Anda di halaman 1dari 5

Hubungan antara adat dan proses tujuh

Bulanan terhadap gizi ibu dan calon bayi

A.Latar belakang masalah

Di aceh adat budaya telah dipraktekkan oleh masyarakat secara turun temurun
bahkan telah menjadi sebuah kebiasaan yang tercermin dalam sikap dan perilaku
kehidupan sehari-hari .adat juga merupakan tradisi atau kebiasaan sehari-hari
masyarakat aceh yang dilakukan secara berulang-ulang dan waktu yang lama atau
praktik yang sudah menjadi tradisi masyarakat aceh.Dan adat adalah kebiasaan
kelompok yang telah mendarah daging dalam lingkungannya. Hal ini telah
menjadikan adat sebagai keharusan dan lingkungan kemasyarakatan aceh.

Prosesi adat tujuh bulanan (mumee) adalah suatu acara adat yang dilakukan
oleh masyarakat Aceh sepanjang kehamilan pengantin baru (dara baro). Acara ini
masih banyak dilakukan terutama jika kehamilan anak pertama. Selama tujuh bulanan
(mumee) ada beberapa pantangan dan mitos yang masih di percayai oeleh masyarakat
Aceh. mitos-mitos tersebut masih di kental pengaruh bagi wanita tujuh bulanan
(mumee) di aceh dan harus di jalani untuk di hindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Kepercayaan ini di pengaruhi oleh kehidupan masyarakat aceh zaman dahulu,


yang kehidupan social, agama, ekonomi nya masih sangat percaya dengan hal-hal
gaib.wanita hamil zaman dahulu sangat dijaga sepanjang masa kehamilan hingga
persalinan, ada sebagian wanita hamil tidak di perbolehkan keluar rumah sepanjang
kehamilan dan selama 44 hari setelah melahirkan. Namun mitos-mitos tersebut
nampaknya mulai jarang di temukan pada masyarakat perkotaaan. Hal ini di
pengaruhi oleh kondisi sosial dan teknologi yang semakin berkembang. Di daerah
perkotaan wanita hamil mandiri dan bebas, mereka dapat melakukan segala kegiatan
seperti bekerja,berbelanja, berekreasi bersama teman-teman,tak jarang pula ada yang
berkeluyuran pada malam hari yg mana hal ini jelas dilarang jika ia tinggal di daerah
perdesaan.
1. Adat mumee

Adat mumee adalah bagian dari budaya yang hidup dan berkembang di Aceh
dalam kehidupan sehari-hari. Mumee adalah hamil.hamil adalah mengandung atau
duduk perut. Mumee merupakan bahasa aceh yang bahasa inndonesia nya hamil.
Adat mumee adalah kebiasaan-kebiasaan yang secara berangsur-angsur atau cepat
menjadi adat atau kumpulan dari berbagai kebiasaan yang lebih banyak di artikan
tertuju kepada upacara khusus mumee. Adat mumee yang mentradisikan dilakukan
oleh masyarakat aceh sepanjang masa kehamilan dari bulan pertama sampai
melahirkan. Adat ini masih banyak dilakukan dikalangan masyarakat Aceh terutama
jika kehamilann anak pertama. Adat mumee juga merupakan suatu tradisi yang di
lakukan masyarakat pada masa kehamilan ketiga dan ketujuh.selain itu adat mumee
berbeda-beda. Adat mumee yang dilakukan pada masa ke hamilan ketiga disebut
mee boh kayee. Mee boh kayee di lakukan hari ketiga , karena bulan pertama
dan bulan kedua belum pasti ada kehamilan maka tidak dilakukan di bulan-bulan
tersebut dan alasan lain di lakukan mee boh kayee di bulan ketiga ibu hamil
sudah menginginkan makan buah-buahan yang asam dan manis. Acara mee boh
kayee ini di antarkan oleh pihak linto pada masa bulan ketujuh disebut mee bu
bulan ke 7 merupakan bulan terakhir ganjil bagi ibu hamil. Memang ada bulan ke 8
dan 9, namun bulan-bulan tersebut belum tentu bisa dilaksanakan acara mee bu
karena adanya kelahiran awal atau cepat. Pada bulan ke 7 dilakukan acara mee bu
dari keluarga linto kepada istrinya, besar kecil hidangan nya tergantung kemampuan
nya masing-masing. prosesi mee bu dilakukan oleh sejumlah kaum ibu dari
keluarga suami yang di pimpin oleh istri keuchik, istri tengku, para ibu-ibu
lainnya, para tokoh yang layak patut di gampong. Dalam prosesi mee bu terlebih
dahulu melaksanakan pesijuk. Pesijuk pada ibu hamil gunanya memberikan
keberkahan pada kehamilan. Pesijuk bermakna kebahagiaan, ketenangan,dan
kedamaian yang semuanya dilambangkan dalam percikan air tepung tawar melalui
kuas tangkai dan daun berkhasiat, daun pesijuk, manek manoe, dan naleung
sambo. Ada juga acara tujuh bulanan acranya di buka dengan mendengar ceramah
dari ustad dan kemudian memimpin doa bersama memohon keselamatan untuk si ibu
hamil dan bayi yang di kandungnya dan di amin kan oleh seluruh yang hadir.
2.kepercayaan

