuk kecil


Kain penutup pasien berfungsi untuk memberikan rasa nyaman pada pasien,
kesopanan dan menjaga agar suhu tubuh pasien tetap stabil. Handuk kecil minimal dua
buah, masing-masing digunakan untuk mengelap keringat masseur/ masseuse dan
badan pasien.

3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan

 Keterampilan dan pengetahuan


Massase merupakan pekerjaan di bidang kesehatan, oleh karena itu
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan masseur dan masseuse sangat di tuntut.
Tidak cukup terampil dan cakap memassase tetapi pengetahuan yang mendukung
dalam pekerjaan ini harus dimiliki. Hal inilah yang membedakan antara massase
tradisional dan massase modern, kalau massase tradisional bekerja cenderung berdasar
dari keturunan, pengalaman dari pendahulu, belajar dari pengalaman pribadi, wahyu/
bisikan gaib dan kurang membekali diri dengan ilmu pengetahuan pendukung.
Sedangkan massase modern selain membekali diri dengan keterampilan juga
membekali diri dengan ilmu pengetahuan pendukung seperti ilmu fisiologi, anatomi,
pathologis klinis, biomekanika, ilmu gizi dan ilmu pengetahuan lain yang mendukung.
Seiring dengan perkembangan zaman penguasaan keterampilan dan pengetahuan
sangat dituntut, karena massase akan mampu bersaing di dalam lingkungan
masyarakat tergantung dari kuantitas dan kualitas dari layanan yang diberikan.

 Kesehatan dan kebersihan badan


Pekerjaan massase adalah pekerjaan yang berat, terutama sport massase, sebab
banyak dibutuhkan kerja otot yang dibantu dengan berat badan. Oleh karenanya badan
masseur harus cukup sehat dan kuat. Disamping makan yang cukup bergizi dengan
jumlah yang memadai, maka gerak-gerak relaksasi otot diantara pelaksanaan massase

[Date] 23
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
sangat diperlukan, untuk membantu memulihkan kembali tenaga yang dibutuhkan.
Olah raga ringan yang dilakukan secara teratur dan kontinyu akan membantu masseur
untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan badannya.
Kebersihan badan harus selalu dijaga, tidak adanya bau yang tidak sedap yang
muncul dari tubuh. Terutama masseur golongan tunanetra, kebersihan badan itu harus
lebih diperhatikan. Kebersihan yang diabaikan akan sangat mengganggu pasien,
sehingga tujuan yang hendak dicapai oleh massase kadang-kadang menjadi tidak
tercapai karenanya.
Kebersihan dari tubuh pasien juga harus diperhatikan. Kulit dan pakaian
pasien harus bersih, sebab kulit yang kotor justru akan merugikan pasien itu sendiri.
Disamping menyebabkan tidak sempurnanya pelaksanaan massase juga kemungkinan
timbulnya luka yang menyebabkan terjadinya suatu infeksi.

 Tangan masseur dan masseuse


Sebagaimana telah disebutkan di depan, bahwa tangan merupakan alat yang
paling utama untuk melakukan massase. Tapak tangan yang ideal adalah yang berotot
tebal dan lembut, cukup besar dan lebar, hingga dapat memberikan sentuhan yang
lunak dan hangat. Sebaiknya tapak tangan yang tidak mudah berkeringat, sebab
keringat yang mengucur dari bagian tapak tangan akan sangat menggangu.
Kelembaban telapak tangan akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman di tubuh
pasien.
Tapak tangan yang mudah berkeringat karena bawaan dapat dikurangi dengan
pertolongan dokter, disamping usaha untuk mengurangi pemasukan cairan yang
berkelebihan ke dalam tubuh (dengan mengurangi minum dan sebagainya). Serta
selalu menyediakan kain pengering atau handuk. Tangan harus bersih, kuku digunting
pendek dan bersih serta rapi. Cincin, jam tangan, gelang atau benda-benda lain yang
dipakai ditangan harus ditanggalkan. Terutama cincin dan kuku yang panjang dapat
membahayakan tubuh pasien.
Kemampuan tangan masseur harus cukup kuat, supel dan tidak cepat lelah.
Keterampilan dan daya tahan akan didapat dengan banyak berlatih, tangan kanan dan
kiri harus berkemampuan seimbang. Tangan yang cukup terlatih akhirnya akan dapat

[Date] 24
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
membedakan bermacam-macam keadaan jaringan termasuk dalam memberikan
diagnosa terutama pada segment massase.

