Anda di halaman 1dari 8

HIDROLIKA DASAR

Buku Ajar ke-14

JARING - JARING PIPA

OLEH :

Ir. DWI PRIYANTORO, MS.


NIP. 19580502 198503 1 001

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2021
HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... ii

BAB VI JARING - JARING PIPA ......................................................................................... 1

Ir. Dwi Priyantoro, MS i


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 6.1. Jaring - jaring pipa .............................................................................................. 1

Ir. Dwi Priyantoro, MS ii


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

BAB VI
JARING - JARING PIPA

Analisis jaring - jaring pipa merupakan penyelesaian masalah yang komplek. Suatu cara
hitungan yang paling tepat adalah dengan menggunakan piranti komputer. Namun demikian,
terhadap suatu rangkaian jaring - jaring tertentu piranti kalkulator masih memungkinkan untuk
digunakan.
Suatu metode pendekatan numeris seperti metode “Newton-Raphson” dan metode
“Linier” merupakan metode penyelesaian pendekatan persamaan yang pengerjaannya perlu
bantuan komputer.
Salah satu metode yang banyak digunakan pada analisis jaring pipa tertutup adalah metode
“KESEIMBANGAN TINGGI” atau dikenal dengan metode “HARDY - CROSS”

Gambar 6.1. Jaring - jaring pipa


Dalam bagian ini hanya akan dijelaskan penggunaan metode Hardy - Cross dengan
persamaan Kehilangan tinggi menurut Darcy - Weisbach.
Persyaratan yang perlu diingat dalam jaring - jaring pipa adalah :
1) pada setiap titik pertemuan Q yang masuk harus sama dengan Q yang keluar (hukum
kontinuitas).
2) setiap pipa harus memenuhi rumus Darcy - Weisbach, yaitu hubungan tertentu antara hf
dan Q (bila sifat-sifat pipa telah tertentu), dan
3) jumlah aljabar kehilangan tinggi tiap - tiap pipa dalam jaring yang tertutup harus = 0 (Ʃhf
= 0).
Metode penyelesaian dengan Hardy - Cross

L V2 8f LQ 2
hf = f atau hf =
D 2g  2 g D5

Ir. Dwi Priyantoro, MS 1


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

Secara umum dapat ditulis :


hf = k . Qn
Dengan :
8f L
k= = koefisien yang tetap untuk pengaliran turbulen sempurna
2g D5
n = 2 (nilai praktis)

Langkah - langkah penyelesaian :


a) pilih pembagian debit melalui tiap - tiap pipa (Qo) hingga tetap memenuhi syarat
kontinuitas,
b) pada tiap - tiap pipa dihitung hf = k.Qn, kemudian dihitung jumlah kehilangan tinggi tenaga
disetiap sekeliling jaring. yaitu hf =  k.Qn , jika pengaliran seimbang → hf = 0
c) hitung nilai  | n k.Qn-1| untuk tiap - tiap jaring (semua bertanda positif).
d) disetiap jaring dilakukan koreksi debit (Q) agar hf dalam jaring seimbang dengan
persamaan :

k Q n
Q=
 nkQo n −1

e) dengan debit yang telah dikoreksi sebesar Q = Qo + Q, maka langkah (a) sampai (d)
diulang hingga Q ≈ 0
Keterangan :
Q = debit sebenarnya
Q0 = debit pemisalan
Q = debit koreksi
Catatan :
1) dalam setiap jaring, mulailah arah aliran searah dengan jarum jam, dan
2) jika sebuah pipa menyusun 2 buah jaring, maka koreksi debit (Q) untuk pipa tersebut
terdiri dari 2 buah Q yang diperoleh dari 2 jaring tersebut.

Ir. Dwi Priyantoro, MS 2


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

Contoh 1 :
Diketahui sistem jaring – jaring pipa seperti gambar. Hitunglah besar dan arah aliran tiap – tiap
pipa bila n = 2.

Penyelesaian :
Pendekatan I :

70

RUAS I
Pipa k Q2 |2kQ|
AB 2.702 = 9800 2.2.70 = 280
BC 1.352 = 1225 2.1.35 = 70
4.352 = 3600 (-) 2.4.30 = 240
CA
 = 7425  = |590|

7425
QI = =12, 6
590
RUAS II
Pipa k Q2 |2kQ|
BD 5.152 = 1125 2.5.15 = 150
DC 1.352 = 1225 (-) 2.1.35 = 70
1.352 = 1225 (-) 2.1.35 = 70
CB
 = 1325  = |290|
1325
QI = = 4,57
290

Ir. Dwi Priyantoro, MS 3


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

Pendekatan II :

RUAS I
Pipa k Q2 |2kQ|
AB 2.572 = 6498 2.2.57 = 228
BC 1.172 = 289 2.1.17 = 34
4.432 = 7396 (-) 2.4.43 = 344
CA
 = 609  = |606|

609
QI = =1, 005
606

RUAS II
Pipa k Q2 |2kQ|
BD 5.202 = 2000 2.5.20 = 200
DC 1.302 = 900 (-) 2.1.30 = 60
1.172 = 289 (-) 2.1.17 = 34
CB
 = 811  = |299|

811
QI = = 2, 76
299

Pendekatan III :

Ir. Dwi Priyantoro, MS 4


HIDROLIKA DASAR [JARING - JARING PIPA]

RUAS I
Pipa k Q2 |2kQ|
AB 2.582 = 6728 2.2.58 = 232
BC 1.212 = 441 2.1.21 = 42
4.422 = 7056 (-) 2.4.42 = 336
CA
 = 113  = |610|

113
QI = 0
610

RUAS II
Pipa k Q2 |2kQ|
BD 5.172 = 1445 2.5.17 = 170
DC 1.332 = 1089 (-) 2.1.33 = 66
1.212 = 441 (-) 2.1.21 = 42
CB
 = 85  = |278|

85
QI = 0
278

Ir. Dwi Priyantoro, MS 5

Anda mungkin juga menyukai