Anda di halaman 1dari 9

STANDARD OPERATING

STIKes Santo Borromeus PROCEDURE


Jln. Parahyangan Kav. 8 Blok B No. 1 Pengambilan Darah Untuk
Kota Baru Parahyangan 40558 Apusan Darah Tepi
Phone: 022-6803961, Fax: 022-
6803963
Nama Tindakan Keperawatan Pengambilan Darah Untuk Apusan Darah Tepi
Definisi Mengambil sejumlah kecil darah lewat penusukan kulit
untuk membuat apusan darah tepi.
Tujuan a) Untuk mendeteksi parasit malaria
b) Untuk mendeteksi kelainan sel darah
No. Komponen Kriteria Kerja
I Pengkajian
II Diagnosa
Keperawatan
III Perencanaan a) Persiapan alat
1. Lanset sekali pakai
2. Pipet dan tabung
3. Kaca objek
4. Kapas usap/swab alkohol
5. Alkohol
6. Sarung tangan sekali pakai
7. Formulir laboratorium
b) Persiapan klien
1. Persiapan fisik
2. Persiapan mental
IV Pelaksanaan a) Langkah kerja
1. Periksa instruksi dokter dan rencana asuhan
keperawatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedurnya pada pasien
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Bersihkan daerah yang dipilih (ujung jari) dengan
alkohol dan keringkan dengan kapas usap steril
6. Tusuk kulit secara tajam dan cepat dengan lanset
sekali pakai yang steril
7. Lepaskan tekanan pada jari, lap tetesan darah
pertama
8. Biarakan darah mengalir bebas dengan tusukan
yang adekuat
9. Ambil bahan darah, isi pipet buat apusan darah
pada kaca objek

a. Apusan tipis
i. Teteskan setetes darah segar di tengah-
tengah kaca objek
ii. Gunakan ujung kaca objek lain untuk
menyebarkan darah disepanjang kaca objek
iii. Dorong kaca penyebar secara cepat dari
bagian tengah ke bagian kiri kaca objek
sehingga tetesan darah tersebut menjadi
ditarik oleh kaca penyebar
b. Apusan tebal
i. Teteskan tiga tetes darah segar pada bagian
kiri kaca objek
ii. Baurkan darah dengan ujung kaca objek lain
dan buat apusan dalam bentuk bulatan
dengan diameter 1 cm
iii. Biarkan mengering. Jangan ditiup atau
mengibas-ibas kaca objek
10. Tekan darah bekas penusukan dengan bola kapas
kering sampai darah berhenti
11. Ketika darah sudah mengering, berikan label pada
kaca objek dan kirimkan ke laboratorium
12. Lepas sarung tangan, cuci tangan dan buang alat
pada tempat yang seharusnya
b) Sikap
V Evaluasi Evaluasi respon dan perasaan klien
VI Dokumentasi Catat tanggal dan waktu pembuatan sediaan, tuliskan
nama pembuat sediaan

