Anda di halaman 1dari 12

ASPEK SOSBUD

KEHAMILAN
Nama Kelompok :
1. Derfina Luminata Ende (191151005)
2. Endang Dwi Larasati (191151007)
3. Siti Nur Indah (191151023)
4. Tiara Sekar B (191151026)
DEFINISI KEHAMILAN :
• Wiknjosastro (2009),
Mendefinisikan kehamilan sebagai suatu proses
yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum
sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu
dihitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT).
KEBIASAAN YANG DILAKUKAN SAAT HAMIL
1. Membawa benda-benda tajam seperti gunting, peniti yang diikatkan pada baju atau
pakaian dalam ibu hamil menjaga ibu dan bayinya dari gangguan roh jahat dan makhluk
halus
2. Banyak bergerak dan jalanjalan terutama pada pagi hari saat udara masih segar supaya
persalinannya lancer
3. Ibu yang hamil tua, dianjurkan untuk sering melakukan gerakan menungging termasuk
mengepel lantai dengan menggunakan tangan supaya janin yang di dalam kandungan
cepat turun dan membuka jalan lahir serta membuat persalinan lancar tanpa kesulitan
4. Ibu hamil yang berambut panjang dianjurkan untuk mengikat rambutnya supaya
kelihatan rapi danbersih
5. Dianjurkan untuk makan lebih banyak dan lebih sering, banyak mengkonsumsi sayuran,
buahbuahan, susu dan makanan bergizi supaya ibu dan bayi yang dikandungnya sehat
6. .Dianjurkan untuk makan daun galing yaitu tumbuhan sejenis pakis yang mengandung
banyak lendir Memperlancar proses persalinan
7. Dipijat (bahasa sunda:‘disangsurkeun’) Supaya bayi tidak turun ke bawah dan posisi bayi
tidak berubah
LARANGAN-LARANGAN PADA IBU HAMIL
1. Memakai pakaian yang sobek bayinya akan cacat
2. Keluar dan jalan-jalan di malam hari akan diikuti dan diganggu oleh roh-roh
halus
3. Duduk di bangbarung (depan pintu) susah pada saat melahirkan
4. Duduk di teras rumah dengan kaki ngarumbay (berselonjor ke tanah)
menghambat kelahiran sang bayi
5. Duduk di atas batu menghambat kelahiran sang bayi
6. Duduk di sembarang tempat menghambat kelahiran sang bayi
7. Melilitkan handuk di leher tali pusat/ari-arinya melilit
8. Melihat orang yang sedang membolongi sesuatu ada bekas bolongan di
telinga anak
9. Makan es menyebabkan besar saat bayi dan lama-lama menjadi kecil
10. Makan bakso menyebabkan bayi besar
11. Makan jengkol bayi yang lahir akan bau.
12. Makan nenas menyebabkan keguguran.
13. Makan ikan asin mengakibatkan gatal pada ibu.
14. Makan ikan tongkol dan sarden mengakibatkan
perdarahan.
15. Makan pisang mengakibatkan rahimnya keluar.
16. Makan mie mengakibatkan rahimnya keluar.
17. Makan nangka mengakibatkan rahimnya keluar.
18. Memakan buah-buahan yang menyatu/berdempet
Mengakibatkan bayi yang akan dilahirkan kembar siam.
UPACARA ADAT PADA MASA KEHAMILAN DI JAWA

