Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ria Malga Sari Faradilah

Nim : G70119036
Kelas : A
Judul : Sediaan yang Memerlukan penyimpanan Khusus

1. Berikan 3 contoh bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) dan cara penyimpanannya !
Jawaban :
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan konsentrasinya
atau jumlahnya baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan
lingkungan hidup. Bahan-bahan ini menghasilkan suatu sisa yang dapat merusak
lingkungan hidup yang disebut Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Bahan kimia, obat
kanker (sitostatika), reagensia, antiseptik dan disinfektan, limbah infeksius, bahan
radioaktif, insektisida, pestisida, pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis
merupakan contoh limbah B3 rumah sakit.
 Obat kanker (sitostatika); Obat sitotoksik harus disimpan sesuai dengan code obat.
Reconstituted obat sitotoksik akan disimpan seperti yang ditunjukkan oleh label pada
obat-obatan. Obat-obatan sitotoksik disimpan dalam kulkas terkunci yang harus berada
di 2-8 °C dan pada suhu kamar (di bawah 25 °C) harus disimpan dalam lemari terkunci
di ruang yang sesuai untuk penyimpanan obat-obatan.
 Obat radioaktif adalah obat berbahan dasar radioaktif yang dimaksudkan untuk
keperluan diagnostic maupun pengobatan pasien. Penyimpanannya harus ditempat yang
cukup untuk memproteksi radiasi, tidak tercampur dengan bahan lainnya yang dapat
membahayakan, packing/kemasan dari bahan radioaktif harus mengikuti ketentuan
khusus yang telah ditetapkan dan keutuhan kemasan harus dipelihara.
 Bahan bersifat karsinogenik; penyimpanan bahan yang bersifat karsinogenik ini yaitu
pada ruangan yang memiliki suhu ruang yang rendah dan ventilasi yang baik, bahan
yang bersifat karsinogen (menyebabkan kanker) harus disimpan di dalam wadah yang
kedap udara dan anti kimia (chemical resistant); hal ini untuk mencegah uap bahan
tersebut keluar wadah dan mencegah kebocoran. Bahan yang bersifat karsinogen harus
disimpan jauh dari bahan yang mudah terbakar dan jauh dari asam.
2. Jelaskan mengenai gas medis dan cara penyimpanannya!
Jawaban :
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan
medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan pada sarana
pelayanan kesehatan meliputi : Oxygen (O2), Nitrous Oksida (N2O), Nitrogen (N2),
Karbon dioksida (CO2), Cyclopropana (C3H6) , Helium (He), Udara tekan (Compressed
Air) (Medical Breathing Air) dan Mixture gas.
 Nitrogen; Cara penyimpananya yaitu didalam tangki Nitrogen cair harus disimpan di
dalam sebuah tanki khusus yang memiliki sistem insulasi yang kedap udara atau
vakum, dan Tanki tempat penyimpanan nitrogen cair harus dilengkapi dengan
instrumentasi untuk pengendalian tekanan seperti safety valve. Dan gas yang berisi dan
yang kosong harus di bedakan agar mempermudah pengamabilan tabung gas
berikutnya.
 oksigen; tempat penyimpanan botol gas oksigen-asetilen haruslah berada dilokasi yang
tahan api, berventilasi, sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara langsung.
Penyimpanan harus dalam kondisi berdiri dan terikat satu persatu untuk menghindari
bahaya jatuh, pisahkan botol oksigen dengan botol asetilen (jangan dicampurkan) juga
harus dipisahkan antara yang penuh/full.
Berikut cara penyimpanan gas medis dirumah sakit :
1. Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan
dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan.
2. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medis dibedakan tempatnya.
3. Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk
memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
4. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik, dan oli atau
sejenisnya.
5. Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji kepada produsen, untuk
mengetahui kondisi gas medis tersebut.
3. Berikan 3 contoh obat antikanker dan cara penyimpanannya !
Jawaban :
Senyawa sitotoksik merupakan suatu senyawa atau zat yang dapat merusak sel normal
atau sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan dari sel tumor maligna.
Senyawa sitotoksik berpotensi sebagai obat antikanker dengan cara mengambat
pertumbuhan sel kanker.
a. Doksorubisin; Cara menyimpan doxorubicin yang tepat adalah meletakkannya pada
suhu ruangan serta jauh dari paparan cahaya dan kelembaban.
b. Bleomisin; Simpan pada suhu antara 2-8°C. Lindungi dari cahaya matahari langsung.
c. Mitomisin; Simpan obat di temperatur ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung.
Jangan membekukan obat kecuali diperlukan oleh brosur kemasan.

Obat sitotoksik harus disimpan sesuai dengan code obat. Reconstituted obat sitotoksik
akan disimpan seperti yang ditunjukkan oleh label pada obat-obatan. Obat-obatan
sitotoksik disimpan pada:
1. Dalam kulkas terkunci yang harus berada di 2-8 °C.
2. Pada suhu kamar (di bawah 25 °C) harus disimpan dalam lemari terkunci di ruang yang
sesuai untuk penyimpanan obat-obatan.

4. Berikan 3 contoh obat narkotik dan psikotropika serta cara penyimpanannya !


Jawaban :
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik itu
sintetis maupun semi sintetis. Zat ini memicu beberapa efek seperti penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
menyebabkan ketergantungan. Contoh obat narkotika yaitu morfin, heroin dan kokain.
Sementara psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang bukan
narkotika. Zat ini kemudian memberikan pengaruh selektif pada susunan saraf pusat,
sehingga menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh obat
psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu dan nipam. Jadi bisa disimpulkan, narkotika
termasuk obat untuk mengurangi rasa nyeri, sementara psikotropika memengaruhi sifat
dan perilaku seseorang.

Penyimpanan Narkotika yang ada di apotek harus disimpan sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh MenteriKesehatan (Pasal 16 Undang-undang No. 9 tahun 1976). Sebagai
pelaksanaan pasal tersebut telah diterbitkan PERMENKES RI No.
28/MENKES/PER/I/1978 tentang Tata Cara Penyimpanan Narkotika, yaitu padapasal 5
yang menyebutkan bahwa apotekharus mempunyai tempat khusus untuk penyimpanan
narkotika yang memenuhi persyaratansebagai berikut:
1. Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
2. Harus mempunyai kunci yang kuat.
3. Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan, bagian pertama
dipergunakanuntuk menyimpan morfin, petidin, dan garam-garamnya, serta persediaan
narkotika; bagiankedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang
dipakai sehari-hari.
4. Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran kurang dari 40 x 80 x 100 cm,
maka lemari tersebut harus dibaut pada tembok atau lantai.
Pada pasal 6, dinyatakan sebagai berikut:
1. Apotek dan rumah sakit harus menyimpan narkotika pada tempat khusus sebagaimana
yangdimaksud pada pasal 5, dan harus dikunci dengan baik.
2. Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang lain selain narkotika.
3. Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung jawab/asisten
apotekerataupegawai lain yang dikuasakan.
4. Lemari khusus harus ditaruh pada tempat yang aman dan tidak

Anda mungkin juga menyukai