 Pakaian untuk praktik massase


Pada umunya pakaian untuk praktek massase tidak terlalu mengikat, meskipun
faktor kebersihan, praktis dan keindahan perlu diperhatikan. Namun pekerjaan
massase adalah jenis pekerjaan di bidang kesehatan, maka para masseur sebaiknya
menggunakan pula pakaian yang biasa digunakan oleh para pekerja kesehatan.
Pakaian yang dikenakan bersih dan rapi baju berlengan pendek dengan panjang hingga
di atas lutut (semacam mantel) dibuat dari kain yang tipis dan berwarna putih atau
warna teduh lainnya, dengan celana panjang yang yang sama. Sedang bagi para
masseur di lingkungan olahraga umunya hanya menggunakan pakaian yang lebih
sederhana, pakaian olahraga atau kaos putih dengan celana training dan sebagainya.
Kemudian pakaian pasien harus seminim mungkin, mengingat bahwa sport-
massase menuntut hampir terbukanya seluruh pakaian tubuh pasien, terutama untuk
pelaksanaan massase seluruh tubuh. Celana pendek atau celana renang untuk putra
serta celana pendek dengan kaos atau pakaian renang untuk putri. Untuk menjaga
kondisi tubuh agar tetap terjaga sebaiknya di sediakan kain panjang untuk menutup
tubuh pasien.

 Posisi pasien dan masseur/ masseuse


Pasien dapat di massase dalam posisi tidur tertelungkup, tertelentang maupun
posisi setengah tidur dan setengah duduk. Masseur/ use menempatkan diri di tempat-
tempat tertentu hingga dengan mudah dapat menjangkau tubuh pasien dalam sikap
yang enak.
Masseur dapat berada di sebelah kiri, kanan, disebelah atas kepala pasien.
Penentuan posisi masseur ini tergantung dari daerah mana yang hendak di massase
atau manipulasi apa yang akan digunakan. Yang penting harus diingat bahwa gerak
masseur harus tidak terganggu, dapat dengan leluasa pindah dari kiri ke kanan dan
seterusnya.

[Date] 25
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Dengan alasan supaya tertib dan teratur posisi hendaknya selalu dimulai dari
sebelah kiri pasien pada posisi tertelungkup, hingga bagian kiri pasien selalu digarap
terlebih dahulu, baru kemudian pindah kebagian kanan. Pada posisi terlentang,
masseur selalu mulai dari sebelah kanan pula, kemudian mulai manggarap bagian
kanan tubuh pasien pada daerah tertentu sampai selesai, baru pindah ke bagian kiri
begitu seterusnya.
Masseur berdiri tegak dengan tubuh pasien terletak kira-kira setinggi
pertengahan pahanya (tengah-tengah antara lutut dan pangkal paha). Ketinggian ini
memungkinkan masseur lebih leluasa dalam menggerakkan tangannya serta
menggunakan berat badannya untuk membantu memberikan tekanan pada
manipulasinya.
Posisi pasien yang terlalu rendah akan menyebabkan kelelahan yang sangat
pada otot-otot pinggang dan punggung masseur. Sedang posisi yang terlalu tinggi akan
sangat melelahkan otot-otot tangan atau jari-jari masseur Meja massase diletakkan
ditengah ruangan, tidak melekat ke tembok atau dinding hingga massase dapat lebih
lancar dijalankan. Beberapa orang sanggup melakukan massase dengan posisi pasien
tidur di lantai. Sudah tentu massase dalam posisi ini akan sangat melelahkan masseur
dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

 Arah gerakan massase


Sport massase menggunakan jantung sebagai pusatnya, sebab jantung adalah
pusat dari peredaran darah. Tujuannya adalah untuk mempercepat aliran cairan
lymphe dan daerah veneus atau darah venosa, yaitu darah yang banyak mengandung
sisa-sisa pembakarna, berarti harus mendorong darah itu searah dengan aliran darah
tersebut di dalam pembuluh vena. Semua pembuluh darah vena menuju ke jantung,
dimana untuk vena-vena di bagian bawah jantung di bantu dengan kelep-kelep
(valvula) yang akan mencegah darah turun kembali ke bawah.