Kepercyaan adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai


itu benar nyata. Kepercyaan itu di yakinkan kebenaran nya sehingga ia menjdi
kepercayaan keagamaan atau kepercayaan religius. Kepercayaan religius di yakin
sebagai kebenaran mutlak.kepercayaan adalah suatu yang diyakinkan dan dipercayai
tentang keharusan melaksanakan tradisi mumee.

Kepercayaan saat tujuh bulanan adalah semakin banyak jenis makanan yang
ada semakin baik, agar ibu hamil dapat mencoba semua makanan hingga seluruh
hasrat keinginanya untuk makan makanan tertentu selama hamil terpenuhi. Tetapi
pada perjalanannya acara ini sangat menyita biaya bagi kedua belah pihak dan saat ini
telah di sesuaikan dengan kemampuan finasial keluarga masing-masing. Sebagian
deretan menu yang dibawa biasanya merupakan hasil sumbangan dari sanak saudara
ahli keluarga, ada yang menyediakan lauk pauk, atau aneka kue untuk dibawa
kerumah orang tuan si ibu hamil.

Kesimpulan:
Semua proses yang dilaksanakan pada adat mumee ini banyaknya hantaran
yang dibawa oleh oihak linto tergantung dari kempuannya. Pada acara ini keluarga
linto membawa hantara berupa boh kaye yang di siapkan dalam wadah yang biasa
disebut raga. Raga ini berisi bermacam buah seperti buah anggur, apel, jeruk,
kelengkeng, salak, langsat, duku, pisang, rambutan, semangka, melon dll.begitu pula
dengan adat mee bubanyak nya tergantung dari kemampuan pihak linto. Adapun
yang dibawa nasi dan lauk dan pelengkap lain yang dibawa adalah ayam, daging sapi,
udang, cumi-cumi, kepiting, ikan tongkol,telur ayam, lelur itik, telur puyuh, tiram,
gado-gado, kerupun dan tidak lupa pula di lengkapi dengan kuah khas aceh yaitu
kuah plik u .

Selanjutnya acara mee bu ini juga diisi dengan acara pesijuk untuk dara
baro yang dilakukan oleh pihak linto. Pada acara pesijuk mee bu . dara baro
diberi nasehat dan doa agar proses kehamilannya dan kelahiran berjalan dengan
lancer.

Makna mee bu adalah sebab dibawanya nasi pada acara bulan ke tujuh
karena sang ibu hamil inin makan makanan yang enak-enak serta bersifat makanan
berat,seperti nasi, daging, telur,dan lainnya. Bawaan yang dibawa berupa nasi dan
lain nya memberikan tanda turut bersenang hati dan memberi tanda kasih sayang dan
menciptakan terus kedekatan keluarga. Khusus untuk ibu hamil hantaran mee bu ini
di siapkan dengan istimewa. Alasan mengapa dibawanya nasi di bulan ke 7,karena
bulan ketujuh merupakan bulan terakhir ganjil bagi ibu hamil.memang ada bulan 8
dan 9, namun bulan-bulan tersebut belum tentu bias dilaksanakan acara mee bu yang
dikarenakan adanya kelahiran awal atau cepat. Seperti adanya ibu hamil melahirkan
di bulan ke 8 dan ke 9.

Dan juga acara mee bu ada mitos-mitos yang berkembang mitos-mitos


tersebut berasal dari kebiasaan yang ada di sekitar masyarakat berubah menjadi suatu
hal yang di yakini. Adapun hal yang tidak boleh di lakukan dara baro saat
hamiladalah sebagai berikut:

a. Tidak boleh mandi saat magrib atau senja hari


b. Wanita hamil pantang duduk di pintu
c. Dilarang keluar pada saat magrib
d. Dilarang melilitkan kain di leher ataupun melilitkan benda lain seperti tali dan
benang
e. Dilarang menertawakan orang juling
f. Dilarang makan makanan yang di anggap tajam
g. Dilarang melangkahi parit dan kali

Anda mungkin juga menyukai