Anda di halaman 1dari 7

Makalah Agama Suku

“Lahiran Dalam Adat Tionghoa”

Di Buat Oleh
Kelompok 4
Ciptawati (1122030)
Paskah Wopari (1121004)

Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia


Surabaya
2023
Pasca Melahirkan ala Tionghoa

Ada beberapa budaya yang berbeda dalam menyikapi proses pasca persalinan atau masa

nifas. Cara ini pun juga dilakukan oleh budaya Tionghoa. Wanita yang baru saja melakukan

persalinan diharuskan untuk menjalani masa "karantina" selama 30-40 hari dengan tujuan

untuk memulihkan tubuh.

Tradisi ini dilakukan dengan tujuan membantu para ibu untuk pulih dari kerasnya masa

kehamilan, persalinan dan kelahiran. Selama masa ini, ada aturan yang cukup rumit untuk

merawat diri mereka sendiri.

 Tidak diperbolehkan terkena angin langsung. Ini dikarenakan tulang pasca melahirkan

kembali seperti tulang muda dan tubuh menjadi lemah sehingga lebih rentan.

Meskipun di dalam rumah, selalu memakai celana panjang dan baju lengan panjang.

 Tidak mengerjakan pekerjaan berat. Agar tubuh tidak kelelahan dan memiliki istirahat

cukup, ibu baru tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan berat selain

menyusui bayinya. Diharapkan juga tidak melakukan banyak gerakan baik berjalan,

duduk maupun naik tangga maka biasa ada ibu kandung atau ibu mertua atau bahkan

pengasuh khusus untuk membantu ibu baru mengurus diri dan bayinya.

 Tidak diperbolehkan mandi dengan air dingin dan tidak boleh keramas. Ibu-ibu yang

baru melahirkan sama sekali dilarang untuk menyentuh air dingin, maka harus mandi

menggunakan air hangat dan tidak diperbolehkan sama sekali untuk keramas.
 Makan makanan ciak po (makanan herbal dengan ramuan tradisional Chinese).

Makanan yang diperbolehkan hanya makanan dengan ramuan tradisional yang kaya

akan energi dan protein, untuk memulihkan energi, membantu mengecilkan rahim dan

memperbanyak produksi ASI. Hampir semua lauk dicampur dengan irisan jahe karena

dipercaya dapat menghilangkan angin yang ada di tubuh selama masa kehamilan.

 Minum obat tradisional atau jamu. Berfungsi untuk membersihkan sisa gumpalan

darah yang mungkin masih tertinggal di dalam rahim dan membantu agar luka jahit

lekas kering. Pada intinya, segala tradisi dilakukan agar para ibu baru tetap sehat dan

kuat kembali sehingga tidak ada sakit di kemudian harinya.


Tradisi Unik di China untuk Sambut Kelahiran Bayi

Setiap negara punya tradisi unik dalam menyambut kelahiran bayi, tak terkecuali di China.

Dikenal sebagai negara dengan populasi penduduk tertinggi di dunia, China mempunyai

tradisi unik bernama Man Yue.

Man Yue merupakan perayaan 1 bulan kelahiran bayi. Pada perayaan tersebut, orang tua akan

membuat pesta dan mengundang keluarga hingga tetangga mereka.

Lantas, apa saja yang dilakukan pada tradisi tersebut? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini :

Tradisi Man Yue (1 bulanan)

Membagikan telur merah.

Di acara tersebut, keluarga akan membagikan bingkisan telur merah untuk para tamu. Telur

dipercaya sebagai lambang tahapan kehidupan baru untuk bayi, sedangkan warna merah

melambangkan keberuntungan.

Pembagian telur merah juga ada aturannya sendiri, Mereka akan membagikan telur dengan

angka genap untuk bayi laki-laki dan angka ganjil untuk bayi perempuan.

Memotong rambut bayi

Kemudian, beberapa orang tua akan diminta untuk memotong rambut bayi. Potongan rambut

itu nantinya akan dibungkus dengan kain merah dan dijahit pada bantal bayi. Menurut

kepercayaan masyarakat China, hal ini akan membuat bayi tumbuh menjadi anak yang

pemberani.
Memberikan angpao dan perhiasan

Tak hanya itu, tamu yang datang juga akan memberikan kado untuk bayi. Umumnya mereka

akan memberikan angpao untuk bayi laki-laki dan berbagai perhiasan untuk bayi perempuan.

Tradisi ini berawal dari angka kematian bayi di China pada zaman dulu yang cukup tinggi

sebelum berusia 1 bulan. Sehingga, masyarakat percaya bahwa bayi yang sudah bertahan

hingga 1 bulan akan hidup dengan usia yang panjang. Oleh sebab itu, mereka akan

mengadakan pesta sebagai bentuk rasa syukur apabila bayi mereka berusia 1 bulan.

Pendapat lain mengatakan, ketika seorang bayi sudah bisa melewati 1 siklus gelap dan

terang atau tanggal 1 dan 15 pada penanggalan Imlek, maka dipercaya bayi itu cukup kuat

untuk tumbuh hingga usia dewasa.

Awalnya, tradisi ini hanya dilakukan untuk bayi laki-laki saja. Mengingat, pentingnya anak

laki-laki dalam tradisi Tionghoa sebagai penerus marga keluarganya. Namun, perayaan

tersebut kini kerap diadakan baik untuk bayi laki-laki maupun perempuan.

Perayaan Man Yue juga sebagai ajang pengenalan nama bayi kepada para tamu. Ini

juga menjadi momen kembalinya ibu ke lingkungan sosial setelah beristirahat total selama 1

bulan usai melahirkan. Masyarakat setempat percaya, wanita akan berada pada kondisi tubuh

paling lemah sepanjang hidupnya setelah melahirkan.


Kesimpulan

Dalam adat Tionghoa biasa diadakan upacara syukuran (Man Yue) bagi anak yang telah di

lahirkan dengan membagikan telur merah, karena telur dianggap sebagai lambang dari awal

kehidupan. Tradisi ini juga masih terlihat pada keluarga keturunan Tionghoa di Indonesia,

dimana pada saat bayi berusia satu bulan, keluarga dari bayi tersebut akan mengirimkan

sepekat telur merah dan kue kepada sanak saudara atau kerabat yang memberikan kado

kepada sang bayi ketika bayi tersebut lahir.


Referensi
www.thoughtco.com

Anda mungkin juga menyukai