 Dosis dan frekwensi massase


Dosis atau takaran untuk massase sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan
serta kondisi para pasiennya. Massase untuk bagian-bagian tumbuh tertentu, umpama

[Date] 26
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
daerah tungkai atas (paha) saja, dibutuhkan waktu kira-kira sepuluh menit. Sedang
massase untuk seluruh tubuh dapat memakan waktu satu sampai dua jam. Pasien
dalam kondisi kurang sehat sebaiknya mendapat massase lebih singkat.
Frekwensi dalam memberikan massase juga bervariasi. Untuk olahragawan
yang berlatih secara teratur, sebaiknya diberi massase satu atau dua kali seminggu
untuk massase seluruh tubuh. Sedang massase untuk bagian-bagian tubuh setiap kali
dibutuhkan dapat diberikan. Beberapa pendapat menyebutkan jangka waktu dua hari
sekali, bahkan ada yang menganjurkan untuk setiap hari diberi massase. Sudah pasti
hal itu harus dilihat pula bagaimana pengarug massase itu terhadap tubuh, terutama
pengaruh terhadap prestasinya. Disamping itu faktor fasilitas, tenaga masseur dan lain-
lain harus diperhitungkan dan diperhatikan.

[Date] 27
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
PEDOMAN PRAKTIK MASSASE

Pelaksanaan praktik massase dapat dilaksanakan dalam beberapa macam posisi yaitu
posisi tertelungkup (tidur tertelungkup), posisi tertelentang (tidur tertelentang), posisi duduk
dan setengah duduk. Jumlah pengulangan atau waktu pergerakan dapat diatur sebagai berikut:
lima sampai delapan kali ulangan tiap jenis manipulasi (contoh: effleuarage pembuka I
sebanyak 5 kali, effleuarage pembuka II sebanyak 5 kali dan seterusnya). Untuk manipulasi
shaking dan vibration, waktu yang dianjurkan limabelas sampai tiga puluh detik dan dapt
dilakukan 2-3 kali pengulangan. Manipulasi effleurage penutup dapat dilakukan sebanyak tiga
sampai lima kali ulangan. Buku ini memberikan satu contoh rangkaian pemberian sport
massase dengan jenis dan cara manipulasi yang akan dijabarkan lebih lanjut. Mengenai
penggunaan manipulasi, penyusun memberikan contoh gerakan manipulasi massase gaya
Swedia. Dalam pelaksanaan di kemudian hari masseur/ masseuse dapat mengembangkan
model manipulasi dengan tetap berdasarkan pada referensi-referensi yang membenarkan jenis
manipulasi tersebut berdampak positif dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi.
Dengan dosis seperti tersebut di atas maka massase lengkap untuk seluruh tubuh sudah
akan memakan waktu antara satu setengah hingga dua jam. Sport massase yang akan kita
lakukan akan meggunakan urutan dan jenis manipulasi sebagai berikut:

1. Posisi tidur tertelungkup.


Pada posisi tertelungkup dimaksudkan untuk dapat memberikan massase pada bagian-
bagian tubuh yang terletak di bagian belakang dan samping. Dalam memassase tiap daerah
tersebut masseur selalu mulai dari sebelah kiri pasien untuk mengerjakan bagian kiri dari
masing-masing daerah. Sesudah selesai bagian kiri baru kemudian pindah ke sisi kanan.
Daerah tubuh yang dimaksudkan secara berturutan adalah sebagi barikut :
A. Daerah tungkai atas (paha) bagian belakang dan samping
B. Daerah tungkai bawah bagian belakang (betis)
C. Daerah tumit dan tapak tangan
D. Daerah pinggang dan punggung
E. Daerah pantat
F. Daerah tengkuk dan bahu

[Date] 28
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
2. Posisi tertelentang.
Setelah posisi tertelungkup sudah selesai dilanjutkan pada posisi tertelentang, massase
dapat dilakukan terhadap bagian-bagian tubuh yang berada di depan dan samping. Dalam
memassase tiap daerah tersebut masseur selalu mulai dari sebelah kanan pasien untuk
mengerjakan bagian kanan dari masing-masing daerah. Sesudah selesai bagian kanan baru
kemudian pindah ke sisi kiri.
Daerah tubuh yang dimaksud secara berturutan adalah sebagai berikut :
A. Daerah tungkai atas (paha bagian depan dan samping)
B. Daerah tungkai bawah bagian depan
C. Daerah punggung tapak kaki dan tapak kaki
D. Daerah lengan atas dan lengan bawah
E. Daerah tapak tangan dan jari-jari tangan
F. Daerah dada
G. Daerah perut
H. Daerah hidung dan dahi