STANDARD OPERATING
STIKes Santo Borromeus PROCEDURE
Jln. Parahyangan Kav. 8 Blok B No. 1 Pemberian Darah
Kota Baru Parahyangan 40558 (Transfusi Darah)
Phone: 022-6803961, Fax: 022-
6803963
Nama Tindakan Keperawatan Pemberian Darah (Transfusi Darah)
Definisi Tranfusi darah adalah pemberian darah utuh atau
komponen apapun dari darah dari donor yang cocok
untuk mengoreksi atau untuk terapi kondisi klinis
apapun.
Tujuan a) Mengembalikan volume darah dalam sirkulasi
b) Mengoreksi defisiensi trombosit dan faktor koagulasi
darah
c) Menoreksi anemia
No. Komponen Kriteria Kerja
I Pengkajian a. Tanda vital dasar; status sitkulasi dan pernapasan
b. Status kulit (mis, ruam)
c. Program dokter mengenai jenis, jumlah, dan
kecepatan pemberian darah
d. Ukuran kateter IV atau kebutuhan untuk insersi
kateter
e. Nilai laboratorium dasar, seperti hitung darah
lengkap, golongan darah dan pencocokan darah
(cross-match)
f. Riwayat transfuse darah dan reaksi (termasuk jenis
reaksi, penanganan dan respons klien terhadap
penanganan)
g. Penolakan agama atau penolakan pribadi lain atas
keputusan bahwa klien harus menerima darah
h. Kompatibilitas klien terhadap darah
II Diagnosa Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
Keperawatan a. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
kelemahan (terkait dengan rendahnya hemoglobin dan
hematocrit)
b. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan
perdarahan
c. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan
penurunan hemoglobin
d. Resiko cedera yang berhubungan dengan reaksi
tranfusi
e. Defisisnsi pengetahuan yang berhubungan dengan
prosedur dan tanda serta gejala yang harus dilaporkan
III Perencanaan a) Persiapan alat
1. Set transfuse darah
2. NaCl 0,9%
3. Darah / komponen darah steril dalam wadah yang
sesuai
4. Kanul No:18/19 (dewasa)
5. Swab alkohol/iodin (desinfektan)
6. Kasa Steril
7. Turniket
8. Plaster
9. Gunting
10. Perban gulung dan bidai (opsional)
11. Tiang infus
12. Kantung sampah/nierbeken
13. Sarung tangan sekali pakai
14. Kantung penekan (opsional pada kasus perdarahan
berat)
15. Wadah bahan
b) Persiapan klien
1. Memberi tahu prosedur tindakan kepada klien
2. Melakukan informed concent
3. Memonitor tanda-tanda vital
4. Cocokan data klien di kantong dengan data yang
ada dilembar observasi
5. Kosongkan Urobag
IV Pelaksanaan a) Langkah kerja
1. Periksa instruksi dokter, kondisi pasien, dan
riwayat ransfuse/ reaksi infus, alas an transfuse
saat ini,dll.
2. Identifikasi pasien
3. Periksa persediaan darah pada bank darah
4. Jelaskan prosedurnya kepada pasien, perlunya
ransfuse, produk darahyang akan diberikan,
perkiraan waktu yang dibutuhkan, hasil yang
diharapkan, dll.
Tekan perlunya pasien untuk segera melaporkan
gejala yang tidak biasa
Mintalah ijin dari pasien
5. Ambil darah dari bank darah sesuai peraturan
institusi. Jika ransfuse tidak dapat segera
dilakukan, kembalikan ke bank darah. Darah yang
berada diluar lemari es selama lebih dari 30 menit,
diatas 10 derajat cekcius tidak dapat digunakan
kembali.
6. Anjurkan pasien untuk buang air besar dan kecil
serta bantu kembali ke posisi nyaman. Tampung
bahan urine.
7. Berikan privasi
8. Cuci tangan dan keringkan tangan
9. Periksa tanda vital dan catat
10. Pakai sarung tangan sekali pakai
11. Masukan kanul I.V (18G/19G) bila belum
dipasang sebelumnya ke dalam vena perifer yang
besar dan mulai infus cairan NaCl 0,9% dengan
menggunakan set ransfuse darah.
12. Inspeksi produk darah
13. Hangatkan darah jika diperlukan dengan
menggunakan penghangat darah khusus atau
rendam sebagian didalam air suam suam kuku.
14. Jika produk darah sudah benar, hentikan aliran
NaCl dengan menutup klem rol. Pindahkan taji
penusuk dari wadah NaCl dan tusukan taji ke
dalam wadah darah.
15. Mulai infus produk darah secara perlahan dengan
kecepatan 25 sampai 50 mL perjam selama 15
menit pertama.
16. Tingkatkan kecepatan infus bila tidak ada efek
samping. Tetap berada dalam batas aman.
17. Periksa kondisi pasien setiap 30 menit.
18. Selesaikan transfuse dan berikan NaCl jika ada
efek samping yang timbul.
19. Buang wadah dan set produk darah pada tempat
yang seharusnya
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan
22. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
b) Sikap
V Evaluasi a. Hasil tercapai: Tekanan darah, denyut nadi
pernapasan dan suhu tubuh klien berada dalam
rentang normal dalam 24 jam
b. Hasil tercapai: Aktivitas klien meningkat sehingga
dapat berjalan dilorong tanpa mengalami dyspnea
c. Hasil tercapai: Klien memperlihatkan sirkulasi yang
adekuat, seperti yang dibuktikan dengan waktu
pengisian kapiler selama 2 sampai 3 detik, membrane
mukosa berwarna merah muda, kulit kering dan
hangat.
VI Dokumentasi Produk dan volume yang ditransfusikan, nomer
identifikasi, dan kelompok darah:
Waktu pemberian: waktu mulai dan selesai
Nama dan tanda tangan staf perawat yang melakukan
prosedur dan kondisi pasien.

