Anda di halaman 1dari 2

F-BAYI TABUNG (6)

MOH. JUNAIDI/JPRM
BAHAGIA: Keluarga Aisyah dan Rifki Utoyo kini semakin lengkap dengan kehadiran Ahmad
Rifansyah dan Khadijah Adzkia. Dua anak dari hasil metode bayi tabung.

Pasutri yang Berhasil Jalani Metode Bayi Tabung


Anak Pertama Dijuluki Bayi Mahal, Kedua Diskon 11.11

Kehadiran anak dalam sebuah keluarga adalah kebahagiaan besar. Bahkan, selain untuk ibadah,
keturunan adalah tujuan utama dari penikahan. Tetapi, tidak semua pasangan yang sudah menikah
bisa langsung dikarunia buah hati. Itulah yang dialami pasangan suami istri asal Dusun
Karangkajen, Desa Kebunan, Kota Sumenep.

MOH. JUNAIDI, Sumenep, Jawa Pos Radar Madura


SEBUAH gambar bernama kebahagiaan hadir di tengah-tengah kehidupan pasangan suami istri
(pasutri) Rifki Utoyo, 38, dan Aisyah Fiyanti, 37. Keduanya melewati ujian berat saat awal-awal
menikah.
Ujian berat itu semakin lengkap saat keduanya jadi buah bibir tetangga. Sebab, pasutri yang satu
ini kerap dibanding-bandingkan dengan pasutri lainnya yang menikah belakangan, tapi lekas punya
momongan.
Kesabaran Rifki dan Aisyah sedang diuji. Bukan karena usaha yang dilakukan Rifki dan Aisyah
minim, tapi kuasa Tuhan memang berada di atas keinginan manusia. Mengutip ungkapan Gus Baha
dalam suatu kesempatan, Tuhan akan mengabulkan doa-doa dan keinginan kita, ketika kita sudah
siap. Bukan ketika kita menginginkannya.
Aisyah menuturkan, agar terlihat sama dengan keluarga yang lain, dirinya menempuh berbagai
usaha. Mulai dari terapi, konsultasi medis, dan lain sebagainya. Tetapi hasilnya nihil.
Aisyah harus menerima kenyataan hasil pemeriksaan medis, bahwa perempuan kelahiran 31 Juli
1984 itu mengalami polycystic ovaries (PCO) atau biasa dikenal dengan kista ovarium (ovarian
cysts). Sementara suaminya nomal-normal saja.
”Untuk hamil, saya sulit,” kata Aisyah kepada JPRM saat ditemui di rumahnya, Senin (22/11).
Kesedihan yang sejak lama memayungi setiap langkah keduanya kini sirna sudah. Sebab, rumah
berpagar besi abu-abu, yang berada tepat di pertigaan gang Sapeken I itu, kini sudah ramai dengan
tangis bayi. Bayi tersebut bernama Ahmad Rifansyah (laki-laki) dan Khadijah Adzkiya
(perempuan).
Keduanya benar-benar terharu. Betapa tidak, menikah sejak 2008 silam, baru dianugerahi
keturunan tujuh tahun kemudian. Itu pun dengan cara yang berbeda, yakni dengan metode Frozen
Embryo Transfer (FET). Di Indonesia, istilah tersebut dikenal dengan sebutan bayi tabung.
Proses FET pertama dijalani Aisyah pada 2015 melalui bantuan dokter spesialis yang kini
bertugas di Klinik Morula IVF Surabaya, yakni dr Benediktus Arifin, MPH., SpOG(K). Usai
berkonsultasi, Bene menyarankan agar keduanya menempuh FET.
Sebelumnya, kedua pasangan ini memang sudah melakukan pertimbangan yang matang. Selain
dorongan kuat untuk menggendong anak, semahal apa pun biaya yang harus dibayar, baginya bukan
soal. ”Metode ini sangat mahal biayanya,” kata Aisyah.
Keduanya pun sepakat memenuhi saran dokter. Pada 2015 silam, Aisyah melakukan proses bayi
tabung. Tak disangka, Tuhan benar-benar menjawab keinginan kedua pasutri ini. Tepat pada 5
November 2015, bayi tabung pertama lahir. Membelah tangis bahagia dari mata Aisyah dan Rifki.
”Anak pertama laki-laki namanya Ahmad Rifansyah, dipanggil Evan. Sekarang usianya 6 tahun.
Dia sekolah di TK Pertiwi, Sumenep,” ujarnya.
Hari-hari pasutri ini sudah berjalan normal. Meskipun, masih ada saja kalimat-kalimat tak
terduga menyerang telinga Aisyah dan Rifki. ”Karena lahir dari proses berbeda, Evan ini dijuluki
bayi mahal,” kata Aisyah.
Awal-awal, Aisyah dan Rifki memang terganggu dengan sebutan tersebut. Tapi, toh senyum
Evan mengubur semuanya. ”Awalnya risih, tapi sekarang sudah biasa. Kami sangat bahagia dengan
adanya Evan,” tegasnya.
Pada suatu hari, tanpa diduga, Evan yang tidak lagi bayi menginginkan kehadiran seorang adik.
Barangkali dia butuh teman saat sendiri di rumahnya. Akhirnya, Aisyah dan Rifki kembali
mempertimbangkan untuk melakukan metode yang sama.
Tepat pada 11 November 2021 lalu, Aisyah kembali ke Surabaya dengan tujuan yang sama. Tak
butuh waktu lama. Sebab, untuk penanaman embrio ke rahim Aisyah diambil dari embrio yang
dibekukan pada 2015 silam.
Hasilnya maksimal. Aisyah kembali melahirkan buah hati. Bayi perempuan bernama Khadijah
Adzkiya itu benar-benar melengkapi kehidupan pasangan suami istri tersebut. ”Alhamdulillah,
kebahagiaan kami tak tergambarkan,” ujarnya.
Khadijah kini berada di tengah-tengah keluarga. Bayi mungil itu dijuluki bayi 11.11 (mengacu
pada momen flash shale di salah satu platform belanja online). Tetapi, apa pun julukan yang
diberikan pada kedua bayi tabung itu, bagi Aisyah dan Rifki itu tak jadi masalah.
Bagi keduanya, keberkahan dan karunia Tuhan tidak akan hancur hanya karena urusan kecil di
dunia, apalagi hanya manusia. ”Yang harus kami lakukan sepanjang hidup, mengucap syukur
setinggi-tingginya atas kehadiran Evan dan Khadijah,” tandasnya. (*/rus)

Anak Pertama Dijuluki Bayi Mahal, Kedua Diskon 11.11

Anda mungkin juga menyukai