3. Posisi duduk dan setengah duduk.


Dalam posisi ini dapat dilakukan massase pada daerah-daerah :
A. Daerah tungkai atas bagian bawah
B. Daerah tungkai bawah bagian depan dan belakang
C. Daerah punggung tapak kaki
D. Daerah lengan atas dan lengan bawah
E. Daerah punggung tapak tangan dan jari-jari
F. Daerah dada dan perut.
G. Daerah hidung dan dahi
H. Daerah tengkuk dan bahu
Dalam praktek untuk memassase beberapa daerah agak sulit melaksanakannya, oleh
karena massase dalam posisi duduk dan setengah duduk sebaiknya hanya dilakukan untuk
keperluan berat saja.

[Date] 29
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Penjelasan istilah/ kepenjangan dari beberapa singkatan dalam buku ini antara lain :
 Eff = Effleurage = Menggosok
 Pet = Petrisage = Memijat
 Sahk = Shaking = Menggoncang
 Tap = Tapotement = Memukul
 Frict = Friction = Menggeser
 Vib = Vibration = Menggetar
 TM = Trochentor Mayor = Tonjoln besar tuklang paha
 SIAS = Spina Iliaca Anterior Superior = Taju tulang usus depan atas
 CF = Capitulum Fibulae = Kepala kecil tulang betis
 Malla = Mallcolus = Mata kaki
 Lat = Lateral = Samping luar
 Med = Medial = Samping dalam (sisi dalam)
 ER = Endorotation = Memutar kedalam
 EXR = Exorotatio = Memutar keluar

A. SIKAP DAN POSISI PASIEN DALAM MASSASE.

Gambar 1
Gambar 1. Sikap dan posisi pasien pada massase (dengan) posisi tertelungkup. Pada waktu
massase di daerah pinggang punggung dan daerah pantat.

[Date] 30
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Gambar 2
Gambar 2. Sikap dan posisi pasien pada massase (dengan) posisi tertelungkup dengan kedua
tangan di susun kemudian dahi diletakkan di atas kedua tangan tersebut, sikap ini
pada waktu massase bagian bahu dan leher.

Gambar 3
Gambar 3. Sikap dan posisi pasien pasa massase dengan posisi tertelentang.Guling besar
terteletak di bawah sendi lutut. Alas kepala (bantal) boleh digunakan, kecuali pada
waktu memassase di daerah dada dan perut.

Gambar 4
Gambar 4. Sikap dan posisi pasien pada massase (dengan ) posisi setengah duduk.

Gambar 5
Gambar 5. Sikap dan posisi pasien pada massase dengan posisi duduk.

[Date] 31
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
B. MANIPULASI MASSASE PADA POSISI TELUNGKUP

1. Manipulasi daerah tungkai atas (paha) bagian belakang dan samping.


Manipulasi : 1.1. Eff. 1.2.3 1.3. Sakhing.
1.2. Pet. 1.2 1.4. Eff. 1.2.3. penutup

Eff. 2

Eff. 1

Pet.1
(dua tangan bersamaan dengan gerakan yang
Simultan/ berkelanjutan)

Eff. 3

[Date] 32
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Pet. 2 Sakhing
(dua tangan secara bergantian dengan gerakan
yang simultan/ berkelanjutan)

2. Daerah tungkai bawah bagian belakang (betis)


Manipulasi : 2.1. Eff. 1.2. 2.3. Shaking.
2.2. Petrissage 2.4. Eff. 1.2. penutup

Eff. 1 Eff. 2
(Gb. A tampak samping, Gb. B tampak dari atas) (Gb. A tampak samping, Gb. B tampak dari atas)

[Date] 33
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Petrissage Shaking

3. Manipulasi daerah tumit dan telapak kaki


Manipulasi : 3.1. Eff. 1.2 3.3. Eff. 1.2. Penutup
3.2. Petrissage. 1.2.

