Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH KASUS PELAYANAN KESEHATAN

Bantu Aborsi, Bidan di Boyolali ini Mengaku Dibayar Rp 4 juta

1) NAMA KELOMPOK : THAREQ EKA DZULFIKAR


2) TITANIA DELLA ROSALIA
3) VEGA MELATI PUTRI
4) VIRGIE CHANDRA PUTRA
5) WADI BAGUS WINATA
6) WARTINI
7) WIMA ZULFAZILA
8) YESI KUMALA SARI
9) YOSEFUS BUDIMAN PARERA
10) ZARA AULIA RAHMADANI
Polres Boyolali menetapkan seorang bidan karena diduga terlibat dalam praktek
aborsi. Tersangka Arin Sugesti (33), bidan yang bekerja di sebuah rumah sakit di
Solo itu membantu menggugurkan kandungan Reni Eka Saputri. Bagaimana
caranya?

"Saya kasih satu pil (untuk menggugurkan kandungan)," kata Arin Sugesti di
Mapolres Boyolali, di Jl Solo-Semarang, Mojosongo, Kamis (4/1/2018).

Satu pil tersebut diberikan kepada Reni, pada Selasa (2/1/2018) pagi. Kemudian
pada Selasa malam, warga Dukuh Tegalsari, Desa Canden, Kecamatan Sambi,
Kabupaten Boyolali melahirkan bayi yang semestinya belum lahir tersebut.

"Saya ke sana (rumah Reni), bayinya sudah keluar. Sudah dalam keadaan

meninggal dunia," jelasnya.

Tersangka ini mengaku mendapatkan pil tersebut mengambil dari rumah sakit sakit

tempat dia bekerja. Dia mengaku, pil itu merupakan obat sisa.

"Ada sisa satu saya ambil," ucap dia.

Lebih lanjut Arin mengaku, sebelumnya dia sama sekali tidak mengenal Reni. Bidan

warga Desa Catur, Kecamatan Sambi, Boyolali itu mengaku dikenalkan oleh

seseorang pria berinisial B.

"Saya ditelepon sebelum tahun baru lalu, katanya ada yang minta dibantu

menggugurkan kandungan. Sebenarnya saya sudah tidak mau," imbuhnya.

Saat meminta bantuan menggugurkan kandungan itu, kata dia, Reni mengaku usia

kandungan baru 2 bulan. Untuk membantu melakukan aborsi tersebut, tersangka

mengaku mendapat imbalan dari tersangka Reni sebesar Rp 4 juta.


"Uangnya masih ada sekarang, masih saya bawa," imbuhnya.

Setelah bayi itu keluar atau lahir pada Selasa malam lalu, Arin pun kemudian datang

ke rumah Reni. Dia pun mengaku kaget melihat kondisi bayi yang sudah komplit

tersebut. Menurutnya setelah melihat bayi yang sudah meninggal itu diperkirakan

umur kandungan 5 bulan lebih.

Atas perbuatannya tersebut, dia pun kini harus berurusan dengan polisi. Arin dan

Reni sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Boyolali dalam kasus aborsi

tersebut. Mereka dikenakan Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,

yakni pasal 194.

"Dengan berlakukan UU kesehatan (lex specialist), maka bagi pelaku maupun

pembantu aborsi sama-sama dikenakan ancaman pidana yang diatur dalam Pasal

194 UU kesehatan. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun dan denda paling

banyak Rp 1 miliar," kata Aries Andhi.

Selain itu, bagi pelaku aborsi yakni tersangka Reni dikenai Pasal 346 KUHP dengan

ancaman hukuman 4 tahun. Sedangkan Arin, yang membantu menggugurkan

kandungan juga dikenai Pasal 348 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun

penjara.

"Kasus ini masih terus kami kembangkan," tandas Aries.

Anda mungkin juga menyukai