 Upacara satu bulanan


Dalam upacara satu bulanan ini diperingati dengan membuat semacam bubur sum-sum.
Hidangan ini sebagai pertanda awal kehamilan. Biasanya dibagikan kepada tetangga kiri kanan
dengan permohonan doa agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam memulai kehamilan.
Dari pandangan kebidanan : Bubur ini sangat baik untuk ibu hamil awal, terlebih bila ada
keluhan mual muntah, makanan lunak dengan kandungan manis dari gula asli akan memberi
asupan kalori dan mempermudah pencernaan terutama saat ibu hamil enggan menikmati berbagai
macam jenis makanan beraroma tajam. Bubur dari bahan katul yang diproses secara tradisional
sangat kaya akan vitamin B1 yang dibutuhkan ibu hamil. Makan bubur ini bersama dengan para
tetangga juga memberi dukungan psikologis bahwa semua orang terlibat memperhatikan dan
terlebih dukungan spiritual.
UPACARA DUA BULANAN
• Pada saat peringatan usia hamil dua bulan, ibu hamil akan dibuatkan beberapa jenis sajian yang lebih
komplit. Yakni nasi tumpeng, urap - urap lengkap dari sayur mayur segar. Ada beberapa aturan mengenai
jenis sayuran yang dipilih dan jumlah macamnya setiap daerah mempunyai ketentuan yang beda, yang
pasti jumlahnya ganjil.
Dalam pandangan kebidanan : Tumpeng ini merupakan salah satu cara penyajian makan bersama
yang menggugah selera dan sangat baik untuk membantu meningkatkan selera makan ibu hamil, tumpeng
juga memberi sebuah perlambang adanya dukungan para sanak keluarga dan tetangga untuk bersama sama
mengadakan doa syukuran bagi ibu hamil. Sedangkan sayur mayur segar terutama berwarna hijau sangat
baik bagi ibu hamil trimester pertama, karena dalam sayur mayur hijau terkandung asam folat alami yang
berguna mencegah kecacatan pada janin. Keberadaan bubur beras yang manis sangat baik pula bagi ibu
hamil yang menginginkan kudapan atau makanan selingan sebagai pembuka sebelum menyantap menu lain
 UPACARA TIGA BULANAN ATAU MADEKING
• Pada upacara Madeking ini dihidangkan aneka jenis makanan yang berupa ketupat lalu nasi gurih, kali
ini nasi berwarna kuning dengan mencampur air kunyit saat menanak nasi dan di beri garam sedikit
dan santan sebelum dikukus. Untuk lauk pauk sudah lebih lengkap dan bervariasi, ada sambal goreng
ati rempela, daging sapi dan sebagai kudapan dibuatkan kue apem.

Dari pandangan kebidanan : Nasi gurih dan ketupat sebagai hidangan ibu hamil adalah salah
satu cara kreatif untuk membangkitkan selera makan ibu hamil agar terpenuhi kebutuhan kalori.
Kebutuhan protein sudah mulai diberikan seiring adanya peningkatan selera makan
UPACARA TUJUH BULANAN.
Upacara yang biasa dikenal dengan tingkeban dan Mitoni ini masih sering kita jumpai di
masyarakat. Hidangan khas yang paling dinantikan para tamu adalah rujak dan dawet atau cendol beras.
Menurut tradisi, bila rasa dawet dan rujaknya sedap berarti anaknya perempuan dan bila saat upacara
membelah kelapa muda air kelapa muncrat tinggi berarti anak dalam kandungan perempuan. Sedangkan
untuk hidangan makanan yang diadakan merupakan suatu sajian yang semakin komplit berbagai protein
nabati dan hewani, berbagai sumber jenis zat kalori disertakan. Dengan harapan bahwa ibu hamil
senantiasa selamat dan terjaga baik kondisi kesehatannya diiringi doa doa para sanak keluarga dan
tetangga.
Dari pandangan kebidanan : Upacara 7 bulanan ini hanya dilakukan pada kehamilan pertama kali
dan merupakan dukungan bagi ibu hamil dimana dalam masa kehamilan trimester tiga, ibu hamil
mengalami perubahan bentuk tubuh, biasanya bertambah gemuk dan merasa tidak cantik. Namun tradisi
masyarakat justru mengangkat rasa percaya diri dan memperbaiki body image seorang ibu hamil agar
tampak begitu mempesona dalam upacara siraman dan mandi bunga. Ibu hamil didandani dengan roncean
bunga melati dan ganti jarik 7 kali
 UPACARA DELAPAN BULANAN
• Pada upacara ini, dihidangkan simbol bulus angrem ( kura kura sedang mengerami telur ). Uniknya
hidangan terbuat dari klepon yakni adonan tepung ketan diwarnai pandan hijau dan diberi gula parut di
dalamnya. Setelah matang klepon disusun dalam piring lalu di atasnya di telungkupkan kue serabi.
Pandangan kebidanan : Dalam penyajian kudapan ini memberi makna simbolik dan dukungan
mental bagi ibu hamil dimana ia harus hati- hati menjaga kehamilan yang memasuki trimester ke tiga.
Seperti perilaku positif seekor kura-kura yang setia mengerami telur-telur bakal anak anaknya. Kehamilan
merupakan anugerah sekaligus menuntut tanggung jawab seorang calon ibu agar menjaga janin dalam
kandungannya
 UPACARA 9 BULANAN
• Dalam upacara ini diadakan doa untuk mohon keselamatan dan kelancaran
persalinan, dimana hidangan yang dibuat dinamakan bubur procot. Bubur ini
dibuat dari tepung beras, gula merah dan santan
Dalam pandangan kebidanan : Semua yang dilakukan dalam simbolik
sajian ini ini erat kaitannya dengan dukungan mental bagi ibu yang akan bersalin.
Menanamkan sugesti diri yang positif. Tak lupa disertai doa dari sanak keluarga
dan para tetangga. Harapan bahwa menjelang proses persalinan tak kurang suatu
apapun, ibu hamil melaluinya dengan tenang dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai