SOP Tes Mantoux (OK)
SOP Tes Mantoux (OK)
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 30 November 2018
1. Pengertian 1. Uji tuberkulin adalah salah satu metode yang digunakan untuk
mendiagnosis infeksi TB. Cara ini sering digunakan untuk screening
individu dari infeksi laten dan menilai rata-rata infeksi TB pada populasi
tertentu.
2. Uji tuberkulin dilakukan untuk menilai kekebalan seseorang terhadap basil
Tuberculosis (TB), sehingga sangat baik untuk mendeteksi infeksi TB.
Tetapi uji tuberkulin ini tidak dapat untuk menentukan Mycobacterium
Tuberculosis tersebut aktif atau tidak aktif (latent). Oleh sebab itu harus
dikonfirmasi gejala dan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
seseorang tersebut terdapat infeksi TB atau sakit TB.
3. Pelaksanaan Uji Tuberkulin di Puskesmas Kecamatan Cilandak :
a. Usia < 5 tahun dilaksanakan di Ruangan Pelayanan MTBS
b. Usia 5 – 9 tahun dilaksan akan di Ruangan Tindakan/ Ruangan
Pemeriksaan Umum
c. Usia 10 – 19 tahun dilakukan di Ruangan Pelayanan PKPR/ Ruangan
Konseling 1
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Tes Mantoux di Puskesmas
Kecamatan Cilandak.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No 27 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Klinis Pada
Puskesmas Kecamatan Cilandak.
2. SK Kepala Puskesmas No 33 Tahun 2018 Tentang Penunjukan dan
Penetapan Dokter Umum dalam Pelayanan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS).
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 25 Tahun 2014 Tentang Upaya
Kesehatan Anak.
2. Buku Bagan MTBS Sesuai rekomendasi WHO 2014, Kebijakan Lintas
Program Terkait dan Protokol UKK IDAI Tahun 2015, Disetujui tanggal 31
Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak
Desember 2015 di Jakarta.
3. Juknis Manajemen TB Anak Tahun 2013
5. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah
Langkah- 2. Petugas mempersilahkan pasien duduk
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa berdasarkan keluhan/masalah
4. Petugas menjelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan
5. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan
langkah mencuci tangan
6. Petugas menyiapkan alat dan bahan :
6.1. Alat :
Spuit 1cc
Kapas Alkohol 70% (alcohol swab)
Handscoon
6.2. Bahan :
Tuberculin PPD RT 23
7. Petugas memakai handscoon
8. Petugas memilih area yang akan dilakukan penyuntikan : 1/3 lengan
bawah bagian atas / tengah (3-4 jari di bawah antekubiti atau 5 jari di atas
pergelangan tangan )
9. Mengambil Tuberculin PPD dan dimasukkan ke dalam spuit sebanyak 0,1
cc
10. Petugas mengatur posisi yang nyaman dengan lengan diregangkan dan
disanggah pada permukaan yang datar
11. Petugas membersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan kapas alcohol,
dimulai dari tengah dengan gerakan melingkar kea rah luar sirkular ± 5cm.
Biarkan sampai kering
12. Petugas meregangkan kulit, medekatkan spuit injeksi tuberculin ke arah
kulit dan suntikan dengan hati-hati dengan sudut 5-15⁰ (teknik injeksi intra
kutan). Masukkan jarum ke epidermis sampai dengan ± 3mm di bawah
permukaan kulit. Ujung jarum dapat dilihat melalui permukaan kulit.
13. Petugas memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan sampai terbentuk
gelembung bewarna terang seperti gigitan nyamuk dengan diameter ± 6-10
mm dan akan menghilang secara bertahap. Tidak perlu diaspirasi karena
ada dermis relative avaskuler.
14. Petugas mencabut jarum dan memberi kapas alcohol pada area
penyuntikan. Jangan melakukan masase pada area penyuntikan