914-Article Text-3469-2-10-20210317
914-Article Text-3469-2-10-20210317
1, 2, 3, 4)
D3 Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin
Abstrak
Pemuatan batubara atau loading adalah tahapan terakhir dari kegiatan produksi pertambangan
dan telah siap untuk penjualan. Proses pemuatan batubara menuju tongkang di PT. Sembilan Saudara
Energi memiliki dua metode yaitu, menggunakan Wheel loader John Deere 744k dan Dump truck
HINO 500 FM 260 TI. Data produktifitas pemuatan didapatkan dengan pengamatan langsung
dilapangan, yaitu data cycle time dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedua alat yang
digunakan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, rata-rata dari efisiensi kerja dan produktifitas kerja
alat muat Wheel loader John Deere 744 k adalah 83% dan 867,6 ton/jam. Sedangkan rata-rata efisiensi
kerja dan produktifitas kerja alat muat Dump truck HINO 500 FM 260 TI adalah 80% dan 104,31
m3/jam. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan metode pemuatan menggunakan Wheel loader
John Deere 744k lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan Dump truck HINO 500 FM 260
TI.
85
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 12, No. 2, Desember 2020 : 85-90
ISSN 2442-7764 (Online)
86
Jurnal POROS TEKNIK Volume 12, No. 2, Desember 2020 : 85-90 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)
produksi satu unit dari awal sampai akhir dan penilaian terhadap pelaksanaan suatu
kegiatan ini dilakukan secara berulang. Dalam pekerjaan.
pekerjaan ini ada beberapa kegiatan yaitu Adapun rumus untuk menghitung efisiensi
menggali, memuat, memindahkan, kerja alat muat dari Wheel loader John Deere
membongkar muatan, dan kembali lagi pada 744k sebagai berikut :
proses kegiatan awal yaitu menggali,begitu
terus secara berulang. Setiap alat berat yang 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (3)
𝐸= 𝑥 100%
bekerja mempunyai kemampuan memindah 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
material per siklus. Adapun waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu siklus 2.4.5. Efisiensi kerja alat HINO 500 FM 260
kegiatan tersebut. Gerakan yang dilakukan TI
dalam satu siklus akan berbeda tergantung Adapun rumus untuk menghitung efisiensi
pada jenis alat angkut yang digunakan. kerja alat muat Dump truck HINO 500 FM 260
Untuk perhitungan jenis alat angkut Wheel TI yaitu sebagai berikut :
loader John Deere 744k dapat disimpulkan
seperti dibawah ini : 𝐶𝑇 (4)
𝐸= 𝑥 100%
𝐶𝑇 + 𝐷𝑇
CT = waktu dumping + waktu (1)
mundur + waktu maju + Keterangan :
waktu digging + waktu E = efisiensi (%)
mundur + waktu maju CT = cycle time (detik)
DT = delay time (waktu tunggu)(det)
Untuk perhitungan jenis alat angkut Dump
truck HINO 500 FM 260 TI seperti ini : 2.4.6. Produktifitas kerja alat Wheel loader
John Deere 744k
CT = LT+HLT+SDT+DT+RT+SLT (2) Adapun rumus untuk menghitung
produktifitas kerja alat muat dari Wheel loader
Keterangan sebagai berikut : John Deere 744k sebagai berikut [1] :
Perhitungan produktifitas alat :
CT =
Cycle Time
𝑞𝑥60𝑥𝐸
LT =
waktu pemuatan material (detik) 𝑄= 𝐶𝑇
𝑥 100% (5)
HLT =
waktu pergi bermuatan (detik)
SDT =
waktu manuver sebelum menumpah Keterangan :
(detik) Q = produktifitas per jam (ton/jam)
DT = waktu menumpahkan material q = kapasitas bucket (m3)
(detik) Ct = Cycle Time (det)
RT = waktu kembali tanpa muatan (detik) E = Efisiensi alat (%)
SLT = waktu manuver sebelum dimuati
(detik)
87
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 12, No. 2, Desember 2020 : 85-90
ISSN 2442-7764 (Online)
Diketahui :
q = 5,7 m3 x 1.3 ton/m = 7,41 ton
Ct =0,4 menit( 29,91 detik)
E = 83% = 0,83
Jawab :
Q = q x 60/Ct x E
Gambar 2. Dump Truck HINO 500 FM 260 Q = 7,41 x 60 / 0,4 x 0,83
TI Q = 7,41 x 150 x 0,83
Q = 922,5 ton/jam
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jadi, produktivitas kerja alat wheel loader
Dari hasil perhitungan cycle time, efisiensi pada tanggal 11 Maret 2019 adalah 922,5
dan produktivitas dari kedua alat muat maka ton/jam
didapat hasil sebagai berikut :
88
Jurnal POROS TEKNIK Volume 12, No. 2, Desember 2020 : 85-90 ISSN 2085-5761 (Print)
ISSN 2442-7764 (Online)
89
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 12, No. 2, Desember 2020 : 85-90
ISSN 2442-7764 (Online)
5. DAFTAR PUSTAKA
90