STANDARD OPERATING
STIKes Santo Borromeus PROCEDURE
Jln. Parahyangan Kav. 8 Blok B No. 1 Memberikan Suntikan
Kota Baru Parahyangan 40558 Intradermal (IC)
Phone: 022-6803961, Fax: 022-
6803963
Nama Tindakan Keperawatan Memberikan Suntikan Intradermal (IC)
Definisi Penyntikan intradermal adalah pemberian obat ke dalam
lapisan dermis kulit.
Tujuan a) Melakukan uji sensitivitas
b) Melakukan uji tuberculin
c) Memberikan vaksinasi
No. Komponen Kriteria Kerja
I Pengkajian a. Resep obat
b. Kebijakan atau protokol institusi khusus untuk tes
kulit
c. Kondisi kulit klien
d. Alergi yang dialami klien
II Diagnosa Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
Keperawatan a. Resiko cedera yang berhubungan dengan sensitivitas
alergen
III Perencanaan a) Persiapan alat
1. Kartu obat
2. Obat dalam vial/ampul
3. Sarung tangan bersih
4. Spuit dan jarum steril (Spuit tuberculin atau spuit 1
mL. Jarum ukuran 26-30 gauge.
5. Swab alkohol
6. Nampan ginjal
b) Persiapan klien
1. Memberikan penjelasan pada pasien tentang
maksud tujuan tindakan
2. Memposisikan pasien supinasi, pronasi, atau duduk
dengan area injeksi terbuka
IV Pelaksanaan a) Langkah kerja
1. Periksa instruksi dokter terkait pemberian obat dan
identifikasi pasien.
2. Jelaskan prosdurnya kepada pasien, tujuan, lokasi
penyuntikan dan apa yang dilakukannya.
3. Cuci tangan
4. Siapkan ampul/vial
5. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
6. Kumpulkan peralatan ditepi ranjang pasien
7. Posisikan pasien dan cari lokasi penyuntikan
intradermal (bagian dalam lengan bawah, dada atas
atau punggung atas dibawah scapula
8. Bersihkan area tersebut dengan swab alkohol
dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar.
Biarkan kulit mengering. Letakkan kapas di
nampan bersih untuk digunakan kembali ketika
menarik keluar jarum.
9. Buka penutup jarum dengan tangan yang tidak
dominan dengan menariknya secara cepat
10. Gunakan tangan yang tidak dominan untuk
meregangkan pada lokasi penyuntikan
11. Posisikan jarum hamper sejajar dengan kulit
pasien (15 derajat) dan tusukan ke dalam kulit
sehingga ujung jarum dapat dilihat lewat kulit.
Masukkan hanya sekitar 3mm.
12. Suntikan obat secara perlahan (0,01-0,1 mL)
Amati timbulnya lepuh/blister. Jika tidak timbul
Tarik jarum sedikit dan suntikkan obatnya.
13. Tarik jarum dengan cepat dalam sudut yang sama
dengan ketika jarum ditusukkan.
14. Jangan memijat area tersebut.
15. Jangan tutup jarum kembali. Buang spuit jarum
padatempat yang seharusnya
16. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
17. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
18. Dokumentasikan
19. Gambar sebuah lingkaran mengelilingi lokasi
penyuntikan menggunakan pena biru/hitam.
b) Sikap
V Evaluasi Hasil tercapai: klien tidak memperlihatkan tanda-tanda
reaksi local atau sistemik
VI Dokumentasi Hal yang harus dicatat pada lembar laporan:
a. Nama alergaen atau toksin, dosis, area injeksi, dan
rute pemberian
b. Indikator reaksi sistemik atau lokal
c. Temuan abnormal diarea kulit local
d. Hasil pengujian setelah 24 sampai 48 jam pemberian

Anda mungkin juga menyukai