Eff. 1 Eff. 2

Pet. 2
Pet. 1

[Date] 34
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
4. Manipulasi daerah pinggang dan punggung
Manipulasi : 4.1. Eff. 1.2. 4.4. Walken 4.7. Efff.Variasi Penutup.
4.2. Friction 1.2. 4.5. Tapotement 1,2,3
4.3. Petrissage 4.6. Eff. 1.2. penutup

Eff. 1 Eff. 2

Friction Sikap tangan saat melakukan friction

Walken

Petrissage

[Date] 35
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Eff. Variasi Penutp
Daerah perkenaan tapotement

Keterangan manipulasi tapotement:


Gerakan tangan saat manipulasi tapotement

Beating (tap. 1) clapping/ cupping (tap. 2) Hacking (tap. 3)

Sikap tangan untuk manipulasi tapotement

Manipulasi Tapotement teknik Manipulasi Tapotement teknik


Manipulasi Tapotement
beating,Tanda A merupakan clapping/ cupping, Tanda B
teknik hacking, daerah yang
daerah yang diberi manipulasi merupakan daerah yang diberi
diberi manipulasi hacking
beating. Irama pukulan lembut, manipulasi clapping. Irama pukulan
seluruh daerah pinggang
mengeper dan bergantian dengan sama dengan tap. beating
punggung selain ruas tulang
jarak tangan dg badan saat belakang. Irama pukulan
dianggkat 5-15 cm dari badan. sama dengan tap. beating.

[Date] 36
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
5. Manipulasi daerah pantat/ buttocks
Manipulasi : 5.1. Effeleurage 5.3. Friction 5.5. Tapotement
5.2. Petrissage 5.4. Vibration 5.6 Effleurage penutup

Effleurage
Petrissage

Friction Vibration

Tapotement

[Date] 37
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
6. Manipulasi daerah tengkuk dan bahu
Manipulasi : 6.1. Eff. 1.2. 6.3. Shaking
6.2. Petrissage 6.4. Eff. 1.2. penutup.

Eff. 1 Petrissage

Eff. 2 Shaking

C. MANIPULASI MASSASE PADA POSISI TERTELENTANG

Setelah posisi tertelungkup sudah selesai dilanjutkan pada posisi tertelentang, massase
dapat dilakukan terhadap bagian-bagian tubuh yang berada di depan dan samping. Dalam
memassase tiap daerah tersebut masseur selalu mulai dari sebelah kanan pasien untuk
mengerjakan bagian kanan dari masing-masing daerah. Sesudah selesai bagian kanan baru
kemudian pindah ke sisi kiri.
Daerah tubuh yang dimaksud secara berturutan adalah sebagai berikut :

[Date] 38
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
1. Manipulasi daerah tungkai atas (paha bagian depan dan samping)
Manipulasi: 1.1. Effl. 1,2,3 1.3. Shaking
1.2. Petrissage 1,2 1.4. Eff. Penutup 1,2,3

Eff. 1 Pet. 1
Ket: Ujung jari tengah kanan sampai menyapu daerah Ket: kedua tangan memeras dan menjabut secara
SIAS bersamaan, degan gerakan secara simultan dan
bergeser ke atas dank e bawah.

Eff. 3 Pet. 2
Ket: dilakukan secara bergantian, satu tangan
memeras dan menjabut dan yang satu dikendorkan
dengan tetap menempel di kulit. gerakan secara
simultan dan bergeser ke atas dan k e bawah.

Shaking
Ket: kedua telapak tangan menempel pada paha,
gerakan tangan maju mundur secara bergantian.
Eff. 2

[Date] 39
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
2. Manipulasi daerah tungkai bawah bagian depan
Manipulasi: 1.1. Effl. 1,2 1.3. Shaking
1.2. Petrissage 1.4. Eff. Penutup 1,2

Gbr. B

Ket.:
Gbr. A Posisi tangan & tungkai dilihat dari atas
Gbr. B Posisi tangan & tungkai dilihat dari atas

Gbr.A
Effleurage. 1

Eff. 2 Petrissage

Shaking

[Date] 40
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
3. Manipulasi daerah punggung tapak kaki dan tapak kaki
Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2 1.3. Shaking 1.5. Eff. Penutup 1,2
1.2. Pet. 1,2 1.4. Chiropraktis

Eff. 1 Eff. 2

Pet. 1 Pet. 2

Shaking Chiropraktis

[Date] 41
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
4. Manipulasi daerah lengan atas dan lengan bawah
Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2 1.3. Shaking 1,2,3 1.5. Eff. Penutup 1,2
1.2. Pet. 1,2 1.4. Chiropraktis

Tampak dari atas Tampak dari samping


Effleurage 1

Tampak dari atas Tampak dari samping


Effleurage 2

Tampak dari atas Tampak dari samping


Petrissage 1

[Date] 42
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Petrissage 3
Petrissage 2

Shaking 1 Shaking 2

Shaking 3

[Date] 43
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
5. Manipulasi daerah tapak tangan dan jari-jari tangan
Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2,3 1.3. Shaking 1,2,3 1.5. Eff. Penutup 1,2
1.2. Pet. 1,2 1.4. Chiropraktis

Eff. 1 Eff. 2

Eff. 3 Pet.

Shaking Chiropraktis

[Date] 44
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
6. Manipulasi daerah dada
Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2 1.3. Shaking 1,2,3
1.2. Walken 1.4. Eff. Penutup 1,2

a. Manipulasi daerah dada untuk pasien laki-laki

Eff. 1 Eff. 2

Eff. 2 (tampak dari atas)


Walken

Shaking

[Date] 45
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
a. Manipulasi daerah dada untuk pasien perempuan

Eff. 1 Eff. 2

Petrissage
Eff. 3

7. Manipulasi daerah dada


Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2,3 1.3. Walken 1.4. Eff. Variasi
1.2. Friction 1.3. Shaking 1.5. Eff. Penutup 1,2,3

Eff. 1

[Date] 46
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Eff. 2 Eff. 3

Friction Walken

Shaking Eff. Variasi

8. Manipulasi daerah kepala, muka dan telinga


Manipulasi: 1.1. Eff. 1,2 1.3. Eff. Penutup 1,2
1.2. Petrissage

[Date] 47
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Eff. 1 Eff. 1

Pettrissage 1 Petrissage 2

[Date] 48
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
GAMBAR KUMPULAN OTOT TAMPAK DARI DEPAN

[Date] 49
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
GAMBAR KUMPULAN OTOT TAMPAK DARI BELAKANG

[Date] 50
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
DAFTAR PUSTAKA

Ali Satia Graha, (2004). Terapi Massase Cedera Olahraga (Materi Pelatihan).
Klinik Terapi Fisik FIK UNY.

Dave Morgan, (2005). The Essential Guide to Massage Techniques (Teknik


Pemijatan) Vol. 1, Emperor Entertainment (CD).

Dave Morgan, (2005). The Essential Guide to Massage Techniques (Teknik


Pemijatan) Vol. 2, Emperor Entertainment (CD).

Dave Morgan, (2005). The Essential Guide to Massage Techniques (Teknik


Pemijatan) Vol. 3, Emperor Entertainment (CD).

Hardianto. W. (1994). Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga,


Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Joan Johnson, (1995). The Healing Arts of “SPORTS MASSAGE”.


Pennsylvania, Rodale Pres, Inc.

Marilyn Aslani, (1997). Teknik Pijat untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.

Maurice Boigey, (1965). Manuel de Massage. Paris: Masson et Cie.

Rachmi Primadiati, (2002). Aromaterapi, Perawatan Alami untuk Sehat dan


Cantik. Jakarta: PT, Gramedia Pustaka Utama.

Tjirtosoeroso, (1983). Ilmu Lulut Olahraga (Sport Massage). P3T IKIP


Yogyakarta.

Urban & Schwarzenberg. (1998). Atlas of Human Anatomi. (CD)

___________, (1983). Perawatan Dini Penderita Cedera. The Commite on


Trauma: American College of Surgeons. Yogyakarta, Yayasan Essentia
Medica.

___________, (2006). Pijat Bayi “Tidur Nyenyak, Kecerdasan Terdongkrak.


NOVA, No. 982/ XIX, 18-24 Desember.

