Anda di halaman 1dari 29

RSUD SITI FATIMAH PROVINSI

SUMATERA SELATAN

Program
Kehamilan
di masa
pandemi
Apakah aman?

Dr. Oriza Zulkarnain, SpOGK


Program Kehamilan – untuk siapa?

INFERTILITAS

merupakan ketidakmampuan satu pasangan


untuk mendapatkan kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual secara
teratur selama 1-2 tahun tanpa
kontrasepsi

75-80% pasangan hamil pada 6 bulan pertama


DIAGNOSIS &
MANAJEMEN
INFERTILITAS
Penyebab Infertilitas

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6
Pemeriksaan yang akan dilakukan saat
menjalani program hamil

01 02
Pemeriksaan
Riwayat penyakit
fisik/USG
Siklus haid, merokok, USG Transvaginal : AFC,
obat, kontrasepsi, anatomi
pembedahan Histerosalfingografi
03
Pemeriksaan Laboratorium
Skrining Infeksi Hepatitis, HIV, Klamidia, TORCH.
HormonFSH, LH, AMH, TSH, Prolaktin,
ProgesteronAnalisis Sperma
KLASIFIKASI ANOVULASI WHO

Gangguan ovulasi
Hipogonadotropin-hipogonadism
1 FSH dan E2 rendah

2
Normogonadotropin-normogonadism
FSH dan E2 normal  SOPK

Hipergonadotropin-hipogonadism
3 FSH tinggi dan E2 rendah

4 Hiperprolaktinemia
PRL tinggi
Manifestasi gangguan haid pada wanita usia reproduksi
20-40% gangguan haid terjadi karena siklus anovulasi

SIKLUS BEROVULASI

Perdarahan
Amenorea
Menoragia ireguler

SIKLUS ANOVULASI
Gangguan Pematangan Telur

Sindrom ovarium polikistik = SOPK


Pemeriksaan Saluran Telur

Menilai patensi tuba (saluran telur terbuka atau tidak)

Laparoskopi Histerosalpingografi (HSG)


KELUHAN ENDOMETRIOSIS

INFERTILITAS NYERI
Introduction
NYERI PADA ENDOMETRIOSIS

Nyeri pelvik merupakan keluhan tersering


• Dismenorea
• Dispareunia
• Diskezia
• Disuria

“Jaringan mirip pelapis dinding rahim yang tumbuh di luar


rongga rahim, dan memicu reaksi peradangan menahun.”
Kelainan uterus

10-15% ditemukan pada kasus infertilitas:


● Polip endometrium
● Mioma uteri submukosum
● Septum
● Perlengketan
Analisis semen
No Kriteria Parameter
1 Volume 1.5 - 5 mL
2 Likuefaksi 60 menit
3 pH 7.2 atau lebih
4 Konsentrasi sperma 20 juta / ml atau lebih
5 Jumlah sperma total 40 juta sperma / ejakulat atau lebih
6 Motilitas 50% atau lebih sperma motil (grade a dan
b)
25% atau lebih sperma dengan motilitas
progresif(grade a)
7 Morfologi 15% atau 30%
8 Vitalitas 75% atau lebih hidup
9 Lekosit < 1 juta / ml
Bagaimana Meramalkan Kemampuan Fertilisasi Sperma

jumlah sperma X motilitas sperma X volume ejakulat


01
Manajemen
infertilitas
Alur Penanganan Infertilitas
Gaya hidup Konseling awal Asam folat
Hubungan seksual Profilaksis Chlamydia
Pekerjaan Umur

Pemeriksaan dan penanganan

Tidak diketahui Sperma Pematangan telur Kista coklat Saluran telur

Obat pemicu sel telur


Bedah

3 – 6 siklus

Inseminasi intra uterin

4 kali

BAYI TABUNG/IVF
Laparoskopi
Laparoscopic view
1. Faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi dengan
pembedahan atau obat-obatan
2. Tidak hamil pasca 3-4 x inseminasi intra uterin
3. 6 bulan pasca koreksi tuba tetapi tidak terdapat kehamilan
4. Endometriosis derajat sedang-berat (derajat minimal-ringan
pasca inseminasi intra uterin tidak terdapat kehamilan)
5. Infertilitas idiopatik dimana setelah 3 tahun tidak hamil
(pasca inseminasi atau pengobatan)

Fertilisasi In Vitro
COVID-19 &
INFERTILITAS

Apakah tidak berisiko menjalani


program kehamilan di masa pandemi ?
02
A PICTURE IS
WORTH A
THOUSAND WORDS
Evaluasi dan penanganan lebih awal infertilitas, bila:

Umur > 35 tahun Riwayat oligo / amenorea

Diketahui terdapat Masalah pada faktor


sumbatan tuba atau sperma
endometriosis
SOCIAL DISTANCING

ONE
mETER

SAFE DISTANCE OLDER ADULTS


Keep at least a distance of 1 Try not to come in contact with
meter (3 feet) between yourself the elderly, as they are the most
and other people vulnerable to the virus
PROTECTION TIPS

Maintain social distancing Keep objects and surfaces clean

Wash your hands frequently Don’t touch eyes, nose or mouth


PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

01 Surgical masks and 03 Safety gloves (must


respirators be worn to the wrist)

Lab coat or apron Eye or face


(wear it correctly) protection (such as
02 glasses) 04
ERA BARU PELAYANAN 26

KESEHATAN

Teknologi Digital

Telemedicine

Home Testing
HELLO!
Even though we are living a
difficult time, our future is still
bright
KESIMPULAN

1. Infertilitas dapat diakibatkan oleh faktor wanita atau pria atau


keduanya
2. Penanganan infertilitas sebaikya tidak ditunda pada pasien
dengan faktor risiko usia > 35 tahun, gangguan ovulasi,
gangguan tuba ataupun gangguan sperma
3. Evaluasi infertilitas dan manajemennya atau program
kehamilan tetap dapat dilakukan dengan aman di masa pandemi
covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
Terima kasih!
Ada pertanyaan?
rsudprovsumsel@gmail.com
(0711) 5718883 /5718889

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai