merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung, seperti aritmia dan gagal jantung.
Obat ini bekerja dengan membuat irama jantung kembali normal dan memperkuat jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh. (Penggunaan obat harus sesuai dgn intruksi dokter)
Indikasi :
Indikasi utama digoxin adalah untuk penyakit gagal jantung dan aritmia pada dewasa. Dosis
digoxin untuk gagal jantung pada kondisi gawat darurat berupa pemberian digoxin 0.5-1 mg
via infus, dosis tunggal selama 2 jam atau dalam dosis terbagi (setiap dosis diberikan selama
10-20 menit).
Metode pemberian digoxin (oral atau parenteral) dapat disesuaikan dengan indikasi gawat
darurat, rumatan.
Kontraindikasi :
Blok AV total dan blok AV derajat 2 (2:1), henti sinus, sinus bradikardi yang berlebihan, pemberian
kalsium parenteral.
Efek samping :
Secara umum, efek samping digoxin dilaporkan sekitar 5 – 20%. Efek samping digoxin dapat
dibagi menjadi efek samping sesuai sistem tubuh:
Kardiovaskular: Aritmia, berupa gangguan konduksi, bigemini, trigemini, PR
prolongation, atau sinus bradikardia
Neurologi: Gangguan sistem saraf pusat, nyeri kepala, rasa kantuk, rasa pusing
Dermatologi: Urtikaria
Gastrointestinal: Mual, muntah, diare, nyeri perut bagian bawah
Metabolik: Anoreksia atau hilang nafsu makan
Oftalmologi: Pandangan buram atau gangguan penglihatan
Psikiatri: Efek samping psikiatri lebih jarang terjadi, berupa depresi
Cara Penggunaan
Digoxin intravena diberikan melalui infus laju lambat dan hanya boleh diberikan pada pasien
yang tidak mendapat aminoglikosida kardiak dalam 2 minggu terakhir.
Digoxin oral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Absorbsi
Onset awal digoxin dicapai dalam 0,5-2 jam untuk sediaan oral dan 5-30 menit untuk sediaan
intravena. Efek maksimal tercapai dalam 2-6 jam untuk sediaan oral dan 1,5-4 jam untuk
sediaan intravena.
Distribusi
Bioavailabilitas digoxin tablet sebesar 60-80%. 20-25% digoxin akan terikat oleh protein.
Waktu paruh digoxin selama 3,5-5 hari.
Metabolisme
Metabolisme digoxin terjadi di hepar yang menghasilkan metabolit akhir 3 b-digoxigenin dan
3-keto-digoxigenin
Eliminasi
Sekitar 50-70% dosis digoxin akan diekskresikan melalui urin.
Rumus (cari sendiri)
EPINEFRINE
Epinefrin atau adrenalin adalah katekolamin endogen dari kelenjar adrenal, yang dalam bentuk obat
sering digunakan untuk menangani anafilaksis, bradikardi, cardiac arrest, hipotensi akibat syok
sepsis, dan untuk menginduksi serta menjaga midriasis selama operasi okular