[Date] 51
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
The vasculaer system: Arteries of the systemic circulation; ventral view * in the female: A ovarica

The vascular system: venous system; ventral view. The superficial veins are shown in the right leg and the
deep veins in the left leg. * in the female: V. Ovarica

[Date] 52
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
The vascular system: lymphatic tracts, lymphatic vessels and the langer groups of lymph nodes; ventralview

a b c
Vertebral column, columna vertebralis; the intervertebral discs are shown in blue; a ventral view; b dorsal
view; lateral view (left)

[Date] 53
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Muscle of the back, Mm. dorsi; superficial layer of muscles joining the thorax with the shoulder girdle and
the upper arm; dorsal view

Lower limb, membrum inferius; demonstration of the skeleton and the articular regions; ventral view (right)

[Date] 54
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Joint of the pelvis, articulations cinguli membri inferioris, and of the lumbosacral region. Articulatio
lumbosacrali, in the male; ventral view

Projection of the skeletal elements and the sciatic nerve onto the surface of the gluteal region, Regio
glutealis; dorsal view

[Date] 55
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Muscles of the thigh and hip; the fascia late has been removad, except for the iliotibial tract; lateral view
(right)

Muscles of the thigh and hip; deep layer; the sartorius, the rectus femoris and the adductor longus muscle
have been completely removed; the iliopsoas has been partially removed at the level of the joint; the ventral
and lateral wall of the adductor canal (the membrane vasto-adductoria) have been removed so that the
opening in to the popliteal fossa, hiatus tendineus, is visible; ventral view (right). * common insertion of the
Sartorius, gracillis and semitendinosis muscle below the medial tibial condyle

[Date] 56
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Muscles of the crus and foot; the fasciae have been removed; ventral view (right)

a
Knee joint, Articulatio genus; organization of the
tibial collateral ligament with the knee; a. in an
extended position; medial view (right). Only the
posterior fibres of the tibial collateral ligament
are fixed to the medial meniscus.
b. in an flexed position; medial view (right).
During flexion the posterior and proximal fibres
of the tibial collateral ligament become twisted,
thereby stabilizing the medial meniscus

[Date] 57
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
b

Knee joint, articulation genus; sagitattal section through the lateral part of the joint; lateral view (right)

Muscles of the crus and foot; the fasciae have been removed; lateral view (right)

[Date] 58
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Bones of the foot, Ossa pedis; proximal view (right)

Joints of the foot, Articulationes pedis; ligaments and tendons of the tarsus and the metatarsus; lateral view
(right). * also called ACHILLES tendon.

[Date] 59
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Joints of the foot, articulations pedis; ligaments and tendons of the tarsus; dorsal view (right). * also called
ACHILLES tendon

Muscles of the foot; the inferior extensor retinaculum has been sctioned; most of the extensor digitorum
longus muscles has been removed; dorsal view (right)

[Date] 60
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Joint of the foot, Articulationes pedis; plantar view (right). * The long plantar ligament closes the sulcus to
form a canal for the peroneus tendon

[Date] 61
e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)
Lampiran Lembar Kerja Mahasiswa

LEMBAR KERJA 1 MAHASISWA


EVALUASI MANDIRI HASIL BELAJAR MASSASE KEBUGARAN

Kwalitas Gerakan
NO INDIKATOR Manipulasi Keterangan
BS B C K
Posisi Tertelungkup (bagian depan)
1. Eflleurage 1
2. Eflleurage 2
3. Eflleurage 3
Tungkai atas bagian
1. belakang 4. Patrissage 1
5. Patrissge 2
6. Shaking

Tungkai bawah
2. bagian belakang Sda dst

Kaki bagian
3. belakang

e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)


Pinggang
4. Punggung

5. Bahu

Posisi Tertelentang (bagian depan)


Tungkai atas bagian
6. depan

Tungkai bawah
7. bagian depan

8. Kaki bagian depan

9. Lengan atas bawah

10. Tangan

e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)


11. Dada dan perut

e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)


LEMBAR KERJA 2 MAHASISWA
LAPORAN HASIL PRAKTIK MASSASE KEBUGARAN

IDENTITAS PASIEN
NAMA BAGIAN YANG DI
NO TANGGAL ALAMAT & FOTO KETERANGAN
PASIEN MASSASE
DOKUMENTASI

dst

e-Bahan Ajar Massase Kebugaran ............................................... (Suprayitno)

Anda mungkin juga menyukai